modifikasi perancangan gedung rusunawa pt glen...

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2008

O l e h:

FACHRI SIDIQ

3106100128

MODIFIKASI PERANCANGAN GEDUNG

RUSUNAWA PT GLEN NUSA MARINE BALI

METODE PRACETAK (PRECAST) DENGAN

SISTEM GANDA (DUAL SYSTEM) PADA

ZONA GEMPA MENENGAH

MODIFIKASI RUSUNAWA (APARTEMEN)

LATAR BELAKANG

Peningkatan kebutuhan pembangunan

Mendorong berkembangnya metode konstruksiyang efektif dan efisien

Metode pracetak

• Tidak membutuhkan terlalu banyak bekisting dan penopang bekisting, serta praktis dan cepat dalam pelaksanaannya

•Keunggulan dalam hal kecepatan,kontrol kualitas, danKemudahan dalam pelaksanaan


LATAR BELAKANG

• Gedung Rusunawa 5 lantai tipikal WG 2

• Penggunaan metode pracetak akan diaplikasikan padagedung dengan denah beraturan dan pada zona gempamenengah dengan sistem ganda

• Modifikasi gedung menjadi apartemen

10 lantai tipikal Metode pracetak

• Sambungan yang digunakan adalah sambungan basah dengan pertimbangan kemudahan dalam pelaksanaan


PERUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana perubahan terhadap denah dan rincian penataan ruang setelah modifikasi?

2. Bagaimana asumsi pembebanan setelah ada modifikasi?3. Bagaimana menentukan dimensi struktur (Preliminary

Design) meliputi : bangunan atas: struktur primer : kolom, balok, dan shearwall; struktur sekunder : tangga, pelat dan lift bangunan bawah : pondasi?

4. Bagaimana merencanakan pondasi yang sesuai dengan besar beban yang dipikul dan kondisi tanah di lapangan?

5. Bagaimana penulangan setiap jenis elemen struktur yg akan direncanakan?


PERUMUSAN MASALAH

6. Bagaimana penggunaan dan penempatan dinding geser untuk menahan beban gempa?

7. Bagaimana HBK/joint yang digunakan?8. Bagaimana hasil akhir perancangan modifikasi?


BATASAN MASALAH

Adapun pembatasan yang dilakukan yaitu perencanaan struktur Gedung ditinjau dari segi teknis saja, yaitu :Proyek yang digunakan adalah:Nama Gedung : Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Mariso MakassarFungsi : Hunian TinggalJumlah Lantai : 5 lantai + atap bajaStruktur Utama: Struktur beton bertulang precast

Sistem Rangka : Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB)Zona Gempa : Dua (II)


BATASAN MASALAH

1. Gedung didesain menjadi gedung apartemen dengan menggunakan sistem ganda.

2. Gaya lateral yang direncanakan dalam tugas ini adalah gaya gempa pada zone IV.

3. Dalam perencanaan struktur, teknik pracetak digunakan pada balok, kolom dan pelat. Sedangkan untuk dinding geser digunakan teknik cor di tempat.

4. Meninjau metode pelaksanaan yang hanya berkaitan dengan perencanaan struktur.

5. Analisa struktur dengan menggunakan program bantu ETABs v9.06.6. Perancangan ini tidak termasuk memperhitungkan sistem kegunaan

bangunan, perencanaan pembuangan, saluran air bersih, instalasi / jaringan listrik, finishing ,biaya, dsb.

7. Tidak meninjau segi arsitektur


TINJAUAN PUSTAKA

1. Badan Standarisasi Nasional. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1726-2002).

2. Badan Standarisasi Nasional. Tata Cara Perhitungan struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002).

3. Badan Standarisasi Nasional. Tata Cara Perhitungan Pembebanan bangunan rumah dan gedung (RSNI 03-1727-1989/Mod. SEI/ASCE 7-02).

4. Chu-Kia Wang & C.G. Salmon, 1990, Desain Beton Bertulang, Jakarta, Erlangga, Jilid I & II, Edisi Keempat

5. Rachmat Purwono, 2005, Perencanaan Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa, Surabaya, ITS Press

6. PCI, 2004, PCI Design Handbook Precast and Prestress Concrete Sixth Edition, Chicago, Precast Institute

7. G. Nawy, Edward, 2001, Beton Prategang, Jakata, Erlangga, Jilid 2, Edisi Ketiga8. Tavio & Benny Kusuma, 2009, Desain Sistem Rangka Pemikul Momen dan

Dinding Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa, Surabaya, ITS Press9. Peraturan Beton Indonesia, PBI


METODOLOGI

START

PENGUMPULAN DATA DAN PENCARIAN

LITERATUR

PENENTUAN KRITERIA DESIGN

PRELIMINARY DESIGN

ANALISA STRUKTUR SEKUNDER

ANALISA PEMBEBANAN

ANALISA DENGAN ETABS V.9.0

ANALISA STRUKTUR UTAMA

GAMBAR RENCANA AUTOCAD 2008

FINISH

Not OK

OK


DENAH SEBELUM MODIFIKASI

DENAH SESUDAH MODIFIKASI

LIFT

LIFT

TANGGADARURAT

TANGGADARURAT

GAMBAR TAMPAK

DENAH PELAT

DENAH PEMBALOKAN

DENAH KOLOM


DATA BANGUNAN MODIFIKASI

Mutu Bahan fc‘ = 40 Mpafy = 400 MpaKategori gedung sebagai apartemen ( 10 lantai )

• Sistem struktur : Sistem Ganda• Kolom menggunakan kolom beton bertulang pracetak• Balok dan pelat menggunakan beton pracetak• Tinggi gedung = 35 m, dengan tinggi tiap lantai 3,5 m • WG 4 (menengah)• Lebar bangunan = 33 m• Panjang bangunan = 43,8 m.


