15045-44376-1-pb

Upload: roni-irawan

Post on 14-Oct-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1

    PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN KREATIVITAS DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR MENGGUNAKAN

    METODE QUANTUM TEACHING TERHADAP DISIPLIN KERJA PADAORGANISASI PENDIDIKAN X

    Nama : Sri Wahyuni, SE Alamat : Jl.Krendang selatan GG.4 Rt.011/06 No.10 Jakarta Barat 11260

    Email : [email protected] PENDAHULUAN Organisasi pendidikan membutuhkan keberadaan guru, karena guru adalah salah satu modal yang sangat berperan dalam pelaksanaan aktivitas organisasi pendidikan setiap harinya. Keberadaan guru terhadap organisasi pendidikan sangat diperlukan demi kelangsungan organisasi pendidikan, oleh sebab itu diperlukan sikap komitmen dari setiap guru serta disiplin kerja yang tinggi pula dalam pelaksanaan tugas maupun mentaati peraturan-peraturan yang diberlakukan, demi tercapainya tujuan dari organisasi.Salah satu konflik yang terjadi dalam pengelolaan sumber daya manusia dalam hal ini seorang guru disebabkan oleh adanya perbedaan interpretasi tentang disiplin. Pemahaman disiplin di kalangan individu, mengandung arti bahwa guru harus masuk tepat waktu. Pemahaman tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa keberlangsungan organisasi pendidikan salah satunya ditentukan oleh efektif dan efisiennya waktu. Sedangkan guru menghendaki adanya toleransi yang diberikan oleh organisasi pendidikan terhadap ketidaktepatan waktu yang lakukan oleh para guru. Ketidaktepatan waktu yang dimaksud misalnya, keterlambatan mengumpulkan tugas rencan bembelajaran harian.Menurut Schultz (dalam Helmi, 1996) disiplin kerja merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas tenaga kerja. Tentunya hal tersebut akan ironis sekali dengan kenyataan yang dijumpai sekarang ini. Berdasarkan hasil interview dengan Kepala pendidikan pada pendidikan X dan hasil observasi selama penelitian berlangsung (pada tanggal 1 sampai 9 April 2010), beberapa pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh sebagian guru pada pendidikan X yaitu: kurang menjalankan kebijakan yang telah ditetapkan pendidikan, keterlambatan mengumpulkan RPH, sering absen saat rapat, tidak menggunakan seragam, membaca majalah atau koran pada saat jam mengajar, serta mengulur-ngulur waktu saat pergantian jam pelajaran.Guru yang mempunyai komitmen terhadap organisasi tinggi akan berkeyakinan untuk tetap bekerja di organisasi tersebut dan berusaha keras untuk mencapai tujuan organisasi, menunjukkan kehadiran yang tinggi, mempunyai keinginan untuk selalu taat kepada kebijaksanaan dan nilai-nilai organisasi(Monappa, 2002).Komitmen organisasi yang tinggi sangat diperlukan dalam sebuah organisasi, karena terciptanya komitmen yang tinggi akan mempengaruhi situasi kerja yang profesional. Situasi yang professional dapat terlihat dari kemampuan guru.. Kreativitas itu sendiri tidak harus berupa hasil karyaseni, namun dapat pula mencakup ide-ide yang berkaitan dengan kegiatan sosialmaupun psikis.Menurut Munandar (Sutjiaputra, 2004) kreativitas dapat ditinjaudari empat segi (empat P), yaitu:1. Kreativitas dari segi aspek pribadi, muncul dari keunikan pribadi individu dalam interaksi dengan lingkungannya, 2.Kreativitas sebagai proses, mencerinkan kelancaran, kelenturan (fleksibilitas) dan orisinalitas (keaslian) dalam berpikir dan berpe rilaku, 3.Kreativitas sebagai press (pendorong), membutuhkan dorongan dari dalam individu (berupa minat,

