1_cephalica

21
1 SUDUT PANDANG KESEHATAN: RAHASIA DIBALIK LARANGAN MENIUP AIR MINUM OLEH: 1. DIRGA ASNA CERIA (15711169) 2. ANGGA JULYANANDA PRADANA (15711158) 3. DITA SATITI PURBANINGRUM (15711060) UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA

Upload: anggajulyanandapradana

Post on 02-Feb-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

drxtfyhukop[lfghijoohgfdfguhijk

TRANSCRIPT

Page 1: 1_Cephalica

1

SUDUT PANDANG KESEHATAN:

RAHASIA DIBALIK LARANGAN MENIUP AIR MINUM

OLEH:

1. DIRGA ASNA CERIA

(15711169)

2. ANGGA JULYANANDA PRADANA

(15711158)

3. DITA SATITI PURBANINGRUM

(15711060)

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

Page 2: 1_Cephalica

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rakhmat dan

hidayah-Nya sehingga proposal penelitian yang berjudul “Sudut Pandang

Kesehatan: Rahasia Dibalik Larangan Meniup Air Minum” ini dapat diselesaikan.

Penyusunan proposal penelitian ini diajukan untuk memenuhi tugas

AORTA 2015 pada Fakultas Kedokteran Jurusan Pendidikan Dokter Universitas

Islam Indonesia, Sleman, Yogyakarta.

Penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

hingga terselesaikannya proposal ini. Penulis menyadari bahwa proposal ini tidak

serta merta hadir tanpa bantuan dan dukungan dari semua pihak. Mudah-mudahan

segala sesuatu yang telah diberikan menjadi bermanfaat dan bernilai ibadah di

hadapan Allah SWT.

Penulis memahami sepenuhnya bahwa proposal ini tak luput dari

kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangan diharapkan

demi perbaikan di masa mendatang. Semoga proposal ini dapat memberikan

inspirasi bagi para pembaca untuk melakukan hal yang lebih baik lagi dan semoga

proposal penelitian ini bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sleman, 28 Agustus 2015

Peneliti,

Page 3: 1_Cephalica

3

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................ i

BAB I Pendahuluan ....................................................................................... 4

Latar Belakang ............................................................................................... 4

Rumusan Masalah .......................................................................................... 5

Tujuan Penulisan ............................................................................................ 5

Manfaat Penelitian ......................................................................................... 6

BAB II Kajian Teori

1. Pengertian Air Minum dan jenisnya .................................................. 7

2. Manfaat Air Minum ......................................................................... 10

3. Hadist Rasul Mengenai Larangan Meniup Minuman ...................... 11

4. Meniup Minuman Dari Sudut Pandang Ilmiah ................................ 12

5. Dampak Dan Akibat Meminum Minuman Yang Ditiup ................. 17

BAB III Metode Penelitian .......................................................................... 19

Daftar Pustaka .............................................................................................. 20

Page 4: 1_Cephalica

4

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setiap manusia membutuhkan cairan, berdasarkan penelitian dari Institute of

Medicine mengungkapkan bahwa “kebutuhan asupan air orang dewasa pria

antara 3 liter atau setara dengan 13 gelas (cangkir), sedangkan untuk wanita

dewasa antara 2.2 liter setara dengan 9 gelas (cangkir) setiap harinya.” Akan

tetapi ini bukanlah patokan utama karena ada beberapa faktor lain yang

mempengaruhi kebutuhan manusia :

1. Aktivitas Sehari.

Setiap orang memiliki kegiatan dan aktivitas yang tidak sama. Para olahragawan

akan lebih banyak mengeluarkan keringat dan cepat haus, sehingga terkadang

jumlah liter air yang diminumnya mungkin lebih banyak dengan mereka yang

memiliki aktivitas duduk di kursi atau kantoran. Begitu pula dengan mereka

yang kerja kasar atau buruh di panasan, mereka lebih rentan dan banyak

membutuhkan air untuk diminum setiap harinya.

