18 - bappeda wonosobo · 2018. 9. 10. · pada maret 2018, jumlah penduduk miskin di jawa tengah...
TRANSCRIPT
BUKU SAKUPERKEMBANGAN TINGKAT KEMISKINAN
DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKADI PROVINSI JAWA TENGAH
Edisi : Kin Maret 2018 &
TPT Feb 2018
SEKRETARIATTKPK PROVINSIJAWA TENGAHBAPPEDA PROVINSI JAWA
TENGAH
Email : [email protected]
2
DAFTAR ISI1. Definisi Umum Kemiskinan ……………………………………………….……….…………………………………………………... 22. Konsep Kemiskinan Makro ……………………………..………………………………………………….…………………………… 33. Komponen Garis Kemiskinan ………………………………………….……………………………….……………………………... 44. Indeks Kedalaman Kemiskinan Dan Indek Keparahan Kemiskinan …..……………………………………………...55. Illustrasi GK, P1 Dan P2 ..………………………….………………………………………………………………..…………………… 66. Perkembangan Tingkat Kemiskinan Dan Jumlah Penduduk Miskin ..……………………………………….………87. Kinerja penurunan kemiskinan Tahun 2013-2018 ………………………………….…………………………………….... 98. Kinerja penurunan kemiskinan periode Maret Tahun 2013-2018 …………………………..……………..……....109. Perkembangan Tingkat Kemiskinan (2013-2017, Maret) ..…………………….……………………………………....1110. Perkembangan Tingkat Kemiskinan Menurut Wilayah (Desa+kota) ..…………………………………………….1211. Perubahan Jumlah Dan Presentase Penduduk Miskin, September 2017 – Maret 2018 ..…..…………. 1312. Posisi Relatif Perkembangan Tingkat Kemiskinan Kabupaten/Kota ……………..………………………………..1413. Peta Persebaran Penduduk Miskin Di Jawa Tengah (Berdasarkan Data Makro) ………………….………... 1514. Garis Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah ……………………………………………………….……………..………………..1615. Komoditi Pembentuk Garis Kemiskinan …….…………………….…………………………….…………………………….. 1716. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) ………………………………….…………………………….……………………......... 1817. Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) …………….…………………….…………………………….…………………………... 1918. Faktor-faktor Terkait Kinerja Penurunan Tingkat Kemiskinan .……………………..……………………………….2019. Target Penurunan Kemiskinan Jawa Tengah ………………………………………………………..……….................
Kondisi dimana seseorang atausekelompok orang tidak mampumemenuhi hak-hak dasarnyauntuk mempertahankan danmengembangkan kehidupanyang bermartabat.
HAK-HAK DASAR
pangan
kesehatan, pendidikan, pekerjaan,perumahan, air bersih, pertanahan,sumberdaya alam, dan lingkungan hidup
rasa aman dari perlakuan atauancaman tindak kekerasan
hak untuk berpartisipasi dalamkehidupan sosial-politik
•
•
KEMISKINAN ADALAH MASALAH MULTI DIMENSIONALStrategi Intervensi “Induktif Approach” bukan “deduktif approach”. HITS (Holistik, Integratif, Tematik, dan Spasial)
Sangat bersifat Humanis sangat volatile/dinamis
DEFINISI UMUM KEMISKINAN
3
“ Kemiskinan dipandangsebagai ketidakmampuan darisisi ekonomi untuk memenuhikebutuhan dasar makanan danbukan makanan (diukur darisisi pengeluaran)”
Konsep Kemiskinan Makro yangdipakai BPS (dan juga beberapanegara lain) adalah :ketidakmampuan seseorangdlm memenuhi kebutuhandasar (basic needs approach)
PENDUDUK MISKIN
penduduk yang memiliki rata-rata
pengeluaran per kapita perbulandi bawah Garis Kemiskinan
KONSEP KEMISKINAN MAKRO
4
1.
2.