  • 2

    hasrat dan motivasi) dan dari luar (lingkungan keluarga, pendidikan dan masyarakat) agar dapat diwujudkan. 4.Kreativitas sebagai produk, merupakan suatu ciptaan yang baru atau orisinal dan bermakna bagi individu atau bagi lingkungannya.Seorang guru sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar, dituntut untuk menyusun Rencana Pembelajaran Harian atau (RPH), menyiapkan alat media pendukung proses belajar mengajar, dan menyiapkan format evaluasi setelah melakukan pengajaran. Kemudian baru melakukan pengajaran sekreatif mungkin.Guru kreatif akan menggunakan metode pembelajaran yang tidak membosankan bagi murid-muridnya. Salah satu metode yang dapat digunakan oleh seorang guru adalah metode quantum teaching. Metode quantum teaching menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dengan cara menggunakan unsur yang ada pada siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi yang terjadi di dalam kelas.Untuk mencapai tujuan tersebut yang dibutuhkan oleh seorang guru adalah komitmen, keuletan, kedisiplinan dalam melaksanakan tugasnya. Selain para guru berusaha untuk bersikap disiplin, pengolahan sumber daya manusia oleh organisasi juga sangat diperlukan, tetapi dalam pelaksanaannya banyak konflik-konflik yang terjadi didalamnya.Berangkat dari sini, peneliti berkeinginan untuk meneliti apakah ada pengaruh komitmen organisasi dankreativitas guru dalam proses belajar mengajar menggunakan metode quantum teaching terhadap disiplin kerja. TINJAUAN PUSTAKA DISIPLIN KERJA Pengertian Disiplin Kerja Martoyo (1996) menjelaskan definisi discipline menurut New GemDictionary, yaitu merupakan latihan yang menekankan hasil, ketaatan,penguasaan diri, hasil latihan yang berupa tingkah laku. Disiplin kerjamenurut De cenzo & Robbins serta para dosen BPA-UGM merupakan suatukondisi atau keadaan di dalam organisasi yang memungkinkan para guru tunduk pada peraturan organisasi dengan senang hati.Para ahli di atas mengungkapkan pengertian disiplin kerja sebagaisuatu sikap dan kekuatan yang berkembang dalam diri guru, yang merupakankontrol diri guru untuk menyesuaikan diri dengan peraturan organisasi.Pengertian disiplin kerja yang dimaksud masih berwujud sikap atau masih berupakecenderungan untuk bertingkah laku.Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas , disiplin kerja diartikan sebagai suatu sikap guru untuk menghormati, menaati, sanggup menjalankan peraturan, keputusan dannilai-nilai yang ada di antara organisasi sekolah dengan para gurunya serta tidakmengelak ketika menerima sanksi bila melanggar tugas dan wewenang yangtertulis maupun tidak tertulis atas kesadaran sendiri. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja Anoraga (1998) menyatakan bahwa pada pengertian disiplin tersimpul dua faktor yang penting, yaitu :a. faktor waktu, ditunjukkan oleh ketepatan waktu di dalam bekerja, yangmeliputi datang dan pulang kerja tepat waktu, menyelesaikan tugas tepat waktu serta beristirahat sesuai waktu yang telah ditentukan.b. faktor kegiatan atau perbuatan, yang tercermin pada kesesuaian antarakegiatan-kegiatan yang dilakukan guru saat bekerja dengan tugas-tugas yang sebenarnya harus mereka lakukan.

    A. KOMITMEN ORGANISASI 1. Definisi Komitmen Organisasi Allen dan Meyer (1997) mendefinisikan komitmen organisasi adalah keingingan untuk berbagi dan memberikan pengorbanan kepada organisasi. Individu yang berkomitmen

  • 3

    adalah individu yang bertahan di dalam organisasi baik dalam keadaan yang menyenangkan atau tidak menyenangkan yang terjadi terhadap organisasi. Dengan demikian dikatakan individu yang memiliki komitmen organisasi akan lebih suka bertahan di dalam organisasi dari pada individu yang tidak memiliki komitmen Dari pengertian diatas peneliti mengambil kesimpulan bahwa komitmen organisasi adalah kesediaan individu untuk bertahan dalam organisasi baik dalam keadaan menyenangkan maupun tidak menyenangkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi Komitmen Organisasi Komitmen organisasi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor.Steers dan Porter (1985) menjelaskan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi komitmen organisasi, yaitu karakteristik personal, karakteristik pekerjaan dan peran, karakteristik struktural serta pengalaman kerja. A. Karakteristik personal yang meliputi usia, masa jabatan, motivasi berprestasidan tingkat pendidikan. B. Karakteristik pekerjaan dan peran yang meliputi kekayaan pekerjaan sertakesesuaian dan kejelasan peran.