2. Iklim Dan Cuaca Tempat Tinggal.

Faktor iklim juga sangat mempengaruhi kebutuhan asupan air pada tubuh

manusia. Sebagai contoh orang yang tinggal di iklim panas, tentu akan lebih

cepat merasa haus dan banyak minum air putih dibanding mereka yang tinggal

pada iklim dingin.

3. Kondisi Tubuh.

Selain kedua faktor tersebut, faktor kondisi tubuh juga bisa mempengaruhi

kebutuhan asupan air minum pada tubuh manusia. Orang yang sakit terkadang

lebih banyak membutuhkan minum air putih, dibanding dengan orang yang

sehat. Ini dimaksudkan untuk mengganti cairan yang keluar lebih banyak

dibandingkan orang yang sehat.

Page 5: 1_Cephalica

5

4. Faktor Lain.

Selain ketiga diatas, tentunya masih ada fakor lain yang dapat mempengaruhi

seseorang untuk lebih banyak minum air putih, atau membutuhkan minum air.

Ibu hamil dan juga menyusui juga terkadang banyak membutuhkannya. Karena

ibu hamil dan menyusui lebih banyak mengeluarkan cairan dari tubuhnya. Selain

itu ada juga faktor usia, faktor makanan yang dimakan dan beberapa faktor

lainnya yang tentunya memungkinkan untuk membutuhkan asupan air.

Berbicara tentang minuman, Nabi Muhammad SAW melarang umat manusia

untuk meniup minman. Hal ini diketahui berdasarkan hadits Abu Sa’id Al-

Khudri Radliyallah’Anhu, Bahwa Nabi melarang untuk menuip di dalam air

minum” (HR.At-Tirmidzi no.1887 dan beliau menshahihkannya). Berdasarkan

hal tersebut, peneliti ingin mengetahui keterkaitan antara larangan meniup

minuman dengan ilmu kesehatan berdasarkan sudut pandang ilmiah.

B. Rumusan masalah

a. Apakah ada keterkaitan antara larangan meniup minuman dengan ilmu

kesehatan?

b. Adakah perbedaan struktur molekuler air yang ditiup dengan air yang

tidak ditiup?

c. Mengapa rasulullah melarang umat manusia meniup minuman?

d. Bagaimana pengaruh air minum yang ditiup terhadap kesehatan tubuh?

C. Tujuan penulisan

Tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adalah untuk mengetahui

keterkaitan antara larangan meniup minuman denganilmu kesehatan,perbedaan

strutur molekl air yang ditiup dan tidak ditiup, serta pengaruh air minum yang

ditiup terhadap kesehatantubuh.

Page 6: 1_Cephalica

6

D. Manfaat penelitian

1. Bagi penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pemahamanpenulis mengenai larangan meniup minuman bagi kesehatan

2. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat

agar masyarakat menyadari dan mengetahui dampak maupun akibat yang

ditimbulkan dari meniup air minum itu sendiri

Page 7: 1_Cephalica

7

BAB II

KAJIAN TEORI

1. PENGERTIAN AIR MINUM DAN JENISNYA

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010, air

minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan

yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Jenis air minum

menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 907/MENKES/SK/VII/2002,

meliputi :

1. Air yang didistribusikan melalui pipa untuk keperluan rumah tangga

2. Air yang didistribusikan melalui tangki air

3. Air Kemasan

4. Air yang digunakan untuk produksi bahan makanan dan minuman yang

disajikan kepada masyarakat.

Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 1990 mengelompokkan kualitas air menjadi

beberapa golongan menurut peruntukannya, antara lain :

1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara

langsung, tanpa pengolahan terlebih dahulu.

2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum

3. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan

peternakan.

4. Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha

diperkotaan, industri, dan pembangkit listrik tenaga air.

Syarat – syarat air minum adalah, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa.

