150 honorer dishub di

Upload: akhdan-ramadhan

Post on 20-Jul-2015

88 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

150 Honorer Dishub di-PHKJumat, 30 Desember 2011 14:05 | Pekanbaru | Pekanbaru | Riau Pos Puluhan pegawai tidak tetap Dishubkominfo Pekanbaru mendatangi Kantor BKD untuk mempertanyakan nasib mereka yang akan di-PHK, Kamis (29/12/2011). (Foto: mirshal/riau pos) Perbesar Gambar

PEKANBARU - Sebanyak 150 pegawai tidak tetap (PTT) atau tenaga honorer di Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Pekanbaru di-PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Pernyataan tersebut resmi diumumkan Kepala Dishubkominfo Kota Pekanbaru Safrudin Sayuti, Kamis (29/12) di aula Dishubkominfo yang dihadiri seluruh pegawai honorer dan PNS. Kita terpaksa merumahkan mereka, ini sebenarnya yang sangat tidak ingin kita dilakukan. Ini dikarenakan masih belum jelasnya anggaran APBD 2012 yang belum juga disahkan DPRD, ungkap Safrudin Sayuti kepada Riau Pos, Kamis (29/12). Ratusan honorer tersebut menurut Sayuti akan dipanggil untuk bergabung kembali dengan Dishubkominfo jika APBD 2012 telah disahkan. Untuk gaji para honorer yang dirumahkan tersebut selama 2011 telah dibayarkan seluruhnya, tanpa ada yang tertunda. Akibat ratusan pegawai yang dirumahkan tersebut dikhawatirkan Sayuti akan berpengaruh terhadap operasional dishubkominfo karena kekurangan sumber daya manusia (SDM). Kekurangan SDM ini tentu akan sangat berpengaruh sekali, kita lihat saja dulu gimana jadinya, tutur Sayuti. Namun mimpi buruk PHK tersebut tidak berlaku bagi honorer petugas halte, kebersihan dan satpam. Hal inilah menjadi kecemburuan dari beberapa pegawai yang di rumahkan tersebut. Kebijakan ini masih tidak adil, karena pegawai bagian kebersihan dan satpam tidak dirumahkan, sebut seorang honorer Jis (33) kepada Riau Pos. Datangi Kantor BKD Sementara itu, puluhan honorer Dishubkominfo Pekanbaru usai mengikuti pertemuan dengan Kadishub, mendatangi Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk mencari kejelasan nasib mereka. Kami tidak ada menandatangani kontrak perpanjangan, bahkan sudah keluar keputusan kami dirumahkan. Soal pelarangan tersebut kami sudah dengar, tapi kenapa di Satker lainnya ada yang sudah tanda tangan kontrak baru. Padahal kami sudah bekerja semaksimal mungkin, itu yang

harus dijelaskan, terang Boy, salah seorang tenaga honorer yang harus dirumahkan kepada Riau Pos kamis (29/12) saat mendatangi BKD Pekanbaru bersama rekan-rekan lainnya. Menurut Boy yang sudah bekerja sebagai honorer sejak 2005 lalu , dia dan rekan lainnya tidak pernah diangkat menjadi PNS. Meski sudah lama berada di Kantor BKD Pekanbaru, namun kepala BKD Pekanbaru tidak kunjung datang untuk memberikan keterangan. Ancaman PHK ini bukan hanya dirasakan honorer Dishub saja. Beberapa honorer lainnya juga kemungkinan akan bernasib sama. Di antaranya pegawai honorer e-KTP sebanyak 50 orang serta beberapa petugas kebersihan dan tenaga honorer teknis lainnya. Melihat kondisi tersebut, Sekretaris Kota Pekanbaru, HM Wardan menginstruksikan kepada satker agar segera mencari solusinya. Itu tanggung jawab Satker yang mempekerjakan mereka, pasti ada solusi bagaimana membayarkan gaji mereka. Yang tidak dibenarkan itu melakukan penerimaan honorer baru bukan yang lama harus di keluarkan. Jika kita memang memerlukan mereka kenapa tidak dipertahankan, sebutnya.(ilo/eko/rpg) Kuansing Berhentikan 1.178 Tenaga Honor

foto:ilustrasi Oleh: Haluan Riau Sindikasi - Selasa, 3 Januari 2012 | 00:30 WIB Powered by