    KREATIVITAS GURU DALAM QUANTUM TEACHING Pengertian Kreativitas Kreativitas menurut Lumsdaine (1995) adalah mempergunakan imaginasi dan berbagai kemungkinan yang diperoleh dari interaksi dengan ide atau gagasan, orang lain dan lingkungan untuk membuat koneksi dan hasil yang baru serta bermakna. Artinya mengembangkan pemikiran alternatif atau kemungkinan dengan berbagai cara sehingga mampu melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang dalam interaksi individu dengan lingkungan sehingga diperoleh cara-cara baru untuk mencapai tujuan yang lebih bermaknaDari uraian mengenai definisi kreativitas yang dikemukakan diatas penulis menyimpulkan bahwa :Kreativitas merupakan kemampuan untuk menampilkan alternatif dari cara kerja yang sudah ada atau dari prosedur kerja yang biasa dilakukan. Mengarah pada penggunaan cara-cara kerja yang lain dari biasanya dan mendukung pencapaian efektivitas, efisiensi, serta produktivitas kerja, atau dengan kata lain kreativitas adalah proses konstruksi ide yang orisinil (asli), bermanfaat, variatif (bernilai seni) dan inovatif (berbeda/lebih baik). Faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas Menurut Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan (1991:189-190) kreativitas secara umum dipengaruhi kemunculannya oleh adanya berbagai kemampuan yang dimiliki, sikap dan minat yang positif dan tinggi terhadap bidang pekerjaan yang ditekuni, serta kecakapan melaksanakan tugas-tugas. Tumbuhnya kreativitas di kalangan guru dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya:a. Iklim kerja yang memungkinkan para guru meningkatkan pengetahuan dan kecakapan dalam melaksanakan tugasb. Kerjasama yang cukup baik antara berbagai personel pendidikan dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel Dependen : Disiplin kerja 2. Variabel Independen : a. Komitmen Organisasi. b. Kreatifitas guru dalam

    proses belajar mengajar menggunakan metode quantum teaching

  • 4

    Definisi Variabel Operasional Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati (Azwar, 1999). Definisi operasional variabel penelitian merupakan batasan atau spesifikasi dari variabel-variabel penelitian yang secara konkret berhubungan dengan realitas yang akan diukur dan merupakan manifestasi dari hal-hal yang akan diamati dalam penelitian. Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini, yaitu : Disiplin Kerja Sebagai suatu sikap guru untuk menghormati, menaati, sanggup menjalankan peraturan, keputusan dannilai-nilai yang ada di antara organisasi yayasan pendidikan dengan para gurunya serta tidakmengelak ketika menerima sanksi bila melanggar tugas dan wewenang yangtertulis maupun tidak tertulis atas kesadaran sendiri. Komponen disiplin kerja yang diukur pada penelitian ini adalah : (a). kesadaran dan kesediaan menaati perintah maupun peraturan (b). tanggung jawab guru dalam melaksanakan tugas (c). kepedulian guru terhadap pencapaian tujuan organisasi (d). semangat, gairah kerja dan inisiatif para guru dalam melaksanakan tugasnya. Komitmen Organisasi Komitmen Organisasi adalah kesediaan individu untuk bertahan dalam organisasi baik dalam keadaan menyenangkan maupun tidak menyenangkan.Komitmen organisasian dapat diukur dengan menggunakan kuesioner komitmen organisasi yang terdiri dari beberapakomponen yaitu komponen komitmen afektif, komitmen kontinuan, komitmen normatif. Kreatifitas guru menggunakan metodequantum teaching Kreatifitas merupakan kemampuan untuk menampilkan alternatif dari cara kerja yang sudah ada atau dari prosedur kerja yang biasa dilakukan. Mengarah pada penggunaan cara-cara kerja yang lain dari biasanya dan mendukung pencapaian efektivitas, efisiensi, serta produktivitas kerja, atau dengan kata lain kreativitas adalah proses konstruksi ide yang orisinil (asli), bermanfaat, variatif (bernilai seni) dan inovatif (berbeda/lebih baik). Metode quantum teaching adalah berbagai interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar. Interaksi-interaksi ini mencakup unsurunsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa. Dalam hal ini kreativitas guru dalam proses belajar mengajar menggunakan metode quantum teaching dapat diukur dengan menggunakan komponen quantum teaching terdiri dari a. Konteks adalah latar tentang pengalaman guru. Dalam seksi konteks, guru akan menemukan semua hal-hal yang guru butuhkan untuk mengubah : (1)Suasana yang mendukung proses belajar, menciptakan suasana yang mendukung proses belajar dengan cara saling melibatkan partisipasi yang aktif antara guru dan murid-muridnya. (2). Kesepakatan bersama adanya beberapa peraturan yang dibuat berdasarkan kesepakatan bersama antara guru dan muridnya contohnya adalah tidak boleh menggunakan kata-kata yang mengandung makna negatif terhadap murid yang aktif. (3). Lingkungan yang mendukung dengan menciptakan susana yang mendukung dalam proses belajar seperti penggunaan poster-poster afirmasi (poster yang memberikan motivasi dalam belajar), Musik-musik yang memacu semangat belajar dan penggunaan buku dan pensil-pensil berwarna. (4). Rancangan yang dinamis. Rancangan belajar digunakan untuk membuat ketertarikan murid dalam proses belajar dengan cara proses awal yaitu merancang materi yang membuat murid tertarik dan dilibatkan dalam proses belajar.

