156309354 kompetensi dan kualifikasi guru

20
A. Latar Belakang Masalah Tidak diragukan lagi bahwasanya Peranan guru sangat menentukan dalam usaha meningkatan mutu pendidikan formal. Untuk itu guru sebagai agen pembelajaran dituntut untuk mampu menyelenggarakan proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya, dalam kerangka pembangunan pendidikan. Guru bahasa Arab mempunyai fungsi dan peran yang sangat strategis dalam pembangunan bidang pendidikan khususnya bidang bahasa Arab, dan oleh karena itu perlu dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat. Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 4 menegaskan bahwa guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Untuk dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, guru wajib untuk memiliki syarat tertentu, salah satu di antaranya adalah kompetensi. Sedang pada pasal 28 dinyatakan bahwa, Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki

Upload: anonymous-gckf7r3

Post on 19-Jan-2016

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 156309354 Kompetensi Dan Kualifikasi Guru

A. Latar Belakang Masalah

Tidak diragukan lagi bahwasanya Peranan guru sangat menentukan dalam

usaha meningkatan mutu pendidikan formal. Untuk itu guru sebagai agen

pembelajaran dituntut untuk mampu menyelenggarakan proses pembelajaran

dengan sebaik-baiknya, dalam kerangka pembangunan pendidikan. Guru bahasa

Arab mempunyai fungsi dan peran yang sangat strategis dalam pembangunan

bidang pendidikan khususnya bidang bahasa Arab, dan oleh karena itu perlu

dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat.

Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 4

menegaskan bahwa guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk

meningkatkan mutu pendidikan nasional. Untuk dapat melaksanakan fungsinya

dengan baik, guru wajib untuk memiliki syarat tertentu, salah satu di antaranya

adalah kompetensi. Sedang pada pasal 28 dinyatakan bahwa, Pendidik harus

memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat

jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan

pendidikan nasional. Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal

yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah

dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan

yang berlaku. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan

dasar dan menengah meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.1[1] Empat kompetensi ini menjadi

1[1] 7Standar Nasional Pendidikan (SNP) (Jakarta: Asa Mandiri, 2006), hal.

16.

Page 2: 156309354 Kompetensi Dan Kualifikasi Guru

menarik untuk diteliti karena sangat menentukan keberhasilan pendidikan peserta

didik.

Pasal 28 di atas secara jelas menjabarkan keadaan ideal seorang guru berupa

kualifikasi akademik dan kompetensi yang harus dimilikinya, dengan demikian

guru bahasa Arab juga harus mempunyai keadaan ideal tersebut. Adapun tujuan

ditetapkannya pasal ini, tentu semata-mata untuk mensukseskan tujuan

pendidikan, khususnya memberikan bantuan kepada peserta didik dengan

menciptakan suasana belajar menyenangkan, sehingga siswa terlibat dalam

berbagai bentuk kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan pemahaman

dan kemampuan mereka melalui berbuat atau melakukan dan mencipta. Secara

menyeluruh, terdapat standar indikasi kesuksesan bagi guru bahasa Arab yang

memiliki empat kompetensi tersebut. Namun, berdasarkan anggapan yang banyak

dijumpai, ternyata masih banyak guru bahasa Arab MA di kabupaten Kulon Progo

yang dianggap belum memenuhi standar kompetensi yang telah ditetapkan

tersebut. Anggapan inilah yang kiranya perlu diangkat untuk diteliti lebih lanjut

untuk menemukan fakta yang sesungguhnya.

Permasalahan ini menjadi penting untuk diangkat dalam penelitian karena

berkaitan erat dengan pengembangan mutu pendidikan secara menyeluruh.

Terlebih sebagai usaha memberikan masukan kebijakan kepada para pengambil

keputusan kebijakan (decision makers) dan pengelola satuan pendidikan mengenai

gambaran lapangan tentang penguasaan guru atas kompetensi pedagogik dan

professional, serta kondisi yang mempengaruhi tercapai dan terlaksananya

Page 3: 156309354 Kompetensi Dan Kualifikasi Guru

kompetensi tersebut. Masukan tersebut diharapkan dapat dipertimbangkan sebagai

bahan untuk dikembangkan atau dimantapkan lebih lanjut.

