17222333 hibah dan wasiat

Upload: prayogi-dwina-angga

Post on 14-Apr-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 17222333 Hibah Dan Wasiat

    1/14

    I. Pendahuluan

    Manusia di dalam perjalanan hidup ini akan mengalami tiga peristiwa yang

    penting yaitu: waktu ia dilahirkan, waktu ia kawin, waktu ia meninggal, pada

    saat seorang manusia dilahirkan akan tumbuh sebuah tugas baru yang

    didalamnya keluarga. Demikian di dalam artian sosiologis, ia menjadi

    pengemban dari hak dan kewajiban.

    Kemudian setelah ia dewasa ia akan melakukan perkawinan, yaitu ketika ia

    telah bertemu dengan dambaan hati ynag akan menjadi kawan hidupnya untuk

    membangun dan menunaikan dharma baktinya yaitu: tetap berlangsungnya

    keturunannya.

    Kemudian manusia pada suatu saat akan meninggalkan dunia ini. Peristiwa

    inilah peristiwa yang sangat penting. Karena diliputi dengan suasana yang

    sangat penuh dengan kerahasiaan dan yang menimbulkan rasa sedih. Kesedihan

    myang meliputi Seluruh keluarga ditinggalkannya dan rasa duka teman-teman

    akrabnyadan sejak manusia mendiami dunia ini, soal meninggalkan dunia ini.

    Manusia masih adatapi sekonnyong-konnyong tidak ada lagi. Dimana ia pergi

    hal itu tetap menjadi rahasia yang telah digenggam oleh Tuhan.Maka timbul sebuah permasalahan setelah seseornag meninggal dunia

    apakah yang terjadidengan sesuatu yang ditinggalkannya. Didalam hal itu harta

    yang telah ditinggalkan bagai mana hukumnya dan apakah orang yang sudah

    meninggal dapat melakukan peralihan (perbuatan hokum). wasiat yang

    dilakukan oleh orang sudah dekat ajalnya bagai mana.

    II. Permasalahan

    Yang menjadi pokok pembahasan kita kali ini ialah:

    a. Akah hibah itu ?

    b. Apakah wasiat itu?

    III. Pembahasan

    A.HIBAH

    a. Pengertian

  • 7/28/2019 17222333 Hibah Dan Wasiat

    2/14

    Kata Hibah bila dilihat dari segi bahasa berasal dari kata bahasa arab

    yang sudah diadopsi menjadi bahasa Indonesia. Kata ini merupakan

    mashdar dari kata wahaba yang berarti pemberian. Yang secara etimologi

    berarti melewatkan atau menyalurkan, yang berarti : disalurkan dari tangan

    orang yang memberi kepada tangan yang diberi.

    Menurut istilah Hibah adalah suatu persetujuan dengan nama si

    penghibah, diwaktu hidupnya dengan cuma-cuma dan dengan tidak dapat

    ditarik kembali, menyerahkan sesuatu benda guna keperluan si penerima

    hibah yang menerima penyerahan itu. Apabila seseorang memberikan harta

    miliknya pada orang lain maka berarti si pemberi itu menghibahkan

    miliknya itu. Maka itu kata hibah sama artinya dengan istilahpemberian.

    Sayid Sabiq mengemukakan bahwa definisi hibah adalah : akad yang

    pokok persoalannya pemberian harta milik seseorang kepada orang lain

    diwaktu dia hidup, tanpa adanya imbalan. Sedangkan Sulaiman Rasyid

    memberikan definisi sebagai berikut : Hibah ialah memberikan zat

    dengan tidak ada tukarnya dan tidak ada karenanya (Chirunman

    Pasaribu; 2004;114). Kata Hibah juga dipakai dalam Al-Quran dalam arti

    pemberian, hal ini dapat ditemui pada QS. Al-Imron ayat: 38 yang

    menceritakan tentang permohonan atau doa Nabi Zakariya kepada Allah

    yang artinya(Zakariya) berkata: Ya Tuhanku ! anugerahilah aku dari sisi-

    Mu seorang anak keturunan yang baik ! Sesungguhnya Engkau adalah

    Maha Mendengar permintaan.