  • 5

    b. Isi, Untuk metode quantum teaching yang termasuk isi dalam proses pembelajaran tersebut adalah teknik membawakan materi, kemampuan guru dalam menyampaikan materi, serta sebagai pemberi motivasi bagi murid-muridnya. Populasi dan Sampel Penelitian Azwar (1999) menjelaskan bahwa populasi merupakan kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah para guru pada yayasan pendidikan X. Peneliti menggunakan studi populasi. Azwar (1999) menyatakan bahwa apabila jumlah subjek penelitian terbatas dan masih dalam jangkauan sumber daya, maka dapat dilakukan studi populasi, yaitu mempelajari seluruh subjek secara langsung. Studi populasi mengambil seluruh populasi sebagai total sampling.Sampel yang diambil adalah seluruh guru sebanyak 75 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah Total Sampling . Teknik Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini menggunakan metode kuesioner yang didalamnya terdapat skala berisi tentang identitas subjek (usia, jenis kelamin, pendidikan, unit kerja, status guru, masa kerja ) dan skala variabel-variabel penelitian yaitu skala komitmen organisasi, skala keativitas guru dalam proses belajar mengajar dengan quantum teaching, skala disiplin kerja. Ketiga skala tersebut disusun berdasarkan skala Linkert (Azwar, 1995) yaitu distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya. Kuesioner disiplin kerja Kuesioner ini bertujuan untuk mengungkap seberapa tinggi disiplin kerja karyawan.Komponen disiplin kerja yang diukur pada penelitian ini adalah : (a). kesadaran dan kesediaan menaati perintah maupun peraturan (b). tanggung jawab guru dalam melaksanakan tugas (c). kepedulian guru terhadap pencapaian tujuan organisasi (d). semangat, gairah kerja dan inisiatif para guru dalam melaksanakan tugasnya. Jumlah item masing-masing komponen dapat dilihat pada tabel 1 yang keseluruhan berjumlah 27 item. Dapat dilihat pada ( Tabel 3.1)

    Tabel 3.1 Distribusi Item Kuesioner Disiplin Kerja Aspek Item Favourable Item

    Unfavourable Total

    Kesadaran dan kesediaan menaati perintah maupun peraturan

    1, 3, 5 2, 4, 6 6

    Tanggung jawab guru dalam melaksanakan tugas

    7, 8, 9, 11 10, 13 6

    Kepedulianguru terhadap pencapaian tujuanorganisasi

    12, 15, 16, 17, 18, 14 6

    Semangat, gairah kerja dan inisiatif para guru dalam melakukan pekerjaan

    19, 20, 21, 23, 24, 26 22, 25, 27 9

    Total 18 9 27

  • 6

    Kuesioner Komitmen Organisasi Kuesioner ini mengukur sejauh mana subjek memiliki komitmen organisasi ditempat subjek bekerja.Komitmen organisasian dapat diukur dengan menggunakan kuesioner komitmen organisasi yang terdiri dari beberapakomponen yaitu komponen komitmen afektif, komitmen kontinuan, komitmen normatif.Komitmen afektif, komitmen ini dapat didefinisikan sebagai kekuatan komitmen individu yang didefinisikan dengan melibatkan diri dan menikmati menjadi anggota organisasi karena adanya keinginan untuk terikat dan terlibat pada organisasi. Komitmen kontinuan, komitmen kontinuan merupakan kesadaran akan kerugian jika meninggalkan organisasi. Komitmen normatif, komitmen ini mencerminkan suatu rasa tanggung jawab untruk meneruskan keanggotaan. Skala ini berasal dari komponen yang dikemukakan oleh Allen dan Meyer (1997). Semakin tinggi skor subjek menunjukkan semakin besar komitmen karyawan terhadap organisasi dan semakin kecil skor subjek menunjukkan semakin rendah komitmen karyawan terhadap organisasi. Jumlah item masing-masing komponen dapat dilihat pada Table 3.3 yang keseluruhan berjumlah 36 item.

