document1

23
BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil. Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri. Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik. Selama tiga dekade, dimulai pada permulaan tahun 1950-an, penelitian mengenai perilaku pemimpin telah didominasi oleh suatu fokus pada sejumlah kecil aspek dari perilaku. Kebanyakan studi mengenai perilaku kepemimpinan selama periode tersebut menggunakan kuesioner untuk mengukur perilaku yang berorientasi pada tugas dan yang berorientasi pada hubungan. Beberapa studi telah dilakukan untuk melihat bagaimana perilaku tersebut dihubungkan dengan kriteria tentang efektivitas kepemimpinan seperti kepuasan dan kinerja bawahan. Peneliti-peneliti lainnya menggunakan eksperimen laboratorium atau lapangan untuk

Upload: parapencarituhan

Post on 31-Oct-2014

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

1

TRANSCRIPT

Page 1: Document1

BAB I

PEDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia

selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik

dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil. Tidak hanya lingkungan yang perlu

dikelola dengan baik, kehidupan social manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah

dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling

tidak untuk memimpin dirinya sendiri. Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola

diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang

relatif pelik & sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan

agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.

Selama tiga dekade, dimulai pada permulaan tahun 1950-an, penelitian mengenai perilaku

pemimpin telah didominasi oleh suatu fokus pada sejumlah kecil aspek dari perilaku.

Kebanyakan studi mengenai perilaku kepemimpinan selama periode tersebut menggunakan

kuesioner untuk mengukur perilaku yang berorientasi pada tugas dan yang berorientasi pada

hubungan. Beberapa studi telah dilakukan untuk melihat bagaimana perilaku tersebut

dihubungkan dengan kriteria tentang efektivitas kepemimpinan seperti kepuasan dan kinerja

bawahan. Peneliti-peneliti lainnya menggunakan eksperimen laboratorium atau lapangan untuk

menyelidiki bagaimana perilaku pemimpin mempengaruhi kepuasan dan kinerja bawahan. Jika

kita cermati, satu-satunya penemuan yang konsisten dan agak kuat dari teori perilaku ini adalah

bahwa para pemimpin yang penuh perhatian mempunyai lebih banyak bawahan yang puas.

B.     Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang penulis uraikan, banyak permasalahan yang penulis

dapatkan. Permasalahan tsb antara lain :

a.       Apa yang dimaksud dengan definisi kepemimpinan ?

b.      Apa sajakah teori – teori perilaku kepemimpinan ?

Page 2: Document1

C.    Tujuan Penulisan

a.       Mengetahui definisi kepemimpinan

b.      Mengetahui teori – teori perilaku kepemimpinan

Page 3: Document1

BAB IIPEMBAHASAN

A.    Memahami Definisi Kepemimpinan.

Para ahli merumuskan definisi kepemimpinan, sebagai berikut:

1.      Fiedler [1967], kepemimpinan pada dasarnya merupakan pola hubungan antara individu-

individu yang menggunakan wewenang dan pengaruhnya terhadap kelompok orang agar bekerja

bersama-sama untuk mencapai tujuan.

2.      John Pfiffner, kepemimpinan adalah kemampuan mengkoordinasikan dan memotivasi orang-

orang dan kelompok untuk mencapai tujuan yang di kehendaki.

3.      Davis [1977], mendefinisikan kepemimpinan adalah kemampuan untuk mengajak orang lain

mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan penuh semangat .

4.      Ott [1996], kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai proses hubungan antar pribadi yang di

dalamnya seseorang mempengaruhi sikap, kepercayaan, dan khususnya perilaku orang lain.

5.      Locke et.al. [1991], mendefinisikan kepemimpinan merupakan proses membujuk orang lain

untuk mengambil langkah menuju suatu sasaran bersama

Dari kelima definisi ini, para ahli ada yang meninjau dari sudut pandang dari pola hubungan,

kemampuan mengkoordinasi, memotivasi, kemampuan mengajak, membujuk dan mempengaruhi

orang lain.

Memahami teori-teori kepemimpinan sangat besar artinya untuk mengkaji sejauh mana

kepemimpinan dalam suatu organisasi telah dapat dilaksanakan secara efektif serta menunjang

kepada produktifitas organisasi secara keseluruhan.

B.     Teori-Teori Perilaku Kepemimpinan

Sulitnya mendefinisikan kepemimpinan efektif hanya berdasarkan karakter memicu minat

untuk melihat perilaku pemimpin dan bagaimana perilaku tersebut dapat menentukan kesuksesan

atau kegagalan mereka dilakuakan dengan dua metode penelitian antara lain:

1.      Studi Universitas Iowa

Salah satu eksplorasi formal yang pertama dari kedua gaya dilakukan oleh Kurt Lewin dan

koleganya di University of Iowa, pada 1930-an - saat teori sifat masih didominasi 'peneliti

perhatian yang besar. Lewin menggunakan istilah:

Page 4: Document1

a.       Otokratis - di mana staf yang hanya melakukan seperti yang diperintahkan.