    Apabila ditelusuri secara lebih mendalam, istilah hibah berkonotasikan

    memberikan hak milik oleh seseorang kepada orang lain tanpa

    mengharapkan imbalan dan jasa. Oleh sebab itu istilah balas jasa dan ganti

    rugi tidak berlaku dalam transaksi hibah. Hibah dalam arti pemberian juga

    bermakna bahwa pihak penghibah bersedia melepaskan haknya atas benda

    yang dihibahkan. Dikaitkan dengan suatu perbuatan hukum, hibah termasuk

    salah satu bentuk pemindahan hak milik. Pihak penghibah dengan sukarela

    memberikan hak miliknya kepada pihak penerima hibah tanpa ada

    kewajiban dari penerima untuk mengembalikan harta tersebut kepada pihak

  • 7/28/2019 17222333 Hibah Dan Wasiat

    3/14

    pemilik pertama. Dalam konteks ini, hibah sangat berbeda dengan pinjaman,

    yang mesti dipulangkan kepada pemilik semula. Dengan terjadinya akad

    hibah maka pemilik sekarang dipandang sudah mempunyai hak penuh atas

    harta itu sebagai hak miliknya sendiri

    Dalam KUHPer disebutkan tentang definisi hibah itu sendiri yaitu hibah

    adalah suatu perjanjian dengan mana si penghibah diwaktu hidupnya,

    dengan cuma-cuma dan tidak dapat ditarik kembali, menyerahkan sesuatu

    benda guna keperluan si penerima hibah yang menerima penyerahan itu.

    (KUHP; Subekti;1999) dari situ kita dapat tahu bahwa hibah dapat

    dilaksanakan ketika si penghibah dalam keadaan masih hidup jadi hibah

    akan batal ketika pada waktu dilaksanakan hibah penghibah dalam keadaan

    sudah wafat.

    Hibah ini bersifat suka rela tidak ada sebab musababnya tanpa ada

    kontra prestasi dari pihak penerima pemberi, dan pemberian itu

    dilangsungkan pada saat si pemberi masih hidup.

    Dalam istilah hukum perjanjian yang seperti ini juga dinamakan

    perjanjian sepihak (perjanjian unilateral) sebagai lawan dari perjanjian

    bertimbal balik (perjajian bilateral)

    b. Dasar hukumnya

    Adapun dasar dari hibahkita dapat berpedoman pada hadits Nabi

    Muhammad SAW antara lain hadits yang diriwayat kan ahmad dari hadits

    khalid bin Adi bahwa Nabi bersabda yang artinya sebagai berikut:

    barangsiapa mendaatkan kebaikan dari saudaranya yang bukan

    karena mengharapk- harapkan dan meminta-minta, mak hendaklah ia

    menerimanya dan tidak menolak nya karena ia adalah rizqi dari Allah

    kepadanyahadis lain yang dijadakan sebagai dasar

    Hadits lain yang dapat dijadikan sebagai dasar ialah:

    dari abi hurairah, bersabda Nabi SAW; saling memberikanlah hadiah

    kamu, karena hadiah itu menghilangkan kebencian hati, dan janganlah

  • 7/28/2019 17222333 Hibah Dan Wasiat

    4/14

    seorang tetangga perempuan meremehkan hadiah dari tetangganya

    sekalipun hadiah itu sepotong kaki kambing

    Pada pasal KUHPer disebutkan yang intinya semua orang dapat

    melakuakan pemberian suatu barang atau benda kepada orang lain selama ia

    mampu dan cakap melakukan perbuatan hukum yang disebutkan pada pasal

    1676 yang berbunyi setiap orang diperbolehkan memberikan dan menerima

    sesuatu sebagai hibah kecuali mereka yang oleh undang-undang dinyatakan

    tidak cakap untuk itu.

    c. Rukun dan syarat sah hibah :

    Hibah juga mempunyai syarat rukun yang harus terpenuhi,adapun rukun

    dari hibah ialah:

    1. Pihak si penghibah

    2. Pihak penerima hibah

    3. Benda yang dihibahkan

    4. Ijab Qabul (transaksi)

    Adpun syarat yang harus terpenuhi agar sebuah hibah dikatakan sah

    menurut hukum:

    Syarat bagi penghibah Penghibah adalah pemilik asli dari

    barang hibah, karena hibah

    mempunyai akibat perpindahan hak

    milik, sehingga penghibah

    disyaratkan pemilik yang

    mempunyai hak penuh tidak

    dibenarkan menghibahkan benda

    milik orang lain

    Penghibah cakap melakukan

    perbuatan hokum, yaitu seseorang

    yang sudah cukup umur dan berakal.