    Tabel 3.2 Distribusi Item Kuesioner Komitmen Organisasi

    Kuesioner Keativitas guru menggunakan quantum teaching Kuesioner kreativitas guru dalam proses belajar mengajar menggunakan metode quantum teachingadalah untuk mengukur sejauh mana tinggi rendahnya kreativitas guru dalam proses belajar mengajar menggunakan metode quantum teaching. Dalam hal ini kreativitas guru dalam proses belajar mengajar menggunakan metode quantum teaching dapat diukur dengan menggunakan komponen quantum teaching terdiri dari a. Konteks adalah latar untuk pengalaman guru. Dalam seksi konteks, guru akan menemukan semua bagian yang guru butuhkan untuk mengubah : (1)Suasana yang mendukung proses belajar, menciptakan suasana yang mendukung proses belajar dengan cara saling melibatkan partisipasi yang aktif antara guru dan murid-muridnya. (2). Kesepakatan bersama adanya beberapa peraturan yang dibuat berdasarkan kesepakatan bersama antara guru dan muridnya contohnya adalah tidak boleh menggunakan kata-kata yang mengandung makna negarif atau penghargaan kepada murid yang aktif. (3). Lingkungan yang mendukung dengan menciptakan Susana yang mendukung dalam proses belajar seperti penggunaan poster-poster afirmasi (poster yang memberikan motivasi dalam belajar), Musik-musik yang memacu semangat belajar dan penggunaan buku dan pensil-pensil berwarna.(4). Rancangan yang dinamis. Rancangan belajar digunakan untuk membuat ketertarikan murid dalam proses belajar dengan cara proses awal yaitu merancang materi yang membuat murid tertarik dan dilibatkan dalam proses belajar.b. Isi, Untuk metode quantum teaching yang termasuk isi dalam proses pembelajaran tersebut adalah teknik membawakan materi, kemampuan guru dalam menyampaikan materi, serta sebagai pemberi motivasi bagi murid-muridnya. Jumlah item masing-masing komponen dapat dilihat pada tabel 3 yang keseluruhan berjumlah 20 item. Dapat dilihat pada (Tabel 3.3 ). Tabel 3.3 Distribusi kuesioner kreativitas guru menggunakan quantum teaching

    Aspek Item Favourable Item Unfavourable Total

    Afektif 1,2,3,4,27,28,29,30,31 5,6,7,8 13 Kontinuan 9,10,11,12,13,14,15,16,32,33 17,18 12 Normatif 19,20,21,22,34,35,36 23,24,25,26 11

    Total 26 10 36

  • 7

    Aspek

    Item Favourable Item Unfavourable

    Total

    Konteks : (1)Suasana yang mendukung proses belajar (2). Kesepakatan bersama (3). Lingkungan yang mendukung (4). Rancangan yang dinamis.

    1,4,5,6,8,11,13,15,16,18,19 0 11

    Isi : (1)teknik membawakan materi, kemampuan (2)guru dalam menyampaikan materi,(3) serta sebagai pemberi motivasi bagi murid-muridnya

    2,3,7,9,10,12,14,17,20 20 9

    Total 19 1 20 Validitas dan Reabilitas Validitas dikonsepkan sebagai sejauh mana ketetapan dan kecermatan suatu instrument pengukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2000). Untuk menguji seberapa besar validitas dari alat ukur tersebut maka harus ada kesesuaian antara konsep atau konstruksi teoritis yang sudah ada dengan item-item pada alat ukur tersebut. Validitas ini sering dikenal sebagai internal, dimana skor yang diperoleh subjek dari alat ukur tidak jauh berbeda dengan keadaan sebenarnya dengan kata lain menghasilkan error yang kecil (Azwar, 2000). Oleh karena itu, agar alat pengumpul data menghasilkan data yang sesuai dengan tujuan sebenarnya, maka korelasi antara masing-masing item dengan skor total dihitung dengan menggunakan teknik koelasi Product Moment dari Karl Peasron ( Azwar, 2000).Reabilitas adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang terpercaya, konsisten dan stabil (Azwar, 2000). Hasil ukur dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pengukuran terdapat suatu subjek yang sama diperoleh hasil yang relative sama. Untuk menguji reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini, maka digunakan Alpha Cronbach. Adapun hasil untuk menganalisis validitas dan reabilitas alat pengumpul data digunakan program SPSS versi 12.

    Teknik Analisa Data Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi dua preditor (multiple regression), yaitu untuk melakukan analisis komitmen organisasi (X1), kreativitas guru dalam proses belajat mengajar dengan metode quantum teaching (X2) dan sebagai prediktor terhadap disiplin kerja pada yayasan pendidikan X sebagai kriterium, (Y). Analisis dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 12. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Hasil Uji Normalitas Tabel 4.5 Uji Normalitas Skala Komitmen Organisasi, Kreativitas dalam proses belajar mengajar mengggunakan Metode Quantun Teaching, Disiplin Kerja.

