1510631140128_salmah ayu haryanti_penerapan konsep momentum pada permainan billiard

Upload: salmah-ayu-haryanti

Post on 10-Mar-2016

111 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

Makalah Fisika Dasar 1 Aplikasi Momentum

TRANSCRIPT

  • PENERAPAN KONSEP MOMENTUM PADA

    PERMAINAN BILLIARD

    Diajukan sebagai tugas mata kuliah Fisika Dasar I

    yang dibimbing oleh :

    Rianita Puspasari, ST.

    Disusun Oleh :

    Salmah Ayu Haryanti 1510631140128

    PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

    2015

  • i

    ABSTRAK

    Momentum merupakan suatu

    besaran fisika yang terjadi pada suatu

    benda bermassa dan memliki

    kecepatan. Momentum tak lepas dari

    gaya. Gaya yang dapat memberikan

    pengaruh pada momentum dinamakan

    impuls. Momentum juga dapat

    membahas fenomena tumbukan.

    Tumbukan yaitu suatu benda bermassa

    dan memiliki kecepatan saling bertemu

    satu sama lain.

    Momentum banyak terjadi

    dalam kehidupan sehari-hari.

    Contohnya adalah ketika bermain

    billiard. Ketika bola satu ditembakkan

    ke bola yang lain, pasti bola tersebut

    akan mengalami tumbukan dan juga

    memiliki jenis tumbukan tertentu.

    Sehingga hal tersebut sangat berkaitan

    dengan konsep momentum.

    ABSTRACT

    Momentum is a physical

    quantity that occurs in object that have

    mass and velocity. Momentum is not

    separated from the force. Force that

    can give effect to the momentum is

    called impulse. Momentum can also

    discuss the phenomenon of collisions.

    Collisions is an object of mass and

    speed meet each other.

    Momentum happens in our

    daily life. For example when playing

    billiard. When a ball shot to another

    ball, the ball surely will experience the

    collision and also have certain types of

    collisions. So that it is closely related

    to the concept of momentum

  • ii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat

    dan karunia-Nya sehingga penulis bisa menyusun dan menyelesaikan makalah fisika

    dasar yang berjudul Penerapan Konsep Momentum pada Permainan Billiard.

    Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada

    dosen pembimbing mata kuliah Fisika Dasar I yang telah memberikan arahan, serta

    tugas kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

    Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan informasi kepada

    para pembaca tentang penerapan konsep momentum pada permainan billiard. Penulis

    menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.

    Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pembaca demi

    kesempurnaan makalah ini.

    Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca yang tertarik dengan

    penerapan konsep momentum pada permainan billiard ataupun bagi semua pembaca

    serta dapat dijadikan referensi tugas khususnya bagi para mahasiswa maupun

    kalangan akademisi di Universitas Singaperbangsa Karawang.

    Karawang, 01 Januari 2016

    Penulis

  • iii

    DAFTAR ISI

    ABSTRAK ............................................................................................................................... i

    KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii

    DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii

    BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

    1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1

    1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 2

    1.3 Tujuan ..................................................................................................................... 2

    1.4 Manfaat ................................................................................................................... 2

    BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................................. 3

    2.1 Hukum Newton II ................................................................................................... 3

    2.2 Momentum Linier .................................................................................................. 3

    2.3 Gaya ....................................................................................................................... 4

    2.4 Impuls ..................................................................................................................... 4

    2.5 Impuls Menyebabkan Perubahan Momentum ........................................................ 5

    2.6 Hukum Newton III ................................................................................................. 5

    2.7 Hukum Kekekalan Energi Kinetik ......................................................................... 5

    2.8 Hukum Kekekalan Momentum .............................................................................. 5

    2.9 Tumbukan ............................................................................................................... 6

    2.10 Koefisien Restitusi ............................................................................................... 7

    2.11 Tumbukan dalam Satu Dimensi ........................................................................... 7

  • iv

    2.12 Tumbukan Lenting Sempurna .............................................................................. 7

    2.13 Tumbukan Lenting Sebagian ............................................................................... 8

    2.14 Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali ................................................................ 8

    2.15 Tumbukan dalam Dua Dimesi .............................................................................. 9

    BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................................ 10

    3.1 Penerapan Konsep Momentum Dalam Permainan Billiard ................................... 10

    BAB IV PENUTUP ................................................................................................................. 13

    4.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 13

    4.2 Saran ....................................................................................................................... 13

    DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. v

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Dalam kehidupan sehari-hari mungkin kita tidak pernah menyadari bahwa kita

    sedang mengamati sesuatu atau kita sedang melakukan suatu aktivitas, pasti semua

    itu berhubungan dengan ilmu fisika. Fisika adalah ilmu yang dapat mempelajari serta

    menganalisis segala fenomena alam yang terjadi di jagat raya ini. Ketika kita sedang

    bermain kita pun sebenarnya melakukan sesuatu yang bisa dijelaskan dengan ilmu

    fisika. Sebagai contoh ketika kita sedang bermain billiard, tanpa disadari banyak

    ilmu-ilmu fisika yang ada pada permainan billiard seperti momentum.

