1697-6252-1-pb.pdf

Upload: gheetheea

Post on 08-Mar-2016

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

contoh tesis

TRANSCRIPT

  • 0

    EVALUASI KONDISI DAN KEBUTUHAN PERALATAN PROYEK

    PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN

    PADA UPTD PERALATAN DINAS PEKERJAAN UMUM

    KABUPATEN SOLOK

    ARTIKEL

    YENDRY KARTIKA

    NIM: 1110018312002

    Program Studi Tenik Sipil

    PROGRAM PASCASARJANA

    UNIVERSITAS BUNG HATTA

    2013

  • 0

    EVALUASI KONDISI DAN KEBUTUHAN PERALATAN PROYEK PEMBANGUNAN

    INFRASTRUKTUR JALAN PADA UPTD PERALATAN

    DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SOLOK

    Yendry Kartika1, Alizar Hasan

    2, Wardi

    1

    1Program Studi Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta 2Program Studi Teknik Sipil , Program Pascasarjana Universitas Andalas

    E-mail: [email protected]

    ABSTRACT

    Equipment is one aspect that causes a decrease in labor productivity which in turn led to delays in

    project implementation. The purpose of this study is: 1). Know the conditions definitely UPTD

    equipment owned by the District Public Works Office Equipment. Solok and definitely plan to know

    Roads infrastructure development in 2011-2015 Solok d, 2). Identify the type and amount of

    equipment needed for the development of road infrastructure in accordance RPJMD Solok Year 2011-

    2015. This study used qualitative methods to study engineering documentation and literature. The

    study site is UPTD Equipment Solok Public Works department. Results of this study explain that: 1).

    UPTD Heavy Equipment owned 80% when this condition was slightly damaged and the life of the

    equipment is old or already beyond its economic life, 2). District 120 KM of road construction and

    rehabilitation / maintenance of District 1000 KM road, farm road 25 KM, 34 KM road production,

    and the production of 143.1 KM, 3). Heavy equipment needed for the development of road

    infrastructure in accordance RPJMD Solok Year 2011-2015 is 1 unit Bulldozers, Excavators 1 unit, 1

    unit Dum truck, 1 Vibroler unit, 1 unit of Motor grader type D and 2 units of water tankers.

    Key Words: Heavy Equipment, Roads, Infrastructure.

    PENDAHULUAN

    Penyediaan infrastruktur jalan, di

    Kabupaten Solok merupakan salah satu

    bentuk pengadaan barang dan jasa yang

    ditangani langsung oleh Dinas Pekerjaan

    Umum Kabupaten Solok melalui

    pelelangan umum maupun penunjukan

    langsung. Namun, dalam tahapan

    pelaksanaan proyek tersebut selalu

    mendapatkan kendala, baik kendala yang

    sudah diperhitungkan maupun yang diluar

    perencana. Kendala itu menjadi

    terhambatnya pekerjaan proyek konstruksi,

    sehingga pekerjaan tersebut tidak

    berlangsung sesuai dengan rencana.

    Sering kali dalam pelaksanaan proyek

    tersebut terjadi keterlambatan yang tidak

    diinginkan dan tidak diketahui

    sebelumnya. Keterlambatan tersebut

    sangat merugikan pihak-pihak terkait

    kontraktor maupun pemilik proyek itu

    sendiri. Keppres No. 61 Tahun 2004

    menyebutkan bahwa denda (sanksi

    financial) dapat dikenakan kepada

    penyedia jasa. bila tidak dapat

    melaksanakan proyek sesuai waktu yang

    tersedia dalam kontrak.

    Dalam proyek pembangunan jalan,

    tinjauan aspek alat tidak dapat dilepaskan.

    Secara umum, peranan alat harus dianalisis

    secara rinci dan efisien, sehingga

    diharapkan pelaksanaan suatu proyek

    konstruksi jalan dapat menghasilkan suatu

    produk pekerjaan yang bisa diselesaikan

    dalam batas waktu tertentu dengan jenis

    dan jumlah alat yang memadai. Dalam

    hubungannya dengan pelaksanaan proyek,

    analisis teknis mengenai alat ini sangat

    bermanfaat dalam menyusun rencana

    kebutuhan peralatan konstruksi, sehingga

    setiap aktifitas kerja rencana dengan baik.

    Dalam kaitannya dengan

    pengendalian/pengawasan oleh konsultan,

    perencanaan kebutuhan alat ini juga perlu

    dipahami oleh tim konsultan, antara lain

  • 0

    untuk evaluasi teknis bila terjadi

    keterlambatan pekerjaan, perpanjangan

    waktu pelaksanaan, dan lain-lain.

    Didapatkan kesimpulan bahwa dengan

    perencanaan kebutuhan alat yang baik dan

    efisien, keterlambatan pelaksanaan dan

    kerugian pada proyek dapat dihindari. Berikut adalah daftar perlatan alat

    berat dan truck yang dimiliki oleh Pemerintah

    Kabupaten Solok pada UPTD Peralatan Dinas

    Pekerjaan Umum.

    Tabel 1. Daftar Peralatan Alat Berat Pada

    UPTD Peralatan Dinas PU Kab. Solok

    No Jenis Alat Jumlah

    Unit

    Kondisi Asal Tahun

    1 Mesin gilas besar 6 ton 4 Rusak Ringan APBD 1975

    2 Motor greader 1 Rusak Ringan IBRD 1982

    3 Tire roller 1 Rusak Ringan IBRD 1982

    4 Vibro roller 4 ton 1 Rusak Ringan IBRD 1982

    5 Excavator 1 Rusak Ringan APBD 2006

    6 Truck tronton 1 Baik APBD 2006

    7 Vibro roller 10 ton 1 Baik APBD 2006

    Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Solok tahun 2012.

    Berdasarkan hasil wawancara

    terdahulu dengan bebrapa orang informen

    menyatakan bahwa salah satu faktor utama

    penyebab keterlambatan penyelesaian kegiatan

    pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten

    Solok tersebut adalah kurangnya ketersediaan

    peralatan yang ada di UPTD Peralatan serta

    peralatan tersebut lebih dari 50% tidak berada

    dalam kondisi baik serta sudah berumur tua.