    Orang yang sudah mempunyai

  • 7/28/2019 17222333 Hibah Dan Wasiat

    5/14

    kecakapan dalam bertindaklah yang

    bisa menilai bahwa perbuatan yang

    dilakukannya sah, sebab ia sudah

    dapat memikirkan akibat dari ia

    melakukan hibah.

    Penghibah bukan yang dibatasi

    haknya disebabkan sesuatu alasan

    Penghibah tidak terpaksa hendaklah

    perbuatan yang dilaksanakan itu atas

    dasar dari kemauan diri sendiri

    dengan penuh kesukarelaan dan

    bukan dalam keadaan terpaksa.

    Syarat bagi penerima hibah

    Penerima hibah harus benar-benar hadir waktu hibah dilakukan.

    Adapun yang dimaksudkan benar-benar hadir disini ialah orang

    tersebut sudah lahir dan tidak dipersoalkan apakah ia anak-anak

    kurang akal atau dewasa, kondisi fisik dan mental si penerima hibah

    tidak dipermasalahkan.jadi bayi yang masih dalam kandungan tidak

    dapat menerima hibah untuk mengindahkan pasal 2 KUHPer yang

    disebutkan pada pasal 1679 KUHPer juga yang berbunyi agar

    seseorang cakap untuk menerima hibah, diperlukan bahwa si

    penerima hibah itu sudah ada pada saat terjadinya penghibahan,

    dengan mengindahkan aturan yang tercantum dalam pasal

    2(subekti, 1992, 438)

    Syarat benda hibah

    Yang menyangkut benda yang dihibahkan haruslah memenuhi syarat

    sebagai berikut:

    Benda tersebut benar-benar ada, artinya yang sesungguhnya

    ketika transaksi hibah dilaksanakan, tidak sah menghibahkan

    benda yang tidak wujud

    Benda itu mempunyau nilai

  • 7/28/2019 17222333 Hibah Dan Wasiat

    6/14

    Benda itu dapat dimiliki zatnya

    Benda yang dihibahkan dapat dipisahkan dan diserahkan kepada

    penerima hibah

    Adapun yang menyangkut ijab qobul yaitu suatu pernyataan terjadi

    beberapa pendapat yaitu sebagian ahli hokum-hukum islam ijab harus

    diikuti qobulnya,akan tetapi menurut imam hanafi ijab saja sudah cukup

    tanpa diikuti qobulnya

    d. Pelaksanaan hibah

    Adapun dalam pelaksanakan hibah menurut ketentuan syariat islam

    ialah dapat dirumuskan kepada sebagai berikut:

    o Penghibahan dilaksanakan ketika masih hidup,

    demikian dalam penyerahan barang yang

    dihibahkan

    o Beralihnya hak atas barang yang dihibahkan pad

    saat penghibahan dilakukan,dan kalau si penerima

    hibah dalam keadaan tidak cakap bertindak hukum.

    o Dalam melakukan hibah harus ada pernyataan,

    terutama bagi penghibah

    o Penghibahan hendaknya dilaksanakan dihadapan

    beberapa orang saksi(hukumnya sunnah)

    Dalam praktik pelaksanaan di Indonesia, khususnya penghibahan atas

    barang-barang yang tidak bergerak, seperti penghibahan atas tanah dan

    rumah, selalu dipedomani ketentuan yang termaktub dalam pasal 1682 dan

    1687 Kitab Undang-Undang Perdata, yaitu adanya formalitas dalam bentuk

    akta notaris. Hal ini berkaitan dengan pengurusan surat-surat balik nama

    atas benda-benda tersebut. Sedangkan apabila yang dihibahkan berbentuk

    tanah yang mempunyai sertifikat, maka penghibahan dilakukan di depan

    pejabat pembuat akta tanah(PPAT) didaerah dimana tanah tersebut ada.

    e. Penarikan kembali Hibah

    Menurut Undang-undang Perdata disebutkan bahwa hibah tidak dapat

    dicabut kembali seperti yang tertera diKUHPer(B.W.) pasal 1668 si

  • 7/28/2019 17222333 Hibah Dan Wasiat

    7/14

    penghibah tidak boleh memperjanjikan bahwa ia tetap berkuasa untuk

    menjual atau memberikan kepada orang lain suatu benda yang termasuk

    dalam hibah; hibah semacam itu, sekadar mengenai benda tersebut

    dianggap sebagai batal.

