document1

31
1.1.KONSEP DASAR MEDIS 1.1.1. Defenisi DHF (Dengue haemoragic fever) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue (arbovirus) yang masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegipti .(Suryadi, 2001). DHF (Dengue haemoragic ferver) adalah penyakit demam akut dengan ciri-ciri demam, manifestasi perdarahan dan bertensi mengakibatkan renjatan yang dapat menyebabkan kematian. ( Arief Mansjoer, 2000 ). 1.1.2. Etiologi Virus Dengue tergolong dalam Famili Flavividae dan dikenal ada 4 serotik, dengue 1 dan 2 ditemukan di Irian Ketika berlangsung Perang Dunia Ke II sedangkan Dengue 3 dan 4 Ditemukan pada saat wabah di Filipina tahun 1953 – 1954, Virus dengue berbentuk batang, Stabil pada suhu 70c.

Upload: nonawita

Post on 20-Sep-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dhf

TRANSCRIPT

1.1.KONSEP DASAR MEDIS1.1.1.DefenisiDHF (Dengue haemoragic fever) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue (arbovirus) yang masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegipti.(Suryadi, 2001).DHF (Dengue haemoragic ferver) adalah penyakit demam akut dengan ciri-ciri demam, manifestasi perdarahan dan bertensi mengakibatkan renjatan yang dapat menyebabkan kematian.(Arief Mansjoer, 2000).

1.1.2.EtiologiVirus Dengue tergolong dalam Famili Flavividae dan dikenal ada 4 serotik, dengue 1 dan 2 ditemukan di Irian Ketika berlangsung Perang Dunia Ke II sedangkan Dengue 3 dan 4 Ditemukan pada saat wabah di Filipina tahun 1953 1954, Virus dengue berbentuk batang, Stabil pada suhu 70c.

1.1.3.Patofisiologi.

INFEKSI VIRUS DENGUE

Meningkatnya permeabilitas dindingPermeabilitasDinding pembuluh darahVaskuler Meningkat

Prembesan plasma keruangkebocoran Plasma ke daerahEkstravaskulerekstravaskuler ( Denganditemukannya cairan yangBerkurangnya volume plasmatertimbun dalam rongga serosayaitu rongga peritonium,pleura)

Kurang pengetahuan

HAEMORAGIA

DENGUE HAEMORAGIC FEVER

Resti Terjadinya perdarahan

Proses infeksi virusTrombositopenia

DemamanorexiaPerdarahan

PeningkatanAnemiaAsam lambungpeningkatanSyok/lemahmobilitasperubahan perfusi jaringan

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Peningkatan suhu tubuh

KapilerPerdarahan

Muntah

Turgor kulit jelekdehidrasi

Nyeri ulu hati

Kekurangan volume cairan

Gangguan rasa aman nyeri

( Suryadi,2001,) dan ( www.Google.com).

1.1.4.Manifestasi Klinis-Demam tinggi mendadak terus menerus 2-7 hari.-Mual dan Muntah Tidak ada nafsu makan,diare, konstipasi-Perdarahan terutama perdarahan di bawah kulit-Epistaksis-Nyeri otot,Tulang sendi, ulu hati-Sakit kepala-Pembengkakan sekitar mata-Pembesran hati, limfa dan kelenjar getah bening(Ngastiyah, 2003).

1.1.5.KomplikasiAdapun komplikasi dari penyakit demam berdarah yaitu-Perdarahan luas-Shock-Penurunan kesadaran( Arif Mansyoer, 2000 )

1.1.6.Pemeriksaan penunjanga)Darah-Trombosit menurun-Hb Meningkat lebih 20 %-Ht Meningkat Lebih 20 %-Leukosit menurun pada hari ke 2 dan ke 3-Protein darah rendah-Ureum PH bias meningkat-Na dan Cl rendahb)Rontgen thoraxc)Uji tourniket ( Positif )( arif mansyoer. 2000)

1.1.7.Penatalaksanaan-Tirah baring atau istirahat baring-Diet makanan lunak-Minum banyak ( 2-2,5 Liter/hari) dapat berupa : susu,the manis,sirup dan beri penderita sedikit oralit.-Pemberian cairan intra vena ( Biasanya RL )-Monitor tanda tanda Vital tiap jam ( suhu,nadi ) tensi, pernafasan jika kondisi pasien memburuk observasi tiap jam.-Periksa Hb, Ht dan trombosit setiap hari-Pemberian obat antipiretik-Bila timbul kejang dapat diberikan diazepam( Arif mansyoer,2000)

1.1.8.PencegahanPrinsip yang tepat dalam pencegahan DHF yaitu :-Memanfaatkan perubahan keadaan nyamuk akibat pengaruh alamiah dengan melaksanakan pemberantasan vector pada saat terdapat kasus DHF.-Memutuskan lingkaran penularan dengan menahan kepadatan vector pada tingkat sangat rendah untuk memberikan kesempatan penderita sembuh secara spontan.-Mengusahakan pemberantasan vector di pusat daerah penyebaran yaitu disekolah dan Rumah Sakit-Mengusahakan pemberantasan vector di semua daerah berpotensi penularan tinggi

Ada2 macam pemberantasab vector antara lain :-Menggunakan insektisidaYang lazim di gunakan dalam program pemberantasan demam berdarah dengue adalah Malatoin untuk membentuk nyamuk dewasa dan Temopus ( Abate ) untuk membunuh jentik ( Larvasida)

-Tanpa InsektisidaCaranya adalah :-Menguras bak mandi, tempayan dan tempat penampungan air minimal 1x seminggu-Menutup tempat penampungan air rapat-rapat-Membersihkan halaman rumah dari kaleng bekas botol pecah dan benda lain yang memungkinkan nyamuk bersarang.-Biologis ( menggunakan ikan pemakan jentik)-Memberikan bubur abate pada tempat penampungan air( Ngastiyah,2003 )

1.2.ASUHAN KEPERAWATAN1.2.1.PengkajianSirkulasi-Nadi cepat dan lambat-Hipotensi-Ekstremitas dingin-Sianosis perifer-Hematoma

Makanan / Cairan-Anoreksia, mual, haus, sakit saat menelan.-Mukosa mulut kering, perdarahan gusi, lidah kotor.

