191-403-2-pb

Upload: sophian-arif

Post on 01-Mar-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pb

TRANSCRIPT

  • PENGARUH SUPERVISI KEPALA RUANG TERHADAP DOKUMENTASIASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP

    RSUD UNGARAN

    Shinta Indah Arini Nindyanto*)Niken Sukesi**), Muslim Argo Bayu Kusuma***)

    *) Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang**) Staf Pengajar Akper Widya Husada Semarang

    ***) Dokter Umum Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang

    ABSTRAKDokumentasi asuhan keperawatan merupakan bukti atas tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada klien yangdirawat di rumah sakit. Masih banyak permasalahan dalam pelaksanaan sistem dokumentasi keperawatan diIndonesia. Hasil studi pendahuluan pada lima dokumentasi asuhan keperawatan secara acak di ruang rawat inap diRSUD Ungaran ditemukan sebagian besar dokumentasi asuhan keperawatan yang kurang lengkap. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui pengaruh supervisi kepala ruang terhadap kelengkapan dokumentasi asuhankeperawatan di ruang rawat inap RSUD Ungaran. Desain penelitian ini adalah cross sectional, jumlah sampel 66responden dengan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan lembar checklist penilaiandokumentasi asuhan keperawatan dari Depkes. Gambaran karakteristik perawat di RSUD Ungaran dengan usia 32tahun 40 orang (60,6%), jenis kelamin perempuan 55 orang (83,3%), pendidikan D3 Keperawatan 63 orang (95,5%)dengan lama kerja 5 tahun 38 orang (57,6%). Gambaran supervisi kepala ruang yang dipersepsikan perawatsebanyak 43 orang (65,2%) menyatakan baik dan gambaran kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan sebanyak35 dokumen baik (53%). Hasil analisis bivariat dengan metode chi square menunjukkan tidak ada hubungan antaraumur (p=0,988), jenis kelamin (p=0,350), pendidikan (p=0,210), dan lama kerja perawat (p=0,904) dengankelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan, ada hubungan supervisi kepala ruang dengan kelengkapandokumentasi asuhan keperawatan (p=0,027; =0,05). Supervisi kepala ruang yang baik meningkatkan peluangpendokumentasian asuhan keperawatan 3 kali lebih baik (OR=3,222), sehingga semakin baik supervisi kepala ruangsemakin baik pula pendokumentasian asuhan keperawatan oleh perawat pelaksana. Kepala ruang hendaknya terusmelaksanakan supervisi kepala ruang dengan baik dan terjadwal untuk terus meningkatkan kualitas dokumentasiasuhan keperawatan.

    Kata kunci : supervisi, kepala ruang, dokumentasi

    ABSTRACTNursing care plan documentation was proof of nurses implementation by nurse to the inpatients. There were manyproblems in the nurses documentation system in Indonesia. As the results of preface study in randomly five nursesdocumentations in the inpatients ward of Ungaran District General Hospital found that much of them wereincomplete. This research aimed to examine the influence of head ward supervision toward nursing care plandocumentation in inpatients ward of Ungaran District General Hospital. This research designed was cross sectionalstudy, with 66 nurses considered as total sampling, worked in several inpatients wards participated in this study. Datawere collected by questionnaire and assessment of nursing care plan documentation checklist sheet from Departmentof Health. The result showed the characteristic of the nurse in Ungaran District General Hospital the number of thenurse with age 32 years old were 40 people (60,6%), female nurse were 55 people (83,3%), certificate nurse were63 people (95,5%), with length of work 5 years were 38 people (57,6%). The activities of inpatients head wardgood supervision perceived by the nurse as much as 43 people (65,2%) and 35 documents (53%) of nursing care planwere good. The results showed using chi square method there were no relationship between age (p=0,988), sex(p=0,350), level of study (p=0,210), and the length of work (p=0,904) with the nurses care plan documentation,there were relationship between inpatients head ward supervision with the completeness of nursing care plandocumentation (p=0,027; =0,05). Good inpatients head ward supervision increasing the opportunity to the goodnursing care plan documentation 3 times better (OR=0,3222), so that better inpatients head ward supervision makebetter nursing care plan documentation by the nurses. It better to the inpatients head ward to keep doing supervisionwell and routinely to increase the quality of nursing care plan documentation.