Perilaku otokratis, pada umumnya dinilai bersifat negatif, di mana sumber kuasa atau

wewenang berasal dari adanya pengaruh pimpinan. Jadi otoritas berada di tangan pemimpin,

karena pemusatan kekuatan dan pengambilan keputusan ada pada dirinya serta memegang

tanggung jawab penuh, sedangkan bawahannya dipengaruhi melalui ancaman dan hukuman.

Selain bersifat negatif, gaya kepemimpinan ini mempunyai manfaat antara lain, pengambilan

keputusan cepat, dapat memberikan kepuasan pada pimpinan serta memberikan rasa aman dan

keteraturan bagi bawahan. Selain itu, orientasi utama dari perilaku otokratis ini adalah pada

tugas.

b.      Demokratis - di mana staf memiliki beberapa mengatakan atas apa yang terjadi di tempat kerja

mereka.

Perilaku demokratis; perilaku kepemimpinan ini memperoleh sumber kuasa atau wewenang

yang berawal dari bawahan. Hal ini terjadi jika bawahan dimotivasi dengan tepat dan pimpinan

dalam melaksanakan kepemimpinannya berusaha mengutamakan kerjasama dan team work

untuk mencapai tujuan, di mana si pemimpin senang menerima saran, pendapat dan bahkan

kritik dari bawahannya. Kebijakan di sini terbuka bagi diskusi dan keputusan kelompok.

2.      Studi Universitas Michigan

Teori kepemimpinan perilaku benar-benar datang ke dalam tahun 1940, dan 1950-an ketika

dua kelompok terpisah peneliti dari University of Michigan, dan Ohio State University mulai

sistematis melihat perilaku yang ditunjukkan oleh pemimpin yang efektif.

Pekerjaan yang dilakukan oleh University of Michigan, di bawah pengawasan Rensis Likert,

yang disebut gaya kepemimpinan seorang manajer sebagai salah satu:

a.        Produksi berorientasi - dengan memungkinkan hanya mendapatkan pekerjaan yang dilakukan

dan dilakukan dengan baik sikap.

b.        Karyawan berorientasi - mengambil kepentingan pribadi dalam staf mereka dan secara aktif

mencari untuk memelihara comerarderie kuat.

Kesimpulan dari para peneliti asli karyawan yang berorientasi pemimpin mencapai tingkat

yang lebih tinggi dari produktivitas kerja, dan memiliki staf yang lebih puas daripada pemimpin

berorientasi produksi. Namun, lain berpendapat [6] bahwa upaya penelitian untuk

Page 5: Document1

mengidentifikasi satu universal gaya terbaik, telah lemah yang terbaik - peneliti terkemuka untuk

menemukan pentingnya situasi dalam menentukan gaya yang akan bekerja terbaik.

3.      Ohio State Univerity Studi

Studi Ohio, yang dilakukan pada waktu yang sama seperti yang di Michigan di bawah arahan

Ralph Stogdill, disebut dua cara utama sebagai:

1.      Memulai struktur - di mana manajer menentukan dan ketat struktur pekerjaan staf.

2.      Pertimbangan - mana manajer memelihara rasa saling percaya dan hubungan intepersonal kuat.

Namun, penelitian ini unik karena mereka tidak melihat dua dimensi kepemimpinan untuk

menjadi eksklusif gaya bersama, di mana seorang manajer adalah tugas baik atau hubungan

terfokus.

4.      Model Leadership Continuum

Tannenbaun dan Schmidt dalam Hersey dan Blanchard (1994) berpendapat bahwa pemimpin

mempengaruhi pengikutnya melalui beberapa cara, yaitu dari cara yang menonjolkan sisi ekstrim

yang disebut dengan perilaku otokratis sampai dengan cara yang menonjolkan sisi ekstrim

lainnya yang disebut dengan perilaku demokratis.

Menurut teori kontinuun ada tujuh tingkatan hubungan peminpin dengan bawahan :

1.      Pemimpin membuat dan mengumumkan keputusan terhadap bawahan (telling).

2.      Pemimpin menjual dan menawarkan keputusan terhadap bawahan (selling).

3.      Pemimpin menyampaikan ide dan mengundang pertanyaan.

4.      Pemimpin memberikan keputusan tentative, dan keputusan masih dapat diubah.

5.      Pemimpin memberikan problem dan meminta sarang pemecahannya kepada bawahan

(consulting).

6.      Pemimpin menentukan batasan – batasan dan minta kelompok untuk membuat peputusan.

7.      Pemimpin mengizinkan bawahan berfungsi dalam batas – batas yang ditentukan (joining).

Jadi, berdasarkan teori continuum, perilaku pemimpin pada dasarnya bertitik tolak dari dua

pandangan dasar :

1.      Berorientasi kepada pemimpin.

2.      Berorientasi kepada bawahan.

Page 6: Document1

BAB IIIPENUTUP

A.    KesimpulanPara ahli ada yang meninjau dari sudut pandang dari pola hubungan, kemampuan

mengkoordinasi, memotivasi, kemampuan mengajak, membujuk dan mempengaruhi orang lain.