Air minum juga seharusnya tidak mengandung kuman patogen yang dapat

membahayakan kesehatan manusia. Tidak mengandung zat kimia yang dapat

mengubah fungsi tubuh, tidak dapat diterima secara estetis, dan dapat merugikan

secara ekonomis. Pada hakekatnya, tujuan ini dibuat untuk mencegah terjadinya

serta meluasnya penyakit bawaan air (Slamet, 2004).

Page 8: 1_Cephalica

8

Sumber Air Minum

Menurut Chandra (2007), air yang diperuntukkan bagi konsumsi manusia harus

berasal dari sumber yang bersih dan aman. Batasan – batasan sumber air yang

bersih dan aman tersebut antara lain :

a. Bebas dari kontaminasi kuman atau bibit penyakit

b. Bebas dari substansi kimia yang berbahaya dan beracun.

c. Tidak berasa dan tidak berbau.

d. Dapat dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan domestik dan rumah tangga

e. Memenuhi standar minimal yang ditentukan oleh WHO atau Departemen

Kesehatan.

Air yang terdapat dipermukaan bumi ini dapat berasal dari berbagai sumber.

Berdasarkan letak sumbernya, air dapat dibagi menjadi :

1. Air Angkasa (Hujan)

Air angkasa atau air hujan merupakan sumber utama air dibumi. Walaupun pada

saat presipitasi merupakan air yang paling bersih, air tersebut cenderung

mengalami pencemaran ketika berada di atmosfer. Pencemaran yang

berlangsung di atmosfer itu dapat disebabkan oleh partikel debu,

mikroorganisme, dan gas, misalnya, karbon dioksida, nitrogen dan amonia.

2. Air Permukaan

Air permukaan yang meliputi badan – badan air semacam sungai, danau, telaga,

waduk, rawa, air terjun dan sumur permukaan, sebagian besar berasal dari air

hujan yang jatuh kepermukaan bumi. Air hujan tersebut kemudian akan

mengalami pencemaran baik oleh tanah, sampah, maupun lainnya.

3. Air Tanah

Air tanah (groundwater) berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan bumi

yang kemudian mengalami perkolasi atau mengalami penyerapan ke dalam

tanah dan mengalami proses filtrasi secara alamiah. Proses – proses yang telah

dialami air hujan tersebut, di dalam perjalanannya ke bawah tanah, membuat air

Page 9: 1_Cephalica

9

tanah menjadi lebih baik dan lebih murni dibandingkan air permukaan. Air tanah

biasanya bebas dari kuman penyakit dan tidak perlu mengalami proses purifikasi

atau penjernihan serta persediaannya cukup di sepanjang tahun, walaupun saat

musim kemarau. Tetapi air tanah juga mengandung zat – zat mineral dalam

konsentrasi yang tinggi seperti magnesium, kalsium, dan logam berat.

Syarat Kualitas Air Minum

Penyediaan air bersih, selain kualitasnya, kuantitasnya pun harus memenuhi

standart yang berlaku. Untuk pengelolaan air minum, harus diperiksa kualitas

airnya sebelum didistribusikan kepada masyarakat. Sebab, air baku belum tentu

memenuhi standart, maka sering dilakukan pengolahan air untuk memenuhi

standart air minum.

Kualitas air yang digunakan sebagai air minum sebaiknya memenuhi persyaratan

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010, meliputi :

1. Parameter wajib

a. Persyaratan Fisik

Air yang berkualitas baik harus memenuhi persyaratan fisik yaitu, tidak berasa,

tidak berbau, dan tidak berwarna (maksimal 15 TCU), suhu udara maksimum ±

3ºC, dan tidak keruh (maksimum 5 NTU)

b. Persyaratan mikrobiologi

Syarat mutu air minum sangat ditentukan oleh kontaminasi kuman Escherichia

coli dan Total Bakteri Coliform, sebab keberadaan bakteri Escherichia coli

merupakan indikator terjadinya pencemaran tinja dalam air. Standar kandungan

Escherichia coli dan Total Bakteri Coliform dalam air minum 0 per 100 ml

sampel.