B. Pembatasan Masalah dan Rumusan Masalah

Dengan mempertimbangkan kemampuan penelitian, ketersediaan waktu

penelitian, kemudahan akses kepada sumber data serta biaya penelitian yang

dibutuhkan, maka penelitian ini akan memfokuskan pada analisis terhadap

kompetensi Pedagogik guru bahasa Arab di kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.

Dari pembatasan masalah tersebut kami menjabarkannya menjadi sebuah

rumusan masalah, sebagai berikut:

1.      Bagaimana kompetensi Pedagogik guru bahasa Arab di kabupaten Kulon Progo?

. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat dijelaskan bahwa tujuan penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1.      Mengetahui kompetensi Pedagogik guru bahasa Arab di Kabupaten Kulon Progo.

Dengan mengetahui kompetensi pedagogik yang dimiliki guru bahasa Arab di

Kulon Progo, Yogyakarta, maka diharapkan penelitian ini dapat memberikan

masukan kebijakan kepada para pengambil keputusan kebijakan (decision makers)

dan pengelola satuan pendidikan mengenai gambaran lapangan tentang

penguasaan guru bahasa Arab atas kompetensi khususnya pedagogik di

Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, serta kondisi yang mempengaruhi tercapai

dan terlaksananya kompetensi tersebut. Masukan tersebut diharapkan dapat

dipertimbangkan sebagai bahan untuk dikembangkan atau dimantapkan lebih

lanjut.

Page 4: 156309354 Kompetensi Dan Kualifikasi Guru

D. Telaah Pustaka

Banyak peneliti yang telah mengambil fokus kajian dan penelitiannya

mengenai empat kompetensi guru dan permasalahan serta fakta di lapangan untuk

mengetahui hasil yang telah dicapai, yang telah mereka tuangkan dalam bentuk

buku maupun karya tulis ilmiyah lainnya. Diantaranya:

1.      Tim Kajian Staf Ahli Mendiknas Bidang Mutu Pendidikan, dengan judul

penelitian “Kajian Kompetensi Guru dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan.”

2.      Hamim Sururi, dkk, dengan judul penelitian “Kompetensi Sosial Guru bahasa

Arab MAN II Wates Kulon Progo.”

3.      Muhammad Nurdin, 1995, Profil Guru Ideal Penghasil Surga, Jakarta: makalah

Karya Tulisa Ilmiah Tingkat Nasional.

4.      Akhmad Sudrajat, dengan judul karya tulis ilmiah “Kompetensi Guru dan Peran

Kepala Sekolah.”

5.      Dan lain-lain.

Sebenarnya penelitian yang akan dilakukan ini adalah meneruskan penelitian

yang pernah dilakukan oleh saudara Hamim Sururi, dkk. Hanya saja wilayah

penelitian ini menitikberatkan pada kompetensi pedagogis. Sedangkan penelitian

yang pernah dilakukan saudara Hamim Sururi, dkk, hanya mencakup satu

kompetensi yakni kompetensi sosial seorang guru bahasa Arab di MAN II Wates

Kulon Progo.

E. Landasan Teori

Page 5: 156309354 Kompetensi Dan Kualifikasi Guru

1.      Pengertian Kompetensi

Kompetensi merupakan gambaran hakikat kualitatif dari perilaku seseorang.

Menurut Lefrancois,2[2] kompetensi merupakan kapasitas untuk melakukan

sesuatu, yang dihasilkan dari proses belajar. Selama proses belajar stimulus akan

bergabung dengan isi memori dan menyebabkan terjadinya perubahan kapasitas

untuk melakukan sesuatu. Apabila individu sukses mempelajari cara melakukan

satu pekerjaaan yang kompleks dari sebelumnya, maka pada diri individu tersebut

pasti sudah terjadi perubahan kompetensi. Perubahan kompetensi tidak akan

tampak apabila selanjutnya tidak ada kepentingan atau kesempatan untuk

melakukannya. Dengan demikian bisa diartikan bahwa kompetensi adalah

berlangsung lama yang menyebabkan individu mampu melakukan kinerja

tertentu.

Kompetensi diartikan oleh Cowell,3[3] sebagai suatu keterampilan/kemahiran

yang bersifat aktif. Kompetensi dikategorikan mulai dari tingkat sederhana atau

dasar hingga lebih sulit atau kompleks yang pada gilirannya akan berhubungan

dengan proses penyusunan bahan atau pengalaman belajar, yang lazimnya terdiri

dari: (1) penguasan minimal kompetensi dasar, (2) praktik kompetensi dasar, dan

(3) penambahan penyempurnaan atau pengembangan terhadap kompetensi atau

keterampilan. Ketiga proses tersebut dapat terus berlanjut selama masih ada

2[2] Guy R. Lefrancois, Theories of Human Learning (Kro: Kros Report,

1995), hal. 5.