Neuro sensori-Sakit kepala

Pernafasan-Nafas dangkal

Nyeri / ketidak nyamanan-Nyeri ulu hati, nyeri pada otot dan sendi-Nyeri tekan pada epigastrik, pembesaran hati dan limpa

Eliminiasi-Konstipasi-Hematemesis-Melena-Hematuria-Epistaksis

Aktivitas istirahat-Lemah, pegal pada sekitar tubuh

1.2.2.Diagnosa Keperawatan1. Peningkatan suhu tubuh (hipertermia) berhubungan denganproses infeksi virus ditandai dengan klien mengatakan badannya panas.

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan denganmual, muntah, anorexia dan sakit menelan ditandai dengan klien mengatakan tidak selera makan, porsi yang disajikan tidak habis.

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengankondisi tubuh lemah ditandai dengan klien mengatakan lemah ditempat tidur.

4. Kekurangan volume cairan berhubungan denganpeningkatan mobilitas kapiler perdarahan/muntah dan demam ditandai dengan turgor kulit jelek.

5. Perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan denganperdarahan ditandai dengan klien syok dan lemah.

6. Gangguan rasa aman dan nyaman berhubungan denganmekanisme patologi/ proses penyakit ditandai dengan klien mengatakan sakit seluruh tubuhnya, meringis kesakitan.

7. Resiko tinggi terjadinya perdarahan lebih lanjut berhubungan denganTrombositopenia

8. Kurang pengetahuan (orang tua) tentang proses penyakit, perawatan dan pengobatan berhubungan dengankurang informasi ditandai dengan klien bertanya-tanya, belum dapat mendemonstrasikan peran orang tua.( Suryadi,2001 )

1.2.3.Perencanaan, Implementasi Dan EvaluasiDiagnosa Keperawatan 1Tujuan: Suhu tubuh kembali normalKH: Klien bebas dari demam

Intervensi :-Kaji saat timbulnya demam-Observasi TTV seperti : suhu, nadi, TD, pernafasan setiap 2 jam atau lebih sering.-Anjurkan klien untuk banyak minum-Beri kompres dingin-Anjurkan klien untuk tidak memakai selimut.

Rasional :-Mengidentifikasi pada demam pasien-Tanda-tanda vital merupakan acuan umum untuk mengetahui keadaan umum pasien.-Peningkatan suhu tubuh mengakibatkan penguapan tubuh meningkat sehingga perlu di imbangi dengan asupan cairan yang banyak.-Kompres dingin akan membantu menurunkan suhu tubuh-Pakaian tipis akan membantu mengurangi penguapan tubuh-Pemberian cairan merupakan wewenang dokter sehingga perawat perlu berkolaborasi.

Diagnosa Keperawatan 2Tujuan: Kebutuhan nutrisi terpenuhi

Intevensi :-Kaji keluhan maag, sakit menelan dan muntah yang dialami klien-Berikan makanan yang mudah ditelan-Berikan makanan dalam porsi kecil dan frekwensi sering-Jelaskan manfaat nutrisi bagi klien-Berikan obat-obatan antasida sesuai kolaborasi-Berikan nutrisi parenteral sesuai kolaborasi

Rasional :-Untuk menetapkan cara mengatasinya-Membantu mengurangi kelelahan pasien dan meningkatkan asupan makanan karena mudah ditelan-Untuk menghindari mual dan kembung-Meningkatkan pengetahuan pasien tentang nutrisi, sehingga motivasi untuk makan meningkat.-Anti antasida (anti genetik) membantu pasien mengurangi rasa mual dan muntah, dengan pemberian obat tersebut diharapkan intake nutrisi pasien meningkat.-Nutrisi paranteral sangat bermanfaat/dibutuhkan terutama jika intake peroral/ sangatkurang, jenis dan jumlah pemberian nutrisi parenteral.

Diagnosa Keperawatan 3Tujuan: Aktivitas tubuh terpenuhi

Intervensi :-Kaji kemampuan klien-Kaji hal-hal yang mampu di lakukan oleh klien-Bantu klien memenuhi kebutuhan aktivitasnya sesuai tingkat keterbatasan klien-Bantu klien untuk mandiri sesuai perkembangan kemajuan fisiknya-Beri penjelasan tentang hal-hal yang dapat membantu dan meningkatkan fisiknya.

Rasional :-Untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien-Untuk mengetahui tingkat ketergantungan pasien dalam memenuhi kebutuhannya.-Akan membantu pasien untuk memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa orang lain-Dengan melatih kemandirian pasien, maka pasien tidak mengalami ketergantungan pada perawat-Dengan penjelasan yang diberikan kepada pasien, maka pasien termotivasi untuk kooperatif selama perawat terutama terahdap tindakan yang dapat meningkatkan kekuatan fisiknya seperti pasien mau menghabiskan porsi makanan.

Diagnosa Keperawatan 4Tujuan: Volume cairan kembali normal

Intervensi :-Kaji keadaan umum klien-Observasi adanya tanda-tanda syok-Anjurkan klien untuk banyak minum-Berikan cairan IV sesuai kolaborasi-Observasi dan catat intake dan out put

Rasional :-Menetapkan data dasar pasien, untuk mengetahui dengan cepat keadaan normalnya.-Agar dapat segera dilakukan tindakan untuk menangani syok yang dialami pasien.-Asupan cairan sangat di perlukan untuk menambah volume cairan tubuh-Pemberian cairan IV sangat baik bagi pasien yang mengalami defisit volume cairan, keadaan umum yang buruk karena cairan langsung masuk kepembuluh darah (vaskuler) pemberian sesuai dengan program dokter karena merupakan wewenang dokter-Untuk mengetahui penyebab defisit volume cairan tubuh jika haluaran urine 25 ml, maka pasien mengalami syok.

