file · web viewjudul penelitian. hubungan antara kualifikasi akademik dengan kompetensi...

44
A. Judul Penelitian Hubungan Antara Kualifikasi Akademik dengan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif NU Kedung Kendo Candi Sidoarjo. B. Pendahuluan 1. Latar Belakang Masalah Dalam bab I pasal 1 (satu) ayat 1 (satu) Undang- undang Nomor 14 Tahun 2005 (UU 14/2005) tentang Guru dan Dosen, dinyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. 1 Sedangkan dalam bab VI pasal 28 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan, dinyatakan bahwa: a. Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran. b. Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah atau sertifikat keahlian yang relevan. 1 Sekretariat Negara RI, Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Bandung: Citra Umbara, 2005), hal. 2. 1

Upload: phungthu

Post on 02-Feb-2018

235 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: file · Web viewJudul Penelitian. Hubungan Antara Kualifikasi Akademik dengan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif NU

A. Judul Penelitian

Hubungan Antara Kualifikasi Akademik dengan Kompetensi Guru Pendidikan

Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif NU Kedung Kendo Candi

Sidoarjo.

B. Pendahuluan

1. Latar Belakang Masalah

Dalam bab I pasal 1 (satu) ayat 1 (satu) Undang-undang Nomor 14 Tahun

2005 (UU 14/2005) tentang Guru dan Dosen, dinyatakan bahwa guru adalah

pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.1 Sedangkan

dalam bab VI pasal 28 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 (PP

19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan, dinyatakan bahwa:

a. Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran.

b. Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah atau sertifikat keahlian yang relevan.

c. Kompetensi sebagai agen pembelajaran meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan kompetensi sosial.2

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sebagai tenaga profesional,

guru adalah agen pembelajaran dan sebagai agen pembelajaran, guru harus

memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik dan kompetensi

profesional yang berhubungan langsung dengan proses pembelajaran serta

kompetensi kepribadian dan sosial yang meskipun tidak berhubungan langsung

1 Sekretariat Negara RI, Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Bandung: Citra Umbara, 2005), hal. 2.

2 Sekretariat Negara RI, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Bandung: Citra Umbara, 2005), hal. 19.

1

Page 2: file · Web viewJudul Penelitian. Hubungan Antara Kualifikasi Akademik dengan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif NU

2

dengan proses pembelajaran tetapi berpengaruh terhadap jalannya proses

pembelajaran.

Dalam konsep Islam, kompetensi merupakan sesuatu yang mutlak dan

harus diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari. Sebagaimana firman

Allah SWT dalam Al Qur’an surat Al An’am ayat 135 dan Hadits Nabi

Muhammad Saw. yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari :

”Katakanlah:"Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu, sesungguhnya Akupun berbuat (pula). kelak kamu akan mengetahui, siapakah (di antara kita) yang akan memperoleh hasil yang baik di dunia ini. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak akan mendapatkan keberuntungan”.3

اعة اذا وسداالمر الى غير اهله فانتظرالس“Jika suatu urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya”. 4

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap pekerjaan menuntut

kompetensi sesuai keahlian, begitu juga guru sebagai jabatan profesional guru

dituntut untuk memiliki kompetensi dalam melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan kualifikasi akademik.

Selanjut dalam bab IV UU 14/2005 dinyatakan bahwa, guru harus

memiliki kualifikasi akademik dan kualifikasi akademik diperoleh melalui

pendidikan tinggi program sarjana atau diploma empat. 5

Guru yang memiliki kualifikasi akademik memiliki kelebihan tersendiri

dibandingkan guru tidak memiliki kualifikasi akademik. Guru yang memiliki

3 Departemen Agama, Al Qur’an dan Terjemahnya (Semarang: Tanjung Mas Inti, 2000), hal. 190.

4 Hasyimi Beik, Hadits Syarif (Kairo: Al Azhar, 1949), hal. 19.5 Sekretariat Negara RI, Op. Cit., hal. 6.

Page 3: file · Web viewJudul Penelitian. Hubungan Antara Kualifikasi Akademik dengan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif NU

3

kualifikasi akademik tidak hanya mampu melaksanakan pembelajaran, akan

tetapi mampu melaksanakan pembinaan pelaksanaan pembelajaran yang lebih

baik sesuai dengan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa. Guru yang

kualifikasi akademik mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan

baik, dengan kualitas guru seperti itu, maka proses pembelajaran akan berhasil

dengan baik, yang pada gilirannya akan mampu menghasilkan lulusan yang

lebih baik pula.

Namun, pada kenyataannya tidak sedikit dijumpai di lembaga-lembaga

pendidikan formal (sekolah/madrasah), terutama lembaga pendidikan swasta,

masalah kualifikasi akademik masih belum mendapatkan perhatian yang

serius, apalagi guru pendidikan agama Islam (PAI), di samping guru yang

memiliki kualifikasi akademik masih banyak juga yang belum memiliki

kualifikasi akademik. Permasalahannya adalah, apakah guru yang belum

memiliki kualifikasi akademik mempunyai kemampuan (kompetensi) yang

sama dengan guru yang memiliki kualifikasi akademik.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian

tentang hubungan antara kualifikasi akademik dengan kompetensi guru

pendidikan agama Islam di MTs Ma’arif NU Kedung Kendo Candi Sidoarjo.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti merumuskan

masalah penelitian sebagai berikut:

a. Bagaimana kualifikasi akademik guru PAI di MTs Ma’arif NU Kedung

Kendo Candi Sidoarjo?

