17 desember 2014 tek.bioproses pada badan litbang pertanian

Upload: wieke-susilawati

Post on 17-Feb-2018

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 17 Desember 2014 Tek.bioproses Pada Badan Litbang Pertanian

    1/2

    Badan Litbang Pertanian kembali menghasilkan 3 (tiga) orang peneliti bergelar ProfesorRiset yang salah satunya adalah peneliti Puslitbang Perkebunan yaitu Prof. (Riset) Ir.

    Nurindah, Ph.Ddalam bidang Hama dan Penyakit (BALITTAS) disamping Prof. (Riset)

    Dr. Dra. Endang Gati Lestari, dalam bidang Bioteknologi Pertanian, dan Prof. (Riset)Dr Ir. Nur Richana, M.Si, dalam bidang Teknologi Pascapanen.

    Orasi pengukuhan Profesor Riset Badan Litbang Pertanian dilaksanakan pada hari Kamis,

    27 Desember 2012 di Auditorium Utama Ir. Sadikin Sumintawikarta Kampus Penelitian

    Pertanian Cimanggu, Bogor.

    Ketiga Srikandi Badan Litbang Pertanian tersebut merupakan Profesor Riset KementerianPertanian yang ke 104, 105 dan 106.

    Orasi yang diangkat Prof. (Riset) Endang adalah adanya sumber keragaman genetik

    merupakan modal utama dalam perbaikan sifat unggul varietas.

    Perkembangan ilmu pengetahuan termasuk bioteknologi kultur invitro memungkinkanuntuk mendapatkan inovasi baru dalam penciptaan berbagai varietas unggul baru

    yang tahan cekaman abiotik seperti toleran kekeringan maupun lahan masam,

    namun mutu hasil tetap sesuai dengan preferensi konsumen.

    Teknologi bioproses jagung dan ubikayu untuk mendukung ketahanan pangan dan

    energymenjadi topik bahasan dalam orasi Prof. (Riset) Nur Richana untuk mewujudkandan mengembangkan lebih lanjut dalam aplilkasi teknologi bioproses untuk produk

    pangan.

    Dijelaskan bahwa teknologi bioproses dengan penambahan enzim maupun bakteri

    asam laktat pada tepung-tepungan, kualitas tepung dapat diperbaiki dan aroma

    umbi dalam tepung bisa dihilangkan.

    Secara umum teknologi bioproses pada tepung jagung tidak menurunkan nilai gizi

    tetapi meningkatkan sifat fungsionalnya dan memperbaiki sifat apabila tepung

    tersebut dibuat adonan roti maupun mie.

    Hal lain yang menarik adalah teknologi bioproses juga dapat dimanfaatkan untuk

    mengolah limbah industri pangan menjadi gula rendah kalori, pangan fungsional

    dan biodegradable foam.

    Selain itu limbah jagung dan ubikayu melalui teknologi bioproses dapat diolah

    menjadi bioetanol sebagai bahan bakar nabati.

    Hal ini sangat sejalan dengan berbagai upaya akhir-akhir ini dalam diversifikasi produk

    pangan atau dari hasil sampingnya.

    Selanjutnya orasinya Prof. (Riset) Nurindah mengangkat tentang pemanfaatan

    parasitoid (jamur) dan predator dalam pengendalian hama pada tanaman kapas

    http://balittas.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=268:profnurin&catid=4:info-aktual&Itemid=5http://balittas.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=268:profnurin&catid=4:info-aktual&Itemid=5http://balittas.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=268:profnurin&catid=4:info-aktual&Itemid=5http://balittas.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=268:profnurin&catid=4:info-aktual&Itemid=5http://balittas.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=268:profnurin&catid=4:info-aktual&Itemid=5
  • 7/23/2019 17 Desember 2014 Tek.bioproses Pada Badan Litbang Pertanian

    2/2

    secara terpadu, mengingat kedua agen hayati tersebut sangat berpotensi untuk

    pengendalian hama kapas secara efektif dan efisien.

    Lebih lanjut dijelaskan bahwa penggunaan agen hayati ini dapat nmengurangiketergantungan terhadap penggunaan pestisida.

    Dari sisi praktis, disarankan perlunya tindakan konservasi parasitoid dan predator

    yang dilakukan melalui peningkatan keanekaragaman vegetasi dengan sistem

    tanam tumpang sari di lapangan.