    Keywords: supervision, inpatients head ward, documentation

  • PENDAHULUANRumah sakit merupakan pusat layanan kesehatanyang terdiri dari berbagai profesi yang membentuksuatu kesatuan dan saling berpengaruh satu sama lain.Rumah sakit dalam menjalankan fungsinya perlupenataan atau manajemen untuk memberikanpelayanan yang terbaik. Manajemen keperawatanyang dikelola dan dilaksanakan dengan baik akanmenghasilkan suatu pelayanan yang baik pula kepadaklien yang dirawat di rumah sakit. Pelayanankeperawatan sebagai salah satu sub sistem pelayanankesehatan di rumah sakit merupakan komponensentral untuk terwujudnya pelayanan kesehatan yangbermutu. Upaya untuk meningkatkan mutu, perawatharus mampu melaksanakan asuhan keperawatansesuai standar, yaitu mulai dari pengkajian sampaidengan evaluasi berikut dokumentasinya (Suara,2010, hlm. 127).

    Dokumentasi keperawatan adalah informasi tertulistentang status dan perkembangan kondisi kesehatanklien serta semua kegiatan asuhan keperawatan yangdilakukan oleh perawat (Fischbach,1991 dalamManurung, 2011, hlm.75).

    Kontrol terhadap dokumentasi asuhan keperawatanmerupakan hal yang sangat penting untuk menjamindokumentasi asuhan keperawatan ditulis secaralengkap dan dapat dipertanggungjawabkan. Kontrolyang dilakukan dalam manajemen keperawatan salahsatunya adalah dengan supervisi. Supervisimerupakan upaya untuk membantu pembinaan danpeningkatan kemampuan pihak yang disupervisi agarmereka dapat melaksanakan tugas kegiatan yang telahditetapkan secara efisien dan efektif (Sudjana, 2004dalam Nursalam, 2011, hlm.L-87).Supervisi keperawatan merupakan suatu prosespemberian sumber-sumber yang dibutuhkan perawatuntuk menyelesaikan tugas dalam rangka pencapaiantugas dalam rangka pencapaian tujuan yang telahditetapkan. Supervisi memungkinkan seorangmanajer keperawatan dapat menemukan berbagaikendala yang dihadapi dalam pelaksanaan asuhankeperawatan di ruang yang bersangkutan melaluianalisis secara komprehensif bersama-sama dengananggota perawat secara efektif dan efisien (Arwani,2006, hlm.132).

    Hasil wawancara peneliti dengan kepala bidangkeperawatan RSUD Ungaran pada bulan November2012 menyatakan bahwa supervisi keperawatanseharusnya dilakukan oleh seseorang yang ditunjuksebagai supervisor. Supervisi keperawatan di RSUDUngaran dilakukan oleh kepala ruang secarabergantian karena adanya keterbatasan jumlah tenagakerja. Hasil wawancara peneliti pada bulan November

    2012 dengan kepala ruang di ruang Mawar RSUDUngaran menyatakan bahwa supervisi kepala ruangyang dilakukan di ruang rawat inap dilakukan setiapsatu bulan sekali pada minggu kedua. Sasaransupervisi diantaranya tentang perlengkapan alatruangan, masalah-masalah yang terjadi di ruangan,dan keluhan-keluhan dari perawat ruangan. Supervisikeperawatan terkait kelengkapan dokumentasi asuhankeperawatan jarang dilakukan oleh kepala ruang.