Page 4: file · Web viewJudul Penelitian. Hubungan Antara Kualifikasi Akademik dengan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif NU

4

b. Bagaimana kompetensi guru PAI di MTs Ma’arif NU Kedung Kendo

Candi Sidoarjo?

c. Adakah hubungan antara kualifikasi akademik dengan kompetensi guru

PAI di MTs Ma’arif NU Kedung Kendo Candi Sidoarjo?

3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk:

a. Mengetahui kualifikasi akademik guru PAI di MTs Ma’arif NU Kedung

Kendo Candi Sidoarjo

b. Mengetahui kompetensi guru PAI di MTs Ma’arif NU Kedung Kendo

Candi Sidoarjo.

c. Mengetahui ada tidaknya hubungan antara kualifikasi akademik dengan

kompetensi guru PAI di MTs Ma’arif NU Kedung Kendo Candi Sidoarjo.

4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat antara lain:

a. Secara teoristis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran terhadap pengembangan pendidikan khususnya pendidik Islam.

b. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

kepada pihak-pihak tertentu, antara lain :

1) Bagi guru PAI MTs Ma’arif NU Kedung Kendo Candi Sidoarjo,

sebagai bahan pertimbangan untuk mengembangan kompetensi mereka.

2) Bagi kepala MTs Ma’arif NU Kedung Kendo, Candi Sidoarjo, sebagai

bahan pertimbangan dalam mengatasi problema yang timbul dalam

praktek pembelajaran terutama masalah kompetensi guru.

Page 5: file · Web viewJudul Penelitian. Hubungan Antara Kualifikasi Akademik dengan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif NU

5

3) Bagi peneliti, sebagai sarana pembelajaran dalam melatih diri dalam

dunia penelitian.

4) Bagi STAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo, sebagai bahan pertimbangan

dan sumber informasi untuk penelitian sejenis.

5. Definisi Operasional, Asumsi dan Keterbatasan

a. Definisi Operasional

1) Kualifikasi Akademik

Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang harus

dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah atau sertifikat

keahlian yang relevan.6

Yang dimaksud dengan kualifikasi akademik dalam penelitian ini adalah

kualifikasi akademik guru PAI di MTs Ma’arif NU Kedung Kendo Candi

Sidoarjo, yang ditunjukkan dengan ijazah/sertifikat atau akta (S1 atau D4).

2) Kompetensi Guru

kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan dan

perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan diaktualisasikan oleh guru

dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. 7

Yang dimaksud dengan kompetensi guru dalam penelitian ini adalah

kompetensi guru PAI di MTs Ma’arif NU Kedung Kendo Candi Sidoarjo yang

terdiri atas kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi

kepribadian dan kompetensi sosial serta kompetensi spiritual dan kompetensi

leadership.

6 Sekretariat Negara RI, Loc. Cit.7 Sekretariat Negara RI, Op. Cit., hal. 5.

Page 6: file · Web viewJudul Penelitian. Hubungan Antara Kualifikasi Akademik dengan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif NU

6

b. Asumsi

Asumsi adalah anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan pijakan

berpikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian. Asumsi juga dapat

diartikan anggapan pemikiran yang dianggap benar untuk sementara sebelum

ada kepastian. 8 Adapun asumsi yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1) Guru PAI di MTs Ma’arif NU Kedungkendo Candi Sidoarjo memiliki

kualifikasi akademik sesuai dengan bidang tugas sebagai guru.

2) Guru PAI di MTs Ma’arif NU Kedungkendo Candi Sidoarjo memiliki

kompetensi sesuai standar, baik kompetensi pedagogik, kompetensi

profesional, kompetensi kepribadian maupun kompetensi sosial serta

kompetensi spiritual dan kompetensi leadership.

3) Guru PAI di MTs Ma’arif NU Kedungkendo Candi Sidoarjo, telah

melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan tugas pokok dan fungsi

guru.

c. Keterbatasan

Keterbatasan dalam penelitian adalah keterbatasan ruang lingkup

penelitian dan keberlakuan daya jangkau penelitian.9 Adapun keterbatasan

dalam penelitian ini adalah:

1) Penelitian ini hanya ingin mengetahui hubungan antara kualifikasi

akademik dengan kompetensi guru PAI di MTs Ma’arif NU Kedung

Kendo Candi Sidoarjo.

8 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi (Sidoarjo: STAI Al Khoziny, 2012) hal. 15.9 Ibid, hal. 16.

Page 7: file · Web viewJudul Penelitian. Hubungan Antara Kualifikasi Akademik dengan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif NU

7

2) Hasil penelitian hanya berlaku di lokasi penelitian (MTs Ma’arif NU

Kedung Kendo Candi Sidoarjo) dan tidak dapat digenerelisasikan di lokasi

lain.

C. Kajian Pustaka

1. Deskripsi Teori

a. Kualifikasi Akademik

1) Pengertian Kualifikasi Akademik

Kata kualifikasi berasal dari bahasa Inggris qualification, dalam bahasa

Indonesia berarti pendidikan khusus untuk memperoleh suatu keahlian atau

keahlian yang diperlukan untuk menduduki sesuatu jabatan. Sedangkan kata

akademik (academic) berarti lembaga pendidikan tinggi yang mencetak tenaga

profesional. 10 Dengan demikian secara etimologis, kualifikasi akademik adalah

keahlian yang diperlukan untuk menduduki sesuatu jabatan profesional yang

diperoleh melalui pendidikan tinggi.