Translate

INILAH.COM, Talukkuantan -Terhitung sejak Senin (2/1), Pemkab Kuansing secara serentak menyurati seluruh tenaga honor pramubakti yang berjumlah 1.178 orang di seluruh SKPD untuk tidak masuk kantor. Namun Pemkab Kuansing membantah kalau tenaga honorer tersebut diberhentikan tetapi hanya diistirahatkan alias dirumahkan. Tindakan 'merumahkan' tenaga honor ini dilakukan untuk mengoreksi dan melakukan evaluasi. Pasalnya, Pemkab Kuansing menilai tenaga honor yang ada kurang efektif karena jumlahnya terlalu banyak sehingga perlu diseleksi lagi alias dirampingkan. "Untuk sementara kita rumahkan dulu sambil kita mencari formulasi kembali," kata Sekda Kuansing Muharman melalui pesan singkatnya menjawab pertanyaan Haluan Riau, Senin (2/1) Muharman mengatakan, selanjutnya tenaga honor ini akan direkrut kembali sesuai kebutuhan. "Yang jelas saat ini kita serahkan kepada SKPD masing-masing untuk mengiventarisirnya serta membuat usulan kembali berapa tenaga yang memang betul-betul dibutuhkan. Kapan akan digunakan dan tenagah honor ini akan dikontrak kembali dan anggarannya kita rundingkan sesuai kebutuhan," katanya. Pemberhentian tenaga honor ini ternyata cukup berdampak pada kinerja di beberapa SKPD yang ada. Salah satu contoh pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kuansing yang memberhentikan sebanyak 15 orang tenaga honor pramubakti. Kadissosnaker, Tharmis mengatakan tenaga honor yang diberhentikan di antaranya 2 tenaga kebersihan, 2 penjaga kantor dan beberapa operator komputer serta staf. "Kalau untuk cleaning service, penjaga kantor dan operator komputer kita memang sangat membutuhkan oleh sebab itu saat ini kita sudah mengusulkan ke BKD untuk kebutuhan tersebut," ujarnya.uta Sebelumnya, anggota DPRD Kabupaten Kuansing menyatakan tidak setuju atas wacana pemberhentian tenaga honorer pramubakti yang jumlahnya mencapai 1.000-an orang lebih oleh Pemkab Kuansing. Karena hal tersebut memiliki dampak negatif terutama akan menimbulkan pengangguran yang cukup besar. Namun pemberhentian tenaga ini ternyata tetap dilakukan Pemkab Kuansing. Bantah PHK Tenaga Honor Penjabat Walikota Pekanbaru Syamsurizal membantah adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap tenaga honorer yang ada di lingkungan pemerintahan Kota Pekanbaru, termasuk 150 pegawai honorer di Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kota Pekanbaru.