    Hasil wawancara peneliti dengan salah satu perawatdi ruang Cempaka menyatakan bahwa dokumentasiasuhan keperawatan jarang disupervisi. Kepala ruangyang menemukan dokumentasi asuhan keperawatanyang tidak lengkap tidak memberi teguran atau sanksiyang tegas kepada perawat yang melakukan asuhankeperawatan, dan hanya diberikan masukan.Hasil observasi peneliti pada bulan November 2012pada lima dokumentasi asuhan keperawatan secaraacak di ruang rawat inap di RSUD Ungaranditemukan dokumentasi asuhan keperawatan yangsebagian besar tidak lengkap.

    TUJUAN PENELITIANPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhsupervisi kepala ruang terhadap kelengkapandokumentasi asuhan keperawatan di ruang rawat inapRSUD Ungaran.

    METODE PENELITIANJenis penelitian ini adalah penelitian observasionalbersifat analitis inferensial hipotesis yang bertujuanmencari hubungan antarvariabel (Hidayat, 2011,hlm.54). Rancangan penelitian ini menggunakanrancangan cross sectional, populasi dalam penelitianini adalah seluruh perawat yang bertugas di ruangrawat inap RSUD Ungaran dengan jumlah sebanyak66 orang (tidak termasuk perawat pelaksana yangbertugas di ruang VIP, ICU, IGD, dan poliklinik)..Cara pengumpulan data yang digunakan dalampenelitian ini adalah menggunakan kuesioner danobservasi secara langsung untuk mendapatkan data-data dari responden.

    HASIL PENELITIANGambaran karakteristik responden penelitian

    Tabel 1Karakteristik responden penelitian di ruang rawat

    inap RSUD Ungaran (Maret 2013).

    Karakteristikresponden

    Jumlah Prosentase(%)

    Usia< 32 tahun 32 tahun

    2640

    39,460,6

  • JeniskelaminLaki-lakiPerempuan

    1155

    16,783,3

    PendidikanD3S1

    633

    95,54,5

    Lama kerja< 5 tahun 5 tahun

    2838

    42,457,6

    Berdasarkan tabel 5.1 di atas karakteristik usiaresponden penelitian sebagian perawat berusia 32tahun yaitu sebanyak 40 orang (60,6 %), berjeniskelamin perempuan yaitu sebanyak 55 orang (83,3%), berpendidikan D3 keperawatan (95,5%) dansebagian besar perawat memiliki lama kerja 5tahun (57,6 %).

    Tabel 2Gambaran kegiatan supervisi kepala ruang di ruang

    rawat inap RSUD Ungaran (Maret 2013)

    Berdasarkan tabel 5.2 sebagian besar perawat (65,2%) menyatakan bahwa supervisi kepala ruangkhususnya tentang dokumentasi asuhan keperawatansudah baik. Sebagian kecil perawat (34,8 %) perawatmenyatakan bahwa supervisi kepala ruang kurangbaik. Hasil analisis univariat penilaian supervisikepala ruang didapatkan bahwa supervisi kepalaruang yang baik adalah kepala ruang harusmemberikan penjelasan dengan kalimat yang mudahdimengerti tentang pendokumentasian asuhankeperawatan, kepala ruang memberikan semangatkepada perawat untuk melakukan pendokumentasianasuhan keperawatan, kepala ruang dapat menjawabkesulitan perawat dalam pendokumentasian asuhankeperawatan, kepala ruang memberikan kesempatankepada perawat untuk menyampaikan kesulitan yangdihadapi perawat dalam mendokumentasikan asuhankeperawatan, kepala ruang memberikan suasana yangmenyenangkan setiap menjelaskan dokumentasiasuhan keperawatan, dan kepala ruangmemberitahukan kepada perawat tentang aspek-aspekyang dinilai dalam pendokumentasian asuhankeperawatan.

    Tabel 3Gambaran kelengkapan dokumentasi asuhan

    keperawatan di ruang rawat inap RSUD Ungaran(Maret 2013)

    Tabel 3 menunjukkan bahwa dokumentasi asuhankeperawatan di ruang rawat inap RSUD Ungaransebagian besar (53 %) termasuk dalam kategori baik.

    Hubungan karakteristik perawat dengan kelengkapandokumentasi asuhan keperawatan di ruang rawat inapRSUD Ungaran.