GK Makanan => setara dengan pemenuhankebutuhan kalori 2.100 kkal per kapitaperhari diwakili 52 jenis komoditi.
GK Non Makanan => kebutuhan minimumuntuk perumahan, sandang, pendidikan, dankesehatan (51 jenis komoditi di perkotaandan 47 jenis komoditi di perdesaan)
●
Tidak Miskin
Miskin
Sangat Miskin (kronis)
Hampir Miskin
●
●
●●
● ● A
●
● B
●● ••
•
•
Garis KemiskinanBerbeda-beda untuk setiap provinsi dan Kab/Kota.Metode yang sama digunakan BPS sejak tahun
1998.Persebaran penduduk terbanyak di dalam kategori
hampir miskin rentan jatuh miskin.Peran TPID sangat strategis dalam menjaga inflasi
yg sangat berperan dalam peningkatan/pengurangan kemiskinan.
●●
●
●
●●
●
0,8
1,0
1,2
1,6
KOMPONEN GARIS KEMISKINAN (GK)
5
INDEKS KEDALAMAN KEMISKINAN (P1) DANINDEKS KEPARAHAN KEMISKINAN (P2)
Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlahdan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perludiperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahankemiskinan.
Indeks kedalaman kemiskinan (P1) mengindikasikan jarakrata-rata pengeluaran penduduk miskin terhadap gariskemiskinan. Semakin tinggi indeks kedalaman kemiskinan,mengindikasikan semakin besar jarak rata-rata pengeluaranpenduduk miskin terhadap garis kemiskinan SemakinBuruk.
Indeks keparahan kemiskinan (P2) mengindikasikanketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin.Semakin besar indeks kedalaman kemiskinan,mengindikasikan semakin besar jarak pengeluaran di antarapenduduk miskin Semakin Buruk.
6
ILLUSTRASI GK, P1 DAN P2
GK
PENDUDUK MISKIN
P1P2
7
Keterangan :
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Jarak/gap rata-rata pengeluaran pendudukmiskin terhadap garis kemiskinan.
Indeks Kedalaman kemiskinan (P2) Jarak/gap rata-rata pengeluaran antarpenduduk miskin.
PERKEMBANGAN TINGKATKEMISKINAN
8
PERKEMBANGAN TINGKAT KEMISKINAN DAN JUMLAHPENDUDUK MISKIN PROVINSI JAWA TENGAH
•
•
•
Perkembangan tingkat kemiskinanProvinsi Jawa Tengah :
Jumlah penduduk miskin di JawaTengah pada Maret 2018 sebesar 3,90 juta orang (11,32%), berkurangsebesar 300,29 ribu orangdibandingkan September 2017 yangsebesar 4,20 juta orang (12,23%).Secara umum, tingkat kemiskinan
periode Maret 2018 di Jawa Tengahmengalami kinerja penurunanterbaik se-Indonesia, dari sisi jumlahabsolut maupun persentasenya.
Kinerja penurunan tertinggi scrmonth of month (mom) dicapaipada periode Sept 2017 - Maret2018 sebesar 0,91% point namunapabila dilhat secara yoy (Mar –Mar), kinerja penurunan kemiskinantertinggi dicapai pada tahun 2018yang mencapai 1,69%.
9
10
KINERJA PENURUNAN KEMISKINANTAHUN 2013-2018
Capaian Kemiskinan Kinerja Kemiskinan
•
•
•
Capaian Kemiskinan Maret 2018 sebesar 11,32% turun sebanyak 3,24% dari capaian awal tahun Maret2013 yaitu sebanyak 14,56%, dengan rerata penurunan sebesar 0,65%/th.Kinerja Penurunan kemiskinan tahun 2013-2018 cenderung berfluktuatif, pernah mengalami kinerjapenurunan tertinggi pada periode September 2017 – Maret 2018 (mom) sebesar 0,91% point dan padaperiode Maret-September 2014 (mom) sebanyak 0,88% poin.Jika dilihat dari trendline kinerja penurunan kemiskinan tahun 2013-2018 (Mar-Mar), kinerja penurunankemiskinan semakin membaik, bahkan pada Maret 2017 – Maret 2018 kineja penurunan kemiskinanpaling tinggi selama periode 5 tahun (2013-2018) yaitu sebesar 1,69% point.
