document1

20
TUGAS METODOLOGI PENELITIAN MATEMATIKA Jenis-JenisPenelitian

Upload: silvia-alvini

Post on 10-Jul-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Document1

TUGASMETODOLOGI PENELITIAN

MATEMATIKA

Jenis-JenisPenelitian

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2015

Page 2: Document1

JENIS-JENIS PENELITIAN

A. PenelitianDeskriptif

Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk

mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun

fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik,

perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan

fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72).

Tipepenelitianinididasarkankepadapertanyaan

“bagaimana”.Temuandaripenelitiandeskriptifinilebihluasdaripenelitianeksploratifkare

natidakhanyamenelitimasalahnyasendiri, tetapijuga variable-variabel lain yang

berhubungandenganmasalahnya.Penelitianinitidakmengajukanhipotesisdanpengolaha

ndatanyasecara statistic deskriptifdanhipotesisnyadigantidenganpertanyaanpenelitian.

Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan

dan menginterpretasikan sesuatu, misalnyakondisi atau hubungan yang ada, pendapat

yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi,

atau tentang kecendrungan yang tengah berlangsung.

Fenomena disajikan secara apa adanya hasil penelitiannya diuraikan secara

jelas dan gamblang tanpa manipulasi oleh karena itu penelitian ini tidak adanya suatu

hipotesis tetapi adalah pertanyaan penelitian. Analisis deskriptif dapat menggunakan

analisis distribusi frekuensi yaitu menyimpulkan berdasarkan hasil rata-rata. Hasil

penelitian deskriptif sering digunakan, atau dilanjutkan dengan melakukan penelitian

analitik.

Tujuan

Penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan

secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

antara fenomena yang diselidiki.

Ciri-ciriMetodeDeskriptif

Untukmembuatgambaranmengenaisituasiataukejadian,

sehinggametodeiniberkehendakmengadakanakumulasi data dasarbelaka.

(secaraharafiah)

2

Page 3: Document1

Mencakuppenelitian yang lebihluas di luarmetodesejarahdaneksperimental.

Secaraumumdinamakanmetodesurvei.

Kerjapenelitibukansajamemberigambaranterhadapfenomena-fenomena,

tetapi :menerangkanhubungan, mengujihipotesis-hipotesis, membuatprediksi,

mendapatkanmakna, danimplikasidarisuatumasalah yang ingindipecahkan

Mengumpulkan data denganteknikwawancaradanmenggunakan schedule

questionair/interview guide.

B. PenelitianHistoris

Penelitianhistoris (historical research)

digunakanuntukmenggambarkanataumemotretkeadaanataukejadianmasalalu yang

kemudiandigunakanuntukmenjadi proses pembelajaranmasyarakatsekarang.

Penelitianhistorismerupakansalahsatupenelitianmengenaipengumpulandanevaluasi

data secarasistematik, berkaitandengankejadianmasalaluuntukmengujihipotesis yang

berhubungandenganpenyebabpengaruhdanperkembangankejadian yang

mungkinmembantudenganmemberikaninformasipadakejadiansekarangsertamengantis

ipasikejadian yang akandatang (Sukardi, 2003).

Tujuan dari penelitian historis adalah untuk membuat rekontruksi masa

lampau secara sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi,

memverifikasi, serta mensintesiskanbukti-

buktiuntukmenegakkanfaktadanmemperolehkesimpulanyang kuat (Suryabrata, 2005).

CiriPenelitian Histories

1. Penelitian histories lebihbergatungpada data yang diobservasi orang laindaripada

yang diobsevasiolehpenelitisendiri. Data yang baikakandihasilkanolehkerja yang

cermat yang menganalisiskeotentikan, ketepatan, danpeningnyasumber-

sumbernya.

2. Berlainandengananggapan yang popular, penelitianharuslahtertibketat, sistematis,

dantutas; seringakalipenlitian yang dikatakansebagaisuatupenelitiaan histories

hanyalahkoleksiinformasi-informasi yang taklayak, tak reliable, danberatsebelah.

