195043266-penyuluhan-demensia-dr-tutik.docx

Click here to load reader

Upload: kamil19901991

Post on 05-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

DEMENSIA(PIKUN)

Naila Miskiyatun Nisa01.209.5961

PembimbingDr. Istiqomah, Sp.S

Bagian Ilmu Penyakit SyarafRSUD TugurejoSemarang

Pikun itu apa??Pikun adalah menurunnya kemampuan berpikir secara drastis, akibat menurunnya fungsi jaringan otak. Gejala pikun biasanya meningkat seiring pertambahan usia. Akan tetapi perlu diketahui, pikun bukan merupakan gejala normal dari proses penuaan.

Makan Terlalu BanyakPenimbunan lemak pada dinding dalam pembuluh darah dapat menurunkan kemampuan kerja otak.Penyebabya apa sih??

Merokok Zat dalam rokok yang terhisap akan mengakibatkan penyusutan otak secara cepat.kemampuan kerja otak.

Mengkonsumsi gula terlalu banyak Konsumsi gula yang terlalu banyak akan menyebabkan terganggunya penyerapan protein dan nutrisi, sehingga terjadi ketidakseimbangan gizi yang akan mengganggu perkembangan otak.

Kurang Tidur Otak memerlukan tidur sebagai saat beristirahat dan memulihkan kemampuannya.

Kurang menstimulasi pikiran Berpikir adalah cara paling tepat untuk melatih otak kita. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan mengkerutnya otak kita.

Gejalanya adalah

Pencegahannya...Beri makan otakUntuk menyehatkan bagian ini, makan makanan yang mengandung asam lemak omega-3.

Lakukan olahragaOlahraga bisa meningkatkan daya ingat, berpikir lebih jernih dan mengurangi risiko penyakit kognitif.

Olah otakMengisi TTS, main games memori dapat mencegah kepikunan. Aktivitas ini menstimulasi otak sehingga otak kita terlatih untuk mengingat-ingat selalu alias tidak malas berpikir.

IstirahatkanWalau otak kita genius, kalau dipakai terus juga akan lelah. Maka beri istirahat agar kelak bisa bekerja lebih baik lagi.

Pengobatannya... Penanganan tepat sejak dini dapat memperbesar kemungkinan pemulihan. Beberapa kasus dapat diobati, jika dilakukan pengobatan yang tepat pada waktunya.Pengobatan yang dilakukan ini sifatnya menyeluruh. Tak hanya pengobatan simptomatik (pemberian obat) saja, tapi juga yang bersifat suportif. Bantuan emosional yang diberikan oleh keluarga dan teman dekat, pemeliharaan diet (pola makan), rekreasi, hingga terapi denganaktivitas tertentu seperti senam otak .

Untuk lebih lanjutSegeralah konsul ke Dokter Spesialis Syaraf terdekat

Semoga Bermanfaat