3[3] Richard N. Cowell, Buku Pegangan Para Penulis Paket Belajar (Jakarta: Proyek

Pengembangan Pendidikan Tenaga Kependidikan, Depdikbud, 1988), hal. 95-99.

Page 6: 156309354 Kompetensi Dan Kualifikasi Guru

kesempatan untuk melakukan penyempurnaan atau pengembangan

kompetensinya.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kompetensi

merupakan satu kesatuan yang utuh yang menggambarkan potensi, pengetahuan,

keterampilan, dan sikap yang dinilai, yang terkait dengan profesi tertentu

berkenaan dengan bagian-bagian yang dapat diaktualisasikan dan diujudkan

dalam bentuk tindakan atau kinerja untuk menjalankan profesi tertentu.

2.      Kompetensi Guru

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan,7 Pasal 28 dinyatakan bahwa : Pendidik harus memiliki

kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani

dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan

nasional. Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang harus

dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat

keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi

profesional, dan kompetensi sosial. Pada landasan teori ini yang akan dijelaskan

hanyalah kompetensi pedagogik

a.      Kompetensi Pedagogik

Dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen 

dikemukakan kompetensi pedagogik adalah “kemampuan mengelola

pembelajaran peserta didik”. Depdiknas (2004:9) menyebut kompetensi ini

Page 7: 156309354 Kompetensi Dan Kualifikasi Guru

dengan “kompetensi pengelolaan pembelajaran”. Kompetensi ini  dapat dilihat

dari kemampuan merencanakan program belajar mengajar, kemampuan

melaksanakan interaksi atau mengelola proses belajar mengajar, dan kemampuan

melakukan penilaian.

1)      Kompetensi Menyusun Rencana Pembelajaran. Kompetensi menyusun

rencana pembelajaran menurut ahli, adalah kemampuan merencanakan program

belajar mengajar mencakup kemampuan: (1) merencanakan pengorganisasian

bahan-bahan pengajaran, (2) merencanakan pengelolaan kegiatan belajar

mengajar, (3) merencanakan pengelolaan kelas, (4) merencanakan penggunaan

media dan sumber pengajaran; dan (5) merencanakan penilaian prestasi siswa

untuk kepentingan pengajaran. Depdiknas (2004:9) mengemukakan kompetensi

penyusunan rencana pembelajaran meliputi (1) mampu mendeskripsikan tujuan,

(2) mampu memilih materi, (3) mampu mengorganisir materi, (4) mampu

menentukan metode/strategi pembelajaran, (5) mampu menentukan sumber

belajar/media/alat peraga pembelajaran, (6) mampu menyusun perangkat

penilaian, (7) mampu menentukan teknik penilaian, dan (8) mampu

mengalokasikan waktu. Berdasarkan uraian di atas, merencanakan program

belajar mengajar merupakan proyeksi guru mengenai kegiatan yang harus

dilakukan siswa selama pembelajaran berlangsung, yang mencakup: merumuskan

tujuan, menguraikan deskripsi satuan bahasan, merancang kegiatan belajar

mengajar, memilih berbagai media dan sumber belajar, dan merencanakan

penilaian penguasaan tujuan.4[4]

4[4] Miarso, Yusufhadi. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan Jakarta:

Kencana, 2004, hal. 101.

Page 8: 156309354 Kompetensi Dan Kualifikasi Guru

2)      Kompetensi Melaksanakan Proses Belajar Mengajar. Melaksanakan proses

belajar mengajar merupakan tahap pelaksanaan program yang telah disusun.