"Tidak ada yang namanya tenaga honorer itu di PHK atau dirumahkan, yang ada mereka akan dibuatkan kontrak baru tahun 2012 ini, karena masa kontrak mereka ini dibuat setiap tahun secara kolektif dan untuk tahun 2012 ini kontraknya akan dirubah untuk perorangan," ungkap Syamsurizal menjawab Haluan Riau, Senin (2/1). Sebelumnya Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru Sayuti memberikan pernyataan pihaknya telah mem-PHK atau merumahkan 150 orang tenaga honorer di Dishub. Penyebabnya, karena tidak ada kejelasan dari APBD dan akan menunggu pemanggilan selanjutnya. Namun Syamsurizal menjamin semua tenaga honorer yang ada di lingkungan Pemko Pekanbaru jumlahnya pemcapai 3.000 orang ini tidak ada yang di PHK. Mantan Bupati Bengkalis ini mengatakan, untuk anggaran pembayaran honor mereka tahun 2012 sudah diajukan ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). "Perpanjangan kontrak akan diberlakukan kembali untuk 150 pegawai Dishubkominfo, sedangkan honorer yang ada di Dinas dan Badan terkait lainnya akan dipekerjakan secara outsourching dengan pihak ketiga. Untuk pembayaran gaji mereka sudah dianggarkan di Bappeda," jelasnya. Tenaga honor yang tidak mau dipekerjakan kembali secara outsourching, Syamsurizal tidak memaksakan kehendak. Para tenaga honor ini dipersilahkan untuk mundur. "Bagi yang keberatan dikontrak, yah silahkan mundur," tutupnya. Hanya saja Kepala BKD Pemko Pekanbaru Hermanius mengatakan belum ada kebijakan pasti tentang sistim pembayaran bagi pegawai honor di lingkungan Pemko Pekanbaru pasca adanya Peraturan Pemerintah tentang adanya larangan penganggaran APBD untuk membayar pegawai honor. "Untuk Pekanbaru belum ada keputusan tentang sistim pembayaran pegawai honor tersebut. Apalagi hingga saat ini PP tersebut juga masih jadi polemik di berbagai daerah karena banyaknya pegawai yang honor," ungkapnya. Hermanius juga menjelaskan jika nantinya aturan tersebut memang diterapkan, maka salah satu solusinya pegawai honorer tersebut di outsourching-kan. Akan tetapi masih ada permasalahan, pasalnya dalam outsourching tersebut pekerjaan yang harusnya menjadi pekerjaan PNS tidak boleh dikerjakan oleh tenaga outsourching tersebut. [mor]

Honorer Satker di Kuansing DijatahRabu, 25 Januari 2012 07:26 markoni

INDRAGIRINEWS.com, KUANSING - Rekrutmen jumlah tenaga pramubakti atau honor kantor yang pengangkatannya dari Kepala Satker yang ada di lingkungan Pemkab Kuansing,

sesuai dengan jatah yang telah ditentukan oleh Sekretariat Daerah (Setda) untuk masing-masing Satker.

Berapa yang kita tentukan untuk Satker, itulah nanti yang mereka rekrut. Jadi, bukan Satker yang menentukan jumlahnya, ungkap Sekdakab, Drs H Muharman MPd, Selasa (24/01/2012). Menurut Muharman, rekrutmennya tetap mengacu kepada analisa keperluan. Dan ini, berlaku untuk seluruh Satker. Misalkan tenaga penyuluh lapangan, berapa Satker terkait memerlukan, itulah yang ditentukan. Sementara, masih banyak tenaga PNS yang sebagai penyuluh belum bekerja maksimal. Kini kan itu yang jadi masalah, terkait jumlah kebutuhan. Makanya kita langsung memberikan jatah kepada setiap Satker. Siapa-siapa orangnya, Satker-lah yang menentukan dan merekrutnya, ungkap Muharman.