    Hal ini juga didukung oleh Hira N. Ahuja

    yang mengatakan bahwa peralatan merupakan

    salah satu aspek yang menyebabkan

    penurunan produktifitas kerja yang pada

    giliranya menyebabkan keterlambatan

    pelaksanaan proyek.

    Penelitian ini diharapkan dapat

    menjawab tujuan berikut: 1.) Mengenal

    pasti kondisi peralatan yang dimeliki oleh

    UPTD Peralatan Dinas Pekerjaan Umum

    Kab. Solok dan mengenal pasti rencana

    pengembangan infrastruktur Jalan di

    Kabupaten Solok tahun 2011-2015, 2).

    Mengidentifikasi jenis dan jumlah

    peralatan yang dibutuhkan untuk

    pengembangan infrastruktur jalan sesuai

    RPJMD Kabupaten Solok Tahun 2011-

    2015.

    KAJIAN LITERATUR

    Rencana Pembangunan Infrastruktur

    Kabupaten solok

    Peraturan Pemerintah Republik

    Indonesia Nomor 8 tahun 2008 Tentang

    Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian

    dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

    Pembangunan Daerah menjelaskan bahwa

    untuk menjamin penyelenggaraan

    pemerintahan yang demokratis, transparan,

    akuntabel, efisien dan efektif di bidang

    perencanaan pembangunan daerah, diperlukan

    adanya tahapan, tata cara penyusunan,

    pengendalian dan evaluasi perencanaan

    pembangunan daerah, Dikutip Pada peraturan

    pemerintah RI no.8 tahun 2008 di

    (http://ngada.org/pp8-2008.htm).

    Penyelenggaraan tahapan, tata cara

    penyusunan pengendalian dan evaluasi

    pelaksanaan rencana pembangunan daerah

    dimaksudkan untuk:

    1. Meningkatkan konsistensi antar kebijakan yang dilakukan berbagai

    organisasi publik dan antara

    kebijakan makro dan mikro

    maupun antara kebijakan dan

    pelaksanaan;

    2. Meningkatkan transparansi dan partisipasi dalam proses perumusan

    kebijakan dan perencanaan

    program;

    3. Menyelaraskan perencanaan program dan penganggaran;

    4. Meningkatkan akuntabilitas pemanfaatan sumber daya dan

    keuangan publik;

  • 0

    5. Terwujudnya penilaian kinerja kebijakan yang terukur,

    perencanaan, dan pelaksanaan

    sesuai RPJMD, sehingga tercapai

    efektifitas perencanaan.

    Berdasarkan agenda dan prioritas

    pembangunan Kabupaten Solok Tahun

    2011-2015, maka yang menjadi arah dan

    program/kegiatan pembangunan

    infrastruktur Kabupaten solok pada tahun

    2011-2015 adalah sebagai berikut:

    1. Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur strategis daerah.

    a. Pembangunan jaringan irigasi dan sumber air lainya dengan sasaran

    meningkatnya ketersediaan air

    irigasi untuk lahan pertanian dari

    55% menjadi 70%

    b. Pembangunan jalan dan jembatan kabupaten dengan sasaran

    meningkatnya kondisi jalan dari

    58,9% menjadi 67,59%

    c. Pembangunan dan peningkatan jalan ke sentra produksi pertanian

    dengan sasaran memperlancar

    pengangkutan hasil pertanian dari

    sentra produksi ke jalan

    kabupaten.

    2. Pembangunan infrastruktur/ sarana prasarana nagari tertinggal.

    a. Pembangunan jalan utama termasuk jembatan pada nagari-

    nagari tertinggal atau terisolir

    (jalan kabupaten maupun jalan

    lingkungan)

    b. Pembangunan dan penataan pasar nagari daerah tertinggal

    c. Pembangunan dan pemeliharaan jaringan irigasi di nagari

    tertinggal termasuk embung

    d. Pemenuhan energi listrik bagi masyarakat nagari tertinggal

    e. Pembangunan rumah tidak layak huni pada nagari tertinggal

    f. Penyediaan layanan air bersih yang memenuhi standar kesehatan

    Dasar Penyusunan RPJMD Kabupaten

    Solok Tahun 2011-2015

    Rencana Pembangunan Jangka

    Menengah Daerah (RPJMD) adalah dokumen

    perencanaan pembangunan untuk periode lima

    tahun sesuai dengan periode kepemimpinan

    Kepala Daerah yang berpedoman kepada

    Rencana Pembangunan Jangka Panjang

    Daerah (RPJPD). Sesuai dengan amanat

    Undang- Undang Nomor 32 tahun 2004

    tentang Pemerintah Daerah dan Undang-

    Undang Nomor 25 tahun 2004 soistem

    Perencanaan Pembangunan Nasional serta

    peraturan Pemerintah Nomor 8 taun 2008

    tentang tata cara Penyusunan, Pelaksanaan,

    Pengendalian dan Evaluasi Rencana

    Pembangunan Daerah, RPJMD merupakan

    bagian integral dari Rencana Pembangunan

    Nasional. Hal ini berarti bahwa penyusunan

    Rencana Pembangunan Daerah harus

    memperhatikan Rencana Pembangunan

    Nasional.

    Peralatan Proyek Konstruksi

    Menurut Ir.Susy Fatena Rostiyanti,

    M.Sc (2002,1) alat berat yang dikenal dalam

    ilmu Teknik Sipil adalah alat yang digunakan

    untuk membantu manusia dalam melakukan

    pekerjaan pembangunan suatu strukur. Tujuan

    penggunaan alat-alat berat tersebut untuk

    memudahkan manusia dalam melakukan

    pekerjaan, sehingga hasil yang diharapkan

    dapat tercapai dengan mudah dan waktu yang

    lebih singkat.

    Menurut buku referensi untuk

    kontraktor bangunan gedung dan sipil (2003,

    84) menjelaskan bahwa yang dimaksut dengan

    peralatan adalah peralatan yang dipergunakan

    dalam rangka pelaksanaan proyek konstruksi.

    Berdasarkan kapasitasnya peralatan dapat

    dibagi menjadi peralatan berat dan perlatan

    ringan.