3. Penelitian histories tergantungkapadaduamacam data, yaitu primer

dandatasekunder. Data primer dipolehdarisumberprimer, yaitusipeneliti (peneliti)

secaralangsungmeakukanobservasiataumenyaksikankejadian-kejadian yang

dituliskan. Dan data sekunderdiperolehdansumberskunder,

3

Page 4: Document1

yaitupenelitimelaporkanhasilobsevasi orang lain yang satu kali

ataulebihtelahlepasdarikejadianaslinya. Dianatarakeduasumberitu, sumber primer

dipandangsebagaimemilikiotoritassebagaibuktitanganpertama,

dandiberiprioritasdalampengumpulan data.

4. Untukmenentukanbobot data, biasadilakukanduamacamkritik,

yaitukritikeksternaldankritik internal. Kritikeksternalmenanyakandokumen relic

ituotentik, sedangkritik internal menanyakanapabila data ituotentik, apabila data

otentik, apabila data tersebutakuratdanrelevan. Kritik internal harusmenguji

motif, keberatsebelahan, danketerbatasansipenulis yang mngkinmelebih-

lebihkanataumengabaikansesuatu da memberikaninformasi yang terpalsu.

Evaluasikritisinilah yang menyebbkanpenelitian histories itusangattertib-ketat,

yang dalambayakhallebih disbanding daripadastudieksperimental.

5. Walaupunpenelitian histories miripdenganpenelaahankepustakaan yang

mendahului lain-lain bentukrancanganpenelitian, namuncarapendekatan histories

adalahtuntas, mencariinformasidansumber yang lebihluas. Penelitian histories

jgamenggaliinformasi-informasi yang lebihtuadaripada yang

umumdituntutdalampenelaahankepustakaan, danbanyakjugamenggalibahan-

bahantakditerbitkan yang takdikutipdalambahanacuan yang standar. 

Adapuncontohdaripenelitianhistorismisalnyapenelitianmengenaidampakper

ubahankurikulumdarikurikulum 1994, KBK sampaikurikulum KTSP.

C. PenelitianKorelasional

Penelitiankorelasiataukorelasionaladalahsuatupenelitianuntukmengetahuihubu

ngandantingkathubunganantaraduavariabelataulebihtanpaadaupayauntukmempengaru

hivariabeltersebutsehinggatidakterdapatmanipulasivariabel (FaenkeldanWallen,

2008:328).Adanyahubungandantingkatvariabelinipentingkarenadenganmengetahuitin

gkathubungan yang ada,

penelitiakandapatmengembangkannyasesuaidengantujuanpenelitian.

Jenispenelitianinibiasanyamelibatkanukuranstatistik/tingkathubungan yang

disebutdengankorelasi (McMillandan Schumacher, dalamSyamsuddindanVismaia,

2009:25).Penelitiankorelasionalmenggunakaninstrumenuntukmenentukanapakah,

danuntuktingkatapa, terdapathubunganantaraduavariabelataulebih yang

4

Page 5: Document1

dapatdikuantitatifkan.Contoh,

hubunganantaragolongandarahdengankepribadianseseorang.

TujuanPenelitianKorelasional

TujuanpenelitiankorelasionalmenurutSuryabrata (dalamAbidin, 2010)

adalahuntukmendeteksisejauhmanavariasi-

variasipadasuatufaktorberkaitandenganvariasi-variasipadasatuataulebihfaktor lain

berdasarkanpadakoefisienkorelasi. Sedangkanmenurut Gay dalamEmzir (2009:38)

Tujuanpenelitiankorelasionaladalahuntukmenentukanhubunganantaravariabel,

atauuntukmenggunakanhubungantersebutuntukmembuatprediksi.Studihubunganbiasa

nyamenyelidikisejumlahvariabel yang dipercayaberhubungandengansuatuvariabel

mayor, sepertihasilbelajarvariabel yang ternyatatidakmempunyaihubungan yang

tinggidieliminasidariperhatianselanjutnya.Penelitiankorelasitidakdapatmengetahuiseb

ab-akibatdariduaataulebih variable.

Ciri-ciriPenelitianKorelasional

1. Penelitianmacaminicocokdilakukanbilavariabel-variabel yang

ditelitirumitdan/atautakdapatditelitidenganmetodeeksperimentalatautakdapatdima

nipulasi.

2. Studimacaminimemungkinkanpengukuranbeberapavariabeldansalinghubunganny

asecaraserentakdalamkeadaanrealistiknya.

