1425 hi 2004 m -...

100
PERANAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI SEJARAH KI<:BUDA YAAN ISLAM Dl MTS NURUL BUDA PONDOI( J(ARY A T ANGERANG Olch: NURHAYATT NIM 9911015473 JURUSAN PENDIDJKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TLMU TARBlVAH DAN KEGURUAN UIN SY ARIF HIDAY A TULLAH .JAJ(ARTA 1425 HI 2004 M

Upload: hoangthu

Post on 24-Jul-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PERANAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI SEJARAH

KI<:BUDA YAAN ISLAM Dl MTS NURUL BUDA PONDOI( J(ARY A T ANGERANG

Olch:

NURHAYATT NIM 9911015473

JURUSAN PENDIDJKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TLMU TARBlVAH DAN KEGURUAN

UIN SY ARIF HIDAY A TULLAH .JAJ(ARTA 1425 HI 2004 M

PERA NAN GURU DA LAM MENGATAST lKESULITAN BELAJAR SISWA PADA BIDANG STlJDI SE.JARAH

J(_EBUDAYAAN ISLAM DI MTS NURUL HUDA PONDOK KARYA TANGERANG

Skripsi :

Diajukan Kepada Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Guna Mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

NlJRHAYATI NIM 9911015473

Di Bawah Bimbingan

Dra. Hj. Eri Rossatria, M. Ag NIP. 150 007 315

y,.,,,C M. Ag

NIP. 150 289 434

.JlJRlJSAN PENDIDlKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMlJ TARBlYAH DAN J(_E.GlJRlJAN

UIN SY ARIF HIDA YA1JJLLAH .JAl\:ARTA 1425 H / 2004 M

PENGESAHAN PANITlA UJlAN

Skripsi yang berjudul PERANAN GURU DALAM MENGATASl

KESULITAN BELA.JAR SIS\VA PADA BIDANG STUDI SEJARAH

KEBUDAYAAN ISLAM DI MTS NURUL HUDA PONDOKKARYA

TANG ERANG, telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UJN Syarif J-Jidayatullah Jakarta pada tanggal 28

Januan 2004, skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana strata l (S l) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam.

Jakarta, 28 Jan uari 2004

Sidang l\!lunaqasyah

Dekan I Ketua Merangkap Anggota

Prof. Dr .. H. Salman ·Iarun NIP. 150 062 568

Penguji l

Drs. H. M. Alisuf Sobri NIP. 150 033 454

Anggota

Pernbantu Dekan Ji / S ekretaris Merangkap Anggota

(\,,,

Dr. ~;,d,,MA NIP/150 231 356

Penguji II

....---- ~. -- -------J)rs.FI•. A. Syafi'ie Noor NIP. 150 0911 LJ03

KATA PENGANTAR

~ )1 J5"" )1 11 r

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hac\irat Allah SWT, yang dengan

rahmat, taufuk clan hiclayah-Nya, penulis clapat menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat dan salam semoga senantiasa di limpahkan kepada Nabi Muhammad

SAW, sahabat dan keluarganya.

Oleh karena itu skripsi 1111 tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa

bantuan berbagai pihak, pada kcscmpatan ini pcnulis menyampaikan tcrima

kasih yang sebesar-besarnya alas scgala bimbingan, bantuan serta pengarahan­

pengarahan yang telah diberikan kepada penulis. Ucapan terima kasih ini

clitujukan kepada :

I. Bapak Prof Dr. H. Salman Harun, Dekan Fakultas llmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak DR. Dede Rosyada

pernbantu dekan I yang telah memberikan informasi clan wacana baru

kepada penulis.

2. Bapak Ors. A, Fattah Wibisono M. Ag, Ketua Jurusan Pendidikan Agama

Islam, clan Bapak Akhmacl Shodik, M. Ag, Sekertaris .lurusan Pendidikan

Agama Jslam yang telah memberikan informasi dan wacana barn kepada

penulis.

3. Ibu Dra. Hj. Eri Rossatria, M. Ag dan Bapak Yudhi Munadhi, M. Ag yang

telah membimbing dan meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak A. Syafi'i, Dosen Penasehat Akademik yang telah memberikan

berbagai pengetahuan baru kepada penulis.

5. Pemimpin Perpustakaan UIN Syarif l-lidayatullah Jakarta, Fakultas llmu

Tarbiyah dan Keguruan beserta stafoya yang telah melayani dan

meminjamkan buku-buku yang diperlukan dalam rangka penulis skripsi ini.

6. Seluruh dosen Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah

memberikan berbagai informasi dan wacana baru selama penulis belajar di

U IN Syarif Hidayatullah Jakarta

7. Bapak J-1. M. 1-Iasyim Rais, Kepala sekolah MTs. Nurul l-luda Pondok

Karya, !bu Ora. Jamilah, guru SKI. !bu Ani, TU MTs. Nurul J-Juda yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian

dan seluruh responden yang telah bersedia bekerjasama dengan penulis

8. Ayahanda Tayo dan lbunda Muntiah yang dengan penuh keikhlasan clan

kesabaran memberikan perhatian dorongan dan bantuan yang tak terhingga.

9. Adinda Abdul Hair, Popunk, Dewi, Miftah, Silviyah, lin, Mae, Fitriah,

Ana, Afifah, Vivi, Awaliyah, Sa'anih, Dini, Anis, Ina, Sofiyeni, Tita,

rekan-rekan PAI kelas Adan seluruh rekan-rekan angkatan '99 serta semua

pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, namun tidak

mengurangi rasa sayang dan persahabatan yang telah ter1alin.

Semoga semua pihak yang telah mernbantu penulis rnenyelesaikan

skripsi ini mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT, Amin.

Akhirnya besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi penulis khususnya clan para pembaca budiman pada umumnya.

Pondok Karya, 7 Januari 2004

Penulis

DAFTAR !SI

KAT A PEN GANT AR .......... .

DAFTAR !SI .................................................................... .. JV

DAFTAR 'T'ABEL ........................................................... . VJ

BAB!

BAB II

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .. . . .. .. . .. . . .. .. . .. . . . . . . .. .. . .. ...

B. Pembatasan dan Perumusan Masai ah .. . .. . . . . .. .. . . .. .. . .. . 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .. . .. . .. . .. . . .. .. . .. . .. . .. . .. . . 7

D. Metode Pembahasan . .. .. . .. . .. . . .. . . .. . .. .. . . .. 8

E. Sistematika Penulisan .. . .. . . .. .. . .. . . .. .. . .. . . . . .. . .. . .. . .. . .. . . 8

TJNJAUAN TEORITIS

A Tugas dan Peran Guru dalam Proses Bclajar Mcngajar dan

Kompctensi Guru

I . Tu gas Guru ..... 10

2. Peranan Guru dalam Proses Belajar Mengajar ............ 12

3. Kompetensi Guru .. . .. . .. . .. . .. . . .. .. . .. . .. . . . .. . . .. .. . . .. . . l 8

B. Masalah Kesulitan Belajar

l. Pengertian Kesulitan BelaJar 23

2. Gejala-Gejala Kesulitan Belajar .......................... 20

3. Faktor-Faktor yang Mempcngaruhi

BAB 111

BABIV

BAB V

Kesulitan Belajar . . . .. . .. . .. . . .. .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. 27

4. Cara Mengatasi Kesulitan Belajar... . . . . . . . . 38

METODOLOGI PENEUTIAN

A. Populasi ........................................... .

B. Variabel Penelitian ........................... .

C. lnstrumen Pengumpulan Data .

D. Teknik Analisa Data ....................... .

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

32

32

33

34

1. Gambaran Um um MTs Nurul Huda ... .. . .. . . . ... .. . ... 49

2. Keadaan sarana dan prasarana ................... .

3. Keadaan guru ........................................ .

4. Keadaan Siswa ..................................... ..

5. Prestasi Belajar Siswa ................................. .

B. Analisis Data ........................................... ..

C. Pcran Guru dalam Mengatasi Kcsulitan Belajar ... .

PENUTUP

A. Kesi mpulan .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . . .. .. . . . ........ .

B. Saran-Saran ............................................... .

49

50

. ... 39

40

51

69

71

73

DAFTAR PUSTAKA .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 75

LAMP TRAN

DAFTAR TABEL

Tabel I Jurnlah siswa MTs. Nurul Huda tahun ajaran 2003-2004 ... . . 49

Tabet II Minat siswa terhadap rnata petajaran bidang agama ................... 51

