16002 kimia teknik modul 07
DESCRIPTION
kimia teknik modulTRANSCRIPT
MUDUL7ENERGI DAN PERUBAHANNYA
Pada pembahasan sebelum ini telah dipelajari bagaimana unsur bereaksi dan
macam senyawa yang dibentuk dan telah belajar secara kuantitatif jumlah pereaksi
dalam reaksi kimia. Dalam bagian ini perhatian kita alihkan pada hal penting lain dari
kimia dari reaksi kimia—yaitu energi yang dipunyai zat kimia dan perubahan energi yang
tejadi bila terjadi reaksi kimia.
Energi adalah suatu istilah yang sudah kita kenal. Kita bangun pagi-pagi dengan
"penuh energi" lalu bensin adalah "sumber energi", dari mobil kita. Pentingnya energi
dan sumber energi adalah sesuatu yang secara umum diakui oleh hampir semua
orang, tetapi hanya sedikit orang diluar ilmu pengetahuan benar-benar mengerti apa
energi itu. Sebab itu, mempelajari arti energi hendaknya merupakan tujuan utama dalam
bagian ini bukan saja karena, kita akan mengetahui lebih banyak, tetapi juga
pengertian mengenai energi sangat penting untuk mengerti sebab dasar dari sifat-sifat
kimia dan fisika.
Energi dan Perpindahan Energi
Energi adalah suatu konsep yang lebih sukar dimengerti dari pada zat, karena energi
dan zat sangat berbeda. Kita tak dapat melihat dan menyentuh atau meletakkan energi
dalam suatu wadah untuk mempelajarinya, yang dapat dipelajari adalah pengaruh
energi pada suatu obyek.
Energi yang biasa didefinisikan sebagai kemampuan melakukan usaha adalah
sesuatu yang dipunyai zat yang dapat melakukan sesuatu. Bila suatu benda mempunyai
energi, maka benda ini dapat mempengaruhi benda lain dengan jalan melakukan kerja
padanya. Misalnya sebuah mobil yang sedang berjalan mempunyai energi karena mobil
tersebut mampu "melakukan kerja pada mobil lain dengan jalan menabrak/mendorong
mobil lain yang sedang berhenti sehingga mobil tersebut dapat bergerak untuk jarak
tertentu. Demikian juga, pada batu bara dan minyak mempunyai energi yang
dilepaskan sebagai panas pada waktu pembakaran dan panas ini dapat diubah menjadi
tenaga (gaya) sehingga mesin dapat bekerja.
Suatu benda dapat mempunyai energi dalam dua cara: sebagai energi kinetik dan energi
potensial. Sehingga jumlah energi yang dapat dipunyai suatu benda merupakan jumlah
energi kinetik dan energi potensialnya.
Energi kinetik (K.E.) suatu benda terdapat bila benda bergerak dan dapat dihitung
dengan persamaan:
K.E. = ½ mv2
dimana m adalah massa benda dan v kecepatannya. Maka energi kinetik tergantung dari
massa dan kecepatan benda, yang tentunya sudah Anda ketahui. Misalnya: sebuah truk
yang bergerak dengan kecepatan 20 km/jam bila menabrak sebuah mobil akan lebih
besar akibatnya dari pada sebuah sepeda dengan kecepatan yang sama, karena truk
mempunyai massa yang lebih besar. Demikian juga truk yang bergerak dengan
kecepatan 80 km/jam akan lebih besar "usaha"nya terhadap sebuah mobil dari pada
bila kecepatannya 5 km/jam.
Energi potensial (E.P.) adalah energi simpanan, yaitu energi yang dipunyai benda
karena benda itu tertarik atau ditolak oleh benda lain. Maka bila suatu benda tak
mempunyai gaya tarik menarik atau gaya tolak menolak, maka benda tersebut tak
mempunyai energi potensial. Untuk mengerti hubungan antara energi potensial dan
gaya tarik menarik dan 'tolak menolak akan diberikan beberapa contoh. Seperti diketahui
benda tertarik oleh bumi karena adanya gaya tarik burni. Bila kita ingin memindahkan
suatu benda dari lantai ke meja, kita harus melakukan "usaha" untuk mengangkatnya.