Memahami teori-teori kepemimpinan sangat besar artinya untuk mengkaji sejauh mana

kepemimpinan dalam suatu organisasi telah dapat dilaksanakan secara efektif serta menunjang

kepada produktifitas organisasi secara keseluruhan.

Teori-teori perilaku kepemimpinan:

a.       Otokratis - di mana staf yang hanya melakukan seperti yang diperintahkan.

b.      Demokratis - di mana staf memiliki beberapa mengatakan atas apa yang terjadi di tempat kerja

mereka.

c.       Produksi berorientasi - dengan memungkinkan hanya mendapatkan pekerjaan yang dilakukan

dan dilakukan dengan baik sikap.

d.      Karyawan berorientasi - mengambil kepentingan pribadi dalam staf mereka dan secara aktif

mencari untuk memelihara comerarderie kuat.

e.       Memulai struktur - di mana manajer menentukan dan ketat struktur pekerjaan staf.

f.       Dan lain sebagainya.

Dengan mempelajari teori perilaku dalam kepemimpinan kita dapat mengetahui perilaku

pemimpin yang dapat dicontoh dan ditiru oleh bawahannya. Selain itu kita juga dapat belajar

untuk menjadi seorang pemimpin yang profesional, berwibawa,berkarismatik dan dapat menjadi

tauladan bagi bawahan.

DAFTAR PUSTAKA

Achua, C. & Lussier R. (2004). Kepemimpinan: Teori, aplikasi, pengembangan keterampilan ,

Thomson.

Gastil, J. (1994). A-analitik meninjau meta produktivitas dan kepuasan dan otokratis kepemimpinan

demokratis , Small Group Research, 25, 3, (384-410), dan, Bass, B. & Stogdill, R. (1990). Bass

&'s Handbook Stogdill Kepemimpinan , Free Press.

Page 7: Document1

Lewin, K., Lippett, R. & White, R. (1939). Pola Perilaku agresif dalam eksperimen Dibuat Iklim

Sosial, Jurnal Psikologi Sosial, 10, 271-301.

Likert, R. (1961). pola baru manajemen , McGraw-Hill).; Kahn, R. & Katz, D. (1960.

Kepemimpinan praktek dalam kaitannya dengan produktivitas dan moral, dalam D. Carwright &

A. Zander (eds), Dinamika kelompok: Penelitian dan teori , Row Peterson.

Stogdill, R. & Coons, A. (1957). Pemimpin perilaku: deskripsi Its dan pengukuran, Biro Penelitian

Bisnis, Ohio State University, Columbus, OH…………….

Oleh : Goto Kuswanto, SIP.MM  - WIDYAISWARA MADYA KANTOR DIKLAT KABUPATEN BANYUMAS

Abstrak

Kepemimpinan dan Motivasi dalam rangka perkembangan ilmu-ilmu pengetahuan. Kepemimpinan merupakan salah satu cabang dari kelompok ilmu Administrasi Negara. Tiga macam Kepemimpinan, pertama studi Kepemimpinan yan mencoba mengadakan identifikasi berbagai sifat para pemimpin, kedua studi Kepemimpinan yang menekankan kepada berbagai perilaku pemimpin, ketiga studi Kepemimpinan yang disebutkan pendekatan kontingensi.

Kata kunci : Kepemimpinan dan Motivasi

A.    Pendahuluan

Kepemimpinan dan Motivasi dalam rangka perkembangan ilmu-ilmu pengetahuan. Kepemimpinan merupakan salah satu cabang dari kelompok ilmu Administrasi Negara. Tiga macam Kepemimpinan, pertama studi Kepemimpinan yan mencoba mengadakan identifikasi berbagai sifat para pemimpin, kedua studi Kepemimpinan yang menekankan kepada berbagai perilaku pemimpin, ketiga studi Kepemimpinan yang disebutkan pendekatan kontingensi.Sedangkan Ilmu Administrasi sendiri merupakan salah satu cabag Ilmu-ilmu Sosial yang merupakan salah satu perkembangan dari Ilmu Filsafat di samping Ilmu-ilmu Eksata dan Humaniora. Kepemimpinan atau Leadership termasuk kelompok, ilmu terapan atau ” Applied Sciences” dari ilmu sosial, sebab prinsip-prinsip rumus-rumus serta dalil-dalilnya bermanfaat dalam meningkatkan kesejahteraan kehidupan manusia.    Di dalam kedua definisi dan lingkup kepemimpinan adalah aktifitas para pemegang kekuasaan dan membuat keputusan. Kepemimpinan adalah langkah pertama yang hasilnya berupa pola interaksi kelompok yang konsisten dan bertujuan menyelesaikan problem-problem yang saling berkaitan.    Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi aktifitas kelompok dalam rangka perumusan dan pencapaian tujuan.