3. Output daripenelitianiniadalahtarafatautinggi-

rendahnyasalinghubungandanbukanadaatautidakadanyasalinghubungantersebut.

4. Dapatdigunakanuntukmeramalkanvariabeltertentuberdasarkanvariabelbebas.

D. PenelitianKausal Komparatif

Berdasarkan pernyataan Zainal Arifin (2012: 46) didalam bukunya yang

berjudul Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, studi komparatif

(comparative study) atau studi kausal komparatif (causal comparative study)

merupakan jenis penelitian yang digunakan untuk membandingkan antara dua

kelompok atau lebih dari suatu variabel tertentu.

Penelitian kausal komparatif bersifat expost facto, artinya data yang

dikumpulkan setelah semua peristiwa yang dipermaslahkan terjadi. Expost facto

5

Page 6: Document1

merupakan suatu penelitian empiris yang sistematis dimana peneliti tidak

mengendalikan variabel bebas secara langsung karena perwujudan variabel tersebut

telah terjadi atau variabel tersebut memang pada dasarnya tidak bisa dimanipulasi.

Peneliti tidak memberikan perlakuan dalam membandingkan dan mencari

hubungan sebab-akibat dari variabelnya. Peneliti hanya mencari sebab akibat yang

ditimbulkan dan mengujinya dengan menelusuri kembali masalalu untuk mencari

sebab-sebab, kemungkinan hubungan, dan maknanya. Penelitian ini cenderung

menggunakan data kuantitatif.

Didalam buku Margono (2010: 10) menyatakan “penelitian Hubungan

Sebab-Akibat” yaitu penelitian untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab

akibat antara faktor tertentu yang mungkin menjadi penyebab gejala yang diselidiki.

Pendapat Margono ini tidak ada perbedaan dengan yang dikemukakan oleh

pendapat di awal, beliau juga memberikan ketentuan penelitian ini dilakukan untuk

menyelidiki kemungkinan sebab akibat dari fenomena yang diteliti, dan fenomena

itu telah terjadi sebelumnya.

Jadi kelompok menyimpulkan peneitian komparatif adalah jenis penelitian

yang digunakan untuk membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu

variabel tertentu dengan mengkaji sebab akibat dari kejadian atau gejala tertentu.

Tujuan

Penelitian komparatif ini memiliki tujuan untuk melihat perbedaan dua atau

lebih situasi, peristiwa, kegiatan, atau program yang sejenis atau hampir sama yang

melibatkan semua unsur atau komponennya. Analisis penelitian dilakukan terhadap

persamaan dan perbedaan dalam perencanaan, pelaksnaaan, faktor-faktor pendukung

dan hasil. Hasil analisis perbandingan dapat menemukan unsure-unsur atau faktor-

faktor penting yang melatarbelakangi persmaan dan perbedaan.

Tujuan dari penelitian kausal-komparatif adalah untuk menyelidiki

kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara berdasar atas pengamatan

terhadap akibat yang ada dan mencari kembali faktor yang mungkin menjadi

penyebab melalui data tertentu. 

Kriteria-kriteria penelitian

6

Page 7: Document1

a. Metode eksperimental yang dianggap lebih kuat tidak memungkinkan untuk

dilakukan;

b. Penelitian tidak mungkin memilih, mengontrol, dan memanipulasi faktor-faktor

penting untuk mempelajari sebab-akibat secara langsung;

c. Pengontrolan terhadap seluruh variabel (kecuali variabel bebas) sangat tidak

realistis dan terlalu dibuat-buat, serta mencegah interaksi secara normal dengan

variabel-variabel lain yang berpengaruh;

d. Pengntrolan dilaboratorium untuk beberapa tujuan penelitian dianggap  tidak

praktis, mahal, atau kurang etis.

E. PenelitianEksperimen

Penelitian eksperimen merupakan suatu penelitian yang menjawab

pertanyaan “jika kita melakukan  sesuatu pada kondisi yang dikontrol secara ketat

maka apakah yang akan terjadi?”. Untuk mengetahui apakah ada perubahan atau

tidak pada suatu keadaan yang di control secara ketat maka kita memerlukan

perlakuan (treatment) pada kondisi tersebut dan hal inilah yang dilakukan pada

penelitian eksperimen.  Sehingga penelitian eksperimen dapat dikatakan sebagai

metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiono : 2010).