Usaha atau kerja yang kita lakukan disimpan sebagai energi potensial waktu jarak benda
dari bumi bertambah dan dapat dikembalikan berarti diubah menjadi tenaga, waktu benda
itu dijatuhkan kembali ke tanah. Dengan cara inilah lonceng kuno
Kekekalan Energi
Ahli ilmu kima menemukan bahwa dalam suatu sistem yang tertutup (termasuk alam
semesta kita) jumlah keseluruhan energinya tetap. Hal ini yang menimbulkan hukun fisika
yang pokok disebut hukum kekekalan energi yang menyatakan bahwa energi tidak dapat
dibuat atau dimusnahkan. Energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang
lain.
Hukum kekekalan energi ini akan mengawasi spa yang ter adi dengan energi sewaktu
te0adi perubahan kimia dan fisika. Misalnya, Icita telah melihat bahwa energi kinetik
dapat berubah menjadi energi potensial waktu kita menaikkan beban pads lonceng, dan.
energi potensial berubah menjadi energi kinetik waktu beban turun dan menggerakkan
alai-alas lonceng. Tetapi kita tidak dapat memusnahkan energi maupun menciptakannya
dari sesuatu yang tidak ads. Bila kita ingin menambah energi suatu benda dengan
jumlah tertentu, haruslah diambil dari suatu benda lain.
Atom dan molekul mempunyai energi
Atom, molekul maupun ion adalah benda-benda seperti juga beban lonceng atau magnet.
Sehingga merekapun mempunyai bentuk energi yang sama yaitu: energi kinetik dan
energi potensial. Bagaimana hal ini tedadi dan bagaimana kita mengamatinya
diterangkan sebagai berilcut:
Energi Kinetik Dalam suatu zat, balk is berbentuk padat, cair atau gas, masing-
masing partikel yang berukuran atom akan bergerak dengan tetap, saling
menyinggung dan bertumbukan satu sama lain. Bila kita perhatikan suatu benda
misalnya pensil hal ini tak akan terlihat sebab, atom-atom terlalu kecil untuk dapat
dilihat dan gerakannya juga tidak beraturan. Ketidak aturan gerakan atom-atom inilah
yang menyebabkan jumlah gerakan atom dapat dihilangkan, sehingga pensil sendiri tak
akan meloncat kesana kemari walaupun partikel-partikel di dalamnya tetap bergerak.
Karena atom-atom dan molekul-molekul bergerak, mereka mempunyai energi kinetik.
Pada suatu saat mungkin beberapa partikel akan bergerak secara perlahan-lahan
sehingga energi kinetiknya kecil. Partikel-partikel yang pergerakannya cepat mempunyai
energi kinetik yang lebih besar. Tetapi untuk keseluruhannya partikel-partikel ini akan
mempunyai harga energi kinetik rata-rata. Ahli-ahli fisika telah membuktikan bahwa untuk
tiap benda harga rata-rata dari energi kinetik partikel-partikel berukuran atomnya,
berbanding lurus dengan temperatur 'bsolut (temperatur Kelvin) benda tersebut. Ini berarti
bila sesuatu benda itu panas, maka atom-atom dan molekul-molekulnya mempunyai harga rata-
rata energi kinetik yang lebih besar dan pergerakannya lebih cepat dari pads atom-atom dan
molekul-molekul benda yang dingin. (Sangat menarik, jadi termometer adalah alai yang
memonitor harga rata-rata energi kinetik dari atom-atom, molekul-molekul dan ion-ion).
Energi potensial Energi potensial timbul karena adanya gaya tarik menarik dan tolak
menolak dan seperti telah dipelajari dalam Bab 4, atom-atom dibuat dari partikel-partikel
bermuatan listrik (inti dan elektron) yang Baling tarik menarik dan tolak menolak. Oleh
sebab itu elektron dan inti mempunyai energi potensial yang akan berubah bila jarak antara
mereka berubah. Bila ada perpindahan elektron antara atom-atom waktu pembentukan ion-
ionnya maka ads perubahan energi potensial demikian jugs bila ada pemakaian bersama
elektron antara atom-atom waktu pembentukan molekul-molekul dari zat.
Energi potensial yang dipunyai zat-zat karena adanya gaya tarik menarik dan tolak
menolak antara partikel-partikel atom kadang-kadang disebut energi kimia. Bila zat-zat kimia
bereaksi ada perubahan dalam sifat tarikan (ikatan kimia) antara atom-atom tersebut, jadi
terdapat perubahan energi kimianya (energi potensial) yang kita amati sebagai energi yang
diberikan atau diambil waktu reaksi.