Tabet lll Ketertarikan siswauntuk rnempetajari SI<.J ............................. 52

Tabel IV Perasaan siswa ketika mengikuti pclajaran SKJ di kelas 52

Tabet V Penampilan guru SKI dalam rnengajar di kelas ... .. . . .. ... . .. . . 53

Tabel VI Kcgiatan siswa ketika guru SKI sedang rnenjelaskan pelajaran ..... 54

Tabel VII Metode betajar yang biasa digunakan guru SKI . . 54

Tabel VIII Penjetasan guru SKI ..................................................... 55

Tabel IX Kesempatan bertanya bagi siswa ....................................... 56

Tabel X Pemberian tu gas setiap selesai satu pokok bahasan .................... 57

Tabet XI Bentuk tu gas yang diberikan guru SKI . .. .. . .. . .. . .. . .. . . .. .......... 58

Tabel XII Perasaan siswa ketika guru SKI tidak masuk .. . .. . ... . . . . . .. .. . 58

Tabel Xlll Tindakan siswa ketika memperoleh nilai jelek ...................... 59

Tabet XIV Sikap orang tua ketika anaknya memperoteh nitai jelek ........... 60

Tabel XV Tindakan guru ketika siswa mernperoleh nilai tinggi ............... 61

Tabel XVI Pendapat siswa mengenai kesulitan belajar ......................... 62

Tabel XVII Faktor penyebab kesulitan belajar .................................... 63

Tabel XVIII Materi pelajaran SKI yang dianggap sulit .......................... 64

Tabel XIX Cara mengatasi kesulitan belajar ..................................... 65

Tabel XX Bel ajar siswa di rumah .. . .. . . .. .. . .. . .. . . .. .. . .. . .. . .. .. . 66

Tabel XX! Sebab-sebab siswa rnengulangi petajaran SKI di rumah .. . . 67

BABI

PENDAI-lllLllAN

A. Latar Belalrnng Masalah

Manusia dalam kehidupannya selalu dihadapkan pada berbagai

permasalahan di antaranya adalah belajar. Belajar merupakan kewajiban

setiap orang beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan, dalam rangka

meningkatkan derajat kehidupan mereka. Hal ini dinyatakan dalam al

Qur'an Surat Al Mujadalah ayat 11 :

Artinya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat ... " (Al Mujadalah: 11) 1

Peserta didik adalah individu yang unik, yang mempunyai kesiapan

dan kemampuan fisik, psikis, serta intelektual yang berbeda satu sama

lainnya. Demikian pula halnya dalam proses belajar setiap peserta didik

mempunyai karakteristik yang berbeda, sebagaimana firman Allah SWT

dalam al Qur'an.

1 Al Qui" an dan Tafsirnya, Proyek Pengadaan Kitab Suci al Qur'an, (Depag RI: 1984/l 985) .Jilid v. h. 23

2

Artinya "Perhatikanlah bagaimana kami lebihkan sebagian dari mereka alas sebagian (vang lain)". (Q.S Al lsra' : 21) 2

Dengan demikian ini berarti bahwa, aktivitas belajar bagi setiap

individu tidak selamanya dapat berlangsung wajar. Kadang-kadang lancar,

kadang-kadang tidak, kadang-kadang dapat cepat menangkap apa yang

dipelajari, kadang-kadang terasa amat sulit. Dalam ha! semangat terkadang

semangatnya tinggi, tetapi terkadang juga sulit untuk mengadakan

konsentrasi. Hal ini dapat menimbulkan permasalahan belajar, yang biasa

disebut dengan kesulitan belajar.

Jika dilihat dari bidang studi yang dipelajari kesu.litan belajar terbagi

menjadi dua macam, yaitu : kesulitan belajar pada keseluruhan bidang studi

dan kesulitan belajar pada sebagian bidang studi saja.

Berdasarkan paparan diatas, ini berarti bahwa kesulitan belajar bisa

te~jadi pada bidang studi apapun. Begitu pula pada bidang studi SKI.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan siswa rnengalarni kesulitan

dalam belajar SKI. Diantaranya seperti yang dikemukakan oleh siswa siswi

2 Al Qur'an dan Tafairnya, Op. Cit . .Iii id V, h 538

3

MTs Nurul Huda. Mereka mengatakan bahwa kesulitan yang mereka alami

dalam mernpelajari SKI adalah karena kesulitan dalam rnenghapal narna-

narna tokoh, waktu, tempat clan peristiwa-peristiwa yang telah terjacli.

Selain itu faktor yang rnenyebabkan rnereka kesulitan belajar adalah

karena rnereka ticlak rnerniliki buku pelajaran khususnya buku pelajaran

SKI

Bidang studi SKI adalah bidang studi yang di dalarnnya rnembahas

tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi dan berkenaan clengan waktu,

tempat, nama-narna tokoh dan seluruh kehidupan manusia clari sejak fahir

sampai meninggal dunia yang berhubungan clengan kebuclayaan clan

peraclaban Islam.

Tujuan mempelajari SKI di MTs berdasarkan kurikulurn 1994

suplemen 1999 (adaptasi sistem semester) adalah :

l. Siswa mengetahui clan memaharni ajaran Islam yang mula-mula disarnpaikan Nabi Muhammad SAW, perkernbangan Islam periocle Mekkah clan Madiah; menghayati tekanan clan penderitaan Nabi, para sahabat dan keluarganya; rnenghargai clan rnengagumi kebijaksanaan Nabi dalam rnenetapkan langkah-Jangkah penyiaran Islam.

2. Siswa menghargai dan mengagumi kepribadian, pengorbanan dan kepeloporan "sahabat yang empat" dalam mendampingi Nabi clalam menyiarkan Islam; mengetahui dan menghargai proses pengangkatan mereka menjadi khalifah serta peninggalan-peninggalan mereka.3

·1 GBPP, Kurikulum 1994 dan Suplemcn 1999 A<laptasi Sistem Semester, MTs. Mata

Pelajaran SK!

4

Sedangkan menurut Mahmud Yunus tujuan mempelajari SKI adalah

1. Mengetahui kemajuan atau kemunduran bangsa yang menganut agama Islam dan sebab-sebabnya.

2. Mengetahui pahlawan-pahlawan dan tokoh-tokoh yang telah berjasa menyiarkan agama Islam.

3. Mengetahui sumbangan Islam dalam ilmu pengetahuan, kebudayaan dan peradaban terhadap dunia.

4. Mengetahui masyarakat Islam yang adil dan rnakmur yang telah dibina oleh Nabi, sahabat-sahabatnya dan khulafaurrasyidin.

5. Agar dapat rnengambil pelajaran pada zaman keemasan dalam sejarah Islam .4

Berdasarkan tujuan yang telah dikemukakan diatas, jelas bahwa SKI

merupakan salah satu pelajaran yang penting karena didalamnya tidak

hanya berisi rentetan kejadian atau peristiwa tanpa arti sama sekali. Tetapi

di dalamnya mengandung arti yang sangat penting bagi generasi-generasi

penerus dan bisa dijadikan sebagai eerminan diri, sumber pengalaman dan

pelajaran yang tidak temilai harganya untuk bekal meneruskan perjuangan

dan pembangunan di rnasa mendatang. Hal ini menunjukkan bahwa

kesulitan belajar siswa dalam bidang stucli SKI harus diatasi, karena hal ini

bisa berclampak negatif cliantaranya siswa kurang memahami ajaran lsalam

yang clisampaikan Nabi, siswa kurang menghargai perjuangan yang

clilakukan oleh Nabi, sahabat-sahabatnya dan khulafaurrasyidin dalam

menyiarkan Islam. Selain itu kesulitan belajar juga bisa menyebabkan

renclahnya prestasi belajar siswa.