    Sebuah benda yang mempunyai massa dan mengalami kecepatan, benda

    tersebut dikatakan memiliki momentum. Momentum merupakan suatu besaran fisika

    yang merupakan perkalian antara massa dan kecepatan. Semakin besar massa suatu

    benda dan semakin cepat suatu benda bergerak, maka benda tersebut dikatakan

    memiliki momentum yang sangat besar.

    Dalam momentum pasti sangat berkaitan dengan terjadinya tumbukan.

    Tumbukan terjadi bila beberapa benda bermassa dan memiliki kecepatan mengalami

    tabrakan yang mengakibatkan benda-benda tersebut mengalami reaksi berbeda pada

    suatu kondisi tertentu.

    Permainan billiard sangat erat kaitannya dengan konsep momentum. Oleh

    karena itu, penulis sangat tertarik dalam menganalisis konsep momentum pada

    permainan billiard.

  • 2

    1.2 Rumusan Masalah

    1. Bagaimanakah penjelasan mengenai konsep momentum?

    2. Bagaimana penerapan konsep momentum pada permainan billiard?

    1.3 Tujuan

    1. Menjelaskan bagaimana konsep momentum.

    2. Menjelaskan bagaimana penerapan konsep momentum pada permainan

    billiard.

    1.4 Manfaat

    1. Sebagai referensi untuk para pembaca mengenai konsep momentum yang

    dipakai pada permainan billiard.

    2. Sebagai sumber pengetahuan untuk para pembaca mengenai penerapan

    konsep momentum pada permainan billiard.

  • 3

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 Hukum Newton II

    Bila gaya resultan yang bekerja pada suatu benda dengan massa tidak sama

    dengan nol, maka benda tersebut mengalami percepatan ke arah yang sama dengan

    gaya. Percepatan berbanding lurus dengan gaya dan berbanding terbalik dengan

    massa benda.

    2.2 Momentum Linier

    Momentum linier atau yang biasa disebut dengan momentum adalah besaran

    fisika yang merupakan perkalian antara massa dengan kecepatan. Suatu benda

    dinyatakan memiliki momentum jika benda tersebut memiliki massa dan kecepatan.

    Momentum linier merupakan momentum yang dimiliki benda-benda yang bergerak

    pada lintasan lurus. Momentum merupakan besaran vektor yang arahnya sama

    dengan kecepatan benda. Besarnya momentum dapat dinyatakan :

    Dengan p adalah momentum benda, m adalah massa benda dan v adalah kecepatan

    benda. Satuan momentum adalah Kg m/s dalam Satuan Internasional (SI).

    Pada pokok bahasan Hukum II Newton, kita mengetahui bahwa jika ada gaya

    total yang bekerja pada benda maka benda tersebut akan mengalami percepatan, di

    mana arah percepatan benda sama dengan arah gaya total. Laju perubahan

    momentum suatu benda sama dengan gaya total yang bekerja pada benda tersebut.

  • 4

    Secara matematis dapat dinyatakan dengan persamaan :

    Jika massa dianggap konstan, maka persamaan diatas dapat dituliskan :

    Keterangan :

    F = Gaya (N)

    = Perubahan momentum (kg m/s)

    = Perubahan waktu (s)

    2.3 Gaya

    Jenis gaya yang berhubungan dengan momentum terbagi menjadi dua yaitu

    gaya eksternal dan gaya internal. Gaya eksternal adalah gaya-gaya yang berada di

    luar sistem sedangkan gaya internal adalah gaya yang berhubungan dengan interaksi

    dengan partikel-partikel lain dalam sistem.

    2.4 Impuls

    Untuk membuat suatu benda yang diam menjadi bergerak diperlukan sebuah

    gaya yang bekerja pada benda tersebut selama interval waktu tertentu. Gaya yang

    diperlukan untuk membuat sebuah benda tersebut bergerak dalam interval waktu

    tertentu disebut impuls. Disini impuls digunakan untuk menambah,mengurangi, dan

    mengubah arah momentum dalam satuan waktu.