  • 8

    One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    DISIPLIN KOMITMEN KREATIVI

    TASQT N 75 75 75

    Normal Parameters(a,b) Mean 63.35 86.33 49.67 Std. Deviation 10.259 19.339 12.297

    Most Extreme Differences

    Absolute .139 .115 .101 Positive .139 .115 .101 Negative -.117 -.068 -.061

    Kolmogorov-Smirnov Z 1.203 .999 .871 Asymp. Sig. (2-tailed) .111 .271 .434

    a Test distribution is Normal. b Calculated from data Dari tabel 4.5 dengan menggunakan One sample Kolmogrorov-Smirnov Test pada skala Disiplin Kerja didapatkan hasil nilai z = 1,203 dengan signifikansi sebesar 0.111 (p > 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa distribusi skor Disiplin Kerja pada subjek penelitian adalah normal. Nilai z pada skala Komitmen Organisasi sebesar 0,999 dengan signifikansi sebesar 0,271 (p > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa distribusi Komitmen Organisasi pada subjek penelitian adalah normal. Sedangkan skala Kreativitas dalam Quantum Teaching diketahui nilai z = 0,871 dengan signifikansi sebesar 0,434 (p > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa distribusi skor kreativitas dalam Quantum Teaching pada subjek adalah normal. Hasil Uji Linearitas Tabel 4.6 Uji Linearitas Komitmen Organisasi, Kreativitas dalam proses belajar mengajar mengggunakan Metode Quantun Teaching, Disiplin Kerja ANOVA(b)

    Model Sum of Squres df Mean Square F Sig.

    1 Regression 2976.191 2 1488.096 22.262 .000(a)

    Residual 4812.795 72 66.844 Total 7788.987 74

    a Predictors: (Constant), KREATIVITASQT, KOMITMEN b Dependent Variable: DISIPLIN Dari tabel 4.6 diketahui nilai F sebesar 22,262 dan nilai signifikansi sebesar 0.000 (p

  • 9

    **

    Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Dari tabel 4.7 diketahui bahwa korelasi antara komitmen organisasi dengan disiplin kerja r = 0,567 taraf signifikansi sebesar 0,000 (p

  • 10

    Dari tabel 4. 8diketahui bahwa kontribusi komitmen organisasi terhadap disiplin kerja F= 34.585 dengan taraf signifikansisebesar 0,000 (p < 0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa hasil koefisien regresi adalah signifikan. Maka hipotesis 1 dalam penelitian ini diterima, yaitu terdapat pengaruh komitmen organisasi terhadap disiplin kerja Tabel 4.9 Koefisien Determinasi Komitmen Organisasi terhadap Disiplin Kerja

    Dari tabel 4.9 di atas diketahui nilai R square sebesar 0,321. Hal ini berarti 32,1% Disiplin dipengaruhi oleh komitmen organisasi. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa pengaruh komitmen organisasi terhadap disiplin kerja pada organisasi pendidikan X sebesar 32,1%. kreativitas guru dalam proses belajar mengajar menggunakan metodequantum teachingterhadap disiplin kerja Tabel 4.10 Anova Regresi Kreativitas dalam proses belajar mengajar menggunakan metode quantum teaching terhadap Disiplin Kerja

    Dari tabel 4.10diketahui bahwa kontribusi kreativitas dalam proses belajar mengajar menggunakan metode quantum teaching terhadap disiplin kerja sebesar F= 13.382 dengan taraf signifikansi0,000 (p < 0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa hasil koefisien regresi adalah signifikan. Maka hipotesis 2 dalam penelitian ini diterima, yaitu terdapat pengaruh kreativitas dalam proses belajar mengajar menggunakan metode quantum teaching terhadap disiplin kerja.

    ANOVAb

    2503.897 1 2503.897 34.585 .000a

    5285.089 73 72.3987788.987 74

    RegressionResidualTotal

    Model1

    Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

    Predictors: (Constant), KOMITMENa.

    Dependent Variable: DISIPLINb.

    Model Summary

    .567a .321 .312 8.509 .321 34.585 1 73 .000Mode1

    R R SquareAdjustedR Square

    Std. Error ofhe Estimate

    R SquareChange F Change df1 df2 Sig. F Change

    Change Statistics

    Predictors: (Constant), KOMITMENa.

    ANOVAb

    1206.646 1 1206.646 13.382 .000a

    6582.340 73 90.1697788.987 74

    RegressionResidualTotal

    Model1

    Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

    Predictors: (Constant), KREATIVITASQTa.

    Dependent Variable: DISIPLINb.