·1 Mahmud Yunus, Metodik Khusus Pendidikan Agama ls/am, (Jakam : CV Al Hidayah, I 965

M/1385 H), Cet. I h. 19

5

Di sekolah yang be1ianggung jawab terhadap pendidikan adalah

guru, karena guru merupakan faktor utama dalam proses pendidikan. la

memegang peranan yang sangat penting. Peranan yang dimaksud disini

adalah serangkaian tingkah Jaku yang saling berkaitan yang dilakukan

dalam suatu situasi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan perubahan

tingkah laku dan perkembangan siswa yang menjadi tujuannya. Dengan

demikian agar tujuan dari pembelajaran dapat tercapai seoptimal mungkin,

malca kesulitan belajar siswa harus segera diatasi. Dalam mengatasi

kesulitan belajar ini peran guru sangat dibutuhkan. Karena guru lebih

mengerti karakteristik belajar dari siswa-siswanya.

Mengingat betapa pentingnya peran seorang guru dalam

membimbing belajar s1swa, terutama bimbingan belajar dalam mengatasi

kesulitan belajar, maka penulis mencoba membahas masalah ini dengan

memilih judul "PERANAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN

BELA.TAR SISWA PADA BJDANG STUDJ SEJARAHKEBUDAYAAN

TS LAM OT MTS NURUL HUDA PONDOK KARY A".

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

I. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan dalam skiripsi ini lebih terarah dan dapat

dipahami maka permasalahan yang akan di bah as d ibatasi pad a hal-hal

sebagai berikut :

6

a. Peran guru, yang dimaksud peran guru disini adalah usaha atau

upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa.

Dimana guru berperan sebagai pernbimbing dalarn belajar.

b. Kesulitan belajar, yang dimaksud disini adalah kesulitan s1swa

dalam belajar SKI di sekolah.

c. Bidang studi SKI adalah bidang studi yang diajarkan di lembaga

pendidikan formal. Lernbaga pendidikan formal yang dirnaksucl

adalah MTs Nurul Huda.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas mal<a permasalahan

pokok (mayor research question) yang hendak clijadikan sasaran

penelitian aclalah: "Bagaimana peranan guru dalam mengatasi kesulitan

belajar siswa pada bidang studi Sejarah Kebudayaan Islam di MTs.

Nurul Huda Pondok Karya?''.

Untuk mcmudahkan penulis dalam menjawab mayor research

question tersebut, maka dibuatlah minor research question sebagai

berikut:

7

a. Faktor-faktor apa saja yang dapat menimbulkan kesulitan belajar 'I

b. Upaya apa yang dilakukan guru dalam mengatasi kesulitan belajar

tersebut?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

apa peran guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa.

Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :

a. Mengetahui sebab-sebab s1swa mengalami kesulitan dalam

mempelajari SKI.

b. Mengetahui antisipasi yang akan dilakukan oleh. guru dalam

mengatasi kesulitan belajar siswa.

2. Manfaat Penelitian

Setelah mengetahui sebab-sebab s1swa mengalami kesulitan

belajar SKI dan antisipasi yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi

kesulitan belajar, maka hasil penelitian ini clapat clijaclikan sebagai

pedoman bagi guru, orang tua, masyarakat, penulis dan pihak lain yang

mempunyai perhatian terhadap permasalahan yang dibahas.

8

D. Metode Pembahasan

Metode yang digunakan dalam pembahasan skiripsi ini .penulis

adalah "Deskriptif Analitis" yaitu metode yang meneliti dan menemukan

informasi yang seluas-luasnya tentang variabel yang bersangkutan dan

tidak bermaksud mengidentifikasikan hubungan antara variabel.5

Metode tersebut ditunjang oleh data-data yang diperoleh melalui :

1. Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu pengurnpulan data dari

lokasi penelitian yang tujuan utamanya mencari jawaban dari

pertanyaan dalam perumusan masalah.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu pengumpulan data dan

informasi dengan cara membaca buku-buku, majalah, naskah, makalah­

makalah dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan judul skripsi.

Adapun pedoman yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah

buku Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, Desertasi VIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang diterbitkan oleh UIN Jakarta Press 2002.

E. Sistcmatika Pcnulisan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis membagi menjadi lima bab dan

setiap bab terdapat sub bab. Adapun sistematika penulisan ini adalah

sebagai berikut :

5 Sumadi Suryabrata, Metouo!ogi Pene/ilian, (Jakarta Rajawli Press, I 995), Cet. IX, h. l 9

9

Bab I Pendahuluan, yang mencakup latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metode pembahasan clan sistematika penulisan.

Bab Il Tinjauan teotitis tentang tugas clan peran guru clalam proses

belajar mengajar, masalah kesulitan belajar yang meliputi :

pengertian kesulitan belajar, gejala-gejala kesulitan belajar dan

faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar, clan earn

mengatasi kesulitan belajar.

Bab JI] Metodologi penelitian mencakup populasi variabel penelitian,

instrumen pengumpulan data clan teknik analisa data.

Bab JV Hasil penelitian mencakup deskripsi data terdiri atas gambaran

BabV

umum sekolah MTs. Nurul Huda keaclaan sarana dan prasarana,

keaclaan guru, keadaan siswa clan prestasi belajar siswa, analisis

data dan peran guru dalam mengatasi kesul itan be I ajar siswa.

Penutup mencakup kesimpulan dan saran.

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Tugas dan Peranan Guru daiam Proses Belajar Meng;ajar

1. Tugas Guru

a. Tugas Profesional

Tugas profesional yaitu tugas yang berkenaan dengan profesi

dalam ha! ini tugas guru mencakup. Tugas menclidik, mengajar dan

melatih. Mencliclik berarti meneruskan clan mengembangkan nilai­

nilai hidup. Untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik maka

seorang guru henclaknya memahami segala aspek pribadi anak

clidiknya, baik segi jasmani maupun segi rohani. Guru henclaknya

mengenal clan memahami tingkat perkembangan anak cliclik (siswa).

Disamping memahami siswa, guru juga hams men gen al clan

memahami clirinya, agar terhindar clari konflik yang berhubungan

dengan tugasnya seperti frustasi dan ketidakmampuan menyesuaikan

clirinya, sehingga ia dapat memahami dan membantu siswa dengan

sebaik-baiknya.

Mengajar berarti meneruskan clan mengembangkan ilmu

pengetahuan clan teknologi. Mengajar merupakan suatu perbuatan

11

yang memerlukan tanggung jawab yang cukup berat. Berhasilnya

pendidikan siswa bergantung pada sejauh mana guru bertanggung

jawab dalam melaksanakan tugasnya.1

Mengajar pada prinsipnya membimbing siswa dalam kegiatan

belajar mengajar atau mengandung pengertian bahwa mengajar

merupakan suatu usaha mengorgamsas1 lingkungan dalam

hubungannya dengan anak didik dan bahan pengapran yang

menimbulkan proses belajar. Pengertian ini mengandung makna

bahwa guru dituntut sebagai organisator kegiatan belajar siswa.2

Melatih berarti mengembangkan keterampilan siswa. Seo1:ang

guru selain bertugas mendidik dan mengajar juga dituntut untuk

melatih agar siswanya memiliki suatu keterampilan sesuai dengan

bakat dan minatnya sehingga ketika siswa tersebut lulus ia langsung

bisa mempraktekkan ilmu yang didapatnya dan menjadi tenaga

terampil sehingga bisa mengembangkan teknologi yang ada.

1 Moharnmad Uzer Us111an, Ale1!/alli (Jffru J>rr?fesional, (Bandung : PT. R.e1naja Rosdakarya, 1997), Edisi ke-2, Cet. VTll, h. 6.