11
KINERJA PENURUNAN KEMISKINANPERIODE MARET TAHUN 2013-2018
•
•
Penurunan angka kemiskinan periode Maret 2013-2018 (yoy) semakin membaik danprogresif, yaitu dari 14,56% (Mar 2013), turun menjadi 11,32% (Mar 2018) atau turunsebanyak 3,24% point.Kinerja percepatan penurunan angka kemiskinan 2013-2018 cenderung meningkat(trend positif), hal tersebut mengindikasikan bahwa program/kegiatanpenanggulangan kemiskinan sudah berjalan ke arah yang benar (on the track).
12
2014
Turun 1,69%
20152016
20172018
14,4
6%
13,5
8%
13,2
7%
13,0
1%
11,3
2%Turun 0,26%
Turun 0,31%
Turun 0,88%
Turun 0,10%
3,90 juta
4,45 juta
4,51 juta
4,58 juta
4,84 juta
Kinerja Penurunan Kemiskinan Tertinggi Selama Lima Tahun Terakhir(Periode Maret 2014-2018) yaitu Pada Tahun 2018 Sebesar 1,69%
PERKEMBANGAN TINGKAT KEMISKINAN(2014-2018, MARET)
Rata-rataPenurunan 0,65%
Jateng-1,69% DIY
-0,89%
Jatim-0,79%
Bali-0,24%
Banten-0,21%
DKI-0,20%
Jabar-1,26%
Pada Maret 2018, jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah sebanyak3.897,20 ribu orang (12,23%), berkurang sebanyak 553,52 ribu orangdibandingkan dengan kondisi Maret 2017 (4.450,72 ribu orang/13,01%).Pada periode Maret 2017 – 2018, Provinsi Jawa Tengah mengalamipenurunan tertinggi (1,69%) apabila dibandingkan Provinsi se Jawa – Balilainnya.
PERKEMBANGAN TINGKAT KEMISKINAN MENURUTWILAYAH (KOTA + DESA)
PERKOTAAN (Ribu Jiwa) (%)
Maret 2017 1889,09 11,21September2017 1815,58 10,55
Maret 2018 1716,16 9,73
PERDESAAN (Ribu Jiwa) (%)
Maret 2017 2561,63 14,77September2017 2381,92 13,92
Maret 2018 2181,04 12,99
•
•
•
Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2017 sebesar 10,55% (1,82 juta jiwa), turunmenjadi 9,73% (1,72 juta jiwa) pada Maret 2018 atau turun sebesar 0,82% (99,42 ribu jiwa).Persentase penduduk miskin di daerah perdesaan juga turun dari 13,92% (2,38 juta jiwa) pada September 2017menjadi 12,99% (2,18 juta jiwa) pada Maret 2018 atau turun 0,93% (200,88 ribu jiwa).Rata-rata penurunan persentase penduduk miskin tahun 2013 – 2018 di daerah perkotaan dan perdesaan sebesar 0,65%.
