document15

144
PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA KELAS UNGGULAN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI I WANADADI KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN AJARAN 2004/2005 SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang Oleh: Afri Setyani NIM 1124000020 FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN 2005

Upload: pustaka78

Post on 05-Dec-2014

35 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Document15

PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA KELAS UNGGULAN DI

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

NEGERI I WANADADI KABUPATEN BANJARNEGARA

TAHUN AJARAN 2004/2005

SKRIPSI

Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

pada Universitas Negeri Semarang

Oleh:

Afri Setyani

NIM 1124000020

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

2005

Page 2: Document15

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia

skripsi pada:

Hari :

Tanggal:

Semarang, April 2005

Pembimbing I Pembimbing II

Drs.Sutomo, M.Pd Dra. Nurussa’dah, M.Si

NIP: 131125641 NIP: 131469642

Mengesahkan:

Ketua Jurusan KTP

Drs.Haryanto

NIP.131404301

Page 3: Document15

HALAMAN PENGESAHAN

Telah dipertahankan dihadapan sidang panitia ujian skripsi Fakultas Ilmu

Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Semarang pada

Hari :

Tanggal :

Ketua Sekretaris

Drs.Siswanto, MM Drs.Haryanto

NIP.130515769 NIP.131404301

Pembimbing I Penguji I

Drs.Sutomo, M.Pd Drs. Sukirman, MSi

NIP.131125641 NIP. 131570066

Pembimbing II Penguji II

Dra.Nurussa’adah, M.Si Drs. Sutomo, MPd

NIP.13146964 NIP. 131125641

Penguji III

Dra. Nurussa’dah, M. Si

NIP. 13146964

Page 4: Document15

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar-benar hasil karya sendiri,

bukan jiplakan dari temuan orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau

temuan oarang lain yag terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode

etik ilmiah.

Semarang, April 2005

Afri setyani

NIM:1124000020

Page 5: Document15

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

1. Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru yakin kalau

kita telah berhasil melakukanya dengan baik (Evely Underhill).

2. Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka

terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja.

Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi (Ernest Newman).

3. Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi kita

selalu menyesali apa yang belum kita capai (Scopenhauer).

Skripsi ini akan aku persembahkan untuk:

Kedua orang tuaku (Bapak dan Ibu) tercinta terima

kasih atas doa, kasih sayang dan nasehatnya.

Adik-adiku (Febi-Fajar, Danu, Danang) dan

keponakanku Aqilla, kalian telah memberiku semangat.

Almamater UNNES yang menjadi kebanggaanku.

Page 6: Document15

PRAKATA

Puji Syukur penulis senantiasa panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini

dengan judul” Pembelajaran Matematika Pada Kelas Unggulan di Sekolah Menengah

Pertama Negeri I Wanadadi Kabupaten Banjarnegara Tahun Ajaran 2004/2005”. Penulis

sangat bersyukur sekali karena dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi sebagian

persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Semarang.

Dalam Proses penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa banyak pihak

yang telah membantu dan memberikan dorongan sehingga pada akhirnya skripsi ini dapat

diselesaikan dengan lancar. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat

1. Bapak Imam Suratno dan Ibu Muakhiroh, orang tua penulis yang telah

memberikan dukungan, doa dan pengorbanan serta kasih sayangnya.

2. Dr.A. T Soegito, MM; Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah

memberikan kesempatan belajar dan menimba ilmu di Universitas Negeri

Semarang.

3. Drs. Siswanto, MM; Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan ijin dan kesempatan belajar sampai

terselesaikannya skripsi ini.

4. Drs.Haryanto, Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Universitas

Negeri Semarang yang telah memberikan bantuan dalam pengurusan ijin untuk

penelitian.

5. Drs.Sutomo, M.Pd, Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan

pengarahan dengan sabar dan bijaksana serta memberikan dorongan dari awal

hingga akhir penulisan skripsi ini.

Page 7: Document15

6. Dra. Nurussa’adah, Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan

pengarahan dengan sabar dan bijaksana serta memberikan dorongan dari awal

hingga akhir penulisan skripsi ini.

7. Drs. Bambang Budi S, Kepala Sekolah SMP Negeri I Wanadadi, yang telah

memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.

8. Ibu Rubinem, Wali kelas dan guru-guru kelas unggulan lainya yang telah

memberikan bantuan untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Keluarga besarku yang ada di Banjarnegara yang selalu memberikan semangat

baik material maupun spiritual.

10. Teman-Temanku KTP angkatan 2000, special Jo, Iul dan Nita. Teman- teman

Wisma Putri Adifit, Mbak Lis, Cika, Ika, Uci dan semuanya yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu serta mas Iwan terima kasih untuk bantuan dan

motivasinya.

Dengan segala kerendahan hati, Penulis menyadari bahwa karya ini masih belum

sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak

sangat diharapkan.Akhirnya semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi

penulis sendiri khususnya dan pembaca pada umumnya.

Semarang, April 2005

Penulis

Page 8: Document15

SARI

Afri Setyani. 2005. Pembelajaran Matematika Pada Kelas Unggulan di SMP Negeri I

Wanadadi Kabupaten Banjarnegara Tahun Ajaran 2004/2005. Skripsi. Jurusan

Kurikulum Teknologi Pendidikan. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas

Negeri Semarang.Pembimbing I.Drs.Sutomo, M.Pd. Pembimbing II.

Dra.Nurussa’adah, M.Si.

Kata Kunci: Pelajaran matematika, Kelas unggulan

Penelitian ini dilatar belakangi adanya siswa-siswa yang memiliki kemampuan

lebih/berbakat intelektual di SMP N I Wanadadi, mereka dikelompokan dalam satu kelas

khusus yaitu kelas unggulan. Mengingat pelajaran matematika merupakan salah satu

pelajaran yang di ujikan pada UAN, maka sangat penting untuk dikembangkan sesuai

dengan konsep pembelajaran unggul. Fenomena menunjukkan bahwa dalam proses

belajar matematika masih dianggap pelajaran yang memiliki tingkat kesukaran yang

tinggi dan ditemukan juga siswa yang merasa takut dan kurang suka dengan pelajaran

matematika. Hal ini terbukti dengan perolehan nilai matematika yang rata-rata kelasnya

hanya mencapai nilai 62,4. Berdasarkan latar belakang tersebut perlu diteliti lebih lanjut

mengenai proses pembelajaran matematika pada kelas unggulan yang meliputi tahap

perencanaan, tahap pembelajaran dan tahap penilaian.

Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk memperoleh gambaran secara obyektif

tentang pelaksanaan pembelajaran matematika pada kelas unggulan di SMP N I

Wanadadi. 2) untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang mendukung dalam

pelaksanaan pembelajaran matematika pada kelas unggulan di SMP Negeri I Wanadadi.

3)untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran

matematika pada kelas unggulan di SMP Negeri I Wanadadi.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan subyek penelitian kepala

sekolah, wali kelas, guru matematika dan beberapa guru mata pelajaran lain yang

mengajar di kelas unggulan dan beberapa siswa kelas IIA/ siswa kelas unggulan. Data

diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi, data yang telah terkumpul

dikelompokan , diberi kode, dan dikategorikan untuk kemudian dianalisis.

Dari hasil penelitian untuk menguji keabsahan data maka peneliti terjun langsung

kelapangan dalam rentang waktu 2 bulan (Pebruari-Maret 2005) dan mengambil gambar

untuk menunjang data. Kemudian digunakan teknik triangulasi untuk memperoleh tingkat

kepercayaan yang tinggi dari sumber data utama. Selain itu peneliti juga meggunakan

teknik pengecekan anggota untuk menguji kepercayaan tentang data.

Hasil penelitian yang diperoleh dari observasi dan wawancara dalam

pembelajaran matematika di kelas unggulan menunjukan bahwa proses pembelajaran

yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi perlu dikondisikan lebih baik

agar dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Pembelajaran matematika di kelas

unggulan sudah berjalan efektif dengan berusaha memaksimalkan proses pembelajaran,

proses tersebut juga harus didukung oleh adanya guru yang kompeten dan profesional,

fasilitas belajar yang mendukung dan adanya motivasi yang kuat dari siswa dalam belajar

matematika.

Page 9: Document15

Berdasarkan hasil analisis dari penelitian ini maka penulis memberikan saran-saran

yang berkaitan dengan pembelajaran matematika pada kelas unggulan di SMP Negeri I

Wanadadi, saran tersebut antara lain: 1) keberhasilan pelaksanaan kelas unggulan, sangat

ditunjang oleh pembiayaan, untuk itu dari pihak Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan

Wanadadi agar memberikan sumbangan dana operasiona untuk penyelenggaraan kelas

unggulan. 2) pihak sekolah hendaknya memberikan penghargaan bagi siswa yang

mendapatkan peringkat 3 besar di kelas unggulan. 3) pihak sekolah memberikan

penghargaan terhadap guru yang mengajar dikelas unggulan dengan memprioritaskan

promosi jabatan 4) untuk mendukung kelancaran pembelajaran matematika yang banyak

dikeluhkan siswa, dari sekolah mengupayakan pengadaan buku yang relevan bagi anak

berbakat, yaitu buku-buku yang menuliskan uji coba matematika agar siswa dapat belajar

menyelesaikan maslah matematika. 5) bagi guru matematika sebaiknya mengadakan

pendekatan terhadap anak berabakat dengan komposisi matematika yang menantang agar

matematika lebih populer dan lebih diperhatikan siswa 6) memfasilitasi siswa kelas

unggulan dengan komputer ilmiah yang akan membantu siswa dalam memecahkan masalah

secara bebas dan membantu mengkonseptualisasikan matematika.

Page 10: Document15

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii

PERNYATAAN ......................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN.............................................................. v

PRAKATA.................................................................................................. vi

SARI ......................................................................................................... viii

DAFTAR ISI............................................................................................... x

DAFTAR TABEL....................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR.................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah........................................................................ 10

C. Fokus Masalah ................................................................................ 11

D. Tujuan Penelitian ............................................................................ 12

E. Manfaat Penelitian .......................................................................... 14

F. Sistematika Skripsi.......................................................................... 15

BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................ 17

1. Pendidikan Dan Kurikulum Yang Berdiferensiasi ......................... 17

2. Pembelajaran Unggul...................................................................... 26

3. Kelas Unggulan............................................................................... 29

4. Siswa Kelas Unggulan .................................................................... 30

5. Guru Kelas Unggulan ..................................................................... 31

6. Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Unggulan ................................... 35

7. Pembelajaran Matematika .............................................................. 44

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 51

Pendekatan Penelitian ................................................................................. 51

1. Lokasi Penelitian............................................................................. 53

Page 11: Document15

2. Subyek Penelitian............................................................................ 53

3. Teknik Pengumpulan Data.............................................................. 54

4. Instrumen Penelitian .......................................................................... 58

5. Teknik Analisis Data.......................................................................… 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................… 63

A. Deskripsi Hasil penelitian ...............................................................… 63

1. Sejarah Berdirinya SMP N I Wanadadi ......................................… 63

2. Gambaran Umum Subyek Penelitian..........................................… 63

B. Persiapan Penelitian........................................................................… 66

C. Pelaksanaan Penelitian....................................................................… 67

D. Pembahasan ....................................................................................… 68

1. Kepala Sekolah Penanggung jawab Pelaksana Kelas Unggulan … 68

2. Pendapat Wali Kelas Dan Guru Mata Pelajaran Tentang Pelaksanaan Kelas

Unggulan......................................................................................… 79

3. Pendapat Guru Matematika Kelas Unggulan..............................… 88

4. Pendapat Siswa Kelas Unggulan ................................................… 92

E. Faktor-Faktor Yang Mendukung Pelaksanaan Pembelajaran

Matematika Pada Kelas Unggulan...............................................… 94

F. Kendala-Kendala Yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Matematika

Pada Kelas Unggulan......................................................................… 95

G. Deskripsi Hasil Analisis Data ..........................................................… 97

H. Deskripsi Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data .............................… 99

BAB V PENUTUP .....................................................................................… 102

A. Kesimpulan .....................................................................................… 102

B. Saran ...............................................................................................… 104

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................… 106

LAMPIRAN-LAMPIRAN .........................................................................… 108

Page 12: Document15

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kemahiran Matematika SMP Kelas II .................................................. 49

Page 13: Document15

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Tahap Analis Data................................................................................. 60

2. Satuan-Satuan Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Unggulan .............. 98

Page 14: Document15

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Lembar Observasi ............................................................................... 108

2. Hasil Wawancara Terhadap Kepala Sekolah SMP N I Wanadadi ..... 111

3. Hasil Wawancara Terhadap Wali Kelas IIA SMP N I wanadadi ...... 113

4. Hasil Wawancara terhadap Guru Mapel SMP N I Wanadadi............. 116

5. Hasil Wawancara Terhadap Guru Matematika Kkelas IIA ................ 120

6. Hasil Wawancara Terhadap Siswa Kelas Unggulan........................... 123

7. Daftar Siswa Kelas IIA dan Nilai Raport Semester I ........................ 140

8. Daftar Nilai Matematika Kelas IIA Semester I................................... 142

9. Jadwal kegiatan pembelajaran SMP N I Wanadadi............................ 143

10. Jadwal Ekstra Kurikuler SMP N I Wanadadi ..................................... 144

11. Denah Sekolah SMP Negeri I Wanadadi............................................ 145

12. Formasi Kepala Sekolah dan Guru SMP Negeri I Wanadadi............. 146

13. Formasi Guru Kelas Unggulan di SMP Negeri I Wanadadi............... 148

14. Struktur Organisasi SMP Negeri I Wanadadi..................................... 149

15. Surat Telah Menyelesaikan Bimbingan Skripsi................................. 150

16. Surat Ijin Penelitian Dari Fakultas..................................................... 151

17. Surat Keterangan Dari SMP Negeri I Wanadadi ................................ 152

18. Gambar Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Unggulan Di SMP Negeri I Wanadad

Page 15: Document15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam pasal 3 UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

menyebutkan bahwa “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan

dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab”

Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional dipertegas lagi dengan adanya

tekad nasional negara Indonesia, yaitu meningkatkan mutu pendidikan pada semua

jenis dan jenjang. Upaya–upaya untuk menuju pada peningkatan mutu pendidikan

harus didukung oleh semua komponen yang terkait.

Dalam pembelajaran komponen–komponen yang berkaitan dengan sekolah

dalam rangka peningkatan mutu pendidikan antara lain: siswa, guru,

pembina/pengelola sekolah, sarana/prasarana dan pembelajaran. Sekolah merupakan

satu konsep yang memiliki arti ganda, pertama sekolah diartikan sebagai bangunan

atau lingkungan fisik dengan segala alat perlengkapannya dan merupakan ajang

untuk penyelenggaraan proses pendidikan tertentu bagi

kelompok manusia tertentu. Kedua, sekolah diartikan sebagai proses atau kegiatan

belajar mengajar (Retno Sriningsih, 2000:186).

Page 16: Document15

Proses kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan di

sekolah. Melalui proses inilah akan disiapkan manusia muda untuk menjadi warga

masyarakat yang cakap, susila, sempurna dan bernilai. Dengan demikian pengajaran

merupakan salah satu cara untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yang

diharapkan oleh semua pihak. Karena pendidikan dimaksudkan untuk menyediakan

suatu lingkungan dimana setiap anak didik, baik yang berkemampuan kurang, rata-

rata atau lebih mendapat kesempatan untuk mewujudkan bakat-bakatnya secara

optimal.

Menurut Joni dalam Munandar (1985:57) pendidikan anak berbakat,

sebagaimana halnya pendidikan pada umumnya harus dilihat secara sistematik:

program,fasilitas, guru, masukan dan tujuan perndidikan.tujuan pendidikan disini

diartikan lebih luas daripada sekedar tujuan instruksional, yaitu menunjuk kepada

apa yang ingin dicapai dengan pendidikan, bahkan pendidikan anak berbakat

merupakan bagian integral pendidikan pada umumnya, dengan kekhusussan

memberi kesempatan maksimal bagi anak berbakat untuk berfungsi sesuai dengan

potensinya, dengan harapan bahwa pada suatu saat anak juga akan meberikan urunan

yang maksimal bagi peningkatan kehidupan sesuai dengan aktualisasi potensinya itu.

Dalam kenyataanya pelaksanaan proses pembelajaran sangat komplek dengan

berbagai permasalahan yang dihadapi oleh berbagai komponen

pendidikan yang saling terkait. Peserta didik sebagai salah satu komponen

pendidikan dimana mereka adalah individu-individu yang unik dengan berbagai

perbedaan yang dimilikinya. Perbedaan itu tentu saja akan membedakan mereka

dalam kemampuan belajarnya, sehingga hasil belajar yang dicapai akan beragam

Page 17: Document15

pula. Keadaan seperti itu harus dapat dipahami oleh pendidik sebagai fasilitator

dalam belajar. Pendidik juga harus memahami bahwa setiap peserta didik

mempunyai potensi dan bakat yang tidak sama, karena itulah mereka dituntut untuk

dapat memberikan layanan yang berbeda pula.

Merupakan kenyataan yang berlaku dimana-mana (universal) bahwa manusia

berbeda satu sama lain dalam berbagai hal, antara lain: dalam intelegensi, bakat,

minat, kepribadian, keadaan jasmani dan keadaan sosial. Dalam proses belajar

mengajar didalam kelas akan tampak perbedaan-perbedaan individu dalam belajar

dan perbedaan dalam diri peserta didik itu sendiri (Semiawan, 1987:3). Keadaan

seperti itu dapat dipahami oleh guru untuk melihat kemampuan belajar setiap siswa

yang berbeda. Ada siswa yang cepat dan siswa yang lamban dalam belajar.

Perbedaan individual anak didik akan tercermin dalam sifat-sifat atau ciri-ciri siswa

(baik dalam kemampuan, keterampilan, dan sikap belajar), dalam kualitas

instruksional (termasuk didalamnya proses belajar anak), dan dalam hasil belajar

yang meliputi jenis dan tingkat hasil belajar dalam ranah kognitif, psikimotorik, dan

afektif.

Konsep diffusion of education yang diajukan oleh Thomas Jefferson pada

awal abad ke-18, membuka mata di dunia bahwa pemberian layanan pendidikan

haruslah berbeda sesuai dengan bakat yang dimiliki setiap orang. Hal ini berarti

setiap individu hendaknya memperoleh kesempatan untuk mengembangkan bakat

atau potensi yang tidak sama. Dengan demikian pendidikan harus dapat memberikan

kesempatan yang sama pada setiap individu.

Page 18: Document15

Pada seminar Nasional “alternatif program pendidikan bagi anak berbakat”

bulan November tahun 1981 dan kemudian juga pada “seminar dan workshop on

program alternatives for the gifted and talented’ bulan april 1982 di Jakarta telah

dirumuskan bahwa yang dimaksud anak berbakat ialah mereka yang karena memiliki

kemampuan-kemampuan yang unggul mampu memberikan prestasi yang tinggi.

Anak-anak ini membutuhkan program pendidikan yang berdeferensiasi dan/atau

pelayanan yang diluar jangkauan program sekolah biasa, agar dapat mewujudkan

bakat-bakat mereka secara optimal baik untuk pengembangan diri maupun untuk

dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi kemajuan masyarakat dan negara (

Semiawan, 1987:5).

Menurut Renzulli dan kawan-kawan dalam Semiawan (1987:6)

menyimpulkan bahwa yang menentukan keberbakatan seseorang pada hakikatnya

adalah mereka yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: kemampuan diatas rata-

rata, kreativitas dan tanggung jawab atau pengikatan diri terhadap tugas.

Kemampuan diatas rata-rata tidak berarti bahwa kemampuan itu harus

unggul, namun kemampuan tersebut harus cukup diimbangi oleh

kreativitas dan tanggungjawab terhadap tugas. Sedangkan kreativitas adalah

kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menerapkanya dalam

pemecahan masalah. Kreativitas meliputi baik ciri-ciri kognitif seperti kelancaran,

keluwesan, dan keaslian dalam pemikiran maupun ciri-ciri afektif seperti rasa ingin

tahu, senang mengajukan pertanyaan, dan ingin selalu mencari pengalaman baru.

Tanggungjawab atau pengikatan diri terhadap tugas menunjuk pada semangat dan

motivasi untuk mengerjakan dan menyelesaikan suatu tugas.

Page 19: Document15

Selanjutnya didalam GBHN 1993 yang menyebutkan“….. demikian pula

perhatian khusus perlu diberikan kepada anak–anak yang berbakat istimewa agar

mereka dapat mengembangkan kemampuanya secara maksimal” Karena itulah sejak

tahun 1983 mulailah dirintis layanan pendidikan untuk anak berbakat intelektual,

yaitu ditandai dengan adanya sekolah–sekolah unggulan.

Sejalan dengan pemikiran tersebut maka pendidikan disekolah unggulan

perlu mendapatkan perhatian dan pembinaan yang seksama dengan senantiasa

meningkatkan kualitasnya melalui pola pembinaan yang berwawasan keunggulan.

Dimana pola tersebut merupakan suatu cara pandang bangsa Indonesia untuk

mewujudkan gagasan, ide dan pemikiran dalam bentuk perilaku dan sikap terbaik

menurut kemampuan warga negara secara konsisten dan berdisiplin dalam

penyelenggaraan dan pembinaan sekolah unggulan.

Sekolah unggulan yang berkembang saat ini tentu saja dalam

penyelenggaraanya tidak terlepas dari pemberlakuan kurikulum 2004 yaitu

kurikulum berbasis kompetensi. Pada jenjang pendidikan sekolah menengah pertama

(SMP) arah dan fokus pelaksanaan kurikulum ini dimaksudkan agar dalam

penyelenggaraan sekolah dapat menghasilkan lulusan yang memiliki

karakter, kecakapan, dan keterampilan yang kuat untuk digunakan dalam

mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam

sekitar serta mengembangkan kemampuan lebih lanjut.

Sekolah unggulan yang diselenggarakan untuk memberikan layanan

pendidikan bagi anak berbakat ternyata menghadapi banyak kendala yang

menghambat pelaksanaanya. Bagi kalangan pendidikan itu sendiri dirasa masih

Page 20: Document15

kurang adanya kepedulian yang tinggi terhadap pelaksanaan kelas unggulan, wacana

tersebut terbatas pada kalangan tertentu saja, yaitu bagi mereka yang berkompeten

dalam penanganan anak berbakat.

Masalah lain yang muncul karena adanya kekhawatiran bahwa layanan

pendidikan khusus ini akan membuat anak didik menjadi bersikap eksklusif. Masalah

layanan pendidikan bagi anak berbakat (intelektual) memang pada akhirnya menjadi

pertentangan antara equality dan comformity disatu sisi, dengan nilai excellent dan

inovation disisi lainya.

Secara positif adanya kelas unggulan dapat memberikan pelayanan

pendidikan yang relevan bagi anak berbakat (intelektual) dan membantu mereka

untuk mengembangkan bakat dan potensinya secara tepat dan maksimal. Peserta

didik memperoleh tempat dalam mengembangkan kemampuan mereka dan

merekapun dapat bersaing secara posif untuk terus dapat mempertahankan

prestasinya.

Menurut Semiawan (1997:255) menyatakan pada umur 13 tahun (SMP)

dipandang sebagai saat yang paling memadai bagi peluang pemekaran bakat, dengan

menjaring dan menemukan (discover) anak berkemampuan unggul tanpa perlu

dilakukan tes intelegensi atau tes lain yang canggih, cukup atas dasar penilaian guru.

Fenomena yang berkembang dilihat dari pengamatan yang selama ini

terungkap melalui pemberitaan dan telah menjadi opini masyarakat dengan informasi

sekolah unggulan dan kelas unggulan, ternyata menjadi harapan besar bagi

masyarakat kita. Harapan itu adalah sebuah keinginan agar pendidikan dapat

menghasilkan lulusan yang berkualitas, dimana mereka dapat menjadi generasi muda

Page 21: Document15

yang mampu meneruskan pembangun bangsa dan negara dimasa yang akan datang.

Dan lebih ditekankan lagi bahwa sumber manusiawi berkualitas tinggi, penting

bukan saja bagi pembangunan akan tetapi juga bagi kelangsungan hidup serta

kejayaan bangsa. Karena selam ini adanya sinyalemen tentang ketergantungan

kepada pihak asing didalam bidang ilmu dan teknologi bukanlah sekedar mode tetapi

memberikan kesan latah bagi bangsa kita.

Berdasarkan pada kenyataan anak-anak yang mempunyai bakat intelektual

mereka hanya memperoleh pendidikan yang biasa saja tanpa mengalami kesukaran

akademik yang berarti. Melihat keadaan seperti itu, kita dapat menyoroti adanya

sistem pendidikan yang mengabaikan atau tidak memberi perhatian khusus kepada

kelompok berkemampuan lebih, dan ini merupakan sistem yang mengandung

kepincangan (Suryabrata dalam Munandar, 1985:70).

Tidak diperhitungkanya anak berkemampuan lebih ini akan menimbulkan

kerugian bagi anak-anak yang bersangkutan pada khususnya dan masyarakat pada

umumnya. Kelompok anak ini akan merasa rugi karena tiada pendidikan sesuai

dengan kondisi mereka dan akan menimbulkan kusukaran atau masalah pada anak

itu sendiri. Masalah tersebut misalnya kebosanan, suka membolos, berkembangnya

tingkah laku yang kurang terpuji, dan sebagainya, bagi masyarakat bangsa dan

negara akan rugi juga karena sumber daya potensial yang sanga diperlukan dan

langka itu tidak dimanfaatkan secara optimal.

Oleh karena itu harus kita sadari berapa besar kerugian kita akibat

mubazirnya bakat-bakat istimewa yang terhanyaut dalam belasan bahkan puluhan

ribu kelas diseluruh nusantara akibat tidak adanya penjaringan serta pembinaan

khusus terhadap anak berbakat intelektual. Dan yang jelas kita harus dapat berbuat

sesuatu untuk memperbaiki keadaan tersebut.

Page 22: Document15

Kelas unggulan merupakan kelas khusus untuk siswa yang memilki prestasi

unggul, berarti kelas tersebut berisi sejumlah siswa berprestasi yang dipilih dari

seluruh siswa kelas biasa yang dijaring dari nilai raport. Di kelas unggulan mereka

dapat mengembangkan diri sesuai dengan potensi yang dimiliki dengan kondisi

lingkungan yang ada. Keberhasilan pendidikan di tingkat dasar sangat menentukan

keberhasilan dijenjang selanjutnya. Hal ini mengingat bahwa pendidikan dan

pembelajaran selalu terkait antara jenjang yang satu dengan jenjang berikutnya.

Keadaan seperti itu berlaku untuk semua mata pelajaran, tidak terkecuali mata

pelajaran matematika. Oleh karena itu

penguasaan materi matematika sangat mempengaruhi keberhasilan belajar

matematika.

Pada umumnya siswa beranggapan bahwa matematika adalah pelajaran yang

memiliki tingkat kesukaran tinggi, merekapun menjadi takut. Siswa sering merasa

tegang dalam menghadapi pelajaran matematika, terutama dalam mengerjakan soal-

soal ulangan. Bagi siswa berbakat yang memiliki kecerdasan tinggi mereka justru

sangat menyukai pelajaran yang menantang, seperti pelajaran matematika, karena

pelajaran matematika membutuhkan kreatifitas untuk menggalinya. Pada tingkat

SMP anak berbakat cenderung menyenangi matematika dan sains, dari pada bidang

studi lain.

Guru matematika sebagai pemegang kendali dalam pembelajaran matematika

perlu memahami dan mengembangkan metode dan strategi yang tepat dalam

pembelajaran matematika. Hal itu bertujuan agar mereka dapat menyusun program

pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, terlebih lagi

bagi siswa-siswa yang berbakat.

Page 23: Document15

Pembelajaran matematika di kelas unggulan dengan konsep keunggulan dan

bertujuan memperoleh hasil belajar yang optimal merupakan harapan dari semua

siswa dan sekolah. Namun pada kenyataanya ada banyak hal yang menjadi

penghambat dengan berbagai masalah yang kerap kali mempengaruhi proses

pembelajaran matematika di kelas unggulan. Adanya anggapan yang selama ini

berkembang dan menjadi “momok” yang menakutkan tentang pelajaran matematika

sedikit demi sedikit harus dieliminir, agar pelajaran matematika dapat dinikmati dan

tidak menjadi beban bagi siswa dalam belajar. Dari fakta dilapangan masih banyak

siswa kelas unggulan yang kurang menyukai matematika, mereka beralasan

matematika sulit dipahami dengan rumus-rumus begitu banyak dan sukar dipahami.

Tingkat kesukaran inilah yang menimbulkan keengganan dan kurang motivasi bagi

siswa dalam belajar matematika.

Sejalan dengan itu untuk dapat mencapai keberhasilan pembelajaran

matematika di kelas unggulan harus didukung oleh guru yang profesional dan

berkompeten. Namun gurupun memiliki kendala karena kurang mampu

menyediakan sisi pelajaran yang tepat untuk kelas unggulan, dan masih sering

diberikan tugas matematika yang berfokus pada latihan saja.

Dengan berbagai pertimbangan diatas penulis merasa perlu mengadakan

suatu penelitian yang bertema tentang pembelajaran matematika pada kelas unggulan

di SM P Negeri 1 Wanadadi Kabupaten Banjarnegara yang merupakan salah satu

sekolah yang menyelenggarakan kelas unggulan.

Page 24: Document15

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas ternyata

memunculkan aspek-aspek penelitian yang cukup komplek. Oleh karena itu perlu

adanya identifikasi terhadap masalah-masalah secara umum sebelum menetapkan

permasalahan pokok penelitiannya.