2 Ibid, h. 7

12

b. Tugas Manusiawi (Human Resposibility)

Tugas manusiawi yaitu tugas sebagai manusia dalarn hal ini,

guru bertugas mewujudkan seluruh potensi yang dimilikinya,

rnelakukan auto-identifikasi dan auto-pengertian untuk dapat

menempatkan dirinya didalam keseluruhan kernanusiaan.3

Disamping sebagai tugas manusiawi. Di sekolah guru harus mampu

rnenjadikan dirinya sebagai orang tua kedua setelah keluarga.

c. Tugas Kemasyarakatan (Civic Mission)

Yaitu tugas guru sebagai anggota masyarakat, seorang guru

diharapkan dapat rnenyurnbangkan ilmu pengetahuan. Untuk

kemajuan masyarakat dan bangsa. lni berarti bahwa guru

berkewajiban rnencerdaskan bangsa menuju pernbentukan manusia

Indonesia seutuhnya yang berrnoral pancasila.4

2. Peranan Guru dalam Proses Belajar Mengajar

Perkembangan ilmu dan teknologi yang disertai clengan

perkembangan sosial budaya yang berlangsung dengan deras dewasa ini

3 }l. M. Surya, Bi1nbinKan dan Konselinf.f: 1-6: MKDK 2202 / 2 sks, (Jakarta : Universitas Terbuka, 1997), Cit, h. 64

4 Ibid, h. 7

13

telah membuat peran guru meningkat dari sebagai pengajar menjadi

sebagai direktur (pengarah) belajar. Sebagai direktur belajar, tugas dan

tanggung jawab guru menjadi meningkat yang ke dalamnya termasuk

fungsi-fungsi guru sebagai perencana pengajaran, pengelola pengajaran,

penilai hasil belajar, scbagai motivator belajar dan sebagai pembimbing.

Sebagai perencana atau perancang, l'ungsi in1 menghendaki guru

untuk senantiasa mampu dan siap merancang kegiatan belajar mengajar

yag berhasil guna dan berdaya guna. Untuk itu seorang guru harus

memiliki pengetahuan yang cukup memadai tentang prinsip-prinsip

belajar, sebagai suatu bahan dalam merancang kegiatan belajar

mengajar. Rancangan tersebut sekurang-kurangnya meliputi hal-hal

sebagai berikut :

a. Memilih dan menentukan bahan pelajaran.

b. Merumuskan tujuan penyajian bahan pelajaran.

c. Memilih metode penyajian bahan pelajaran yang tepat

d. Menyelenggarakan kegiatan evaluasi prestasi belajar.5

5 Muhibbin Syah, J>sikolo,f.{i J>e11didika11 cle11p;a11 J>e1ulekala11 Baru, (Bandung : Rosda Karya, 1997), Cet. Ill, h. 25 I

I4

Guru sebagai pengelola pengajaran harus mampu mengelola

seluruh proses kegiatan belajar mengajar dengan menciptakan kondisi-

kondisi belajar sedemikian rupa sehingga setiap siswa dapat belajar

secara efektif dan efisien. 6

Sedangkan guru dengan fungsinya sebagai evaluator (penilai

hasil belajar), dituntut untuk senantisa mengikuti perkembangan taraf

kemajuan prestasi belajar atau kinerja akademik siswa dalam setiap

kurun waktu pembelajaran. Dengan demikian, guru dapat mengetahui

keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran,

dan ketepatan a tau keefisienan metode pengqjaran. 7

Selanjutnya inl'onnasi dan data yang diperoleh guru dari kegiatan

evaluasi bisa dijadikan sebagai feed back untuk melakukan penindak

lanjutan prose'.. belqjar mengajar, clan pertimbangan dalam memperbaiki

atau meningkatkan penyelenggaraan proses belajar mengajar pada masa

yang akan datang, agar kegiatan belajar mengajar tidak akan statis,

tetapi terus meningkat.8

6 Siameto, Op. Cit., h. 98 7 Muhammad Uzair Usman, Op. Cit., h. I I

' I hid, h. I 2

15

Selanjutnya dalam perannya sebagai direktur belajar, hendah1ya

guru selalu berusaha untuk menimbulkan, memelihara dan

meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, karena motifberprestasi

mempunyai relasi positif dan cukup berarti terhadap pencapaian prestasi

belajar. Ini berarti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar banyak

ditentukan oleh tinggi rend aim ya motif berprestasi.9

Dalam hubungan ini guru mempunyai fungsi sebagai motivator.

lni berarti guru harus dapat merangsang dan memberikan dorongan

serta reinforcement untuk mendinamisasikan potensi s1swa,

menimbulkan swadaya (aktifitas) dan daya cipta (kreatifitas) siswa.

Dalam keseluruhan kegiatan belajar mengajar. 10 Ada em pat ha! yang

dapat dikerjakan guru dalam memberika motivasi yaitu :

1. Membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar

2. Menjelaskan secara kongkrit kepada siswa apa yang dapat dilakukan

pada akhir pengajaran

" Abu Ahmadi, Widodo Supriyono, Psikolofii Belaiar, (Jakarta :Rieneka Cipta, 1991 ), Cet. I, h. JOO

10 Sardi man, fllleraksi da11 Motivasi Bela;ar Pedoma11 Baf{i Guru da11 Ca/011 Guru, (Jakarta : Rajawali, 1990), Cet III, h. 142

16

3. Memberikan ganjaran terhadap prestasi yang dicapai sehingga dapat

merangsang untuk mencapai prestasi yang leb1h baik di kemudian

hari

4. Membentuk kebiasaan belajar yang baik. u

Sebagai direktur belajar, pendekatan yang clipergunakan dalam

pembelajaran tidak hanya pendekatan intruksional akan tetapi disertai

dengan pendekatan pribac!i. Melalui pendekatan pribadi ini diharapkan

guru dapat mengenal clan memahami siswa secara lebih menc!alam

sehingga dapat membantu dalam keseluruhan proses belajarnya. Dengan

perkataan lain, sebagai direktur belajar guru sekaligus berperan sebagai

pembimbing dalam proses pembelajaran.

Sebagai pembimbing c!alam proses pembelajaran, ini berarti guru

dituntut untuk mampu memberikan birnbingan belajar kepada siswanya.

Tujuan bimbingan belajar secara umurn adalah membantu muric!-murid

agar mendapat penyesuaian yang baik c!idalam situasi belajar, sehingga

setiap murid dapat belajar dengan efisien sesuai dengan kemampuan

yang dimilikinya.

11 Slameto, Op.Cit., h.99

17

Untuk lebih jelasnya tujuan pelayanan birnbingan belajar clirinci

sebagai berikut :

1. Mencarikan cara-cara belajar yang efisien clan efektif bagi seorang

anak atau kelornpok anak.

2. Menunjukkan cara-cara rnempelajari clan menggunakan buku

pelajaran.

3. Memberikan infonnasi (sarana clan petunjuk) bagi yang

rnernanfaatkan perpustakaan.

4. Menunjukkan cara-cara menghaclapi kesulitan belajar dalam bidang

d. 12

stu 1 tertentu.

Guru sebagai pembimbing dituntut untuk rnengadakan pendekatan

bukan saja melalui pendekatan intruksional, akan tetapi clibarengi

dengan pendekatan yang bersifat pribadi dalam setiap proses belajar

mengajar berlangsung, dengan penclekatan pribadi semacam ini guru

akan secara langsung mengenal clan memaharni rnurid-rnuridnya secara

lebih mendalam sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang optimal.

Sebagai pembimbing clalam belajar, guru diharapkan mampu untuk:

12 Abu Ahmadi, Op. Cit, h. l 05

18

l. Mengenal dan memahami setiap siswa baik secara individu maupun

kelompok

2. Memberikan informasi yang diperlukan dalam proses belajar

3. Memberikan kesernpatan yang mernadai agar setiap s1swa

dapatbelajar sesuai dengan karakteristik pribaclinya

4. Mernbantu setiap siswa dalam mengatasi rnasalah-rnasalah pribadi

yang dihadapinya.

5. Menilai keberhasilan setiap langkah kegiatan yang telah clilakukan. 13

3. Kornpetensi Guru

Mengingat tugas clan peran guru yang begitu kompleks, malrn

seorang guru hams berkompeten dibidangnya. Kompetensi guru

merupakan kernampuan-kemarnpuan seorang guru dalam melaksanakan

kewajiban-kewajiban secara berta.nggungjawab dan layak. 14

Adapun jenis-jenis kompete.nsi yang hams dimiliki seorang guru

ad al ah:

13 Slameto, Op.Cit. h.100 14 Muhammad llzair Usman, Op. Cit. h 4

I. Kompetensi Pribadi Kemampuan pribadi dan meliputi hal-hal berikut. I. I. Mengembangkan kepribadian

1 . I. I. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa - Mengkaji ajaran agarna yang dianut - Mengamalkan ajaran-ajaran agama yang dianut

19

- Menghayati peristiwa yang rnencerminkan sikap saling menghargai antarumat beragama .