13
Maluku UtaraKalimantan Utara
LampungSulawesi BaratKepulauan Riau
AcehJambiRiau
PapuaNTT
Kalimantan TimurKep. Bangka Belitung
Sumatera UtaraKalimantan TengahKalimantan BaratSumatera BaratSulawesi Utara
Papua BaratBali
Kalimantan SelatanBengkuluMaluku
DKI JakartaSulawesi Tengah
Jawa TimurDIY
Sumatera SelatanNTB
GorontaloSulawesi Tenggara
BantenJawa Barat
Sulawesi SelatanJawa Tengah
Perubahan Persentase Kemiskinan (Poin) Perubahan Jumlah Penduduk Miskin (RibuJiwa)
PERUBAHAN JUMLAH DAN PERSENTASE PENDUDUKMISKIN
(SEPTEMBER 2017 – MARET 2018)
14
Di atas Provinsi Jawa Tengahdan Nasional
15 Kabupaten(Blora 13,04%, Grobogan 13,27%, Demak 13,41%, Purworejo 13,81%, Cilacap 13,94%, Sragen 14,02%, Klaten 14,15%,Banyumas 17,05%, Banjarnegara 17,21%, Pemalang 17,37%, Rembang 18,35%, Purbalingga 18,80%, Brebes 19,14%,Kebumen 19,60%, dan Wonosobo 20,32%)
Di bawah Provinsi JawaTengah dan di atas Nasional
10 Kabupaten(Kota Surakarta 10,65%, Kab. Batang 10,80%, Kendal 11,10%, Pati 11,38%, Temanggung 11,46%, Boyolali 11,96%,Karanganyar 12,28%, Magelang 12,42%, Pekalongan 12,61%, dan Wonogiri 12,90%)
Di bawah Provinsi JawaTengah dan Nasional
10 Kabupaten/Kota(Kota Semarang 4,62%, Tegal 8,11%, Salatiga 5,07%, Pekalongan 7,47%, Magelang 8,75%, Kab. Kudus 7,59%, Semarang 7,78%, Jepara 8,12%, Kab. Sukoharjo 8,5%, dan Tegal 9,0%)
POSISI RELATIF TINGKAT KEMISKINAN KABUPATEN/ KOTADIBANDINGKAN NASIONAL DAN PROVINSI (PERIODE MARET 2017*)
15*) data rilis terakhir BPS Jateng
PETA PERSEBARAN PENDUDUK MISKIN DI JAWATENGAH
(BERDASARKAN DATA MAKRO MARET 2017)
16
17
TAHUNGaris Kemiskinan (Rp/Kap/
Bulan)Sumbangan Garis
Kemiskinan (%)
Makanan
BukanMakana
nTotal Makanan Bukan
Makanan Total
Maret 2017 244.606 88.618 333.224 73,41 26,59 100
September 2017 248.612 90.203 338.815 73,38 26,62 100
Maret 2018 257.293 93.582 350.875 73,33 26,67 100Perubahan Mar17-Mar18(%) 5,19 5,60 5,30
Perubahan Sep17-Mar18(%) 3,49 3,75 3,56
73,33%
Makanan26,67%Non makanan
Selama periode September 2017 – Maret 2018, GarisKemiskinan naik sebesar 3,56%, dari Rp. 338.815,- per kapitaper bulan pada Maret 2017 menjadi Rp. 350.875,- per kapitaper bulan pada Maret 2018.Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauhlebih besar (73,33%) dibandingkan peranan komoditi bukanmakanan (26,67%).