Masalah-masalah yang muncul secara umum yang diperoleh melalui

pengamatan dan analisis terhadap pelaksanaan kelas unggulan dapat

diidentifikasikan sebagai berikut ini :

1. Kelas unggulan adalah kelas yang ditunjuk untuk melaksanakan pembelajaran

unggul, oleh sebab itu pola pembelajarannyapun berbeda dengan kelas

reguler/kelas biasa. Hal inilah yang melahirkan anggapan bahwa kelas unggulan

adalah kelas yang eksklusif dan elitis.

2. Pelaksanaan kelas unggulan dengan menciptakan pembelajaran unggul tentu saja

dibutuhkan pembiayaan yang tidak sedikit terlebih lagi pada pemenuhan fasilitas

belajar yang berkualitas baik dari segi kuantitas dan kualitasnya.

3. Pelaksanaan pembelajaran unggul untuk mata pelajaran matematika sejauh ini

masih dianggap yang paling sulit untuk dipahami, sehingga menimbulkan

keengganan untuk belajar bagi para siswa kelas unggulan di Sekolah Menengah

Pertama Negeri I Wanadadi.

4. Mengingat pentingnya mata pelajaran matematika sebagai salah satu bidang studi

yang di ujikan pada ujian akhir sekolah, maka keberhasilan siswa sangat

tergantung pada proses pembelajaran matematika yang dilaksanakan pada kelas

unggulan di Sekolah Menengah Pertama Negeri I Wanadadi.

Page 25: Document15

C. Fokus Masalah

Aspek-aspek permasalahan yang diajukan dalam identifikasi masalah tersebut

tidak mungkin bila semuanya akan diteliti oleh penulis, sehingga perlu dipilih

masalah yang paling sesuai dan paling layak untuk diteliti. Masalah pokok yang akan

dikaji dalam penelitian didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan teoritis,

metodologis yang ada dan pertimbangan praktis.

Pertimbangan dari arah masalahnya atau pertimbangan dari sudut obyektif

adalah pertimbangan yang dibuat atas dasar penelitian mengenai masalah yang

bersangkutan untuk dapat memberikan sumbangan kepada (1) pengembangan teori

dalam bidang yang bersangkutan dengan dasar teoritis dan (2) memberikan

sumbangan bagi pemecahan masalah praktis. Pertimbangan dari arah calon peneliti,

atau pertimbangan dari segi subyektif adalah pertimbangan penentu sesuai dan

tidaknya sesuatu masalah penelitian itu terutama didasarkan dari masalah tersebut

manageable atau tidaknya oleh peneliti. Manageability itu terutama dilihat dari lima

segi diantaranya:

1. Biaya yang tersedia.

2. Waktu yang digunakan.

3. Alat-alat yang tersedia.

4. Bekal kemampuan teoritis.

5. Penguasaan metode yang diperlukan.

Selain pertimbangan-pertimbangan dari sudut yang mengacu pada

pertimbangan praktis yang dikemukakan diatas, penentuan masalah dalam penelitian

ini juga dibatasi oleh alasan teoritis dan alasan metodologis.

Page 26: Document15

Mengingat pada pertimbangan-pertimbangan diatas maka, masalah pokok

yang dipilih untuk dikaji dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran

unggul di kelas unggulan. Adapun fokus masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran matematika pada kelas unggulan di

Sekolah Menengah Pertama Negeri I Wanadadi ?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran matematika pada kelas unggulan di

Sekolah Menengah Pertama Negeri I Wanadadi ?

3. Bagaimanakah penilaian hasil belajar matematika pada kelas unggulan di

Sekolah Menengah Pertama Negeri I Wanadadi ?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk memperoleh gambaran secara obyektif tentang pelaksanaan pembelajaran

matematika pada kelas unggulan di Sekolah Menengah pertama Negeri I

Wanadadi.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang mendukung dalam pelaksanaan

pembelajaran matematika pada kelas unggulan di Sekolah Menengah Pertama

Negeri I Wanadadi.

3. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan

pembelajaran matematika pada kelas unggulan di Sekolah Menengah Pertama

Negeri I Wanadadi.

Page 27: Document15

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini dibedakan atas dua manfaat, yaitu:

1. Manfaat teoritik

a Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan–masukan yang berharga

untuk peningkatan dan pengembangan ilmu pengetahuan.

b Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber bahan yang penting bagi para

peneliti bidang pendidikan dan para pengembang kurikulum maupun para

profesi teknologi pendidikan dan teknologi pembelajaran.

c Memberi rekomendasi kepada para peneliti lain untuk melakukan penelitian

sejenis secara lebih luas, intensif dan mendalam.

2. Manfaat Praktis

a Bagi jajaran Dinas Pendidikan atau Instansi yang terkait, hasil penelitian

dapat bermanfaat sebagai bahan kajian untuk dasar menentukan kebijakan

yang efektif untuk meningkatkan mutu pendidikan.

b Bagi para guru dapat memberikan kesempatan dan layanan kepada siswa yang

memiliki kecerdasan unggul, prestasi yang tinggi dan bakat yang

dikembangkan yang sudah dimiliki untuk mendapatkan pengetahuan dan

keterampilan sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

c Bagi para guru manfaat penelitian ini dapat dijadikan tolak ukur dan

merupakan bahan pertimbangan untuk melakukan pembenahan serta koreksi

diri terhadap berbagai kekurangan dalam melaksanakan tugasnya secara

professional.

Page 28: Document15

d Bagi kepala sekolah dan pengawas sekolah penelitian ini bermanfaat dalam

membantu meningkatkan pembinaan dan supervisi kepada para guru secara

efektif dan efesien.

e Bagi Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Wanadadi Cabang Dinas

Pendidikan Kecamatan Wanadadi Kabupaten Banjarnegara dapat mengoreksi

dan mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran unggul di kelas unggulan,

supaya mencapai hasil belajar yang berkualitas.

F. Sistematika Skripsi

Untuk memberikan gambaran mengenai isi dari penelitian ini, maka peneliti

membuat sistematika sebagai garis besar skripsi. Adapun sistematika ini adalah sebagai

berikut:

BAB I : Pendahuluan berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, fokus

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika skripsi.

BAB II : Kajian teori berisi mengenai tinjauan pustaka yang meliputi pendidikan dan

kurikulum yang berdiferensiasi, pembelajaran unggul, kelas unggulan, siswa

kelas unggulan, guru kelas unggulan, pelaksanaan pembelajaran kelas

unggulan dan pembelajaran matematika.

BAB III : Metode penelitian berisi mengenai pendekatan penelitian, lokasi penelitian,

subyek penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan

teknik analisis data.

BAB IV : Hasil penelitian dan pembahasan berisi tentang deskripsi hasil penelitian,

persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, pembahasan, deskripsi hasil

analisis data dan deskripsi teknik pemeriksaan keabsahan data.

BAB V : Penutup berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian.

Bagian akhir skripsi berisi mengenai daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Page 29: Document15

BAB II

KAJIAN TEORI

1. Pendidikan dan Kurikulum yang Berdiferensiasi

Untuk melayani kebutuhan anak berbakat perlu diusahakan pendidikan yang

berdiferensiasi yaitu yang memberikan pengalaman pendidikan dengan disesuaikan

minat, bakat dan kemampuan intelektual siswa (Word dalam Munandar,1990:141).

Keberbakatan tidak akan muncul apabila kegiatan pembelajaran terlalu mudah dan

tidak mengandung tantangan bagi anak berbakat sehingga kemampuan mereka yang

unggul tidak akan tampil (Stanley dalam Mengembangkan Bakat dan Kreatifitas

Anak Sekolah oleh Munandar 1990:142). Anak-anak berbakat membutuhkan

perhatian khusus agar dapat mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi untuk

mewujudkan bakat-bakatnya yang unggul.

Menurut Semiawan dalam Akbar (2001:3) istilah “diferensiasi” dalam

pengertian kirikulum berdiferensiasi menunjuk pada kurikulum yang tidak berlaku

umum, melainkan dirancang khusus untuk kebutuhan tumbuh kembang bakat

tertentu. Sejalan dengan itu Nugroho (1999:2) menjelaskan bahwa kurikulum

berdiferensiasi adalah sebuah kurikulum yang dirancang secara khusus untuk

melayani anak-anak berbakat unggul dengan program pendidikan yang dipercepat,

diperluas dan diperdalam yang memberi keleluasaan gerak pada anak berbakat unggul

untuk belajar sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan masing-masing.

Pengembangan kurikulum berdiferensiasi terutama menunjuk suatu

kebutuhan berkenaan dengan tumbuh kembangnya kreativitas seseorang. Berbeda

dengan kurikulum reguler yang berlaku bagi semua siswa, kurikulum berdiferensiasi

Page 30: Document15

bertujuan untuk menampung pendidikan berbagai kelompok belajar, termasuk

kelompok siswa berbakat. Melalui program khusus, siswa berbakat akan memperoleh

pengayaan (enrichment) dari materi pelajaran, proses belajar, dan produk belajar.

Clendening dan Davies dalam Akbar (2001:3) menjelaskan bahwa yang

dimaksud differentiaded adalah isi pelajaran yang menunjuk pada konsep dan proses

kognitif tingkat tinggi, strategi tingkat instruksional yang akomodatif dengan gaya

belajar anak berbakat, dan rencana yang memfasilitasi kinerja siswa.

Untuk menerapkan kurikulum yang tepat bagi anak berbakat, kita harus

memperhatikan penerjemahan prinsip-prinsip teori kedalam praktek secara holistik

sedemikian rupa sehingga pendidikan anak berbakat menjadi lengkap. Hal ini dapat

diwujudkan apabila kita memfokuskan pada elemen-elemen sebagai berikut:

1. Anak berbakat dengan cara yang berbeda dengan kelompok lain dan memang

penting untuk ditampung dan dikembangkan (Keating, 1976). Lagi pula,

perbedaan dalam rerata dapat menjadi besar dalam perbedaan jenis bukan hanya

derajat dari pengajaran (Ward, 1961).

2. Anak berbakat sangat membutuhkan kedalaman bidang pelajaran, pendidik harus

mengarahkan kebutuhan melalui pengayaan yang cenderung menjadi suatu

tambahan yang superfisial dalam kurikulum.

Kurikulum berdiferensiasi dirancang untuk memenuhi keberbakatan setiap

anak yang unggul. Kurikulum berdiferensiasi ini memiliki karakteristik yang unik.

Berbeda dengan kurikulum inti, kurikulum berdiferensiasi ini dikembangkan atas

dasar dan prinsip-prinsip berikut ini, dan rasanya sangat tepat ketika kurikulum ini

Page 31: Document15

dapat diterapkan pada kelas unggulan. Adapun dasar prinsip-prinsipnya menurut

Nugroho (1999: 8) adalah sebagai berikut:

1. Menurut “Pull Out Enrichment” yakni penarikan anak pada program pengayaan.

Hal ini didasarkan adanya masa peka dimana setiap individu harus diisi dengan

muatan padeagogis dan psikologis tepat waktu agar dapat berkembang secara

optimal, dan nantinya dapat melanjutkan perjalanan pendidikan dengan baik.

2. Mengarap pada tercapainya “Raise Level of Dinamycs” dalam perkembangan

individu. Artinya dengan kurikulum berdiferensiasi sifat penanjakan yang dinamis

dalam perkembangan setiap individu dapat terpenuhi dengan pengalaman belajar,

terencana, lebih luas dan lebih mendalam.

3. Mengacu pada terwujudnya “Equel Opportunity” yaitu kesempatan belajar yang

sama berdasarkan minat, bakat, kecepatan dan kemampuan individu. Jadi

kesamaan kesempatan bukan sekedar kesamaan materi atau sistem pendidikan.

Hal ini juga menolak mitos bahwa anak-anak berbakat unggul akan dapat

berkembang dan sukses dengan sendirinya tanpa pelayanan yang baik.

4. Memadukan secara harmonis dan akademis antara pendidikan di sekolah dengan

kebutuhan yang berkembang dimasyarakat. Dalam hal ini diterapkan “Society

Based Learning “ sehingga kesenjangan antara sekolah dengan tuntutan nyata

dimasyarakat dapat dieliminir. Disamping memiliki sensitifitas yang tinggi

terhadap individual differentes, kurikulum diferensiasi juga mampu

mengorganisir pengalaman belajar yang solid sehingga siswa dapat mencapai

“Discovery Thrill” yang memungkinkan siswa menghayati “Eurikel atau Aba

Erlebniz” secara mendalam. Oleh karena kegiatan dirancang agar terjadi sinergi “

Page 32: Document15

Concept learning” dengan “Proset Learning” sehingga disamping mendapatkan

content, anak juga mampu mendapatkan “Learn How to Learn”

Sasaran utama kurikulum berdiferensiasi adalah terjadinya interpretasi dari

ranah kognitif, psikomotorik dan interaktif. Dalam hal ini jelas bahwa kurikulum

berdiferensiasi tiga tingkat lebih maju dibanding kurikulum inti di sekolahan.

Kurikulum yang berkembang selama ini hanya berorientasi pada pengembangan

kognitif, afektif dan psikomotorik. Dan pada kenyataanya ranah kognitif lebih

mendominasi. Sedangkan ranah interaktif dalam kurikulum berdiferensiaasi berisi

tahap kreatif, psikodelik dan iluminatif yang besar peranannya pada produk-produk

baru. Untuk melayani anak-anak berbakat unggul pada kelas khusus atau kelas

unggulan keberadaanya sangat dibutuhkan sekali.

Untuk mengembangkan program keberbakatan, pada umumnya dibedakan

dari program reguler. Hal tersebut diambil atas dasar pertimbangan:(1) prinsip

ekonomi,(2) konsentrasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi,(3) konsentrasi

pada keterkaitan antara keutuhan pengetahua,(4) membuka sekolah non

tradisional,(5) belajar mandiri untuk anak berbakat, dan (6) komitmen terhadap

belajar masa depan.

Kurikulum berdiferensiasi mempunyai komponen-komponen yang saling

terkait. Komponen tersebut adalah: (1) materi pengalaman belajar yang

menumbuhkan kreativitas harus dipilih untuk digemukan dan dipadatkan dengan

menambahkan bagian-bagian baru yang menarik, mengubah bagian-bagian yang

kurang sesuai, mengurangi kegiatan yang terlali rutin dan mengulang. (2) terjadi

penanjakan dinamis mental dan tindakan kreatif. (3) berorientasi pada proses,

Page 33: Document15

kegiatan aktif dan penerapan tugas, serta memberi peluang pada siswa untuk memilih

sendiri kegiatan belajar sesuai dengan minat dan kemampuanya. (4) komponen yang

bersifat teknis, seperti fasilitas, komposisi guru, pendekatan proses belajar mengajar,

dan penggunaan metode mengajar yang bervariasi.

Menurut pendapat Ward dalam Semiawan (1994) ada dua argumen mengapa

kurikulum berdiferensiasi dibutuhkan dalam melayani kebutuhan anak berbakat.

Pertama, pendidikan anak berbakat intelektual berbeda dengan anak lainya.

Sebaiknya ditekankan aktifitas intelektual. Kedua, pembelajaran anak berbakat

unggul harus diwarnai kecepatan dan tingkat kompleksitas yang lebih sesuai dengan

kemampuan yang lebih tinggi dari anak biasa. Kedua hal tersebut diatas tidak dapat

dijangkau dengan kurikulum biasa.

Kurikulum berdiferensiasi bagi anak berbakat unggul mengacu pada

pendidikan mental melalui berbagai program yang akan menumbuhkan kreatifitasnya

serta mencakup berbagai pengalaman belajar intelektual pada tingkat tinggi.

Kebutuhan terhadap perencanaan pengalaman belajar melalui kurikulum

berdiferensiasi adalah “ Conditio sin qua non” dalam memberikan pengalaman

pendidikan bagi anak berbakat ugngul.

Penggunaan kurikulum berdiferensiasi untuk melayani kebutuhan pendidikan

anak-anak berbakat unggul pada kelas unggulan dalam suasana klasikal memiliki

suatu keistimewaan tersendiri. Sesuai dengan pendapat Barbara clark setidaknya

dapat dijelaskan tiga keberhasilan utama berdiferensiasi yaitu:

1. Dengan pengalaman klasiakal yang mengacu pada kurikulum berdiferensiasi maka

kebutuhan rangsang psikis anak unggul dapat terpenuhi tanpa mengganggu irama

Page 34: Document15

dan tempo belajar anak-anak umum sebab salah satu bentuk karakteristik anak

unggul adalah minatnya

yang luas terhadap berbagai bidang kehidupan. Jadi jika ia hanya dilayani dengan

kurikulum inti maka kebutuhan-kebutuhan perluasan keberbagai bidang

kehidupan yang diminati tak dapat terpenuhi.

2. Anak berbakat unggul punya karakteristik tersendiri dalam hal kematangan emosi.

Masyarakat luas memandang anak berbakat unggul itu eksentrik, tempramental,

usil, keras kepala, hiper aktif, kritis dan berbagai stigma lainya yang pada intinya

menunjuk pada karakter emosi anak unggul. Dengan menempatkan mereka pada

kelas reguler atau kelas biasa yang tergabung dengan siswa yang terdiri dari

berbagai latar belakang dan variasi, maka anak unggul punya kesempatan untuk

bergaul yang sewajarnya namun kadang seenaknya saja. Hal ini akan sangat

berbeda jika mereka diperlakukan dikelas khusus dengan menerapkan kurikulum

berdiferensiasi. Mereka sebagai siswa kelas unggulan akan terkesan elitis serta

teman-teman bergaulnya sama kemampuanya meskipun tidak sama latar belakang

sosial,ekonomi, minat, bakat dan kemauannya.

3. Anak unggul memiliki persoalan khusus untuk usaha mencapai kematangan sosial.

Oleh karena itu semakin mereka diisolasi dan elitis akan semakin tidak

menguntungkan perkembangan kematangan sosialnya. Dengan pelayanan

kurikulum berdiferensiasi dikelas unggulan anak-anak tersebut kebutuhanya akan

tercukupi dan beban studinya sesuai dengan kepastian keunggulan yang mereka

miliki.

Page 35: Document15

Tidak sederhana mengelola proses pembelajaran dengan menggunakan

kurikulum berdiferensiasi. Ada empat matra yang harus dikuasi guru kelas unggulan

jika ingin sukses dalam menggunakan kurikulum berdiferensiasi. Keempat matra itu

adalah:

Matra umum, matra umum ini merupakan kumpulan kegiatan belajar dasar

untuk pengembangan lebih lanjut dan memenuhi kebutuhan anak secara umum,

sehingga kurikulum berdiferensiasi ini sebenarnya bertitik tolak pada kurikulum

umum yang berlaku bagi semua siswa. Pengalaman belajar dari kurikulum ini

memberikan keterampilan dasar, pengetahuan , pemahaman, nilai dan sikap yang

akan memungkinkan seseorang berfungsi sesuai dengan tuntutan masyarakat.

Kurikulum ini bertumpu pada kurikulum inti atau kurikulum umum.

Matra yang didiferensiasi, matra ini berkaitan dengan ciri khas perkembangan

anak berbakat dan merupakan kurikulum yang dikembangkan secara mendalam.

Sifatnya terutama memenuhi harapan, kepentingan, tuntutan kebutuhan peserta didik

unggul, terutama berkaitan dengan kehidupan kreatifnya. Matra ini menunjuk pada

pendeferensiasian subyek mater pada tingkat perkembangan kognitif anak berbakat

unggul. Pada bagian inilah anak-anak berbakat akan ditarik keluar dari kelasnya

untuk mendapatkan penggemukan dan pengayaan sesuai kebutuhanya. Dengan

demikian diharapkan mereka mampu berpikir kreatif dan bisosiatif.

Matra subliminal, Matra ini terdiri dari pengalaman belajar yang dijabarkan

dari lingkungan keluarga dan sekolah. Di sekolah berkenaan dengan iklim akademis,

relasi interpersonal antar sesama, sistem penghargaan dan hukuman. Matra ini

memberi layanan kebutuhan interaksi interpersonal dengan sesamanya sehingga iklim

Page 36: Document15

akademis yang tercipta sangat menyenangkan. Mereka tidak hanya belajar subyek

mater melainkan juga belajar tentang bagaimana cara belajar.

Matra non akademis, yakni suatu pengalaman belajar diluar target kurikulum

yang ditetapkan. Mereka dapat mempelajari apa saja yang menyenangkan dan

sekaligus bermanfaat bagi perkembangan dirinya. Disini konsep society based of

learning menemukan wujudnya, perkembangan afektif dan interaktif semakin nyata.

Disamping menguasai empat matra diatas dalam implikasinya guru harus

selalu ingat akan faktor-faktor isi, keterampilan mental, penerapan berpikir produktif

dan pengembangan sikap. Isi kurikulum untuk anak berbakat unggul harus

memusatkan dan mengkoordinasikan ide, masalah serta tema yang komplek dan

mendalam sehingga memacu anak untuk sanggup berpikir cross sectional. Isi harus

menggairahkan dan menantang proses kreatif dan kritis siswa untuk terus bergulat

dalam aktivitas berpikir yang produktif. Kurikulum anak berbakat juga harus mampu

memberi kesempatan anak dalam melatih keterampilan mental intelektual.

Pengorganisasian ide, konsep dan teori menjadi suatu bentuk bangunan pengetahuan

baru yang bermakna dalam menghadapi masa kini dan masa datang adalah latihan

mental yang harus diajarkan dalam kurikulum berdiferensiasi. Penerapan berpikir

produktif juga merupakan ciri khas kurikulum berdiferensiasi. Disini anak tidak

hanya dibiasakan berpikir kreatif saja melainkan proaktif dan mencoba

merekonseptualisasikan teori dan paradigma berpikir untuk mencermati dan mencari

solusi kreatif atas persoalan-persoalan aktual disekelilingnya. Disamping itu

pengembangan sikap juga merupakan faktor penting yang harus diperhatikan dalam

pengajaran anak berbakat diformat kelas reguler. Pengembangan sikap yang utama

fleksibilitas adalah perbedaan pendapat, keterbukaan tehadap rangsang baru, dan

kesanggupan untuk mencari teknik-teknik kreatif.

Page 37: Document15

2. Pembelajaran Unggul

Pembelajaran unggul adalah proses pembelajaran yang membuat anak-anak

senang, betah dan nikmat belajar. Proses pembelajaran unggul adalah proses yang

dapat memunculkan kegiatan belajar mengajar yang menggairahkan dan bukan

menyiksa anak-anak.

Menurut Degeng yang dikutip oleh Kurniati (2003:11) pembelajaran disebut

unggul kalau mampu memproses anak-anak Indonesia (siapapun dia) menjadi

manusia-manusia yang siap melanjutkan pembangunan bangsa. Atau manusia-

manusia yang mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran sebagaimana yang ingin

dicapai oleh Bangsa dan Negara.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran unggul hendaknya menggunakan

strategi pembelajaran yang paling optimal sesuai dengan karakteristik kondisional

yang tersedia untuk pembelajaran itu. Jadi keunggulan dalam suatu pembelajaran

dilihat dari ketepatan startegi yang dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

disesuaikan dengan kondisi yang ada.

Keunggulan suatu sekolah mestinya harus dilihat dari proses pembelajarannya

karena pembelajaran yang unggul kebanyakan dilaksanakan untuk kegiatan belajar

para siswa yang berbakat unggul dan mempunyai kecerdasan tinggi, maka

pembelajaran itu sendiri harus memiliki keunggulan-keunggulan yang membuat siswa

betah dan nikmat belajar.

Disamping suatu sekolah dimasuki anak-anak yang unggul, tetapi karena

sekolah tersebut (sekolah unggulan) mampu mengolah anak-anak untuk dijadikan

Page 38: Document15

pribadi-pribadi yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan karakteristik

individualnya.

Pembelajaran unggul dapat dipastikan biaya pengelolaanya mahal. Karena

pembelajaran disebut unggul apabila mampu memberikan pelayanan yang sangat baik

kepada setiap siswanya. Sekolah unggulan dalam penyelenggaraan pembelajaran

unggul hendaknya memiliki sarana dan prasarana yang lebih dari cukup daripada

kelas biasanya. Secara sederhana pembelajaran unggul itu membutuhkan biaya

pengelolan yang cukup besar, sarana dan prasarana serta fasilitas yang mendukung

baik secara material dan non material tinggi.

Kelengkapan sumber-sumber belajar, media pembelajaran, tersedianya

pembelajaran guru kelas unggulan dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan dan

kesadaran orang tua pun ikut menentukan ukuran keberhasilan untuk mencapai tujuan

pembelajaran unggul.

Adapun pembelajaran unggul menurut konsep keunggulan taman siswa

(Supriyoko 1997:4) adalah pembelajaran yang memproduksi lulusanya menjadi

manusia berkualitas unggul; yaitu para lulusan yng mampu dan sanggup menguasai

pengetahuan, ilmu dan teknologi, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (IMTAQ),

serta berbudi pekerti luhur (akhlak) yang menjadi indikatornya.

Menurut Nugroho (1999:2) proses pembelajaran dalam praktik pendidikan

saat ini kurang memberi kesempatan bagi terjadinya proses berpikir kreatif.

Dalam pembelajaran unggul siswa hendaknya lebih diarahkan untuk

mengoptimalkan berfikir, berkata dan bertindak yang aktif kreatif baik dari unsur

guru maupun siswa kelas unggulan.

Page 39: Document15

Menurut Ardana yang dikutip oleh Kurniati (2003:13) bahwa pembelajaran

unggul bukan dimaksudkan untuk mendidik anak-anak yang unggul, berbakat dan

memiliki kecerdasan yang tinggi untuk menjadi manusia-manusia hebat seperti

Habibie dan Enstein, melainkan mengembangkan anak sampai batas kemampuanya.

Dengan pembelajaran unggul prestasi puncak dapat dicapai para siswanya

dengan cara mengembangkan kemampuan siswa dan merubah kondisi-kondis

pembelajaran dengan (1) kurikulum yang ketat (2) guru yang kompeten (3) adanya

ciri-ciri keefektifan (4) esting untuk membuktikan bahwa pembelajaran telah

mencapai sesuatu (5) dukungan masyarakat dan keterlibatan orang tua (6)

pembiayaan yang memadai (7) disiplin yang ketat (8) keterikatan pada nilai-nilai

tradisional. Delapan kondisi ini tentu saja bersifat arbitrer, karena itu masih dapat

ditambah dan dikurangi.

Dari beberapa pendapat tentang pembelajaran unggulan diatas dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran unggul adalah proses pembelajaran yang

menggairahkan bukan menyiksa anak-anak dengan adanya tambahan waktu belajar.

Siswa harus dapat merasa betah dan nikmat belajar, kemampuan berpikir dan

berkreatifitas tidak dibatasi.

Dalam pengelolaan pembelajaran unggul sangat membutuhkan biaya yang

mahal, sarana prasarana, fasilitas dan perlengkapan yang lebih baik untuk mencapai

prestasi puncak hendaknya mengkondisikan pembelajaran dengan kurikulum plus

yang ketat, guru yang kompeten, evaluasi yang rutin dan berkesinambungan,

dukungan moral dan material orang tua serta melibatkan masyarakat untuk

Page 40: Document15

membiayai proses pembelajaran dengan menanamkan dan melaksanakan disiplin-

disiplin yang kuat yang dilandasi keterikatan nilai-nilai tradisional.

3. Kelas Unggulan

Kelas unggulan adalah sejumlah siswa yang karena prestasinya menonjol

dikelompokan dalam satu kelas khusus. Sistem pelaksanaan pembelajaranya dengan

menerapkan kurikulum plus ditambah pendalaman materi Bahasa Indonesia, Bahasa

Inggris, Matematika, IPA, IPS dan beberapa ekstra kurikuler untuk mengembangkan

minat, bakat dan kemampuan para siswa. Pembelajaran unggul dapat memudahkan

dalam membina dan mengembangkan kecerdasan, keterampilan, kemampuan, bakat,

minat, sikap dan perilaku siswa agar siswa memiliki indikator prestasi yang tinggi

dan unggul sesuai dengan potensinya.

Pembelajaran unggul dikelas unggulan bertujuan (1) mempersiapkan siswa

yang cerdas, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki budi

pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan serta sehat jasmani

dan rohani.(2) memberi kesempatan kepada siswa yang memiliki kecerdasan diatas

rata-rata normal untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai

dengan potensi yang dimiliki siswa. (3) memberikan kesempatan kepada siswa agar

lebih cepat mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan sesuai

dengan perkembangan pembangunan. (4) memberikan penghargaan kepada siswa

yang berprestasi baik. (5) mempersiapkan lulusan kelas unggulan menjadi siswa yang

unggul sesuai dengan perkembangan mental siswa.

Page 41: Document15

4. Siswa Kelas Unggulan

Menjadi siswa yang dapat belajar dikelas unggulan merupakan suatu

kebanggan dan kehormatan karena dipandang bahwa siswa kelas unggulan

merupakan siswa yang mempunyai prestasi unggul dikelasnya. Anak yang

berprestasi unggul sering dikaitkan dengan anak yang berbaktat.

Menurut Terman dalam Semiawan (1987:22-23) ada beberapa kecenderungan

atau ciri-ciri umum yang sama pada anak bebakat intelektual. Ciri tersebut merupakan

karakteristik anak berbakat intelektual yang menyatakan bahwa anak berbakat

mempunyai keunggulan atau menonjol dalam hal: (1) kesiagaan mental (2)

kemampuan pengamatan/observasi (3) keinginan untuk belajar (4) daya konsentrasi

(5) daya nalar (6) kemampuan membaca (7) ungkapan verbal (8) kemampuan menulis

(9) kemampuan mengajukan pertanyaan yang baik (10) menunjukan minat yang luas

(11) memiliki ambisi yang kuat untuk mencapai prestasi yang

baik (12) mandiri dalam memberikan pertimbangan (13) dapat memberi jawaban

tepat dan langsung kesasaran (14) mempunjyai rasa humor tinggi (15) melibatkan diri

sepenuhnya serta ulet menghadapi tugas yang diminati.