    Manajemen Peralatan

    Pengelolaan peralatan selain ditujukan

    untuk mendapatkan efesiensi juga menunjang

    produktifitas kemajuan pekerjaan. Menurut

    buku referensi untuk kontraktor bangunan

    gedung dan sipil (2003, 84) hal tersebut dapat

    dicapai melaui menajemen peralatan yang

    baik. Unsur-unsur manajemen peralatan

    adalah:

  • 0

    1. Organisasi peralatan disesuaikan dengan bentuk organisasi perusahaan

    yang pada dasarnya terdiri dari:

    a. Pengelola (kantor pusat atau cabang)

    b. Pemakai (proyek) 2. Sistem pengelolaan sangat

    menentukan keberhasilan tujuan

    pengelolaan peralatan, antara lai terdiri

    dari:

    a. Tarif dan pembebanan biaya (penyusutan, M & R, sewa)

    b. Penempatan dan pemindahan alat c. Pemeliharaan dan perbaikan d. Pelaporan

    Kapasitas dan Produktivitas Alat

    Kapasitas alat adalah kemampuan alat

    secara teoritis dengan asumsi efesiensi alat

    sempurna (100%) yang dikeluarkan oleh

    pabrik pembuat. Produktifitas alat adalah

    kemampuan untuk memproduksi dilapangan

    yang dipengaruhi oleh faktor-faktor antara

    lain:

    1. Kapasitas 2. Efesiensi yang dipengaruhi oleh

    ,medan kerja, operator, kondisi alat.

    Satuan dari produktifitas yang isa

    dipakai antara lain: m3/jam, ton/jam,

    m2/jam, dll.

    Rumus perhitungan produktifitas:

    Q= KB x FB x 3.600 x E/Cm;

    E= Ee x En x Eo

    Keterangan:

    Q:Kapasistas Produksi alat Satuan:

    M3/jam

    KB: Kapasitas Bucket Satuan: M3

    FB : Faktor Baucket Tanpa Satuan

    E : Faktor efesiensi Tanpa Satuan

    Ee : Faktor efesiensi alat Tanpa Satuan

    En : Faktor efesiensi alam Tanpa Satuan

    Eo : Faktor efesiensi operator Tanpa Satuan

    Cm : Cycle time Satuan: detik

    Pengklasifikasian Alat

    Menurut Ir.Susy Fatena Rostiyanti,

    M.Sc (2002,1) alat berat dapat dikategorikan

    kedalam beberapa klasifikasi, klasifikasi

    tersebut adalah:

    1. Klasifikasi Fungsional Alat Berat

    Yang dimaksud dengan klasifikasi

    fungsional alat adalah pembagian alat tersebut

    berdasarkan fungsi-fungsi utama alat.

    Berdasarkan fungsinya alat dapat dibagi atas

    berikut:

    a. Alat Pengolah Lahan Untuk pembukaan lahan dapat digunakan

    dozer, untuk pengangkatan tanah lapisan

    atas dapat digunakan scraper dan untuk

    membentuk permukaan supaya rata selain

    dozer juga dapat digunakan motor grader.

    b. Alat Penggali Jenis alat ini dikenal juga dengan istilah

    excavator, yang termasuk kedalam

    kategori ini adalah front shovel, backhoe,

    dragline dan clamshel.

    c. Alat Pengangkut Material Untuk pengangkutan material lepas

    dengan jarak tempuh yang relatif jauh,

    alat yang digunakan dapat berupa belt,

    truck, dan wagon. Crane termasuk juga

    kategori alat angkut untuk jarak jangkau

    yang lebih kecil dan menangkut material

    secara vertikal dan horizontal.

    d. Alat Pemindahan Material Yang termasuk kedalam kategori ini

    adalah alat yang tidak digunakan sebagai

    transportasi tetapi utnuk memindahakan

    material dari satu alat ke alat yang lain,

    seperto loader dan dozer.

    e. Alat Pemadat Jika dilakukan penimbunana berarti harus

    dilakukan pemadatan dan pemadatan juga

    diperlukan pada pembuatan jalan baik

    jalan tanah dan dengan jalan perkerasan

    lenur maupun perkerasan kaku. Yang

    termasuk kedalam alat pemadat adalah

    tamping roller, pneumatic-tired roller,

    compactor dan lan-lain.

    f. Alat Pemroses Material Alat ini dipakai untuk mengubah batuan

    dan mineral alam menjadi suatu bentuk

    dan ukuran yang diinginkan. Hasil dari

    alat ini misalnya batuan bergradasi,

    semen, beton dan aspal. Yang termasuk

    didalam alat ini adalah crusher.

    g. Alat Penempatan Akhir Material Yang termasuk kedalam kategori ini

    adalah concrete soreader, asphalt paver,

    motor grader, dan alat pemadat. Alat

    tersebut berfungsai untuk untuk

    menempatkan material pada tempat yang

    telah ditentukan.

    2. Klasifikasi Operasional Alat Berat

  • 0

    Alatalat berat dalam pengoperasianya

    dapat dipindahkan dari suatu tempet ke tempat

    lain atau tidak dapat digerakkan atau statis.

    Jadi klasifikasi alat berdasarkan pergerakannya

    dapat dibagi atas berikut.

    a. Alat dengan Penggerak Alat penggerak merupakan bagian dari

    alat berat yang menerjemahkan hasil

    dari mesin menjadi kerja. Bentuk dari

    alat penggerak adalah crawler atau

    roda kelabang dan ban karet.

    Sedangkan belt merupakanalat

    penggerak pada conveyor pada belt.

    b. Alat Statis Yang termasuk pada kategori ini

    adalah tower crane, batching plant,

    baik untuk beton maupun untuk aspal

    serta crusher plant.

    Pengelompokan Alat Berat

    Alat berat dapat dikelompokan

    berdasarkan kegiatanya, sebagai berikut:

    1. Kelompok Traktor a. Bulldozer (alat penggusur) b. Loader (alat pemuat) c. Grader ( alat perata) d. Scrapper (alat pengelupas) e. Ripper (alat pembajak)

    2. Kelompok Excavator a. Bachkoe (penggali arah belakang) b. Clamsel (penggali pengaduk jepit) c. Shovel (penggali arah kedepan) d. Dragline (penggali pengduk tarik) e. Crane (pengangkat)

    3. Kelompok Selain Traktor dan Excavator a. Alat pemadat yaitu, trhee whell roller,

    tandem roller, pneumatic tired roller,

    vibrator roller, sheep foot roller dan

    stamper

    b. Alat pengolah aspal yaitu, asphal mixing plant (Pencampr), asphalt

    distributor (penyemprot aspal),

    asphalt finisher (penghampar aspal)

    c. Pemecah batu yaitu, Stone Crusher d. Alat pengangkut yaitu, Daump Truck.