. 1.2. Berperan dalam masyarakat sebagai warga negara yang berjiwa Pancasila. - Mengkaji berbagai ciri manusia Pancasila - Mengkaji sifat-sifat kepatriotan bangsa Indonesia - Menghayati unman para patriot dalam merebut,

mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan. - Mernbiasakan diri menerapkan nilai-nilai Pancasila

dalam kehidupan. Mengkaji huhungan manusia dengan lingkungan alamiah dan buatan.

- Membiasakan diri menghargai dan memelihara mutu lingkungan hidup .

. l .3. Mengembangkan sifat-sifat terpuji yang dipersyaratkan bagi jabatan guru. - Mengkaji sifat-sifat terpuji yang harus dimiliki oleh

guru - Membiasakan diri menerapkan sifat-sifat sabar,

demokratis, menghargai pendapat orang lain, so pan santun dan tanggapan terhadap pembaharuan.

1.2. Berinteraksi dan berkomunikasi. l .2.1. Berinteraksi dengan sejawat untuk meningkatkan

kemampuan profesional. - Mengkaji ajaran struktur organisasi Depclikbud - Mengkaji hubungan kerja profesional - Berlatih menerima dan memberikan balikan - Membiasakan diri mengikuti perkembangan profesi

1.2.2. Berinteraksi dengan masyarakat untuk penuaian misi penclidikan.

20

- Mengkaji berbagai lembaga kemasyarakatan yang berkaitan dengan pendidikan.

- Berlatih menyelenggarakan kegiatan kemasyarakatan yang menunjang usaha pendidikan

1.3. Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan 1.3.1. Membimbing siswa yang mengalami kesulitan belajar

- Mcngkaji konscp-konscp dasar bimbingan - Berlatih mengenal kesulitan belajar murid - Berlatih memberikan bimbingan kepada murid yang

mengalami kesulitan belajar l.3.2. Membimbing murid yang berkelainan dan berbakat

khusus Mengkaji em-cm anak berkelainan dan berbakat khusus.

- Berlatih mengenal anak berkelainan dan berbakat khusus

- Berlatih menyelenggarakan kegiatan untuk anak berkelainan dan berbakat khusus

l .4. Melaksanakan administrasi sekolah 1.4. l. Mengenal pengadministrasian kegiatan sekolah

- Mengkaji berbagai jenis dan sarana administrasi sekolah

- Mengkaji pedoman administrasi pendidikan 1.4.2. Melaksanakan kegiatan administrasi sekolah

- Berlatih mem buat dan mengisi berbagai format administrasi sekolah

- Berlatih menyelenggarakan administrasi sekolah 1.5. Melaksanakan penelitian sederhana untuk keperluan

penga_1aran 1.5. l. Mengkaji konsep dasar penelitian ilmiah

- Mengkaji konsep dasar penelitian ilmiah yang sederhana

- Memahami laporan penelitian sederhana untuk kepentingan pengajaran

1.5.2. Melaksanakan penelitian sederhana - Menyelenggarakan penelitian sederhana untuk

keperluan pengajaran

21

- Membiasakan diri melakukan penelitian untuk keperluan pegajaran.

2. Kompetensi Profesional Kemampuan profesional ini meliputi hal-hal berikut: 2.1. Menguasai landasan kependidikan

2.1.1. Mengenal tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan pcndidikan nasional - Mengkaji tujuan pendidikan nasional - Mengkaji tujuan pendidikan dasar dan menengah - Meneliti kaitan anatar tujuan pendidikan dasar clan

menengah dengan tujuan pendidikan nasional Mengkaji kegiatan-kegiatan pengajaran yang menunjang pencapaian tujuan pendidikan nasional .

2.1.2. Mengenal fungsi sekolah dalam masyarnkat - Mengkaji peranan sekolah sebagai pusat pendidikan

dan kebudayaan - Mengkaji peristiwa-peristiwa yang mencerminkan

sekolah sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan - Mengelola kegiatan sekolah yang mencerminkan

sekolah sebagai pusat pendidikan dan kebusayaan 2.1.3. Mengenal prinsip-prinsip psikologi pendidikan yang dapat

di manfaatkan dalam proses belajar mengajar. Mengkaji jenis perbuatan untuk memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap.

- Mengkaji prinsip-prinsip belajar - Menerapkan prinsip-prinsip belajar dalam kegiatan

belajar mengajar 2.2. Menguasai bahan pengajaran

2.2.1. Menguasai bahan pengajaran kurikulum pendidikan dasar dan menengah - Mengkaji kurikulum pendidikan dasar dan menengah - Menelaah buku teks pendidikan dasar dan menengah - Menelaah buku pedoman khusus bidang studi - Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dinyatakan

dalam buku teks dan buku pedoman khusus. 2.2.2. Menguasai bahan pengayaan

22

- Mengkaji bahan penunjang yang relevan dengan bahan bidang studi/mata pelajaran

- Mengkaji bahan penunjang yang relevan dengan profesi guru.

2.3. Menyusun program pengajaran 2.3.1. Menetapkan tujuan pembelajaran

- Mengkaji ciri-ciri tujuan pembclajaran - Dapat merumuskan tujuan pembelajaran - Menetapkan tujuan pern belajaran un11tk satu satuan

pernbelajaran/ pokok bahasan 2.3.2. Memilih dan rnengembangkan bahan pembelajaran

- Dapat mernilih bahan pernbelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

- Mengernbangkan bahan pembelajaran sesuai dengan tujuan pernbelajaran yang ingin dicapai

2.3.3. Memilih dan rnengernbangkan strategi belajar rnengajar - Mengkaji berbagai metode rnengajar - Dapat rnernil ih rnetode mengajar yang tepat - Merancang prosedur belajar mengajar yang tepat.

2.3.4. Memilih dan rnengembangkan media pengil;Jaran yang sesua1 - Mengkaji berbagai media pengajaran - Memilih media pengajaran yang tepat - Membuat media pengajaran yang sederham1 - Menggunakan media pengajaran

2.3.5. Memilih dan rnemanfaatkan sumber belajar - Mengkil;ji berbagai jenis dan keguanaan sumber belajar - Memanfaatkan sumber belajar yang tepat.

2.4. Melaksanakan program pengajaran 2.4. l. Menciptakan iklim belil;jar mengajar yang tepat

- Mengkaji prinsip-prinsip pengelolaan kelas - Mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi suasana

belajar mengajar - Menciptakan suasana belajar yang baik - Menangani masalah pengajaran dan pengelolaan

2.4.2. Mengatur ruang belajar

- Myn9k~_ji byrl?~?~i t~\l! ruang byJf\jar ': - . ,

23

- Mengkaji kegunaan sarana clan prasarana kelas - Mengatur mang belajar yangt tepat

2.4.3 .. Mengelola interaksi belajar mengajar Mengkaji cara-cara mengamati kegiatan belajar mengajar

- Dapat mengamati kegiatan belajar mengajar - Menguasai berbagai ketrampilan clasar mengajar - Dapat menggunakan berbagai ketrampilan clasar

mengajar - Dapat mengatur murid dalam kegiatan belajar

mengaJar 2.5. Menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah

clilaksanakan 2.5. l. Menilai prestasi muricl untuk kepentingan pengajaran

- Mengkaji konsep dasar penilaian - Mengkaji berbagai teknik penilaian - Menyusun alat penilaian - Mengkaji cara mengelola clan menafsirkan data. unutk

menetapkan tarafpencapaian muricl - Dapat menyelenggarakan penilaian p•oncapaian muricl

2.5.2. Menilai proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan - Menyelenggarakan penilaian untuk perbaikan proses

belajar mengajar - Dapat memanfaatkan hasil penelitian untuk perbaikan

proses belajar mengajar. ii;