Melihat pada daftar panjang yang mengungkapkan karakteristik /ciri-ciri anak

berbakat seolah-olah mereka hanya memiliki sifst-sifst yang positif saja. Namun

demikian untuk dapat memasuki kelas unggulan seorang siswa harus lulus seleksi

yang diadakan oleh sekolah. Mereka juga dinyatakan dapat memenuhi syarat-syarat

yang telah ditentukan untuk lolos ke kelas unggulan.

Adapun syarat yang harus dipenuhi oleh siswa-siswa kelas unggulan adalah

sebagai berikut :

6. Merupakan siswa berprestasi dikelasnya berdasarkan jumlah nilai raport.

Page 42: Document15

7. Lulus tes kemampuan akademik, psikologi dan kesehatan sesuai dengan alat

seleksi yang terstandar.

8. Memiliki bakat dan minat serta prestasi yang unggul dikelasnya.

9. Mendapatkan ijin tertulis dari orang tua siswa yang isinya juga harus patuh

mengikuti tata tertib penyelenggaraan kelas unggulan dengan disiplin yang ketat.

5. Guru Kelas Unggulan

Anak berbakat adalah “anak luar biasa” yang memerlukan guru khusus yang

sesuai untuk mengajar mereka. Sesuai dengan pandangan yang melatar belakangi

perkembangan pendidikan untuk anak berbakat itu, yaitu pandangan “student-

centered education” dalam menyiapkan guru-guru untuk anak berbakat itu orang

harus bertolak dari kondisi dan ciri-ciri khas anak berbakat.

Seperti telah umum diketahui pendidikan (tegasnya pengajaran) adalah proses

yang melibatkan anak didik sebagai bahan baku, masukan lingkungan dan masukan

instrumental guna mencapai tujuan yang diinginkan. Tentu saja, dalam proses ini

semua yang terlibat itu harus disesuaikan dengan kebutuhan anak berbakat. Tujuan

harus disesuaikan dengan kebutuhan mereka, dalam proses pembelajaran gurulah

yang merupakan masukan terpenting yang disebut sebagai dalang dalam proses

tersebut. Untuk itu sangat wajar jika dipersiapkan guru secara khusus untuk anak

yang berbakat unggul.

Guru kelas unggulan ialah guru kelas dengan ijazah strata 1, yang memandu

bidang studi khusus atau mata pelajaran tertentu, misalnya guru mata pelajaran

matematika, bahasa Indonesia, guru mata pelajaran IPA, guru mata pelajaran agama,

Page 43: Document15

guru mata pelajaran olah raga dan guru mata pelajaran Bahasa Inggris. Menurut

Depdikbud Dirjen Dikdasmen (1996:5) yang dimaksud tenaga pengajar atau guru

kelas unggulan ini diambil dari sekolah inti atau sekolah imbas diwilayah gugus

sekolahnya melalui seleksi. Dengan demikian diharapkan guru kelas yang mengajar

dikelas unggulan mempunyai kualifikasi dan dedikasi yang tinggi untuk mendukung

pembelajaran kelas unggulan tersebut. Disamping wali kelas, ada guru bimbingan

konseling yang diberi tugas sebagai guru bimbingan dan penyuluhan. Guru tersebut

mempunyai fungsi untuk membimbing keberbakatan anak berbakat. Fungsi dari

konseling keberbakatan adalah (1) membantu perkembangan pribadi anak berbakat

dan membantu mengatasi kendala-kendala emosional dan kendala lingkungan,

(2)membantu memaksimalkan kemajuan belajarnya dan penempatanya pada

perguruan tinggi, serta kemudian menempuh karir professional sesuai bakat dan

minat

(Semiawan, 1997). Adapun beberapa kriteria sebagai seorang guru yang mengajar

dikelas unggulan adalah sebagai berikut :

1. Adalah guru yang profesional dengan memiliki kompetensi-kompetensi yang

tinggi dalam menguasai kurikulum, materi pembelajaran, metode, startegi, dan

pendekatan pembelajaran dengan kualitas yang tinggi.

2. Berprestasi, menguasai tehnik-tehnik evaluasi pembelajaran, menguasai strategi

pembelajaran yang unggul.

3. Memiliki disiplin dan dedikasi yang tinggi, setia terhadap tugas, inovatif dan

kreatif dalam mendidik, mengasuh, membimbing kepada para siswa yang

memiliki bakat dan potensi yang unggul.

Page 44: Document15

4. Sehat jasmani dan rohani, energik, berbenampilan, berbudipekerti luhur, dan

senior dalam jenjang pangkat ataupun pengalamanya.

5. Memiliki kelebihan khusus dibanding guru lainya baik dalam bidang

keterampilan, dalam mengampu suatu mata pelajaran kusus, maupun dalam

membimbing siswa pada materi-materi ekstra kurikuler.

Anak berbakat unggul biasanya memiliki karakteristik dan perangai yang

berbeda dari anak kebanyakan. Hal ini bermula dari perbedaan perkembangan dari

kematangan emosi dan daya kritis anak-anak berbakat unggul dibanding anak-anak

pada umumnya. Sehingga para guru perlu menyadari pentingnya pendidikan khusus

bagi anak bebrbakat, baik ditinjau dari segi asasi individu, sebagai kemungkinan

untuk mewujudkan bakat anak sepenuhnya, untuk mencegah rasa bosan anak, dan

memang merupakan tujuan sekolah untuk mengembangkan bakat anak secara

optimal,maupun ditinjau dari segi aspek manfaat bagi negara mengingat anak

berbakat dapat memberikan sumbangan besar terhadap kesejahteraan bangsa

(Munandar, 1982:50). Oleh karena itu diperlukan kualifikasi tertentu untuk menjadi

guru kelas unggulan.

Dalam memilih guru, kualitas guru anak berbakat yang esensial adalah:

(a)memiliki kemampuan akademik, (b)berminat kuat pada salah satu bidang

akademik atau bidang kreatif, (c)fleksibel dalam waktu, langkah, bahan , pola

pengajaran, dan sebagainya, (d)senang humor dan, (e)seorang individu yang kuat (

Akbar, 2001: 11).

Sedangkan Maker dalam Munandar (1982:10) memilih karakteristik yang

harus dimiliki guru anak berbakat dalam tiga kelompok yakni philosopical, personal

dan profesional. Karakteristik philosopical sangat penting karena hal itu menyangkut

cara pandang guru terhadap pendidikan dan dampaknya terhadap pendekatan yang

akan digunakan dalam mengajar, juga pandanganya terhadap anak berbakat.

Karakteristik personal mencakup sejumlah sifat seperti : percaya diri, memiliki rasa

Page 45: Document15

humor, memiliki motivasi, berprestasi, fleksibel dan meminati berbagai bidang.

Sedangkan karakteristik profesional guru kelas unggulan meliputi kemampuan untuk

menggunakan keterampilan dinamika kelompok, advance techniques, dan strategi-

strategi dalam menyampaikan materi, menciptakan suasana yang kondusif untuk

berlatih dan menemukan (inquiry training) serta menguasai pengetahuan dan

teknologi modern.

6. Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Unggulan

Pola pelaksanaan pembelajaran unggul dikelas unggulan adalah dengan

kurikulum yang berlaku secara nasional, dengan sarana dan bahan belajar yang

lengkap, metode belajar mengajar yang variatif, pengelolaan kelasnya yang

maksimal, tata tertib dan disiplin yang tinggi, ragam kegiatan belajar dengan

kurikulum plus dan ada penambahan waktu belajar di sekolah.

Agar pelaksanaan pembelajaran kelas unggulan benar-benar mampu

memperlihatkan nilai plus atau lebih daripada kelas-kelas lain yang diselenggarakan

secara konvensional, perlu ada persyaratan tempat kelas unggulan yang meliputi:

(1)Kelas unggulan harus memiliki sarana dan prasarana yang relatif lebih lengkap

dibanding kelas yang lain/kelas biasa.(2) sekolah unggulan mudah dijangkau oleh

para siswa, dengan letakyang strategis dan dekat dengan kantor Cabang Dinas

Pendidikan agar mudah memonitor dan mensupervisi kegiatan pelaksanaan

pembelajaran kelas unggulan.

Dalam proses pembelajaran mengajar adalah suatu perbuatan yang kompleks.

Disebut kompleks karena dituntut adanya kemampuan personal dan sosio cultural

secara terpadu dalam proses belajar mengajar. Dikatakan kompleks juga karena

dituntut adanya integrasi penguasaan materi dan metode, teori dan praktek dalam

Page 46: Document15

interaksi siswa, yang terakhir dikatakan kompleks karena mengandung unsur-unsur

seni, ilmu, teknologi, pilihan nilai, dan keterampilan dalam proses pembelajaran.

Menurut Conners dalam Moedjiono (2000:39-40) mengidentifikasikan tugas

mengajar guru menjadi tiga tahap yang bersifat suksesif. Masing-masing tahap

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Tahap sebelum pengajaran

Dalam tahap ini guru harus menyususun: program tahunan, program satuan

pelajaran, dan perencanaan program mengajar. Dalam merencanakan program

tersebut perlu dipertimbangkan aspek-aspek yang berkaitan dengan :

a. bekal bawaan yang ada pada siswa.

b. Perumusan tujuan pelajaran.

c. Pemilihan metode.

d. Pemilihan pengalaman-pengalaman belajar.

e. Pemilihan bahan pelajaran, peralatan dan fasilitas belajar.

f. Mempertimbangkan karakteristik siswa.

g. Memepertimbangkan cara membuka pelajaran, pengembanganya dan menutup

pelajaran.

h. Mempertimbangkan peranan siswa dan pola pengelompokan.

i. Mempertimbangkan prinsip-prinsip belajar, antara lain: pemberian penguatan,

motivasi, mata rantai kognitif, pokok-pokok yang akan dikembangkan,

penentuan model, transfer, keterlibatan aktif siswa dan pengulangan.

Page 47: Document15

2. Tahap Pengajaran

Dalam tahap ini berlangsung interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan

siswa, dan siswa group atau siswa secara individual. Rentangan interaksi ini berada

pada dua kutub yang eksterem, yakni suatau perbuatan yangt berpusat pada guru dan

kegiatan yang berpusat pada siswa. Beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan

dalam tahap pengajaran adalah:

i. Pengelolaan dan pengendalian kelas.

ii. Penyampaian informasi, keterampilan-keterampilan konsep dan sebagainya.

iii. Penggunaan tingkah laku verbal, seperti: keterampilan bertanya, demonstrasi

dan penggunaan model.

iv. Penggunaan tingkah laku non verbal seperti gerak pindah guru dan sasmita guru.

v. Cara mendapatkan balikan.

vi. Mempertimbangkan prinsip-prinsip psikologi antara lain: motivasi,

pengulangan, pemberian penguatan, balikan kognitif, pokok-pokok yang akan

dikembangkan, mata rantai kognitif, transfer dan keterlibatan aktif siswa.

vii. Mendiagnosa kesulitan belajar.

viii. Menyajikan kegiatan sehubungan dengan perbedaaan individual.

ix. Mengevaluasi kegiatan interaksi.

3. Tahap Sesudah Pengajaran

Tahap ini merupakan kegiatan atau perbuatan setelah pertemuan tatap muka

dengan siswa. Beberapa perbuatan guru yang nampak pada tahap sesudah mengajar

antara lain:

Page 48: Document15

a. Menilai pekerjaan siswa.

b. Membuat perencanaan untuk pertemuan berikutnya.

c. Menilai kembali proses belajar mengajar yang telah berlangsung.

Ketiga tahap pengajaran tersebut harus mencerminkan hasil belajar siswa

yang berkaitan dengan ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

Adapun proses pembelajaran atau proses belajar-mengajar menurut Darsono

(2000:24) adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga

tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih baik. Yaitu perubahan tingkah laku

baik pengetahuan, sikapnya dan keterampilanya.

Untuk menghasilkan siswa yang unggul maka proses pembelajaran di kelas

unggulan diupayakan memiliki keunggulan dari kelas biasa. Untuk itu dalam proses

pembelajaran harus diperhatikan komponen-komkponen yang mempengaruhinya.

Komponen yang mempengaruhi dalam proses pembelajaran adalah: kurikulum,

materi, bahan atau sarana pembelajaran, metode dan penilaian.

Untuk kelas unggulan dari setiap komponenya harus memiliki keunggulan

dari kelas biasa, karena dari seluruh komponen tersebut diharapkan dapat menunjang

siswa untuk lebih aktif belajar sehingga dapat mencapai hasil yang optimal.

Komponen-komponen tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

1. kurikulum

kurikulum yang berlaku sacara nasional adalah merupakan program minimal.

Oleh karena itu untuk kelas unggulan harus menambah kurikulum/kurikulum plus.

Untuk itu dapat digunakan kurikulum berdiferensiasi pada kelas unggulan.

Page 49: Document15

Dari hasil seminar Nasional “ alternative program pendidikan anak berbakat”

dalam Munandar (1985:120) menyebutkan bahwa dalam pengembangan kurikulum

anak berbakat harus ditempuh cara-cara berikut:

1. Pengembangan bahan pelajaran.

2. Mengembangkan strategi belajar mengajar.

3. Menyusun sistem evaluasi yang sesuai.

4. Membuat program bimbingan dan penyuluhan yang efektif bagi anak-anak

berbakat.

5. Pengembangan sistem administrasi dan supervisi pendidikan yang sejalan dengan

strategi belajar mengajar dans istem evaluasi serta BP yamh dikembangkan.

6. Peningkatan kemampuan tenaga pendidikan /guru yang relevan dalam

melaksanakan program mengajar.

7.Mewujudkan lingkungan belajar/sekolah yang dapat membantu pengembangan

anak berbakat.

8. Melengkapi sarana, fasilitas pendidikan yang menunjang terwujudnya tujuan

program tersebut.

9. faktor-faktor lainya yang menunjang terwujudnya program anak berbakat ini perlu

dikembangkan secara nyata.

2. Materi

Artinya bahwa setiap materi yang ada dalam kurikulum harus diperdalam,

diperkaya dan diperluas. Sehubungan dengan hal tersebut maka konsekuensinya

akan ada tambahan waktu belajar.

Page 50: Document15

Selain itu dengan bertambahnya alokasi waktu yang ada memberikan

peluang kepada siswa kelas unggulan untuk mengembangkan bakat, minat,dan

keterampilan seoptimal mungkin.

3. Bahan atau sarana pembelajaran

Mengenai bahan dan sarana pembelajaran, maka perlu melengkapi buku-

buku sumber baik untuk pegangan siswa maupun guru. Buku-buku penunjang

yang dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar juga perlu disediakan.

Begitu pula mengenai perabot, media pembelajaran dan sarana pembelajaran yang

lain harus lebih memadai baik dari segi jumlah dan kualitasnya.

4. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran, strategi, model-model belajar, tehnik dan

pendekatan-pendekatan diharapkan diterapkan dengan tepat untuk mengaktifkan

siswa kelas unggulan agar merangsang siswa berfikir untuk mengembangkan

variasi pembelajaran yang cukup beragam.

Dalam melaksanakan pembelajaran unggul dikelas unggulan guru

hendaknya memberikan perhatian khusus terhadap masing-masing individu.

Siswa harus merata sehingga dapat memberikan layanan yang sesuai, baik belajar

secara individual, kelompok atau klasikal. Tugas-tugas pekerjaan rumah harus

lebih disesuaikan dengan kehendak siswa untuk meningkatkan prestasinya.

Umpan balikpun perlu seringkali dilakukan.

5. Evaluasi

Evaluasi hendaknya benar-benar dapat mendorong siswa untuk belajar. Baik

dari segi alat evaluasi, proses evaluasi maupun tindak lanjut evaluasinya. Soal-

Page 51: Document15

soal uraian lebih sering digunakan dan diutamakan untuk mengembangkan nalar

siswa. Setiap hasil penilaian harus diberikan umpan balik dan tindak lanjut.

Pengelolaan kelas pada kelas unggulan sama dengan pengelolaan kelas

biasa. Baik mengenai pengaturan jadwal pelajaran, tempat duduk, posisi meja

kursi siswa dan guru, letak papan tulis maupun pengaturan gambar dan alat

peraga dikelas yang menunjang proses pembelajaran unggul dan menjadi sumber

belajar dikelas.

Disiplin dan tata tertib pada kelas unggulan sangat diutamakan dan

mendapat penekanan yang tinggi, mengingat kelas unggulan adalah kelas khusus

yang memiliki nilai jelas. Yang penting setinggi apapun intensitas pembelajaran,

siswa tetap merasa betah belajar, nikmat, merasa nyaman dan aman dalam belajar.

Ragam kegiatan pembelajaran dikelas unggulan meliputi program intra

kurikuler yang telah disusun dalam kurikulum yang berlaku secara nasional.

Untuk kelas unggulan kegiatan intra kurikuler diberi pendalaman dan

pengembangan materi sesuai bakat potensi anak, karena kelas unggulan

menggunakan kurikulum plus dan penambahan waktu belajar disekolah. Untuk

kegiatan ekstra kurikuler harus diikuti siswa kelas unggulan sesuai dengan bakat,

minat dan kemampuannya.

Mengingat kelas unggulan adalah kelas khusus untuk menghasilkan lulusan-

lulusan yang berkualitas, maka dalam pelaksanaanya perlu didukung oleh adanya

fasilitas seperti:

1. Buku penunjang atau pelengkap yang berupa modul yang dapat dipelajari oleh

siswa secara mandiri untuk mendukung kegiatan pembelajaran.

Page 52: Document15

2. Laboratorium untuk praktek siswa dalam mempraktekan dan memperdalam

pengetahuanya.

3. Perpustakaan yang menyediakan sumber belajar lengkap dan mendukung

kegiatan pembelajaran unggul.

Penilaian hasil belajar siswa kelas unggulan sama dengan kelas biasa hanya

kelas unggulan para siswanya berprestasi tinggi sehingga terdapat perbedaaan

dalam hal tertentu baik yang terkait dengan alat penilaian, proses penilaian,

maupun tindak lanjut dari hasil penilaian.

Didalam aktifitas penilaian hendaknya memperhatikah hal-hal sebagai

berikut:

1. Alat penilaian dikelas unggulan mengutamakan tes uraian dalam ulangan

harian dengan penyusunan soal memiliki tingkat kesukaran lebih tinggi.

2. Standar nilai keberhasilan dalam setiap mata pelajaran siswa diharuskan

mendapat nilai minimal 7 jika da yang belum mencapai dapat mengikuti remidi

sebanyak dua kali. Bagi yang sudah maka dapat mengikuti program

pengayaan.

3. Syarat-syarat kenaikan kelas di kelas unggulan bagi siswanya jika memenuhi

syarat-syarat sebagai berikut:

a. Memiliki nilai rata-rata 8 untuk semua mata pelajaran.

Page 53: Document15

b. Penilaian sikap dan tingkah laku siswa kelas unggulan mendapat perhatian

khusus dan harus mempunyai kelebihan dari segi kejujuran, sopan santun,

sosialisasi, kerajinan, kerapian, budi pekerti dan kemandirian.

c. Mempertimbangkan keaktifan dalam mengikuti kegiatan ekstra kurikuler

yang ditetapkan sekolah dan dalam kegiatan sosial dilingkungan

masyarakat.

7. Pembelajaran Matematika

Matematika merupakan ilmu mengenai struktur dan hubungan-hubungan dari

simbul-simbul yang diperlukan. Simbul-simbul itu penting untuk memanipulasi

aturan-aturan dengan operasi yang ditetapkan. Dari simbulasasi itulah dapat

menjamin adanya komunikasi yang mampu memberikan keterangan untuk

membentuk suatu konsep baru. Konsep baru terbentuk karena adanya pemahaman

terhadap konsep sebelumnya, sehingga matematika itu konsepnya tersusun secara

herarkis. Simbulisasi itu barulah berarti bila suatu simbul itu dilandasi suatu ide. Jadi

dapat dikatakan bahwa matematika berkenaan dengan ide-ide atau konsep-konsep

abstrak yang tersusun secara herarkis dan penalaranya deduktif (Hudojo, 1988:3).

Proses pembelajaran diasumsikan sebagai suatu proses kegiatan yang

mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku. Dalam pembelajaran matematika,

berpikir matematika merupakan kegiatan mental yang dalam prosesnya selalu

menggunakan abstraksi dan generalisasi. Oleh karena itu bagi anak-anak yang

mempunyai keberbakatan intelektual pelajaran matematika dipandang sebagai

pelajaran yang menantang dan menarik untuk dikuasai.

Page 54: Document15

Tujuan pokok mata pelajaran matematika disekolah yang diidentifikasikan

oleh National Council of Teachers of Matthematics (1987) adalah sebagai berikut:

1. Menjadikan matematika sebagai pemecah masalah.

2. Belajar mengkomunikasikan secara matematik.

3. Belajar berpikir secara matematik.

4. Belajar menilai matematika.

5. Menjadikan kepercayaan dalam satu kemampuan tersendiri.

Pandangan baru mengajar dan belajar matematika juga menekankan

pentingnya saat ini dan masa mendatang untuk membuka kunci-kunci dasar dalam

kurikulum matematika. Kunci-kunci dasar tersebut termasuk:

1. Hitungan, penjumlahan, dan taksiran.

2. Teori probabilitas.

3. Teknik manipulasi aljabar.

4. Geometri.

5. Logika dan statistik.

6. Analisis dan struktur aljabar.

7. Pemodelan dan pemecahan masalah.

Penekanan khusus untuk anak berbakat dalam kunci dasar pembelajaran

matematika sebaiknya diakses sejak dini, mendalami untuk penerapan didunia nyata,

dan menggunakan matematika dalam kawasan lain seperti dalam penelitian.

The Study for Mathematically Precocious Youth (SMPY) yang dikembangkan

oleh Stanley, Keating, dan Fox (1974) mencetuskan topik-topik matematika yang

sesuai untuk anak berbakat. Model ini memiliki cirri sebagai berikut:

Page 55: Document15

1. Mengidentifikasi anak berbakat melalui Mathematical Aptitude Test (MAT).

2. Menggunakan suatu pendekatan prespektif diagnostik pelajaran matematika yang

memungkinkan siswa bergerak cepat.

3. Utilitas yang ada pada kurikulum pra kalkulus dan bahan-bahan teks menggerakan

siswa untuk menemukan harapan sebagai individu.

Buku-buku konvensional tidak menyediakan uji coba matematika sesuai

kebutuhan anak berbakat. Matematika yang dikembangkan oleh National Council of

Teachers of Mathematics (NCTM) telah diorganisasikan secara konseptual. Sebagai

contoh aljabar dipandang sebagai alat pemecah masalah.

Pendekatan lain adalah berfokus pada tehnik pemecahan masalah yang

memungkinkan anak berbakat mencoba secara bebas dalam bidang matematika.

Pendekatan yang dimaksud adalah diadakanya komposisi matematika yang

menantang masalah yang tidak rutin. Program-program seperti Talent Search, Math

Counts, Math Lates dan lain-lain menjadikan matematika lebih popular dan lebih

diperhatikan. Oleh karena itu, mensyaratkan kepada siswa mempunya dasar

pengembangan konseptual dan kemampuan pemecahan masalah yang baik.

Komputer ilmiah mempunyai tempat yang signifikan dalam program

matematika untuk anak brbakat. Komputer dapat memfasilitasi pemecahan masalah

secara bebas untuk memfokuskan pada heuristik daripada prosedur perhitungan.

Teknologi juga membantu konseptualisasi. Persamaan untuk bagian bentuk dapat

digali dan dihubungkan secara geometrik menggunakan program grafik yang tersedia

dalam komputer atau kalkulator yang baik. Dengan memanfaatkan teknologi, anak

berbakat dapat membangun skema matematika. Yang penting bagi mereka adalah

Page 56: Document15

membangun hubungnan antara topik-topik matematika. NCTM menganjurkan apa

yang disebut Mathematics Connections sebagai berikut:

1. Relasi dan fungsi.

2. Sistem persamaan dan matriks.

3. Persamaan fungsi dalam bentuk standar dan transformasi.

4. Bilangan kompleks dan pasangan order dalam pesawat kompleks.

5. Perbandingan segitiga, fungsi trigonometri, dan fungsi lingkaran.

6. Eksplisit dan gambaran parametrik dari persamaan.

7. Fungsi dan inversnya, logaritma dan fungsi eksponensial.

8. Statistik dan probabilitas.

9. Grafik dan matrik.

10. Bentuk definisi dan sekuensi yang sama.

Disesuaikan dengan penggunaan kurikulum berbasis kompetensi di sekolah-

sekolah, maka standar kompetensi untuk mata pelajaran matematika di Sekolah

Menengah Pertama menunjuk pada kemampuan matematika yang dipilih dalam

standar kompetensi yang dirancang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa

agar dapat berkembang secara optimal, serta memperhatikan pula perkembangan

pendidikan matematika di dunia sekarang ini. Untuk mencapai kompetensi tersebut

dipilih materi matematika dengan memperhatikan struktur keilmuan, tingkat

kedalaman materi, serta sifat esensial materi dan keterpakainya dalam kehidupan

sehari-hari. Semua aspek yang dijabarkan kompetensi dasar dan indikator,

terangkum dalam kemahiran matematika yang disampaikan pada setiap awal kelas.

Secara rinci matematika SMP dan MTS dikelompokan dalam 13 standar kompetensi

Page 57: Document15

yang tercakup pada 4 aspek matematika (bilangan, geomertri dan pengukuran,

peluang dan statistika, dan aljabar). Tiga belas standar kompetensi tersebut diatur

menurut urutan sebagai berikut:

1. melakukan operasi hitung bilangan serta dapat menggunakanya dalam

pemecahan masalah.

2. memahami dan dapat melakukan operasi bentuk aljabar, persamaan dan

tidakpersamaan liniersatu variable, himpunan serta dapat menggunakan dalam

pemecahan masalah.

3. mengidentifikasi garis, sudut dan bangun datar serta dapat menentukan besar-

besaran yang ada didalamnya.

4. memahami dan melakukan operasi aljabar, fungsi, persamaan garis, dan sistem

persamaan, serta menggunakanya dalam pemecahan masalah.

5. menentukan panjang suatu garis dalam segitiga serta dapat menggunakanya

dalam pemecahan masalah.

6. mengidentifikasi lingkaran serta menetukan besaran-besaran yang terkait

didalamnya.

7. mengidentifikasi bangun ruang sisi lengkyng serta menetukan besaran-besaranya.

8. memahami kesebangunan bangun datar.

9. mengidentifikasi bangun ruang sisi datar serta dapat menetukan besaran-besaran

didalamnya.

10. melakukan kegiatan statistika.

11. melakukan operasi pangkat tak sebenarnya dan logaritma.

12. menetukan pola, deret, bilangan dan menggunakanya dalam pemecahan masalah.

Page 58: Document15

13. memahami dan menggunakan persamaan kuadrat dalam pemecahan masalah.

Kemahiran matematika untuk kelas VIII mencakup kemampuan penalaran,

komunikasi, pemecahan masalah dan memiliki sikap menghargai kegunaan matematika.

Indikator dari kemahiran matematika untuk kelas VIII dapat dilihat pada tabel dibawah

ini:

Tabel I

Kemahiran matematika SMP Kelas II

Kemahiran matematika indikator

Menggunakan notasi

dan symbol

Menggunakan model

matematika

Meyakini matematika

sesuatu yang berguna

dan bermanfaat dalam

kehidupan.

-menyajikan pernyataan matematika secara lisan, tertulis

dan symbol serta diagram.

-menerapkan konsep serta algoritme.

-memeriksa kesahihan suatu argumen.

- melakukan manipulasi matematika.

-mengubah formula atau rumus kebentuk lain yang

nilainya sama.

-mengembangkan strategi dalam memecahkan masalah

-menunjukan rasa ingin tahu dan perhatian atau minat

dalam belajar matematika.

-menunjukan sikap gigih dan percaya diri dalam

menyelesaikan masalah.

Page 59: Document15

BAB III

METODE PENELITIAN

1. Pendekatan Penelitian

Berdasarkan pendekatanya penelitian dibedakan menjadi penelitian kuantitatif

dan penelitian kualitatif. Istilah penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor yang

dikutip oleh Moleong (2002:3) mendefinisikan sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang dapat diamati.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif

dengan metode deskriptif, yaitu dengan menggambarkan keadaan dan memecahkan

masalah yang sedang berlangsung. Dengan pendekatan ini diharapkan peneliti dapat

menghasilkan data yang deskriptif yang nantinya dituangkan dalam bentuk laporan

dan uraian, jadi tidak mengutamakan angka-angka statistik.

Penelitian kualitatif tidak bertujuan untuk menguji hipotesis tetapi berusaha

mengumpulkan data empiris, dari data tersebut ditemukan pola-pola yang mungkin

dapat dikembangkan menjadi teori.

Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Biklen serta Lincoln dan Guba

dalam Moleong (2002:4-8) menyebutkan beberapa ciri penelitian kualitatif. Ciri-ciri

tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada konteks

dari suatu keutuhan (entity).

2. Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain

merupakan alat pengumpul data utama.

Page 60: Document15

3. penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif.

4. penelitian kualitatif menggunakanj analisis data secara induktif.

5. penelitian kualitatif lebih menghandaki arah bimbingan penyusunan teori

substantif yang berasal dari data.

6. data yang dikumpulkan adalah deskriptif yang berupa kata-kata, gambar dan

bukan angka-angka.

7. penelitian kualitatif lebih mementingkan segi proses daripada hasil.

8. penelitian kualitatif menghendaki ditetapkanya batas dalam penelitianya atas

dasar fokus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian.

9. penelitian kualitatif meredefinisikan validitas, reliabilitas, dan objektivitas dalam

versi lain dibandingkan yang lazim digunakan dalam penelitian klasik.

10. penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus-mebnerus disesuaikan

dengan kenyataan lapangan.

