presentation gedung dishub - pondasi.pptx

Upload: itto-samulano

Post on 15-Oct-2015

36 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

Perhitungan StrukturGedung Dinas Perhubungan Kota DepokDelta ArsitekturModel StrukturPada umumnya langkah langkah dalam melakukan struktur beton bertulang dimulai dari permodelan struktur, kemudian dilanjutkan dengan menginputkan beban ke dalam model struktur tersebut.

Setelah seluruh beban diinputkan dalam permodelan maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisa struktur untuk mendapatkan gaya dalam. Setelah didapat gaya dalam lalu dilanjutkan dengan mendesain penampang suatu elemen struktur untuk mengetahui jumlah tulangan yang diperlukan. Secara keseluruhan langkah langkah tersebut dilakukan secara manual sehingga jika jumlah elemen struktur maka hal tersebut akan membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan desain bangunan beton bertulang.

Perhitungan struktur bangunan Kantor Gedung Dinas Perhubungan Kota Depok dilakukan dengan komputer berbasis elemen hingga (finite element) untuk berbagai kombinasi pembebanan yang meliputi beban mati, beban hidup, dan beban gempa dengan pemodelan struktur 3-D (spaceframe). Pemodelan struktur dilakukan dengan Program ETABS (Extended 3D Analysis of Building Systems).

Model Struktur

Pemodelan 3DDenah BasemanModel Struktur

Denah Lt. 1 Denah Lt. 2Model Struktur

Denah Lt. 3 Denah Dak AtapPeraturan yang dipergunakanPeraturan dan standar yang digunakan dalam melakukan perhitungan dan analisis struktur adalah:Tata Cara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SNI 03-1727-1989-F).Peraturan Pembebanan Indonesia untuk gedung 1983 Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung (SKBI-1.3.53.1987).Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung (RSNI 03-1726-2010).Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SK SNI 03-2847-2002).

Mutu Bahan1. BetonUntuk semua elemen struktur kolom, balok, dan pelat digunakan beton dengan kuat tekan beton yang disyaratkan. Mutu beton yang dipergunakan pada perencanaan gedung ini adalah K-225(setara dengan fc = 18,675 MPa) dengan slump beton 12 cm.- Mutu beton : K-225 ~ fc = 18,675 MPa- Modulus elastis beton, Ec = 4700.fc = 20.310,853 MPa = N/mm2.

2. BajaUntuk baja tulangan dengan > 12 mm digunakan baja tulangan ulir (deform) BJTD 32 dengan tegangan leleh, fy = 320 MPa = 320 N/mm2.Untuk baja tulangan dengan 12 mm digunakan baja tulangan polos BJTP 24 dengan tegangan leleh, fy = 240 MPa = 240 N/mm2.Pada perencanaan gedung ini digunakan tulangan D22, D19, D16, 12, dan 10.Kombinasi PembebananSemua komponen struktur dirancang memiliki kekuatan minimal sebesar kekuatan yang dihitung berdasarkan kombinasi beban sebagai berikut :1. Kombinasi : 1,4 DL2. Kombinasi : 1,2 DL + 1,6 LL3. Kombinasi : 1,2 DL + Lr EDimana :1. D = beban mati (Dead load)2. L = beban hidup (Live load)3. Lr = beban hidup yang direduksi dengan factor 0,54. E = beban gempa (Earthquake)Kombinasi PembebananUntuk kombinasi pembebanan gempa dengan metode statik ekuivalen, menurut Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1726-2002) harus dilakukan dengan meninjau secara bersamaan 100% gempa arah X (Ex) dan 30% gempa arah Y (Ey), dan sebaliknya. Dengan demikian kombinasi pembebanan untuk gempa statik ekuivalen serta beban tsunami (Fx & Fy) dan beban angin (Wx & Wy) menjadi sebagai berikut :1. Kombinasi 1 COMB1 = 1,4 DL2. Kombinasi 2 COMB2 = 1,2 DL + 0,5 LL + Ex + 0,3Ey3. Kombinasi 3 COMB3 = 1,2 DL + 0,5 LL + Ex - 0,3Ey4. Kombinasi 4 COMB4 = 1,2 DL + 0,5 LL - Ex + 0,3Ey5. Kombinasi 5 COMB5 = 1,2 DL + 0,5 LL - Ex - 0,3Ey6. Kombinasi 6 COMB6 = 1,2 DL + 0,5 LL + 0,3Ex + Ey7. Kombinasi 7 COMB7 = 1,2 DL + 0,5 LL + 0,3Ex - Ey8. Kombinasi 8 COMB8 = 1,2 DL + 0,5 LL - 0,3Ex + Ey9. Kombinasi 9 COMB9 = 1,2 DL + 0,5 LL - 0,3Ex - EyPembebanan Beban Mati (DL)Beban Mati Sendiri (BS)Berat sendiri elemen struktur (BS) yang terdiri dari kolom, balok, sloof dan pelat lantai dihitung secara otomatis dalam ETABS dengan memberikan faktor pengali berat sendiri (self weight multiplier) sama dengan 1

Beban Mati Luar (DL)Untuk BalokBeban yang dipikul oleh balok adalah beban dinding : 250 Kg/m2 x 3 m = 750 Kg/m

* Ket : - 250 Kg/m2 = Nilai berat satuan Dinding pas. bata berdasarkan Tata Cara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SNI 03- 1727-1989-F)- 3m = Asumsi tinggi dinding

Gambar Beban Mati (DL) pada balokPembebanan Beban Mati (DL)Beban Mati Luar (DL)Untuk Pelat Lantai

Gambar Beban Mati (DL) pada pelat lantaiPembebanan Beban Hidup (LL)1. Beban Hidup Untuk Pelat LantaiBeban hidup (HIDUP) yang bekerja pada lantai bangunan tergantung dari fungsi ruang yang digunakan. Bangunan sebagai Perkantoran, oleh karena itu nilai beban hidupnya berdasarkan PPI 1983 sebesar 250 Kg/m2.

Untuk Pelat Lantai Dak AtapBeban hidup (HIDUP) yang bekerja pada lantai dak atap seperti beban hujan, oleh karena itu nilai beban hidupnya berdasarkan PPI 1983 sebesar 100 Kg/m2.

Gambar Beban Hidup (LL) pada pelat lantai

Pembebanan Gempa (Eq)Analisis beban gempa yang digunakan adalah statik ekivalen dan parameternya sesuai dengan SNI 03-1726-2010 tentang Tatacara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung. Kantor Gedung Dinas Perhubungan Kota Depok berada di Prov. Jawa Barat, untuk melakukan analisis beban gempa dibantu dengan Peta Hazard untuk menentukan parameter-parameter beban gempa.

Hasil analisa dan perhitungan beban gempa :

Gambar Beban Gempa Arah - X (Eqx)

Gambar Beban Gempa Arah - Y (Eqy)

Gambar Hasil Running Analysis

Data Untuk Perhitungan PondasiUntuk perhitungan Pondasi dibutuhkan data berat gedung per-joint (titik), nilai tersebut bisa diambil dari hasil resaksi perletakan.