H. Masnlah Kcsulitan Belajar

1. Pengertian Kesulitan Belajar

Kesulitan belajar menurut Drs. M. Dalyono dalam bukunya

Psikologi Penclidikan adalah "Keaclaan dimana anak cliclik atau siswa

tidak clapat belajar sebagaimana mestinya". 1~

'9 Ibid, It 16-19 1~M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), Cet !, h. 229

24

Abin Syamsudin Makmun, dalam bukunya Psikologi Pendidikan

memberikan pengertian kesulitan belajar ialah "Apabila seorang siswa

tidak dapat mencapai taraf kualifikasi hasil be la jar tertentu (berdasarkan

ukuran kriteria keberhasilan seperti yang dinyatakan dalam TIK atau

ukuran tingkat kapasitas atau kemampuan dalam program pelajaran time

allowed dan atau tingkat perkembangannya)". 1~

Sedangkan menurut M. Alisuf Sabri dalam bukunya Psikologi

Pendidikan, bahwa yang dimaksud dengan "Kesulitan Belajar adalah

kesukaran siswa dalam menerima atau menyerap pelajaran di

sekolah". 18

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan, bahwa yang

dimaksud dengan kesulitan belajar adalah "Keadaan dimana seorang

anak tidak dapat belajar sebagaimana mestinya atau dengan kata lain ia

mengalami kesukaran dalam menerima atau menyerap pelajaran

sehingga siswa tidak dapat mencapai taraf kualifikasi hasil belajar

tertentu, baik yang berdasarkan ukuran kriteria keberhasilan yang

dinyatakan dalam TIK, maupun ukuran kriteria keberhasilan

berdasarkan tingkat perkembangannya.

1 'I' Abin Syamsudin Makmun, Psikologi Pe11didika11 Pera11gkat Sistem Pengajara11 Modul, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karyn, 2001), Cet IV, h. 308.

18 M. Alisup Sabri, Psiko/ogi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional IAIN Faku/tas Tarbivah. (Jakarta: PedomRn Tlmn T~v~ }Q(}h\ r .... t TT h QQ

2(!'

Kesulitan belajar siswa tersebut jangan dibiarkan berlarut-larut

oleh guru, tetapi harus segera cliketahui dan diatasi oleh guru

berdasarkan gejala-gejala yang tampak pada diri siswa.

2. Gejala-Gejala Kesulitan Belajar

Gejala-gejala yang mcnunjukkan kcsulitan belajar clapat cliamati

dalam berbagai bentuk. Menurut Moh. Surya, ada beberapa ciri tingkah

laku yang merupakan manifestasi dari gejala kesulitan belajar, antara

lain:

a. Menunjukkan hasil belajar yang rendah (dibawah rata-rata nilai yang

dicapai oleh kelompok kelas).

b. Hasil yang dicapai tidak seimbang clengan usaha yang clilakukan,

mungkin murid yang selalu berusaha clengan giat tapi nilai yang

dicapai selalu renclah.

c. Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajar, ia se!alu

tertinggal dari kawan-kawannya clalarn menyelesaikan tugas sesuai

clengan waktu yang tersed ia.

cl. Menunjukkan sikap-sikap yang kurang wajar, seperti acuh tak acuh,

menentang, berpura-pura, dusta dan sebagainya.

26

e. Menunjukkan tingkah laku yang berkelainan, seperti: membolos,

datang terlambat, tidak mengerjakan pekerjaan mmah, menganggu

didalam dan di luar kelas, tidak mau mencatat pelajaran,

mengasingkan diri, tersisih, tidak mau bekerjasama dan sebagainya.

t: Memmjukkan gejala emosional yang kurang wajar, seperti

pemurung, mudah tersinggung, pcmarah, tidak atau kurang gembira

dalam menghadapi situasi tertentu, misalnya dalam menghadapi nilai

rendah, tidak menyesa! atau menunjukkan sedih.19

Dari beberapa gejala kesulitan be I ajar terse but, rendahnya hasil

belajar merupakan gejala kesul itan belajar yang paling jelas.dari gejala­

gejala termanifestasi dalam tingkah laku setiap peserta didik,

diharapkan para pendidik atau guru dapat memahami dan

mengidentifikasi mana siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar

dan mana pula yang tidak.

i9Hellen, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), Cet 1. h. 129

27

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar

Menurut para ahli pendidikan, faktor-faktor yang dapat

menyebabkan kesulitan dalam belajar di sekolah terdiri dari dua faktor

utama yakni faktor yang terdapat didalam diri peserta didik itu sendiri

yang disebut faktor internal. Dan faktor yang terdapat di luar diri peserta

cl idik yang disebut dengan faktor ekstemal.

a. Faktor Internal

I) Kemampuan Dasar (lntelegensi)

Kurangnya kemarnpuan dasar yang dimiliki oleh peserta

didik. Kemampuan dasar (intelegensi) merupakan wadah bagi

kemungkinan tercapainya hasil belajar yang diharapkan. Jika

kemampuan dasar rendah, maka hasil belajar yang dicapai akan

rendah pula, sehingga menimbulkan kesulitan dalam belajar.

Clark mengemukakan bahwa "Hasil belajar siswa di sekolah 70

% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30 % dipengaruhi

oleh lingkungan".20

20Hel!en, Op. Cit, h. 129

Oleh karena itu seorang guru harns meneliti tingkat IQ

anak dengan minta bantuan seorang psikolog agar dapat

melayani murid-muridnya.

2) Bakat

Bakat adalah potensi atau kecakapan dasar yang dibawa

sejak lahir. 21 Kurangnya bakat khusus untuk situasi belajar

tertentu, sebagaimana halnya intelegensi karena bakat juga

merupakan wadah untuk mencapai hasil bela3ar tertentu. Peserta

didik yang kurang atau tidak berbakat untuk suatu kegiatan

belajar tertentu akan mengalami kesulitan dalam belajar. Sumadi

Surya Brata mengatakan bahwa : " ... Seseorang akan lebih

berhasil kalau ia belajar dalam lapangan yang sesuai dengan

bakatnya, demikian pula dalam lapangan kerja, seseorang akan

berhasil kalau dia bekerja dalam lapangan yang sesuai dengan

bakatnya".21

21 Ibid, h. 130

21. Ahmad Mudzakir, et. al, Psiko!ogi Pendidikan lfnt11k Fak11/1as Tarbiyah Komponen ~tfYnT< (Q<l,,rlnno · P11<="t".l!ro::i '!At-i-:i 100'7\ ('.,.; l h l "\

29

3) Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan

yang diminati seseorang diperhatikan terus-menerus yang dise1iai

dengan rasa senang.

Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila

bahan pel~jaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa,

siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada

daya tarik baginya. Ia segan-segan untuk bela_jar, ia tidak

memperoleh kepuasan dari pelajaran dan a:kan menimbulkan

kesulitan dalam belajar. Sebaliknyajika bahan pelajaran rnenarik

minat siswa akan lebih mudah dipelajari, karena rninat

rnenambah semangat dalam bel~jar.2"

4) Motivasi

MC. Donald mernberikan definisi motivasi, motivasi

adalah suatu perubahan tenaga didalam diri atau pribadi

seseorang yang ditandai oleh dorongan efoktif reaksi-reaksi

dalam usaha mencapai tujuan.2'

2-9 Slameto, Be/ajar da11 Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta : Rieneka Cipta 1993), Cet. m, h. 57

2~ Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rieneka Cipta, 1998) Cet. IV, h. 203

30

Motivasi sebagai faktor mner (batin) berfungsi

menimbulkan, mendasari, mengarahkan perbuatan belajar,

motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan

sehingga semakin besar motivasinya akan semakin besar

kesuksesan belajarnya. Seorang yang besar motivasinya akan giat

berusaha, tampak gigih tidak mau menyerah, giat membaca

buku-buku untuk meningkatkan prestasinya, untuk memecahkan

masalahnya. Sebaliknya mereka yang motivasinya lemah,

tampak acuh tak acuh, mudah putus asa, perhatiannya tidak

tertuju pada pelajaran, suka mengganggu kelas, sermg

meninggalkan pelajaran, akibatnya banyak mengalami kesulitan

belajar.20

5) Kesehatan Mental

Dalam belajar tidak hanya menyangkut segi intelek, tetapi

3uga menyangkut segi kesehatan mental dan emosional.

