2. bab i pendahuluan

4
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi keberlangsungan makhluk hidup dipermukaan bumi ini yang mana fungsinya bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Kebutuhan terhadap air berbeda- beda untuk tiap tempat dan tingkatan kehidupan. Semakin tinggi taraf kehidupan, semakin meningkat jumlah kebutuhan akan air bersih. Keberadaan air di Indonesia sebagian besar dipengaruhi oleh faktor curah hujan, artinya tergantung pada musim penghujan. Keberadaan air di Indonesia pada musim penghujan cukup besar, sedangkan pada musim kemarau akan mengalami kekurangan dan kelangkaan sumber daya air, akibatnya penduduk mengalami kesulitan dalam pemenuhan air untuk kebutuhan sehari- hari [1]. Masalah yang lazim di daerah pesisir adalah ketidaktersediaan air tawar untuk minum. Jaraknya yang dekat dengan laut kadang menyebabkan air di daerah tersebut payau sehingga kurang layak untuk diminum. Seperti halnya yang terjadi di Desa Telaga Tujuh Pulau Pusong, salah satu Pulau di Kota Langsa yang termasuk 1

Upload: fari-zal

Post on 06-Sep-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas akhir

TRANSCRIPT

2

3BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi keberlangsungan makhluk hidup dipermukaan bumi ini yang mana fungsinya bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Kebutuhanterhadap airberbeda-bedauntuk tiap tempat dan tingkatan kehidupan. Semakin tinggi taraf kehidupan, semakin meningkat jumlah kebutuhan akan air bersih. Keberadaan air di Indonesia sebagian besar dipengaruhi oleh faktor curah hujan, artinya tergantung pada musim penghujan. Keberadaan air di Indonesia pada musim penghujan cukup besar, sedangkan pada musim kemarau akan mengalami kekurangan dan kelangkaan sumber daya air, akibatnya penduduk mengalami kesulitan dalam pemenuhan air untuk kebutuhansehari-hari[1]. Masalah yang lazim di daerah pesisir adalah ketidaktersediaan air tawar untuk minum. Jaraknya yang dekat dengan laut kadang menyebabkan air di daerah tersebut payau sehingga kurang layak untuk diminum. Seperti halnya yang terjadi di Desa Telaga Tujuh Pulau Pusong, salah satu Pulau di Kota Langsa yang termasuk dalam teritori Kecamatan Langsa Barat, sebuah kecamatan yang letaknya di kelilingi oleh laut. Dengan luas daerah 2,21 km2 dan jumlah penduduk 1697 jiwa2, daerah ini masih kekurangan air bersih apalagi air minum. Dari penjelasan diatas menunjukkan bahwa dunia Pulau membutuhkan suatu cara untuk meningkatkan persediaan air bersih. Salah satu sumber yang berpotensi dijadikan sumber air bersih adalah air laut. Air laut dapat dijadikan air bersih dengan proses desalinasi.Suatuterobosan perlu segera dilakukan dalam menghadapi masalah ini. Walaupun bukanlah satu-satunya penyelesaian tapi setidaknya dapat dijadikan sebagai pilihan dalam mengatasi permasalahan air bersih mengingat wilayah Indonesia yang didominasi oleh lautan dan didukung oleh garis pantai yang panjang dapat dimanfaatkan sebagai sarana dalam menerapkan sebuah teknologi penyulingan air laut menjadi air bersih. Teknologi yang digunakan dengan pemanfaatan kincir angin sebagai sumber energi dalam desalinasi air laut. Pemanfaatan kincir angin adalah hal yang logis mengingat kondisi angin pantai di Indonesia yang mendukung. 1.2 Perumusan Masalah Bertolak dari latar belakang maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu : 1. Kelangkaan sumber air bersih di beberapa daerah akibat perubahan iklim khususnya di daerah pesisir Desa Telaga Tujuh Pulau Pusong.2. Ketersediaan potensi energi angin didaerah pesisir pantai belum termanfaatkan secara maksimal untuk kemaslahatan.

1.3 Tujuan dan Manfaat PenelitianTujuan penelitian ini adalah untuk merencanakan suatu kincir angin berdasarkan pada potensi angin yang tersedia dilokasi yang dapat digunakan sebagai penggerak pompa torak untuk memenuhi kebutuhan air baku pada unit desalinasi air laut dengan metode osmosis terbalik dalam rangka mengatasi krisis air bersih yang dialami penduduk Desa Telaga Tujuh Pulo Pusong Langsa.

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Menggunakan kincir angin sebagai salah satu mesin konversi energi terbarukan untuk menggerakkan pompa untk mengurangi dampak penggunaan bahan bakar fosil.2. Perencanaan ini diharapkan dapat memberi suatu masukan bagi pemerintah dalam mendiskusikan pemanfaatan energi angin untuk daerah pesisir yang sulit untuk mendapatkan air bersih.3. Dengan penerapan kincir angin sebagai sumber energi dalam proses desalinasi air laut dapat memberikan nilai ekonomis kepada masyarakat di Desa Telaga Tujuh untuk memperoleh air bersih yang cenderung lebih dekat, aman, mudah, hemat waktu dan biaya. 4. Menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya tentang perencanaan kincir angin sebagai penggerak pompa untuk unit desalinasi air laut di daerah pesisir.

1.4 Batasan MasalahPada perencanaan ini masalah hanya dibatasi pada : 1. Perencanaan daya yang bisa dibangkitkan kincir angin berdasarkan potensi angin yang tersedia di lokasi. 2. Perencanaan komponen utama kincir angin

1