Diagnosa Keperawatan 5Tujuan: Perfusi jaringan kembali normal

Intervensi :-Periksa darah lengkap (Hb, Ht, Eritrosit)-Pantau tanda-tanda vital-Berikan terapi cairan sesuai indikasi-Anjurkan pasien untuk banyak istirahat

Rasional :-Membantu dalam perhitungan kebutuhan darah pengganti dan memantau keefektifan dari terapi.-Hipotensi yang berhubungan denganperubahan pada kecepatan nadi mungkin mencerminkan hipovolemi akibat kehilangan darah.-Cairan pengganti tergantung pada derajathipovolemi atau lamanya perdarahan-Aktivitas pasien yang tidak terkontrol dapat menyebabkan terjadinya perdarahan.

Diagnosa Keperawatan 6Tujuan: Nyeri teratasi

Intervensi :-Kaji tingkat nyeri-Kaji faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi klien terhadap nyeri-Berikan posisi yang nyaman-Berikan kesempatan pada klien untuk berkomunikasi dengan teman-teman atau orang terdekat-Berikan obat-obatan analgesik sesuai kolaborasi

Rasional :-Untuk mengetahui berapa berat nyeri yang dialami pasien-Mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi pasien terhadap nyeri-Reaksi pasien terhadap nyeri dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor tersebut,maka perawat dapat menentukan intervensi yang sesuai dengan masalah pasien-Berhubungan dengan orang-orang terdekat atau teman membuat pasien gembira/bahagia dan dapat mengalihkan perhatian terhadap nyeri.-Obat-obat analgetik dapat membantu menekan atau mengurangi nyeri pasien perlu adanya kolaborasi dengan dokter karena pemberian obat merupakan wewenang dokter.

Diagnosa Keperawatan 7Tujuan: Perdarahan tidak ada lagi

Intervensi :-Monitor tanda-tanda penurunan trombosit yang disertai dengan tanda klinis.-Jelaskan tentang pengaruh trombositopenia pada klien.-Monitor jumlah trombosit-Berikan penjelasan pada keluarga klien untuk melaporkan jika ada perdarahan lebih lanjut seperti hematemesis, epistaksis.-Kolaborasidalam pemberian obat-obatan sesuai indikasi

Rasional :-Agar pasien/keluarga mengetahui hal-hal yang terjadi pada pasien dan dapat membantu mengantisipasi terjadinya perdarahan karena trombositopenia.-Dengan jumlah trombosit yang di pantau setiap hari, dapat diketahui tingkat kolaborasi pembuluh darah dan kemungkinan perdarahan yang dapat di alami pasien.-Keterlibatan keluarga dengan segera melaporkan terjadinya perdarahan (nyata) akan membantu pasien mendapatkan penanganan sedini mungkin.-Dengan mengetahui obat-obatan yang di minum dan manfaatnya maka pasien akan termotivasi untuk mau minum obat sesuai dosis atau jumlah yang diberikan.

Diagnosa Keperawatan 8Tujuan: Klien mengatakan proses penyakit dan perawatan sudah dapat di mengerti

Intervensi :-Kaji tingkat pengetahuan keluarga-Kaji latar belakang pendidikan keluarga-Berikan penjelasan tentang proses penyakit, perawatan dan pengobatan-Jelaskan semua prosedur yang akan dilakukan dan manfaatnya-Beri kesempatan keluarga untuk menanyakan hal-hal yang ingin diketahui.

Rasional :-Untuk memberikan informasi pada pasien/keluarga, perawat perlu mengetahui sejauh mana informasi atau pengetahuan tentang penyakit yang diketahui pasien serta kebenaran informasi yang telah di dapatkan sebelumnya.-Agar perawat dapat memberikan penjelasan sesuai dengan tingkat pendidikan mereka sehingga penjelasan dapat dipahami dan tujuan yang direncanakan tercapai.-Agar informasi dapat di terima dengan mudah sehingga tidak menimbulkan kesalah pahaman.-Mengurangi kecemasan dan memotivasi pasien untuk kooperatif selama masa rawatan atau penyembuhan.-Dengan mengetahui prosedur atau tindakan yang dialami.(Suryadi, 2001)

BAB IILAPORAN KASUS

2.1. PENGKAJIAN2.1.1. Pengumpulan DataI.Identitas AnakNama anak: An. NAnak ke:4Tanggal Lahir: 27 Oktober 2001Jenis kelamin: PerempuanTanggal Pengkajian: 10 November 2010Tanggal masuk: 07 November 2010

Identitas Orang TuaNOAYAHIBU

1234567NamaUmurPekerjaanSuku BangsaAgamaPendidikanAlamatTn. F39 TahunwiraswastaBatakIslamSMKJl. Perjuangan Gg, Buntu MedanNy. L37 TahunIRRTBatakIslamSMAJl. Perjuangan Gg, Buntu Medan

II.Kedudukan Anak Dalam Keluarga dan Keadaan SaudaraKehamilanAbLahir MatiLahir HidupJenis KelaminUmurKeadaan Sekarang

SakitMatiSebab kematian

12

--

--

LP

14 thn9 thn

-

--

--

III.Alasan DirawatA. Keluhan UtamaDemam

B.Riwayat PenyakitKlien mulai panas 7 hari yang lalu, panasnya tinggi secar mendadak dan naik turun, sakit kepala klien di alami klien mulai 7 hari yang lalu, pilek dialami klien mulai 5 hari yang lalu dan adanya darah di hidung, klien mengalami batuk 1 hari yang lalu, batuk panjang dan disertai muntah tetapi tidak berdahak, nafsu makan berkurang, defekasi sedikit tapi sering 3-4x/hari ,konsistensi lembek berbau amis / busuk. Klien merasa nyeri pada seluruh tubuh maupun lokasi kulit pucat dan ada bintik-bintik merah pada kulit mulai 4 hari yang lalu

C. Riwayat Kesehatan masa laluKliem pernah mengalami demam sewaktu klien berumur 6 tahun karena demam tidak turun klien sering menangis maka orang tua klien sering menangis maka orang tua klien membawa ke puskesmas untuk berobat, kemudian sejak 1 minggu yang lalu panasnya tinggi secara mendadak dan naik turun sehingga klien di bawa kerumah sakit Pirngadi medan untuk melakukan perawatan

IV.Riwayat Anak1.Pada masa anak dalam kandungana. Pemeriksaan kehamilan dilakukan 2-3 x di klinik bersalinb. Makanan cukup, obat-obatan yang telah diminum ibu selama hamil tidak jelas dan penyakit yang diderita ibu selama hamil tidak ada.