    Di pasal ini dapat dilihat seseorang yang sudah menghibahkan harta

    tidak ada lagi kekuasaan pada penghibah terhadap barang yang sudah

    dihibahkan. Maka dalam syarat-syarat diatas yaitu penghibah harus

    mempunnyai kecakapan untuk melakukan perbuatan hokum yaitu dewasa

    dan berakal maksudnya disini ialah ia sudah mampu berfikir tentang bagai

    mana akibatnya ketika melaksanakan hibah.

    Pada dasar diatas memang hibah tidak dapat dicabut, Namun hibah tetap

    dapat dicabut kembali ketika:

    Tidak terpenuhinya Syarat-syarat yang

    mana hibah telah dilakukan; pasal

    913bagian mutlak atau legitime portie

    adalah bagian dari harta

    peninggalanyang harus diberikan kepada

    para waris dalam garis lurus menurut

    undang-undang, terhadap bagian mana siyang meninggal tidak diperbolehkan

    menetapkan sesuatu, baik selaku

    pemberian antara yang masih hidup,

    maupun selaku wasiat

    Si penerima hibah telah bersalah

    melakukan atau membantu melakukan

    kejahatan yang bertujuan mengambil jiwa

    si penghibah;

    Apabila si penerima hibah menolak

    memberikan tunjangan nafkah si

    penghibah, setelah si penghibah jatuh

    dalam kemiskinan

  • 7/28/2019 17222333 Hibah Dan Wasiat

    8/14

    B.WASIAT

    a. Pengertian

    Kalau diperhatiakan dari segi asal kata wasiat berasal dari kata

    washshaitu asy-syaia, uushii, artinya aushaltuh (aku menyampaikan

    sesuatu).yang juga berarti pesanan, jadi berwasiat juga diartikan berpesan

    untuk melakukan sesuatu hal barpesan untuk melakukan sesuatu hal, atau

    bermakna pula sesuatu janji kepada pihak lain untuk melakukan sesuatu

    ketika masih ia hidup atau setelah wafat.

    Dikaitkan dengan perbuatan hokum wasiat itu pada dasarnya juga

    bermakna transaksi pemberian sesuatu pada pihak lain. Pemberian itu bisa

    berbentuk penghibahan harta atau pembebanan/pengurangan utang ataupun

    pembarian manfaat dari milik pembari wasiat kepada yang menerima

    wasiat.

    Pengertian yang diberikan oleh ahli hokum wasiat ialah "memberikan

    hak secara suka rela yang dikaitan dengan keadaan sesudah mati, baik

    diucapkan dengan kata-kata atau bukan sedangkan menurut Sayid Sabiq

    mendefinisikan sebagai berikut : wasiat itu adalah pemberian seseorang

    kepada orang lain baik berupa barang, piutang , ataupun manfaat untuk

    dimiliki oleh orang yang diberi wasiat setelah yang berwasiat mati.

    Pada dasarnya inti dari definisi yang amat beragam itu ialah bahwa

    wasiat itu merupakan pesan dari seseorang yang isinya memberikan

    sejumlah harta atau pembatasan/ pengurangan utang atau pemberian

    manfaat harta kepada orang lain setelah ia wafat. Dengan istilah lain bahwa

    wasiat itu pesan yang intinya memberikan harta kepada pihak lain

    yang pemberian itu mulai berlaku apabila pihak yang berpesan

    meninggal dunia.

    Sebagai mana hibah, wasiat juga dilakukan oleh sepihak tidak ada

  • 7/28/2019 17222333 Hibah Dan Wasiat

    9/14

    kontra prestasi dari pihak penerimadari pengertian diatas terlihat jelas apa

    perbedaan mendasar dari wasiat dengan hibah antara lain hibah

    dilaksanakan ketika pemberi masih keadaan hidup namun wasiat ketika si

    pemberi sudah meninggal dunia.

    Perbedaan lainnya ialah bahwa hibah hanya sekedar hak kebendaan

    yang maksudnya hal-hal yang menyangkut benda/barang yang bermanfaat

    bagi si penerima hibah, sedangkan dalam wasiat bukan hanya dalam bentuk

    barang saja tapi berupa piutang atau manfaat lainya yang juga tidak hanya

    bermanfaat bagi si penerima wasiat.

    Tentasemen, juga dapat berisi legeatyaitu suatu pernya taan pemberian

    sesuatu kepada seseorang, adapun yang diberikan dapat berupa: ( Subekti,

    2008, 107)

    Satu atau beberapa benda tertentu;

    Seluruh benda dari satu macam jenis

    Hakvruck-gebruikatas sebagian atau seluruh

    warisan;

    Sesuatu hak lain terhadap budels

    Orang yang melakukan legeat dinamakan legeataris ia bukan ahli waris.