Secara terminologis kualifikasi akademik memiliki beberapa pengertian:

a)Kualifikasi akademik adalah, ijazah jenjang pendidikan akademik yang harus

dimiliki oleh guru sesuai dengan jenis, jenjang, dan satuan pendidikan

formal di tempat penugasan.11

b)Kualifikasi akademik adalah, tingkat pendidikan minimal yang harus

dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah atau

sertifikat keahlian yang relevan. 12

10 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta, Balai Pustaka, 2005), hal. 8 dan 603.

11 Sekretariat Negara RI, Op. Cit., hal. 3.12 Sekretariat Negara RI, Loc. Cit.,

Page 8: file · Web viewJudul Penelitian. Hubungan Antara Kualifikasi Akademik dengan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif NU

8

c)Kualifikasi akademik adalah, tingkat pendidikan minimal yang harus

dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah sertifikasi

keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan. 13

Berdasarkan ketiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kualifikasi

akademik adalah tingkat pendidikan minimal seorang pendidik yang dibuktikan

dengan ijazah atau sertifikat keahlian yang relevan. Adapun kualifikasi

akademik guru pada semua jenjang satuan pendidikan adalah sarjana strata satu

(S1) atau diploma empat (D4).

2) Kualifikasi Akademik Guru

Kualifikasi akademik guru dapat diperoleh melalui pendidikan formal dan

melalui uji kelayakan dan kesetaraan. Kualifikasi akademik melalui pendidikan

formal mencakup kualifikasi akademik guru Pendidikan Anak Usia Dini,

Taman Kanak-kanak atau Raudatul Atfal (PAUD, TK/RA), guru Sekolah

Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), guru Sekolah Menengah Pertama

atau Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), guru Sekolah Menengah Atas atau

Madrasah Aliyah (SMA/MA), guru Sekolah Dasar Luar Biasa, Sekolah

Menengah Pertama Luar Biasa, Sekolah Menengah Atas Luar Biasa

(SDLB/SMPLB/SMALB) dan guru Sekolah Menengah Kejuruan atau

Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK). Sedangkan kualifikasi akademik

guru melalui uji kelayakan dan kesetaraan merupakan kualifikasi akademik

yang dipersyaratkan untuk dapat diangkat sebagai guru dalam bidang-bidang

khusus yang sangat diperlukan tetapi belum dikembangkan di perguruan tinggi

dapat diperoleh melalui uji kelayakan dan kesetaraan. Uji kelayakan dan 13 Kunandar, Guru Profesional, (Jakarta: PT Raja Grafindo,2007) hal. 51.

Page 9: file · Web viewJudul Penelitian. Hubungan Antara Kualifikasi Akademik dengan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif NU

9

kesetaraan bagi seseorang yang memiliki keahlian tanpa ijazah dilakukan oleh

perguruan tinggi yang diberi wewenang untuk melaksanakannya.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007

(Permendiknas 16/2007) tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru

dijelaskan sebagai berikut:

a) Kualifikasi Akademik Guru PAUD/TK/RA

Guru PAUD/TK/RA harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan

diploma empat (D4) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan anak usia

dini atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi.

b) Kualifikasi Akademik Guru SD/MI

Guru SD/MI atau yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik

pendidikan diploma empat (D4) atau sarjana (S1) dalam bidang

pendidikan SD/MI (PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari

program studi yang terakreditasi. 

c) Kualifikasi Akademik Guru SMP/MTs

Guru SMP/MTs atau yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik

pendidikan diploma empat (D4) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu dan diperoleh dari

program studi yang terakreditasi. 

d) Kualifikasi Akademik Guru SMA/MA

Guru SMA/MA, atau yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik

pendidikan diploma empat (D4) atau sarjana (S1) program studi yang

Page 10: file · Web viewJudul Penelitian. Hubungan Antara Kualifikasi Akademik dengan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif NU

10

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari

program studi yang terakreditasi. 

e) Kualifikasi Akademik Guru SDLB/SMPLB/SMALB

Guru SDLB/SMPLB/SMALB atau yang sederajat, harus memiliki

kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D4) atau

sarjana (S1) program pendidikan khusus atau sarjana yang sesuai dengan

mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi

yang terakreditasi. 

f) Kualifikasi Akademik Guru SMK/MAK

Guru SMK/MAK atau yang sederajat, harus memiliki kualifikasi

akademik pendidikan diploma empat (D4) atau sarjana (S1) program studi

yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh

dari program studi yang terakreditasi. 14 

b. Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam

1) Pengertian Kompetensi Guru

Istilah kompetensi berasal dari bahasa Inggris, ”Competence” yang

dalam bahasa Indonesia berarti kewenangan atau kekuasaan untuk menentukan

atau memutuskan sesuatu. 15 Sedangkan guru berarti orang yang pekerjaan atau

profesinya mengajar.16 Dengan demikian secara etimologis kompetensi guru

adalah kewenangan guru dalam mengajar.

14 Sekretariat Negara RI, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru (Bandung:Citra Umbara, 2007), hal. 39-41.

15 Depdiknas, Op. cit., hal. 584.16 Depdiknas, Op. Cit., hal. 377.

Page 11: file · Web viewJudul Penelitian. Hubungan Antara Kualifikasi Akademik dengan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif NU

11

Secara terminologis, kompetensi guru adalah seperangkat pengetahuan,

keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru

dan dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. 17 Dengan demikian,

kompetensi guru adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh guru dalam

melaksanakan tugas sebagai pendidik.