2. Pada waktu melahirkanKlien dilahirkan di klinik ditolong oleh bidan dan dilahirkan dengan normal, keadaan setelah lahir menangis dengan spontan, bayi lahir cukup bulan (9 bulan), BB 3500 gram dan panjang badan 50 cm.

V.Kebutuhan Bio-Psiko-Sosial Dalam Kehidupan Sehari-hariA.BernafasKlien tidak pernah mengalami kesulitan dalam bernafas dan sekarang klien juga tidak mengalami kesulitan dalam bernafas.

B.Makanan bayi dan minumASI diberikan selama 12 bulan, setelah ASI tidak diberikan lagi, bayi diberi susu buatan + ASI, bayi diberi makanan tambahan pisang dan pepaya, bubur susu diberikan selama 6 bulan.

Masa anak-anakJenis makanan yang diberikan nasi, sayur, telur, daging, ikan dan susu, makanan pantangan tidak ada.

C.EliminasiSebelum masuk RS klien BAB 1 x sehari dilakukan sendiri tanpa dibantu oleh orang lain, setelah masuk RS klien BAB 3 4x/sehari, konsistensi lembek, berbau khas dan warnanya seperti ter, sebelum masuk RS klien BAK 4-5 x/hari, klien BAK lancar dan dilakukan sendiri tanpa dibantu oleh orang lain sesudah masuk RS, klien BAK 3-4x/hari warnanya kuning jernihsebanyak+1000 cc, klien masih di tolong penuh oleh orang tua.

D.TidurKebiasaan anak dirumah sebelum tidur mencuci kaki dan BAK, tidur siang mulai pukul 14.00 sampai 16.00, tidur malam 21.00 Wib, dan tidur malam 8 jam dan klien tidur nyenyak, tidak pernah ngompol mengingau ataupun mengorok, kebiasaan tidur dengan satu bantal, dengan selimut dan suka lampu terang, anak sekarang tidur gelisah karena suhu tubuhnya meningkat.

E.Kebiasaan diriKebiasaan klien mandi dirumah 2 x/hari, klien mandi di kamar mandi dan keadaan klien sekarang mandi ditolong oleh ibunya, kebersihan gigi bersih, kuku pendek dan bersih, pakaian bersih, rapi dan terawat.

F.AktivitasSebelum Masuk rumah sakit klien masih bias melakukan aktivitas sendiri seperti aktivitas Buang air besar dan Buang air kecil, mandi juga dilakukan sendiriSetelah masuk rumah sakit klien tidak bias malakukan aktivitas sendiri, semua aktivitas dilakukan di rumah sakit di Bantu oleh ibunya sendiri.

G.Hubungan Anak dengan Ayah/Ibu dan KeluargaHubungan anak dengan ayah/ibu erat sekali, jarang bertengkar dengan saudara, tingkah laku klien dirumah mudah diatur, klien suka bermain dengan permainan yang diberikan orang tuanya, klien pernah berekreasi tapi jarang.

VI.Pengawasan KesehatanKlien mempunyai KMS, imunisasi tidak jelas, karena ibu klien tidak mengingatnya lagi.

VII.Penyakit Yang Pernah DialamiKlien pernah demam tinggi lamanya 5 hari waktu klien berumur 6 tahun dan kemudian dibawah berobat ke puskesmas, klien tidak pernah alergi dengan obat.

VIII.Perkembangan Anak1. Mengangkat kepala: 3 bulan2. Berbalik: 4 bulan3. Berdiri: 9 bulan4. Duduk: 6,5 bulan5. Berjalan: 12 bulan6.Gigi pertama tumbuh: 9 bulan7.Mengucapkan satu dua patah kata: 10 bulan8. Mengucapkan satu kalimat: 13 bulan9. Toilet training: 24 bulan

X.Pemeriksaan Anak Sekarang1.Keadaan umumKebersihan anak baik, keadaan gizi sedang, gerakan-gerakan klien aktif2.Warna kulitKuning langsat3.Suara waktu menangisNormal keras4.TonusTonus klien baik5.TurgorTurgor kulit klien kurang baik, bila dicubit lama kembalinya(ptecie) terutama pada kedua tangan klien.RR : 30x/menit.HR : 80x/menitTD:110/70mmHgT:38,5c

6.Oedem:Tidak dijumpai oedem pada klien7.Kepalatidak ada kelainan strukturBentuknya oval, kebersihan rambut baik, warna rambut hitam, keadaan rambut lemas.8.Matatidak ada kelainan strukturKonjungtiva pucat sclera putih dan bulu mata melengkung keluar atau lentik.9.Hidungtidak ada kelainan strukturGerakan cuping hidung tidak ada, klien pilek terus-menerus10.TelingaTelinga klien bersih dan tidak ada kelainan11.MulutTidak ada stomatitis, bibir klien pucat dan kering12.GigiGigi klien kurang bersih, jenis gigi seri tidak ada kelainan.13.LidahLidah klien tampak bersih14.TenggorokanPada tonsil tidak ada pembesaran, tidak merah dan tidak ada selaput putih.15.LeherPada leher tidak ada pembesaran kelenjar16.ThoraxBentuk dada simetris dan pernafasan teratur17.Cord/jantungtidak ada kelainan

18.AbdomenTidak ditemukan adanya edema19.Genitaliatidak ada kelainan struktur20.Ukuran-ukuranBerat Badan: 25 kgPanjang badan: 136 cmLingkar kepala: 45 cmLingkar dada: 60 cmLingkar lengan: 20 cmSuhu: 380CNadi: 90x/menitPernafasan: 22 x/menit21.Kepandaian anak sekarang-Klien mampu membaca komik-Klien mampu menghafal perkalian, berhitung-Klien mampu menulis.