Dalam kegiatan ini kemampuan yang di tuntut adalah keaktifan guru menciptakan

dan menumbuhkan kegiatan siswa belajar sesuai dengan rencana yang telah

disusun. Guru harus dapat mengambil keputusan atas dasar penilaian yang tepat,

apakah kegiatan belajar mengajar dicukupkan, apakah metodenya diubah, apakah

kegiatan yang lalu perlu diulang, manakala siswa belum dapat mencapai tujuan-

tujuan pembelajaran. Pada tahap ini disamping pengetahuan teori belajar

mengajar, pengetahuan tentang siswa, diperlukan pula kemahiran dan

keterampilan  teknik belajar, misalnya: prinsip-prinsip mengajar, penggunaan alat

bantu pengajaran, penggunaan metode mengajar, dan keterampilan menilai hasil

belajar siswa.Yutmini mengemukakan, persyaratan kemampuan yang harus di

miliki guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar meliputi kemampuan:5

[5] (1) menggunakan metode belajar, media pelajaran, dan bahan latihan yang

sesuai dengan tujuan pelajaran, (2) mendemonstrasikan penguasaan mata

pelajaran dan perlengkapan pengajaran, (3) berkomunikasi dengan siswa, (4)

mendemonstrasikan berbagai metode mengajar, dan (5) melaksanakan evaluasi

proses belajar mengajar. Hal serupa dikemukakan oleh Harahap (1982:32) yang

menyatakan, kemampuan yang harus dimiliki guru dalam melaksanakan program

mengajar adalah mencakup kemampuan: (1) memotivasi siswa belajar sejak saat

membuka sampai menutup pelajaran, (2) mengarahkan tujuan pengajaran, (3)

menyajikan bahan pelajaran dengan metode yang relevan dengan tujuan

5[5] Yutmini, Strategi Belajar Mengajar, (Surakarta: FKIP UNS, 1992),

hal.13.

Page 9: 156309354 Kompetensi Dan Kualifikasi Guru

pengajaran, (4) melakukan pemantapan belajar, (5) menggunakan alat-alat bantu

pengajaran dengan baik dan benar, (6) melaksanakan layanan bimbingan

penyuluhan, (7) memperbaiki program belajar mengajar, dan (8) melaksanakan

hasil penilaian belajar.Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar menyangkut

pengelolaan pembelajaran, dalam menyampaikan materi pelajaran harus

dilakukan secara terencana dan sistematis, sehingga tujuan pengajaran dapat

dikuasai oleh siswa secara efektif dan efisien. Kemampuan-kemampuan yang

harus dimiliki guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar terlihat dalam

mengidentifikasi karakteristik dan kemampuan awal siswa, kemudian

mendiagnosis, menilai dan merespon setiap perubahan perilaku siswa. Depdiknas

mengemukakan kompetensi melaksanakan proses belajar mengajar meliputi:6[6]

(1) membuka pelajaran, (2) menyajikan materi, (3) menggunakan media dan

metode, (4) menggunakan alat peraga, (5) menggunakan bahasa yang

komunikatif, (6) memotivasi siswa, (7) mengorganisasi kegiatan, (8) berinteraksi

dengan siswa secara komunikatif, (9) menyimpulkan pelajaran, (10) memberikan

umpan balik, (11) melaksanakan penilaian, dan (12) menggunakan waktu. Dengan

demikian, dapat dikatakan bahwa melaksanakan proses belajar mengajar

merupakan sesuatu kegiatan dimana berlangsung hubungan antara manusia,

dengan tujuan membantu perkembangan dan menolong keterlibatan siswa dalam

pembelajaran. Pada dasarnya melaksanakan proses belajar mengajar adalah

6[6] Departemen Pendidikan Nasional. Penilaian Kelas. Jakarta: Badan Penelitian dan

Pengembangan Pusat Kurikulum, 2004), hal. 9.

Page 10: 156309354 Kompetensi Dan Kualifikasi Guru

menciptakan lingkungan dan suasana yang dapat menimbulkan perubahan struktur

kognitif para siswa.7[7]

3)      Kompetensi Melaksanakan Penilaian Proses Belajar Mengajar. Penilaian

proses belajar mengajar dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan perencanaan

kegiatan belajar mengajar yang telah disusun dan dilaksanakan. Penilaian

diartikan sebagai proses yang menentukan betapa baik organisasi program atau

kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai maksud-maksud yang telah

ditetapkan.Commite dalam Wirawan (2002:22) menjelaskan, evaluasi merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari setiap upaya manusia, evaluasi yang baik akan

menyebarkan pemahaman dan perbaikan pendidikan, sedangkan evaluasi yang

salah akan merugikan pendidikan. Tujuan utama melaksanakan evaluasi dalam

proses belajar mengajar adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat

mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh siswa, sehingga tindak

lanjut hasil belajar akan dapat diupayakan dan dilaksanakan. Dengan demikian,

melaksanakan penilaian proses belajar mengajar merupakan bagian tugas guru

yang harus dilaksanakan setelah kegiatan pembelajaran berlangsung dengan

tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan

pembelajaran, sehingga dapat diupayakan tindak lanjut hasil belajar siswa.