PERENCANAAN STRUKTUR SEKUNDER

1. PERENCANAAN PELAT

2. PERENCANAAN TANGGA

3. PERENCANAAN BALOK LIFT


PERENCANAAN PELAT

Data-data perencanaan untuk penulangan pelat lantai :o Tebal pelat (pracetak + topping cor setempat) 130 mmo Tebal decking 20 mmo Diameter tulangan rencana 10 mmo Mutu tulangan fy = 400 MPao Mutu beton fc’ = 40 MPao β = 0,77 untuk fc’ = 40 MPao Untuk Sebelum komposit :

dx = 80-20- 10/2 = 55 mmdy = 80-20-10- 10/2 = 45 mm

o Untuk Sesudah komposit :dx = 130-20- 10/2 = 105 mmdy = 130-20-10- 10/2 = 95 mm


PELAT TIPE 1 (5,4 X 4,5)

Perhitungan penulangan sebelum komposit :Perhitungan menggunakan koefisien momen PBI 1971 hal 202 dengan asumsi terletak bebas keempat sisinya didapat persamaan momen:Mlx = 0,001 x q x Lx2 x X nilai X = 59Mly = 0,001 x q x Lx2 x X nilai X = 45

Perhitungan penulangan setelah komposit :Perhitungan menggunakan koefisien momen PBI 1971 hal 202 dengan asumsi terletak jepit elastis keempat sisinya didapat persamaan momen:Mlx = 0,001 x q x Lx2 x X nilai X = 46Mly = 0,001 x q x Lx2 x X nilai X = 38Mtx = -0,001 x q x Lx2 x X nilai X = 46Mty = -0,001 x q x Lx2 x X nilai X = 38

Perhitungan penulangan pada saat pengangkutan:Perhitungan menggunakan koefisien momen PCI figure 5.2.5 didapat persamaan momen:Mx = 0,0054 x w x a^2 x b nilai X = 4,5My = 0,0054 x w x a x b^2 nilai X = 5,4


PELAT TIPE 2 (4,5 X 4,2)



Perhitungan penulangan pada saat pengangkutan:Perhitungan menggunakan koefisien momen PCI figure 5.2.5 didapat persamaan momen:Mx = 0,0054 x w x a^2 x b nilai X = 4,2My = 0,0054 x w x a x b^2 nilai X = 4,5


PELAT TIPE 3 (4,2 X 3)



Perhitungan penulangan pada saat pengangkutan:Perhitungan menggunakan koefisien momen PCI figure 5.2.5 didapat persamaan momen:Mx = 0,0054 x w x a^2 x b nilai X = 3My = 0,0054 x w x a x b^2 nilai X = 4,2


PELAT TIPE 4 (5,4 X 3)Perhitungan penulangan sebelum komposit :Perhitungan menggunakan koefisien momen PBI 1971 hal 202 dengan asumsi terletak bebas keempat sisinya didapat persamaan momen:Mlx = 0,001 x q x Lx2 x X nilai X = 101,5Mly = 0,001 x q x Lx2 x X nilai X = 36,5

Perhitungan penulangan setelah komposit :Perhitungan menggunakan koefisien momen PBI 1971 hal 202 dengan asumsi terletak jepit elastis keempat sisinya didapat persamaan momen:Mlx = 0,001 x q x Lx2 x X nilai X = 62Mly = 0,001 x q x Lx2 x X nilai X = 34,5Mtx = -0,001 x q x Lx2 x X nilai X = 62Mty = -0,001 x q x Lx2 x X nilai X = 34,5

Perhitungan penulangan pada saat pengangkutan:Perhitungan menggunakan koefisien momen PCI figure 5.2.5 didapat persamaan momen:Mx = 0,0054 x w x a^2 x b nilai X = 3My = 0,0054 x w x a x b^2 nilai X = 5,4


TABEL PENULANGAN

Penulangan pelat yang terpakai atau yang akan dipasang adalah dipilih penulangan yang paling menentukan dari 3 kondisi yaitu sebelum komposit, sesudah komposit, pengangkatan.

Tipe Pelat

Tulangan Terpasang

Tulangan Lapangan Tulangan Tumpuan

Arah X Arah Y Arah X Arah Y

I (5,4 x 4,5)

Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200

As As As As

392,7 mm2 392,7 mm2 392,7 mm2 392,7 mm2

II (4,5 x 4,2)

Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200

As As As As

392,7 mm2 392,7 mm2 392,7 mm2 392,7 mm2

III (4,2 x 3)

Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200

As As As As

392,7 mm2 392,7 mm2 392,7 mm2 392,7 mm2

IV (3 x 2,7)

Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200 Ø10-200

As As As As

392,7 mm2 392,7 mm2 392,7 mm2 392,7 mm2


PERHITUNGAN TITIK ANGKAT (PCI HANDBOOK)


CONTOH PENGANGKATAN PELAT TIPE 1

DETAIL PENULANGAN PELAT TIPE 2

modifikasi perancangan gedung rusunawa pt glen...

Documents