Honor

Kontrak

Terancam

Diberhentikan

H Muharman juga mengingatkan, para tenaga honor kontrak yang pengangkatannya berdasarkan Keputusan Bupati, bisa seketika diberhentikan. Apabila dalam bekerja tidak loyal, tidak disiplin dan pemalas. Termasuk pegawai kontrak juga akan kita berhentikan, kalau mereka tidak serius bekerja, dan tidak jelas ujung pangkalnya, sambung mantan Kepala BKD Kuansing itu. Menurut Muharman, berbagai macam perilaku pegawai ini. Oleh karenanya, bagi mereka yang tidak serius lagi untuk bekerja. Maka tinggal menunggu waktu saja untuk diberhentikan. Kadang kita heran melihat tenaga honor ini, kadang masuk, kadang tidak. Bahkan sering mereka tidak masuk, dan inilah nanti yang akan kita evaluasi, tambahnya. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ada sekitar 1.178 honor pramubakti di lingkungan Pemkab Kuantan Singingi yang telah dirumahkan. Dari jumlah ini, 40 persen di antaranya akan kena pangkas. Karena menurut Sekda Muharman, Pemkab hanya mengalokasikan dana untuk 60 persen di antara mereka. Jadi, mereka yang diangkat sesuai dengan ketersediaan anggaran. Muharman memperkirakan nanti akan direkrut sekitar 700 tenaga di antara mereka. Di luar 60 persen, pihaknya tidak memberikan adanya jaminan pembayaran honor. Sebab Pemkab hanya mengalokasikan hanya sekitar 60 persen untuk tenaga honor tersebut.(INC03/RPG.Ade

Info HonorerInfo Tenaga Honorer, Info CPNS Tenaga Honorer, Pengesahan RPP Honorer, PP Pegawai Tidak Tetap

Home Info PNS Info CPNS Info PTTP Info Guru Lowongan Kerja Info Pegawai Info ASN

Tak Berkantor, Tenaga Honorer Terima Gaji17:48 No comments

INILAH.COM, Baa - Puskesmas Oele memiliki seorang tenaga cleaning service berinisial AT yang tidak pernah bertugas tetapi selalu mendapatkan gaji sebagai tenaga kontrak. AT kini berdomisili di Desa Oesao, Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupangitu, saat yang bersangkutan datang untuk mengambil gaji sebagai tenaga kontraknya selama setahun Menurut sumber RND, saat AT kini berdomisili di Desa Oesao, Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang itu datang untuk mengambil gaji sebagai tenaga kontraknya selama setahun, Kepala Puskesmas Oele, Ester Bekakengan mamasukan nama AT. Namun ketika berkonsultasi dengan Bendahara Gaji Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao, Ester disarankan untuk membayar saja gaji AT sebanyak Rp10.800.000 karena AT merupakan salah satu atlet sepak bola Kabupaten Rote Ndao dan merupakan tenaga kontrak titipan salah seorang wakil rakyat daerah itu. Ia mengatakan, setelah mendengar saran dari Bendahara Gaji Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao maka Ester selaku Kepala Puskesmas lalu kembali membawa pulang absen dan memanipulasi tanda tangan dan menyerahkan kepada Bendahara Gaji Dinas Kesehatan. Saat menyerahkan absen itu, Ester juga tak lupa memasukan surat pernyataan tidak bertanggung jawab jika kedepan muncul persolaan terkait tenaga kontrak tersebut. Akhir 2011 lalu tenaga kontrak siluman itu ikut antri untuk mengambil gajinya selama setahun sebesar Rp10.800.000. Padahal dia tidak pernah masuk kerja. Sementara da tenaga kontrakyang sudah bekerja selama setahun tapi hanya menerima gaji enam bulan saja, kata sumber itu. Masih menurut sumber RND itu, ada proses kompromi untuk merugikan negara sehingga diharapkan para wakil rakyat Kabupaten Rote Ndao dapat memangil pelaku dan Kepala Dinas Kesehatan bersama Bendahara Gaji dan Kepala Puskesmas untuk dimintai penjelasannya sehingga dapat diketahui benang merah kasus menipulasi yang telah merugikan Negara itu. Ia juga berharap agar aparat keamanan melakukan penyelidikan guna mengungkap kasus mafia tenaga kontrak yang tidak prosedural dan merugikan masyarakat banyak itu agar kedepan ada efek jerahnya. Apalagi disinyalir, sindikasi tenaga kontrak itu melibatkan orang penting di Kabupaten Rote

Ndao. Hingga berita ini diturunkan kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao, dr Emiliayana Seran belum dapat dimintai komentarnya. Pasalnya ketika hendak ditemui RND, Sabtu (28/1) lalu, yang bersangkutan sedang sibuk. [mor]