Hubungan kesehatan mental dan belajar adalah timbal balik.

Kesehatan mental dan ketenangan emosi akan menimbulkan

'If Abu Ahmadi et. al. O/J. Cit. h. 79

31

hasil belajar yang baik, demikian juga belajar yang selalu sukses

akan membawa harga diri seseorang, bila harga diri tumbuh aJ(an

merupakan faktor adanya kesehatan mental.

lndividu didalam hidupnya selalu mempunyai kebutuhan­

kebutuhan dan dorongan-dorongan, seperti : memperoleh

penghargaan, dapat kepercayaan, rasa aman, rasa kemesraan dan

lain-lain. Apabila kebutuhan itu tidak terpenuhi akan membawa

masalah-masalah emosional dan bentuk-bentuk maladjusment.

Maladjusment sebagai manifostasi dari rasa emosional

mental yang kurang sehat dapat merugikan belajar misalnya :

anak yang sedih akan kacau pikirannya, kecewa akan sulit

mengadakan konsentrasi. Keadaan seperti ini akan menimbulkan

kesulitan belajar.211

6) Faktor Jasmaniah

Faktor jasmaniah yang tidak mendukung kegiatan belajar,

seperti: sakit, seorang yang sakit akan mengalami kelemahan

fisiknya, sehingga syaraf sensorik dan motoriknya lemah.

Akibatnya rangsangan yang diterima melalui inderanya tidak

dapat diteruskan ke otak. Cacat tubuh seperti kurang

2"M. Dalyono, Op. Cit, h. 235-236

32

pendengaran, kurang penglihatan. Hal ini dapat menimbulkan

kesulitan belajar terntama bila gum tidak memperhatikan dan

menempuh placement yang tepat.

b. Faktor Eksternal

l) Faktor Sekolah

a. Metode Mengajar

Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang

harus dilalui didalam mengajar. J'vfongajar itu sendiri menurut

lgn S Ulih Bukit Karo-karo adalah menyajikan bahan

pelajaran oleh orang kepada orang lain agar orang lain itu

menerima, menguasai dan mengembangJrnnnya. Di dalam

Jembaga pendidikan orang lain yang disebut diatas adalah

murid atau siswa dan mahasiswa.27

Dari uraian diatas jelaslah bahwa metode belajar

sangat mempengaruhi belajar siswa. Metode mengajar yang

kurang baik akan menjadikan belajar siswa tidak baik pula.

2q Slamento, Op. Cit. h. 65

iB Ibid

33

Metode mengajar yang tidak baik ini mungkin disebabkan

karena kurang persiapan dan kurang menguasai bahan

pelajaran, sehingga penjelasan guru tidak dapat dimengerti

dan dipahami siswa, malrn akan timbul sikap kurang senang

terhadap guru atau mata pelajaran yang diajarkan tersebut

dan siswa pun akan malas untuk belajar, sehingga siswa

mengalami kesulitan dalam belajar.

Oleh karena itu maka seorang guru harus bisa memilih

dan menggunakan metode mengajar dengan tepat, efisien dan

seefektif mungkin. Agar motivasi belajar siswa meningkat

dan siswa mengerti dan memahami apa yang diajarkan oleh

gurunya.

b. Kurikulum

Kurikulum diartikan sebagai sejurnlah kegiatan yang

diberikan kepada siswa, kegiatan itu sebagian besar adalah

menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai

dan mengembangkan bahan pelajaran itu.2'i

34

lni berarti bahwa kurikulum 1uga berpengaruh

terhadap belajar siswa. Kurikulum yang tidak baik akan

berpengaruh tidak baik pula terhadap belajar siswa dan akan

menimbulkan kesulitan belajar. Kurikulum yang tidak baik

itu seperti ; bahan-bahan yang terlalu tinggi sehingga sulit

dimengerti siswa, materi pelajaran yang terlalu panjang

sehingga membosankan dan kurikulum yang tidak sesuai

dengan kebutuhan anak

c. Relasi Guru dengan Siswa

29Jbid, h. 66

Proses belajar mengajar te1:jadi antara guru dengan

siswa. Proses tersebut juga dipengaruhi oleh hubungan yang

ada dalam proses tersebut..a9

Apabila hubungan siswa dengan guru baik, dimana

siswa menyukai guru tersebut, maka siswapun akan menyukai

mata pelajaran yang diajarkannya dan bernsaha untuk belajar

dengan sebaik-baiknya. Sebaliknya jika guru kurang disukai

35

sISwa artinya hubungan gum dengan siswa kurang baik. Hal

ini bennula pada sikap guru seperti kasar, suka marab, suka

membentak, tak pandai menerangkan, pelit dalam angka,

tidak adil dan sebagainya, maka siswapun akan malas untuk

belajar karena mata pelajaran yang diajarkan oleh guru itu

kurang disukai, maka timbulab kesulitan belajar.

d. Alat Pelajaran

Alat pelajaran erat kaitannya dengan belajar srswa,

karena alat pelajaran ini digunakan oleh guru dalam

menyampaikan pelajaran dan digunakan siswa dalam

menerima pelajaran.3JD Alat pelajaran yang. lengkap dan tepat

akan mempelancar penerimaan pelajaran yang diberikan

kepada siswa. Sebaliknya tidak lengkap dan kurang tepatnya

alat pelajaran akan memperlambat dan rn.enyulitkan siswa

dalam menerima bahan pelajaran.

Oleh karena itu, sekolah-sekolah harus memiliki

perpustakaan, agar dapat digunakan siswa yang tidak mampu

'"Abu Ahmadi, Op.Cit., h.84

36

membeli buku, laboratorium untuk digunakan pada mata

pelajaran yang bersifat praktek clan media-media lain agar

proses belajar mengajar menjadi lancar dan mudah diterima

oleh siswa.

e. Kondisi gedung, kondisi gedung di sini terutama ditujukan

pada ruang kelas. Ruangan ini harus memenuhi syarat

kesehatan seperti : ruangan hams berjendela, ventilasi cukup,

udara segar dapat masuk, sinar dapat menerangi, dinding

hams bersih, lantai tidak becek, licin clan kotor, serta keadaan

gedung yang jauh dari keramaian. Apabila ha! tersebut tidak

terpenuhi akan menghambat pelajaran dan menimbulkan

kesul itan be la jar. 31

f. Waktu sekolah clan disiplin kurang : apabila sekolah masuk

sore, siang, malam maka kondisi anak tidak lagi da!am

keadaan yang optimal untuk menerima pelajaran, sebab

energi sudah berkurang.

' 1 !bid h. 84

37

Disamping itu pelaksanaan disiplin yang kurang

misalnya murid-murid liar, sering datang terlambat, tugas

yang diberikan tidak dilaksanakan, sekolah berjalan tanpa

kendali, lebih-lebih gurunya kurang disiplin akan banyak

mengalami hambatan dalam belajar.3a.

2) Faktor Keluarga

Situasi dalam keluarga mendukung situasi belajar peserta

didik, seperti suasana rumah yang ramai, selalu tegang, banyak

cekcok diantara anggota, rumah tangga yang kacau, kurangnya

perhatian orang tua terhadap pendidikan, orang tua yang kejam,

otoriter, tidak adanya kasih sayang ekonomi yang kurang

sehingga kurangnya alat-alat belajar dan lain sebagainya. Semua

1111 dapat menghambat belajar sehingga anak mengalami

kesulitan dalam belajarnya.33

3) Situasi lingkungan sosial yang mengganggu kegiatan belajar

siswa, seperti pengeruh negatif dari pergaulan, situasi masyarakat

yang kurang memadai, gangguan kebudayaan, film, bacaan,

permainan elektronik playstation dan sebagainya.34

3'1./bid, h. 86-87

3~ Ahmad Mudzakir, et. al, Op. Cit, h. 167

'"'Ibid, h. 161-16

38

4. Cara Mengatasi Kesulitan Belajar

Sebagaimana kita ketahui, bahwa kesulitan belajar merupakan

suatu pennasalahan yang harus segera diatasi. Karena akan berdampak

pada hasil belajar. Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh guru dalam

mengatasi kesulitan belajar siswa adalah dengan melakukan pengajaran

perbaikan (remedial teaching).