    1. UsiaTabel 4

    Hubungan karakteristik perawat (usia)dengan kelengkapan dokumentasi asuhankeperawatan di ruang rawat inap RSUD

    Ungaran

    Hasil uji statistik menggunakan Chi squaredidapatkan nilai p value=0,988 dengan tarafsignifikansi p

  • 2. Jenis kelaminTabel 5

    Hubungan karakteristik perawat(jenis kelamin) dengan kelengkapan

    dokumentasi asuhan keperawatan di ruangrawat inap RSUD Ungaran

    Hasil uji statistik menggunakan Chi squaredidapatkan nilai p value=0,350 dengan tarafsignifikansi p

  • hubungan antara supervisi kepala ruangdengan kelengkapan dokumentasi asuhankeperawatan dengan nilai odds ratio (OR)sebesar 3,222 berarti semakin baiksupervisi kepala ruang meningkatkankualitas dokumentasi asuhan keperawatansebanyak 3 kali dibanding supervisi kepalaruang yang tidak baik. Sehingga semakinbaik supervisi kepala ruang maka semakinbaik pula kelengkapan dokumentasiasuhan keperawatan di ruang rawat inapRSUD Ungaran.

    PEMBAHASAN1. Karakteristik responden

    Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasilbahwa responden penelitian sebagian besarberusia 32 tahun (60,6 %) sehinggan termasukdalam kategori dewasa menengah menurutErickson. Menurut Erickson pada tahapperkembangan tersebut seseorang memilikikomitmen dalam bekerja dan berhubungandengan orang lain. Sebagian besar responden(83,3%) berjenis kelamin perempuan. Hal inisesuai dengan peran sebagai seorang perawatyang cenderung merupakan pekerjaan seorangwanita, meskipun tidak menutup kemungkinanjuga dibutuhkan sosok pria sebagai perawat.Sebagian besar responden (95,5 %)berpendidikan D3. Perawat dengan pendidikanS1 Ilmu Keperawatan di RSUD Ungaransebagian besar berperan sebagai kepala ruangdan wakil kepala ruang, sedangkan hampirkeseluruhan perawat pelaksana berpendidikanD3 Keperawatan. Sebagian besar responden(57,6 %) memiliki lama kerja 5 tahunsehingga sudah cukup lama melaksanakan tugaskeperawatan di RSUD Ungaran. Semakin lamamasa kerja seseorang diharapkan dapatmeningkatkan loyalitas kepada institusi tempatbekerja sehingga meningkatkan kinerjanya.

    2. Gambaran supervisi kepala ruangHasil penelitian menunjukkan sebagian besar(65,2 %) kegiatan supervisi kepala ruang sudahbaik. Hasil penelitian menunjukkan supervisikepala ruang yang baik adalah kepala ruangmemberikan semangat kepada perawat untukmelakukan pendokumentasian asuhankeperawatan, kepala ruang dapat menjawabkesulitan perawat dalam pendokumentasianasuhan keperawatan. Selain itu, kepala ruangharus memberikan penjelasan dengan kalimatyang mudah dimengerti tentangpendokumentasian asuhan keperawatan danmemberikan kesempatan kepada perawat untuk

    menyampaikan kesulitan yang dihadapi perawatdalam mendokumentasikan asuhankeperawatan. Hal lain yang tidak kalahpentingnya adalah kepala ruang memberikansuasana yang menyenangkan setiap menjelaskandokumentasi asuhan keperawatan, dan kepalaruang memberitahukan kepada perawat tentangaspek-aspek yang dinilai dalampendokumentasian asuhan keperawatan.