    Faktor-Faktor Yang mempengaruhi

    Pemilihan Peralatan

    Di dalam pemilihan alat berat, ada

    beberapa faktor yang harus diperhatikan

    sehingga kesalahan dalam pemilihan alat dapat

    dihindari. Menurut Ir.Susy Fatena Rostiyanti,

    M.Sc (2002,3) Faktor-faktor tersebut antara

    lain.

    1. Fungsi yang harus dilaksnakan. Alat berat dikelompokan berdasarkan

    fungsinya, seperti untuk menggali,

    mengangkut, meratakan permukaan dan

    lain-lain.

    2. Kapasitas peralatan Kapasitas alat yang dipilih harus sesuai

    sehingga pekerjaan dapat diselesaikan

    pada waktu yang telah ditentukan.

    3. Cara operasi Alat berat dipilih berdasarkan arah

    (horizontal maupun vertyikal) dan jarak

    gerakan, kecepatan, frekuensi kerakan, dan

    lain-lain.

    4. Pembatasan dari metode yang dipakai Pembatasan yang mempengaruhi

    pemilihan alat berat antara lain peraturan

    nlalu lintas, biaya, pembongkaran. Selain

    itu metode konstruksi yang dipakai dapat

    membuat pemilihan alat bisa berubah.

    5. Ekonomi Selain biaya investasi atau biaya sewa

    peralatan, biaya operasi dan pemeliharaan

    merupakan faktor penting dalam

    pemilihan alat berat.

    6. Jenis proyek Beberapa jenis proyek yang umum

    menggunakan alat berat, proyek tersebut

    antara lain proyek gedung, pelabuhan,

    jalan, jembatan, irigasi, pembukaan hutan,

    dam dan sebagainya.

    7. Lokasi proyek Lokasi proyek di dataran tinggi

    membutuhkan peralatan yang berbeda

    dengan lokasi proyek yang berada di

    dataran rendah.

    8. Jenis dan daya dukung tanah Jenis tanah dilokasi proyek dan jenis

    material yang akan dikerjakan dapat

    mempengaruhi alat berat yang akan

    dipakai. Tanah dapat dalam konsidi padat,

    lepas, keras, atau lembek

    9. Kondisi lapangan Kondisi dengan medan yang sulit dan

    medan yang baik merupakan faktor lain

    yang mempengaruhi pemilihan alat berat.

    Alat Berat Pada Macam-Macam Proyek

    Konstruksi

    Pada setiap proyek ada keunikan

    dimana tidak semua alat berat perlu dipakai di

  • 0

    proyek tersebut. Menurut Ir.Susy Fatena

    Rostiyanti, M.Sc (2002, 53) Jenis proyek yang

    pada umumnya menggunakan alat berat

    adalah:

    1. Proyek Gedung Alat berat yang umum dipakai di dalam

    proyek gedung adalah alat pemancang

    tiang fondasi (pile driving), alat penggali

    (backhoe) yang digunakan untuk

    menggali basement, crane untuk

    memindahkan vertikal, truck untuk

    mengangkut horizontal, concrete mixer,

    dan lain-lain. Concrete mixer digunakan

    sebagai pencampur adukan beton dan

    concrete mixer truck digunakan sebagai

    pengangkut campuran beton.

    2. Proyek Jalan

    Proyek jalan pada umumnya

    menggunakan alat gali, truck, dozer,

    grader, alat pemadat, loader dan lain-lain.

    a. Boldezer berfungsi untuk menupas tanah dan grader untuk membentuk

    permukaan tanah

    b. Loader digunakan untuk pemuat tanah ke dalam truck.

    c. Aspalt mixing plant digunakan untuk jalan perkerasan lentur yang berfungsi

    untuk mencampur adukan bahan

    campuran aspal yang kemudian

    disebarkan, diratakan, dan dipadatkan

    dengan menggunakan asphalt finisher.

    d. Concrete batching digunakan untuk perkerasan kaku beton yang kemudian

    dipindahkan dengan menggunakan

    truck mixer.

    3. Proyek Jembatan Alat berat yang digunakan untuk proyek

    jembatan adalah:

    a. Alat pemancang tiang pondasi b. Alat penggali c. Crane d. Truck e. Concrete mixer atau concrete mixer

    truck

    f. Alat pemadat dan lan-lain. 4. Proyek dam

    Proyek dan pada umumnya menggunakan

    alat penggali tanah yaitu, Alat penggali

    tanah, crane, truck, concrete mixer atau

    concrete mixer truck, alat pemadat tanah,

    loader, buldozer, grader.

    Konsep Proyek Konstruksi

    Ketika seseorang menyebut istilah

    proyek seseorang akan menghubungkanya

    dengan deadline, tanggal mulai, tanggal

    selesai, jadwal, tugas, sumber daya, biaya dan

    urutan proyek. Istilah lainya mencakup

    patokan, perubahan, konflik, komunikasi,

    perubahan, tujuan, kebutuhan dan resiko.

    Defenisi yang sederhana tentang proyek

    adalah urutan tugas yang digunakan untuk

    mencapai tujuan tertentu yang unik dalam

    kerangka waktu yang telah ditetapkan.

    Keunikan inilah yang membedakan antara

    proyek dengan operasi dan membuatnya sulit

    untuk dikelola.

    Produktifitas merupakan hal yang

    penting sekali dalam industri konstruksi. Ada

    banyak faktor yang mempengaruhi

    produktifitas dalam industri konstruksi.

    Beberapa faktor yang menciptakan variasi

    dalam produksi sangat sulit untuk

    dikendalikan. Christian dan Hachey (1995;20)

    mengatakan, bahwa ada juga faktor lain yang

    dapat diidentifikasi dan dimodifikasi dengan

    mudah dan dapat menunjukan perkembangan

    yang penting dalam rata- rata produksi suatu

    aktifitas proyek. Tiga komponen penting

    dalam pelaksanaan proyek konstruksi adalah

    perlatan, tenaga kerja, dan material (Pilcher,

    1992;185).