Depdiknas (2004:9) mengemukakan  kompetensi penilaian belajar peserta didik,

meliputi (1) mampu memilih soal berdasarkan tingkat kesukaran,

F. Metode Penelitian

1.    Jenis Penelitian

7[7] Yutmini, Strategi Belajar Mengajar, (Surakarta: FKIP UNS, 1992).

Page 11: 156309354 Kompetensi Dan Kualifikasi Guru

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan, dimana peneliti benar-

benar melihat fenomena yang ada dilapangan dan juga dilakukan di lapangan

secara langsung. Dan bila dilihat dari data yang ada termasuk penelitian kualitatif,

yaitu penelitian yang lebih menekankan pada data yang bersifat kualitatif dan

menggunakan analisis kualitatif dalam pemaparan data dan pengambilan

kesimpulan. Sedangkan dilihat dari pendekatannya termasuk pendekatan studi

kasus. Studi kasus adalah penelitian terhadap sebuah kasus tertentu. Suatu

penelitian terhadap suatu sistem yang terbatas yang menekankan pada kesatuan

dan keseluruhan dari sistem tersebut, bahkan bisa saja terbatas pada aspek-aspek

yang relevan dengan masalah (pertanyaan) yang diajukan oleh peneliti.

Sedangkan fokus perhatiannya pada satu hal secara keseluruhan yang biasanya

ada secara alami dalam lingkungan konteks yang sewajarnya. 8[8]

2.    Penentuan Sumber Data

Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan beberapa komponen yang

menjadi sumber data. Adapun yang dimaksud dengan sumber data dalam

penelitian ini adalah subyek dari mana data di dapat. Dalam penelitian ini yang

menjadi sumber data adalah Guru Bahasa Arab di Kabupaten Kulon Progo

Yogyakarta.

3.    Teknik Pengumpulan Data Penelitian

Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah :

a.   Angket

8[8] Sembodo Ardi Widodo, Pedoman Penulisan Mahasiswa Jurusan PBA

Fakultas Tarbiyah, ( Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga,2006),

hlm.16-17.

Page 12: 156309354 Kompetensi Dan Kualifikasi Guru

Angket adalah sebuah daftar yang di dalamnya dimuat pertanyaan-pertanyaan

yang akan diajukan kepada pihak responden, dimana masing-masing pertanyaan

tersebut telah disediakan jawabannya untuk dipilih menurut apa yang dirasa

cocok/sesuai dengan pendapat/keyakinannya, atau disediakan ruang isian untuk

diisi dengan keterangan-keterangan/jawaban-jawaban yang dianggap sesuai oleh

responden tersebut.9[9]

b.      Wawancara

Metode wawancara adalah sebuah proses Tanya jawab secara lisan yang

dilakukan oleh dua orang atau lebih, yaitu kontak langsung antara pencari

informasi dan sumber informasi.10[10]

Wawancara yang akan kami gunakan dalam penelitian ini adalah wawancara

semi terstruktur artinya wawancara yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu, akan

tetapi memberikan keleluasaan kepada responden untuk menerangkan agak

panjang, mungkin tidak langsung ke fokus bahasan.11[11] Wawancara ini

ditujukan kepada guru bahasa Arab di wilayah kabupaten Kulon Progo.

c.       Observasi

9[9] Anas Sudiyono, Diktat Kuliah Metodologi Riset Sosial, (Yogyakarta: BP “Analisa” Yogyakarta, 1977), hlm. 46.

10[10] Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 127.

11[11] Syamsuddin AR dan Vismaia S. Damayanti, Metode Penelitian

Pendidikan Bahasa, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 239.

Page 13: 156309354 Kompetensi Dan Kualifikasi Guru

Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk

menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan.12[12] Dalam

penelitian ini menggunakan observasi non partisipan, yaitu observasi yang tidak

ikut dalam kehidupan orang-orang yang diobservasi dan secara terpisah

berkedudukan selaku pengamat.

12[12] Burhan Bungi, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Kencana,

2008),hlm,115