Page 10: 1_Cephalica

10

2. Parameter Tambahan

a. Persyaratan Kimia

Air minum yang akan dikonsumsi tidak mengandung bahan – bahan kimia

(organik, anorganik, pestisida dan desinfektan) melebihi ambang batas yang

telah ditetapkan, sebab akan menimbulkan efek kesehatan bagi tubuh konsumen.

b. Persyaratan Radioaktivitas

Kadar maksimum cemaran radioaktivitas dalam air minum tidak boleh melabihi

batas maksimum yang diperbolehkan.

2. Manfaat Air Minum

Menurut Slamet (1994), bagi manusia air minum merupakan kebutuhan utama

untuk berbagai keperluan, seperti mandi, cuci, kakus dan dalam produksi

pangan, mengingat bahwa berbagai penyakit dapat ditularkan melalui air saat

manusia memanfaatkannya, maka untuk memutuskan penularan penyakit

tersebut diperlukan sistem penyediaan air bersih maupun air minum yang baik

bagi manusia. Air juga digunakan untuk melarutkan berbagai jenis zat yang

diperlukan oleh tubuh. Misalnya untuk melarutkan oksigen sebelum memasuki

pembuluh darah yang berada disekitar alveoli. Disamping itu, transportasi zat –

zat makanan dalam tubuh semuanya dalam bentuk larutan dengan pelarut air.

Air dalam tubuh manusia berfungsi untuk menjaga keseimbangan metabolisme

dan fisiologi tubuh. Air juga berguna untuk melarutkan dan mengolah sari

makanan agar cepat dicerna. Komponen sel terbanyak dalam tubuh manusia

terdiri dari air, maka jika kekurangan air, sel tubuh akan menciut dan tidak dapat

berfungsi dengan baik (Depkes RI, 2006).

Bagi manusia air minum adalah salah satu kebutuhan utama. Berbagai penyakit

dapat dibawa oleh air kepada manusia yang memanfaatkannya, maka tujuan

utama penyediaan air bersih atau air minum bagi masyarakat adalah untuk

mencegah penyakit yang dibawa oleh air. Air minum yang memenuhi kualitas

Page 11: 1_Cephalica

11

maupun kuantitas sangat membantu menurunkan angka kesakitan penyakit perut

terutama penyakit dia.

3. Penjelasan Larangan Meniup Makanan/Minuman Saat Panas

Menurut Hadits

Terdapat beberapa hadis yang menunjukkan larangan meniup makanan atau

minuman. Diantaranya:

§ Hadis dari Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi

wa sallam bersabda,

ش اذ ر حأر ك نكتك كلف ك ر فك س مكلف حءال فلاذت اذ إ، ل كذتك ،ش اك فرك …إهن

Apabila kalian minum, janganlah bernafas di dalam gelas, dan ketika buang

hajat, janganlah menyentuh kemaluan dengan tangan kanan… (HR. Bukhari

153).

§ Hadis dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma,

تك كذتك حمش إرنش اك ك ال حىش إرهن، اك فرك شتك مسف ف يفال ر حى فلنك

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang bernafas di dalam gelas atau

meniup isi gelas. (HR. Ahmad 1907, Turmudzi 1888, dan dishahihkan Syuaib

Al-Arnauth).

§ An-Nawawi mengatakan,

قوط س نت م ه مك قذإ ة من ء ق فألد ماذا ذت هو من طإ فرك ، ا ن ه ن ن فل مفل

ك حو لل ت مك ف ا مفألك ئ من فل

Larangan bernafas di dalam gelas ketika minum termasuk adab. Karena

dikhawatirkan akan mengotori air minum atau ada sesuatu yang jatuh dari

mulut atau dari hidung atau semacamnya. (Syarh Shahih Muslim, 3/160)