11. penelitian kualitatif lebih menghendaki agar pengertian dan hasil interpretasi yang

diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang dijadikan sebagai

sumber data.

Dengan pendekatan kualitatif maka penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran

secara obyektif tentang pengelolaan pembelajaran unggul untuk mata pelajaran

matematika pada kelas unggulan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Wanadadi

Kabupaten Banjarnegara dalam rangka melayani siswa-siswa yang berbakat dan

memiliki kecerdasan, keterampilan dan prestasi unggul.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi yang digunakan dalam penelitian adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Negeri 1 Wanadadi Kabupaten Banjarnegara pada kelas khusus atau kelas unggulan.

Lokasi ini dipilih karena di sekolah tersebut ada satu kelas unggulan yaitu kelas VIII.

Page 61: Document15

3. Subyek Penelitian

Subyek penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, wali kelas,

guru matematika dan guru mata pelajaran yang lain serta siswa-siswa kelas unggulan.

1. Dari kepala sekolah selaku penanggung jawab kegiatan pelaksanaan pembelajaran

kelas unggulan dapat dimintai keterangan tentang perananya dalam

memperdayakan seluruh aspek kependidikan yang menyangkut fasilitas, sarana

dan prasarana sekolah untuki mendukung terlaksananya pembelajaran kelas

unggulan. Kepala sekolah selaku dinamisator, organisator, administrator dan

supervisor yang mengelola pelaksanaan dan penanggung jawab kelas unggulan

dapat menginformasikan tentang tenaga pengajar, proses pembelajaran, ragam

kegiatan belajar, waktu belajar, pendukung belajar dan guru yang mengelola

proses pembelajaran.

2. Wali kelas sebagai pelaksana proses pembelajaran, pengelolaan kelas yang

sekaligus juga mengasuh atau mengampu salah satu mata pelajaran. Dari wali

kelas dapat diperoleh informasi tentang hal-hal yang mendukung dan hal-hal yang

menjadi kendala dadalam pelaksanan pembelajaran kelas unggulan.

3. Guru mata pelajaran sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran dengan

memberikan mata pembelajaran tertentu dikelas unggulan dapat memberikan

informasi-informasi tentang proses pembelajaran dikelas unggulan sesuai dengan

mata pelajaran yang diampu berikut cara penilaianya. Guru –guru ini telah

melalui seleksi dari sekolah dan sudah mendapatkan pelatihan dari kanwil

setempat.

4. Dokumen. Dengan dokumen dapat digunakan untuk mengamati dan membaca

perangkat dokumen yang terkait dengan ketentuan proses pembelajaran kelas

Page 62: Document15

unggulan baik dari kurikulumnya, ragam belajarnya dan waktu belajarnya tersebut

akan diketahui tentang pembelajaran kelas unggulan dan bentuk kemampuan guru

didalam mengelola dan melaksanakan pembelajaran kelas unggulan tersebut.

5. Siswa. Dari siswa kelas unggulan yang belajar di kelas unggulan dapat

memberikan informasi tentang pelayanan pendidikan yang diberikan sekolah,

khususnya untuk pelajaran matematika, proses pembelajaran matematika dikelas

unggulan dan mengungkapkan berbagai faktor pendukung serta kendala-kendala

yang dihadapi siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika dikelas unggulan.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Metode Observasi

Menurut Marzuki (2001:58) dengan metode observasi orang melakukan

pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang

diselidiki. Metode ini memiliki kebaikan sebagai berikut :

1. Pencatatan dapat dilakukan pada waktu terjadinya peristiwa atau terlihatnya

gejala tertentu.

2. Tidak tergantung pada jawaban responden, maka lebih objektif dan lebih teliti.

Observasi yang dilakukan yaitu melalui cara pengamatan yang tidak berperan

serta. Artrinya peneliti hanya mengadakan pengamatan saja tanpa menjadi anggota

kelompok yang diamatinya. Pengamatanpun dilakukan secara terbuka dengan

diketahui oleh subjek, sedangkan sebaliknya para subjek dengan sukarela

memberikan kesempatan kepada pengamat untuk mengamati peristiwa yang terjadi.

Page 63: Document15

Dan mereka juga menyadari ada orang yang sedang mengamati hal-hal yang

dilakukan mereka.

Alat yang digunakan dalam metode observasi ini adalah catatan lapangan

karena pengamat dalam situasi pengamatan tak berperan serta (Moleong, 2002:130).

Pengamat dalam hal ini relatif bebas membuat catatan dan mencatat apa saja yang

dikehendakinya. Catatan yang dibuat dalam pengamatan berupa laporan langkah-

langkah peristiwa dan catatan tentang gambaran umum yang singkat .

Metode observasi digunakan untuk memperoleh data umum tentang

gambaran umum situasi kelas unggulan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1

Wanadadi Kabupaten Banjarnegara khususnya dikelas VIII untuk memperoleh data

tentang pelaksanaan pembelajaran dikelas tersebut

b. Metode Interview (wawancara)

Interview (wawancara) merupakan cara pengumpulan data dengan jalan tanya

jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan kepada tujuan

penelitian (Marzuki 2001:62). Dalam Moleong (2002:135) wawancara adalah

percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu

pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang

memberikan jawaban.

Dalam interview ini penulis menggunakan jenis interview bebas terpimpin

atau interview terkontrol, artinya wawancara berjalan dengan bebas tetapi masih

terpenuhi komparabilitas dan reliabilitas terhadap persoalan-persoalan penelitian.

Page 64: Document15

Melalui wawancara ini diharapkan data yang diungkap lebih mendalam.

Wawancara dilakukan secara terbuka, artinya para subjek tahu bahwa mereka sedang

diwawancarai dan mengetahui pula apa maksud wawancara tersebut.

Selama wawancara pencatatan data adalah hal penting yang harus dilakukan

peneliti. Pencatatan data tersebut merupakan dasar yang akan dianalisis dari hasil

“kutipan” wawancara. Pencatatan data dilakukan melalui tape recorder dan melalui

pencatatan pewawancara sendiri.

Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang keadaan guru-

guru, siswa, dan hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pembelajaran kelas

unggulan.

c. Metode Dokumentasi.

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau catatan,

transkrip, buku agenda dan sebagainya untuk melengkapi data-data yang belum

terambil melalui pengisian-pengisian kuesioner atau dalam mengamati perangkat

dokumen yang terkait dengan ketentuan pelaksanaan proses pembelajaran.

d. Sumber Data

Menurut Lofland dalam Moleong (2002:112) sumber data utama dalam

penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan

seperti dokumen dan lain-lain.

Untuk pengumpulan data penulis menggunakan data yang berasal dari :

1. Data Primer.

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan

dicatat untuk pertama kalinya (Marzuki 2001: 55).

Page 65: Document15

Data primer diperoleh dari kepala sekolah, guru-guru kelas Sekolah

Menengah Pertama Negeri 1 Wanadadi Kabupaten Banjarnegara beserta siswanya,

petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis kelas unggulan dari Dirjen Pendidikan

Dasar dan Menengah Jakarta tahun 1996 juga merupakan data primer yang

mendukung.

2. Data Sekunder.

Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya

oleh peneliti (Marzuki 2001: 56). Data sekunder dipakai untuk melengkapi data-data

primer.

Dalam penelitian ini penulis memperoleh data sekunder dari dokumen,

catatan-catatan rapat kerja dinas yang penting tentang pelaksanaan kegiatan

pembelajaran unggul dikelas unggulan yang dimiliki oleh wali kelasnya.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai instrumen terjun

langsung dalam pengambilan data dengan alat bantu pedoman observasi, lembar

wawancara dan catatan dokumen yang ada di sekolah. Dalam penelitian kualitatif

peneliti sendiri atau orang lain merupakan alat pengumpul data utama (Maleong 2002

: 4). Orang sebagai instrumen memiliki senjata untuk dapat memutusakan yang secara

luwes untuk dapat digunakanya, dan senantiasa dapat menilai keadaan dan dapat

mengambil keputusan. Oleh karena itu pada waktu mengumpulkan data utama

dilapangan peneliti berperan serta.

Page 66: Document15

6. Teknik Analisis Data.

Dalam penelitian kualitatif, peneliti akan mendapatkan data beraneka ragam

yang berasal dari berbagai macam sumber yaitu observasi, wawancara, ataupun dari

dokumen. Data yang telah diperoleh tentu perlu dirangkum dan diseleksi sehingga

masing-masing dapat dimasukan dalam fokus, kategori dan permasalahan yang ingin

dicari kebenaranya.

Bila dianggap masih kurang dan belum lengkap dapat segera kembali mencari

data yang dibutuhkan yang nantinya dapat lebih mendukung hasil penelitian. Hal ini

disebabkan karena seluruh kegiatan dari analisis data kualitatif terletak pada

penuturan atau lukisan tentang apa yang berhasil dipahami berhubungan dengan suatu

masalah yang diteliti, dan dari sinilah kesimpulan yang benar-benar berbobot dapat

diwujudkan secara komprehensif dan mendalam. Supaya hasil penelitian sesuai yang

diharapkan dan cocok dengan pendekatan yang digunakan, maka analisis data yang

digunakan dengan pendekatan induktif, yaitu dimulai dari lapangan atau fakta empiris

dengan cara terjun kelapangan, mempelajari, menganalisis, menafsir dan menarik

kesimpulan dari fenomena yang ada dilapangan.

Selanjutnya dari data yang telah terkumpul dari dokumen, hasil observasi dan

wawancara kemudian diperiksa, diatur dan diurutkan (editing), dikelompokan, diberi

kode dan dikategorikan baru kemudian dianalisis. Tahapan tersebut dapat dilihat

dalam bagan berikut ini:

Page 67: Document15

Gambar I

Tahap Analisis Data

Mencermati bagan diatas, maka perlu ditegaskan langkah-langkah analisis

data yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan data, yaitu cara untuk mengumpulkan data yang akan diteliti,

setelah peneliti memenentukan data apa yang akan dikumpulkan.

2. Pengeditan data, yaitu data diperiksa kembalai, diatur dan diurutkan.

3. Kategorisasi data, yaitu pengelompokan data dan pemberian kode.

4. Analisis data, yaitu proses mengorganisasi dan mengurutkan data dalam pola,.

Kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan dan dirumuskan

hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Moleong, 2002:103)

Dari langkah-langkah analisis data yang telah dikemukakan, itu semua

merupakan satu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan dan mempengaruhi satu

sama lainya. Dari data yang terkumpul melalui observasi dan wawancara yang

menguraikan tentang kegiatan pembelajaran matematika di kelas unggulan akan

diperoleh dalam bentuk laporan. Kemudian laporan tersebut direduksi, dirangkum

dan dipilih hal-hal pokok yang difokuskan pada pengelolaan pembelajaranya. Setelah

Pengumpulan

data

Pengeditan data

Analisis data Kategorisasi data

Page 68: Document15

direduksi kemudian dianalisis dengan teknik perbandingan secara terus-menerus

melalui analisis sejak perencanaan sampai pelaksanaanya, dan kemudian data dapat

disajikan secara sistematis. Setelah itu data dapat disimpulkan.

Tahapan analisis data telah dilakukan, untuk itu perlu diperhatikan juga

keabsahan data yang terkumpul. Menurut Moleong (2002:173) untuk menetapkan

keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Dalam hal ini digunakan teknik

triangulasi, keikutsertaan dilapangan dan pengecekan anggota.

Teknik triangulasi sebagai teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding data.Teknik triangulasi yang akan dilakukan yaitu pemeriksaan

melalui sumber lainya. Menurut Patton dalam Moleong (2002:178) triangulasi

dengan sumber lain berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan

suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode

kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan jalan: (1) membandingkan data hasil

pengamatan dengan data hasil wawancara, (2)membandingkan apa yang dikatakan

orang didepan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi, (3)membandingkan

apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan

sepanjang waktu, (4)membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan

berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang pendidikan, orang

berada dan orang pemerintahan, (5)membandingkan hasil wawancara dengan isi

suatu dokumen yang berkaitan.

Keikutsertaan peneliti dilapangan sangat menentukan dalam pengumpulan

data, oleh karena itu keikutsertaan peneliti dilapangan dilakukan dalam jangka waktu

Page 69: Document15

yang lama. Dengan demikian akan memungkinkan derajat kepercayaan data yang

telah dikumpulkan.

Pengecekan dengan anggota yang terlibat dalam proses pengumpulan data

sangat penting dalam pemeriksaan derajat kepercayaan. Para anggota yang terliba

yang mewakili rekan-rekan mereka dimanfaatkan untuk memberikan reaksi dari segi

pandangan dan situasi mereka sendiri terhadap data yang telah diorganisasikan oleh

peneliti.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Sejarah Berdirinya SMP Negeri I Wanadadi

Untuk memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat Wanadadi pada tahun

1962 atas prakarsa mereka didirikanlah sebuah sekolah dengan nama SMP Persiapan.

Sekolah tersebut dikepalai oleh Bapak Nakim Padmowidjojo.

Pada tanggal 1 Agustus tahun 1964 SMP Persiapan dinegerikan dengan SK

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 80/ SK/ 8/ 111. kemudian pada tanggal 30

Juli 1964 SMP Persiapan diganti namanya menjadi SMP Negeri Wanadadi. SMP

tersebut berdiri diatas tanah seluas 2166 m2 yang merupakan hibah dari kepala Desa

Wanadadi. Pada waktu itu gedung sekolah terdiri dari satu lokal bekas balai desa

Page 70: Document15

Wanadadi. Walaupun keadaanya demikian namun proses belajar mengajar sudah

berjalan lancar dan cukup baik.

Sampai saat ini SMP Negeri I Wanadadi menjadi sekolah favorit yang masih

dapat dibanggakan. Dalam sejaran panjang perjalanan sekolah ini selama 12 tahun

SMP ini mampu meraih prestasi dan menduduki peringkat ke-2 di kabupaten

Banjarnegara.

2. Gambaran Umum Subyek Penelitian

Sekolah Menengah Pertama Negeri I Wanadadi Kacamatan Wanadadi

Kabupaten Banjarnegara yang dipimpin oleh bapak Drs. Bambang Budi S. sekolah ini

terletak dipusat kota Wanadadi dan berada tepat dibelakang kantor Cabang Dinas

Pendidikan kecamatan Wanadadi dan berada disebelah kiri terminal bus Wanadadi di

jalan raya timur Wanadadi.

Sekolah Menengah Pertama Negeri I Wanadadi yang berdiri diatas tanah

seluas 2166 m2 dilengkapi dengan: (1) satu ruang guru; (2) satu ruang TU; (3) satu

ruang kepala sekolah; (4) satu ruang koperasi; (5) satu laboratorium bahasa; (6) enam

belas ruang kelas; (7) satu ruang perpustakaan; (8) satu ruang pengawasan; (9) satu

ruang musola; (10) 3 ruang kamar mandi dan WC. Untuk lebih jelasnya denah

sekolah SMP Negeri I Wanadadi dapat dilihat pada lampiran.

Mulai tahun ajaran 2003/2004 Sekolah Menengah pertama Negeri I Wanadadi

menetapkan kelas unggulan dengan swadaya dan swadana, sekolah ini memiliki 3

jenis kelas yaitu:

1. Kelas unggulan pada kelas IIA

2. Kelas bahasa pada kelas IA

Page 71: Document15

3. Kelas reguler pada kelas I B - I F, II B - IIE, IIIA - IIIE.

Data lengkap mengenai formasi kepala sekolah, guru dan personalia Sekolah

Menengah Pertama Negeri I Wanadadi sesuai dengan keadaan pada bulan februari

2005 dapat dilihat pada lampiran.

Untuk mengajar dikelas unggulan dipilih guru-guru yang memiliki

kemampuan lebih dibanding guru yang lain. Untuk itu pihak sekolah tidak

sembarangan dalam merekruit guru kelas unggulan. Guru kelas unggulan adalah

mereka yang terpilih dari sekolah dengan berbagai pertimbangan yang ada. Untuk

lebih jelasnya susunan guru yang mengajar dikelas unggulan dapat dilihat pada

lampiran.

Jumlah siswa kelas II A 49 siswa yang dijaring dari 240 siswa secara

keseluruhan di kelas II, dengan 18 siswa putra dan 31 siswa putri. Siswa yang duduk

dikelas unggulan adalah siswa yang lulus seleksi yaitu memiliki prestasi yang tinggi

dan unggul sebagai syarat utama dalam menjaring sejumlah 49 siswa yang didasarkan

atas jumlah nilai pada raport.

Tes bakat, minat dan kemampuan akademik juga melalui rekaman

pengamatan para guru. Pada kelas unggulan, selain pembelajaranya unggul

pelaksanaanya secara intensif, peningkatan kualitas waktu akademik tinggi, ada

penambahan waktu pelajaran 4 jam pelajaran dalam seminggu, bentuk pelayanan

pendidikan dengan kurikulum plus agar dalam menyelenggarakan kelas unggulan

sebagai uji coba untuk menciptakan bentuk-bentuk pengelolaan pembelajaran yang

ideal agar dapt menciptakan lulusan yang berkualitas unggul untuk mendukung

Page 72: Document15

pelaksanaan pembelajaran yang unggul di Sekolah Menengah Pertama Negeri I

Wanadadi dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Guru mata pelajaran yang ditugasi mengampu mata pelajaran khusus adalah guru

yang memiliki keahlian tertentu khususnya untuk mata pelajaran Matematika,

IPA, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia.

2. Wali kelas unggulan yang merangkap juga sebagai guru mata pelajaran merupakan

guru yang mempunyai dedikasi tinggi dan memiliki disiplin, pernah mengikuti

berbagai kegiatan pelatihan dan penataran dan juga guru yang profesional.

3. Peran keluarga/orang tua siswa, tokoh masyarakat, lingkungan masyarakat sekitar

dan pemerintah daerah setempat dalam penyelenggaraan kelas unggulan secara

programatis mendapat tanggapan dan dukungan yang positif.

4. Komite sekolah berperan aktif sebagai penopang penyelenggaraan kelas unggulan.

Disamping membutuhkan biaya yang mahal pelaksanan pembelajaran unggul juga

memerlukan kesadaran yang tinggi untuk melengkapi sarana, prasarana, fasilitas

baik yang didalam pembelajaran maupun fasilitas yang diluar proses

pembelajaran kelas ungulan.

B. Persiapan Penelitian

Agar penelitian dapat berjalan dengan lancar, tertib dan memperoleh hasil

yang optimal, maka terlebih dahulu perlu dilakukan persiapan-persiapan, baik secara

formal dan non formal.

Page 73: Document15

Persiapan non formal adalah mempersiapkan diri mengenai kemampuan

penguasaan terhadap masalah-masalah yang akian diteliti, disamping masalah biaya,

tenaga dan target waktu yang telah ditentukan.

Persiapan formal adalah persiapan yang berkaitan denngan proses perijinan.

Adapun tahap-tahap yang ditempuah dalam rangka memperoleh perijinan dalam

penelitian adalah sebagai berikut:

1. Mengajukan judul skripsi kepada ketua jurusan, kemudian berkonsultasi dengan

Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II.

2. Setelah judul skripsi disetujui oleh ketua jurusan dan Dosen Pembimbing, peneliti

kemudian menyusun rancangan skripsi.

3. Mengajukan rancangan skripsi kepada Dosen Pembimbing I dan II.

4. Selesai proses pembimbingan, penjelasan dan revisi, akhirnya rancangan skripsi

yang diajukan dimintakan persetujuan kepada ketua jurusan Kurikulum dan

Teknologi Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan.

5. Mengajukan permohonan surat ijin Penelitian kepada Dekan Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

C. Pelaksanaan Penelitian

Langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanan penelitian adalah sebagai

berikut:

1. Mengurus surat ijin kesediaan tempat penelitian kepada kepala Sekolah

Menengah Pertama Negeri I Wanadadi Kabupaten Banjarnegara pada tanggal 7

Februari 2005.

Page 74: Document15

2. Mengadakan observasi, survey ke Sekolah Menegah Pertama Negeri I Wanadadi

Kabupaten Banjarnegara untuk memperoleh data awal mengenai keadaan umum

kelas unggulan, tentang formasi guru dan siswanya.

3. Menyerahkan surat ijin penelitian dari Dekan FIP Universitas Negeri Semarang

kepada Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri I Wanadadi pada tanggal 14

Februari 2005.

4. Mengadakan observasi dan wawancara tentang pelaksanaan pembelajaran

matematika pada kelas unggulan yang mencakup: gambaran umum kelas

unggulan, proses pembelajaran matematika pada kelas unggulan yang yang

meliputi tahap sebelum pembelajaran, tahap pembelajaran dan tahap sesudah

pembelajaran atau evaluasinya, serta hal-hal yang mendukung dan menghambat

pembelajaran matematika pada kelas unggulan.

5. Mengadakan wawancara untuk memperoleh data tentang keunikan siswa kelas

unggulan, ciri-ciri khusus yang menonjol dalam pelaksanaan pembelajaran

unggul, pelayanan siswa berbakat unggul dengan menerapkan pendidikan dan

kurikulum berdiferensiasi.

6. Mengadakan observasi kelas dan studi dokumentasi untuk memperoleh data

tentang pelaksanaan pembelajaran matematika dan data tentang hasil belajar

siswa kelas unggulan.

Proses pelaksanaan penelitian, terutama dalam wawancara dan observasi

dapat berjalan lancar sehingga data yang dibutuhkan dapat diperoleh sesuai harapan.

Adapun hasil penelitian tentang pelaksanaan pembelajaran kelas unggulan di

kelas IIA Sekolah Menegah Pertama Negeri I Wanadadi Cabang Dinas Pendidikan

Page 75: Document15

Kecamatan Wanadadi yang diperoleh dari para nara sumber antara lain kepala

sekolah, wali kelas, guru bidang studi, guru matematika kelas unggulan dan siswa

kelas unggulan diuraikan dibawah ini:

D. Pembahasan

1. Kepala Sekolah Selaku Penanggung Jawab Pelaksana Kelas Unggulan

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah Menengah Pertama

Negeri I Wanadadi I Cabang dinas Pendidikan Kecamatan Wanadadi, sekolah ini

adalah salah satu sekolah inti. Sekolah Menengah Pertama Negeri Wanadadi I

merupakan sekolah unggulan dengan mendapata kepercayaan dari Dinas Pendidikan

Kecamatan Wanadadi untuk menyelenggarakan pelaksanaan kelas khusus/kelas

unggulan.

Kesan umum dari masyarakat khususnya kelurahan Wanadadi dan sekitarnya

bahwa keunggulan suatu sekolah itu dapat dilihat dari sekolah yang megah, bonafide

dan favorit. Selain dibuktikan dari banyaknya siswa yang berprestasi, para lulusan

dari sekolah Menengah Pertama Negeri Wanadadi I banyak yang melanjutkan ke

sekolah yang terkemuka.

Pertimbangan lain untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran kelas

unggulan, disamping letak sekolah yang strategis, bangunan fisik yang kuat, sarana,

prasarana, fasilitas, perlengkapan, sumber-sumber belajar cukup dekat dan memadai

sesuai kebutuhan.

Sekolah Menengah Pertama Negiri Wanadadi I dengan manajemen

pengelolaan pelaksanaan pembelajaran kelas unggulan, seorang kepala sekolah selaku

penanggung jawab pelaksana kegiatan sudah mengutamakan seluruh rangkaian

Page 76: Document15

kegiatan kelas unggulan selalu berorientasi pada petunjuk teknis dan pedoman

pelaksanaan penyelenggaraan kelas unggulan.

Dalam praktek penyelenggaraan masih banyak penyimpangan-penyimpangan

dan hambatan yang perlu mendapatkan kondisi-kondisi ideal mengenai pembelajaran

kelas unggulan itu sendiri. Dengan menerapkan manajemen mutu yang berbasis

sekolah dan berbasis kepada masyarakat, sekolah dituntut maju dan berkembang

untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyesuaikan kebutuhan

masyarakat.

Untuk strategi penyelenggaraan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama

Negeri Wanadadi I secara umum dan khusus dalam menangani pelaksanaan atau

penyelenggaraan kelas unggulan direncanakan sebagai berikut. Dalam melaksanakan

proses pendidikan baik melalui kegiatan intra kurikuler, ko kurikuler dan ekstra

kurikuler melalui beberapa bidang:

a. Bidang Kurikulum Dan Pengajaran

Dalam bidang ini sangat penting dan merupakan pokok kegiatan pembelajaran

untuk mengembangkan kelembagaan sekolah dalam melaksanakan pembelajaran.

Sekolah Menengah Pertama Negeri Wanadadi I untuk saat ini dalam penyelenggaraan

pendidikan belum memakai KBK, baru pada tahap pensosialisasian penggunaaan

kurikulum 2004 atau kurikulum berbasis kompetensi.

Untuk pelaksanaan kelas unggulan dengan kurikulum plus ditekankan pada

penambahan mata pelajaran bahasa inggris.

b. Bidang Kesiswaan

Page 77: Document15

Dalam bidang ini merupakan salah satu usaha untuk mencapai tujuan

pendidikan yang mengatur aktifitas-aktifitas kesiswaan yang meliputi beberapa

kegiatan berorganisasi, olah raga dan kesenian, pemupukan dan pengembangan bakat

dan prestasi, keterampilan praktis serta kehidupan kerohanian yang tidak boleh

ditinggalkan oleh siswa.

c. Bidang Bimbingan Dan Penyuluhan

Pelayanan siswa dibidang bimbingan dan penyuluhan ditangani oleh guru BP

(bimbingan dan penyuluhan). Guru ini mempunyai wewenang untuk membimbing

siswa yang kesulitan belajar, bermasalah, siswa berbakat, berprestasi dan para siswa

yang kurang beruntung. Pelayanan BP ini bertujuan membantu siswa dalam

memahami diri agar mereka dapat berkembang dan tumbuh secara optimal sesuai

dengan bakat dan potensi yang dimilikinya.

d. Bidang Organisasi, Tata Laksana dan Hubungan Masyarakat

Manajerial sepenuhnya dilaksanakan oleh kepala sekolah dengan 3 fungsi

pokok sebagai organisator, administrator, dan supervisor. Disamping mengorganisir

dan mengelola sumber daya manusianya Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab

pelaksanaan pembelajaran kelas unggulan bersama-sama guru, karyawan, pelatih,

pembina ekstra kurikuler lainya. Sekolah juga tidak mengesampingkan hubungan

dengan masyarakat., dimana masyarakat sekitar selain sebagai sumber belajar juga

sebagai penyandang dana utama. Lembaga-lembaga dan dinas-dinas terkait, komite

sekolah, persatuan wali murid juga tidak ditinggalkan apabila diadakan musyawarah

untuk meningkatkan mutu pendidikan dan suksesnya pelaksanaan program kelas

Page 78: Document15

unggulan. Secara organisasi sekolah Menengah Pertama Negeri Wanadadi memiliki

struktur organisasi yang dapat dilihat pada lampiran.

Proses belajar mengajar adalah interaksi antara siswa dan guru, atau siswa

dengan siswa sehingga terjadi perubahan tingkah laku baik pengetahuan,

keterampilan dan sikap. Sekolah Menengah Pertama Negeri I Wanadadi dengan

menerapkan manajemen mutu yang berbasis sekolah dan berbasis masyarakat,

diharapkan menghasilkan siswa yang unggul dan berguna bagi masyarakat.

Maka pembelajaran dikelas ungulan selalu diupayakan memiliki keunggulan

dari pada kelas biasa. Dalam pelaksanaan kelas unggulan di Sekolah Menengah

Pertama Negeri I Wanadadi memperhatikan 5 komponen pokok dalam pembelajaran.

Komponen tersebut adalah sebagai berikut: (1) kurikulum, (2) materi, (3) bahan, (4)

metode, (5) dan penilaian.

Dari kelima komponen tersebut diharapkan dapat menunjang siswa untuk

lebih aktif belajar sehingga pelaksanaan pembelajaran kelas unggulan dapat mencapai

hasil yang optimal.

Kurikulum yang dilaksanakan pada kelas unggulan Sekolah Menengah

Pertama Negeri I Wanadadi di kecamatan Wanadadi kabupaten Banjarnegara ini

menggunakan kurikulum plus dengan tetap mengacu pada kurikulum yang berlaku

secara nasional, dan mulai saat ini baru akan digunakan kurikulum berbasis

kompetensi / KBK.

Page 79: Document15

Materi yang ada diperkaya, diperluas dan diperdalam dengan melaksanaan

program pengayaan. Adanya tambahan jam pelajaran tidak mengurangi waktu ibadah,

waktu bermain dan istirahat bagi para siswa kelas unggulan.

Bahan-bahan pembelajaran yang harus disampaikan kepada anak didik

disesuaikan dengan alokasi waktu dan jadwal pelajaran. Bahan-bahan belajar mandiri

ada yang dapat diselesaikan disekolah dan dapat dikerjakan dirumah. Untuk

mengerjakan lembar kerja dan lembar tugas dilengkapi dengan bukti-bukti kerja

siswa.

Program pengayaan dan GBBP merupakan satu kesatuan yang digunakan

setelah tiap kelompok bahasan dalam GBBP selesai disampaikan. Program ini

merupakan materi pengayaan tiap-tiap pokok bahasan, dan setiap selesai pokok

bahasan pada program ini diadakan penilaian khusus sebelum penilaian umum

dilaksanakan. Untuk siswa kelas IIA diadakan penilaian dengan materi termasuk

program pengayaan.

Tersedianya buku-buku paket, buku penunjang dan pelengkapnya buku-buku

sumber baik untuk guru dan siswa dalam jumlah yang cukup sehingga dapat

menunjang keaktifan siswa dalam belajar.