Pada bab VI pasal 28 PP 19/2005, dinyatakan bahwa pendidik harus

memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran.

Kompetensi sebagai agen pembelajaran meliputi kompetensi pedagogik,

kepribadian, professional dan kompetensi sosial. Selanjutnya dalam

penjelasan pasal tersebut dinyatakan bahwa :

a) Pendidik sebagai agen pembelajaran adalah, peran pendidik sebagai

fasilitator, motivator, pemacu dan pemberi inspirasi belajar bagi peserta

didik.

b) Kompetensi pedagogik adalah, kemampuan mengelola pembelajaran

peserta didik yang meliputi pemahaman peserta didik, perancangan dan

pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikiya.

c) Kompetensi kepribadian adalah, kemampuan kepribadian yang mantap,

stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan

berakhlak mulia.

d) Kompetensi profesional adalah, kemampuan penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya

17 Sekretariat Negara RI, op. cit., hal. 3.

Page 12: file · Web viewJudul Penelitian. Hubungan Antara Kualifikasi Akademik dengan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif NU

12

membimbing peserta didik memenuhi stándar kompetensi yang ditetapkan

dalam Stándar Nasional Pendidikan.

e) Kompetensi Sosial adalah, kemampuan pendidik sebagai bagian dari

masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta

didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta

didik dan masyarakat sekitar. 18

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagai tenaga

profesional, guru adalah agen pembelajaran dan sebagai agen pembelajaran,

guru harus memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik dan

profesional yang berhubungan langsung dengan proses pembelajaran serta

kompetensi kepribadian dan sosial yang meskipun tidak berhubungan

langsung tetapi berpengaruh terhadap jalannya proses pembelajaran.

2) Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam

Dalam Keputusan Menteri Agama Nomor 211 Tahun 2011 (KMA

211/2011) tentang Pengembangan Standar Nasional Pendidikan Agama Islam

pada Sekolah, dijelaskan bahwa ruang lingkup pengembangan standar

kompetensi guru PAI pada PAUD/TK, SD, SMP, SMA/SMK meliputi:

a. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran;

b. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian guru yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik;

c. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar;

d. Kompetensi profesional adalah kemampuan guru dalam penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam;

18 Sekretariat Negara RI, Op. Cit., hal. 76-78.

Page 13: file · Web viewJudul Penelitian. Hubungan Antara Kualifikasi Akademik dengan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif NU

13

e. Kompetensi spiritual adalah kemampuan guru untuk menjaga semangat bahwa mengajar adalah ibadah;

f. Kompetensi leadership adalah kemampuan guru untuk mengorganisasi seluruh potensi sekolah yang ada dalam mewujudkan budaya Islami (Islamic religious culture) pada satuan pendidikan. 19

Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa guru PAI dituntut memiliki

kompetensi lebih dibanding guru non PAI. Jika pada umumnya guru hanya

dituntut memiliki empat kompetensi, maka guru PAI dituntut memiliki enam

kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik dan kepribadian, kompetensi sosial

dan profesional serta kompetensi spiritual dan kompetensi leadership.

2. Kerangka Pemikiran

Kualifikasi akademik akan sangat berpengaruh terhadap penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi serta kemampuan dan etos kerja seseorang.

Kualifikasi akademik akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan

seseorang dalam bidang profesi (pekerjaan) yang ditekuni. Kualifikasi

akademik seseorang akan mempengaruhi derajat kompetensi terhadap profesi

yang ditekuni. Tepatlah apa yang digariskan oleh Rasulullah Saw., dalam

hadits yang menyatakan bahwa apabila suatu pekerjaan dilaksanakan oleh

orang-orang yang bukan ahlinya (profesinya) maka akan sia-sia (hancur).

Dengan demikian dalam bidang pekerjaan apapun harus didasari oleh

kompetensi (keahlian).

Kompetensi guru dapat dilihat dari moral kerja guru, adapun yang

dimaksud dengan moral kerja di sini adalah reaksi mental guru dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pendidik. Jadi

kompetensi guru adalah reaksi-reaksi mental seorang guru dalam menjalankan 19 Kementerian Agama RI, Op. Cit., hal. 76-77.

Page 14: file · Web viewJudul Penelitian. Hubungan Antara Kualifikasi Akademik dengan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif NU

14

tugasnya sebagai seorang pendidik sehingga mampu bertanggung jawab

terhadap tugas-tugas yang diemban dengan baik. Guru yang kompeten

senantiasa mempunyai dorongan jiwa untuk memberikan yang terbaik bagi

kepentingan anak didiknya. Dharma bakti seorang guru, bukan semata-mata

untuk kepentingan diri sendiri, tetapi untuk masa depan generasi bangsa. Hal

inilah yang digariskan oleh Rasulullah Saw. dalam haditsnya tentang

kewajiban mempersiapkan generasi yang tangguh.

3. Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang kompetensi guru belum banyak dilakukan, penelusuran

penulis hanya menemukan penelitian tentang latar belakang pendidikan guru

telah banyak dilakukan oleh para peneliti terdahulu. Beberapa hasil penelitian

itu di antaranya adalah:

a. Siti Maghfiroh, 2004, meneliti tentang, Studi Tentang Pengaruh Latar

Belakang Pendidikan Guru terhadap Pelaksanaan Pengajaran di MTs

Miftahul Huda Kedungrejo Baureno Bojonegoro. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa, latar belakang pendidikan guru sangat tinggi

pengaruhnya terhadap pelaksanaan pengajaran, artinya semakin banyak

guru yang berlatar belakang pendidikan keguruan dan sarjana maka akan

semakin bagus kualitas pengajaran di MTs tersebut.

b. Wiwik Hariati, 2005, meneliti tentang, Studi Hubungan Latar Belakang

Pendidikan Guru dengan Prestasi Belajar Siswa di MTs Imam Syafi’i

Benowo Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, latar belakang

pendidikan guru cukup berhubungan dengan prestasi belajar siswa, artinya

Page 15: file · Web viewJudul Penelitian. Hubungan Antara Kualifikasi Akademik dengan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif NU

15

semakin banyak guru yang berlatar belakang pendidikan tingkat sarjana

maka semakin efektif dan semakin tinggi kualitas yang diberikan guru

kepada siswa sehingga semakin tinggi pula prestasi yang dicapai siswa.

c. Siti Zulhijjab, 2006, meneliti tentang, Studi Kompetensi Guru Pendidikan

Agama Islam dalam Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran di SMA Negeri 1

Gedangan Sidoarjo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Guru

pendidikan agama Islam di SMA Negeri 1 Gedangan sudah memiliki

kompetensi yang baik dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran.,

ehingga mampu melaksanakan pelaksanaan evaluasi pembelajaran sesuai

dengan prosedur pada umumnya.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian penulis berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya. Penelitian Siti Maghfioh hanya menekankan pada

aspek pelaksanaan pembelajaran, penelitian Wiwik Hariati hanya menekankan

pada aspek prestasi belajar dan penelitian Siti Zulhijjab hanya menekankan

pada aspek evaluasi pembelajaran. Sedangkan penelitian penulis menekankan

pada aspek kompetensi yang terdiri atas kompetensi pedagogik (perencanaan,

pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut) dan kompetensi profesional

(penguasaan materi pembelajaran) serta kompetensi kepribadian dan

kompetensi sosial yang meskipun tidak berhubungan langsung dengan proses

pembelajaran tetapi berpengaruh terhadap jalannya proses dan hasil

pembelajaran.

Page 16: file · Web viewJudul Penelitian. Hubungan Antara Kualifikasi Akademik dengan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif NU

16

4. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap sebuah

penelitian sampai terbukti melalui hasil penelitian. Adapun hipotesis dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

Hipotesis Alternatif (Ha): Ada korelasi kualifikasi akademik dengan

kompetensi guru PAI di MTs Ma’arif NU Kedung Kendo Candi Sidoarjo.

Hipotesis Nihil (Ho): Tidak ada korelasi kualifikasi akademik dengan

kompetensi guru PAI di MTs Ma’arif NU Kedung Kendo Candi Sidoarjo.

D. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional kuantitatif, yakni sebuah

penelitian yang menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran

data dan penampilan hasil penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada

tidaknya hubungan antara dua variabel. 20

Dipilihnya pendekatan korelasional kuantitatif dalam penelitian ini karena

penulis ingin mengetahui secara mendalam permasalahan yang terjadi di

lapangan. Rancangan penelitian ini dibuat dengan menggunakan metode

deskriftif. Menurut Winarno Surakhmad, “Metode deskriptif tertuju pada

pemecahan-pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang”. 21 Lebih lanjut

Hamid Syarif mengemukakan bahwa, “Analisa deskriptif dilakukan bila

20 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hal. 270.

21 Winarno Surakhmad , Metodologi Penelitian, (Jakarta: Rajawali, 2005), hal. 139.

Page 17: file · Web viewJudul Penelitian. Hubungan Antara Kualifikasi Akademik dengan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif NU

17

peneliti hanya ingin mengetahui situasi-situasi atau kejadian-kejadian

tertentu” 22.

2. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian23. Dalam penelitian ini

yang menjadi populasi adalah guru PAI di MTs Ma’arif NU Kedung Kendo

Candi Sidoarjo.

Adapun guru PA I di MTs Ma’arif NU Kedung Kendo Candi Sidoarjo

sebanyak empat orang. Mengingat jumlah populasi yang kurang dari 100, maka

penelitian tidak mengambil sampel karena jumlah populasi yang ada sudah

memungkinkan untuk diteliti semuanya. Menurut Suharsimi Arikunto, hal ini

disebut penelitian populasi24.

3. Teknik Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi dan

dokumentasi sebagai instrumen pengumpulan data primer (utama) dan

wawancara sebagai instrumen pengumpulan data skunder (penunjang).

1. Observasi

Observasi adalah metode yang dilakukan melalui pengamatan meliputi

kegiatan pemusatan perhatian terhadap obyek dengan menggunakan

seluruh alat indera. Dalam kegiatan ini dilakukan pengamatan langsung dan

pencatatan sistematis pada gejala yang diselidiki25.

22 Hamid Syarif, Panduan Skripsi, (Pasuruan: Garuda Buana Indah, 2005), hal. 32.23 Suharsimi Arikunto, Op. Cit, hal. 11524 Suharsimi Arikunto, Ibid.