§ Hal yang sama juga disampaikan Ibnul Qoyim,

ف ذ مال م عذف ألج إ ة إ حة رفئ نذا فل ت من ا س ك ت إ إك شف ا فل ا ن حمذ فل

سول هللا طت مل ذف جع ر اذل ء نذا ذس فل أك فة : ا ج ذل مف فل غ ه ذى م ذ ى س

ت ا ن ذت مفل فرك ، ا ن ه ن ن فل ن فل ف ف س ت م ف فال هللا ي

Page 12: 1_Cephalica

12

Meniup minuman bisa menyebabkan air itu terkena bau yang tidak sedap dari

mulup orang yang meniups. Sehingga membuat air itu menjijikkan untuk

diminum. Terutama ketika terjadi bau mulut. Kesimpulannya, nafas orang yang

meniup akan bercampur dengan minuman itu. Karena itulah Rasulullah

shallallahu ‘alaihi wa sallam menggabungkan larangan bernafas di dalam gelas

dengan meniup isi gelas. (Zadul Ma’ad, 4/215).

§ Dalam Hadits Ibnu Abbas menuturkan “Bahwasanya Nabi Shallallaahu alaihi wa

Salam melarang bernafas pada bejana minuman atau meniupnya”. (HR. At

Turmudzi dan dishahihkan oleh Al-Albani).

§ Dari Asma binti Abu Bakr, sesunguhnya beliau jika beliau membuat roti tsarid

wadahnya beliau ditutupi sampai panasnya hilang kemudian beliau mengatakan,

aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya makanan yang sudah tidak panas itu lebih besar berkahnya”.

[HR Hakim no 7124. Hakim mengatakan, “Hadits sahih sesuai dengan kriteria

Muslim”. Pernyataasn beliau ini disetujui oleh adz Dzahabi. Hadits di atas

dimasukkan oleh al Albani dalam Silsilah Shahihah jilid 1 bag 2 no hadits 392].

§ Dalam Silsilah Shahihah jilid 1 bag 2 hal 748, al Albani mengatakan, “Terdapat

riwayat yang sahih dari Abu Hurairah, beliau mengatakan “Makanan itu belum

boleh dinikmati sehingga asap panasnya hilang”. Diriwayatkan oleh al Baihaqi

dengan sanad yang sahih sebagaimana kujelaskan dalam Irwa’ Ghalil no 2038”.

Dari beberapa hadits di atas jelas menyatakan bahwa meniup makanan panas dan

memakan makanan panas tidak dianjurkan oleh Rosulullah SAW.

Page 13: 1_Cephalica

13

4. Penjelasan Larangan Meniup Makanan/Minuman Saat Panas Menurut

Ilmiah

Ø Asam Karbonat

Semua yang telah mengenyam bangku sekolah pasti memahami, manusia

bernapas menghirup oksigen atau O2, dan menghembuskan karbondioksida atau

CO2. Ketika kita meniup makanan, tentunya yang kita keluarkan adalah gas

CO2. Sementara itu makanan panas tadi masih mengeluarkan uap air (H2O).

Menurut reaksi kimia, apabila uap air bereaksi dengan karbondioksida akan

membentuk senyawa asam karbonat (carbonic acid) yang bersifat asam.

H2O + CO2 H2CO3

Perlu kita tahu bahwa didalam darah itu terdapat H2CO3 yang berguna untuk

mengatur pH (tingkat keasaman) di dalam darah. Darah adalah Buffer (larutan

yang dapat mempertahankan pH) dengan asam lemahnya berupa H2CO3 dan

dengan basa konjugasinya berupa HCO3- sehingga darah memiliki pH sebesar

7,35 – 7,45 dengan reaksi sebagai berikut:

CO2 + H2O HCO3- + H+

Tubuh menggunakan penyangga pH (buffer) dalam darah sebagai pelindung

terhadap perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam pH darah. Adanya

kelainan pada mekanisme pengendalian pH tersebut, bisa menyebabkan salah

satu dari 2 kelainan utama dalam keseimbangan asam basa, yaitu asidosis atau

alkalosis.

Asidosis adalah suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung asam

dan sering menyebabkan menurunnya pH darah.

Sedangkan Alkalosis adalah suatu keadaan dimana darah terlalu banyak

mengandung basa dan kadang menyebabkan meningkatnya pH darah.