    Impuls merupakan hasil kali gaya dan waktu gaya bekerja. Impuls termasuk

    dalam besaran vektor dengan arah sejajar dengan arah gaya.

  • 5

    Impuls dapat dinyatakan sebagai :

    Dengan I adalah Impuls, F adalah gaya, dan t adalah perubahan waktu. Satuan

    impuls adalah Ns dalam Satuan Internasional (SI).

    2.5 Impuls Menyebabkan Perubahan Momentum

    Gaya tetap F yang bekerja pada benda bermassa m selama selang waktu t,

    dapat mengubah kecepatan benda. Perubahan momentum yang disebabkan suatu

    impuls, besar dan arahnya sama. Perubahan momentum terhadap impuls dapat

    dinyatakan sebagai:

    2.6 Hukum Newton III

    Bila gaya diberikan pada suatu benda (aksi) maka benda yang dikenai gaya

    tersebut akan memberikan reaksi yang besarnya sama dengan gaya aksi tetapi

    arahnya berlawanan.

    2.7 Hukum Kekekalan Energi Kinetik

    Energi kinetik adalah energi yang dimiliki suatu benda karena geraknya.

    Energi kinetik dipengaruhi oleh massa dan kecepatannya. Hukum kekekalan energi

    kinetik berarti energi kinetik bersifat kekal atau energi kinetik tidak terknonversi ke

    energi lain. Hukum kekekalan energi kinetik sangat berkaitan erat dengan konsep

    momentum.

    2.8 Hukum Kekekalan Momentum

    Hukum Kekekalan Momentum menyatakan bahwa jika gaya eksternal pada

    suatu sistem sama dengan nol, maka jumlah semua vektor momentum pada benda-

    benda itu adalah konstan. Hukum Kekekalan Momentum adalah salah satu hukum

    yang paling penting dalam fisika. Hukum ini berlaku untuk tiap sistem yang terisolasi

    dari sekitarnya sehingga tidak ada gaya-gaya eksternal yang bekerja padanya. Hukum

  • 6

    ini dapat dipakai secara luas daripada hukum kekekalan energi mekanik. Sebagai

    contoh, energi mekanik hanya kekal jika gaya internal kekal artinya, jika gaya

    memungkinkan konversi dua arah antara energi kinetik dan energi potensial tetapi

    hukum kekekalan momentum berlaku bahkan ketika gaya internal tidak kekal.

    Hukum kekekalan momentum sangat berguna ketika terjadi pada tumbukan.

    Momentum termasuk besaran yang kekal seperti halnya energi, artinya jumlah

    momentum dua buah benda yang saling bertumbukan adalah konstan. Sehingga dapat

    dinyatakan jumlah momentum sebelum dan sesudah tumbukan adalah sama.

    Hukum kekekalan momentum sangat berhubungan erat dengan Hukum Newton III

    dimana hubungan tersebut dapat dinyatakan dalam persamaan :

    Faksi = - Freaksi

    F12 = - F21

    F12 + F21 = 0

    F12 = dan F21 =

    F12 + F21 = + = = 0

    2.9 Tumbukan

    Tumbukan adalah pertemuan dua benda yang relatif bergerak.Suatu benda

    bermassa dan memiliki kecepatan atau bisa dikatakan benda tersebut memiliki

    momentum, ketika beda tersebut bertemu satu sama lain artinya benda tersebut

    mengalami tumbukan.

    Pada setiap jenis tumbukan berlaku hukum kekekalan momentum tetapi tidak

    selalu berlaku hukum kekekalan energi mekanik. Sebab disini sebagian energi

    mungkin diubah menjadi panas akibat tumbukan atau terjadi perubahan bentuk.

  • 7

    2.10 Koefisien Restitusi

    Koefisien Restitusi (e) adalah tingkat kelentingan suatu tumbukan yang dapat

    dinyatakan melalui sebuah nilai. Koefisien restitusi juga dapat didefinisikan sebagai

    perbandingan perubahan kecepatan benda sesudah bertumbukan dan sebelum

    bertumbukan.

    Untuk tumbukan antara dua benda dimana kedua benda itu selalu bergerak

    dalam garis lurus yang sama, dapat didefinisikan suatu koefisien restitusi sebagai

    berikut :

    Dimana :

    e = koefisien restitusi

    v = kecepatan setelah tumbukan

    v = kecepatan sebelum tumbukan

    Dari definisi koefisien restitusi dapat disimpulkan bahwa untuk setiap jenis tumbukan

    berlaku

    2.11 Tumbukan dalam Satu Dimensi

    Tumbukan dalam Satu Dimensi adalah tumbukan yang terjadi pada bidang

    lurus. Tumbukan dalam satu dimensi terdiri dari tumbukan lenting sempurna,

    tumbukan lenting sebagian dan tumbukan tidak lenting sama sekali.