Menurut Solso & MacLin (2002), penelitian eksperimen adalah suatu

penelitian yang di dalamnya ditemukan minimal satu variabel yang dimanipulasi

untuk mempelajari hubungan sebab-akibat. Oleh karena itu, penelitian eksperimen

erat kaitanya dalam menguji suatu hipotesis dalam rangka mencari pengaruh,

hubungan, maupun perbedaan perubahan terhadap kelompok yang dikenakan

perlakuan.

Menurut Wikipedia, Percobaan atau disebut juga eksperimen (dari Bahasa

Latin: ex-periri yang berarti menguji coba) adalah suatu set tindakan dan

pengamatan, yang dilakukan untuk mengecek atau menyalahkan hipotesis atau

mengenali hubungan sebab akibat antara gejala. Dalam penelitian ini, sebab dari

suatu gejala akan diuji untuk mengetahui apakah sebab (variabel bebas) tersebut

memengaruhi akibat (variabel terikat). Penelitian ini banyak digunakan untuk

memperoleh pengetahuan dalam bidang ilmu alam dan psikologi sosial .

7

Page 8: Document1

F. Penelitian Tindakan Kelas

Jenis-jenispenelitiantindakankelas

1. PTK diasnogtik,

Jenis Diagnostik maksudnya penelitian dilakukan untuk menuntun peneliti

ke arah suatu tindakan karena suatu masalah yang terjadi, misalnya adanya

konflik antar siswa di kelas, adanya pertengkaran di antara siswa dan sejenisnya.

2. PTK partisipan,

Suatu penelitian dikatakan sebagai PTK partisipan ialah apabila orang

yang akan melaksanakan penelitian harus terlibat langsung dalam proses

penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan. Dengan

demikian, sejak penencanan panelitian peneliti senantiasa terlibat, selanjutnya

peneliti memantau, mencacat, dan mengumpulkan data, lalu menganalisa data

serta berakhir dengan melaporkan hasil panelitiannya. PTK partisipasi dapat juga

dilakukan di sekolah seperti halnya contoh pada butir a di atas. Hanya saja, di sini

peneliti dituntut keterlibatannya secara langsung dan terus-menerus sejak awal

sampai berakhir penelitian.

3. PTK empiris

PTK empiris ialah apabila peneliti berupaya melaksanakan sesuatu

tindakan atau aksi dan membukakan apa yang dilakukan dan apa yang terjadi

selama aksi berlangsung. Pada prinsipnya proses penelitinya berkenan dengan

penyimpanan catatan dan pengumpulan pengalaman penelti dalam pekerjaan

sehari-hari.

4. PTK eksperimental (Chein, 1990).

PTK eksperimental ialah apabila PTK diselenggarakan dengan berupaya

menerapkan berbagai teknik atau strategi secara efektif dan efisien di dalam suatu

kegiatam belajar-mengajar. Di dalam kaitanya dengan kegitan belajar-mengajar,

dimungkinkan terdapat lebih dari satu strategi atau teknik yang ditetapkan untuk

mencapai suatu tujuan instruksional.

8

Page 9: Document1

G. Penelitian Grounded

Pengertian GR banyakdikemukakanolehparaahli.Menurut Glaser,

grounded theoryadalahteori yang

diperolehsecarainduktifdaripenelitiantentangfenomena yang dijelaskannya.

Karenanyateoriiniditemukan, disusun,

dandibuktikanuntuksementaramelaluipengumpulan data yang sistematisdananalisis

data yang berkenaandenganfenomenaitu (Strauss & Corbin, 2003 dalamKhair,

2010).Jadi, penekanannyapadapendekatansistematisketikamengumpulkan data,

penanganan data, sertaanalisis data.

Sementara itu, Sudira (2009: 2) menyimpulkan bahwa GR adalah sebuah

metodologi penelitian kualitatif yang menekankan penemuan teori dari data observasi

empirik di lapangan dengan metode induktif (menemukan teori dari sejumlah data),

generatif yaitu penemuan atau konstruksi teori menggunakan data sebagai evidensi,

konstruktif menemukan konstruksi teori atau kategori lewat analisis dan proses

mengabstraksi, dan subjektif, yaitu merekonstruksi penafsiran dan pemaknaan hasil

penelitian berdasarkan konseptualisasi masyarakat yang dijadikan subjek studi.