Kembali lagi ke permasalahan awal, dimana makanan kita tiup, lalu

karbondioksida dari mulut kita akan berikatan dengan uap air dari makanan dan

menghasilkan asam karbonat yang akan mempengaruhi tingkat keasaman dalam

darah kita sehingga akan menyebabkan suatu keadaan dimana darah kita akan

Page 14: 1_Cephalica

14

menjadi lebih asam dari seharusnya sehingga pH dalam darah menurun, keadaan

ini lebih dikenal dengan istilah asidosis.

Seiring dengan menurunnya pH darah, pernafasan menjadi lebih dalam dan lebih

cepat sebagai usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah

dengan cara menurunkan jumlah karbon dioksida.

Pada akhirnya, ginjal juga berusaha mengkompensasi keadaan tersebut dengan

cara mengeluarkan lebih banyak asam dalam air kemih.Tetapi kedua mekanisme

tersebut tidak akan berguna jika tubuh terus menerus menghasilkan terlalu

banyak asam, sehingga terjadi asidosis berat. Sejalan dengan memburuknya

asidosis, penderita mulai merasakan kelelahan yang luar biasa, rasa mengantuk,

semakin mual dan mengalami kebingungan. Bila asidosis semakin memburuk,

tekanan darah dapat turun, menyebabkan syok, koma dan bahkan kematian.

Meskipun banyak yang mengatakan bahwa asam karbonat yang dihasilkan dari

hasil tiupan terhadap makanan dan minuman memiliki pengaruh yang sangat

kecil pada kesehatan tubuh, bukankah lebih baik kalau kita berusaha

menghindarinya? Mencegah tentu lebih baik dari pada mengobati bukan?

Ø Helicobacter Pylori (H. Pylori)

Bakteri H. Pylori juga memegang peranan penting pada pernyataan bahayanya

meniup makanan atau minuman yang masih panas. Bakteri H. Pylori adalah

bakteri yang menyebabkan gangguan lambung mulai dari luka kecil hingga

membesar menjadi tukak lambung. Yang mengerikan lagi, bakteri ini dapat

dengan mudah menyebar melalui pernafasan. Tentu gangguan lambung adalah

penyakit yang sosialis, siapapun bisa terjangkit. Akan sangat bahaya sekali jika

seseorang yang memiliki gangguan lambung atau secara tak sadar memiliki

gangguan lambung meniup makanan atau minuman yang akan disajikan pada

tamu atau pada anaknya. Bakteri itu nantinya akan berpindah dan

mengontaminasi makanan atau minuman tersebut dan akhirnya masuk pada

tubuh orang lain.

Page 15: 1_Cephalica

15

Ø Mikroorganisme

Pernafasan adalah salah satu jalan keluar bagi mikroorganisme, virus dan bakteri

untuk menyebar dan menularkan pada manusia lainnya. Tak hanya asam

karbonat dan bakter H. Pylori saja yang bisa menular dan menyebar dengan

tiupan, tetapi jenis bakteri dan virus lainnya juga bisa menyebar. Sebut saja virus

TBC, virus berbahaya yang terkadang tak disadari oleh seseorang yang

mengidapnya yang akan dengan mudah menular melalaui droplet dan pernafasan

yang intens. Sedangkan makanan atau minuman adalah sesuatu yang jelas akan

masuk kedalam tubuh kita, diserap apa saja yang terkandung didalamnya

termasuk nutrisi dan bakteri yang terkandung didalamnya.

Ø Kotoran

Kotoran disini diartikan sebagai kotoran yang berada di mulut. Mulut adalah

tempat kita menghaluskan semua makanan yang juga dicampur dengan berbagai

enzim untuk membantu menghancurkan makanan. Makanan yang hancur tak

seluruhnya akan masuk kedalam lambung, pastinya ada sisa makanan yang

terselip disela-sela gigi atau menempel di dinding-dinding mulut. Tentunya hal

itu berhubungan dengan adab menyajikan makanan pada tamu atau orang lain

yang sangat tidak sopan jika kita meniupnya. Belum lagi bakteri yang dengan

mudah berpindah dari mulut kita kedalam makanan hanya karena tiupan kita.