B.  Kepemimpinan dan  peranan

Page 8: Document1

1. Memberikan  atau menyajikan berbagai pengertian ( undestanding ) mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah-masalah kepemimpinan.

2. Memberikan berbagai macam penafsiran serta pendekatan terhadap permasalahan yang berkaitan dengan kepemimpinan ( predicting ).

3. Memberikan pengaruhnya dalam menggunakan berbagai cara dan pendekatan dalam usaha ikut serta menyelesaikan atau memecahkan berbagai persoalan yang timbul dan berkaitan dengan ruang lingkup kepemimpinan ( influencing ).

        Sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan, kepemimpinan memiliki peranan penting dalam kerangka manajemen. Sebab peranan seorang pemimpin pada dasarnya merupakan penjabaran serangkaian fungsi kepemimpinan. Sedangkan fungsi kepemimpinan itu sendiri sesungguhnya merupakan salah satu di antara peranan manajer dalam rangka untuk mengajak atau menghimbau semua bawahan atau pengikut, agar dengan penuh kemauan memberikan pengabdian dalam mencapai tujuan organisasi, sesuai dengan kemampuan para bawahan itu secara maksimal.        Oleh karena itu, timbul berbagai macam definisi kepemimpinan, baik kepemimpinan dipandang sebagai suatu ilmu, kemampuan pribadi seseorang, maupun kepemimpinan yang dilihat sebagai suatu proses.        Seorang pemimpin bukan sekedar seorang tukang atau juru, melainkan seorang yang secara profesional perlu mengabdikan kemampuannya untuk pencapaian tujuan organisasi, seorang yang terikat pada suatu kode etik, dan mengabdi pada kepentingan bersama. Itulah sebabnya dalam tulisan ini juga disajikan satu bab tersendiri yang menguraikan ” kepemimpinan sebagai satu profesi ”.        Di antara berbagai macam peranan kepemimpinan ( leadership function ), arbitrating dan providing security merupakan diantara fungsi kepemimpinan yang sangat vital. Sebab dengan fungsi tersebut seorang pemimpin harus mampu menempatkan posisinya secara efektif terhadap segala hubungan yang antagonis diantara sesama anggota, atau antarkelompok di dalam organisasinya.

C. Definisi Kepemimpinan

        Beberapa definisi tentang kepemimpinan salah satunya adalah definisi yang dikutip oleh Fred E. Fieldler dan Martin M. Chemer, sebagai berikut :

1. Kepemimpinan adalah aktivitas para pemegang kekuasaan dan membuat keputusan.2. Kepemimpinan adalah langkah pertama yang hasilnya berupa pola interaksi kelompok

yang konsisten dan bertujuan menyelesaikan problem-problem yang saling berkaitan.3. Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi aktivitas kelompok dalam rangka

perumusan dan pencapaian tujuan.

        Dari berbagai batasan kepemimpinan tersebut para ahli manajemen berpendapat bahwa kepemimpinan sebagai suatu konsep manajemen di dalam kehidupan organisasi mempunyai kedudukan strategis dan merupakan gejala sosial yang selalu diperlukan dalam kehidupan kelompok. Mempunyai kedudukan strategis karena kepemimpin merupakan titik sentral dan dinamisator seluruh proses kegiatan organisasi. Sehingga kepemimpinan mempunyai peranan sentral di dalam menentukan dinamikanya sumber-sumber yang ada.

Page 9: Document1

        Kepemimpinan sebagi konsep manajemen seperti dikemukakan oleh  Ralph M. Stogdill dapat dirumuskan ke dalam berbagai macam definisi, bergantung dari mana titik tolak pemikirannya. Timbul macam-macam definisi.        Disebutkan bahwa, kepemimpinan adalah :-    suatu seni untuk menciptakan kesesuaian paham,-    suatu bentuk persuasi dan inspirasi,-    suatu kepribadian yang mempunyai pengaruh,-    tindakan dan perilaku,-    titik sentral proses kegiatan kelompok,-    hubungan kekuatan/kekuasaan-    sarana pencapaian tujuan,-    suatu hasil dari interaksi,-    adalah peranan yang dipolakan,-    sebagai inisiasi ( permulaan ) struktur.

Kepemimpinan adalah Kerangka Manajemen dan Administrasi. Bahwa Ilmu Manajemen adalah ilmu yang mempelajari bagaimana orang melaksanakan tanggungjawabnya dengan sebaik-baiknya melalui kerja sama dengan orang lain. Diantara berbagai pendapat :

1. Marry Bakker Follert mengemukakan bahwa manajemen adalah sebagai seni akan lebih menekankan perlunya sikap dan keterampilan tertentu.

2. James A.F. Stonner mengemukakan manajemen suatu proses adanya rangkaian kegiatan usaha kerjasama dalam mencapai tujuan.

        Berdasarkan rangkaian kegiatan usaha yang dikemukakan oleh James A.F. Stonner, dalam kerangka manajemen sebagai suatu proses ada empat macam peranan penting bagi para pemimpin.