    2.12 Tumbukan Lenting Sempurna

    Apabila tidak ada energi yang hilang selama tumbukan dan jumlah energi

    kinetik kedua benda sebelum dan sesudah tumbukan sama, maka tumbukan itu

    disebut tumbukan lenting sempurna. Pada tumbukan lenting sempurna berlaku hukum

    kekekalan Momentum dan hukum kekekalan Energi Kinetik.

  • 8

    Hal ini menunjukan bahwa energi kinetik bersifat kekal. Sehingga berlaku

    hukum kekekalan momentum dan hukum kekekalan energi kinetik.

    Maka dapat dirumuskan :

    Pada tumbukan lenting sempurna, nilai koefisien restitusi e = 1.

    2.13 Tumbukan Lenting Sebagian

    Pada tumbukan lenting sebagian, beberapa energi kinetik akan diubah menjadi

    energi bentuk lain seperti panas, bunyi, dan sebagainya. Akibatnya, energi kinetik

    sebelum tumbukan lebih besar daripada energi kinetik sesudah tumbukan. Sebagian

    besar tumbukan yang terjadi antara dua benda merupakan tumbukan lenting sebagian.

    Pada tumbukan lenting sebagian berlaku Hukum Kekekalan Momentum, tetapi tidak

    berlaku Hukum Kekekalan Energi Kinetik. Pada tumbukan ini harga koefisien

    restitusi 0

  • 9

    tumbukan. Maka tidak akan berlaku hukum kekekalan energi kinetik. Harga koefisien

    restitusi pada tumbukan ini e = 0

    2.15 Tumbukan dalam Dua Dimensi

    Tumbukan pada 2 atau lebih dimensi adalah dimana tumbukan tidak sepusat.

    Artinya, benda atau partikel setelah tumbukan masing-masing bergerak ke arah yang

    berbeda-beda.

    Jika di asumsikan kedua benda bertumbukan dalam menuju ke arah sumbu x dan

    sumbu y maka:

    Pada sumbu x berlaku :

    Pada sumbu y berlaku :

  • 10

    BAB III

    PEMBAHASAN

    3.1 Penerapan Konsep Momentum dalam Permainan Billiard

    Billiard adalah sebuah cabang olahraga yang masuk dalam kategori cabang

    olahraga konsentrasi, sehingga sangat dibutuhkan ketahanan dan pemahaman mental

    yang benar serta harus ditunjang oleh kemampuan fisik yang prima agar mampu

    berprestasi lebih tinggi dan stabil. Billiard adalah jenis permainan yang dimainkan

    dengan cara mendorong atau memukul bola diatas meja khusus. Permainan Billiard

    terdiri dari beberapa peralatan utama dalam memainkannya yaitu bola, cue stick, dan

    meja yang dilapisi kulit dengan kantong di beberapa sisinya.

    Permainan billiard selalu diawali dengan pukulan (shot) yang bekerja pada

    bola putih. Dimana shot inilah seorang pemain dapat mengatur kecepatan dan arah

    bola sesuai yang diinginkan. Ketika akan melakukan shot, tangan akan memberikan

    tarikan kebelakang yang akan berbanding langsung dengan kekuatan yang dihasilkan.

    Ketika tangan dilepaskan dan bola putih mulai meluncur pada papan biliard,

    bola putih tersebut akan memiliki kecepatan tertentu sehingga bola putih tersebut

    menumbuk bola yang menjadi target.

    Bola yang menjadi target biasanya diam. Jika anda perhatikan secara cermat,

    kecepatan bola biliard yang disodok menuju bola biliard target menjadi berkurang

    setelah kedua bola biliard bertumbukan. Sebaliknya, setelah bertumbukan, bola

    biliard yang pada mulanya diam menjadi bergerak.

    Pada kasus ini (Gambar 1) kita asumsikan bahwa ada dua bola yang memiliki

    massa m1 dan m2 serta kecepatan v1 dan v2. Jika gaya eksternal yang bekerja pada

    bola billiard sama dengan nol artinya gaya yang signifikan hanyalah gaya yang

    diberikan tiap bola saat mengalami tumbukan. Setelah bertumbukkan, bola billiard

    tersebut bergerak. Karena bergerak, maka tentu saja bola billiard target memiliki

  • 11

    momentum. Jadi momentum bola billiard yang disodok tadi berpindah ke bola

    billiard target. Dengan demikian kita bisa mengatakan bahwa perubahan momentum

    pada kedua bola billiard setelah terjadi tumbukan disebabkan karena adanya

    perpindahan momentum dari satu bola billiard ke bola biliard lainnya.