Bahan-bahan bacaan yang tersedia diperpustakaan sekolah masih belum

memenuhi apa yang diharapkan. Perpustakaan sekolah dilayani oleh 3 orang

pustakawan yaitu Umi Rusliati, Suparno dan Suharyati yang memberikan bimbingan

dan pelayanan yang baik dengan penuh semangat dan kesabaran yang tinggi. Hal itu

dilakukan untuk menunjang aktivitas siswa kelas unggulan yang memiliki

Page 80: Document15

karakteristik suka bertanya dan kritis, mereka juga diberi motivasi untuk

meningkatkan minat bacanya.

Alat peraga dan sarana belajar yang lain terdapat ruang laboratorium IPA dan

laboratorium bahasa. Alat peraga dan sarana belajar tersedia dalam jumlah yang

cukup baik kualitasnya untuk memenuhi kebutuhan para siswa. Apabila siswa kelas

unggulan praktek mereka sudah dapat menggunakan satu set alat peraga atau

perlengkapan sesuai dengan kebutuhan mereka.

Sarana dan prasarana untuk menunjang bakat, emosi, keterampilan dan minat

para siswa kelas unggulan tersedia dengan lengkap pada ruang kegiatan, walaupun

kurang mencukupi jumlahnya tapi dapat diatur oleh petugas untuk mencukupi dan

menyesuaikan dengan kebutuhan siswa.

Untuk perlengkapan kegiatan ekstra kurikuler, misalnya perlengkapan

kegiatan PMR dan pramuka masih sangat minim, namun dapat disiasati dengan

membagi waktu.

Sarana, prasarana dan perlengkapan yang sudah cukup memadai di Sekolah

Menengah Pertama Negeri I Wanadadi antara lain sebagai berikut:

1. Ruang perpustakaan

2. Ruang laborat IPA beserta kelengkapan alatnya.

3. Ruang laboratorium bahasa dengan perlengkapanya

4. Ruang kegiatan olah raga dan peralatanya.

5. Ruang kegiatan kesenian, seperangkat gamelan, seperangkat kulintang dan

angklung.

6. Ruang warung/kantin dan koperasi sekolah

Page 81: Document15

7. Mushola untuk solat.

Metode pembelajaran, strategi, model-model belajar teknik dan pendekatan-

pendekatan pembelajaran yang diterapkan dikelas unggulan untuk dapat

mengaktifkan siswa dan merangsang berpikir kreatif siswa dekembangkan dengan

berbagai variasi-variasi pembelajaran. Guru kelas unggulan memberikan perhatian

khusus terhadap potensi masing-masing individu. Guru meberikan pelayanan baik

secara individual, kelompok atau klasikal secara merata.

Mengenai penilaian para siswa kelas unggulan di Sekolah Mmenengah

Pertama Negeri I Wanadadi memperhatikan yang sehubunganb dengan prinsip-

prinsip penilaian. Penilaian hasil belajar siswa kelas unggulan sama dengan kelas

biasa hanya saja kelas unggulan para siswanya berprestasi tinggi sehingga terdapat

perbedaan dalam hal tertentu baik yang terkait dengan alat penilaian, proses penilaian

maupunh tindak lanjut dari hasil penilaian. Program penilaian dari hasil pelaksanan

perbaikan dan pengayaaqn juga diperhatikan.

Dalam penilaian hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Alat penilaian dikelas unggulan mengutamakan tes uraian dalam ulangan

harian dengan penyusunan soal memiliki tingkat kesukaran yang tinggi.

2. Standar nilai keberhasilan dalam setiap mata pelajaran siswa diharuskan

mendapat nilai minimal 7 jika ada yang belum mencapai nilai tersebut maka

diwajibkan mengikuti remidi sebanyak 2 kali.

Kepala sekolah sebagai manejer dan penanggung jawab pelaksanaan kegiatan

kelas unggulan dengan kurikulum plus mempunyai konsekuensi sebagai berikut:

Page 82: Document15

1. Pelaksanan pembelajaran tetap menggunakan kurikulum nasional 1994 dengan

penyempurnaan, dan sekarang ini sudah mulai disosialisasikan kurikulum

2004 yaitu kurikulum berbasis kompetensi.

2. Untuk melayani siswa kelas unggulan kegiatan pembelajaran ditambah 4 jam

pelajaran setiap minggunya yaitu tambahan pada pelajaran Bahasa Inggris, 2

jam untuk speaking dan 2 jam untuk wraiting.

3. Program pengayaan, pendalaman dan perluasan materi dilaksanakan sesuai

dengan petunjuk dari dirjen dikdasmen.

Pelaksanan pembelajaran kelas ungulan di Sekolah Menengah Pertama Negeri

I Wanadadi ini adalah merealisasikan dari penerapan kurikulum berdiferensiasi untuk

melayani siswa berbakat secara khusus dengan beberapa konsekuensi dari pihak

sekolah sebagai berikut:

1. Adanya 49 siswa lulus seleksi yang memiliki bakat istimewa dan kecerdasan

tinggi, berbudi pekerti luhur, berahlak, mandiri, bertingkah laku terpuji serta

sehat jasmani dan rohani.

2. Menyediakan kelengkapan sarana, prasarana, fasilitas, kelengkapan bahan,

sumber-sumber belajar dengan jumlah maupun kualitas yang sesuai dengan

kebutuhan siswa.

3. Menyediakan seorang wali kelas unggulan, guru BP, beberapa guru khusus,

pembimbing dan pelatih ekstra kurikuler.

4. Kesanggupan orang tua wali siswa dalam membiayai akomodasi untuki

belajar dikelas unggulan.

Page 83: Document15

Kepala sekolah disamping sebagai organisator, motivator, dinamisator, dan

fasilisator,bersama-sama guru Sekolah Menengah Pertama Negeri I Wanadadi

mengusahakan secara efektif dan efisien agar penerapan kurikulum berdiferensiasi ini

sesuai dengan kebutuhan. Dalam melaksanakan pembelajaran kelas unggulan dari

pihak sekolah menempuh beberapa usaha antara lain:

1. 49 siswa yang direkrut dari sejumlah 240 siswa yang kemudian dijaring dalam

satu kelas khusus yaitu kelas unggulan.

2. Mengorganisisr kegiatan, memberikan petunjuk, pengarahan dan memotivasi

siswa dan guru-guru kelas ungulan untuk dapat melaksanakan proses

pembelajaran secara terarah, terpadu dan berkesinambungan.

3. Menyediakan dan mengusahakan fasilitas, sarana, prasarana dan perlengkapan

yang dibutuhkan baik dari wali siswa, pemerintah, donatur atau simpatisan

yang terkait dengan pendidikan.

4. Selalu koordinasi dan menyampaikan laporan kepada atasan/dinas-dinas

terkait, mengadakan pengawasan dan supervisi administrasi maupun supervisi

tentang proses pembelajaran.

5. Menyampaikan saran-saran dan memberikan solusi jika ada permasalahan.

6. Memotivasi guru dan siswa kelas unggulan untuk melaksanakan proses

pemeblajaran dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia dengan bibit

unggul dan berkualitas, baik dalam mengikuti kegiatan akademik maupun non

akademik untuk membuktikan kepada masyarakat umum bahwa kelas

unggulan memiliki ciri khas dan lebih unggul dari pembelajaran yang lain.

Page 84: Document15

Dengan melaksanakan teknologi pembelajaran dikelas unggulan Sekolah

Menengah Pertama Negeri I Wanadadi sebagai lembaga yang dapat membuktikan

kepada masyarakat bahwa bibit-bibit unggul dari sekolah ini yang sudah lulus benar-

benar menjadi generasi yang cerdas intelektualnya yang dilandasi tingkat emosional

dan spiritual yang tinggi.

Dalam melaksanakan pembelajaran kelas unggulan Kepalas Sekolah

Menengah Pertama Negeri I Wanadadi merekrut pihak-pihak antara lain:

1. Seorang wali kelas

2. Seorang guru bimbingan dan penyuluhan.

3. 15 guru mata pelajaran.

4. Beberapa orang instruktur/pelatih/pembimbing ekstrakurikuler.

5. 2 orang laboran.

6. 2 orang pustakawan

7. 49 orang siswa yang lulus seleksi

8. 49 orang tua siswa penyandang dana tetap selama pelaksanaan kelas

unggulan.

Mengenai ragam dan kegiatan waktu pembelajaran dikelas unggulan ini

semula memang memberatkan siswa dan guru dengan adanya tambahan jam

pelajaran. Setelah berjalan dua semester dan sampai saat ini sudah terbiasa. Keluhan-

keluhan dan kendala menegenai ragam dan waktu pembelajaran sudah dapat teratasi.

Pada siswa tidak merasa kehilangan waktu bermain dan beristirahat karena

seluruh kegiatan sudah didesain pihak sekolah sebagaimana jadwal yang telah

disusun. Dari pihak sekolah yang sudah diberi petunjuk dinas pendidikan

mengadakan kompromi dengan orang tua wali murid kelas unggulan, siswa kelas

Page 85: Document15

unggulan, guru kelas unggulan, dan semua tenaga pembina, pelatih maupun instruktur

lainya dimana dalam pelaksanan kegiatan pembelajaran harus berdasarkan pedoman

atau jadwal yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan kelas unggulan jadwal

pelajaran tidak sama dengan kelas reguler untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

lampiran jadwal pelajaran umum kelas II B dan jadwal pelajaran khusus kelas

unggulan.

Pelaksanaan pembelajaran kelas unggulan di Sekolah Menengah Pertama

Negeri I Wanadadi ini sejak mulai persiapan, pelaksanaan, dan supervisi namun

belum sesuai dengan harapan. Fakta empiris dilapangan membuktikan supervisi kelas

unggulan baik administrasi maupun proses pembelajaran cukup rumit

Tidak seperti supervisor yang dilaksanakan kepala sekolah untuk pelaksanaan

kelas unggulan. Selain menanyakan permasalahan yang menjadi hambatan dalam

melaksanakan kelas unggulan kepala sekolah harus mengontrol administrasi dan

melihat proses pembelajaran apakah guru kelas unggulan sudah melaksanakan sesuai

dengan program yang digariskan.

2. Pendapat Wali Kelas Dan Guru Mata Pelajaran Tentang Pelaksanaan

Kelas Unggulan di Sekolah Menengah Pertama Negeri I Wanadadi

Sesuai dengan hasil wawancara dan hasil pengamatan peneliti bahwa tidak

seluruhnya pelaksanaan pembelajaran kelas unggulan memberatkan tugas guru,

namun seorang guru kelas unggulan memiliki kepuasan tersendiri dalam menangani

pelaksanan kelas unggulan. Siswa-siswa unggul tersebut jika dijadikan satu dan

dikelompokan dengan teman yang selevelnya yang hampir sama tingkat kecerdasanya

akan mudah diawasi, dibimbing maupun dibina. Dengan demikian guru akan mudah

Page 86: Document15

mengorganisasi dalam proses pembelajaran. Apabila dikumpulkan dengan latar

belakang siswa yang berbeda tingkat kecerdasanya mereka cenderung mengganggu

teman yang lain dan selalu berulah.

Untuk mengusahakan pembelajaran di kelas unggulan, seorang guru

hendaknya berusaha:

1. Menguasai landasan kependidikan, menguasai bahan pelajaran, menyususn dan

melaksanakan program pembelajaran, menilai hasil dan proses pembelajaran yang

dilaksanakan.

2. Wali kelas dan guru berperan sebagai pengelola kelas disamping sebagai

administrator, mediator, fasilitator dan evaluator.

3. Peran guru selain sebagai administrator dan motivator secara pribadi juga sebagai

petugas sosial, sebagai ilmuwan, orang tua, teladan dan keamanan bagi siswanya.

4. Peran guru secara psikologis juga tidak luput sebagai profesi yang mendidik,

mengajar dan melatih. Tugas guru secara kemanusiaan dan kemasyarakatan. Guru

kelas unggulan juga mempersiapkan siswa sebagai bibit unggul, warga negara

Indonesia yang cerdas dan bermoral Pancasila.

Wali kelas unggulan yang sekaligus mengajar Fisika menyampaikan bahwa

keunggulan sekolah itu dapat dilihat dari proses pembelajaranya yang membuat siswa

nikmat, nyaman dan aman dalam belajar.

Untuk mengelola pembelajaran dikelas ungulan dibutuhkan guru-guru

profesional yang berprestasi. Maka sudah sewajarnya bahwa semua guru kelas

unggulan ini adalah guru-guru pilihan dari SMP Negeri I Wanadadi. Guru-guru

profesional yang ditempatkan di kelas unggulan dalam melaksanakan pembelajaran

Page 87: Document15

kelas unggulan tidak banyak kesulitan. Guru kelas unggulan memiliki banyak

kelebihan yang menonjol karena kecerdasan dan prestasinya, sehingga guru kelas

unggulan dalam melaksanakan pembelajaran sudah menguasai materi secara

profesional. Proses pembelajarana yang unggul banyak menggunakan metode,

strategi dan pendekatan yang variatif. Kreatifitas dan aktivitas guru kelas unggulan

sangat diperlukan untuk mengelola pembelajaran dengan beberapa model-model

diterapkan pula pada pelaksanaan pembelajaran di kelas unggulan. Para siswa kelas

unggulan juga banyak diberikan kesempatan belajar diluar ruang kelas.

Kemampuan para guru yang mendukung suksesnya pembelajaran dikelas

unngulan sangat menentukan proses dan hasil. Kemampuan pribadi yang meliputi

pengembangtan pribadi, keteladanan dan perbuatan yang terpuji, tidak kalah

pentingnya dalam membina, membimbing dan mendidik serta melatih para siswa

yang berbakat unggul.

Kemampuan profesional yang dimilki seorang guru kelas unggulan dalam

menguasai landasan pendidikan, menguasai materi/bahan pelajaran, menyususn dan

melaksanakan program pengajaran dengan kurikulum plus yang selalu diikuti

penilaiam hasil dan penilaian selama proses pembelajaran.

Baik wali kelas dan guru mata pelajaran yang mendapatkan tugas untuk

mendukung pelaksanaan pembelajaran, seorang guru hendaknya memiliki indikator

sebagai berikut:

1. Memiliki kesadara akan tugas yang dipercayakan oleh cabang Dinas

Pendidikan Kecamatan Wanadadi sebagai suatu tugas kehormatan dan mulia

tanpa imbalan atau tambahan-tambahan kesejahteraan khusus.

Page 88: Document15

2. Tidak pernah menuntut pemerintah daerah mendapatkan fasilitas lain untuk

meningkatkan karier maupun tidak pernah mengajukan uang tunjangan

kelebihan mengajar meskipun ada tambahan jam mengajar.

3. Rasa cinta pekerjaan dan semangat perjuangan serta semangat pengabdian

yang dilandasi untuk menjadi guru prosfesional, karena bekerja dikelas

unggulan merupakan salah satu tugas mulia.

4. Usaha dan kerja keras para guru kelas unggulan dalam menguasai komponen

pembelajaran yang unggul melalui pemikiran kreatif dan inisiatif yang

dikembangkan oleh para guru melalui pelatihan secara swadana dan swadaya

demi kemajuan dan penonjolan kelas unggulan.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan tidak sembarang guru dapat

dijinkan mengajar dikelas unggulan. Dedikasi, kemampuan kecerdasan, kemampuan

profesional, kesabaran, dan keuletan sangat dibutuhkan. Semua guru kelas unggulan

tidak ada yang merasa paling pandai dan hebat dalam mengajar. Mereka justru

bekerjasama dan saling mendiskusikan untuk menciptakan pembelajaran unggul

dikelas unggulan.

Lebih-lebih pada mereka yang gifted dan talented yang suka berulah diluar

batas saat proses pembelajaran berlangsung, maka gurupun harus mampu menangani

dengan bekerja sama antara wali kelas dan guru BP. Dengan guru BP hendaknya

ditangani secara kekeluargaan, pribadi atau secara kelompok. Wali kelas melakukan

pendekatan secara manusiawi. Kadang-kadang siswa kelas unggulan memerlukan

pendekatan bahwa guru dapat dijadikan teman sendiri yang bisa mengarahkan kehal-

Page 89: Document15

hal yang positif agar wataknya, emosi, sosial, dan pola-pola belajarnya dapat

seimbang dan berkembang sebagaimana mestinya.

Sebagai wali kelas dan sekaligus guru fisika di kelas unggulan pada awal

dilaksanakan kelas unggulan rasanya agak berat, namun setelah adaptasi dan terbiasa

dengan lingkungan dan kondisi siswa suasana menjadi biasa. Semua guru sudah hafal

kapan harus mengatasi dengan serius, dengan humoris, dan saat yang bagaimana

harus memberikan kasih sayang dalam melayani siswa berbakat unggul dengan tegas

dan keras.

Sedangkan dalam menghadapi para siswa kelas unggulan yang cenderung

hiperaktif, kritis dan kreatif maka guru kelas unggulan hendaknya bersikap terbuka,

obyektif dan sportif. Namun masih dalam koridor tata krama dan sopan santun

ketimuran.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas unggulan yang dapat dilihat

pada lampiran, mereka mengemukakan:

1. Jika ingin dihargai guru kelas unggulan tidak boleh merasa paling hebat dan

mau menang sendiri. Namun demikian prinsip-prinsip memberikan

penghargaan kepada siswa yang berprestasi dan hukuman bagi siswa yang

mendapat sangsi harus tetap diterapkan.

2. Apabila ada siswa yang mengetahui tentang sesuatu hal lebih dahulu karena

pengalaman diluar sekolah, maka guru harus menerima secara wajar dan

mendiskusikan bersam-sama. Jadi dapat diciptakan suasana kelas yang hidup

dan menyenangkan.

Page 90: Document15

Hal-hal lain yang menunjang sebagai guru kelas unggulan di Sekolah

Menengah Pertama Negeri I Wanadadi ini diantaranya:

1. Menerima dan melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk dari sekolah.

2. Selalu berusaha untuk memperluas dan menambah pengetahuan untuk

meningkatkan kualitas pendidikan pribadi melalui teknologi pembelajaran

(seminar, loka karya, penataran dan lain-lain)

3. Memacu diri untuk meningkatkan semangat belajar.

4. Tetap komitmen dan konsisten terhadap tugas mengajar dikelas unggulan.

5. Sebagai guru yang profesional dengan banyak hambatan dalam mengajar

dikelas unggulan adalah sebagai tugas mulia, tugas kehormatan dan

kepercayaan yang tinggi dari masyarakat dan lingkungan pendidikan

setempat.

6. Tugas berat sebagai guru kelas unggulan meskipun tanpa imbalan

kesejahteraan yang sifatnya tidak menguntungkan keluarga, tidak

menguntungkan pribadi dan tidak menguntungkan karier mereka akan tetap

menjalankan tugas sebagai guru kelas unggulan, karena secara pribadi seorang

guru kelas unggulan memiliki kepuasan tersendiri.

7. Harus berani mengorbankan waktu, tenaga, pikiran serta pengabdian dan

perjuangan dalam mengelola kelas unggulan untuk dapat terus dilanjutkan dan

dikembangkan.

Wali kelas unggulan yang sekaligus guru mata pelajaran dalam melayani

siswa yang unggul dan berbakat itu tidak mendapatkan banyak kesulitan. Mereka

sangat mudah dikondisikan untuk belajar secar aktif, kreatif dan proaktif. Asalakan

Page 91: Document15

pengawasan, bimbingan petunjuk dan contoh-contoh kongkrit juga keteladanan dapat

diberikan. Kondisi siswa yang berbakat unggul meman sangat tepat kalau

disendirikan, agar mereka tercukupi kebutuhan belajarnya. Beban studinya

disesuaikan dengan kapasitas mereka, tanpa mengganggu irama dan tempo belajar

teman yang lain.

Tepatlah kiranya wali kelas dan guru yang mengajar di kelas ungulan adalah

guru-guru pilihan, profesional, guru yang memiliki latar pendidikan tinggi, yang

diikuti indikator keimanan, mental, spiritual dan emosional yang kuat. Para guru kelas

unggulan juga merupakan guru yang handal, tanggap, tangguh, berprestasi,

berdedikasi, loyalitas kepada tugas, memiliki rasa humor tinggi, sabar, lembut untuk

mendukung proses pembelajaran unggul seoptimal mungkin.

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara pada waktu pembelajaran

dikelas IIA SMP Negeri I Wanadadi dalam beberapa kali pertemuan selama dua

bulan khususnya pada pelajaran matematika, bahasa inggris, fisika dan kegitan ekstra

kurikuler peneliti menyimpulkan beberapa ciri-ciri khusus yang menonjol pada

pelaksanaan pembelajaran unggul yang tidak dilaksanakan pada pemebelajaran

konvensional sebagai berikut:

1. Pada pelaksanaan pembelajaran materi yang disajikan tetap berorientasi pada

kurikulum Nasional dan saat ini masih digunakan kurikulum 1994 dengan

disempurnakan dan ditambahkan kurikulum plus dengan tambahan jam

pelajaran.

Page 92: Document15

2. Dalam pengelolaan pembelajaran dengan disiplin ketat, kualitas waktu

akademik tinggi, tidak memperpanjang waktu istirahat maupun waktu

memulai aktivitas pembelajaran dan juga tidak memajukan jam pulang.

3. Pembelajaran sangatlah variatif tidak hanya terpaku pada ruang kelas. Pada

jadwal muatan lokal digunakan laboratorium bahasa, dan sering juga belajar

diluar kelas untuk pelajaran biologi, ekonomi dan yang lainya.

4. Pada waktu siswa mengadakan pengamatan instrumen sudah disediakan

sekolah. Seperti alat-alat peraga IPA, alat praktek bahasa Inggris dan semua

alat perlengkapan maupun sarana/prasarana yang menunjang aktivitas

pembelajaran sudah disediakan, walaupun dari segi jumlah dan kualitas masih

ada yang kurang memadai.

5. Guru kelas menggunakan media pembelajaran, baik yang sederhana hasil

karya siswa sampai yang modern atau media elektronik.

6. Karakteristik siswa yang berbeda-beda ada yang lamban dan cepat dalam

mengikuti dan menyerap materi pelajaran. kadang-kadang ada juga yang lebih

dulu tahu dan guru tinggal mengembangkan.

7. Selesai menyampaikan materi guru kelas melaksanakan evaluasi, kadang-

kadang juga dilakukan program pengayaan. Penerapan pendekatan aktif,

kreatif melalui tugas-tugas mandiri yang harus diselesaikan secara mandiri.

8. Beberapa jenis penilaian dilaksnakan pada proses dan akhir pembelajaran

untuk setiap sub pokok bahasan/satu pokok bahasan atau tema. Jenis penilaian

disesuaikan dengan program evaluasi, ada tes tulis, tes lisan dan tes perbuatan.

Melalui non tes seperti pemberian tugas dan kumpulan hasil kerja siswa.

Page 93: Document15

9. Pengelolaan pembelajaran menggunakan sistem guru mata pelajaran yang

sesuai dengan keahlian dan latar belakang pendidikan pengajar.

Seperti penuturan wali kelas dan guru kelas unggulan dalam melaksanakan

pembelajaran tidak hanya menitik beratkan pada kegiatan akademik saja. Kegiatan

ekstra kurikuler untuk menyalurkan bakat, minat dan kemampuan senantiasa harus

dimonitoring dengan pembagian jadwal kegiatan yang sudah diatur oleh sekolah

melalui bagian kurikulum.

Wali kelas dan guru BP mengarahkan dan membimbing siswa untuk memilih

program ekstra kurikuler disesuaikan dengan bakat, kemampuan, kemauan dan

keterampilan yang dimiliki masing-masing siswa kelas unggulan. Merekapun banyak

memberi masukan agar siswa tidak salah dalam memilih salah satu bidang yang

diminati.

Pada akhir materi pembelajaran, akhir pokok bahasan dan akhir semester guru

kelas unggulan melaksanakan beberapa penilaian, baik tes tertulis, skala sikap

pengamatan, perbuatan maupun tes penjajagan dan tes diagnostik. Penilaian hasil

belajar siswa di kelas unggulan memiliki beberapa perbedaan dibanding dengan

pelaksanaan penilaian dikelas biasa. Baik yang terkait dengan lat penilaian, proses

penilaian, maupun tindak lanjut penilaian itu sendiri. Tersedia lembar kerja siswa

(LKS), lembar tugas dan instreumen penilaian untuk kelas unggulan yang memang

membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Aspek penilaian tidak hanya ditekankan pada ingatan, pemahaman, dan

penerapan namun pada analisis, evaluasi dan sintesis baik segi kognitif, afektif,

Page 94: Document15

psikomotorik dan interaktif. Mengenai soal-soal yang diterapkan untuk kegiatan

evaluasi bagi siswa kelas unggulan adalah:

1. Alat penilaian siswa kelas unggulan lebih mengutamakan tes uraian dengan

tingkat kesukaran yang tinggi. Baik dalam ulangan harian, tugas, pekerjaan

rumah, dan soal-soal ulangan umum.

2. Pada setiap mata pelajaran hasil penilaian akhir distandarkan untuk mencapai

nilai 7.

3. Semua siswa kelas unggulan akan naik kelas semua kecuali mereka yang

mengundurkan diri atas permintaan sendiri. Tidak dilakukan eliminasi karena

ada kesulitan dan perbedaan materi antara kelas unggulan dengan kelas biasa.

Bagi mereka yang tertinggal diwajibkan mengikuti tambahan jam pelajaran

dan disarankan mengikuti les privat.

4. Tes skala sikap untuk mengetahui kejujuran, kepribadian, kerapian, kerajinan,

serta kepatuhan tata tertib juga ada perhatian dan penilaian khusus dari guru

BP. Agar mereka tidak hanya menjadi manusia cerdas yang berprestasi namun

juga memiliki budi pekerti dan moral yang terpuji.

Agar siswa kelas unggulan mencapai prestasi puncak yang maksimal

diperlukan keterampilan-keterampilan guru dalam mengelola kelas. Guru kelas

unggulan hendaknya dalam mengajar mampu menerapkan dan memelihara kondisi

belajar siswa yang optimal serta mengembalikan kondisi belajar jika terjadi gangguan

dalam kelas.

Guru kelas unggulan hendaknya mampu menciptakan dan memelihara kondisi

belajar baik secara individu maupun kelompok melalui cara:

Page 95: Document15

1. Menunjukan sikap tanggap, membagi perhatian secar visual, verbal atau

memberi komentar terhadap semua balikan dari siswa, agar proses interaksi

terasa lebih hidup.

2. Memusatkan perhatian kelompok terhadap tugas dengan memberi petunjuk

yang jelas.

3. Menegur dengan cara yang efektif dengan menghindari cara yang kasar,

menyakitkan atau penghinaan.

4. Memberi penguatan terhadap tingkah laku siswa yang positif agar terulang

lagi, dan yang negatif agar ditinggalkan.

3. Pendapat Guru Matematika Kelas Unggulan

Dengan pelaksanaan pembelajaran kelas unggulan yang sudah memasuki

semester yang ketiga, ternyata untuk mata pelajaran matematika masih menghadapi

banyak kendala. Hal itu dapat dilihat dari nilai matematika kelas IIA untuk semester I

yang rata-ratanya masih dibawah standar yang diharapkan sekolah. Nilai tersebut

hanya mencapai rata-rata 62,4. untuk lebih jelasnya nilai matematika tersebut dapat

dilihat pada lampiran.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika di kelas unggulan

mangatakan bahwa anak-anak yang nilainya masih belum memenuhi standar siswa

kelas unggulan, dikarenakan mereka mengalami kendala dalam belajar matematika.

Masih juga ditemui ada beberapa anak yang memang belum menguasai

matematika/hitungan dasar yang seharusnya mereka kuasai dari Sekolah Dasar.

Anak-anak yang demikian akan kesulitan dan tertinggal dalam mengikuti

Page 96: Document15

pembelajaran matematika, dan pada akhirnya mereka harus puas dengan nilai yang

cukup saja.

Oleh karena itu beliau menyarankan untuk mengenalkan matematika sedini

mungkin pada anak-anak. Waktu yang tepat untuk mengenalkan matematika disaat

anak-anak sudah mulai kenal dengan angka-angka dan hitungan, disaat itulah mulai

diperkenalkan hitungan sederhana. Dengan cara seperti inilah memungkinkan anak

memiliki dasar matematika yang baik dan dapat dikembangkan ditingkat selanjutnya.

Melihat pada kemampuan anak berbakat sudah seharusnya dikembangkan

matematika yang menantang dan banyak mengajarkan uji coba matematika agar dapat

diimplememtasikan dalam kehidupan sehari-hari. Guru matematika berpendapat

bahwa pelajaran matematika itu sebenarnya mudah dipahami, menarik dan

menantang untuk terus dipelajari. Apalagi melihat kemampuan anak-anak kelas

unggulan yang memiliki kecerdasan intelektual.

Dalam pelayanan pendidikan anak kelas unggulan diberi keleluasaan untuk

belajar sesuai dengan bakat dan kemampuan mereka. Guru menjadi fasilitator dan

mediator untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Keberhasilan semua itu

tidak terlepas dari tugas dan peran guru dalam proses pembelajaran yang meliputi tiga

tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan dan penilaian.

Sebelum proses pembelajaran kegiatan rutin guru adalah menyusun program

tahunan, program semesteran, satuan pelajaran dan perencanan program mengajar.

Sama halnya yang dilakukan guru matematika. Untuk kelas unggulan perencanana

pembelajaran tetap mengacu pada tujuan kurikulum yang akan dicapai. Untuk

Page 97: Document15

pengembangan dan perluasan materi dilakukan atas inisiatif guru itu sendiri asalkan

tidak terlepas dari tujuan instruksional yang akan dicapai.