Kepemimpinan atau pemimpin pada hakikatnya merupakan salah satu fungsi manajer, di samping fungsi planning, organizing dan controlling.

Di dalam melaksanakan serangkaian fungsi manajemen, pemimpin ( leader ) harus selalu mampu memberikan : petunjuk. bimbingan dan pengarahan kepada bawahan.

Selaku seorang pemimpin, tidak mungkin dan tidak bisa bekerja sendiri tanpa adanya kerja sama dengan bawahan.

Sebagai seorang pemimpin harus mampu menciptakan suasana kerja yang sebaik-baiknya ( proper atmosphere ), harus memenuhi apa yang diharapkan bawahan, sehingga para bawahan dapat bekerja dengan sebaik-baiknya.

Kepemimpinan menurut teori Sifat. Bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat perangai, ciri-ciri yang dimiliki oleh pemimpin itu, diantara berbagai pendapat :1.    Ordway Tead adalah perangai yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin :    a.    Energi Jasmani dan Rohani.    b.    Kepastian akan maksud dan tujuan.    c.    Antusiasme atau perhatian yang besar.    d.    Ramah-tamah, penuh rasa persahabatan dan ketulusan hati.

Page 10: Document1

    e.    Integritas atau pribadi yang bulat.    f.    Kecakapan teknis.    g.    Mudah mengambil keputusan.    h.    Cerdas.    i.    Kecakapan mengajar.    j.    Kesetiaan.        Sifat-sifat tersebut diperuntukkan bagi para pemimpin pada umumnya. Tetapi di dalam prakteknya kesepuluh sifat tersebut tidak harus bersama-sama dimiliki oleh seorang pemimpin, melainkan sangat bergantung pada tingkat kondisi daripada para pengikutnya.

2.    John D.Miller adalah perlu dimiliki oleh seorang pemimpin :   a.    Kemampuan melihat oganisasi secara keseluruhan.   b.    Kemampuan mengambil keputusan-keputusan.   c.    Kemampuan melimpahkan atau mendelegasikan wewenang.   d.    Kemampuan menanamkan kesetiaan.

3.    Keith Davis mengemukakan empat macam kelebihan sifat-sifat yang perlu dimiliki oleh pemimpin.    a.    Inteligensia    b.    Kematangan dan keluasan pandangan sosial.    c.    Mempunyai motivasi dan keinginan berprestasi.    d.    Mempunyai kemampuan mengadakan hubungan antar manusia.

4.    Chester I. Barnard, ada dua sifat utama yang perlu dimiliki oleh pemimpin.    a.    Sifat-sifat pribadi yang meliputi : fisik, kecakapan, teknologi, daya tanggap, pengetahuan, daya ingat, imajinasi.    b.    Sifat-sifat pribadi yang mempunyai watak yang lebih subjektif, yaitu keunggulan seorang pemimpin di dalam :        - keyakinan        - ketekunan        - daya tahan        - keberanian

5.    Ralph Stogdill mengemukakan 26 sifat kepemimpinan.

Fungsi kepemimpinan pada dasarnya menyangkut dua hal pokok, ialah :    - Fungsi yang berkaitan dengan tugas-tugas atau disebut pula fungsi pemecahan masalah.    - Fungsi pemeliharaan kelompok atau disebut pula fungsi sosial.         Sedang masalah gaya kepemimpinan pada hakikatnya mengandung arti bagaimana pemimpin itu berhubungan dengan bawahan. Dan hubungan antar pemimpinan dengan bawahan tersebut disebut gaya dan mempunyai sifat :    - Berorientasi kepada tugas,    - Berorientasi pada bawahan.

Di dalam gaya yang pertama ditandai dengan adanya beberapa hal seperti :

Page 11: Document1

pemimpin memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahan, pemimpin selalu mengadakan pengawasan secara ketat terhadap bawahan, pemimpin meyakinkan kepada bawahan, bahwa tugas-tugas harus dapat dilaksanakan

sesuai dengan keinginan pemimpin, pemimpin lebih menekankan kepada pelaksanaan tugas daripada pembinaan dan

pengembangan bawahan.

Sedang gaya kepemimpinan yang kedua, sebaliknya ditandai dengan berbagai gejala sebagai berikut :

pemimpin lebih memberikan motivasi daripada memberikan pengawasan terhadap bawahan,

pemimpin melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan, pemimpin lebih bersikap penuh kekeluargaan, percaya, hubungan kerjasama yang saling

hormat menghormati di antara sesama anggota kelompok.

Penyelidikan ciri-ciri kepemimpinan mulai mempelajari tingkah laku pemimpin menurut teori Kontinun hubungan pemimpin dengan bawahan.-    Pemimpin membuat dan mengumumkan keputusan terhadap bawahan.-    Pemimpin menjual dan menawarkan keputusan terhadap bawahan.-    Pemimpin menyampaikan ide dan mengundang pertanyaan.-    Pemimimpin memberikan keputusan tentatif.-    Pemimpin memberikan problem dan minta saran pemecahan kepada bawahan.-    Pemimpin menentukan batasan-batasan dan minta kelompok untuk membuat keputusan.