Secara lebih ringkas, Nazir (1988: 88) berpendapat bahwa GR merupakan suatu

metode penelitian yang mendasarkan diri pada fakta dan menggunakan analisis

perbandingan bertujuan untuk mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep-

konsep, membuktikan teori dan mengembangkan teori di mana pengumpulan data

dan analisis data berjalan pada waktu yang bersamaan.

Jadi, dapatlah ditarik kesimpulan bahwa GR adalah metode penelitian

kualitatif yang mencoba mengonstruksi atau merekonstruksi teori atas suatu fakta

yang terjadi di lapangan berdasarkan data melalui analisis induktif.

Tujuan

Pada dasarnya, tujuan GR adalah untuk menghasilkan atau menemukan

suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu. Situasi di mana individu saling

berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai respon terhadap

suatu peristiwa. Inti dari pendekatan GR adalah pengembangan suatu teori yang

berhubungan erat dengan konteks peristiwa yang dipelajari atau teoretisasi data.

Teoretisasi data adalah sebuah metode penyusunan teori yang berorientasi

tindakan/interaksi.

9

Page 10: Document1

GR tidak bertolak dari suatu teori atau untuk menguji teori seperti

paradigma penelitian kuantitatif, melainkan bertolak dari data menuju suatu teori. Hal

yang diperlukan untuk mencapai semua itu adalah prosedur yang terencana dan

teratur.

Ciri-ciriPenelitian Grounded

Nazir (1988: 89-90) mengungkapkanbahwaterdapatbeberapaciridari GR, antara lain

adalahsebagaiberikut.

1. Penggunaan data sebagaisumberteori,

2. Peranan data dalampenelitiansangatmenonjol,

3. Pengumpulan data dananalisisdilakukandalamwaktu yang bersamaan, dan

4. Perumusanhipotesisberdasarkankategori.

ContohKasus

Seorang peneliti tertarik pada suatu masyarakat tradisional di Kalimantan.

Dia ingin meneliti makna hidup masyarakat di sana. Maka sebelum penelitian, dia

menentukan langkah-langkah, menggali berbagai informasi, dan melakukan kajian

terhadap tema penelitiannya. 

Meski telah memiliki beberapa informasi dan kajian sebelumnya, dia

harus menyingkirkan semua praduga yang ada sebelum terjun ke lapangan.Artinya,

seolah-olah tidak tahu apapun tentang tema penelitiannya. 

Dia kemudian tinggal bersama masyarakat tersebut selama beberapa

waktu sekaligus melakukan observasi dan wawancara. Selain itu, dengan tinggal

bersama masyarakat tersebut diharapkan dapat lebih memahami kehidupan mereka.

Dari observasi dan wawancara itulah data-data penelitian diperoleh. 

Setelah data yang dimiliki dirasa cukup, peneliti kemudian melakukan

analisis sehingga terbentuk sebuah asumsi atau teori baru berdasarkan data yang

dimiliki. Peneliti kemudian mengembalikan data dan teori tersebut ke lapangan

untuk diuji kebenarannya. 

Pengambilan data, analisis, dan pengembalian data ke lapangan dilakukan

secara terus-menerus yang akhirnya membentuk suatu teori yang mantap. Hal ini

10

Page 11: Document1

membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk mengambil ulang, mengonfirmasi,

mengolah, dan sebagainya.

H. PenelitianPengembangan

Penelitian perkembangan adalah penelitian yang menyelidiki pola dan urutan

pertumbuhan atau perubahan sebagai fungsi waktu. Metode Penelitian dan

Pengembangan (Research and Development) adalah metode penelitian yang

digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk

tersebut.

Menurut Sujadi (2003:164) Penelitian dan Pengembangan atau Research and

Development (R&D) adalah  suatu proses atau langkah-langkah untuk

mengembangkan suatu produk baru, atau menyempurnakan produk yang telah ada,

yang dapat dipertanggungjawabkan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda

atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di

kelas atau di laboratorium, tetapi bisa juga perangkat lunak (software), seperti

program komputer untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau

laboratorium, ataupun model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan,

bimbingan, evaluasi, manajemen, dll.