Dalam tahap pembelajaran matematika untuk kelas unggulan lebih guru lebih

sering mencari balikan-balikan dari siswa dengan mengkondisikan belajar aktif,

kreatif dan proaktif. Setiap proses pembelajaran matematika guru akan memberikan

pertanyaan-pertanyaan lisan, tugas-tugas disekolah dan tugas rumah, serta ulangan

setiap selesai satu pokok bahasan. Dari sinilah guru akan mengevaluasi proses

pembelajaran untuk menentukan hasil belajar. Fenomena yang sering ditemui guru

matematika ada sejumlah siswa yang mengalami kendala geografis, mereka

rumahnya jauh dari teman yang lain sehingga tidak bisa belajar kelompok. Akibatnya

sering menjiplak tugas/pekerjaan rumah dari teman lainya. Hal ini sangat

disayangkan karena siswa tersebut hanya membodohi dirinya sendiri. Siswa yang

seperti ini akan terlihat jelas dari hasil ulangan harian dibandingkan dengan ulangan

semesteran yang berbeda jauh. Biasanya untuk ulangan harian nilainya lebih bagus

dari pada nilai semesteran.

Berdasarkan pengalamanya beliau sebagai guru matematika ternyata

ketakutan siswa dalam mengikuti pelajaran matematika menyebabkan mereka

kehilangan rasa percaya diri. Sangat berbeda sekali ketika melihat kondisi anak-anak

kelas unggulan yang lebih matang secara emosional dan mentalnya, mereka bersaing

untuk mencapai kompetensi pelajaran. Matematika sendiri untuk kompetensi

pelajaran yang harus dicapai di kelas II, diantaranya bilangan, geometri dan

pengukuran, peluang dan statistika, serta aljabar. Dengan bimbingan guru para siswa

diarahkan untuk mencapai kompetensi tersebut.

Page 98: Document15

Untuk mendukung pembelajaran matematika di kelas unggulan buku menjadi

sumber yang sangat penting. Tersedianay buku dengan jumlah dan kualitas yanmg

memadai akan sangan membantu proses pembelajaran. Untuk buku pegangan guru

diberikan dari sekolah atas pertimbangan dan disesuaikan dengan MGMP Dinas

Pendidikan setempat. Untuk memperbanyak referensi guru mencari keberbagai

sumber, terlebih buku matematika yang tepat digunakan untuk anak berbakat adalah

buku yang banyak menyediakan uji coba matematika. Dengan buku tersebut anak

berbakat dapat mengembangkan ranah afektif, kognitif, psikomotorik dan interaktif.

Menurut penuturan guru matematika siswa-siswa kelas unggulan hanya dibekali buku

paket dari sekolah dan LKS, hanya sebagian kecil saja yang bisa memiliki buku

matematika seperti yang diharapkan guru. Padahal buku-buku tersebut sangat penting

untuk menunjang proses pembelajaran.

4. Pendapat Siswa Kelas Unggulan

Berdasarkan hasil wawancara yang kami peroleh dari 8 siswa yang mewakili

untuk diwawancarai di kelas unggulan dan dapat dilihat pada lampiran, penulis

rangkum dengan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Para siswa merasa senang mendapat teman yang selevel sehingga belajarpun

lebih menyenangkan dan pergaulanya menjadi lebih akrab.

2. Dengan lulus diterimanya seleksi menjadi siswa kelas unggulan mereka

merasa lebih semangat belajar dan merasa bangga menjadi siswa kelas

unggulan

Page 99: Document15

3. Rasa persaingan yang sehat dan hidup pada waktu diskusi tampak

menyenangkan berbeda sekali waktu berada di kelas biasa kebanyakan dari

mereka pasif.

4. Sebagai siswa kelas unggulan berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Banyak sekali pengalaman dan ilmu-ilmu baru yang didapatkan dikelas

unggulan.

5. Fasilitas, sarana dan prasarana belajar, buku-buku paket dan buku penunjang

serta alat peraga dan praktek sudah cukup mendukung proses pemebelajaran,

walaupun masih ada yang kurang representatif, yaitu perpustakaan yang

dalam proses renovasi.

6. Para guru yang mengajar dikelas unggulan jumlahnya disesuaikan dengan

mata pelajaran masing-masing. Bapak dan ibu guru menggunakan metode dan

media yang bervariasi untuk memperjelas pembelajaran. Dengan keramah

tamahan dan rasa humor membuat kami merasa dekat dengan pengajar.

7. Keistimewaan yang lain belajar tidak hanya dilakukan diruang kelas, sering

juga dilakukan diluar kelas. Kadang-kadang dilaboratorium, ruang kegiatan,

dan dilingkngan luar sekolah.

8. Dengan adanya guru BP dikelas unggulan dapat membantu siswa dalam

akademik, perkembangan kepribadian anak dan membantu mengatasi

masalah-masalah yang dihadapi siswa dengan lingkunganya.

9. Siswa kelas unggulan dapat mengembangkan bakat, minat, dan kemampuan,

mereka melalui program ekstra kurikuler yang banyak sekali pilihanya.

Page 100: Document15

10. Pembelajaran di kelas unggulan cukup menyenagkan, tetapi tidak sedikit

siswa yang kurang menyenangi pelajaran matematika. Mereka beralasan

matematika sulit untuk dipahami, rumus-rumusnya terlalu banyak dan ada

juga yang merasa ketakutan saat mengikuti pelajaran matematika.

11. Siswa kelas unggulan mengakui bahwa matematika sangat berguna dalam

kehidupan sehari-hari, dan menjadikan matematika sebagai pemecah masalah

dalam dunia nyata.

12. Siswa kelas unggulan belum dapat memanfaatkan teknologi komputer untuk

pembelajaran matematika, padahal komputer dapat memfasilitasi dalam

pemecahan masalah secara bebas dan membantu konseptualisasi.

13. Siswa kelas unggulan sudah menguasai kemahiran matematika seperti

menghitung, menggunakan notasi dan simbol matematika, menggunakan

model matematika dan meyakini matematika berguna untuk kehidupan.

E. Faktor-Faktor yang Mendukung Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Pada

Kelas Unggulan di SMP Negeri I Wanadadi

Semua tugas dan tanggungjawab guru kelas unggulan dalam mengelola

pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan landasan-landasan pendidikan, petunjuk

teknis, dan petunjuk pelaksanaan serta kurikulum plus yang diberlakukan.

Pelaksanaan kelas unggulan selama ini ada beberapa hal yang mendukung dan

menghambat pelaksanan pembelajaran tersebut.

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan kepala sekolah, wali

kelas, beberapa guru mata pelajaran dan beberapa siswa kelas unggulan, penulis dapat

Page 101: Document15

merangkum hal-hal yang dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran matematika

dikelas unggulan sebagai berikut:

1. Adanya anak berbakat dengan potensi unggul sudah selayaknya mendapatkan

pelayanan pendidikan yang memadai.

2. Memahami pentingnya matematika untuk kehidupan dan menjadikan

matematika sebagai pemecah masalah.

3. Adanya kesadaran orang tua terhadap anaknya yang merasa ketinggalan

pelajaran matematika dikelas unggulan dengan inisiatif mengikutkan pada les

privat.

4. Bagi guru matematika memiliki motivasi kuat untuk terus mengembangkan

anak berbakat seoptimal mungkin.

5. Guru matematika mendesain pelajaran matematika dengan metode yang

bervariasi agar siswa tetap dapat menikmati proses pembelajaran matematika.

6. Dalam menghadapi siswa yang mengalami kesulitan belajar matematika, guru

berusaha memecahkan dengan pendekatan secara individual.

7. Anak-anak kelas unggulan mudah diarahkan, pemikiran mereka lebih matang

baik secara akademik maupun emosional.

8. Adanya dukungan moral dan material dari Dinas Pendidikan setempat untuk

melaksanakan kelas unggulan sebagai program unggulan.

9. Adanya kelas unggulan sebagai sarana sekolah untuk mendapatkan

kredibilitas dilingkungan setempat, baik lingkup pendidikan atau masyarakat.

10. Adanya usaha dari pihak sekolah untuk mengusahakan sarana dan

kelengkapan belajar seperti buku-buku, alat perlengkapan sekolah, lembar

kerja siswa, dan perlengkapan praktek.

Page 102: Document15

F. Kendala-kendala Yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Matematika

Pada kelas Unggulan di SMP Negeri I Wanadadi

Sedangkan hal-hal yang menghambat pelaksanaan pembelajaran matematika

pada kelas unggulan di Sekolah Menengah Pertama Negeri I Wanadadi, yang telah

penulis rangkum sebagai berikut:

1. Siswa banyak yang kurang tepat waktu dalam menyelesaikan tugas-tugas dari

guru matematika baik secara individual maupun kelompok.

2. Kurang obyektivitas dan sportivitas siswa dalam menyelesaikan tugas

matematika disekolah dan pekerjaan rumah, masih dikembangkan budaya

mencontek/menjiplak milik teman.

3. Masih ada beberapa anak yang kurang menguasai matematika dasar yang

seharusnya diperoleh di SD, menyebabkan mereka kesulitan dalam mengikuti

pelajaran di SMP.

4. Masih rendahnya motivasi siswa untuk belajar matematika.

5. Ada beberapa siswa yang merasa takut dalam mengikuti pelajaran

matematika, karena mereka beranggapan matematika memiliki tingkat

kesukaran yang tinggi dibanding pelajaran yang lain.

6. Adanya kendala komunikasi dan geografis yang menyebabkan mereka tidak

ada kesempatan untuk belajar bersama.

7. Kurangnya buku-buku yang menunjang pembelajaran matematika, seperti

buku yang banyak menuliskan uji coba matematika.

8. Belum dimanfaatkanya teknologi komputer untuk belajar matematika.

9. Biaya pengelolaan pembelajaran kelas unggulan yang mahal.

Page 103: Document15

10. Tidak ada fasilitas prioritas dalam pelatihan atau penataran-penataran yang

diikuti guru kelas unggulan, khusunya guru matematika karena pada

kenyataanya mereka berusaha otodidak untuk meningkatkan mutu mengajar

mereka.

11. Pelaksanaan kelas unggulan di Sekolah Menengah Pertama Negeri I

Wanadadi terlalu cepat dari yang direncanakan, sehingga antara perencanaan

dan program sering tidak sinkron.

12. Masih rendahnya kesadaran masyarakat sekitar dengan proses pembelajaran

unggul di kelas unggulan.

G. Deskripsi Hasil Analisis Data

Dalam deskripsi analisis data akan dikemukakan tentang dua hal yang

meliputi: (1) penyajian pola, tema, kecebderungan, dan motivasi yang muncul dari

data dan (2) penyajian katagori, sistem klasifikasi dan tipologi.

1. Penyajian pola, tema, kecenderungan dan motivasi yang muncul

Proses analisis data akan meliputi tahap reduksi data, tahap proses satuan,

tahap katagorisasi, tahap pemeriksaan keabsahan data dan tahap penafsiran data. Pada

bagian pola, tema, kecenderungan maupun motivasi yang muncul dari data ini akan

dikemukakan tentang reduksi data dan pemrosesan satuan.

a. Reduksi Data

Tahap reduksi data dilakukan peneliti dengan membuat abstarksi atau

angkuman yang inti dari pernyataan-pernyataan yang menggambarkan tentang

pelaksanaan pembalajaran matematika pada kelas unggulan di Sekolah Menengah

Page 104: Document15

Pertama Negeri I Wanadadi. Dan hasil wawancara yang penulis lakukan terhadap

kepala sekolah dan wali kelas II sebagai informan utama dan penanggung jawab

pelaksanaan pembelajaran kelas unggulan. Perolehan gambaran secara keseluruhan

tentang pelaksanan pembelajaran unggul, tentang keadaan siswa, latar belakang serta

tujuan-tujuan yang akan dicapai.

b. Pemrosesan satuan( Unityzing)

Untuk lebih mempertegas dan memperjelas data yang penulis peroleh

berdasarkan wawancara dari kepala sekolah, wali kelas, guru matematika, guru mata

pelajaran yang lain dan siswa-siswa kelas unggulan itu sendiri maka dikemukakan

satuan-satuan dalam melaksanakan pembelajaran kelas unggulan.

Gambar 4

Peran Kepala Sekolah

Tentang

Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Unggulan

Didukung Oleh Beberapa Komponen

Guru

profesional sarana/

fasilitas

Sumber

belajar

kurikulum

plus

kurikulum

berdiferensiasi Pembelaja

ran unggul

49 siswa yang

direkrut

Kualitas proses

dan

kualitas hasil tujuan

Page 105: Document15

2. Penyajian kategori, sistem klarifikasi, dan tipologi

Metode yang digunakan dalam penyajian kategori dadasarkan atas hasil

observasi dan wawancara yang dilaksanakan peneliti. Adapun langkah-langkah dalam

penelitian ini adalah: (a) mengumpilkan seluruh data penelitian dengan observasi dan

wawancara (b) memilih data-data yang penting yang mendukung permasalahan (c)

tindak lanjut pengumpulan data lagi (d) perluasan dan penyempitan terhadap hasil

penelitian. Seluruh data yang telah diperoleh dikategorikan menjadi data pokok dan

data penunjang. Yang dimaksud data pokok adalah data tentang pelaksanaaan

pembelajaran matematika di kelas unggulan yang disampaikan oleh kepala sekolah

dan guru matematika. Sedangkan data penunjang adalah data yang diperoleh dari wali

kelas, guru mata pelajaran, dan siswa-siswa kelas unggulan.

3. Penafsiran dan penjelasan hipotesis kerja yang kaitanya antara kategori dan

dimensi antara konsep dengan konsep.

Hipotesis kerja yang dimaksud adalah pelaksanaan pembelajaran

matematika dikelas unggulan di Sekolah Menengah Pertam Negeri I Wanadadi dalam

rangka melayani siswa yang berbakat unggul dengan penerapan kurikulum

berdiferensiasi. Kaitanya dengan para siswa yang berbakat unggul dengan memiliki

prestasi yang bagus serta cerdas hendaknya diberikan pelayanan khusus/kelas khusus

untuk mengembangkan potensi siswa. Karena perhatian dan pelayanan khusus hanya

dapat diterapkan dengan kurikulum plus yang mengacu pada kurikulum

berdiferensiasi. Dengan demikian diharapkan akan mendapatkan hasil yang maksimal

sehingga dapat ditindak lanjuti dengan program percepatan belajar.

Page 106: Document15

Tentang persoalan yang dihadapi dalam pelaksanan pembelajaran

matematika dikelas unggulan sangat beragam anatara lain kebutuhan biaya untuk

pengadaan fasilitas belajar, buku-buku penunjang dan sarana belajar yang lain.

H. Deskripsi Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Seluruh data yang kami peroleh selama penelitian tentang pelaksanan

pembelajaran matematika di kelas unggulan tahun 2005 ini sangat diperlukan untuk

pemeriksaan keabsahan data. Sebagaimana telah diuraikan didepan bahwa dalam

pemerikasan keabsahan data ada beberapa teknik yang digunakan yaitu triangulasi,

pengecekan dengan anggota, penggunaan referensi, dan keikutsertaan dilapangan.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pemeriksaan keabsahan data

dengan teknik: (1) keikutsertaan dilapangan dalam waktu yang panjang (2) tiangulasi

(3) penegecekan anggota.

1. Keikutsertaan dilapangan dalam rentang waktu yang panjang

Dalam penelitian ini untuk menguji kepercayaan terhadapa data yang

terkumpul dari informan utama maka peneliti ikut serta dilapangan. Penelitian

dilakukan dari bulan Februari sampai dengan bulan Maret tahun 2005. Peneliti tidak

dapat sewaktu-waktu dilayani informan mengingat aktifitas akademik, kualitas waktu

akademik yang tinggi dengan disiplin ketat dan intensitas pembelajaran, maka sangat

hati-hati agar tidak mengganggu aktifitas pembelajaran disekolah itu. Sewaktu-waktu

peneliti datang ke sekolah untuk mengadakan pengujian dari hasil wawancara,

kadang-kadang juga datang kerumah informan untuk menguji hasil wawancara.

Page 107: Document15

Maksud dari keikutsertaan dilapangan untuk mengecek kebenaran data dari informan

utama maupun informan penunjang.

Sebagai langkah untuk menguji kebenaran data secara akurat, maka peneliti

mengadakan pemotretan terhadap pelaksanaan pembelajaran dikelas unggulan dan

objek lain yang mendukung. Peneliti juga mengadakan pengamatan terhadap data

pelaksanaan pembelajaran sampai pada tahap evaluasi. Dokumentasi tersebut

dimaksudkan untuk menguji kebenaran antara hasil wawancara dan kenyataan

sebenarnya dilapangan.

2. Triangulasi

Pemeriksaan keabsahan data yang telah dikumpulkan agar memperoleh

kepercayaan dan kepastian data, peneliti melaksanakan pemeriksaan dan teknik

dengan mencari informasi dengan sumber yang lain. Kegiatan pemeriksaan

terhadap sumber lain ini peneliti lakukan terhadap wali kelas, guru-guru mata

pelajaran, siswa dan karyawan lain yang mendukung pelaksanaan pembelajaran

dikelas unggulan. Dengan beberapa informasi yang diperoleh peneliti dari mereka

membenarkan penjelasan/penuturan yang diberikan kepala sekolah kepada

peneliti, sehingga informasi yang diberikan kepala sekolah memiliki validitas dan

tingkat kepercayaan yang tinggi.

3. Pengecekan anggota

Pengecekan anggota yang dilakukan peneliti bertujuan menguji terhadap

kepercayaan tentang data yang disampaikan informan utama. Pelaksanaan

pengecekan anggota dilaksanakan secara informal. Dengan pengecekan anggota

peneliti telah memperoleh kelengkapan data dan akurasi data tentang kegiatan

Page 108: Document15

pembelajaran matematika dikelas unggulan. Berdasarkan keterangan sejumlah

responden peneliti mendapat kesimpulan bahwa pembelajaran dikelas unggulan

dapat terus dilaksanakan, khususnya untuk pelajaran matematika perlu diperbaiki

dan dikondisikan proses pembelajaranya menjadi lebih baik agar hasil yang

diperoleh dapat sejajar dengan hasil-hasil mata pelajaran yang lain.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pelaksanaan pembelajaran kelas unggulan mempunyai ciri khusus tentang

keunggulan. Baik dari segi materi pembelajaran, kurikulum plus, ragam kegiatan

pembelajaran, sistem penilaian, variasi kegiatan pembelajaran, tambahan waktu

belajar, dan penggunaan multimedia untuk pembelajaran. Dalam pelaksanaan

pembelajaran unggul mengenai strategi, metode mengajar, teknik dan pendekatan-

pendekatan diterapkan untuk melayani siswa berbakat secara khusus.

2. Pada tahap perencanaan pembelajaran matematika harus dibuat sesuai dengan

tujuan instruksional dan tujuan kurikulum yang akan dicapai. Perencanaan di buat

lebih teliti karena materi yang dikembangkan diperluas, diperkaya dan diperdalam

sesuai dengan kebutuhan anak berbakat.

3. Pada proses pembelajaran matematika sesering mungkin dicari balikan-balikan

dari siswa agar diketahui sampai sejauh mana yang bisa diserap oleh siswa. Siswa

dilatih untuk berpikir kretif dan kritis.

Page 109: Document15

4. Pada tahap penilaian dilakukan pada proses dan akhir pembelajaran, bentuk soal

lebih banyak uraian. Setiap saat diberikan tugas-tugas baik disekolah dan tugas

rumah, agar siswa bisa belajar setiap saat.

5. Faktor-faktor yang mendukung pelaksanaan pembelajaran matematika pada kelas

unggulan antara lain: a) adanya siswa berbakat unggul b) menyadari pentingnya

matematika c) kesadaran orang tua untuk mengikutkan anak mereka les privat

matematika d) motivasi guru matematika untuk mengembangkan potensi anak di

kelas unggulan e) guru matematika mendesain pelajaran dengan metode yang

bervariasi f) guru melakukan pendekatan secara individual dalam menangani

siswa yang mengalami kesulitan belajar matematika g) siswa kelas unggulan

mudah diarahkan dan pemikiran mereka lebih matang h) adanya dukungan moral

dan material dari Dinas Pendidikan setempat untuk melaksanakan kelas unggulan

sebagai program unggulan i) adanya kesadaran penuh dari guru untuk mensuport

pelaksanaan kelas unggulan j) Kelas unggulan sebagai sarana sekolah untuk

mendapatkan kredibilitas dilingkungan setempat, baik lingkup pendidikan atau

masyarakat.

6. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran matematika pada

kelas unggulan antara lain: a) siswa banyak yang kurang tepat waktu dalam

menyelesaikan tugas-tugas matematika baik secara individual maupun kelompok

b) kurang obyektivitas dan sportivitas siswa dalam menyelesaikan tugas

matematika disekolah dan pekerjaan rumah, masih dikembangkan budaya

mencontek/menjiplak milik teman c) Masih ada beberapa anak yang kurang

menguasai matematika dasar yang seharusnya diperoleh di SD d) siswa merasa

Page 110: Document15

takut dalam mengikuti pelajaran matematika, karena mereka menganganggap

matematika memiliki tingkat kesukaran yang tinggi e) Adanya kendala

komunikasi dan geografis yang menyebabkan para siswa tidak ada kesempatan

untuk belajar bersama f) Kurangnya buku-buku yang menunjang pembelajaran

matematika, seperti buku yang banyak menuliskan uji coba matematika g) Belum

dimanfaatkanya teknologi komputer untuk belajar matematika h) Biaya

pengelolaan pembelajaran kelas unggulan yang mahal i) Tidak ada fasilitas

prioritas dalam pelatihan atau penataran-penataran yang diikuti guru kelas

unggulan khususnya guru matematika, karena pada kenyataanya mereka berusaha

otodidak untuk meningkatkan mutu mengajar mereka j) Pelaksanaan kelas

unggulan di SMP Negeri I Wanadadi terlalu cepat dari yang direncanakan,

sehingga antara perencanaan dan program sering tidak sinkron.

B. Saran

1. Pihak Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Wanadadi hendaknya memberikan

sumbangan dana melalui APBD untuk operasional kegiatan dan pelatihan bagi

penyelenggara program kelas unggulan di Sekolah Menengah Pertama Negeri I

Wanadadi.

2. Pihak sekolah penyelenggara kelas unggulan hendaknya memberikan penghargaan

bagi siswa yang kecerdasanya/prestasinya menonjol (rengking 1), untuk

menambah semangat belajar dan mereka merasa dihargai.

Page 111: Document15

3. Pihak sekolah memberikan penghargaan terhadap guru yang mengajar di kelas

unggulan dengan memprioritaskan promosi jabatan untuk diperjuangkan terlebih

dahulu.

4. Untuk mendukung kelancaraan pembelajaran matematika yang banyak dikeluhkan

siswa, dari sekolah mengupayakan pengadaan buku yang relevan bagi anak

berbakat.

5. Bagi guru matematika sebaiknya mengadakan pendekatan terhadap anak berbakat

dengan diadakanya komposisi matematika yang menantang, agar matematika

lebih populer dan lebih diperhatikan siswa.

6. Menfasilitasi siswa kelas unggulan dengan komputer ilmiah yang akan membantu

siswa dalam memecahkan masalah secara bebas dan membantu

mengkonseptualisasikan matematika.

7. Jika terjadi permasalahan dengan siswa yang mengalami kesulitan belajar

matematika, guru berusaha memecahkan dengan pendekatan secara individual.

Page 112: Document15

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Reni. 2001. Kurikulum Berdiferensiasi. Jakarta: Gramedia.

Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press

Hudojo, Herman. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Depdikbud.

Kurniati. 2003. Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Unggulan di SDN Bintoro VIII Demak.

Semarang.

Marzuki. 2001. Metodologi Riset. Yogyakarta: BPFE-UII

Moedjiono. 2002. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Moleong, Lexy. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Munandar, Utami. 1982. Pemanduan Anak Berbakat (suatu studi penjajagan). Jakarta:

CV Rajawali.

_________. 1985. Bunga Rampai Ank-Anak Berbakat Pembinaan dan pendidikanya.

Jakarata: CV Rajawali.

Nugroho, et al. 2002. Pengembangan Model Kurikulum Berdiferensiasi Untuk Melayani

Siswa Berbakat di Sekolah Unggul di Jawa Tengah Tahun 1998-2000.

Semarang.

Rachman, Maman. 1999. Strategi Dan langkah-langkah Penelitian. Semarang: IKIP

Semarang Press.

Semiawan, Conny. 1987. Memupuk Bakat dan Kreativitas siswa Sekolah Menengah

(Petunjuk Bagi Guru dan Orang Tua). Jakarta: Gramedia.

_________. 1997. Perspektif Pendidikan Anak Berbakat. Jakarta: Gramedia.

Sriningsih, Retno. 2000. Landasan Kependidikan. Semarang: IKIP Semarang Press.

Page 113: Document15

Suryadi, Suryabrata. 1992. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali.

Tim Penyusun. 2003. UU No.2 Th 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:

Depdiknas Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

________. 2003. Kompetensi Dasar Pelajaran Matematika SMP dan MTS. Jakarta: Pusat

Kurikiulum Balitbang Depdiknas.

________.2004. BASIC (Matematika Untuk Kehidupan). Semarang: MJC.

Page 114: Document15

LEMBAR OBSERVASI

NO FOKUS INDIKASI OBSERVASI

1 Lokasi

penelitian

a. Letak sekolah SMP Negeri I Wanadadi terletak

dipusat kota Wanadadi, cukup

strategis dan mudah dijangkau

dengan transportasi.

b. Situasi sekolah Cukup kondusif untuk pelaksanaan

pembelajaran dengan pemantauan

dari guru BP

2. Sarana,

prasarana dan

fasilitas

sekolah

a. Ruang kelas Tersedia 16 ruang kelas,satu ruang

untuk satu kelas dengan jumlah

siswa rata-rata 48 anak.

b. Perpustakaan Keadaan saat ini perpustakaan

kurang mendukung dengan ruang

yang begitu sempit, dan buku-buku

yang jumlahnya sedikit. Untuk

kedepanya sedang dibangun ruang

perpustakan yang baru.

c.Laboratorium

IPA

Berada diruang pengawas,

keadaanya masih layak. Kendalanya

pada jumlah peralatan yang semakin

berkurang karena sering rusak

setelah digunakan.

d.Laboratorium

bahasa

Cukup nyaman, tenang dan berada

dilantai dua. Kondisinya masih baru

dengan peralatan yang memadai,

kendalanya baru tersedia 13 set

meja untuk siswa.sudah digunakan

VCD pembelajaran untuk pelajaran

bahasa inggris.

e. Koperasi sekolah Sudah ada dan dimanfaatkan dengan

baik oleh sumua warga SMP N I

Wanadadi, baik guru, karyawan dan

para siswa.

f. Kantin sekolah Atas ijin sekolah kantin dibagi dua

tempat dan dikielola oleh 4 orang.

Kantin berada dibagian belakang

dengan menyediakan kebutuhan

makanan dan jajan.

g. Tempat ibadah Karena mayoritas warga muslim ada

musola yang dibangun dilantai dua.

Musola ini biasa digunakan untuk

solat dan kegiatan keagamaan

Page 115: Document15

3 Kelas

unggulan

a.Perencanaan

pembelajaran

Guru membuat program tahunan,

program semester, program satuan

pelajaran dan perencanan mengajar

yang tidak terlepas dari kurikulum

yang berlaku. Untuk saat ini KBK

belum digunakan.

b.Pelaksanaan

pembelajaran

Pembelajaran dilaksanakan dengan

inisiatif dan kreatifitas para

pengajar, agar pembelajaran dikelas

unggulan dapat menunjukan ciri

keunggulannya. Para guru

dipersiapkan dengan melihat pada

profesionalisme kerja guru.

c.Sesudah

pembelajaran

Sesudah pembelajaran dilakukan

evaluasi baik dalam proses

pembelajaran dan evaluasi pada

akhir pembelajaran. Guru akan

menilai pekerjaan siswa, membuat

perencanaan untuk pertemuan

berikutnya dan menilai kembali

proses pembelajaran yang sudah

berlangsung.

4 Kegiatan

ekstra

kurikuler

a. Bidang olah raga Diselenggarakan ekstra sepak bola,

bola voli, pencak silat dan renang.

b. Bidang kesenian Sangat beragam dari seni rupa, seni

tari,vokal-musik dan rebana serta

bahasa arab.

c. Ekstra komputer Dilaksanakan setiap hari dengan

tersedia 13 unit komputer dengan

dipandu oleh instruktur yang

terlatih. Jumlah ini masih cukup

sedikit melihat pada banyaknya

jumlah siswa yang tertarik untuk

mengikuti eksra ini.

d. Kepramukaan

e. PMR

f. Majalah dinding

Kepramukaan dilaksanakan setiap

hari jumat dan untuk kelas satu

wajib mengikuti kegiatan ini

Ekstra ini dijadwalkan setiap hari

Rabu dan Kamis yang dibimbing

oleh ibu Kusmijatun, S.Pd

Dibawah binaan guru bahasa

Indonesia ekstra mading

dilaksanakan setiap hari kamis,

untuk mengembangkan siswa yang

Page 116: Document15

g. Science-IPA

h. Matematika

i. Bahasa Inggris

memiliki bakat menulis.

Untuk kelas II setiap hari selasa ada

tambahan untuk pelajaran IPA

dibawah bimbingan guru IPA baik

biologi atau fisiska.

Setiap hari kamis ada tambahan jam

pelajaran matematika diluar jadwal

intrakurikuler sekolah.

Untuk mengembangkan pelajaran

bahasa inggris yang banyak

ditekankan pada speaking dan

wraiting maka diadakan ekstra

bahasa inggris.

Page 117: Document15

HASIL WAWANCARA TERHADAP KEPALA SEKOLAH

SMP NEGERI I WANADADI

Hari/tanggal : Senin/ 14 Maret 2005

Responden : Drs. Bambang Budi S

NO PERTANYAAN JAWABAN

1 Bagaimanakah pendapat Bapak

kepala sekolah dengan usaha

pendidikan yang berdiferensiasi

Saya berpendapat pendidikan yang

berdiferensiasi dapat menjembatani

siswa berbakat untuk belajar sesuai

dengan bakat dan kemampuan

intelektual mereka.