25 Suharsimi Arikunto, Ibid., hal. 156-157.

Page 18: file · Web viewJudul Penelitian. Hubungan Antara Kualifikasi Akademik dengan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif NU

18

Observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang kompetensi guru

PAI dengan jenis observasi sistematis. Adapun instrumen pengumpulan

datanya menggunakan check list yang terdiri perencanaan dan pelaksanaan

pembelajaran serta kompetensi kepribadian dan sosial. Format penilaian

menggunakan pedoman kriteria dengan skor mulai dari nilai 1 sampai 5.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan cara menyelidiki

benda-benda tertulis seperti majalah, dokumen, peraturan tata tertib dan

sebagainya26.

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang kualifikasi

akademik guru PAI, data tentang keadaan sarana dan prasarana serta data

tentang keadaan siswa dan guru/karyawan.

3. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti

untuk mendapatkan keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan

berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan pada

si peneliti27.

Wawancara digunakan untuk mencari data tentang sejarah berdirinya MTs

Ma’arif NU Kedung Kendo Candi Sidoarjo dan data-data pendukung

lainnya. Pelaksanaan teknis ini adalah dengan mewawancarai kepala

sekolah dengan menggunakan pedoman (interview guide) yang memimpin

jalannya tanya jawab ke arah yang ditemukan sebelumnya.

26 Suharsimi Arikunto, ibid., hal. 158.27 Suharsimi Arikunto, ibid., hal. 155.

Page 19: file · Web viewJudul Penelitian. Hubungan Antara Kualifikasi Akademik dengan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif NU

19

4. Teknik Analisa Data

Dalam penelitian ini digunakan dua teknik analisa data. Hal ini dilakukan

mengingat terdapat dua permasalahan yang bersifat deskriptif dan ini

dianalisis dengan teknik prosentase. Sedangkan satu permasalahan yang

bersifat kuantitatif akan dianalisis dengan teknik Product Moment.

Adapun rumus yang dipergunakan adalah :

1. Teknik analisa prosentase

Teknik analisa prosentase ini peneliti gunakan untuk mengetahui data

tentang latar kualifikasi akademik dan kompetensi guru PAI. Adapun

rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.

P= FN×100 %

Keterangan:P = angka prosentaseN = banyaknya individuF = frekuensi yang sedang dicari prosentasenya 28

Setelah menjadi prosentase lalu ditafsirkan dengan kalimat yang bersifat

kualitatif, yaitu baik (76% - 100%), cukup (56%-75%), kurang baik (40%-

55%), tidak baik (kurang dari 40%). 29

2. Teknik Analisa Product Moment

Teknik ini peneliti gunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara

kualifikasi akademik dengan kompetensi guru PA.

Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.

28 Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1992), hal. 40

29 Suharsimi Arikunto, op. cit., hal. 210

Page 20: file · Web viewJudul Penelitian. Hubungan Antara Kualifikasi Akademik dengan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif NU

20

r xy=∑ xy

√( x ²)( y ² ) 30

Keterangan:rxy = koefisien korelasi gejala x dan yxy = jumlah product dari x dan yx = variabel pendidikan guru PAIy = variabel kemampuan mengajar

Untuk mengukur kuatnya hubungan antara variabel bebas dan variabel

terikat dapat diketahui dengan menggunakan pedoman interpretasi,

sebagaimana tabel berikut:

Tabel 1

Interpretasi Secara Sederhana Terhadap Angka Indeks Korelasi r

Besarnya Nilai r Interpretasi0,00 – 0,20 Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi,

akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y)

0,20 – 0,40 Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi lemah atau rendah.

0,40 – 0,70 Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi yang sedang atau cukupan.

0,70 – 0,90 Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi yang kuat dan tinggi.

0,90 – 1,00 Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi31

E. Jadwal Penelitian

Penelitian ini direncanakan dilaksanakan selama tiga bulan (12 minggu)

dengan jadwal penelitian sebagaimana tabel berikut:

30 Suharsimi Arikunto, op. cit., hal. 27331Suharsimi Arikunto, ibid., hal. 276

Page 21: file · Web viewJudul Penelitian. Hubungan Antara Kualifikasi Akademik dengan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif NU

21

Tabel 2Jadwal Penelitian

No. Kegiatan Minggu Ke1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Penyusunan Proposal x2 Seminar Proposal x3 Perbaikan Proposal x4 Penyusunan Bab I dan Bab III x5 Revisi Bab I dan Bab III x6 Penyusunan Bab II x7 Revisi Bab II x8 Penyusunan Bab IV x9 Revisi Bab IV x

10 Penyusunan Bab V x11 Revisi Bab V x12 Penyusunan Laporan x

F. Daftar Pustaka

Agama, Departemen, 2000, Al Qur’an dan Terjemahnya, Semarang, PT. Tanjung Mas Inti.

Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian, Jakarta, Rajawali.

Al Abrasy, Muhammad ‘Athiyyah, tjm. Abdullah Zakiy Al Kaaf, 2003, Prinsip Dasar Pendidikan Islam, Bandung, Pustaka Setia.

Beik, Hasyimy, 1949, Hadits Syarif, Cairo, Al Azhar.

Darajat, Zakiyah, 2005, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Rineka Cipta.

Pendidikan Nasional, Departemen, 2005, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka.

______, 2006, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta, Ditjen Dikdasmen.

Echols, M. John dan Hasan Shadily, 2001, Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta, Gramedia.

Kusnandar, 2007, Guru Profesional, Implementasi KTSP dan Sertifikasi Guru, Jakarta, Rajawali.