    Keterlamabatan Proyek

    Sample, Hartman, Jergean (1994;78) mengemungkakan Segala penghentian

    pekerjaan dari jadwal kegiatan yang

    ditentukan dianggap keterlambatan.

    Menurut pengalaman kontraktor keterlambatan dibagi atas dua tipe, yaitu

    keterlambatan yang tidak dapat ditolerir

    dan (nonexusable delay) dan

    keterlambatan yang dapat ditolerir

    (exusable delay).

    Keterlambatan yang tidak dapat ditolerir adalah keterlambatan yang berada

    dibawah kontrol kontraktor.

    Keterlambatan ini di sebabkan oleh

    kelebihan estimasi tingkat produksi, tidak

    memadainya pengawasan manajemen,

    kesalahan konstruksi, kerusakan

    peralatan dan penyabab lainya yang

    serupa. Keterlmabatan ini dapat

    mengakibatkan penghentian kontrak

    karena kegagalan dan mendorong

  • 0

    pelaksanaan ganti rugi. Keterlmabatan

    yang dapat ditolerir adalah keterlambatan

    yang berada diluar kontrol kontraktor dan

    kontraktor berhak memperpanjang waktu

    kontrak. Penyebab keterlambatan ini

    diakibatkan oleh pemogokan, cuaca,

    perubahan disain, perintah penghentian

    proyek dari pemilik, tindakan dari

    pemilik sebagai tindakan dari kontrak,

    perang, kebakaran, banjir, wabah

    penyakit, karantina dan sebagainya.

    Keterlambatan proyek konstruksi seringkali terjadi dan beresiko pada

    pelaksanaan proyek yang dapat

    Menyebabkan berbagai bentuk kerugian

    bagi penyedia jasa (kontraktor) dan

    pengguna jasa (pemilik). Bagi kontraktor

    keterlambatar selain dapat menyebabkan

    cost over run akibat bertmbahnya waktu

    pelaksanaan proyek, dapat pula

    mengakibatkan menurunya kredibilitas

    kontraktor untuk waktu yang akan datang

    (Soeharto. 1995)

    METODE PENELITIAN

    Dalam penelitian ini penelulis

    menggunakan pendekatan kualitatif, yang

    memiliki karakteristik alami (natural setting).

    Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu

    gambaran kompleks, meneliti kata-kata,

    laporan terinci dari pandangan responden, dan

    melakukan studi pada situasi yang alami

    (Creswell, 1998:15). Bogdan dan Taylor

    (Moleong, 2007:3) mengemukakan

    bahwa metodologi kualitatif merupakan

    prosedur penelitian yang menghasilkan data

    deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun

    lisan dari orang-orang dan perilaku yang

    diamati.

    Populasi

    Populasi dari penelitian ini adalah

    seluruh observasi data berupa rekaman atau

    dokumentasi yang menyangkut mengenai

    peralatan dan Rencana Pembangunan Jangka

    Menengah Kabupaten Solok Tahun 2011-2015

    di UPTD Peralatan Dinas Pekerjaan Umum

    Kabupaten Solok.

    Pengumpulan Data dan Instrumen

    Penelitian

    Pendekatan yangdilakukan adalah

    studi dokumentasi atau studi literatur, dimana

    rekaman dan dokumen merupakan sumber

    informasi yang kaya, secara kontekstual

    relevan dan mendasar yang bisa menjelaskan

    darai tujuan penelitian ini. Pengumpulan data

    dan intrumen yang akan digunakan dibagi

    menurut evaluasi yang akan dilakukan sebagai

    berikut:

    1. Mengenal pasti kondisi peralatan yang dimeliki oleh UPTD Peralatan Dinas

    Pekerjaan Umum Kab. Solok.

    Jenis data yang digunakan adalah data

    sekunder dengan melakukan analisis

    terhadap data peralatan yang

    terdokumentasikan di UPTD Peralatan

    Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Solok

    serta didukung data yang didapatkan

    melalui studi pustaka dan internet yang

    berhubungan dengan dengan topik dan

    bahasan penelitian.

    2. Mengenal pasti rencana pengembangan infrastruktur Jalan di Kabupaten Solok

    tahun 2011-2015.

    Jenis data yang digunakan adalah data

    sekunder dengan melakukan observasi

    terhadap data peralatan yang

    terdokumentasikan di UPTD Peralatan

    Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Solok

    Jenis data yang digunakan adalah data

    sekunder dengan melakukan analisis

    terhadap dokumen Renstra dan RPJMD

    2011-2015 yang terdokumentasikan di

    Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Solok.

    3. Mengidentifikasi jenis dan jumlah peralatan yang dibutuhkan untuk

    pengembangan infrastruktur jalan sesuai

    RPJMD Kabupaten Solok Tahun 2011-

    2015.

    Jenis data yang digunakan adalah hasil

    olahan data sekunder kondisi peralatan

    yang dimeliki oleh UPTD Peralatan dan

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah

    Daerah Kabupaten Solok Tahun 2011-

    2015 yang terlebih dahulu telah dianalisis

    untuk menjawab pertanyaan penelitian

    sebelumnya. Analsisi ini nantinya akan

    bisa menjawab berapa jenis dan jumlah

    peralatan yang dibutuhkan untuk

    pengembangan infrastruktur jalan sesuai

    RPJMD Kabupaten Solok Tahun 2011-

    2015.