    3. Gambaran kelengkapan dokumentasi asuhankeperawatanSecara keseluruhan sebagian besar dokumentasiasuhan keperawatan termasuk dalam kategoribaik (53%). Hasil penelitian tampak bahwapendokumentasian asuhan keperawatan(meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan,tindakan, dan evaluasi keperawatan) masihbanyak yang tidak lengkap, namun pencatatandokumentasi asuhan keperawatan sebagianbesar sudah baik. Pencatatan dokumentasiasuhan keperawatan meliputi penulisandokumentasi pada format yang baru, pencatatandilakukan sesuai dengan tindakan yangdilaksanakan, pencatatan ditulis dengan jelas,ringkas, istilah yang baku dan benar, perawatselalu mencantumkan paraf dan nama jelas sertatanggal dan jam dilaksanakannya tindakan, danberkas catatan keperawatan disimpan sesuaidengan ketentuan yang berlaku. Hasil observasipeneliti saat melaksanakan penelitiandokumentasi asuhan keperawatan disimpandengan baik, disimpan di map, dan diberipenjepit agar tidak mudah lepas atau tercecer.

    4. Hubungan karakteristik perawat dengankelengkapan dokumentasi asuhan keperawatandi ruang rawat inap RSUD Ungaran.a. Usia

    Hasil analisis bivariat menunjukkandokumentasi asuhan keperawatan yang baiksebagian besar dibuat oleh responden denganusia < 32 tahun (57,7 %). Hasil uji statistikmenggunakan Chi square didapatkan nilai pvalue=0,988 dengan taraf signifikansi p

  • lebih rendah daripada perawat dengan umurdibawah 40 tahun. Besar kemungkinanbahwa usia yang sudah masuk padakelompok umur tua mempunyai tingkatproduktifitas sudah menurun yang akhirnyadapat menyebabkan penurunan terhadaptingkat kinerja asuhan keperawatan, dengandemikian perawat yang sudah mencapaiumur lebih dari 40 tahun mendekati lanjutusia sebaiknya tidak ditempatkan di ruangperawatan dengan beban kerja yang cukupbanyak dan diberi tugas shif.

    b. Jenis kelaminHasil analisis bivariat menunjukkandokumentasi asuhan keperawatan yang baiksebagian besar dibuat oleh responden denganjenis kelamin laki-laki (45,5 %). Hasil ujistatistik menggunakan Chi squaredidapatkan nilai p value =0,350 dengan tarafsignifikansi p

  • Pribadi (2009) menunjukkan bahwa faktorpersepsi perawat tentang supervisi yangdilakukan oleh kepala ruang mempengaruhikinerja perawat dalam mendokumentasikanasuhan keperawatan. Perawat yang memilikipersepsi tentang supervisi yang baik cenderungmelakukan dokumentasi asuhan keperawatanyang baik sehingga perlu diberikan fasilitasdalam peningkatan pengetahuan perawatmelalui supervisi kepala ruang sekaligusmeningkatkan kemampuan kepala ruang dalammelakukan supervisi kepada perawat. Hal inisesuai dengan teori yang dikemukakan olehSugiharto (2012, hlm.24) bahwa supervisikeperawatan merupakan suatu proses formaldan professional yang dilakukan oleh supervisoratau pemimpin untuk mendukung,membimbing, mengarahkan, mengevaluasi,serta mengembangkan pengetahuan dankompetensi perawat untuk menyelesaikan tugasdengan penuh tanggung jawab guna mencapaitujuan rumah sakit dan keselamatan pasien.

    SIMPULAN DAN SARAN1. Simpulan

    a. Gambaran pelaksanaan supervisi kepalaruang di ruang rawat inap RSUD Ungarandidapatkan hasil sebagian besar perawatmenyatakan supervisi kepala ruang baik.

    b. Gambaran kelengkapan dokumentasi asuhankeperawatan (pengkajian, diagnosa,intervensi, implementasi dan evaluasi) diruang rawat inap RSUD Ungaran didapatkanhasil sebagian besar dokumentasi asuhankeperawatan baik.

    c. Gambaran karakteristik perawat (usia, jeniskelamin, pendidikan, dan lama kerja) diruang rawat inap RSUD Ungaran. Rata-rataresponden berusia 32 tahun, berjeniskelamin perempuan, berpendidikan D3keperawatan, dan sebagian besar perawatmemiliki lama kerja 5 tahun.