Pemeriksaan penunjangPemeriksaanHasilnormalinterpretasi

Hb8,9 %12 14 gr%Menurun

Ht26 %37 47 gr%Menurun

Leukosit11,5 x 103/mm36000 10.000/mm3Menurun

Trombosit32x 103/mm3250 - 450x103/mm3menurun

Therapy-IVFD Nacl20 gtt/iDigunakan untuk mengganti cairan tubuhyang hilang serta mencegah timbulnyasyok-Amoxilin 3 x 250 mg/oralSebagai antibiotik dari virus dengue-Paracetamol 3 x 250 mg/oraldigunakan sebagai antibiotik padapasien demam-Diet M II 1400 k.kal + 30 gram proteinuntuk memenuhikebutuhan nutrisi padaklien

2.1.2.Pengelompokan DataData Subjektif-Klien mengatakan tubuhnya panas/demam-Ibu klien mengatakan haus-Klien mengatakan tidak selera makan, terasa mual dan sakit pada waktu menelan-Klien mengatakan kedinginan/merasa kedinginan-Klien mengatakan cemas tentang kondisi penyakitnya-Klien mengatakan badannya lemas-Data Objektif-Klien tampak pucat, cemas saat dipalpasi badan terasa panas temp : 38,50C, RR : 30x/i,pols : 80x/i, leukosit 11,5 x 103mm3-Mukosa mulut tampak pucat, demam 38,50C, mual, muntah, klien tidak selera makan dan turgor kulit jelek dicubit >2 detik, intake 1700 cc, out put 1000 cc-Makanan (diet yang disajikan) 1/3 yang habis, adanya muntah, frekuensi 2 x/hari.-Klien tampak bedrest, pada ekstremitas bagian kiri terpasang infus.-Adanya perdarahan dari lambung, protective, klien tampak gelisah Hb 8,9 gr%,Ht : 26%, trombosit 32 x 103mm3, anak tampak pucat.-Klien sering bertanya-tanya tentang penyakitnya pada perawat.

2.1.3.Analisa DataNODATAETIOLOGIMASALAH

1DS: Klien mengatakan demam menggigilDO: Klien tampak pucat, lemas saat dipalpasi badan terasa panas Temp 38,50C, RR : 30x/i, Pols: 80x/i, leukosit 11,5 x 103/mm3Proses penyakitInfeksi virus dengueDemamPeningkatan suhu tubuh (hipertermia)

2DS: Klien mengatakan hausDO: Mukosa mulut tampak pucat, demam 38,50C, mual, muntah tidak ada, tidak selera makan, turgor kulit jelek, bila dicubit kembali > 2 detik. Intake : 1700 ccout put : 1000 ccPeningkatan permeabilitasKebocoranplasmaHipovolemiaSyokDefisit volume cairan

3DS: Klien mengatakan tidak selera makan, terasa mual dan sakit pada waktu menelan.DO: makanan yang disajikan 1/3 yang habis, ada muntah, frekuensi 2x/hari.Anorexiamual, muntahKebutuhan nutrisi kurang

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

4DS : Klien mengatakan badannya lemahDO: Klien tampak bedrest, pada ekstremitas bagian kiri terpasang infus.Adanya penurunan tonus ototKelemahan fisik

Intoleransi aktivitas

5DS : Klien merasa kedinginanDO: Adanya perdarahan dari lambung, protective, klien tampak gelisah, , Hb 8,9%,Ht 26%, trombosit 32x103/mm3,anak tampak pucatTrombositopeniaPerdarahanPerubahan perfusi jaringanPerubahan perfusi jaringan

6DS : Klien mengatakan cemas tentang kondisi penyakitnyaDO: Klien sering bertanya tentang penyakitnya kepada perawatKurang informasiKurang pengetahuan

Kurang pengetahuan tentang proses penyakitnya

2.2.DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Perubahan perfusi jaringan berhubungan denganadanya trombositopenia ditandai dengan klien merasa kedinginan, adanya perdarahan dari lambung, protective, klien tampak gelisah, Hb : 8,9 gram, Ht 26%, Trombosit 32 x 103mm3,anak tampak pucat.

2. Defisit volume cairan berhubungan denganadanya kebocoran plasma ditandai dengan klien mengatakan haus, mukosa mulut tampak pucat, demam 38,50C, mual, muntah, tidak selera makan dan turgor kulit jelek dicubit kembali > 2 detik, intake 1700 cc, out put : 1000 cc.

3. Peningkatan suhu tubuh berhubungan denganproses infeksi virus dengue ditandai dengan klien mengatakan demam menggigil,klientampak pucat, lemas, saat di palpasi badan terasa panas.Temp : 38,50C, RR 30x/i, pols : 80x/i, Leukosit 11,5 103/mm3.4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Anorexia ditandai dengan klien mengatakan badannya lemas, klien tampak bedrest, pada ekstremitas bagian kiri terpasang infus.

5. Intoleransi aktivitas berhubungan denganadanya penurunan tonus otot ditandai dengan klien mengatakan badannya cemas, klien tampak bedrest, pada ekstremitas bagian kiri terpasang infus.

6. Kurang pengetahuan tentang proses penyakitnya berhubungan dengankurang informasi ditandai dengan klien mengatakan cemas tentang penyakitnya, klien sering menangis.