  • 0

    Metode analisis Penentuan jenis dan jumlah

    peralatan

    Hira N. Ahuja dalam buku

    management project mengemukakan bahwa

    jam kerja efektif setiap bulannya adalah:

    1. Msim hujan : 21 hari x 7 jam = 147 jam

    2. Musim panas : 24 hari x 7 jam = 167 jam.

    Total hari kerja efektif dalam satu

    tahun anggaran kegiatan adalah:

    147 jam X 2 bulan musim hujan

    : 294 jam

    167 jam x 4 bul\n musim panas

    : 668 jam

    Total 1 tahun anggaran

    : 962 jam

    Berdasarkan buku pedoman

    penghitungan harga satuan pekerjaan dengan

    menggunakan peralatan Departemen Pekerjaan

    Umum (1998,82) menjelaskan bahwa untuk

    mengidentifikasi jenis dan jumlah peralatan

    yang dibutuhkan untuk pengembangan

    infrastruktur jalan sesuai RPJMD Kabupaten

    Solok Tahun 2011-2015 dapat dianalisis

    dengan perhitungan rumus analisa jumlah alat

    berat di berikut:

    Keterangan :

    n : Jumlah alat

    V : Volume Pekerjaan

    T : Pekerjaan Selesai

    Q : Produktivitas Alat

    Volume produksi alat:

    1. Bulldozer : 13 m3 / jam 2. Excavator : 67,8 m3 /

    jam

    3. Dum truck : dibandingkan dengan penggunaan

    excavator (r=3)

    4. Pemadat/ Vibroler : 139,8 m3 / jam

    5. Motor grader tipe D : 112.15 m3 / jam

    6. Water Tanker : 12.05 m3 / jam

    Berdasarkan buku referensi untuk

    kontraktor bangunan gedung dan sipil (2003,

    534) menjelaskan bahwa untuk

    mengidentifikasi perhitungan kapasitas

    produksi alat berat dapat dijelaskan dengan

    rumus di bawah ini:

    a. Excavator

    Keterangan:

    Q : Hourly production (m3/hr)

    : 83.00 m3/jam

    q : production per cycle (m3)

    : 0.88 m3

    Cm : Cycle time (Min.)

    : 22.00 Secend

    E : job effeciency

    : 0.58

    b. Dump Truck

    Keterangan:

    Q : Hourly production (m3/hr)

    : 14.67 m3/jam

    q : production per cycle (m3)

    : 4.06 m3

    Cmt : Cycle time (Min.)

    : 13.43

    Et : job effeciency : 0.81

    c. Bulldozer

    Keterangan:

    Q : Hourly production (m3/hr)

    : 122.00 m3/jam

    V N : Q.T

    3600 Q = q x x E Cm

    q x 60 x Et Q = Cmt

    q x 60 xe x E Q = Cm

  • 0

    q : production per cycle (m3)

    : 2.86 m3

    e : grade factor

    : 1.00

    Cm : Cycle time (Min.)

    : 0.74 min

    E : job effeciency : 0.53

    d. Peralatan untuk pemadatan

    (mesin gilas, tire roller, vibro roller)

    Q : Produksi alat (m3/hr)

    w : lebar pemadatan dalam satu

    laluan

    L : tebal lapisan (inch atau mm)

    S : kecepatan rata- rata (mph/

    Km/jam)

    d. Motor grader

    Q : Produksi alat (m2 /ja

    V : tebal kescepatan kerja

    peralatan (km/jam)

    Le : panjang pisau (blade) afektif

    sesuai sudut kerja (m1)

    Lo : lebar overlap (m1)

    N : jumlah laluan

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    1. Mengenal pasti kondisi peralatan yang dimeliki oleh UPTD Peralatan Dinas

    Pekerjaan Umum Kab. Solok

    Berdasarkan studi dokumentasi yang

    dilakukan oleh peneliti di UPTD Peralatan

    Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Solok

    mengenai kondisi peralatan yang dimeliki

    (sumber Daftar Peralatan Dinas PU Kab.

    Solok) bahwa peralatan yang tersedia di UPTD

    Dinas Pekerjaan Umum Kab. Solok sangat

    jauh dari harapan atau boleh dikatakan tidak

    memenuhi kebutuhan yang diperlukan. Dari

    tahuan 1975 s.d tahun 2012 peralatan yang di

    meliki hanya sebanyak 10 unit. Dilihat dari

    kondisinya 80% peralatan mengalami

    kerusakan ringan serta umur peralatan yang

    sudah tua atau sudah diluar umur

    ekonomisnya. Bisa disimpulkan bahwa salah

    satu penyebab keterlambatan penyelesaian

    proyek infrastruktur jalan adalah peralatan

    yang tersedia di UPTD Peralatan dinas

    Pekerjaan Umum Kabupaten solok tidak

    memadai.

    2. Mengenal pasti rencana pengembangan infrastruktur Jalan di

    Kabupaten Solok tahun 2011-2015

    Berdasarkan RPJMD dan Rsnstra PU

    Kabupaten Solok Tahun 2011-215 yang

    merupakan acuan bagi Dinas Pekerjaan Umum

    dalam melakukan pengembangan dan

    pembangunan sarana prasaran infrastruktur

    jalan baik itu jalan Kabupaten, jalan usaha

    tanai, jalan produksi maupun pembangunan

    jalan pada nagari tertinggal dalam rangka

    pengentasan dan penanganan daerah tertinggal

    , dapat dijelaskan sebagai berikut:

    Tabel 2. Rencana pembangunan dan pengembangan infrsatruktur jalan

    (RPJMD 2011-2015) Kabupaten Solok

    Program dan

    Kegiatan

    Sasaran Indikator dan target

    kinerja

    Volume/

    Satuan

    Pembangunan

    jalan Kabupaten

    Meningkatnya

    kondisi jalan dari

    58,9% menjadi

    67,59%

    Pembangunan/

    peningkatan jalan

    120 KM

    Rehabilitasi/

    pemeliharaan jalan

    1000 KM

    W x L x S Q = P

    V x (Le - Lo ) x 1000 Q = N

  • 0

    Pembangunan dan

    peningkatan jalan

    kesentra produksi

    pertanian

    Memperlancar

    pengangkutan hasil

    pertanian dari sentra

    produksi ke jalan

    Kabupaten

    Terbangunya dan

    terpeliharanya jalan

    usaha tani

    25 KM

    Terbangunya dan

    terpeliharanya jalan

    produksi

    34 KM

    Pembangunan

    jalan utama pada

    nagari-nagari

    tertinggal atau

    terisolir (jalan

    Kabupaten

    maupun jalan

    lingkungan

    lancarnya

    perhubungan /

    mobilitas orang dan

    barang dari dan ke

    nagari tertinggal

    terlaksana pembangunan

    jalan pada nagari

    tertinggal dalam rangka

    pengentasan dan

    penanganan daerah

    tertinggal

    143.1 KM

    Sumber: RPJMD Kabupaten Solok 2011-2015

    3. Mengidentifikasi jenis dan jumlah peralatan yang dibutuhkan untuk

    pengembangan infrastruktur jalan

    sesuai RPJMD Kabupaten Solok

    Tahun 2011-2015.