    Karena ia tidak menggantikan si peninggal dalam hak-hak dan kewajiban-

    kewajibannya (yang penting tidak diwajibkan membayar hutang-

    hutangnya). Ia hanya berhak untuk menuntut penyerahan benda atau

    pelaksanaan hak yang diberakankepadanya dari sekian ahli waris.pendeknya

    suatu legeat memberikan hak penuntutan terhadap boedel. Adakalanya,

    seorang legataris menerima beberapa benda diwajibkan memberiakan salah

    satu benda itukepada orang lain yang ditunjuk dalam testament

    Pada KUHPer pasal 874 mengandung suatu syarat bahwa isi pernyatan

    kemauan terakhir (tentasemen,wasiat) itu tidak boleh bertentangan dengan

    undang-undang

    b. Macam-macam wasiat

  • 7/28/2019 17222333 Hibah Dan Wasiat

    10/14

    menurut bentuknya ada tiga macam testament yang terdapat pada pasal

    931 yaitu (Subekti, 2008, 109)

    Openbaar Testament

    Suatu wasiat yang dibuat oleh seorang notaries dan menyertakan

    kehendaknya. Notaris ini membuat suatu akte dan dihadiri oleh dua

    saksi. Bentuk yang paling banyak dipakai dan juga memang yang

    paling baik, karena notaris dapat mengawasi isi suart itu, sehingga

    dapat memberiakan nasihat nasihat supaya isi dari testament tersebut

    tidak bertentangan dengan undang-undang

    Olographis Testament

    Suatu yang tidak hanya ditulis dengan tangan yang akan

    meninggalkan warisan itu sendiri (Eigenhandig) harus diserahkan

    sendiri kepada seorang notaries untuk disimpan (Gedepoeneerd)

    pernyataan itu pula harus dihadiri oleh dua saksi. Sebagai tanggal

    testament itu berlaku diambil dari tanggal akte penyerahan. Dalam

    pasal 932 memuat ketentuan-ketentuan sebagai berikut: a) harus

    seluruhnya ditulis dan ditandatangani oleh pewaris, b) harus

    disimpankan oleh notaris, c) jika wasiat berupa testament ada dalam

    keadaan tertutup, maka akta itu harus ditulis diatas kertas tersendiri.

    Dan diatas sampul maka ada catatan bahwa sampul itu berisi surat

    wasiatnya dan catatan itu itu harus diberi tandatangannya.

    Penyerahan dapat terbuka dan tertutup. Bila tertutup kelak si pewaris

    meninggal dunia testatment harus diserahkan oleh notaris kepada

    balai harta peninggalan untuk membukanya dengan membuat proses

    verbal(Idris Ramulyo,1989,53)

    Testament tertutup atau rahasia

    Dibuat sendiri oleh orang yang akan meninggalkan warisan, tetapi

    tidak diharuskan ia menulis dengan tangannya sendiri. Suatu

    testatement rahasia harus selalu tertutup dan disegel. Penyerahannya

    kepada notaris harus dihadiri oleh empat orang saksi. Jadi lebih dari

    biasa yang hanya dibutuhkan dua orang saksi, syarat saksi harus

  • 7/28/2019 17222333 Hibah Dan Wasiat

    11/14

    orang yang sudah dewasa, penduduk Indonesia dan mengerti benar

    bahasa yang digunakan testament atau akte penyerahan perlu diingat

    bahwa menurutpasal 4 staatsblad tahun 1924 No. 556 bagi orang

    golongan timur asing yang bukan Tionghoa (misalnya arab) diberi

    kemungkinan mempergunakan openbaar testament

    Menurut isinya ada dua jenis wasiat: (Ali Afandi, 1997, 16)

    Wasiat yang berisi Erfstelling atau

    wasiat yang berupa pengangkatan waris.