Energi panas
Kebanyakan energi yang kita jumpai berbentuk panas. Bila kita ingat perubahan dari bahan
baker seperti butane dalam korek api akan segera diingat panas yang dihasilkan. Bila sesuatu
yang panas kita tempatkan di sebelah benda yang dingin, panas akan mengalir dari tempat
yang panas ke yang dingin. Bagaimana hubungan antara panas dan perpindahan panas
dengan macam-macam energi yang kita bicarakan diatas?
Panas merupakan energi kinetik--energi kinetik dari atom-atom dan molekul-molekul. Bila suatu
zat panas harga rata-rata dari energi kinetik molekulnya besar dan panas yang dikandungnya
banyak. Bila dingin, harga rata-rata energi kinetiknya kecil dan benda hanya mengandung panas
sedikit.
Bila suatu benda yang panas ditempatkan pada suatu yang dingin, panas akan mengalir dari benda
yang panas ke yang dingin sampai pada suatu saat keduanya mempunyai temperatur yang
sama. Bila kita dapat melihat ruang antar muka antara benda yang panas dan dingin dalam
tingkat atom, .akan terlihat molekul-molekul yang bergerak dengan cepat pada benda yang
panas sedangkan pada benda yang dingin pergerakan molekulnya pelan (Gambar
dibawah ). Bila diperhatikan kelihatan bahwa molekul-molekul yang bergerak cepat pada sisi
yang satu akan bertumbukan dengan yang pelan dari sisi lain. Tumbukan akan menyebabkan
molekul yang bergerak cepat akan menjadi lambat, sedangkan yang lambat akan menjadi
lebih cepat sehingga kita dapat menyaksikan dipindahkannya energi kinetik dari benda panas
ke benda dingin melalui pertumbukan antara molekul-molekul. Akhirnya, harga rata-rata dari
energi kinetik kedua benda akan menjadi sama dan keduanya akan mempunyai suhu yang
sama.
Gambar (a) Dua benda dengan temperatur yang berbeda molekul-molekul dari benda panas (kiri)
bergerak lebih cepat dari pads benda yang dingin (kanan). (b) Ketika benda dipertemukan,
pertumbukan antara molekul-molekul yang bergerak cepat pads panas dengan molekul-molekul
yang pergerakannya lambat dari benda dingin .menyebabkan molekul cepat menjadi lambat dan
molekul lambat menjadi lebih cepat. (c) Akhirnya ter•apai kesetimbangan temperatur dan harga rata-
rata dari energi kinetik kedua benda menjadi sama
Perubahan Energi Dalam Reaksi Kimia
Salah satu kegunaan pokok dalam kehidupan sehari-hari dari reaksi kimia adalah
"produksi" dari energi-energi yang dibutuhkan untuk semua tugas yang kita lakukan.
Pembakaran dari bahan bakar seperti minyak dan batu bara dipakai untuk pembangkit listrik.
Bensin yang dibakar dalam mesin mobil akan menghasilkan, kekuatan menyebabkan mobil
berjalan. Bila kita mempunyai kompor gas berarti kita membakar gas metan yang menghasilkan
panas untuk memasak. Dan melalui urutan reaksi yang disebut metabolisms, makanan
yang dimakan akan menghasilkan energi yang kita perlukan untuk tubuh agar
berfurigsi.
Pada hampir semua reaksi kimia, selalu ada energi yang diambil atau dikeluarkan. Mari
kita periksa terjadinya hal ini dan bagaimana kita mengetahui adanya perubahan energi.
Misalkan kita akan melakukan reaksi kimia dalam suatu tempat tertutup, sehingga
takada panas yang dapat keluar atau masuk campuran reaksi tersebut. Atau dengan
lain perkataan, reaksi dilakukan sedemikian rupa sehingga energi total tetap sama.
Juga misalkan energi potensial dari basil reaksi lebih rendah dari energi potensial
pereaksi, sehingga waktu reaksi terjadi ada penurunan energi potensial. Tetapi energi
ini tak dapat hilang begitu saja, karena energi total (kinetik dan potensial) harus tetap
konstan. Sebab itu, bila energi potensialnya turun, maka energi kinetiknya harus naik,
berarti energi potensial berubah menjadi energi kinetik. Penambahan jumlah energi
kinetik akan menyebabkan harga rata-rata energi kinetik dari molekul-molekul naik,
yang kitd lilial sebagai kenaikan temperatur dari campuran reaks]. Campuran reaksi
menjadi panas.