Dari penjelasan diatas tentunya sudah jelas mengapa meniup makanan atau

minuman yang panas sangat tidak dianjurkan. Yang cukup dikhawatirkan adalah

jika makanan atau minuman yang ditiup itu diperuntukan bukan untuk orang

dewasa yang notabene sudah memiliki kekebalan tubuh maksimal. Melainkan

diberikan kepada bayi atau balita yang dimaksudkan karena si bayi tidak bisa

meniup makanannya sendiri. Bayi dan balita masih berada dalam usia yang

rentan terkena penyakit. Sedikit saja ada kontaminasi asam karbonat atau bakteri

lain pasti langsung direspon tubuh dengan gejala-gejala tak normal seperti diare,

demam, muntah atau yang lain sebagainya.

Memang benar fungsi utama dari makanan adalah untuk mengenyangkan dan

minuman untuk mengobati kehausan. Tetapi, kalau hanya kenyang dan tidak

Page 16: 1_Cephalica

16

haus lagi yang kita dapatkan maka akan membuat kita kurang bersyukur. Kurang

bias menikmati bagaimana cita rasa makanan/minuman, bagaimana prosesnya,

dan pesan yang ada. Misalnya saja, saat kita buka puasa pertama kali, kalau

langsung minum/makan banyak maka yang kita dapatkan hanya Kenyang. Kalau

terlalu kenyang juga akan menjadikan kita malas untuk melakukan kegiatan lain.

Dan kita hanya akan mendapatkan kesegaran air saja tanpa bias menikmati

citarasanya dengan baik. Tetapi, jika kita bias menikmati tegukan air pertama

yang kita minum, sungguh betapa luar biasa kenikmatan yang Allah berikan.

Kenikmatan air putih saat tegukan pertama berbuka puasa akan mengalahkan

kenikmatan minuman berasa yang kita minum saat bersantai. Lepas dari itu

semua memang sebenarnya manusia hidup dikodratkan untuk sabar dan

menikmati kenikmatan yang ada bukan dengan terburu-buru. Dengan begitu kita

akan lebih bisa menryukuri kenikmatan yang diberikan Allah kepada kita.

Page 17: 1_Cephalica

17

5. Dampak Dan Akibat Meminum Minuman Yang Ditiup

Saat meniup minuman, mulut kita akan mengeluarkan karbon dioksida dengan

rumus kimia CO2. Sedangkan air teh rumusnya H2O. Apa reaksi jika Co2 dan

H2O bercampur? Jika masih ingat pelajaran kimia dulu, jika H2O bercampur

dengan CO2 akan memunculkan H2CO3 atau disebut asam karbonat. Dan asam

karbonat inilah yang berbahaya bagi kesehatan tubuh kita jika makanan atau

minuman panas ditiup.Sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh apalagi bagi

kesehatan anak-anak atau bayi.

Selain itu, saat kita meniup makanan atau minuman, yang keluar dari mulut kita

tidak hanya udara saja. tapi juga pertikel-partikel dari rongga pernafasan kita.

Partikel ini bisa dari sisa makanan yang menempel di sela-sela gigi ataupun

mikroorganime yang menempel di mulut yang kita tahu sifatnya patogen.

Bakteri patogen artinya bakteri yang bersifat parasit yang menimbulkan penyakit

pada manusia, hewan dan tumbuhan. Bakteri H. Pylori memegang peranan

penting pada pernyataan bahayanya meniup makanan atau minuman yang masih

panas. Bakteri H. Pylori adalah bakteri yang menyebabkan gangguan lambung

mulai dari luka kecil hingga membesar menjadi tukak lambung. Yang

mengerikan lagi, bakteri ini dapat dengan mudah menyebar melalui pernafasan.

Tentu gangguan lambung adalah penyakit yang sosialis, siapapun bisa terjangkit.