Kepemimpinan menurut Teori Kontingensi ada dua hal yang menjadikan sasaran mengadakan identifikasi faktor-faktor yang sangat penting di dalam situasi memperkirakannya atau perilaku kepemimpinan yang paling efektif di dalam situasi tersebut.Menurut penelitian Fieldler ada tiga macam elemen.

1. Hubungan antara pemimpin dan bawahan maksudnya bagaimana tingkat kualitas hubungan yang terjadi antara atasan dan bawahan.

2. Struktur tugas, maksudnya di dalam situasi kerja apakah tugas-tugas telah disusun ke dalam suatu pola-pola yang jelas.

3. Kewibawaan kedudukan pemimpinan, bagaimana kedudukan formal pemimin dilaksanakan terhadap bawahan.

Dari ketiga variabel oleh Fiedler kemudian dirumuskan ke dalam kombinasi yang dirasakan sangat berpengaruh terhadap kepemimpinan. Kepemimpinan pada hakekatnya adalah proses mempengaruhi orang lain, dan kepemimpinan seseorang sangat dipengaruhi oleh tipe atau perilaku masing-masing pemimpin.Kepemimpinan pada hakikatnya adalah proses mempengaruhi orang lain. Dan kepemimpinan seseorang sangat dipengaruhi oleh tipe atau perilaku pemimpin masing-masing.

Page 12: Document1

Dengan yang dimaksud dengan tipe kepemimpinan, tidak lain adalah pola perilaku yang ditampilkan oleh seseorang pemimpin, pada saat pemimpin itu mencoba untuk mempengaruhi orang lain sepanjang diamati oleh orang lain.Dengan kata lain, apabila seseorang pemimpin persepsinya terhadap perilaku kepemimpinannya baik dan bermanfaat, tidak berarti baik dan berfaedah pula menurut persepsi orang lain. Dengan demikian tinjauan terhadap pola perilaku kepemimpinan harus datang dari dua arah, yaitu dari pemimpin itu sendiri dan dari pihak orang lain.kepemimpinan sebagai suatu proses mengandung arti :

1. Interaksi antara yang melaksanakan kepemimpinan, yaitu pemimpin itu sendiri dan orang lain atau sekelompok orang yang dipimpinnya.

2. Faktor penyebab yang dimiliki seorang pemimpin sehingga orang lain atau sekelompok orang yang dipimpinnya melaksanakan seperti yang dikehendaki oleh yang memimpin dalam mencapai tujuan organisasi yang ditentukan.

3. Situasi yang mewadahi di mana proses interaksi terjadi.

mengemukakan kewibawaan pemimpin dan bawahan dalam organisasi mengemukakan Kepemimpinan dalam kehidupan organisasi timbul berbagai usaha untuk meneliti mengapa seorang pemimpin harus berhasil mempengaruhi orang lain.1.    Teori kepemimpinan sifat.Keberhasilan pemimpin disebabkan karena adanya kelebihan daripada sifat-sifat yang dimiliki oleh pemimpin itu sendiri. Teori ini dikatakan kuno karena hasil penelitian bersifat diskriptif dan tidak selalu ada relevansi antara keberhasilan seorang pemimpin dengan sifat-sifat yang dimilikinya. 2.    Teori Kepemimpinan Perilaku Dan Situasi.    a.    Konsiderasi ialah kecenderungan kepemimpinan yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan.     b.    Sruktur inisiasi ialah kecenderungan seorang pemimpin yang memberikan batasan-batasan antara peranan pemimpin dan peranan bawahan dalam mencapai tujuan organisasi.3.    Kewibawaan Pemimpin    Kewibawaan yang ada pada pemimpin mempunyai sifat yang berbeda-beda :    a.    Coersive power Kewibawaan yang menimbulkan berbagai perasaan negatif seperti : rasa takut, terancam, sanksi fisik.    b.    Renumeratif powerKewibawaan yang menimbulkan berbagai perasaan yang menyenangkan seperti : pujian, hadiah, promosi, penghargaan.    c.    Normatif power Kewibawaan yang dapat memberikan kepuasan, kaena adanya berbagai pengakuan terhadap prestasi yang dicapai bawahan sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Sehingga menimbulkan kebanggaan bawahan.Menurut R.P French dan Bertram Raven kewibawaan bersumber kepada lima hal :•    Kewibawaan Formal•    Kewibawaan Berdasarkan Hadiah•    Kewibawaan yang Dipaksakan•    Kewibawaan Teladan