Muhaimin, dkk., 2001, Paradigma Pendidikan Islam;Upaya Mengefektifkan PAI di Sekolah, Bandung, Remaja Rosdakarya.

Page 22: file · Web viewJudul Penelitian. Hubungan Antara Kualifikasi Akademik dengan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif NU

22

Samana, 1990, Profesionalisme Keguruan, Yogyakarta, Kanisius.

Samani, Muchlas, dkk., 2006, Mengenal Sertifikasi Guru di Indonesia, Surabaya, SIC dan APPI.

Sudjiono, Anas, 2002, Statistik Pendidikan, Jakarta, Rajawali.

Surahmad, Winarno, 2005, Metoologi Penelitian, Jakarta, Rajawali.

Syarif, A. Hamid, 1995, Panduan Skripsi, Pasuruan, Garuda Buana Indah. Piet, A. Sahertian, 2004, Profil Pendidik Profesional, Yogyakarta, Andi Offset Tim Penyusun, 2012, Panduan Skripsi, Sidoarjo, STAI Al Khoziny.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Undang-undang Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Guru.

Keputusan Menteri Agama Nomor 211 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengembangan Standar Nasional Pendidikan Agama Pada Sekolah.

Page 23: file · Web viewJudul Penelitian. Hubungan Antara Kualifikasi Akademik dengan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif NU

23

Lampiran 1

Outline Penelitian

Halaman Sampul

Halaman Judul

Persetujuan Pembimbing

Lembar Pengesahan

Lembar Originalitas (Pernyataan Keaslian Tulisan)

Motto dan Persembahan

Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Tabel (Jika Ada)

Daftar Lampiran (Jika Ada)

Abstraksi

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

BAB II Kajian Teori, Kerangka Pemikiran dan Penelitian Terdahulu

A. Kajian Teori

B. Kerangka Pemikiran

C. Penelitian Terdahulu

D. Hipotesis

BAB III Metode Penelitian

A. Rancangan Penelitian

B. Sumber Data

C. Teknik Pengumpulan Data

D. Teknik Analisis Data

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

A. Hasil Penelitian

Page 24: file · Web viewJudul Penelitian. Hubungan Antara Kualifikasi Akademik dengan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif NU

24

B. Pembahasan

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

Daftar Pustaka

Lampiran (Jika Ada)

Daftar Riwayat Hidup

Page 25: file · Web viewJudul Penelitian. Hubungan Antara Kualifikasi Akademik dengan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif NU

25

Lampiran 2

LEMBAR OBSERVASIPERENCANAAN PEMBELAJARAN

PetunjukBerilah skor pada butir-butir perencanaan pembelajaran dengan cara melingkari angka pada kolom skor (1, 2, 3, 4, 5) sesuai dengan kriteria sebagai berikut.1 = sangat tidak baik2 = tidak baik3 = kurang baik4 = baik5 = sangat baik

No. Aspek yang dinilai Skor1. Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran (tidak

menimbulkan penafsiran ganda dan mengandung perilaku hasil belajar)

1 2 3 4 5

2. Pemilihan materi ajar (sesuai dengan tujuan dan karakteristik peserta didik)

1 2 3 4 5

3. Pengorganisasian materi ajar (keruntutan, sistematika materi dankesesuaian dengan alokasi waktu)

1 2 3 4 5

4. Pemilihan sumber/media pembelajaran (sesuai dengan tujuan, materi, dan karakteristik peserta didik)

1 2 3 4 5

5. Kejelasan skenario pembelajaran (langkah-langkah kegiatan pembelajaran : awal, inti, dan penutup)

1 2 3 4 5

6. Kerincian skenario pembelajaran (setiap langkah tercerminstrategi/metode dan alokasi waktu pada setiap tahap)

1 2 3 4 5

7. Kesesuaian teknik dengan tujuan pembelajaran 1 2 3 4 58. Kelengkapan instrumen (soal, kunci, pedoman

penskoran)1 2 3 4 5

Skor Total

Sidoarjo, ……………...Observer,

(....................................)

Page 26: file · Web viewJudul Penelitian. Hubungan Antara Kualifikasi Akademik dengan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif NU

26

Lampiran 3LEMBAR OBSERVASI

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

No. Aspek yang dinilai Skor

I PRAPEMBELAJARAN1. Mempersiapkan siswa untuk belajar 1 2 3 4 52. Melakukan kegiatan apersepsi 1 2 3 4 5II KEGIATAN INTI PEMBELAJARANA Penguasaan materi pelajaran3. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 1 2 3 4 54. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 1 2 3 4 55. Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki

belajar dan karakteristik siswa1 2 3 4 5

6. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan 1 2 3 4 5B Pendekatan/strategi pembelajaran7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi

(tujuan) yang akan dicapai dan karakaterstik siswa1 2 3 4 5

8. Melaksanakan pembelajaran secara runtut 1 2 3 4 59. Menguasai kelas 1 2 3 4 5

10. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 1 2 3 4 511. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya

kebiasaan positif1 2 3 4 5

12. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan

1 2 3 4 5

C. Pemanfaatan sumber belajar / media pembelajaran13. Menggunakan media secara efektif dan efisien 1 2 3 4 514. Menghasilkan pesan yang menarik 1 2 3 4 515. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 1 2 3 4 5D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan

siswa16.. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 1 2 3 4 517. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa 1 2 3 4 518. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar 1 2 3 4 5E. Penilaian proses dan hasil belajar19. Memantau kemajuan belajar selama proses 1 2 3 4 520. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) 1 2 3 4 5F. Penggunaan bahasa21. Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan

benar1 2 3 4 5

22. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 1 2 3 4 5III PENUTUP23. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan

melibatkan siswa1 2 3 4 5

24. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan

1 2 3 4 5

Total SkorSidoarjo, ………………

Page 27: file · Web viewJudul Penelitian. Hubungan Antara Kualifikasi Akademik dengan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif NU