2 Menurut Bapak kepala sekolah

apakah yang dimaksud dengan

kurikulum berdiferensiasi

Kurikulum yang memang khusus

disediakan untuk melayani anak-anak

berbakat, karena program pendidikanya

setingkat lebih maju dan lebih tinggi

dengan disesuaikan perkembangan

siswa unggul tanpa mengganggu tempo

belajar siswa yang lain.

3 Mengapa kurikulum

berdiferensiasi perlu

dikembangkan? Bagaimana

pendapat Bapak kepala sekolah

Penting sekali untuk melayani siswa-

siswa yang berbakat intelektual dan

unggul.

4 Apakah yang Bapak kepala

sekolah ketahui tentang tujuan

kurikulum berdiferensiasi

Untuk memberikan pelayanan bagi

siswa berbakat intelektual yang

kemudian dikembangkan melalui

program kelas unggulan di sekolah ini.

5 Bagaimanakah Bapak kepala

sekolah mengembangkan

program tersebut disekolah ini

Kami menyelenggarakan program kelas

unggulan untuk kelas II A dan kelas

bahasa untuk kelas I A.

6 Disekolah ini sudah

diselenggarakan program

keberbakatan, yaitu adanya

kelas unggulan. Menurut bapak

pertimbangan-pertimbangan

seperti apakah yang harus

diperhatikan dalam

penyelenggaraan tersebut

Pertimbanganya cukup banyak antara

lain: masalah biaya/pendanaan, adanya

siswa unggul yang memiliki

keberbakatan intelektual, adanya

keinginan untuk mencapai pengetahuan

yang utuh, menciptakan suasana belajar

mandiri dan berpikir terhadap belajar

untuk masa depan.

7 Mengingat kelas unggulan

adalah program khusus yang

dikembangkan disekolah ini,

apa yang Bapak harapkan dari

program ini

Dapat memberikan tempat yang tepat

untuk melayani kebutuhan siswa

unggul disekolah ini, agar mereka bisa

belajar seoptimal mungkin dapat

mengembangkan bakat dan potensi

yang memang sudah ada pada siswa

tersebut.

Page 118: Document15

8 Keunggulan seperti apa yang

diharapkan dari program ini

Tentu saja keunggulan dalam

pembelajaranya

9 Bagaimana pendapat Bapak

tentang pembelajaran unggul

Pembelajaran dapat dikatakan unggul

karena dapat menciptakan

pembelajaran yang menyenangkan,

anak merasa betah dan tidak bosan

serta tidak menyiksa mereka dalam

belajar.

10 Bagaimanakah konsekuensi

pengembangan kurikulum

berdiferensiasi dalam program

kelas unggulan yang

diselenggarakan disekolah ini

Untuk materi pelajaran dari yang sudah

ada diperkaya, diperluas dan

diperdalam. Setiap minggunya ada

tambahan 4 jam pelajaran. Diberikan

program pengayaan.

11 Bagaimana cara Bapak dalam

menentukan kriteria guru untuk

mengajar dikelas unggulan

Memiliki dedikasi tinggi, berdisiplin

tinggi, professional dan mempunyai

prestasi yang baik.

12 Dalam pelaksanaan

pembelajaran kelas unggulan

siapa sajakah yang ikut terlibat

dalam penyelenggaraanya

Kepala sekolah, wali kelas, guru mata

pelajaran, siswa-siswa kelas unggulan

dan wali murid.

13 Menurut bapak kepala sekolah

faktor-faktor seperti apakah

yang dapat menunjang

keberhasilan pembelajaran

kelas ungulan

Biaya pengelolaan, sarana dan

prasarana serta fasilitas yang memadai,.

Kelengkapan sumber belajar dan media

pembelajaran. Tenaga pendidik/guru

dan dukungan dari wali murid serta

lingkungan masyarakat sekitar.

14

Sarana dan prasarana seperti

apakah yang harus tersedia

untuk mendukung

pembelajaran dikelas unggulan

Untuk mendukung penyelelenggaraan

pembelajaran dikelas unggulan sarana

dan prasarananya harus mendukung.

Antara lain perpustakaan, laboratorium,

ruang kegiatan olah raga, ruang

kesenian, tempat ibadah, koperasi

sekolah dan kantin.

15 Sesuai dengan pengamatan

bapak selama ini dalam

penyelenggaraan kelas

unggulan, faktor-faktor seperti

apa yang menjadi kendalanya

Faktor biaya, karena biaya yang

dibutuhkan cukup banyak namun yang

tersedia masih sedikit. Faktor fasilitas

yang kurang mendukung. Dukungan

dan kesadaran wali murid yang masih

cukup rendah. Dari gurunya sering

ditemukan model pembelajaran yang

masih konvensional.

Page 119: Document15

HASIL WAWANCARA TERHADAP WALI KELAS II A

SMP NEGERI I WANADADI

Hari/tanggal : Senin / 14 Maret 2005

Responden : Rubinem, S. Pd

NO PERTANYAAN JAWABAN

1 Bagaimana pengalaman yang

Ibu peroleh selama menjadi

wali kelas ungulan dengan

melihat pada penggunaan

kurikulum berdiferensiasi

Sangat menyenangkan karena anak-anak

kelas II A mempunyai kemauan belajar

yang cukup baik, sehingga mereka

merasa kebutuhan belajarnya dapat

terpenuhi baik secara psikis, emosional

dan sosialnya.

2 Apa yang Ibu ketahui

sebagai seorang pendidik

dengan matra yang harus

dikuasi seorang guru dalam

kurikulum berdiferensiasi

Seorang guru yang mengajar dengan

kurikulum berdiferensiasi mereka harus

menguasai matra umum sebagai

kumpulan kegiatan belajar dasar. Matra

berdiferensiasi yang merupakan isi

kurikulum yang dikembanmgkan. Matra

subliminal sebagai pengalaman belajar

yang diperoleh dari lingkungan keluarga

dan sekolah. Matra non akademis

merupakan pengalaman belajar diluar

target kurikulum yang ditetapkan.

3 Bagaimana pandangan Ibu

dengan pengembangan

kurikulum berdiferensiasi

kaitanya dalam

penyelenggaraan kelas

unggulan

Saya rasa cukup tepat untuk menfasilitasi

anak-anak yang punya bakat intelektual

(anak unggul) untuk mengembangkanya.

4 Menurut pengetahuan Ibu

karakteristik unik seperti apa

yang dimiliki kurikulum

berdiferensiasi sehingga

kurikulum tersebut tepat

digunakan untuk melayani

keberbakatan anak unggul

Anak berbakat unggul memiliki kemauan

kuat untuk belajar, memiliki semangat

yang tinggi dan ras ingin tahu yang

dalam. Secara mental mereka lebih baik

dan emosional mereka lebih matang dan

terkendali.

5 Karakteristik seperti apakah

yang sering Ibu amati dari

siswa kelas unggulan

Anak unggulan adalah anak yang

berprestasi, mereka mempunyai

keinginan untuk belajar karena ada

tantangan tersendiri. Mereka mudah

dibelajarkan karena punya daya

konsentrasi dan daya nalar. Dalam

belajar memiliki minat yang luas,

mandiri dan cekatan dalam mengerjakan

tugas

Page 120: Document15

6 Menurut pendapat Ibu

apakah anak berbakat

memiliki kartakteristik yang

berbeda dengan anak lainya.

Perbedaan seperti apakah

yang sering ibu amati dengan

melihat pada anak-anak kelas

unggulan di sekolah ini

Tentu saja karakteristik tersebut akan

nampak berbeda. Anak yang dikelas

unggulan mereka adalah anak yang

berprestasi dalam belajar, secara

emosional mereka lebih matang dan

memiliki daya kritis yang lebih unggul

dibandingkan dengan anak-anak dikelas

biasa.

7 Bagaimana pandangan Ibu

tentang perlakuan khusus

dalam pendidikan yang

diberikan pada siswa kelas

unggulan

Perlakuan tersebut penting dilakukan,

mengingat kebutuhan anak berbakat

dalam usaha mengembangkan bakat

mereka. Apabila mereka diperlakukan

sama malah akan menggangu teman yang

lainya.

8 Apa yang Ibu ketahui dengan

pembelajaran unggul

Pembelajaran disebut unggul karena dari

anak-anak sendiri mereka pada dasarnya

adalah bibit unggul. Yang kemudian

dikembangkan agar belajar itu

menggairahkan dan menyenangkan.

Yang jelas dapat menciptakan

pembelajaran yang rileks dan dapat

dinikmati oleh semua siswa dengan hasil

yang optimal.

9 Bagaimanakah tujuan

pembelajaran unggul dikelas

unggulan

Untuk mempersiapkan siswa-siswa

menjadi anak unggul yang memiliki

prestasi, pengetahuan, keterampilan

berbudi pekerti. Untuk mengembangkan

potensi siswa sesuai dengan bakat dan

minatnya. Memberikan pelayanan

pendidikan untuk anak-anak unggul.

Mencetak lulusan yang unggul dan

berkualitas sejalan dengan perkembangan

pembangunan dan penguasaan IPTEK.

10 Bagaimana pendapat ibu

dengan penyelenggaraan

kelas unggulan disekolah ini

Saya sangat mendukung

penyelenggaraan kelas unggulan, dimana

dengan adanya kelas unggulan siswa

akan dikumpulkan dalam satu kelas

untuk memudhkan dalam membina

kecerdasan, kemampuan, bakat dan minat

serta sikap dan perilaku siswa dalam

kelas tersebut.

11 Apa saja yang harus

dikondisikan untuk mencapai

prestasi puncak dalam

pembelajaran unggul

Yang harus dikondisikan antara lain

adalah kurikulum yang tepat, guru yang

berkompeten, evaluasi yang

berkesinambungan, adanya dukungan

dari wali murid dan masyarakat.

Page 121: Document15

12 Syarat-syarat seperti apakah

yang harus dipenuhi oleh

siswa yang akan masuk kelas

unggulan

Anak yang berprestasi dilihat dari jumlah

nilai yang ada pada rapot, mempunyai

minat yang tinggi, dan mendapatkan ijin

dari orang tua.

13 Untuk mendukung

pelaksanaan pembelajaran

kelas unggulan harus

didukung oleh pemilihan

tempat yang tepat, kriteria

apakah yang harus dipenuhi

Sekolah tersebut memiliki sarana dan

prasarana yang lebih lengkap, letak

sekolah mudah dijangkau dan mudah

saran atransportasinya.

14 Ibu sebagai wali kelas

apakah ada jadwal khusus

perwalian? Dan apa yang ibu

lakukan untuk mengisi jam

tersebut

Jadwal perwalian 1 minggu sekali hari

sabtu. Sebagai wali kelas saya menerima

masukan dari para siswa untuk

mengetahui perkembanmgan siswa

dalam satu minggu terakhir. Setelah itu

dilanjutkan dengan kebersihan kelas.

15 Menurut pengamatan ibu

sebagai wali kelas kendala

seperti apa yang selama ini

menghambat

penyelenggaraan kelas

unggulan

Kendala utama ada pada

biaya/pendanaan, karena uang SPP masih

tetap disamakan dengan kelas biasa

padahal kebutuhan untuk kelas unggulan

lebih banyak. Kurangnya kesadaran wali

murid dan masyarakat setempat tentang

pembelajaran unggul, mereka yang

penting banggga kalo anak mereka dapat

diterima di SMP I Wanadadi.

16 Kebanggan Ibu sebagai wali

kelas unggulan tentu saja

karena ada dukungan,

dukungan seperti apakah

yang dapat ibu amati dalam

penyelenggaraan kelas

unggulan

Dengan adanya kelas unggulan dapat

menjadi sarana sekolah untuk “go”

dilingkungan pendidikan baik

dimasyarakat, kabupaten dan bila

mungkin ditingkat propinsi agar dapat

memunculkan nama sekolah ini.

Page 122: Document15

HASIL WAWANCARA TERHADAP GURU MATA PELAJARAN

SMP NEGERI I WANADADI

Hari/tanggal : Selasa / 15 Maret 2005

Responden/ Mapel : Sri Wahyuni/Muatan lokal

NO PERTANYAAN JAWABAN

1 Bagaimanakah pendapat Ibu

dengan penyelenggaraan

kelas unggulan di sekolah ini

Penyelenggaraan kelas unggulan

merupakan bagian dari program sekolah,

artinya dengan membuat kelas unggulan

kita akan membuat satu nilai plus dalam

sekolah ini. Sehingga nilai jual sekolah ini

semakin bertambah dan dapat

menunjukan pada masyarakat bahwa

sekolah ini benar-benar memberikan

perhatian pada anak didik, khususnya

untuk anak berprestasi mereka diberikan

perhatian lebih agar dapat

mengembangkan potensinya dengan

memberikan layanan pendidikan yang

tepat dan baik.

2 Menurut pendapat Ibu

apakah dalam pembelajaran

unggul sudah mencerminkan

ciri khas kurikulum

berdiferensiasi

Tentu saja sudah, karena kurikulum

berdiferensiasi akan memberikan layanan

pendidikan yang lebih, artinya anak

dengan potensi dan latar belakang masing-

masing dikelola dan difasilitasi dengan

materi yang berbobot agar mereka dapat

berpikir produktif, kreatif dan proaktif

untuk mencari solusi kreatif dalam

memecahkan masalah dengan harapan

mereka dapat unggul dibidangnya masing-

masing.

3 Kemajuan seperti apa yang

sudah dapat Ibu amati dari

proses pembelajaran dikelas

unggulan

Secara menyeluruh siswa-siswa kelas

unggulan menciptakan kompetisi belajar

yang kreatif, kritis, produktif dengan

berlatih mengembangkan kemampuan

mereka secara optimal, sehingga terjadi

persaingan positif untuk terus berprestasi..

untuk kemampuan bahas ainggris mereka

semakin tertarik dengan adanya muatan

local bahasa inggris mereka lebih enjoy

dan menikomati dalam belajar. Anak-anak

dikelas unggulan bebanya tersalurkan

karena belajar bisa membuat rilek, senang

dan ada ketertarikan yang timbul pada diri

siswa itu sendiri.

Page 123: Document15

4 Bagaimana pendapat Ibu

mengenai pembelajaran

ungul

Pembelajaran yang dapat

mengembangkan potensi anak karena

dapat mengkondisikan suasana belajar

yang menyenangkan dan tidak

membosankan walaupun diberikan

tambahan jam pelajaran.

5 Bagaimanakah pola

pelaksanaan pembelajaran

unggul dikelas unggulan

Untuk kurikulum tetap menggunakan

kurikulum nasional dengan pendalaman

dan perluasan materi disesuaikan dengan

petunjuk. Pengadaan sarana dan bahan

belajar yang lengkap dan berkualitas.

Guru dalam mengajar menggunakan

metode yang variatif. Menciptakan ragam

belajar dan menambah jam pelajaran.

6 Apa yang menjadi harapan

Ibu dari proses pembelajaran

Dengan belajar diharapkan terjadi

perubahan yang lebih baik pada siswa,

baik tingkah laku, pengetahuan,

keterampilan dan sikapnya.

7 Sebagai seorang guru yang

memiliki tugas mengajar

yang suksesif, bagaimana

anda mengidentifikasi tugas

tersebut

Ada tiga hal yang harus diperhatikan

dalam mengidentifikasi tugas tersebut,

tugas sebelum pembelajaran, tugas pada

tahap pembelajaran dan tugas pada tahap

akhir pembelajaran.

8 Pertimbangan apakah yang

ibu pikirkan sebelum

merencanakan program

pengajaran

Melihat pada bakat unggul siswa dan

karakteristik siswa, merumuskan tujuan

yang akan dicapai, memilih metode dan

bahan pelajaran, memperhatikan

bagaimana membuka pelajaran,

pengembanganya dan menutup pelajaran.

9 Dalam kegiatan

pembelajaran akan berpusat

pada siapa saja

Pembelajaran akan berpusat pada guru

dan siswa.

10 Proses pembelajaran

merupakan inti dari tahap

pembelajaran. Aspek-aspek

apa sajakah yang harus

dipertimbangkan dalam

tahap ini

Melihat pada perbedaan individual, karena

setiap siswa itu berbeda satu sama lainya.

Pengelolaan dan pengendalian kelas.

Memperhatikan aspek penyampaian

pelajaran/informasi dan keterampilan pada

siswa. Aspek kelihaian guru untuk

mendapat balikan . mengamati kesulitan-

kesulitan belajar siswa. Memperhatikan

aspek evaluasi untuk mengetahui hasil

belajar.

11 Apakah yang ibu lakukan

sesudah tahap pembelajaran

Menilai pekerjaan siswa. Membuat

perencanan untuk pertemuan berikutnya.

Menilai kembali proses pembelajaran

yang telah berlangsung.

Page 124: Document15

12 Dalam proses pembelajaran

komponen-komponen apa

saja yang harus diperhatikan

Komponen tersebut merupakan komponen

yang saling mempengaruhi, diantaranya

kurikulum yang berlaku, materi pelajaran,

bahan dan sarana pembelajaran, metode

yang digunakan dan evaluasi

13 Menurut pendapat Ibu

mengapa setiap komponen

pembelajaran dikelas

unggulan harus memiliki

keunggulan dari kelas biasa

Komponen yang disediakan harus lebih

tinggi tingkatanya, karena anak yang

dibelajarkan adalah anak unggul yang

dipilih karena prestasinya. Secara

otomatis dari komponen-komponen

tersebut daharapkan dapat menunjang

siswa agar lebih aktif dan kreatif dalam

belajar.

14 Cara-cara seperti apakah

yang harus ditempuh untuk

mengembangkan kurikulum

anak berbakat

Meningkatkan kemampuan guru, bahan

belajar dikembangkan dengan inisiatif dan

kreatifitas pengajar. Menyiapkan strategi

mengajar. Melengkapi sarana dan fasilitas

sekolah. Menyediakan program

bimbingan dan penyuluhan.

Pengembangan sistem administrasi dan

supervisi. Adanya dukungan dari

masyarakat.

15 Bagaimanakah materi yang

dikembangkan untuk anak-

anak berbakat dikelas

unggulan

Materi dikembangkan dari kurikulum

yang sudah ditentukan dengan

diperdalam, diperkaya dan diperluas lagi

disesuaikan dengan kebutuhan anak

berbakat.

16 Bagaimanakah bahan atau

sarana pembelajaran yang

harus disediakan untuk kelas

unggulan

Bahan atau sarana harus diperhatikan

kualitas dan kuantitasnya, anatara lain

kelengkapan buku sumber,

memperbanyak buku penunjang dan

melengkapi media pembelajaran.

17 Metode pembelajaran seperti

apa yang biasa Ibu

kembangkan dikelas

unggulan

Metode yang saya kembangkan kadang

bervariasi yang intinya metode tersebut

dapat mengaktifkan siswa dengan

memperhatikan model dan teknik belajar,

strategi dan pendekatan belajar.

18 Bentuk evaluasi seperti apa

yang Ibu kembangkan untuk

kelas unggulan

Karena mulai disosialisasikan KBK maka

evaluasi tetap mengacu pada prinsip

KBK, dengan memperbanyak soal uraian.

Pada tahap awal anak digiring dengan

pola tertentu/memberikan contoh

kemudian dipraktekan. Dalam proses

itulah terjadi evaluasi, sehingga evaluasi

dapat dilakukan setiap saat.

Page 125: Document15

19 Untuk mengevaluasi proses

pembelajaran secara utuh,

apa saja yang harus

diperhatikan

Alat evaluasi, proses evaluasi dan tindak

lanjut evaluasi.

20 Bagaimana cara ibu

melayani anak-anak berbakat

dikelas unggulan yang tentu

saja kemampuanya tidak

sama

Pelayanan dilakukan sama, artinya dengan

buku, metode dan media yang sama

mereka belajar bersama. Cuma bedanya

pada awal pembelajaran anak-anak yang

tertinggal diberi perhatian lebih.

21 Selama Ibu mengajar dikelas

unggulan kendala apa saja

yang dirasakan

Karena instant kendalanya antara

perencanaan dan programnya kurang

sinkron, artinya ketika kedepan kita sudah

membayangkan kesuksesan tapi pada

kenyataanya fasitas kurang mendukung

dan biaya/dana yang tersedia cukup

minim. Melihat pada kondisi masyarakat

wanadadi yang heterogen dengan

kesadaran pendidikan yang masih rendah,

menjadikan kelas ungulan hanya

mendapat perhatian dari kalangan tertentu

saja. Ketika diadakan rapat dengan komite

sekolah ternyata tawar-menawar biaya

sekolah menjadi perbincangan yang

sangat sengit.

22 Menurut ibu faktor-faktor

apa saja yang tetap

mendukung pelaksanaan

kelas unggulan

Adanya dukungan dari DIKNAS setempat

dengan menfasilitasi sekolah

(pembangunan laboratorium bahasa).

Adanya kesadaran penuh dari para guru

untuk mensuport kelas unggulan. Adanya

harapan besar dari wali murid kelas

unggulan agar anaknya dapat masuk

kekelas unggulan dan dirasakan sebagai

suatu kehormatan.

Page 126: Document15

HASIL WAWANCARA TERHADAP GURU MATEMATIKA

SMP NEGERI I WANADADI

Hari/tanggal : Selasa/15 Maret 2005

Responden : Dwi Handoyo

NO PERTANYAAN JAWABAN

1 Bagaimana pendapat

Bapak sebagai guru

matematika tentang

pelajaran matematika

Pelajaran matematika sangat penting untuk

dipelajari, mudah, menarik dan ada

tantangan untuk terus belajar matematika.

Karena matematika akan berguna dalam

kehidupan sehari-hari.

2 Seperti apakah matematika

yang dikembangkan untuk

anak berbakat/untuk kelas

unggulan

Matematika yang menantang anak-anak

untuk belajar sampai bisa mengerti dan

memahami, matematika yang diperkenalkan

sejak dini dengan implementasinya

dikehidupan.

3 Sebaiknya sejak kapankah

anak mulai diperkenalkan

dengan matematika

Pada waktu anak mulai kenal dengan

menghitung (pada usia sedini mungkin) dan

dikenalkan dengan hitungan sederhana.

4 Bagaimana pendapat bapak

tentang matematika itu

sendiri

Matematika merupakan suatu disiplin ilmu

yang menyususn ide-ide dan konsep abstrak

menjadi sebuah penalaran logis.

5 Bagaimanakah tujuan

pelajaran matematika

disekolah

Untuk memecahkan masalah, untuk belajar

mengkomunikasikan secara matematika,

untuk melatih berpikir secara matematika,

dapat menjadikan matematika sebagai

kepercayaan tersendiri

6 Apakah manfaat belajar

matematika untuk anak-

anak sekolah

Melatih kecerdasan, melatih berpikir logis.

Melatih siswa agar tidak melakukan

perbuatan yang sifatnya coba-coba karena

sudah tau untung dan ruginya. Dalam era

teknologi matematika berkembang sangat

pesat, dan menjadikan matematika sangat

penting.

7 Bapak sebagai guru

matematika kunci-kunci

dasar seperti apa yang

harus dikuasai

Hitungan, penjumlahan dan taksiran.

Aljabar. Teori probabilitas. Geometri, logika

dan statistik. Pemodelan matematika dan

pemecahan masalah.

8 Model matematika seperti

apakah yang sesuai untuk

dikembangkan bagi anak

berbakat

Mencari dan menjaring anak yang

berprestasi dilihat dari nilai, dilakukan

pendekatan untuk mencari pelayanan yang

tepat. Membelajarkan siswa agar dapat

menemukan harapan sebagai individu.

Page 127: Document15

9 Apakah disekolah ini

sudah dimanfaatkan

teknologi komputer untuk

belajar matematika

Komputer sudah ada, dan siswa dapat

belajar dengan mengikuti program

ekstrakurikuler. Namun untuk pelajaran

matematika sendiri belum diajarkan dengan

menggunakan komputer, karena masih

banyak kendalanya.

10 Kompetensi apa saja yang

harus dicapai untuk

pelajaran matematika SMP

kelas II

Kompetensi tersebut meliputi 4 aspek, yaitu

bilangan, geometri dan pengukuran, peluang

dan statistika, dan aljabar.

11 Bagaimanakah bapak

melayani siswa-siswa kelas

unggulan

Mereka diberi keleluasaan untuk belajar

sesuai dengan kapasitas mereka dan

belajarpun harus mencapai tujuan

kurikulum. Untuk anak yang mengalami

ketertinggalan belajar, mereka diperhatikan

lebih dan dilakukan pendekatan secara

personal.

12 Bagaimanakah dengan

buku-buku matematika

yang disediakan untuk

kelas unggulan

Masih banyak tersedia buku-buku yang

konvensional, padahal untuk anak berbakat

harus banyak tersedia buku-buku yang

menyediakan uji coba matematika. Biasanya

saya mencoba mencari sendiri referensi dari

luar untuk memperkaya materi. Selain buku

paket saya menambah buku-buku dari

beberapa penerbit. Namun buku-buku

tersebut hanya sebagian kecil siswa yang

mampu membelinya.

13 Apakah yang dipersiapkan

sebelum proses

pembelajaran

Ini merupakan kegiatan rutin guru, dari

mulai menyusun program tahunan, program

semesteran, membuat satuan pelajaran dan

perencanaan program mengajar.

14 Dalam tahap pembelajaran,

bagaimanakah cara bapak

untuk memperoleh balikan

dari siswa

Setiap saat saya berikan pertanyaan-

pertanyaan pendek, pemberian tugas baik

tugas sekolah dan tugas rumah. Mengadakan

ulangan

15 Kendala seperti apakah

yang sering bapak temui

dalam pembelajaran

matematika dikelas

Masih ada beberapa anak lulusan SD yang

kurang menguasai hitung/matematika dasar,

sehingga mengalami kesulitan belajar di

SMP. Masih ditemukan beberapa anak yang

Page 128: Document15

unggulan sangat kurang motivasinya untuk belajar.

Sering saya temukan ada beberapa anak

yang merasa ketakutan saat belajar

matematika. Ditemukan juga beberapa anak

yang karena kendala komunikasi/rumahnya

berjauhan dari teman lainya menyulitkan

mereka untuk belajar bersama.

16 Faktor-faktor apakah yang

menjadi pendukung dalam

belajar matematika

Matematika penting untuk kehidupan sehari-

hari. Adanya anak berbakat yang perlu

dikembangkan potensinya.

Page 129: Document15

HASIL WAWANCARA TERHADAP SISWA KELAS UNGGULAN

SMP NEGERI I WANADADI

Hari/tanggal : Rabu/16 Maret 2005

Responden : Mukhlisin

NO PERTANYAAN JAWABAN

1 Bagaimana perasaanmu

setelah diterima dikelas

unggulan

Ada rasa senang dan kurang senang,

saya senang karena berada dalam satu

kelas yang semua anaknya pandai dan

memiliki prestasi yang bagus, sehingga

saya lebih termotivasi untuk belajar.

Kurang senangnya karena saya sering

dianggap anak istimewa oleh teman-

teman saya yang ada diluar kelas

unggulan.

2 Bagaimana pengalamanmu

mengikuti pembelajaran

dikelas unggulan

Pembelajaran dikelas unggulan sangat

menyenangkan dan saya merasa sangat

betah dan cocok belajar dikelas tersebut

karena dapat mengembangkan potensi

yang saya miliki.

3 Apakah keuntungan yang

kamu rasakan setelah

menjadi siswa kelas

unggulan

Saya mendapatkan layanan pendidikan

yang lebih bila dibandingkan dengan

kelas biasa. Dengan seperti itu

pengetahuan saya dapat bertambah.

4 Bagaimana keistimewaan

gurumu dalam mengajar

Kebanyakan dari mereka sudah

profesional, meskipun masih ada guru-

guru yang kurang berkualitas seperti

guru-guru muda.

5 Apakah belajar dikelas

unggulan lebih

menyenangkan

Menyenagkan dan tidak membosankan

6 Menurut pendapatmu apakah

ada perbedaan dalam

memberikan evaluasi

sewaktu kamu dikelas biasa

dan kamu dikelas unggulan

Sebenarnya evaluasi tidak berbeda jauh,

hanya saja untuk kelas unggulan soal-

soal lebih banyak diberikan soal uraian.

7 Bagaimanakah nilai hasil

belajar yang kamu peroleh

Nilai saya bagus karena tidak ada nilai

dibawah 7

8 Bagaimanakah fasilitas,

sarana, dan prasarana belajar

dikelas unggulan

Saya rasa lebih lengkap. Kekuranganya

pada perpustakaan yang bukunya masih

sedikit dan tempatnya sempit

9 Menurut kamu dalam proses

pembelajaran terjadi proses

interaksi antar siapa saja

Proses pembelajaran merupkan proses

interaksi antara guru dan siswa, siswa

dan siswa secara individu.

Page 130: Document15

10 Apakah dikelasmu sudah ada

guru BP

Sudah ada.

11 Menurutmu guru BP

berfungsi sebagai apa

Berperan dalam memberikan motivasi

dan membantu memecahkan masalah

yang dihadapai siswa.

12 Bagaimanakah dengan ragam

belajar disekolah ini

Belajar disekolah ini dikembangkan

dengan dua program, yaitu program

intra kurikuler dan program ekstra

kurikuler.

13 Untuk program

intrakurikuler dikelas

unggulan pelaksanaanya

seperti apa

Program ini wajib diikuti oleh semua

siswa disekolah ini, untuk kelas

unggulan ada tambahan jam pelajaran

sebanyak 4 jam untuk setiap minggunya.

14 Dalam kamu memilih ekstra

kurikuler didasarkan atas

apa

Saya memilih ekstra yang saya sukai

karena saya merasa memiliki bakat yang

dapat saya kembangkan

15 Apa sajakah kendala yang

kamu hadapi dalam

mengikuti pembelajaran

dikelas unggulan

Adanya anggapan anak kelas unggulan

adalah anak yang diistimewakan, jadi

saya merasa dibedakan bila berada

dengan anak lain dari kelas biasa. Ada

fasilitas belajar yang kurang mendukung

yaitu perpustakaan.