  • 11

    Tabel 4.11 Koefisien Determinasi Kreativitas dalam proses belajar mengajar menggunakan metode quantum teaching terhadap Disiplin Kerja

    Dari tabel di atas diketahui nilai R square sebesar 0,155. Hal ini berarti 15,5% Disiplin dipengaruhi oleh kreativitas dalam proses belajar mengajar menggunakan metode quantum teaching. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa pengaruh kreativitas dalam proses belajar mengajar menggunakan metode quantum teaching terhadap disiplin kerja pada organisasi pendidikan X sebesar 15,5%. Komitmen organisasi dan kreativitas guru dalam proses belajar mengajar menggunakan metode quantum teaching secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap disiplin kerja. Tabel 4.13 Anova Regresi Komitmen Organisasi dan Kreativitas dalam proses belajar mengajar mengggunakan Metode Quantun Teaching, terhadap Disiplin Kerja

    Dari tabel 4. 12diketahui koefisien regresi kontribusi komitmen organisasi dan kreativitas dalam proses belajar mengajar menggunakan metode quantum teaching terhadap disiplin kerja F= 22.262 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa hasil kontribusi tersebut adalah signifikan. Maka hipotesis 3 dalam penelitian ini diterima, yaitu terdapat pengaruh komitmen organisasi dan kreativitas dalam proses belajar mengajar menggunakan metode quantum teaching terhadap disiplin kerja Tabel 4.13 Koefisien Determinasi Regresi Komitmen Organisasi dan Kreativitas dalam proses belajar mengajar mengggunakan Metode Quantun Teaching, terhadap Disiplin Kerja

    Model Summary

    .394a .155 .143 9.496 .155 13.382 1 73 .000Mode1

    R R SquareAdjustedR Square

    Std. Error ofhe Estimate

    R SquareChangeF Change df1 df2 Sig. F Change

    Change Statistics

    Predictors: (Constant), KREATIVITASQTa.

    ANOVAb

    2976.191 2 1488.096 22.262 .000a

    4812.795 72 66.8447788.987 74

    RegressionResidualTotal

    Model1

    Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

    Predictors: (Constant), KREATIVITASQT, KOMITMENa.

    Dependent Variable: DISIPLINb.

    Model Summary

    .618a .382 .365 8.176 .382 22.262 2 72 .000Mode1

    R R SquareAdjustedR Square

    Std. Error ofhe Estimate

    R SquareChangeF Change df1 df2 Sig. F Change

    Change Statistics

    Predictors: (Constant), KREATIVITASQT, KOMITMENa.

  • 12

    Dari tabel di atas diketahui nilai R square sebesar 0,382. Hal ini berarti 38,2% Disiplin dipengaruhi oleh komitmen organisasi dan kreativitas dalam proses belajar mengajar menggunakan metode quantum teaching. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa pengaruh komitmen organisasi dan kreativitas dalam proses belajar mengajar menggunakan metode quantum teaching secara bersama-sama terhadap disiplin kerja pada organisasi pendidikan X sebesar 38,2%. Pembahasan Penelitian ini bertujuan mengetahui seberapa besar pengaruh komitmen organisasi dan kreativitas dalam proses belajar mengajar menggunakan metode quantum teaching terhadap disiplin kerja pada organisasi pendidikan X, yang merupakan organisasi pendidikan swasta. Berdasarkan hasil penelitian maka diketahui bahwa pengaruh yang signifikan antara komitmen organisasi, terdapat pengaruh yang signifikan antara kreativitas dalam proses belajar mengajar menggunakan metode quantum teachingdengan disiplin kerja, serta ada pengaruh yang signifikan antara komitmen organisasi dan kreativitas dalam proses belajar mengajar menggunakan metode quantum teaching secara bersama-sama terhadap disiplin kerja pada organisasi pendidikan X sebesar 38,2%.Dari analisis regresi berganda yang telah diuji komitmen organisasi memberikan pengaruh secara terpisah sebesar 32,1% terhadap disiplin kerja seorang guru. Dengan demikian dapat diperkirakan terdapat 67,9% variabel lain yang mempengaruhi disiplin kerja seperti faktor dari dalam individu maupun dari luar individu. Harris (1984) mengemukakan bahwa faktor yangmempengaruhi disiplin kerja dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : (a.) faktor dari dalam individu, yaitu kepuasan kerja, kesadaran dan kemauan dari guru untuk berdisiplin. Kesadaran dan kemauan dari guru diartikansebagai suatu niat atau kehendak yang muncul dari dalam diri guru untukbekerjasama secara konsekuen dalam mengejar tujuan bersama. (b.) faktor dari luar individu, yaitu kepemimpinan, peraturan yang berlaku danlingkungan kerja. Amriany (2004) menjelaskan gaya organisasi ( bagaimana suatu organisasi melakukan pembagian tugas kepada para gurunya, melaksanakan koordinasi dan menciptakan iklim organisasi) merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi disiplin kerja seorang guru. Walaupun pengaruh yang diberikan oleh komitmen organisasi terhadap disiplin kerja tidak begitu besar namun telah diuji bahwa koefisien regresi yang ada telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap disiplin kerja dimana signifikansinya 0,000 (p < 0,05). Hal ini berarti guru yang memiliki komitmen organisasi cukup baik, akan memiliki keyakinan yang kuat terhadap penerimaan tujuan dan nilai organisasi, bersedia untuk bekerja keras demi kepentingan organisasi dan adanya keinginan lebih kuat lagi dari guru untuk bertahan dalam organisasinya.Kreativitas dalam proses belajar mengajar menggunakan metode quantum teachingmemberikan pengaruh secara terpisah sebesar 15,5% terhadap disiplin kerja seorang guru. Selebihnya sekitar 84,5% diperkirakan dipengaruhi faktor lain seperti iklim kerja yang memungkinkan para guru meningkatkan pengetahuan dan kecakapan dalam melaksanakan tugas, pemberian penghargaan dan dorongan semangat terhadap setiap upaya yang bersifat positif bagi para guru untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Dapat juga dipengaruhi oleh kerjasama yang cukup baik antara berbagai personel pendidik dalam memecahkan permasalahan yang dihadapai, pemberian kesempatan kepada para guru untuk ambil bagian dalam merumuskan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan pendidikansekolah yang bersangkutan, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar.