GARIS KEMISKINAN PROVINSI JAWA TENGAH(PERIODE MARET 2018)
Catatan : Inflasi umum pada periode Desember 2017 – Maret 2018 sebesar 1,24 persen
KOMODITI PEMBERNTUK GARISKEMISKINAN
No KomoditiKota (72,
18%)
Komoditi Desa (74,54%)
1 Beras 20,70 Beras 22,43
2Rokok kretekfilter 9,10 Rokok kretek filter 9,43
3 Telur ayam ras 4,37 Telur ayam ras 3,894 Daging ayam ras 3,70 Gula pasir 3,375 Gula pasir 3,28 Tempe 2,876 Tempe 2,57 Daging ayam ras 2,577 Mie instan 2,36 Tahu 2,478 Tahu 2,25 Mie instan 2,439 Kue basah 1,98 Bawang merah 2,09
10 Lainnya 21,87 Lainnya 22,99No
KomoditiKota (27,
82%) Komoditi
Desa (25,46%)
1 Perumahan 6,17 Perumahan 6,422 Bensin 4,92 Bensin 4,313 Listrik 3,42 Listrik 2,094 Pendidikan 2,44 Pendidikan 1,50
5Perlengkapanmandi 1,36 Kesehatan 1,28
6 Kesehatan 1,29 Perlengkapanmandi 1,25
7 Lainnya 8,22 Lainnya 8,61
•
•
Peranan komoditi makananterhadap Garis Kemiskinan (73,33%)jauh lebih besar dibandingkanperanan komoditi bukan makanan(26,67%).Sumbangan Garis KemiskinanMakanan terhadap GarisKemiskinan pada Maret 2018tercatat sebesar 73,33%. Kondisi initidak jauh berbeda dengan kondisiSept 2017 sebesar 73,38%. 18
INDEKS KEDALAMAN KEMISKINAN(P1)
•
•
Pada September 2017 - Maret2018, indeks kedalamankemiskinan turun 0,268 poinsedangkan periode Maret 2017 -Maret 2018 turun sebesar 0,367.Indeks kedalaman kemiskinanperdesaan lebih tinggi daripadaperkotaan, namum penurunanindeks kedalaman kemiskinan diperdesaan periode Sept 2017 -Maret 2018 lebih besardibandingkan di perkotaan yaitu0,299 poin dibanding 0,226 poin
19
Perlu fokus intervensi Program/kegiatan yang mengarah pada
penciptaan usaha ekonomiproduktif, peningkatan
kompetensi tenaga kerja
INDEKS KEPARAHAN KEMISKINAN(P2)
•
•
•
Pada September 2017 - Maret2018, indeks keparahankemiskinan turun 0,103 poin,dan pada periode Maret2017 - Maret 2018 turunsebesar 0,125 poin
Indeks keparahan kemiskinanperdesaan lebih tinggidaripada perkotaan.September 2017- Maret 2018,indeks keparahan kemiskinandi perdesaan turun 0,129 poinsedangkan perkotaan turun 0,073 poin
Sebaliknya, pada periodeMaret 2017 - Maret 2018wilayah perdesaan turun 0,171 poin sedangkanperkotaan turun 0,071
20
Perlu fokus intervensi Program/kegiatan perlindungan sosial pada
Desil I
21
FAKTOR-FAKTOR TERKAIT KINERJAPENURUNAN TINGKAT KEMISKINAN
Beberapa faktor yang terkait kinerja penurunan dengan tingkatkemiskinan selama periode September 2017 – Maret 2018 antara lainadalah:
Sumber : BRS MARET 2018
Selama periode Nov 2017 – Feb 2018, bantuan pangan non tunai(BPNT) telah dpt disalurkan scr lancar ke rumah tangga Hal ini
diduga dapatmembantu penurunan kemiskinan.
Selama periode Sept 2017 – Mar 2018 terjadi inflasi umumsebesar 2,20 persen. Lebih rendah apabila dibandingkan inflasi
periodeMaret 2017 – Maret 2018 sebesar 3,39 persen.
INFL
ASI
BPNT
NTP
1
2
Nilai Tukar Petani (NTP) mengalami peningkatan (97,50/Maret2017 menjadi 101,29/Maret 2018 3,79 point)3
Upah Minimum Provinsi Jawa Tengah untuk tahun 2018ditetapkan sebesar Rp 1.486.065, naik Rp 119.065 atau 8,71
persendibanding UMP 2017 sebesar Rp 1.367.000)
4
UMP
PERLU DUKUNGAN PEM KAB./KOTA; PUSAT;DUNIA USAHA; PT; MASYARAKAT
TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020
10,40 – 9,93% 9,57 - 10,57% 8,81 – 9,81%
TARGET PENURUNAN KEMISKINAN JAWATENGAH
22
PERKEMBANGAN TINGKATPENGANGGURAN TERBUKA
23
24
TPT adalah angka yang menunjukkan perbandingan banyaknyapengangguran terhadap 100 penduduk yang masuk kategori angkatan kerja.Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah indikator yang dapat digunakanuntuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atautidak terserap oleh pasar kerja.
TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA/TPT
Pengangguran meliputi penduduk yang sedang mencari pekerjaan, ataumempersiapkan suatu usaha, atau tidak mencari pekerjaan karena alasanmerasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan (putus asa), atau tidak mencaripekerjaan karena sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.
PENGANGGURAN
DEFINISI UMUMTINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA
PERKEMBANGAN TINGKATPENGANGGURAN TERBUKA (TPT) TAHUN
2013 - 2018
•
•
Pergeseran musim panen raya dan tingginya alih fungsi lahan menyebabkan naiknya tenaga kerjayang tidak terserap oleh pasar, ditunjukkan pada TPT yang bergerak naik 0,08% dari 4,15% (Feb 2017)menjadi 4,23% (Feb 2018).TPT di perkotaan cenderung lebih tinggi dibanding TPT di perdesaan. Pada Februari 2018, TPT diperkotaan sebesar 4,60%, sedangkan TPT di perdesaan hanya 3,88%. Dibandingkan setahun yang lalu,terjadi peningkatan tingkat pengangguran di perkotaan sebesar 0,17% point, sementara TPT diperdesaan mengalami peningkatan sebesar 0,01% point. 25
TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) PROVINSI JAWATENGAH DIBANDINGKAN DENGAN PROVINSI SE JAWA – BALI
(PERIODE AGUSTUS 2017 - FEBRUARI 2018)
•
•
TPT Provinsi Jawa Tengah mengalami penurunan 0,34% point selama periode Agst 2017 –Feb 2018Pada periode Agustus 2017 dibandingkan periode Februari 2018, terdapat Provinsi Se Pulau
Jawa dan Bali yang mengalami kenaikan TPT yaitu Provinsi DIY.26
Terdapat 8 Kab./Kota berada di atas TPT rata-rata Jawa Tengah (4,57%) dan Nasional (5,50%), yaitu :Kota Tegal 8,29%, Kab. Brebes 8,04%, Kab. Tegal 7,33%, Kota Magelang 6,68%, Kab.Cilacap 6,30%, Kab. Batang 5,82%. Kab. Pemalang 5,59 dan Kab. Kebumen 5,58%.
POSISI RELATIF TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA(TPT) KAB./KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH
(AGUSTUS 2017)
27
ANALISIS KUADRAN TINGKAT KEMISKINAN PERIODEMARET 2017 TERHADAP TPT AGUSTUS 2017
I
II
III
IV
28
29
POSISI KAB/KOTA MENDASARKAN ANALISIS KUADRAN TINGKATKEMISKINAN PERIODE MARET 2017 TERHADAP TPT AGUSTUS 2017
KUADRAN I(Kin dan TPTtinggi)
9 Kabupaten(Kab. Brebes, Kebumen, Purbalingga, Pemalang,Banjarnegara,Banyumas, Sragen, Cilacap, dan Demak)
KUADRAN II(Kin tinggi danTPT rendah)
8 Kabupaten(Kab. Wonosobo, Rembang, Klaten, Purworejo, Grobogan,Blora, Pekalongan, dan Wonogiri)
KUADRAN III(Kin rendah danTPT tinggi)
8 Kabupaten/Kota(Kab. Tegal, Kendal, Batang, Jepara, Kota Tegal, Magelang,Surakarta, dan Pekalongan)
KUADRAN IV(Kin dan TPTrendah)
10 Kabupaten/Kota(Kab. Pati, Boyolali, Karanganyar, Temanggung, Magelang,Sukoharjo, Semarang, Kudus, Kota Salatiga dan KotaSemarang)
30
CATATAN
31
CATATAN
TERIMA KASIH
32