2 - portal.kopertis3.or.idportal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/1003/1/jurnal 2.pdf · mampu...

7

Upload: vophuc

Post on 13-Jun-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

DAFTAR ISI

PERGURUAN TINGGI YANG BERKUALITASMERUPAKAN BAGIAN DARI KONSEP KEMANDIRIAN 79DR. A. Dirwan, M.Sc.

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN SIKAP KERJATERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN 83Dr. Subandijo, M.Sc.

SISTEM KEAMANAN DATA DENGANMETODE CRYPTOGRAPHY 90Peniarsih, S.Kom, M.MSi.

KEPEMIMPINAN DALAM KEARIFAN LOKAL 102Drs. Mudjiharto, MM.

KOROSI PADA MATERIAL (Al) PESAWAT TERBANG,BAGAIMANA TERJADI DAN MENGATASIIr. Suzanna H. M.Si 105

PEMODELAN REGRESI MUTU TUGAS AKHIR DENGANMEMPERTIMBANGKAN KOMPETENSI, MOTIVASI, DAN SIKAP 109Basuki Arianto, ST, MM.

ANALISA PREDIKSI KEBANGKRUTAN METODE ALTMAN Z”SCOREPADA PT HANSON INTERNATIONAL, Tbk. 120Safri. SE.,MM.

PERSPEKTIF HUKUM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL 151Muhammad Syahnan Harahap, SH., MH.

PERGURUAN TINGGI YANG BERKUALITASMERUPAKAN BAGIAN DARI KONSEP KEMANDIRIAN

DR. A. DIRWAN MSc.REKTOR UNIVERSITAS DIRGANTARAMARSEKAL SURYADARMA (UNSURYA)

“AbstraksKonsep kemandirian merupakan topik yang sering didiskusikan antara PTS dan Yayasan

tempat bernaung PTS yang bersangkutan. Dalam kenyataan mandiri tidak dapat diwujudkantanpa di awali oleh konsep berkualitas, bahkan sebaliknya kualitas dapat diwujudkan dengandukungan semua pihak (belum mandiri). Oleh karena itu PTS tidak punya pilihan, selainmeningkatkan kualitas agar mendapat legalitas dalam ikut mencerdaskan kehidupan bangsa.Menurut UU RI No.2 tahun 2012 Perguruan Tinggi berkualitas yang menghasilkan lulusan yangmampu secara aktif mengembangkan potensinya dan menghasilkan Iptek yang berguna bagimasyarakat, bangsa dan negara. Salah satu upaya untuk mendapatkan PTS berkualitas adalahmeningkatkan sinergisitas, dengan mengedepankan integritas dan komitmen seluruh komponenterkait. PTS yang berkualitas akan selalu eksis dan mendapat tempat dihati masyarakat.

Kata Kunci : Kemandirian, Berkualitas, Sinergisitas, Integritas dan Komitmen.”

Pendahuluan

Masa depan merupakan sesuatu yangbelum diketahui dan penuh ketidak pastian,serta diiringi dengan segala dinamikaperubahan yang tidak dapat dihindari.Menurut Toffler, masa depan merupakansuatu “dynamic yang unpredictable,uniforeseen, uncontrollable dan Uncalculable”,sehingga diperlukan tindak cepat untukadaptasi. Semakin tinggi dan tajampersaingan untuk merebut pasar, makin tinggituntutan perlunya kemampuan kualitasPerguruan Tinggi (PT), yang dapat dijadikanunggulan komparatif untuk meningkatkandaya saing.

PT yang berkualitas merupakanpendidikan tinggi yang menghasilkan lulusanyang mampu secara aktif mengembangkanpotensinya dan menghasilkan ilmupengetahuan dan teknologi yang berguna bagimasyarakat, bangsa dan negara (UU RI No. 2tahun 2012). Salah satu ukuran internasionalPT yang berkualitas apabila mencapaipredikat World Class University (WCU).Persyaratan WCU tersebut, antara lain : (1) 40persen pengajar/dosen harus bergelar doktor,(2) publikasi internasional minimal dua papersetiap dosen/staf dalam satu tahun, (3) jumlahmahasiswa pascasarjana minimal 40 persendari total populasi mahasiswa, (4) anggaranriset minimal US $ 1,300 per dosen/staf per

tahun (5) jumlah mahasiswa asing lebih dari20 persen, dan (6) Information CommunicationTechnology 10 KB per mahasiswa. Sebagianbesar PT Swasta Indonesia masih sulitmencapai hal tersebut, mengingat terbatasnyasumber daya yang tersedia, seperti saranaprasarana, input, dan kualitas pengelolaan,serta kemampuan dukungan pemerintah yangbelum memadai. Di samping itu sumberpendanaan masih sangat tergantung kepadapembayaran dari mahasiswa, yang berbedadengan Universitas Luar Negeri, salah satucontoh Harvard University, hanya 30 persendana dari mahasiswa untuk pengelolaanperguruan tinggi, sisanya didapat dari hasilpenelitian dan hak paten.