    Seperti yang disebutkan pasal 954 wasiat pengangkatan waris adalah

    wasiat yang mana orang mewasiatkan, memberikan kepada orang

    atau lebih orang, seluruh atau sebagian dari harta kekayaannya

    Wasiat yang berisi hibah (Hibah Wasiat)

    atau Legeat

    Pad pasal 957 memberikan keterangan sebagai berikut: hibah wasiat

    adalah suatu penetapan yang khusus didalam suatu testament,

    dengan mana yang diwasiatkan memberikan kepada seorang atau

    beberapa orang: a)beberapa benda tertentu, b)barang-barangsatu

    jenis tertentu, c) hak pakai hasil dari seluruh atau sebagian, dari harta

    peninggalannya

    c. Pencabutan dan gugurnya wasiat

    Diantara pencabutan dan gugurnya wasiat terdapat perbedaan:

    Pencabutan :suatu tndakan

    pewaris yang meniadakan

    suati testament

    Gugur : tidak ada

    tindakan pewaris tetapi

    wasiat itu tidak dapat

    dilaksanakan, karena ada hai-

    hal yang diluar kemauan dari

    pewaris

  • 7/28/2019 17222333 Hibah Dan Wasiat

    12/14

    Pencabutan suatu wasiat adalah suatu hal yang inhaeren dengan sifatnya

    wasiat sebagai pernyataan yang paling akhir dari pewaris. Mengenai

    pencabutan wasiat secara tegas ketentuan-ketentuan telah dinyatakan pada

    pasal 992. Suatu wasiat dapat dicabut dengan : a) surat wasiat baru, b) akta

    notaris khusus.

    Sedangkan untuk gugurnya suatu wasiat dapat dilihat dari pasal 997-998

    KUHPer yaitu disebutkan jika suatu wasiat memuat suatu ketetapan yang

    bergantung kepada peristiwa yang tak tentu: maka jika si waris atau legataris

    meninggal dunia, sebelum peristiwa itu terjadi, wasiat itu gugur jika

    ditangguhkan itu hanya pelaksanaan saja, maka wasiat itu tetap berlaku

    kecuali ahli waris yang menerima keuntungan dari wasiat itu.

    IV. Kesimpulan

    Dari uraian diatas kita dapat simpulkan

    hibah adalah suatu persetujuan dengan nama

    si penghibah, diwaktu hidupnya dengan cuma-

    cuma dan dengan tidak dapat ditarik kembali,

    menyerahkan sesuatu benda guna keperluan si

    penerima hibah yang menerima penyerahanitu. apabila seseorang memberikan harta

    miliknya pada orang lain maka berarti

    sipemberi itu menghibahkan miliknya itu.

    wasiat ialah memberikan hak secara suka rela

    yang dikaitan dengan keadaan sesudah mati,

    baik diucapkan dengan kata-kata atau bukan

    rukun dari hibah ialah:

    - Pihak si penghibah

    - Pihak penerima hibah

    - Benda yang dihibahkan

    - Ijab Qabul (transaksi)

    menurut bentuknya ada tiga macam testament

  • 7/28/2019 17222333 Hibah Dan Wasiat

    13/14

    yang terdapat pada pasal 931 yaitu ( Subekti,

    2008, 109)

    - Openbaar Testament

    - Olographis Testament

    - Testament Tertutup atau Rahasia

    Menurut isinya ada dua jenis wasiat: (Ali

    Afandi, 1997, 16)

    - Wasiat yang berisi Erfstelling atau

    wasiat yang berupa pengangkatan

    waris.

    - Wasiat yang berisi hibah (hibah

    wasiat) atau Legeat

    Pada dasar diatas memang hibah tidak dapat

    dicabut, Namun hibah tetap dapat dicabut

    kembali ketika:

    - Tidak terpenuhinya Syarat-syarat

    yang mana hibah telah dilakukan

    - Si penerima hibah telah bersalah

    melakukan atau membantumelakukan kejahatan yang bertujuan

    mengambil jiwa si penghibah;

    - Apabila si penerima hibah menolak

    memberikan tunjangan nafkah si

    penghibah, setelah si penghibah

    jatuh dalam kemiskinan

    V. Referensi

    Afandi Ali, hukumwaris, hukum keluarga, hukum pembuktian.

    Rineka Cipta, Jakarta, 1997.

    Karim helmi, fiqh muamalah, P.T. Raja Grafindo Persada:

    Jakarta, 1997

  • 7/28/2019 17222333 Hibah Dan Wasiat

    14/14

    Pasaribu chiruman dkk, hukum perjanjian dalam islam, sinar

    grafika: Jakarta, 2004.

    Ramulyo idris, beberapa masalah pelaksanaan kewarisan

    perdata barat(burgerlijk wetboek), Sinar Grafika: Jakarta, 1993

    Subekti, R. Tjitrosudibio, kitab undang-undang hukum perdata,

    Pradya Paramita: Jakarta, 1992.

    Subekti, pokok-pokok hukum perdata, P.T. intermasa, Jakarta,

    2008.