    Pada saat bola itu bertumbukan, maka akan ada gaya yang bekerja pada kedua bola

    tersebut (Gambar 2). Dimana akan berlaku Hukum Newton III sehingga pada kasus

    tersebut akan mengacu pada Hukum Kekekalan Momentum.

    Jenis tumbukan yang terjadi pada gambar 1 merupakan tumbukan lenting

    sempurna, tumbukan lenting sempurna dapat didefinisikan sebagai tumbukan pada

    kedua benda yang pada saat terjadi tumbukan energi kinetik sebelum tumbukan akan

    terkonversi kembali menjadi energi kinetik setelah bola billiard bertumbukan. Pada

    kasus ini maka akan berlaku persamaan Hukum Kekekalan Momentum dan Hukum

    Kekekalan Energi Kinetik.

  • 12

    Ketika kita menembakkan atau melakukan shot pada bola billiard lain, tidak

    selamanya bola billiard setelah mereka bertumbukan menghasilkan gerak yang lurus

    seperti pada ilustrasi pertama tadi, pasti ada kemungkinan bola billiard tersebut

    menciptakan arah yang berbeda pada saat mereka bertumbukkan. Seperti yang

    diilustrasikan pada Gambar 3, ketika bola billiard A ditembakkan lurus menuju bola

    billiard B dan bola A bertumbukkan dengan bola B, bola A akan menuju ke arah yang

    berlawanan dengan bola B. Jika kita asumsikan garis koordinat x dan y dan bola A

    akan berada pada koordinat x sedangkan bola B akan berada di sumbu y atau

    sebaliknya, bola B berada pada sumbu x dan bola A berada pada sumbu y yang

    keduanya akan membentuk sudut yang berbeda. Bola pada kasus tersebut sama

    kaitannya dengan tumbukan dua dimensi pada konsep momentum dimana dua bola

    yang saling bertumbukan akan menghasilkan arah yang berbeda.

    Gambar 3

  • 13

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1 Kesimpulan

    Pada pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :

    a. Momentum merupakan suatu besaran fisika yang terjadi pada benda yang

    memiliki massa dan kecepatan.

    b. Momentum sangat erat kaitannya dengan gaya dan energi kinetik.

    c. Untuk merubah arah momentum, besar momentum dinamakan impuls

    d. Dalam momentum terjadi peristiwa yang dinamakan tumbukan dimana kedua

    benda yang memiliki momentum saling bertemu satu sama lain.

    e. Dalam permainan billiard terjadi fenomena tumbukan yang berkaitan dengan

    konsep momentum.

    f. Jenis tumbukan yang terjadi pada billiard dalah tumbukan lenting sempurna.

    4.2 Saran

    Berdasarkan hasil pembahasan diatas, penulis menyarankan :

    a. Para pembaca harus memahami konsep momentum dengan benar karena

    konsep momentum sangat berguna.

    b. Para pembaca juga harus bisa menganalisis penerapan pada konsep

    momentum, bagaimana hubungan antara suatu benda atau kejadian yang ingin

    di analisis dengan konsep momentum.

  • v

    DAFTAR PUSTAKA

    Saptinus, Iko. 2008. Analisis Fisika Mekanis Sederhana pada Permainan Billiard.

    Halliday David, Robert Resnick, Jearl Walker. 2012. Fisika Dasar Edisi 7 Jilid 1.

    Jakarta: Erlangga.

    Lubis, Riani. 2008. Diktat Kuliah Fisika Dasar I. Bandung: UNIKOM.

    Abdullah, Mikrajudin. 2007. Catatan Kuliah Fisika Dasar I. Bandung: ITB

    Sears dan Zemansky. 2002. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid 1. Jakarta:

    Erlangga.

    Bueche, J F. 1999. Seri Buku Schaum Teori dan Soal-Soal Fisika Edisi Kedelapan.

    Jakarta: Erlangga.

    Tipler, A P. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga

    Purwanti, Indri. 2012. Strategi Kebut Semalam Fisika SMA. Yogyakarta: Cakrawala.

    https://id.wikipedia.org/wiki/Biliar

    https://anggaman2.wordpress.com/2012/05/23/hukum-kekekalan-momentum/#more-

    174

    http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-29361-3409100082-Chapter1.pdf