Gejala lain dalam pendidikan yangterkait dengan kecenderungan negatif yangmelanda negeri kita sebagai akibat gejalaglobalisasi adalah pendidikan dijadikan arenabisnis semata, terutama untuk meningkatkanpenghasilan, bukan untuk meningkatkankreativitas pembelajaran. Campur tanganberbagai kepentingan dalam upaya bisnispendidikan seperti ini, telah melandaperguruan tinggi swasta, yang kadang-kadangmengendorkan kualitas pengelolaan.Persaingan ketat dalam dunia bisnis yangmenjurus ke arah rivalitas yang negatifdengan bebagai dampaknya merasukkedalam dunia pendidikan. Pada hal dalamsituasi kompetitif dunia bisnis, pelaku bisnis

bukan menganggap sesamanya temansejawat seperjuangan untuk mencapai kondisikehidupan ekonomi yang sehat, melainkanpelaku bisnis adalah saingan (rival) yangharus ditaklukkan. Dengan demikian PTkhususnya PT Swasta tidak punya pilihan,selain berupaya meningkatkan kualitas, yangdimulai dari dalam diri organisasi sendiri.Tulisan singkat ini mencoba mendiskusikan,kualitas PT sebagai persyaratan kemandirian.

Pemahaman tentang Kualitas PT

Dalam bahasa Indonesia (BI), mutudisebut juga kualitas. Kata kualitas masukke dalam BI dari bahasa Inggris, yaitu quality.Dalam kamus lengkap (komprehensif) bahasaInggris, kata kualitas mempunyai banyak arti,antara lain : (1) suatu sifat atau atribut yangkhas dan membuat berbeda; serta (2) memilikistandar dan sifat kebaikan tertinggi. Dengandemikian kualitas dapat didefenisikan sesuatuyang mempunyai sifat tebaik dan tidak adalagi yang melebihinya. Menurut Sallis 1983,“most of us admire it, many of us want it, butfew of us can have it” (hampir semua orangmengaguminya, dan banyak yangmenginginkannya, tetapi hanya sedikit yangdapat memilikinya). Kualitas PT dilihat darikemampuannya memenuhi kebutuhanmahasiswa, atau kesesuainnya dengankeinginan masyarakat pada umumnya.Defenisi kualitas PT menurut Crosby, adalahpaduan sifat-sifat produk, yang menunjukkankemampuannya dalam memenuhi kebutuhanmahasiswa masa kini dan masa depan.

Pada dasarnya PT adalah industri jasayang berusaha menghasilkan produk berupajasa pendidikan yang sesuai dengankebutuhan masyarakat. Jika masyarakatmerasa puas atas pelayanan PT, maka jumlahinput akan terus bertambah dan keuntungandalam berbagai bentuk akan meningkat.Pertambahan tersebut mengimplikasikanbahwa masyarakat menghayati dan menikmatipelayanan yang diberikan PT sebagai usahajasa tersebut. Dengan kata lain prosespelayanan dan kepelayanan yang dihasilkanoleh suatu PT mempengaruhi pikiran,perasaan dan jasmani (badan) secara positif.Sebaliknya, apabila pelayanan tidakmemuaskan, masyarakat tentu kecewa dantidak akan kembali lagi, karena pikiran,perasaan dan jasmani mereka tidakdipengaruhi oleh pelayanan itu secara positif.

Salah satu akibat utamanya adalah PT akanmerugi, bahkan bisa bangkrut.

Dalam hubungan pelayanan dankepelayanan di atas, SDM PT terutamakeahlian dan keterampilan profesional, sikapdan tata etika sangat menentukan. Dengankata lain, hubungan kemanusiaan sangatpenting dan mendasar dalam industri jasa.PT menghasilkan jasa kependidikan, yangdisajikan kepada para pelanggannya,terutama para mahasiswa. Jasa tersebutantara lain berupa proses perkuliahan.Apabila proses tersebut memuaskan paramahasiswa, mereka akan tertarik dan rajinmenghadirinya. Berarti mereka menghayatidan menikmatinya, pikiran, perasaan, bahkanjasmani mereka terpengaruh secara positif.Sebaliknya, apabila tidak memuaskan, merekaakan merasa bosan dan malasmenghadirinya, pikiran dan perasaan, bahkanjasmani mereka, dipengaruhi secara negatif.Kepuasan dimaksud akan menghasilkanbanyak keuntungan, antara lain kemampuanmahasiswa terjamin baik dan PT akanterkenal serta menjadi rebutan, yang sekaligusmencerminkan PT yang berkualitas, kuat danmandiri.

Meskipun makna konsep kulitasperguruan tinggi sudah dibicarakan di atas, isutersebut tetap masih diperdebatkan olehberbagai kalangan tanpa kesimpulan yanglugas. Kesepakatan tentang arti kualitas PTsebagian besar adalah hasil dari posisinormatif yang dimiliki oleh PT itu sendiri.Kualitas adalah suatu notasi ilmiah yangdigunakan dalam berbagai bidangpengetahuan.