Menurut Sugiyono (2011:407) Metode penelitian dan pengembangan adalah

metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji

keefektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan

penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk

tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian

untuk menguji keefektifan produk tersebut. Jadi penelitian dan pengembangan

bersifat longitudinal (bertahap bisa multy years). Penelitian Hibah Bersaing, adalah

penelitian yang menghasilkan produk, sehingga metode yang digunakan adalah

metode penelitian dan pengembangan.

Tujuan

Untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan atau perubahan suatu obyek atau

gejala sebagai fungsi waktu.

Karakteristik Penelitian Perkembangan1. Penelitian ini menuntut pengamatan yang berkelanjutan

11

Page 12: Document1

(kontinuitas).2. Dapat dilakukan secara longitudinal (fungsi waktu) maupun

cross-sectional.3. Memfokuskan pada studi mengenai variabel-variabel dan

perkembangannya selama beberapa bulan atau tahun. Penelitian ini menanyakan “ Apakah pola-pola pertumbuhan, lajunya, arahnya, urutannya, dan faktor-faktor yang saling terkait mempengaruhi sifat- sifat perkembangan itu?.

4. Dalam studi longitudinal, kesulitan terletak pada masalah sampling karena keterbatasan subjek. Studi ini menuntut kontinuitas, jangka waktu yang lama,. Biaya yang besar, dan keuletan penelitinya.

5. Masalah sampel pada metode longitudinal adalah kompleks dengan terbatasnya jumlah subyek yang dapat diikuti dalam waktu tahunan; faktor - faktor yang cenderung menyebabkan terjadinya bias pada metode longitudinal. Apabila perlakuan mengenai atrisi tersebut dihilangkan melalui pemilihan sampel dari suatu populasi yang stabil, hal ini berarti memasukkan bias-bias yang tak dikenal yang berkaitan dengan populasi tersebut. Lebih jauh lagi, sekali dimulai, studi longitudinal tidak memungkinkan diadakan perbaikan dalam hal-hal yang bersifat teknis tanpa kehilangan kontinuitas prosedur metode tersebut. Akhirnya, metode ini memerlukan kontinuitas dukungan pimpinan dan biaya untuk periode yang cukup lama, dan biasanya universitas atau yayasan yang dapat memelihara keperluan tersebut.

6. Dalam studi cross-sectional biasanya dapat menjangkau subjek yang banyak namun hanya dapat memotret unsur-unsur yang lebih sedikit ketimbang dalam studi longitudinal.Meskipun studi

longitudinal merupakan metode yang langsung mempelajari perkembangan

manusia, pendekatan cross-sectional tidak terlalu mahal dan lebih cepat karena

kurun waktu yang lama diganti dengan sampling dari kelompok umur yang

berbeda. Sampling dari metode cross-sectional cukup kompleks karena anak-anak

yang sama tidak tidak terlibat dalam setiap taraf usia dan tidak dapat

12

Page 13: Document1

dibandingkan satu sama lain. Untuk membuat generalisasi pola-pola

perkembangan instrinsik dari sampel- sampel anak seperti ini mengandung risiko

akan menngaburkan perbedaan-perbedaan antar kelompok yang timbul dari

proses sampling. Kesulitan dalam studi cross-sectional ialah dalam hal pengambilan sampel yang representatif, karena subjeknya beragam dan heterogen.

7. Studi-studi kecenderungan mengandung kelemahan, yakni kemungkinan masuknya faktor-faktor yang tak dapat diramalkan dan kemungkinan pembuatan dan pemodifikasian kecenderungan yang didasarkan atas fenomena masa lampau. Pada umumnya ramalan untuk jangka panjang hanyalah educated guess, sedangkan ramalan jangka pendek lebih valid dan reliabel.

Contoh Penelitian Perkembangan

1. Studi mengenai perkembangan tingkah laku anak umur 0 - 10 tahun

2. Studi mengenai pengaruh bantuan dana IDT pada peningkatan perekonomian

pedesaan

3. Penelitian mengenai pengaruh kepesertaan program KB terhadap penekanan angka

kematian(bersumber dari Buku Metodoologi penelitian Sosial: DR H

Sudjarwo2001)

13