Akan sangat bahaya sekali jika seseorang yang memiliki gangguan lambung atau

secara tak sadar memiliki gangguan lambung meniup makanan atau minuman

yang akan disajikan pada tamu atau pada anaknya. Bakteri itu nantinya akan

berpindah dan mengontaminasi makanan atau minuman tersebut dan akhirnya

masuk pada tubuh orang lain.

Kembali lagi ke permasalahan awal, dimana makanan kita tiup, lalu

karbondioksida dari mulut kita akan berikatan dengan uap air dari makanan dan

menghasilkan asam karbonat yang akan mempengaruhi tingkat keasaman dalam

darah kita sehingga akan menyebabkan suatu keadaan dimana darah kita akan

menjadi lebih asam dari seharusnya sehingga pH dalam darah menurun, keadaan

ini lebih dikenal dengan istilah asidosis.

Page 18: 1_Cephalica

18

Seiring dengan menurunnya pH darah, pernafasan menjadi lebih dalam dan lebih

cepat sebagai usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah

dengan cara menurunkan jumlah karbon dioksida.

Pada akhirnya, ginjal juga berusaha mengkompensasi keadaan tersebut dengan

cara mengeluarkan lebih banyak asam dalam air kemih.Tetapi kedua mekanisme

tersebut tidak akan berguna jika tubuh terus menerus menghasilkan terlalu

banyak asam, sehingga terjadi asidosis berat. Sejalan dengan memburuknya

asidosis, penderita mulai merasakan kelelahan yang luar biasa, rasa mengantuk,

semakin mual dan mengalami kebingungan. Bila asidosis semakin memburuk,

tekanan darah dapat turun, menyebabkan syok, koma dan bahkan kematian.

Page 19: 1_Cephalica

19

BAB III

METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Dalam proposal penelitian ini, penulis menggunakan paradigma intepretif karena

dalam pengembangan kepekaan teoritik dengan menelaah bahan pustaka yang

relevan dengan hasil kajian, yaitu dengan mengkaji beberapa penelitian

terdahulu yang berkaitan dengan iddah sebagai objek penelitian ini.

2. Teknik Pengumpulan Data

Proposal ini dibuat dengan teknik mengumpulkan data dari berbagi sumber baik

internet, artikel yang dapat dipercaya keabsahannya.

Page 20: 1_Cephalica

20

DAFTAR PUSTAKA

http://health-widiynews.blogspot.com/2015/05/berapa-jumlah-liter-air-yang-

dibutuhkan.html

http://sumsel.tribunnews.com/2015/03/21/ini-alasan-mengapa-islam-melarang-

meniup-makanan-dan-minuman-panas?page=2

http://www.konsultasisyariah.com/adab-makan-dilarang-meniup-makanan-dan-

minuman/

http://ridwanaz.com/kesehatan/bahaya-meniup-makanan-minuman-panas-sunah-

rosul/

http://www.erteerwe.com/2015/02/nabi-melarang-meniup-minuman-dan.html

http://belajar-lagii.blogspot.com/2012/12/alasan-ilmiah-larangan-meniup-

makanan.html

https://mannurhakim04.wordpress.com/2013/11/04/bahaya-meniup-makanan-

atau-minuman-panas/

https://websitedada0.wordpress.com/2013/02/11/kenapa-makanan-dan-

minuman-diharamkan-untuk-ditiup-tiup/

http://novikemon.blogspot.com/2015/02/larangan-meniup-makanan-minuman-

saat.html

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34245/4/Chapter%20II.pdf

Page 21: 1_Cephalica

21

BIODATA ANGGOTA

NAMA: DIRGA ASNA CERIA

NIM: 15711169

JAMAAH: CEPHALICA

NAMA: ANGGA JULYANANDA PRADANA

NIM: 15711158

JAMAAH: CEPHALICA

NAMA: DITA SATITI PURBANINGRUM

NIM: 15711060

JAMAAH: CEPHALICA