Konsep Kemandirian yang BerkualitasMandiri dalam arti absolut adalah

kemampuan untuk tidak tergantung kepadaorang lain, seperti konsep “Berdikari” olehBung Karno, yang kadang-kadangmengandung konsekwensi dan resiko dalamserba kekurangan. Berdiri di atas kaki sendiri,dapat dalam bentuk berdiri kokoh bahkandapat maju dengan berlari, atau berdiri asaltidak roboh, ataupun juga berdiri denganbersandar kepada orang lain. Dalam kontekhubungan kemandirian antara Yayasan danPT ,yang pada hakekatnya PT adalahkepunyaan yayasan sendiri, sangat sulit untukdidefenisikan. Perguruan Tinggi sebagaipengelola operasional pendidikan secaraumum bertanggung jawab kepada yayasandan secara akademis mengikuti ketentuan-

ketentuan dari pemerintah (Kopertis dan Dikti).Pada awal berdirinya suatu PT memerlukanmodal (capital) agar dapat memulaikegiatannya yang pada umumnyamenggunakan modal yayasan. PT dengankemampuan yang memadai, menunjukkankeberhasilan yayasan dan dapatberkonstribusi untuk kepentingan bersama,namun kalau belum merupakan tanggungjawab yayasan sebagai pemilik. Dalam kondisiPT belum mampu dan belum siap mengelolakebutuhannya, dan yayasan membiarkannya,tentu akan sampai kepada kondisi tidakmenentu, yang akhirnya proses kigiatan dapatditutup. Semua ini akan sangat tergantungkepada kebijakan dan keputusan yayasan.

Dalam berbagai kondisi di atas yangdiperlukan adalah sinergisitas, disesuaikandengan kesepakatan dan kemampuan dalammengelola organisasi secara bersama. Padadasarnya semua PT memerlukan kerja sama,baik dengan yayasannya maupun denganbadan-badan terkait lainnya. Dengan demikiankonsep yang perlu dikedepankan, mungkinmenciptakan PT yang sehat dan berkualitas,secara otomatis akan dapat mengelola dirinyadan dapat memberikan konstribusi kepadayayasannya. Secara umum konsep ini akanmenimbulkan kemandirian, namun untukberkualitas tidak serta merta tanpa ada tatakelola yang baik dan dukungan dari yayasan.Tata kelola yang baik harus dilaksanakan olehmanusia berkualitas dengan sifat-sifat (4sabda Nabi) : Benar (Shiddiq), dapatdipercaya (Amanah), cerdas (Fathonah) dansaling menginformasikan (Tabligh). Beberapakriteria minimal untuk mengukur PerguruanTinggi yang sehat dan berkualitas adalahsebagai berikut :

a. Akreditasi setiap Prodi minimal B,dengan izin operasional selalu berlakudan EPSBED/PDPT setiap semestervalid 100 %.

b. Mahasiswa baru (input) minimal 30orang/Prodi/Tahun.

c. Dosen Tetap minimal 6 orang setiapProdi, dengan jenjang akademis S-2, S-3, dan bergelar Profesor, secaraseimbang.

d. Dosen dan Karyawan mempunyaiintegritas dan komitmen terhadap

universitas, dengan penghasilan diatasUMR.

e. Pimpinan PT memiliki standar akademisyang layak, sesuai dengan kepatutandan ketentuan Dikti dalam mengelolaperguruan tinggi.

f. Proses belajar mengajar berjalan sesuaiketentuan Dikti dan persyaratanakademis.

g. Sarana prasarana minimal terpenuhi,seperti Gedung, Laboratorium danalin/alongin lainnya.

h. Mempunyai kerjasama denganlembaga-lembaga lain.

PenutupKesimpulan. Sebagai penutup disampaikankata kunci dalam pengelolaan PT adalahberkualitas, yang ditandai denganmeningkatnya input mahasiswa setiap tahun.Saran. Dengan berbagai konsep dapat kitakelola PT yang kita cintai ini, yang palingpenting integritas dan komitmen kita untukmemajukan PT, sebagai bentuk pengabdiankita dalam meningkatkan kualitas SDM KBAUkhususnya, dan masyarakat Indonesia padaumumnya.

Demikianlah tulisan singkat ini dibuat,mudah-mudahan bermanfaat.

Jakarta, September 2012

References

Lanyon, Richard I. And Leonard D.Goodstein. Personality Assessment. NewYork: John Wiley & Sons, Inc., 1997.

Skinner, Charles E. Essentials ofEducational Psychology. New Jersey: PrenticeHall, Inc., 1958.

Stephen P. Robbins and MaryCoulter. Management. New Jersey: PrenticeHall, Inc., 1996.

Robbins. Organization Theory. NewJersey: Prentice Hall, Inc., 1994.

Undang-undang RI Nomor 2Tahun20121.