    1. Kebutuhan alat berat pada tahun 2011

    Tabel 3. Analisis jenis dan jumlah alat yang dibutuhkan tahun 2011

    No Alat Berat

    Volume

    Pekerjaan

    (M3)

    Waktu

    Pelaksanaan

    (Jam)

    Produksi

    Alat (M3)

    Kebutuhan

    Alat (unit)

    1 Bulldozer 6748,73 962 13 0,54

    2 Excavator 6399,5 962 67,8 0,10

    3 Dum truck

    962 3 x

    excavator 0,29

    4 Vibroler 12945,56 962 139,8 0,10

    5 Motor grader tipe D 12945,56 962 112,15 0,12

    6 water tanker 12945,56 962 12,05 1,12

    Sumber: olahan data

    Dari tabel 3. diatas menjelaskan

    bahwa untuk melaksanakan pembangunan

    infrastruktur jalan dengan klasifikasi

    pembukaan jalan baru dan pembangunan

    lapisan permukaan untuk RPJMD Kabupaten

    Solok tahun 2011 bisa dilaksanakan dengan 1

    (0,54) unit Bulldozer, 1 (0,10) unit Excavator ,

    1 (0,29) unit Dum truck, 1 (0,10)unit Vibroler

    , 1 (0,12) unit Motor grader tipe D dan 2

    (1,12) unit water tanker.

    2. Kebutuhan alat berat pada tahun 2012

  • 0

    Tabel 4. Analisis jenis dan jumlah alat yang dibutuhkan tahun 2012

    No Alat Berat

    Volume

    Pekerjaan

    (M3)

    Waktu

    Pelaksanaan

    (Jam)

    Produksi

    Alat (M3)

    Kebutuhan

    Alat (unit)

    1 Bulldozer 4499,5 962 13 0,36

    2 Excavator 3499,11 962 67,8 0,05

    3 Dum truck

    962

    3 x

    excavator 0,16

    4 Vibroler 6361,4 962 139,8 0,05

    5 Motor grader tipe D 6361,4 962 112,15 0,06

    6 water tanker 6361,4 962 12,05 0,55

    Sumber: olahan data

    Dari tabel 4. diatas menjelaskan

    bahwa untuk melaksanakan pembangunan

    infrastruktur jalan dengan klasifikasi

    pembukaan jalan baru dan pembangunan

    lapisan permukaan untuk RPJMD Kabupaten

    Solok tahun 2012 bisa dilaksanakan dengan 1

    (0,36) unit Bulldozer, 1 (0,05) unit Excavator ,

    1 (0,16) unit Dum truck, 1 (0,05)unit Vibroler

    , 1 (0,06) unit Motor grader tipe D dan 2

    (0,55) unit water tanker.

    3. Kebutuhan alat berat pada tahun tiga (2013)

    Tabel 5. Analisis jenis dan jumlah alat yang dibutuhkan tahun 2013

    No Alat Berat

    Volume

    Pekerjaan

    (M3)

    Waktu

    Pelaksanaan

    (Jam)

    Produksi

    Alat (M3)

    Kebutuhan

    Alat (unit)

    1 Bulldozer 2512,04 962 13 0,20

    2 Excavator 5.062,06 962 67,8 0,08

    3 Dum truck

    962

    3 x

    excavator 0,23

    4 Vibroler 3779,8 962 139,8 0,03

    5 Motor grader tipe D 3779,8 962 112,15 0,04

    6 water tanker 3779,8 962 12,05 0,33

    Sumber: olahan data

    Dari tabel 5. diatas menjelaskan

    bahwa untuk melaksanakan pembangunan

    infrastruktur jalan dengan klasifikasi

    pembukaan jalan baru dan pembangunan

    lapisan permukaan untuk RPJMD Kabupaten

    Solok tahun 2013 bisa dilaksanakan dengan 1

    (0,20) unit Bulldozer, 1 (0,08) unit Excavator ,

    1 (0,23) unit Dum truck, 1 (0,03)unit Vibroler

    , 1 (0,04) unit Motor grader tipe D dan 2

    (0,33) unit water tanker.

    4. Kebutuhan alat berat pada tahun 2014 dan taun 2015

    Kebutuhan Penggunaan alat berat

    untuk kegiatan infrastruktur jalan Tahun 2014

    dan 2015 diperkirakan sama dengan kebutuhan

    alat berat tahun sebelumnya dengan alasan

    bahwa pada identifikasi rencana pembangunan

    infrastruktur jalan pada Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Daerah

    (RPJMD) Kabupaten Solok tahun 2011-2015

    memeliki Kuantitas atau volume yang sama

    .

  • 0

    Tabel 6. Kebutuhan Alat Berat Tahun 2014 dan 2015

    No Alat Berat Kebutuhan

    Alat (unit)

    1 Bulldozer 1

    2 Excavator 1

    3 Dum truck 1

    4 Vibroler 1

    5 Motor grader tipe D 1

    6 water tanker 1

    Sumber: olahan data

    KESIMPULAN

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil anlisis dan

    pembahasan dalam penelitian ini dapat

    diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

    1. Dari tahuan 1975 s.d tahun 2012 peralatan yang di meliki oleh UPTD Peralatan hanya

    sebanyak 10 unit. Dilihat dari kondisinya

    80% peralatan mengalami kerusakan ringan

    serta umur peralatan yang sudah tua atau

    sudah diluar umur ekonomisnya. Peralatan

    yang dimeliki adalah Mesin gilas besar 6

    ton 4 unit, Motor greader, Tire roller, Vibro

    roller 4 ton, Excavator, Truck tronton dan

    Vibro roller 10 ton masing- masing

    berjumlah 1 unit.