2.3.PERENCANAAN, IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Diagnosa Keperawatan 1Tujuan : Perdarahan tidak terjadiKH: Trombosit kembali normal

Intervensi :-Kaji tanda-tanda terjadinya perdarahan-Monitor Hb, Ht dan trombositopenia-Monitor TTV-Pantau feses setiap BAB-Beri tranfusi darah jika terjadi perdarahan

Rasional :-Untuk mengetahui keadaan dini perdarahan-Untuk melihat perubahan yang terjadi pada diri klien-Untuk mengetahui perubahan keadaan tubuh-Untuk membandingkan intake dan output makanannya-Untuk mengetahui apakah di feses terjadi perdarahanImplementasi :-Jam 14.20 Wib:Mengkaji tanda-tanda terjadinya perdarahan yaitu apakah sakit perut yang hebat, nadi yang lembut, kecil sampai tidak teraba, pucat dan tubuh dingin-Jam 14.30 Wib:Memeriksa Hb dan Trombositopenia-Jam 14.40 Wib:Memonitor tanda-tanda vital yaitu TD dan DN apakah menurun, jika menurun perawat harus lebih waspada-Jam 15.00 Wib:Memantau feses setiap pasien BAB, apakah ada darah atau tidak dan seberapa banyak feses yang keluar.-Jam 15.10 Wib:Memberitranfusi darah trombosit 2 bag 10 gtt/i.

Evaluasi :S:Anak masih merasa kedinginanO:Adanya perdarahan dari lambung, anak tampak pucatA:Perdarahan masih ada perubahan perfusi jaringan, masalah belum teratasiP: R/T dilanjutkan

Diagnosa Keperawatan 2Tujuan:Kebutuhan volume cairan terpenuhi/volume cairan adekuatKH: -Turgor kulit baik-Mukosa bibir lembab

Intervensi :-Kaji keadaan umum klien dan kaji tanda-tanda gejala dehidrasi dan observasi tanda-tanda vital sign.-Anjurkan klien banyak minum dan kajiinput dan out put-Berikan cairan IV sesuai indikasi-Observasi adanya syok/tanda-tanda syok-Kolaborasi dalam pemberian antibiotikRasional :-Agar dapat dilakukan tindakan untuk menangani kemungkinan terjadinya syok pada klien-Asupan cairan sangat di perlukan untuk menambah volume cairan tubuh-Pemberian cairan IV sangat baik untuk mengganti cairan yang telah hilang-Agar dapat segera dilakukan tindakan untuk mengurangi syok yang dialami klien-Untuk mencegah terjadinya infeksi

Implementasi :-Jam 14.20 Wib:Mengobservasi tanda-tanda vital dan keadaan umum klien lemah.-Jam 14.45 Wib:Memberikan klien banyak minum sebanyak+250 cc-Jam 15.00 Wib:Mengkaji tanda-tanda dehidrasi dan gejala dehidrasi, riwayatmuntah (+), kehausan (+), turgor kulit jelek, mual, muntah-Jam 15.20 Wib:Memberikan obat antibiotik amoxilin 250 mg/oral.

Evaluasi :S:Anak mengatakan masih hausO:Mukosa bibir kering tampak kering, TTV :Temp 38,50C, Pols80x/i, RR30x/I, TD : 110/70 mmHg.A:Volume cairan belum terpenuhi, masalah belum teratasiP: R/T dilanjutkan

Diagnosa Keperawatan 3Tujuan: Suhu tubuh kembali normalKH: -Klien tidak demam menggigil, temp dalam batas normal 36 370C-Anak tidak panas lagi

Intervensi :-Kaji keadaan umum klien, serta tanda-tanda vital-Kompres anak dengan air dingin-Berikan banyak minum air putih-Ganti pakaian anak dengan pakaian yang tipis-Anjurkan klien untuk tidak memakai selimut dan pakaian yang tebal-Kaji saat timbulnya demam-Kolaborasi dalam pemberian obat penurun panas (antipiretik)

Rasional :-Menetapkan data-data klien untuk mengetahui dengan cepat keadaan normalnya.-Agar tidak terjadi vasodilatasi sehingga demam turun-Membantu pengeluaran/penguapan dari dalam sehingga demam cepat turun-Untuk meningkatkan evavorasi-Pakaian tipis akan membantu mengurangi penguapan tubuh-Untuk mengidentifikasi pola demam klien-Umtuk mempercepat proses turunnya panas

Implementasi :-Jam 14.30 Wib:Mengukur suhu tubuh klien temp 38,50C-Jam 14.45 Wib:Mengompres anak dengan air dingin didaerah axila, dan lipatan paha.-Jam 15.30 Wib:Mengganti pakaian klien dengan pakaian tipis-Jam 15.45 Wib:Memberikan obat penurun panas paracetamol 250 ml/oral-Jam 16.00 Wib:Memberikan anak banyak minum 5 6 gelas sehari

Evaluasi :S:Klien mengatakan masih demam menggigilO:Temp 38,50C, wajah tampak merah, lemasA:Peningkatan suhu tubuh, masalah belum teratasiP:R/T dilanjutkan

Diagnosa Keperawatan 4Tujuan: Nutrisi terpenuhiKH: -Porsi yang disajikan habis-Anak tampak selera makan

Intervensi :-Berikan makanan dalam porsi kecil tapi sering-Sajikan diet M II dalam bentuk hangat-Anjurkan pada keluarga untuk memberikan makanan tambahan yang disenangi klien-Jelaskan manfaat makanan bagi klien

Rasional :-Mengurangi rasa kepenuhan yang akan memicu rasa mual-Dapat menambah nafsu makan-Dapat menambah masukan pada klien-Untuk menghindari mual dan muntah yang dialami

Implementasi :-Jam 15.00 Wib:Memberikan makan dalam porsi yang kecil tapi sering-Jam 15.20 Wib:Menganjurkan pada keluarga untuk memberikan makanan yang disenangi anak-Jam 15.30 Wib:Menganjurkan pada keluarga agar klien mengkonsumsi roti kering dan buah.-Jam 15.45 Wib:Menjelaskan manfaat makanan bagi klien