Page 13: Document1

•    Kewibawaan Berdasarkan Keahlian

Kepemimpinan sebagai satu persepsi. Dalam kerangka pengelompokan ilmu-ilmu pengetahuan, kepemimpinan merupakan salah satu imu terapan ilmu-ilmu sosial. Ciri-ciri dan pengertian profesi.Ada enam macam kriteria yang memberikan ciri bahwa kepemimpinan sebagi suatu ilmu :memiliki prosedur;-     memiliki definisi;-    didukung oleh data yang obyektif;-    mempunyai berbagai penemuan yang bersifat replicable;-    pendekatan yang bersifat sistematis dan kumulatif;-    memiliki tujuan.-    Dan tujuan daripada setiap lmu pengetahuan pada hakikatnya meliputi :-    memberikan suatu uraian;-    memberikan pengertian;-    memberikan berbagai penafsiran.-    Dan tujuan-tujuan tersebut hasil diterapkannya suatu ilmu pengetahuan ialah :-    terciptanya pertumbuhan dan perkembangan pengertian dan kepastian,-    terwujudnya berbagai hal yang berkaitan dengan kontrol, kreativitas dan berbagai perubahan.

Secara teoritis perlu digali sumber-sumber tertulis yang telah mencoba menganalisa dan merumuskan pengertian profesi tersebut. Pendapat KR Andrews, mengatakan bahwa untuk menentukan satu profesi, apabila lapangan kerja memiliki 5 hal penting :a.    Pengetahuanb.    Diterapkan keahliannyac.    Tanggung Jawabd.    Self Controle.    Pengakuan  oleh Masyarakat.Ada beberapa pertanyaan yang perlu dijawab untuk menentukan criteria bahwa “kepemimpinan” sebagai satu profesi.

Sebagai satu profesi,apakah kepemimpinanditandai dengan berbagai cirri ilmu pengetahuan, sebagai umumnya yang dimiliki ole setiap ilmu pengetahuan.

Sebagai suatu profesi, apakah kepemimpinan, di dalam aplikasinya bermanfaat untuk memecahkan berbagai persoalan yang kompleks.

Sebagai suatu profesi, apakah kepemimpinan mempunyai tanggung jawab social. Sebagai suatu profesi, apakah kepemimpinannya didukung dan ditunjang oleh adanya

lembaga atau organisasi profesi. Sebagai suatu profesi, apakah kepemimpinan juga memiliki pola perilaku yang wajib

dipakai sebagai pedoman atau kode etik yang berlaku bagi setiap unsur pemimpin. Sebagai suatu profesi, eksistensi kepemimpinan dalam kehidupan masyarakat, apa benar-

benar telah memperolehpengakuan social.

    Pengangkatan Dalam Jabatan Pimpinan, bidang Kepemimpinan selalu menarik dibicarakan oleh para ahli karena disebabkan peranan pimpinan itu sendiri di dalam organisasi.     Untuk leih memahami hal-hal yang berkaitan dengan pengangkatan dalam jabatan pimpinan

Page 14: Document1

tersebut, ada beberapa permasalahan yang menarik untuk dikemukakan melalui suatu kerangka pokok-pokok materi sebagai berikut :-    Pendekatan system.-    Ientifikasi jabatan pimpinan.-    Keterampilan pengelolaan.-    Aspek-aspek kepribadian yang diperlukan.-    Tahap orientasi dan sosialisasi    Pendekatan sistim bahwa pengangkatan suatu jabatan pimpinan merupakan titik kritis dalam mata rantai pengelolaan suatu organisasi secara keseluruhan. Merupakan titik kritis, karena akibat kesalahan dan ketidak tepatan pengangkatan seseorang dalam suatu jabatan pimpinan akan membawa akibat fatal bagi organisasi itu sendiri.    Keberhasilan seorang pemimpin dalam mewujudkan tugas-tugasnya memerlukan keterampilan tertentu yang disebut keterampilan pengelolaan. Kadar keterampilan pengelolaan yang diperlukan berbeda-beda sesuai dengan tingkat dan sifat jabatan pimpinan. Jabatan pimpinan tingkat tinggi dan berlainan kadar keterampilan pengelolaan yang diperlukan Demikian pula keterampilan pengelolaan bagi pimpinan dalam taraf pengelolaan pemimpin tingkat atas.    Ada empat macam yang perlu diperhatikan kaitannya dengan kepribadian, masing-masing ialah :1.    Kemauan untuk memimpin2.    Kemampuan berkomunkasi3.    Harga diri dan kejujuran4.    Pengalaman pemimpin    Peranan Kepemimpinan Dalam Konflik Organisasi mengemukakan Peranan Kepemimpinan adalah kepemimpinan dalam kerangka manajemen. Pendapat Stoner dan Mintaberg berdasarkan kedua pendapat tersebut kepemimpinan hanya merupakan peranan seorang manajer :    Kecakapan untuk memahami bahwa manusia itu pada hakekatnya memiliki kekuatan motivasi dalam waktu yang bervariasi.    Memiliki kecakapan untuk menimbulkan semangat.    Memiliki kecakapan untuk berbuat dengan cara tertentu.    Masing-masing peranan atau fungsi tersebut, secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut :1.    Bersikap adil2.    Memberikan sugesti3.    Mendukung tercapainya tujuan4.    Katalisator5.    Menciptakan rasa aman6.    Sebagai wakil organisasi7.    Sumber inspirasi8.    Bersikap menghargai        Dalam bab ini dijelaskan pula ciri-ciri suatu konflik sebagai berikut :    Paling tidak ada dua pihak secara perseorangan maupun kelompok yan terlibat dalam suatu interaksi yang saling berlawanan.    Saling adanya pertentangan dalam mencapai tujuan, dan atau adanya suatu norma atau nilai-nilai yang saling berlawanan.   Adanya interaksi yang ditandai dengan perilaku yang direncanakan untuk saling meniadakan, mengurangi, dan menekankan terhadap pihak lain untuk memperoleh kemenangan.    Adanya tindakan yang saling berhadap-hadapan akibat pertentangan.