    2. Berdasarkan identifikasi Rencana Pengembangan Infrastruktur Jalan secara

    kuantitas atau total volume kegiatan

    pembangunan dan pengembangan

    infrsatruktur jalan selama 5 tahun (RPJMD

    2011-2015) Kabupaten Solok adalah

    sebagai berikut: 1) Pembangunan/

    peningkatan jalan Kabupaten 120 KM dan

    Rehabilitasi/ pemeliharaan jalan Kabupaten

    1000 KM, 2) Terbangunya dan

    terpeliharanya jalan usaha tani 25 KM dan

    Terbangunya dan terpeliharanya jalan

    produksi 34 KM, 3) Terbangunya dan

    terpeliharanya jalan produksi 143.1 KM.

    3. Untuk pengembangan infrastruktur jalan sesuai RPJMD Kabupaten Solok Tahun

    2011-2015 maka alat berat yang

    dibutuhkan adalah 1 unit Bulldozer, 1 unit

    Excavator , 1 unit Dum truck, 1 unit

    Vibroler , 1 unit Motor grader tipe D dan 2

    unit water tanker.

    Saran

    1. Berdasarkan peralatan yang tersedia di UPTD Peralatan Dinas PU Kab. Solok

    dan berdasarkan kebutuhan alat berat

    untuk menyelesaiakan kegiatan

    infrastruktur jalan dengan spesifikasi

    pembukaan jalan baru dan pembangunan

    lapisan permukaan untuk tahun 2011-

    2015 disarankan UPTD Peralatan Dinas

    Pekerjaan Umum Kabupaten Solok perlu

    melakukan penambahan alat berat yaitu 2

    unit Bulldozer, 2 unit Excavator , 2 unit

    Dum truck, 2 unit Vibroler , 2unit Motor

    grader tipe D dan 2 unit water tanker

    karena pelaksanaan kegiatan proyek

    selalu paralel atau bersamaan antara

    proyek yang satu dengan yang lainya

    serta peralatan tidak bisa dijamin baik

    sampai proyek selesai.

    2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan menjelaskan bahwa setiap tahun

    dilakukan pengusulan untuk penambahan

    alat berat tetapi tidak bisa dipenuhi

    dengan alasan anggaran tidak mencukupi.

    Untuk mengatasi hal tersebut peneliti

    menyarankan supaya setiap kontraktor

    diharuskan memeliki atau meneyediakan

    alat berat sesuai item pekerjaan yang ada

    dalam kontrak sehingga tidak menggangu

    pelaksanaan pembagunan infrastruktur

    jalan.

    DAFTAR PUSTAKA

    Ahuja, Hira, N. 1984. Production Manajemen,

    Newyork: Prentice Hall Inc.

    Ahuja, Hira, N and Walsh, Michel A. 1980.

    Sucsess Fool Methods in Cost

    Engineering. Toronto: Jhon Wiley &

    Sons.

  • 0

    Asri dwi lestari. Identifikasi faktor yang

    mempengaruhi Produktivitas tower

    crane . Program studi teknik sipil,

    fakultas teknik sipil dan lingkungan

    institut teknologi bandung

    Bina marga Kabupaten solok. Laporan

    realisasi keuangan dan fiisik

    pembangunan jalan Kabupaten. tahun

    2012

    Bogdan, R.C. and Biklen, K.,

    1982. Qualitative Research for

    Education: An Introduction to Theory

    and Methods. Boston: Allyn and

    Bacon.Inc.

    Creswell.J.W. 2005. Educational Research.

    Planning, Conducting, and Evaluating

    Quantitative and Qualitative

    Reserach, Second Edition. Pearson

    Merrill Prentice Hall. New Jersey.

    Digital Collections

    /jiunkpe/s1/sip4/2006/jiunkpe-ns-s1-

    2006-21401099-4103-over_cost

    chapter1.pdf.

    Dhian, C. Astina Ida Ayu, Rai Widhiawati , I

    Putu G. Joni. Analisis faktor penyebab

    keterlambatan pelaksanaan Konstruksi

    proyek di tabanan.

    Feydy Bonenehu.2008. Analisis kalusula

    konstruksi dengan pendekatan standar

    kontrak Fidic 1999 dan UUJK RI

    No.18 tahun 1999. FT UI.

    http://digilib.petra.ac.id diunggah tanggal 21

    Februari 2013.

    http://www.wikipedia.com

    (http://www.hubdat.web.id/downloads/rendat/r

    pjmdarat.pdf)

    (http://www.bappenas.go.id/node/42/539/buku

    -pegangan-2008 penyelenggaraan-

    pemerintahan-dan-pembangunan-

    daerah/)

    (http://ngada.org/pp8-2008.htm)

    I Made Wirartha. 2006. Pedoman penelitian

    skripsi dan tesis. Penerbit Andi,

    Jogyakarta.

    Kerzner, Harold. 1995. Project Management.

    5th

    ed. New York: Van Nostrand

    Reinhold.

    Kuncoro, M., (2003), Metode Riset Untuk

    Bisnis & Ekonomi: Bagaimana

    Meneliti & Menulis Tesis?, Cetakan 1,

    Erlangga, Jakarta.

    Moleong, L.J. 2006. Metodologi Penelitian

    Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya.

    Bandung.

    PT PP General Contractor. Buku referensi

    untuk kontraktor bangunan gedung

    dan sipil. PT Gramedia Pustaka

    Utama. Jakarta. 2003

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah

    (RPJM) Kabupaten Solok periode

    Tahun 2011-2015.

    Renstra Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten

    Solok tahun 2013.

    Singarimbun, M., dan Effendi, S., (Editor),

    (1989), Metode Penelitian Survei,

    Edisi Revisi, Cetakan 1, LP3ES,

    Jakarta.

    Surat Perjanjian Kerja (kontrak) pembangunan

    infrastruktur jalan Kabupaten Solok

    tahun 2011.

    Surat Perjanjian Kerja (kontrak) pembangunan

    infrastruktur jalan Kabupaten Solok

    tahun 2012.

    Surat Perjanjian Kerja (kontrak) pembangunan

    infrastruktur jalan Kabupaten Solok

    tahun 2013.

    Soeharto. Iman. Manajenen Proyek Dati

    Konseptual Sanpai Operusional,

    Penerbit Ellanggq Jakarta. 1995

    Sugiyono, Metodologi Penelitian kuantitatif

    kualitatif dan R & D Bandung:

    Alfabeta, 2006

    Suyatno. 2010. Analisis faktor yang

    menyebabkan keterlambatan proyek

    bangunan Konstruksi penerapan model

    regresi