16 Apakah kamu senang dengan

pelajaran matematika

Kurang senang, karena saya meras

kurang bisa memahami matematika

dengan rumus–rumus yang begitu

banyak.

17 Apakah buku matematika

yang tersedia sudah cukup

untuk menunjang belajarmu

Masih kurang, saya hanya memiliki

buku paket dan LKS. Untuk buku yang

menjadi pegangan guru saya tidak

memiliki satupun

18 Menurutmu apakah ada

gunanya belajar matematika

Berguna sekali, kita dapat

mengembangkan logika, berguna dalam

kehidupan bermasyarakat dan dapat

mendasari saya untuk berpikir panjang

dan lebih dewasa.

19 Apakah kamu sudah pernah

diajarkan komputer dalam

pelajaran matematika

Komputer menjadi pilihan

ekstrakurikuler, untuk pelajaran

matematika saya belum pernah

memanfaatkan komputer.

20 Jika kamu belajar

matematika kemahiran apa

yang sudah kamu kuasai

sampai sekarang ini

Saya masih merasa kurang mahir

matematika, tapi saya sudah bisa

menggunakan hitungan, menggunakan

model-model matematika dan sudah

tahu simbol-simbol matematika. Dan

saya merasakan matematika banyak

sekali kegunaanya.

Page 131: Document15

Hari/tanggal : Rabu/16 Maret 2005

Responden : Dedy Mahardika

NO PERTANYAAN JAWABAN

1 Bagaimana perasaanmu

setelah diterima dikelas

unggulan

Senang karena anak-anak dikelas

unggulan adalah anak yang dipilih

karena prestasinya

2 Bagaimana pengalamanmu

mengikuti pembelajaran

dikelas unggulan

Menyenangkan, siswa dituntut untuk

lebih aktif belajar

3 Apakah keuntungan yang

kamu rasakan setelah menjadi

siswa kelas unggulan

Saya berada dikelas unggulan dengan

pembelajaran unggul sudah tentu

kemampuan yang saya miliki dapat

berkembang dan pengetahuan yang saya

peroleh semakin bertambah..

4 Bagaimana keistimewaan

gurumu dalam mengajar

Guru yang mengajar dikelas unggulan

lebih baik karena sudah dipilih dan

dipersiapkan oleh sekolah . dalam

pembelajaranpun sering digunakan

metode-metode yang bervariasi

sehingga kami tidak bosan dalam belajar

5 Apakah belajar dikelas

unggulan lebih menyenangkan

Sanagat menyenangkan dan diberikan

kesempatan belajar yang seluas-luasnya

6 Menurut pendapatmu apakah

ada perbedaan dalam

memberikan evaluasi sewaktu

kamu dikelas biasa dan kamu

dikelas unggulan

Selama ini evaluasi yang dilakukan

lebih banyak menggunakan soal uraian,

walaupun masih ada soal pilihan ganda.

7 Bagaimanakah nilai hasil

belajar yang kamu peroleh

Nilai saya untuk semester ini kurang

memuaskan karena jumlahnya menurun,

tapi masih memenuhi standar nilai

dikelas unggulan

8 Bagaimanakah fasilitas,

sarana, dan prasarana belajar

dikelas unggulan

Untuk kelas unggulan sendiri fasilitas

yang paling menonjol yaitu penggunaan

laboratorium bahasa, setiap hari kamis

kami menggunakan laboratorium

tersebut. Yang kurang mendukung

adalah perpustakaan.

9 Menurut kamu dalam proses

pembelajaran terjadi proses

interaksi antar siapa saja

Dalam pembelajaran akan terjadi

interaksi antara guru dengan siswa dan

siswa dengan siswa.

10 Apakah dikelasmu sudah ada

guru BP

Sudah ada.

11 Menurutmu guru BP berfungsi

sebagai apa

Tempat curhat, mengkonsultasikan

masalah dan mencari pemecahanya

Page 132: Document15

12 Bagaimanakah dengan ragam

belajar disekolah ini

Ada kegiatan intra kurikuler dan

kegiatan ekstra kurikuler

13 Untuk program intrakurikuler

dikelas unggulan

pelaksanaanya seperti apa

Pelaksanaanya sama degan kelas yang

lain dan untuk kelas unggulan ada

tambahan jam pelajaran dan pengayan.

14 Dalam kamu memilih ekstra

kurikuler didasarkan atas apa

Saya memilih program ekstra kurikuler

tentu saja saya sesuaikan dengan bakat

dan kemampuan yang saya miliki

15 Apa sajakah kendala yang

kamu hadapi dalam mengikuti

pembelajaran dikelas unggulan

Sekarang ini saya sering minder /rendah

diri karena prestasi saya semakin

menurun

16 Apakah kamu senang dengan

pelajaran matematika

Saya senang dengan pelajaran

matematika, karena saya suka

menghitung, tapi saya kurang senang

kalo guru matematika sering berganti-

ganti karena mau tidak mau kita harus

menyesuaikan lagi dengan model

mengajar yang berbeda

17 Apakah buku matematika yang

tersedia sudah cukup untuk

menunjang belajarmu

Selain buku paket dan LKS saya

mencoba menambah dengan sumber lain

dan saya memiliki 2 buku matematika

untuk menunjang belajar saya

18 Menurutmu apakah ada

gunanya belajar

matematikaBerguna sekali,

kita dapat me

Matematika sangat berguna dan bisa

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

19 Apakah kamu sudah pernah

diajarkan komputer dalam

pelajaran matematika

Saya belajar komputer pada kegiatan

ekstra, untuk memanfaatkan komputer

dalam belajar matematika selama ini

belum diajarkan

20 Jika kamu belajar matematika

kemahiran apa yang sudah

kamu kuasai sampai sekarang

ini

Saya sudah mahir untuk menghitung

yang sederhana, saya bisa menggunakan

notasi, simbol dan meyakini matematika

berguna untuk kehidupan .

Page 133: Document15

Hari/tanggal : Rabu/16 Maret 2005

Responden : Ginanjar Basuki Rahmat

NO PERTANYAAN JAWABAN

1 Bagaimana perasaanmu

setelah diterima dikelas

unggulan

Senang dan saya memiliki semangat

belajar yang lebih baik.

2 Bagaimana pengalamanmu

mengikuti pembelajaran

dikelas unggulan

Belajar dikelas unggulan menyenangkan

dan saya merasa betah

3 Apakah keuntungan yang

kamu rasakan setelah menjadi

siswa kelas unggulan

Pembelajaran dikelas unggulan lebih

berkualitas oleh karena itu belajar saya

harus lebih ditingkatkan

4 Bagaimana keistimewaan

gurumu dalam mengajar

Guru sudah lebih profesioanl, karena

mereka pilihan dari sekolah

5 Apakah belajar dikelas

unggulan lebih menyenangkan

Tentu saja menyenangkan karena

kesempatan tersebut tidak bisa dirasakan

oleh semua siswa SMP I Wanadadi

6 Menurut pendapatmu apakah

ada perbedaan dalam

memberikan evaluasi sewaktu

kamu dikelas biasa dan kamu

dikelas unggulan

Evaluasinya ada pilihan ganda dan soal-

soal uraian yang berbobot

7 Bagaimanakah nilai hasil

belajar yang kamu peroleh

Nilai saya cukup bagus, saya tidak dapat

nilai 6

8 Bagaimanakah fasilitas,

sarana, dan prasarana belajar

dikelas unggulan

Sebenarnya sama dengan kelas yang

lain, hanya saja kami diberikan

kesempatan lebih banyak untuk

memanfaatkan fasililtas yang ada

9 Menurut kamu dalam proses

pembelajaran terjadi proses

interaksi antar siapa saja

Interaksi itu terjadi antara guru dengan

siswa dan siswa dengan siswa

10 Apakah dikelasmu sudah ada

guru BP

Sudah ada.

11 Menurutmu guru BP berfungsi

sebagai apa

Membimbing siswa agar lebih baik

12 Bagaimanakah dengan ragam

belajar disekolah ini

Ada program intrakurikuler dan

program ekstra kurikuler

13 Untuk program intrakurikuler

dikelas unggulan

pelaksanaanya seperti apa

Untuk kelas unggulan program

intrakurikuler dilaksanakan seperti

dikelas biasa, dan bedanya ada

tambahan jam pelajaran dikelas ungulan

14 Dalam kamu memilih ekstra

kurikuler didasarkan atas apa

Saya memilih ekstrakurikuler disesuikan

dengan kemampuan dan bakat saya dan

saya juga menyukai bidang itu

Page 134: Document15

15 Apa sajakah kendala yang

kamu hadapi dalam mengikuti

pembelajaran dikelas unggulan

Ada guru yang kurang jelas dalam

menerangkan, dan selalu melakukan

pungulangan-pengulangan dalam

mengajar

16 Apakah kamu senang dengan

pelajaran matematika

Sebenarnya senang matematika, tapi

kadang-kadang saya merasa kurang

senang kalo tidak bisa mengerjakan

tugas sendiri, apalagi saya mengalami

kesulitan dalam menghadapi rumus-

rumus matematika yang begitu banyak

17 Apakah buku matematika yang

tersedia sudah cukup untuk

menunjang belajarmu

Untuk buku ada buku paket dan LKS.

Dengan buku ini kurang mendukung

belajar matematika saya

18 Menurutmu apakah ada

gunanya belajar

matematikaBerguna sekali,

kita dapat me

Sangat berguna dalam kehidupan sehari-

hari

19 Apakah kamu sudah pernah

diajarkan komputer dalam

pelajaran matematika

Belum pernah, saya belajar komputer

dari kegiatan ekstra kurikuler

20 Jika kamu belajar matematika

kemahiran apa yang sudah

kamu kuasai sampai sekarang

ini

Saya sudah bisa menghitung dan

menggunakan model-model

matematika.

Page 135: Document15

Hari/tanggal : Rabu/16 Maret 2005

Responden : Danar Ajie Setya Pradana

NO PERTANYAAN JAWABAN

1 Bagaimana perasaanmu

setelah diterima dikelas

unggulan

Senang diterima dikelas ungglan

2 Bagaimana pengalamanmu

mengikuti pembelajaran

dikelas unggulanPembelajaran

dikelas unggulan lebih berkua

Sejak pertama kali saya bisa masuk

kelas ungulan saya merasa bangga,

anak-anak disana pandai-pandai dan

kelas kamipun menjadi lebih maju. Saya

harus lebih banyak instropeksi diri agar

lebih giat dalam belajar.

3 Apakah keuntungan yang

kamu rasakan setelah menjadi

siswa kelas unggulan

Kegiatan belajar-mengajar jadi lebih

baik dan lebih lancar prosesnya

4 Bagaimana keistimewaan

gurumu dalam mengajar

Pada umumnya para guru mendorong

kelas kami untuk lebih baik dan

meningkatkan mutu pembelajaran.

Intinya para guru menginginkan semua

siswa disana adalah siswa yang

berprestasi

5 Apakah belajar dikelas

unggulan lebih menyenangkan

Saya merasa lebih senang belajar, santai

dan kami diberikan kesempatan belajar

yang tidak terbatas

6 Menurut pendapatmu apakah

ada perbedaan dalam

memberikan evaluasi sewaktu

kamu dikelas biasa dan kamu

dikelas unggulan

Untuk kelas unggulan soal-soal yang

diberikan lebih dalam isinya dan lebih

banyak diberikan soal uraian

7 Bagaimanakah nilai hasil

belajar yang kamu peroleh

Nilai belajar saya kurang memuaskan

karena masih ada nilai 6

8 Bagaimanakah fasilitas,

sarana, dan prasarana belajar

dikelas unggulan

Sudah cukup baik dan maju.

Kekuranganya pada perpustakaan dan

pengadaan buku yang masih sedikit

9 Menurut kamu dalam proses

pembelajaran terjadi proses

interaksi antar siapa saja

Interaksi antara guru dan siswa, dan

siswa dengan siswa

10 Apakah dikelasmu sudah ada

guru BP

Sudah ada.

11 Menurutmu guru BP berfungsi

sebagai apa

Meberikan dorongnan kepada kami

semua untuk belajar, sebagai tempat

curhat dan tempat unutk mendiskusikan

masalah dan kemudian mencarai

pemecahanya

Page 136: Document15

12 Bagaimanakah dengan ragam

belajar disekolah ini

Program intrakurikuler dan

ekstrakurikuler

13 Untuk program intrakurikuler

dikelas unggulan

pelaksanaanya seperti apa

Untuk pelaksanaanya seperti

pembelajaran pada umumnya dengan

ditambah 4 jam pelajaran setiap

minggunya

14 Dalam kamu memilih ekstra

kurikuler didasarkan atas apa

Melihat pada kemampuan yang saya

miliki dan minat pada bidang yang saya

pilih

15 Apa sajakah kendala yang

kamu hadapi dalam mengikuti

pembelajaran dikelas unggulan

Ada guru yang mengajarnya kurang

enak. Dan fasilitas sekolah khususnya

perpustakaan yang kurang mendukung

16 Apakah kamu senang dengan

pelajaran matematika

Kurang senang, terlalu rumit dan

melelahkan. Untuk menyelesaikan satu

soal kadang-kadang dapat digunakan

berbagai cara/rumus yang berbeda.

17 Apakah buku matematika yang

tersedia sudah cukup untuk

menunjang belajarmu

Buku kurang menunjang yang ada

hanya buku paket dan LKS

18 Menurutmu apakah ada

gunanya belajar matematika

Gunanya banyak sekali untuk kehidupan

sehari-hari, kita jadi tahu hitung

menghitug

19 Apakah kamu sudah pernah

diajarkan komputer dalam

pelajaran matematika

Belum pernah diajarkan komputer untuk

belajar matematika

20 Jika kamu belajar matematika

kemahiran apa yang sudah

kamu kuasai sampai sekarang

ini

Berpikir lebih logis dalam kehidupan,

sudah bisa menggunakan notasi dan

simbol

Page 137: Document15

Hari/tanggal : Rabu/16 Maret 2005

Responden : Kurnia Legowati

NO PERTANYAAN JAWABAN

1 Bagaimana perasaanmu

setelah diterima dikelas

unggulan

Senang, saya merasa lebih

bertanggungjawab ada tantangan untuk

belajar

2 Bagaimana pengalamanmu

mengikuti pembelajaran

dikelas unggulan

Interaksi belajarnya lebih bermutu,

terjaga hubungan yang dekat dan baik

anatar teman sekelas

3 Apakah keuntungan yang

kamu rasakan setelah menjadi

siswa kelas unggulan

Saya memiliki semangat yang lebih baik

dalam belajar, karena pembelajaran

dikelas unggulan saya rasa sangat tepat

untuk saya

4 Bagaimana keistimewaan

gurumu dalam mengajar

Para pengajar disini sudah lebih

profesional

5 Apakah belajar dikelas

unggulan lebih menyenangkan

Tentu saja saya merasa lebih senang,

karena ada kesempatan yang diberikan

sekolah untuk kami agar dapat belajar

dengan optimal sesuai bakat yang kami

miliki

6 Menurut pendapatmu apakah

ada perbedaan dalam

memberikan evaluasi sewaktu

kamu dikelas biasa dan kamu

dikelas unggulan

Kalau bentuk soal tidak begitu jauh,

pada kelas unggulan soal-soal yang

diberikan banyak menyajikan masalah

yang lebih rumit pada soal uraian

7 Bagaimanakah nilai hasil

belajar yang kamu peroleh

Nilai saya ada yang bagus dan ada

yangn dibawah 7

8 Bagaimanakah fasilitas,

sarana, dan prasarana belajar

dikelas unggulan

Yang diberikan pada kami sama saja

dengan kelas yang lain, yang berbeda

pada kesempatan yang diberikan pada

kami lebih banyak menggunakanya

9 Menurut kamu dalam proses

pembelajaran terjadi proses

interaksi antar siapa saja

Anatara guru dengan siswa dan siswa

dengan siswa

10 Apakah dikelasmu sudah ada

guru BP

Sudah ada.

11 Menurutmu guru BP berfungsi

sebagai apa

Mendorong kita untuk semangat belajar,

memperbaiki sikap dan perilaku dan

membantu mengatasi siswa yang

bermasalah

12 Bagaimanakah dengan ragam

belajar disekolah ini

Untuk ragam belajar ada program

intrakurikuler dan program ekstra

kurikuler

13 Untuk program intrakurikuler Pelaksanaanya dikelas unggulan ada

Page 138: Document15

dikelas unggulan

pelaksanaanya seperti apa

tambahan jam pelajaran

14 Dalam kamu memilih ekstra

kurikuler didasarkan atas apa

Bakat, minat dan kemampuan yang saya

miliki

15 Apa sajakah kendala yang

kamu hadapi dalam mengikuti

pembelajaran dikelas unggulan

Kendalanya lebih dirasakan pada diri

saya sendiri, karena motivasi belajar

saya kurang dan nilai saya ada yang

kurang baik, nilai 6

16 Apakah kamu senang dengan

pelajaran matematika

Kurang senang karena banyak sekali

rumus-rumus yang harus saya pahami

17 Apakah buku matematika yang

tersedia sudah cukup untuk

menunjang belajarmu

Kurang menunjang, saya hanya

memiliki buku paket dan LKS

18 Menurutmu apakah ada

gunanya belajar matematika

Dalam masyarakat sering ditemukan

masalah-masalah yang pemecahanya

dapat dengan ilmu matematika

19 Apakah kamu sudah pernah

diajarkan komputer dalam

pelajaran matematika

Belum pernah diajarkan, saya belajar

komputer dari kegiatan ekstrakurikuler

20 Jika kamu belajar matematika

kemahiran apa yang sudah

kamu kuasai sampai sekarang

ini

Menghitung, pemahaman simbol dan

notasi-notasi dalam matematika

Page 139: Document15

Hari/tanggal : Rabu/16 Maret 2005

Responden : Yulian Angga Pratiwi

NO PERTANYAAN JAWABAN

1 Bagaimana perasaanmu

setelah diterima dikelas

unggulan

Senang bisa masuk kelas unggulan,

tambah pengalaman, banyak teman, dan

ada tantangan belajar

2 Bagaimana pengalamanmu

mengikuti pembelajaran

dikelas unggulan

Pengalaman yang saya peroleh cukup

banyak dan berguna sekali bagi

perkembangan pendidikan saya

3 Apakah keuntungan yang

kamu rasakan setelah menjadi

siswa kelas unggulan

Saya merasa memperoleh pendidikan

yang lebih baik

4 Bagaimana keistimewaan

gurumu dalam mengajar

Guru-guru yang mengajar dikelas

unggulan lebih baik dan bermutu karena

sudah dipersiapkan dan dipilih sekolah

5 Apakah belajar dikelas

unggulan lebih menyenangkan

Menyenangkan sekali dan itu

merupakan kesempatan yang paling

berharga buat saya

6 Menurut pendapatmu apakah

ada perbedaan dalam

memberikan evaluasi sewaktu

kamu dikelas biasa dan kamu

dikelas unggulan

Penilaian untuk kelas unggulan sudah

tentu digunakan tes yang lebih unggul

baik isi soal maupun bentuk soal lebih

diperbanyak pada soal uraian

7 Bagaimanakah nilai hasil

belajar yang kamu peroleh

Nilai saya cukup bagus

8 Bagaimanakah fasilitas,

sarana, dan prasarana belajar

dikelas unggulan

Lebih lengkap dan lebih baik, namun

masih ada kendala pada perpustakaan

yang kurang mendukung

9 Menurut kamu dalam proses

pembelajaran terjadi proses

interaksi antar siapa saja

Interaksi dalam pembelajaran terjadi

anatra guru dengan siswa dan siswa

dengan siswa

10 Apakah dikelasmu sudah ada

guru BP

Sudah ada.

11 Menurutmu guru BP berfungsi

sebagai apa

Membantu memecahkan masalah yang

dihadapi siswa

12 Bagaimanakah dengan ragam

belajar disekolah ini

Kegiatan belajar sekolah dibagi menjadi

dua program yaitu program

intrakurikuler dan program

ekstrakurikuler

13 Untuk program intrakurikuler

dikelas unggulan

pelaksanaanya seperti apa

Untuk program ini pelaksanaanya

sendiri dikelas unggulan tentu ingin

menciptakan pembelajaran yang unggul,

maka ada tambahan 4 jam pelajaran

untuk setiap minggunya

14 Dalam kamu memilih ekstra Saya memilih program ekstrakurikuler

Page 140: Document15

kurikuler didasarkan atas apa karena saya melihat pada minat dan

kemampuan yang saya miliki

15 Apa sajakah kendala yang

kamu hadapi dalam mengikuti

pembelajaran dikelas unggulan

Fasilitas belajar yang kurang

mendukung, adanya anggapan yang

kurang menyenagkan dari anak-anak

diluar kelas unggulan sehingga kurang

enak dalam berteman

16 Apakah kamu senang dengan

pelajaran matematika

Saya senang belajar matematika karena

saya suka menghitung

17 Apakah buku matematika yang

tersedia sudah cukup untuk

menunjang belajarmu

Saya rasa kurang menunjang, saya

hanya punya buku paket dan LKS

18 Menurutmu apakah ada

gunanya belajar

matematikaBerguna sekali,

kita dapat me

Matematika dalam kehidupan sehari-

hari dapat berguna untuk membantu

memecahkan masalah

19 Apakah kamu sudah pernah

diajarkan komputer dalam

pelajaran matematika

Belum pernah

20 Jika kamu belajar matematika

kemahiran apa yang sudah

kamu kuasai sampai sekarang

ini

Saya sudah bisa memahami notasi,

simbol matematika. Dan saya

merasakan bahwa matematika sangat

berguna

Page 141: Document15

Hari/tanggal : Rabu/16 Maret 2005

Responden : Lily Yuliana Sari

NO PERTANYAAN JAWABAN

1 Bagaimana perasaanmu

setelah diterima dikelas

unggulan

Sangat menyenangkan, kegiatan belajar-

mengajarnya santai dan enjoy

2 Bagaimana pengalamanmu

mengikuti pembelajaran

dikelas unggulan

Sangat menyenangkan, menambah

pengetahuan dan memaksimalkan

belajar saya

3 Apakah keuntungan yang

kamu rasakan setelah menjadi

siswa kelas unggulan

Potensi yang ada pada saya dapat

dikembangkan dengan tepat dikelas

unggulan yang menyediakan lingkungan

belajar yang cukup mendukung

4 Bagaimana keistimewaan

gurumu dalam mengajar

Gurunya sudah baik, tapi masih ada

guru yang kurang inisiatifnya sehingga

pembelajaran masih dilakukan secara

konvensional

5 Apakah belajar dikelas

unggulan lebih menyenangkan

Lebih menyenangkan dengan anak-anak

yang pandai membuat saya semangat

belajar

6 Menurut pendapatmu apakah

ada perbedaan dalam

memberikan evaluasi sewaktu

kamu dikelas biasa dan kamu

dikelas unggulan

Perberbedaanya dikelas unggulan lebih

banyak diberikan soal uraian dengan

tingkat kesukaran yang berbeda dari

kelas biasa

7 Bagaimanakah nilai hasil

belajar yang kamu peroleh

Nilai saya masih standar untuk kelas

unggulan, tidak ada nilai 6

8 Bagaimanakah fasilitas,

sarana, dan prasarana belajar

dikelas unggulan

Untuk mendukung proses pembelajaran

masih terbentur pada banyak kendala,

misal untuk buku diperpustakaan masih

sedikit jumlahnya

9 Menurut kamu dalam proses

pembelajaran terjadi proses

interaksi antar siapa saja

Proses interaksi tersebut terjadi antara

guru dengan siswa dan siswa dengan

sesama siswa

10 Apakah dikelasmu sudah ada

guru BP

Sudah ada.

11 Menurutmu guru BP berfungsi

sebagai apa

Membentuk perilaku siswa agar lebih

baik, membantu dalam mengatasi

kesulitan siswa

12 Bagaimanakah dengan ragam

belajar disekolah ini

Ragam belajarnya ada program

intrakurikuler dan program ekstra

kurikuler

Page 142: Document15

13 Untuk program intrakurikuler

dikelas unggulan

pelaksanaanya seperti apa

Untuk kelas unggulan pelaksanaanya

ada tambahan jam pelajaran, 4 jam

setiap minggunya

14 Dalam kamu memilih ekstra

kurikuler didasarkan atas apa

Saya memilih ekstra kurikuler karena

saya suka dan saya ingin

mengembangkan bakat yang saya miliki

15 Apa sajakah kendala yang

kamu hadapi dalam mengikuti

pembelajaran dikelas unggulan

Masih ada guru yang mengajar secara

konvensional/kurang bervariasi. Untuk

buku paket dapat diperbaharui dan

diperbanyak lagi.

16 Apakah kamu senang dengan

pelajaran matematika

Saya tidak senang dengan pelajaran

matematika, karena rumus-rumus yang

banyak jadi mengalami kesulitan untuk

memahami. Dan saya sering merasa

takut saat belajar matematika.

17 Apakah buku matematika yang

tersedia sudah cukup untuk

menunjang belajarmu

Untuk buku matematika masih kurang

menunjang, saya hanya punya buku

paket dan LKS

18 Menurutmu apakah ada

gunanya belajar matematika

Matematika sangat berguna untuk

kehidupan sehari-hari

19 Apakah kamu sudah pernah

diajarkan komputer dalam

pelajaran matematika

Belum pernah diajarkan komputer untuk

belajar matematika

20 Jika kamu belajar matematika

kemahiran apa yang sudah

kamu kuasai sampai sekarang

ini

Saya sudah bisa memahami notasi dan

simbol matematika, model-model

matematika dan menjadikan matematika

sangat berguna

Page 143: Document15

Hari/tanggal : Rabu/16 Maret 2005

Responden : Ani Mutohiroh

NO PERTANYAAN JAWABAN

1 Bagaimana perasaanmu

setelah diterima dikelas

unggulan

Senang karena menambah teman dan

mereka pintar-pintar sehingga dapat

mendorong saya untuk semangat belajar

2 Bagaimana pengalamanmu

mengikuti pembelajaran

dikelas unggulan

Kelas unggulan berbeda dengan kelas

biasa. Disini jadi lebih banyak

pengalaman belajarnya.

3 Apakah keuntungan yang

kamu rasakan setelah menjadi

siswa kelas unggulan

Dalam belajar saya menambah banyak

penegetahuan, khususnya untuk bahasa

Inggris saya bisa menguasai lebih baik.

4 Bagaimana keistimewaan

gurumu dalam mengajar

Gurunya sudah baik, tapi masih ada

guru yang kurang kurang pengalaman

dalam mengajar, mereka adalah guru-

guru yang masih wiyata

5 Apakah belajar dikelas

unggulan lebih menyenangkan

Kadangkala saya merasa itu sangat

menyenangkan, tapi kadang merasa

beban tanggungjawab saya untuk belajar

lebih besar

6 Menurut pendapatmu apakah

ada perbedaan dalam

memberikan evaluasi sewaktu

kamu dikelas biasa dan kamu

dikelas unggulan

Dikelas unggulan bentuksoal biasanya

banyak yang uraian dengan tingkat

kesukaran yang menantang.

7 Bagaimanakah nilai hasil

belajar yang kamu peroleh

Nilai saya sudah memenuhi standar

8 Bagaimanakah fasilitas,

sarana, dan prasarana belajar

dikelas unggulan

Fasilitas sudah cukup mendukung,

kekuranganya pada pengadaan buku-

buku diperpustakaan

9 Menurut kamu dalam proses

pembelajaran terjadi proses

interaksi antar siapa saja

Proses interaksi tersebut terjadi antara

guru dengan siswa dan siswa dengan

siswa

10 Apakah dikelasmu sudah ada

guru BP

Sudah ada.

11 Menurutmu guru BP berfungsi

sebagai apa

Mendorong semangat belajar,

membantu dalam membentuk sikap dan

perilaku kita.

12 Bagaimanakah dengan ragam

belajar disekolah ini

Ada program intrakurikuler dan

program ekstra kurikuler

13 Untuk program intrakurikuler

dikelas unggulan

Untuk kelas unggulan pelaksanaanya

ada tambahan jam pelajaran untuk satu

Page 144: Document15

pelaksanaanya seperti apa minggu ada 4 jam tambahan

14 Dalam kamu memilih ekstra

kurikuler didasarkan atas apa

Dalam memilih program

ekstrakurikuler, saya

mempertimbangkan pada bakat dan

kemauan yang saya miliki dan saya

ingin mengembangkanya

15 Apa sajakah kendala yang

kamu hadapi dalam mengikuti

pembelajaran dikelas unggulan

Fasilitas belajar kurang mendukung.

Saya merasa sering dibedakan bila

bergaul dengan teman diluar kelas

unggulan

16 Apakah kamu senang dengan

pelajaran matematika

Saya kurang suka dengan matematika,

bikin pusing dengan rumus-rumus yang

susah dipahami.

17 Apakah buku matematika yang

tersedia sudah cukup untuk

menunjang belajarmu

Buku matematika yang tersedia masih

kurang menunjang, saya hanya punya

buku paket dan LKS

18 Menurutmu apakah ada

gunanya belajar matematika

Matematika sangat berguna untuk

kehidupan, saya bisa menghitung dan

tidak dibodohi orang lain

19 Apakah kamu sudah pernah

diajarkan komputer dalam

pelajaran matematika

Belum pernah diajarkan komputer untuk

belajar matematika

20 Jika kamu belajar matematika

kemahiran apa yang sudah

kamu kuasai sampai sekarang

ini

Saya merasa memiliki kemahiran untuk

memahami notasi dan simbol

matematika, model-model matematika

dan menjadikan matematika berguna

untuk kehidupan