Page 15: Document1

    Adanya ketidakseimbangan akibat usaha masing-masing pihak yang berkaitan dengan kedudukan atau kewibawaan, harga diri, prestise dan sebagainya.    Oleh karena itu, agar motivasi sebagai proses psikolog betul-betul dapat memahami dan diciptakan oleh setiap pemimpin antara lain :a.    Hakikat dan pengertian Motivasi.b.    Berbagai teori Motivasi.c.    Faktor-faktor berpengaruh terhadap motivasi.d.    Teknik dan hambatan motivasi.        Teori kebutuhan antara lain adalah sebagai berikut :1.    Teori Hedonisme2.    Teori Naluri3.    Teori Reaksi yang Dipelajari4.    Teori Daya Pendorong5.    Teori Kebutuhan    Ada 4 macam yaitu :a.    Teori Pemenuhan Kebutuhanb.    Teori Pemeliharaan Motivasic.    Teori David Mc. Clellandd.    Teori PengharapanBeberapa faktor yang berpengaruh terhadap motivasi :-    Motivasi sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan kerjanya.-    Ada 3 faktor utama yang berpengaruh pada motivasi menurut Lyman Porter dan Raymond Miles.-    Sumber lain mengemukakan, bahwa di dalam motivasi itu terdapat suatu rangkaian interaksi antar berbagai faktor.-    Tekanan Psikologis.-    Teori Douglas Mc. Gregor

D. PENUTUP

Dewasa ini sangat gencar permintaan atas pemimpin dan kepemimpinan publik yang lebih menginspirasikan untuk memotivasi peserta atau pengikut (warga) dan mencapai hasil yang berkualitas secara konstan. Tetapi proses melahirkan pemimpin jauh lebih sulit dibandingkan dengan pimpinan. Tidak heran jika di sektor publik yang lahir dan tumbuh dewasa adalah pimpinan bukan pemimpin. Kondisi politik birokrasi dan politik administratif belum kondusif untuk melahirkan pemimpin publik.Kepemimpinan sebenarnya dapat disimpulkan ada 3 dasar pemikiran syarat-syarat untuk menjadi seorang pemimpin.antara lain ciri-ciri yang bersifat fisik, ciri-ciri yang menunjukkan latar belakang sosial ekonomi dan pendidikan,  kecerdasan dan kecakapan, kepribadian, ciri-ciri yang berorientasi kepada tugas,   Memiliki semangat kerja sama, bagaimana seorang pemimpin berperilaku.Dirangkum sebagai berikut teori konsiderasi dan struktur inisiasi,     model kepemimpinan kontinun,   grafik kepemimpinan, sistem kepemimpinan Likert, perilaku kepemimpinan menurut Teori Tiga DimensiMenciptakan seorang pemimpin yang efektif. Kami harapkan supaya dapat dipahami dan menyampaikan kepada orang-orang yang menbutuhkan suatu motivasi yang bagus dan dapat

Page 16: Document1

dilestarikan kepada orang banyak. Sehingga artikel ini dapat dijadikan suatu motivasi seseorang yang ingin suatu tujuan/keinginan dapat terwujud.

Dafta Pustaka

James M. Kouzes dan Barry Z. Posner. 1999. Tantangan Kepemimpinan. Alih Bahasa Anton Adiwiyoto. Interaksara, Batam Centre.

Dino Patti Djalal. 2008. Harus Bisa: Seni Memimpin ala SBY. Jakarta: R&W.

John C. Knapp, “Leadership and the Crisis of Public Trust”. Tersedia di  http://www.southerninstitute.org/Resources-GoodBusiness-Content(37).htm. Di-akses pada 16 Oktober 2008.

Montgomery Van War, “Public-sector leadership theory: An assessment”. Public Administration Review. Washington: Mar/Apr 2003.Vol.63, Iss. 2;  pg.214,15 pgs

Kurt T. Dirks and Daniel Skarlicki, “Trust in Leaders: Existing Research and Emerging Issues”. To appear in Trust Within Organizations, Edited by R. Kramer & K. Cook. …………….