  • 13

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Analisi regresi berganda menunjukkan bahwa kontribusi komitmen organisasi terhadap disiplin kerja F= 34.585 dengan taraf signifikansisebesar 0,000 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan hasil koefisien regresi adalah signifikan. Maka hipotesis 1diterima, yaitu terdapat pengaruh komitmen organisasi terhadap disiplin kerja. Komitmen organisasi memberikan sumbangan relatif atau pengaruh terhadap disiplin kerja, yaitu sebesar 32,1%. pengaruhkreativitas dalam proses belajar mengajar menggunakan metode quantum teaching terhadap disiplin kerja sebesar F= 13.382 dengan taraf signifikansi0,000 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan hasil koefisien regresi adalah signifikan. Maka hipotesis 2diterima, yaitu terdapat pengaruh kreativitas dalam proses belajar mengajar menggunakan metode quantum teaching terhadap disiplin kerja. Kreativitas dalam proses belajar mengajar menggunakan metode quantum teaching memberikan sumbangan relatif atau pengeruh terhadap disiplin kerja, yaitu sebesar 15,5 %/ pengaruh komitmen organisasi dan kreativitas dalam proses belajar mengajar menggunakan metode quantum teaching terhadap disiplin kerja F= 22.262 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan hasil koefisien regresi adalah signifikan. Maka hipotesis 3diterima, yaitu terdapat pengaruh komitmen organisasi dan kreativitas dalam proses belajar mengajar menggunakan metode quantum teaching terhadap disiplin kerja. Komitmen oraganisasi dan kreativitas dalam proses belajar mengajar menggunakan metode quantum teaching memberikan sumbangan relatif atau pengaruh terhadap disiplin kerja, yaitu sebesar 36,5 %,. Dalam pengkategorian subjek, tingkat disiplin kerja subjek penelitian tergolong sedang. Begitu pula halnya dengan komitmen organisasi dan kreativitas dalam proses belajar mengajar menggunakan metode quantum teaching. Saran Bagi penelitian selanjutnya, peneliti menemukan variabel lain selain komitmen organisasi dan kreativitas dalam proses belajar mengajar menggunakan metode quantum teaching yang dapat mempengaruhi disiplin kerja dll. Oleh karena itu, untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti variabel-variabel tersebut agar penelitian mengenai disiplin kerja semakin beragam.Dan semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa Gunadarma yang ingin melakukan penelitian tentang disiplin kerja. DAFTAR PUSTAKA Internet. (2008). Kupas Tuntas Kreativitas. Jakarta : Labschool Jakarta

    T.W Risdiyanto, (2006). Tinjauan Yuridis Sosiologi Penegakan Disiplin Pegawai Negri Sipil. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negri Semarang, Semarang.

    Hasibuan H.S, Malayu. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

    Munandar, A. S. (2004). Peran Budaya Organisasi dalam Peningkatan Unjuk

    Kerja Perusahaan. Depok : Bagian Psikologi Industri dan Organisasi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

  • 14

    Slameto, Drs. (2003). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT.Rineka Cipta.