Kebanyakan, reaksi kimia tidaklah tertutup dari dunia luar. Bila campuran reaksi
manjadi panas seperti digambarkan di alas; panas dapat mengalir ke sekelilingnya.
Setiap perubahan yang dapat melepaskan energi ke sekelilingnya seperti ini disebut
perubahan eksoterm. Perhatikan bahwa bila terjadi reaksi eksoterm, temperatur dari
campuran reaksi akan naik dan energi potensial dari z.at-zat kimia yang bersangkutan
akan turun.
Kadang-kadang perubahan kimia terjadi dimana ada kenaikan energi potensial dari zat-
zat bersangkutan. Bila hal ini terjadi, maka energi kinetiknya akan turun sehingga
temperaturnya juga turun. Bila sistem tidak tertutup di sekelilingnya, panas dapat
mengalir ke campuran reaksi dan perubahannya disebut perubahan endoterm.
Perhatikan bahwa bila terjadi suatu reaksi endotenn, temperatur dari campuran reaksi
akan turun dan energi potensial dari zat-zat yang ikut dalam reaksi akan naik.
Analisis Perubahan Energi
SOAL: Bila bensin dicampur dengan udara dan percikan api dialirkan pada campuran
ini, akan terjadi reaksi cepat yang dapat dinyatakan dengan reaksi:
2 C8H18 + 25 O2 16 CO2 + 18 H2O
Campuran reaksi akan menjadi panas dan panas yang ditimbulkan dapat menjadi tenaga
untuk mobil. Apakah reaksi ini eksoterm atau encloterm? Campuran mana yang
mempunyai energi potensial lebih besar, 2 C8H18 + 25 O2 atau 16 CO2 + 18 H2O
PENYELESAIAN: Karena campuran reaksi menjadi panas, berarti reaksinya eksotemU.
Dalam reaksi eksotermik, energi potensialnya turun, maka hasil reaksi (16 CO2 + 18 H20)
mempunyai energi potersial lebih rendah dari pada pereaksinya.
Pengukuran Energi Dalam Reaksi Kimia
Dalam membicarakan perubahan energi, kita hanya melihat satu cara perubahan energi
sekelilingnya yaitu: panas. Beberapa reaksi dapat juga mengeluarkan cahaya dan pada
pembahsan berikutnya akan dibicarakan cahaya sebagai bentuk energi. Ada juga
reaksi yang dapat memberikan energinya sebagai listrik seperti yang terjadi pada
baterai yang kita gunakan waktu menyalakan mesin mobil. Reaksi-reaksi inipun akan
dibicarakan dalam kuliah ini. Segala macam bentuk energi ini dapat diubah dari
bentuk satu ke bentuk lain secara ekivalen. Hal ini memudahkan dalam menyatakan
jumlah energi karena kita tak perlu menggandakannya.
Satuan Intemasional standar untuk energi yaitu Joule (J), diturunkan dari energi
kinetik. Satu joule = 1 kg m2/detik 2. Setara dengan jumlah energi yang dipunyai suatu
benda dengan massa 2 kg dan kecepatan 1 m/detik (Bila dalam satuan Inggris: benda
dengan massa 4,4 lb dan kecepatan 197 ft/menit atau 2,2 mile/jam)0).
1 J = 1 kg m2/s2
Satuan energi yang lebih kecil yang dipakai dalam fisika disebut erg yang harganya =
1 x 10-7 J. Dalam mengacu pada energi yang terlibat dalam reaksi antara pereaksi
dengan ukuran molekul biasanya digantikan satuan yang lebih besar yaitu kilojoule
(Kj ). Satu kilojoule = 1000 joule (1 Kj = 1000 J).
Semua bentuk energi dapat diubah keseluruhannya ke panas dan bila seorang ahli kimia
mengukur energi, biasanya dalam bentuk kalor. Cara yang biasa digunakan untuk
menyatakan panas disebut kalori (singkatan kal). Definisinya berasal dari pengaruh
panas pada suhu benda. Mulamula kalori didefinisikan sebagai jumlah panas yang
diperlukan untuk menaikkan temperatur 1 gram air dengan suhu asal 15 °C sebesar 1 °C.