Evaluasi :S: Anak mengatakan tidak selera makanO: Diet yang disajikan tidak haibsA: Kebutuhan nutrisi belum terpenuhi, masalah belum teratasiP: R/T dilanjutkan

Diagnosa Keperawatan 5Tujuan: Klien mampu melakukan aktifitas sendiriKH:-Melaporkan intoleransi aktivitas berkurang-Dapat melakukan aktivitas tanpa bantuan

Intervensi :-Anjurkan klien untuk menghindari banyak bergerak/beraktivitas-Dekatkan benda-benda yang dibutuhkan klien-Anjurkan klien mengikuti aktivitas dengan istirahat yang cukup-Tingkatkan tirah baring, duduk, beri lingkungan yang tenang

Rasional :-Menghemat energi dan menghindari pergerakan tenaga terus menerus-Untuk mengurangi melakukan aktivitas yang berlebihan dan meminimalkan aktivitas.-Tingkat aktivitas disesuaikan dengan tingkat kelemahan-Meningkatkan istirahat dan ketenangan menyediakan energi yang digunakan untuk penyembuhan

Implementasi :-Jam 14.10 Wib: Menganjurkan klien untuk menghindari banyak bergerak/ beraktivitas-Jam 14.30 Wib: Mendekatkan benda-benda yang dibutuhkan klien-Jam 15.00 Wib:Menganjurkan klien untuk menghemat aktivitas dengan istirahat yang cukup.-Jam 15.30 Wib:Meningkatkan tirah baring, duduk dan memberi lingkungan yang tenang.

Evaluasi :S: Anak mengatakan masih lemahO: Tampak lemah dan terpasang infusA: Aktivitas klien mulai terpenuhi, masalah teratasiP: R/T dilanjutkan

Diagnosa Keperawatan 6Tujuan: Pengetahuan klien/keluarga bertambahKH: Klien tidak bertanya-tanya lagi dan cemas berkurang

Intervensi :-Kaji tingkat pengetahuan klien/keluarga tentang penyakitnya-Latar belakang pendidikan keluarga-Jelaskan prosedur yang akan dilakukan dan manfaatnya bagi klien-Berikan kesempatan pada klien/keluarga untuk menanyakan hak-haknya.

Rasional :-Untuk memberikan informasi pada klien/keluarga-Agar perawat dapat memberikan penjelasan sesuai dengan tingkat pendidikan-Dengan mengetahui kecemasan akan memotivasi klien untuk kooperatif perawatan dan penyembuhan.-Untuk mengetahui prosedur atau tindakan

Implementasi :-Jam 15.15 Wib:Mengkaji tingkat pengetahuan klien/keluarga tentang penyakitnya.-Jam 15.25 Wib:Mengkaji latar belakang pendidikan klien/keluarga-Jam 15.40 Wib:Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan dan manfaatnya.-Jam 16.00 Wib:Memberikan kesempatan pada klien/keluarga untuk menanyakan hal-hal yang tidak diketahui.

Evaluasi :S:Klien mengatakan belum mengerti tentang penyakitnyaO:Klien masih bertanya-tanya tentang penyakitnyaA: Kurang pengetahuan klien tentang penyakitnyaP:R/T dilanjutkan

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal 11 November 2010Diagnosa Keperawatan 1S:Anak masih merasa kedinginanO:Adanya perdarahan dari lambung.A:Perdarahan belum teratasi.P:-Kaji tanda-tanda terjadinya perdarahan-Monitor TTV-Pantau feses setiap kali mau BAB-Beri tranfusi darah jika terjadi perdarahanI:-Mengkaji tanda-tanda terjadinya perdarahan-Memonitor TTV, temp 37,50C pols 80x/I, RR 20x/i, TD 110/70 mmHg-Memantau feses setiap kali mau BAB-Memberikan tranfusi darah bag 2/12 jam sebanyak 10 gtt/iE:Perdarahan mulai berhenti, perubahan perfusi jaringan, masalah teratasi sebagianR:R/T dilanjutkan

Diagnosa Keperawatan 2S:Klien mengatakan masih hausO:Mukosa bibir tampak kering, TTV : Temp : 38,50C, pols 80x/i, RR : 30x/i, TD 110/70 mmHg.A:Kekurangan volume cairanP:-Observasi vital sign dan keadaan umum pasien-Anjurkan anak untuk banyak minum-Berikan cairan IV sesuai indikasi-Kolaborasi dalam pemberian antibiotikI:-Mengobservasi vital sign Temp 37,50C, pols80x/i, RR 20x/i, TD : 110/70mmHg-Menganjurkan anak untuk banyak minum.-Memberikan ciaran infus Nacl 20 gtt/I-Memberikan obat antibiotik amoxilin 250 mg/oralE:Volume cairan mulai terpenuhi, masalah teratasi sebagianR:R/T dilanjutkan

Diagnosa Keperawatan 3S:Klien mengatakan masih demam menggigilO:Temp 38,50C, wajah tampak merah, lemahA:Peningkatan suhu tubuh pada klien belum teratasiP:-Kaji saat timbulnya demam (temp 38,50C) dan beri obat oral paracetamol-Observasi TTV 3 jam sekali atau lebih-Beri kompres dingin-Kolaborasi dalam pemberian obat penurun panas (antipiretik)I:-Mengkaji saat timbulnya demam (Temp : 38,50C) dan memberikan obat penurun panas paracetamol 250 mg/oral.-Mengobservasi TTV 3 jam sekali atau lebih-Memberi kompres dingin di axila lipatan paha dan dahiE: Suhu tubuh mulai normal, masalah teratasi sebagianR:R/T dilanjutkan