    d. Tidak ada hubungan antara usia, jeniskelamin, pendidikan, dan lama kerja perawatdengan kelengkapan dokumentasi asuhankeperawatan di ruang rawat inap RSUDUngaran.

    e. Ada hubungan antara supervisi kepala ruangdengan kelengkapan dokumentasi asuhan

    keperawatan di ruang rawat inap RSUDUngaran.

    f. Kepala ruang yang melaksanakan supervisikeperawatan yang baik memberikan peluang3 kali lebih baik untuk perawat pelaksanamendokumentasikan asuhan keperawatan.

    2. Sarana. Bagi rumah sakit

    Manajemen rumah sakit atau bidangkeperawatan hendaknya membuat jadwalsupervisi kepala ruang dilaksanakan setiaphari. Selain itu manajemen rumah sakitmembedakan supervisi yang dilaksanakankepala ruang, contohnya supervisi kepalaruang khusus untuk dokumentasi asuhankeperawatan. Penilaian dokumentasi asuhankeperawatan sebaiknya dimasukkan sebagaisalah satu komponen penilaian kinerjaperawat di RSUD Ungaran. Kepala bidangpelayanan keperawatan secara rutinmengadakan pertemuan dengan kepala ruanguntuk membahas hasil supervisi kepalaruang sehingga dapat menyelesaikanmasalah-masalah yang dihadapi baik olehperawat pelaksana maupun oleh kepalaruang.

    b. Bagi institusi pendidikan keperawatanPenelitian ini dapat digunakan sebagai bahanpengajaran mahasiswa keperawatan dengancara mengenalkan secara langsung kepadamahasiswa keperawatan tentang fungsimanajerial kepala ruang salah satunyasebagai supervisor keperawatan ketikamahasiswa sedang menjalani praktik dirumah sakit.

    c. Bagi penelitian selanjutnyaPenelitian selanjutnya diharapkan dapatmenambah variabel penelitian yang belumada, penelitian diadakan di rumah sakitdengan tipe A atau B sehingga keseluruhanruangan di rumah sakit dapat disertakanmenjadi responden penelitian, sertapengumpulan data dengan wawancaramendalam dengan perawat pelaksana dankepala ruang.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Arwani & Heru Supriyatno. (2006). Manajemenbangsal keperawatan. Jakarta: EGC

    Linggardini, Kris. (2010). Hubungan supervisidengan pendokumentasian berbasiscomputer yang dipersepsikanperawat pelaksana di instalasirawat inap RSUD Banyumas JawaTengah.http://www.eprints.unsoed.ac.id//diunduh tanggal 31 Mei 2013

    Manurung, Santa. (2011). Keperawatan profesional.Jakarta: Trans Info Media

    Martini. (2007). Hubungan karakteristik perawat,sikap, beban kerja, ketersediaanfasilitas dengan pendokumentasianasuhan keperawatan di rawat inapBPRSUD Kota Salatiga.http://www.eprints.undip.ac.id//diunduh tanggal 31 Oktober 2012

    Pribadi, Agung. (2009). Analisis pengaruh faktorpengetahuan, motivasi, danpersepsi perawat tentang supervisikepala ruang terhadap pelaksanaandokumentasi asuhan keperawatandi ruang rawat inap RSUD Keletprovinsi Jawa Tengah di Jepara.http://www.eprints.undip.ac.id/diunduh tanggal 31 Oktober 2012

    Samsualam., Indar., & Muh. Safar. (2008). Analisishubungan karakteristik individudan motivasi dengan kinerjaasuhan perawatan di BP RumahSakit Umum Labuang BajiMakassar. Jurnal KesehatanMasyarakat Madani. 2(1). 1-9

    Suara, Mahyar. (2010). Konsep dasar keperawatan.Jakarta: Trans Info Media

    Sugiharto, Achmad Sigit. (2012). Manajemenkeperawatan : aplikasi MPKP dirumah sakit/penulis. Jakarta: EGC