Kilokalori (kkal) seperti juga kilojoule merupakan satuan yang lebih sesuai untuk
menyatakan perubahan energi dalam reaksi kimia. Satuan kilokalori juga digunakan untuk
menyatakan energi yang terdapat dalam makanan. Kalori (dengan huruf besar K)
sama dengan kilokalori. Maka bila kita membaca suatu hidangan kentang rebus me-
ngandung 230 Kal, berarti bahwa bila kita memakan seluruh kentang ini akan dikeluarkan
energi sebesar 230 kilokalori_.
Tadinya dan sampai akhir-akhir ini semua buku ilmu pengetahuan menggunakan satuan
kalori atau kilokalori untuk menyatakan perubahan energi. Dengan diterimanya SI,
sekarang joule (atau kilojoule) lebih disukai dan kalori didefinisi ulang dalam satuan SI.
Sekarang kalori dan kilokalori disefinisikan secara eksak oleh
1 kal = 4,184 J , 1 kkal = 4,184 kJ
Dalam modul ini akan digunakan joule dan kilojoule secara tersendiri. Tetapi ada banyak
data-data penting dalam pustaka-pustaka lama. Untuk menggunakan secara efektif dalam
ilmu pengetahuan yang modern memerlukan terjemahan dan perbandingan ke joule dan
kilojoule, sehingga faktor konversi ini harus dihafal.
Kapasitas panas dan panas spesifik
Sifat-sifat air yang memberikan definisi asal dari kalori adalah banyaknya perubahan
temperatur yang dialami air waktu mengambil atau melepaskan sejumlah panas. Istilah
umum untuk sifat ini disebut kapasitas panas yang didefinisikan sebagai: Jumlah panas
yang diperlukan untuk mengubah temperatur suatu bends sebesar 1 °C.
Kapasitas panas bersifat ekstensif yang berarti bahwa jumlahnya tergantung dari besar
sampel. Misalnya untuk menaikkan suhu 1 g air sebesar 1 °C diperlukan 4,18 J (1 kal), tapi
untuk menaikkan suhu 100 g air sebesar 1 °C diperlukan energi 100 kali lebih banyak yaitu
418 J. Sehingga 1 g sampel, mempunyai kapasitas panas sebesar 4,18 J/°C, sedangkan
100 g sampel 418 J/°C
Sifat intensif yang berhubungan dengan kapasitas panas adalah kalor Jenis (panas
spesifik) yang didefinisikan sebagai jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu
1 g zat sebesar 1°C. Untuk air panas spesifiknya adalah 4,18 J/g°C. Kebanyakan zat
mempunyai panas spesifik yang lebih kecil dari air. Misalnya besi, panas spesifiknya
hanya 0,452 J/g°C. Berarti lebih sedikit panas diperlukan untuk memanaskan besi 1 g
sebesar 1 °C dari pada air atau juga dapat diartikan bahwa jumlah panas yang akan
menaikkan suhu 1 g besi lebih besar dari pada menaikkan suhu 1 g air.
Besamya panas spesifik untuk air disebabkan karena adanya sedikit pengaruh dari laut
terhadap cuaca. Pada musim dingin air taut lebih lambat menjadi dingin dari pada
daratan, sehingga udara yang bergerak dari taut ke darat lebih panas dari pada udara dari
darat ke taut. Demikian juga dalam musim panas, air laut lebih lambat menjadi panas dari
pada daratan.
Contoh-contoh berikut menggambarkan bagaimana kita dapat menghitung dan
menggunakan kapasitas panas dan panas spesifik.
SOAL: Berapa kapasitas panas yang dinyatakan dalam kj/°C dari 2,00 kg batang
tembaga bila diketahui panas spesifik (kalor jenis) dari tembaga 0,387 J/g°C
ANALISIS: Satuan di atas memberikan cara memecahkan soal tersebut. Kapasitas panas
mempunyai satuan energi/suhu, sedangkan panas spesifik (kalor jenis) mempunyai satuan
(energi)/(massa x suhu). Dengan mengalikan kalor jenis dengan massa dari batang-
batang tembaga kita akan mendapat kapasitas panas dengan satuan J/°C, lalu diubah
menjadi kj/°C
Kalor jenis x massa = kapasitas panas
0,387 J/g°C x 2000 g
= 774 j/°C
REFERENSI :
1. Chemistry, Reactions, Structure, and Properties., Clyde R.Dilliard & David
E.Goldberg
2. Kimia Universitas, Asas & Struktur,. James E. Brady