Diagnosa Keperawatan 4S:Anak mengatakan mulai selera makan,mualmulai berkurangO:Diet yang disajikan yang habisA:Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhP:-Berikan makanan dalam porsi kecil tapi sering-Sajikan makanan dalam bentuk hangat-Anjurkan keluarga untuk memberikan makanan tambahan yang disukaiklien-Jelaskan manfaat makanan bagi klienI:-Memberikan makanan dalam porsi kecil tapi sering-Sajikan diet M II dalam bentuk hangat-Menganjurkan keluarga untuk memberikan makanan tambahan yang disukai klien-Menjelaskan manfaat makanan bagi klienE: Nutrisi mulai terpenuhi, masalah teraasi sebagianR:R/T dilanjutkan

Diagnosa Keperawatan 5S:Klien mengatakan masih lemahO: Klien tampak lemahA:Aktivitas sehari-hari belum terpenuhiP:-Anjurkan klien untuk menghindari banyak bergerak/beraktivitas-Dekatkan benda-benda yang dibutuhkan klien-Anjurkan klien untuk mengikuti aktivitas dengan istirahat yang cukup-Tingkatkan tirah baring, duduk dan berikan lingkungan yang tenangI: -Menganjurkan klien untuk menghindari banyak bergerak/beraktivitas-Mendekatkan benda-benda yang dibutuhkan klien-Menganjurkan klien untuk mengikuti aktivitas dengan istirahat yang cukup-Meningkatkan tirah baring, duduk dan memberikan lingkungan yang tenangE:Kebutuhan aktivitas klien belum terpenuhi, masalah belum teratasiR:R/T dilanjutkan

Diagnosa Keperawatan 6S:Klien mengatakan sudah mengerti tentang penyakitnyaO:Klien tidak bertanya-tanya lagi, klien tampak rileksA:Kurang pengetahuan klien tentang penyakitnya dapat teratasiP:-Kaji tingkat pengetahuan klien tentang penyakit DHF-Lihat latar belakang pendidikan keluarganya-Jelaskan pada keluarga prosedur yang akan di lakukanI:-Mengkaji tingkat pengetahuan klien tentang penyakit DHF-Melihat/bertanya latar belakang pendidikan keluarga klien-Menjelaskan pada keluarga prosedur yang akan dilakukanE:Pengetahuan klien bertambah, masalah sudah teratasiR:R/T dihentikan

Tanggal 12 November 2010Diagnosa Keperawatan 1S:Klien mengatakan sudah mulai sehatO:Klien tampak segar, klien tidak pucat lagiA:Perdarahan berhenti, perfusi jaringan kembali normal, masalah teratasiP:R/T dipertahankan

Diagnosa Keperawatan 2S:Anak mengatakan masih hausO:Temp : 36,50C, pols 72x/i, RR : 22x/i, TD 100/70 mmHg.A:Masalah kekurangan volume cairan belum teratasiP:-Monitor tanda-tanda perdarahan-Berikan anak banyak minumI:-Monitor tanda-tanda perdarahan (Ptecie, bintik-bintik, perdarahan)-Memberikan banyak minum+1500 cc/hariE:Kekurangan volume cairan belum terpenuhi, masalah belum teratasiR:R/T dilanjutkan

Diagnosa Keperawatan 3S:Klien mengatakan tidak demam menggigilO:Temp 36,50C, pols : 72x/I, RR 22 x/i, TD : 110/70 mmHg.A:Suhu tubuh normal, masalah sudah teraasiP:R/T dipertahankan

Diagnosa Keperawatan 4S:Anak mengatakan sudah selera makanO:Diet yang disajikan habisA:Kebutuhan nutrisi terpenuhi, masalah teratasiP:R/T dipertahankan

Diagnosa Keperawatan 5S:Klien mengatakan tidak lemah/lemas lagiO: Klien mampu melakukan aktivitasA:Kebutuhan aktivitas klien terpenuhi, masalah teratasiP:R/T dipertahakan

Diagnosa Keperawatan 6S:Klien mengatakan sudah mengerti tentang penyakitnyaO:Klien tidak bertanya-tanya lagi klien tampak rileksA:Pengetahuan klien bertambah masalah teratasiP:R/T dihentikan

Tanggal 13 November 2010Diagnosa Keperawatan 1S:Klien mengatakan sudah mulai sehatO:Klien tampak segar, klien tidak pucat lagiA:Perdarahan berhenti, perfusi jaringan kembali normal, masalah teratasiP:R/T dihentikan

Diagnosa Keperawatan 2S:Anak mengatakan sudah tidak haus lagiO:Temp : 36,50C, pols 72x/i, RR : 22x/i, TD 100/70 mmHg.A:masalah kekurangan volume cairan sudah teratasi sebagian.P:R/T pertahankan

Diagnosa Keperawatan 3S:Klien mengatakan tidak menggigil lagiO:Temp 36,50C, pols : 72x/I, RR 22 x/i, TD : 110/70 mmHg.A:Suhu tubuh normal, masalah sudah teratasiP:R/T dihentikan

Diagnosa Keperawatan 4S:Anak mengatakan sudah selera makanO:Diet yang disajikan habisA:Kebutuhan nutrisi terpenuhi, masalah teratasiP:R/T dhentikan

Diagnosa Keperawatan 5S:Klien mengatakan tidak lemah/lemas lagiO: Klien mampu melakukan aktivitasA:Kebutuhan aktivitas klien terpenuhi, masalah teratasiP:R/T dihentikan.

DAFTAR PUSTAKA

Arif, MansyoerKapita Selekta Kedokteran, Edisi III, Jilid II, Media Aesculapius, Jakarta, 2000.

Ngastiyah,Perawatan Anak Sakit, Cetakan I, Buku Kedokteran, EGC,Jakarta, 2003.

Nelson,Ilmu Kesehatan Anak, Edisi !, EGC, Jakarta,2000

Suryadi,Asuhan Keperawatan Pada Anak, Edisi I, Buku Pengajar Praktik Klinik, 2001.

DIPOSKAN OLEHABEX RANK GAYODI21.00KIRIMKAN INI LEWAT EMAILBLOGTHIS!BERBAGI KE TWITTERBERBAGI KE FACEBOOKBAGIKAN KE PINTERESTTIDAK ADA KOMENTAR:POSKAN KOMENTAR