27

Observer,Lampiran 4

LEMBAR OBSERVASIKOMPETENSI KEPRIBADIAN DAN SOSIAL

PetunjukBerilah skor pada butir-butir kompetensi kepribadian dan sosial dengan cara melingkari angka pada kolom skor (1, 2, 3, 4, 5) sesuai dengan kriteria sebagai berikut.1 = sangat tidak baik 4 = baik2 = tidak baik 5 = sangat baik3 = kurang baik

No. Aspek yang dinilai Skor

1. Ketaatan dalam menjalankan ajaran agama (rajin menjalankan ajaran agama yang dianut, misal: orang muslim rajin menjalankan sholat, orang Kristiani rajin ke gereja, dll.)

1 2 3 4 5

2. Tanggung jawab (sanggup menyelesaikan tugas sesuai dengan ketentuan, misal: melaksanakan pembelajaran dengan baik dan sesuai jadwal)

1 2 3 4 5

3. Kejujuran (menyampaikan sesuatu apa adanya, misal: ijin tidak masuk atau tidak mengajar dengan alasan yang sebenarnya)

1 2 3 4 5

4. Kedisiplinan (kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku, misal mulai dan mengakhiri kegiatan pembelajaran sesuai dengan jadwal)

1 2 3 4 5

5. Keteladanan (menjadi contoh atau rujukan dalam sikap dan perilaku bagi orang lain, misal: menjadi teladan bagi sejawat dan peserta didik dalam tutur kata, berpakaian, dll.)

1 2 3 4 5

6. Etos kerja (komitmen dan semangat dalam melaksanakan tugas, misal yang memiliki etos kerja tinggi, bersemangat melaksanakan dan mentaati kaidahkaidah dalam tugas)

1 2 3 4 5

7. Inovasi dan Kreativitas (kemampuan dan kemauan untuk mengadakan pembaharuan melalui olah pikirnya, misal selalu berusaha menggunakan alam sekitar dan bahan‐bahan yang ada di sekitarnya dalam proses pembelajaran di kelas)

1 2 3 4 5

8. Kemampuan menerima kritik dan saran (perilaku dalam merespon kritik dan saran dari orang lain, misal mendapat kritik tidak marah dan akomodatif terhadap saran orang lain)

1 2 3 4 5

9. Kemampuan berkomunikasi (dapat menyampaikan ide‐idenya dengan bahasa yang baik dan dapat dipahami oleh sasaran, misal: dalam keseharian dapat berkomunikasi secara baik dengan sejawat)

1 2 3 4 5

10. Kemampuan bekerjasama 1 2 3 4 5Skor Total

Sidoarjo, ……………Observer,

Page 28: file · Web viewJudul Penelitian. Hubungan Antara Kualifikasi Akademik dengan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif NU

28

(....................................)Lampiran 5

PEDOMAN WAWANCARA

1. Kapan MTs Ma’arif NU Kedung Kendo berdiri?

2. Apa yang melatar belakangi berdirinya MTs Ma’arif NU Kedung Kendo?

3. Apa tujuan dari didirikannya MTs Ma’arif NU Kedung Kendo?

4. Bagaimana proses berdirinya MTs Ma’arif NU Kedung Kendo?

5. Siapa saja yang turut berperan dalam pendirian MTs Ma’arif NU Kedung

Kendo?

6. Bagaimana status akreditasi MTs Ma’arif NU Kedung Kendo pada awal

pendiriannya?

7. Bagaimana status akreditasi MTs Ma’arif NU Kedung Kendo pada saat

sekarang?

8. Yayasan apakah yang menaungi MTs Ma’arif NU Kedung Kendo?

9. Bagaimanakah dukungan masyarakat terhadap MTs Ma’arif NU Kedung

Kendo?

10. Bagaimanakah kualifikasi akademik guru PAI MTs Ma’arif NU Kedung

Kendo?

11. Bagaimanakah kompetensi guru PAI MTs Ma’arif NU Kedung Kendo?

12. Apakah yang dilakukan kepala Madrasah untuk meningkatkan kompetensi

guru PAI MTs Ma’arif NU Kedung Kendo?

13. Bagaimana hubungan MTs Ma’arif NU Kedung Kendo dengan lembaga

setingkat lainnya?

Page 29: file · Web viewJudul Penelitian. Hubungan Antara Kualifikasi Akademik dengan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif NU

29

Lampiran 6

PANDUAN DOKUMENTASI

1. SK pendirian MTs Ma’arif NU Kedung Kendo

2. Para pendiri MTs Ma’arif NU Kedung Kendo

3. Status Akreditasi MTs Ma’arif NU Kedung Kendo

4. Struktur Organisasi MTs Ma’arif NU Kedung Kendo

5. Keadaan Siswa MTs Ma’arif NU Kedung Kendo

6. Keadaan Guru dan Karyawan MTs Ma’arif NU Kedung Kendo

7. Keadaan Sarana dan Prasarana MTs Ma’arif NU Kedung Kendo