Remedial teaching dapat diartikan sebagai : "Bentuk pengajaran

yang diberikan kepada seorang murid untuk membantu memecahkan

kesulitan belajar yang dihadapinya".3~

Remedial teaching memiliki tujuan, baik dalam arti luas atau

ideal, maupun dalam arti sempit atau operasional. Dalam arti luas atau

ideal; kegiatan remedial teaching bertujuan memberikan bantuan, baik

berupa perlakuan pengajaran maupun berupa bimbingan dalam upaya

mengatasi kasus-kasus yang dihadapi para siswa. Bantuan yang berupa

perlakuan pengajaran dalam proses belajar mengajar. Misalnya, berupa :

modul, berbagai tugas dan sebagainya. Sedangkan bantuan yang berupa

bimbingan lebih banyak menekankan pada kesejahteraan mental siswa.

Kemudian dalam arti sempit atau operasional kegiatan remedial

,i; Abd Rahman Abror, Psiko/ogi Pendidikan, (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1993), Cet. IV h 185

39

teaxhing bertujuan untuk memberikan bantuan yang berupa perlakuan

pengajaran kepada siswa yang sulit, lambat belajar. Agar mereka secara

tuntas dapat menguasai bahan pelajaran yang diberikan.3&

Dari pengertian dan tqjuan remedial teaching tersebut

menunjukkan bahwa, pengajaran remedial bukanlah suatu pekerjaan

yang mudah dan sederhana, karena beragamnya kesulitan belajar yang

dialami siswa.

Langkah umum dari pengajaran remedial adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi kasus; menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar

dan siswa yang memerlukan bantuan khusus.

2. Identifikasi masalah; melokalisasikan dimana letak kesulitan, dalam

bidang pelajarnn mana, dalam bentuk metode rnana, dalam aspek

prilaku mana, dan dalam proses belajar yang mana.

3. Prognosis; mengambil kesimpulan bagaimana kernungkinan usaha-

usaha bantuan dan penyembuhannya, apakah diberikan pelajaran

tambahan secara khusus, apakah dengan bantuan penyuluhan, atau

apakah dengan mengubah situasi belajar. 'n

' 6 Ibid, h. 186 3q Asep Priyatna, Psiko!ogi SPCriKPGSUO ses11ai de11i,w1 k11rik11!11m yang disempumakan,

(Bandung: Epsiton GNP, 1988), h. 71

40

Untuk mempermudah dalam melakukan kegiatan identifikasi

kasus, identifikasi masalah dan prognosis, terdapat beberapa teknik

yang dapat digunakan diantaranya :

I. Observasi, pada kegiatan ini seorang guru dapat memperoleh

gambaran mengenai cara-cara anak belajar, kebiasaan-kebiasaannya,

waktu mengei:jakan tugas dan sebagainya.

2. Angket, dalam kegiatan ini guru dapat memberikan sejumlah

pertanyaan tertulis pada anak-anak, tentang minatnya, kesulita:n-

kesulitan yang dirasakannya, keadaan di rumab maupun situasi di

sekitamya dan lain-lain.

3. Wawancara, melalui wawancara guru dapat memperoleh keterangan

tentang faktor-faktor yang membuat siswa kesulitan belajar, tentang

keadaan kesehatan siswa dan sebagainya.

4. Men el iti basil pekei:jaan anak

5. Penggunaan buku rapor dan sebagainya.38

Setelah mengetahui siswa mana yang mengalami kesulitan

belajar, berapa jumlahnya, faktor-faktor apa yang menyebabkan

kesulitan belajar, maka pengajaran remedial dapat dilakukan. Ada

beberapa bentuk pengajaran remedial, antara lain :

38 Engkosworo, Dasar-Dasar Metodologi Penga;aran, (Jakarta : Bina Aksara, 1988), Cet. IJ, h. 111-113

..

h. 31

41

1. Mengajarkan kembali bahan yang sama tetapi dengan earn penyajian

yang beda.

2. Bimbingan individual atau kelompok kecil

3. Menyuruh siswa mempelajari sendiri surnber-sumber yang ditunjuk

guru

4. Menggunakan alat-alat audio visual yang lebih banyak

5. Bimbingan oleh wali kelas, guru bidang studi dan guru BP:\!Jl

6. Tutoring, dalam kediagan ini guru menjadikan siswa yang

seharusnya mendapat program pengayaan untuk menjadi tutor bagi

temannya sendiri. Tetapi perlu diperhatikan, dalam tutoring ini tidak

semua siswa yang menderita kesulitan bisa diserahkan ke tutor.

Siswa dengan tingkat kesulitan belajar yang berat harus ditangani

langsung oleh guru. jika kesulitan belajarnya hanya sedikit bisa

diserahkan ke tutor, dan jika kesulitan belajamya sangat ringan bisa

dilakukan dengan cara memberikan tugas untuk mengulangi

pelajarannya sendiri. 4v

"39 Abd. Rahman Abror, Op.Cit, h. 189 4<> Syaiful Bahri Djamarah, et.a~ Strategi Be/ajar Mengajar, (Jakarta : Rieneka Cipta, I 996),

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Populasi

Dalam penelitian ini individu yang dijadikan populasi adalah

kcseluruhan siswa kelas 1 MTs. Nurul Huda yang be1:jumlah 48 orang.

Karena dalam penelitian ini suhjeknya kurang dari 100, maka semua subjek

diamhil, sehingga penelitiannya mcrupakan penelitian populasi. 1

B. Variabcl Penelitian

Menurut Y. W. Best yang disunting oleh Sanpiah Faisal, variabel

penelitian adalah .kondisi-kondisi atau serenteristik-serenteristik yang oleh

peneliti dimanipulasikan, dikontrol atau diobservasi dalam suatu penelitian.

Direktorat Pendidikan Tinggi Depdikbud menjelaskan bahwa yang

cl imaksud variabel penelitian ad al ah segala sesuatu yang akan dijadikan

objek pengamatan penelitian.2

1 Suharsi111i Arikunto, l)ros11,J11r I1e11elilia11 S11a111 /)e11dl!kalan f>raktek, (Jakarta: Rinek_a Cipta, 1998), Cet XI, h. 120

2 Amirul Hadi eta!, Metodo/ogi Pe11e/itia11 Pe11didika11, (Bandung : Pustaka Selia, 1998), h. 204-20

Berdasarkan pengertian tersebut, maka variabel penelitian dalam

skripsi ini adalah peran guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa pada

bidang studi SKI yang meliputi peranan guru sebagai pembimbing belajar

dan upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa

pada bidang studi SKI. Kesulitan belajar siswa pada bidang studi SKI yang

meliputi faktor-faktor yang dapat menimbulkan kesulitan dalam belajar

SKI

C. lnstrumen Pengumpulan Data

lnstrumen pengumpulan data adalah alat atau fasilitas yang

digunakan peneliti dalam mcngumpulkan data agar pekerjaannya lebih

mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan

sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Adapun instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam skripsi

ini adalah:

I. Observasi, penulis mengadakan pengamatan langsung Jalam rangka

memperoleh data dan keterangan yang dibutuhkan, kemudian dilakukan

pencatatan sccara sistematis.

44

2. Interview (wawancara) yaitu pengumpulan data berbentuk pengajuan

pertanyaan secara lisan dan pertanyaan yang diajukan itu telah

dipersiapkan secara tuntas, yang dilengkapi dengan instrumennya

berupa pedornan wawancara, untuk mernperoleh keterangan yang

dibutuhkan.3

3. Angket atau kuesioner adalah sejurnlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk rnernperoleh informasi dari responden dalarn arti

laporan tentang peribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner

yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup artinya

kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden

tinggal memilih. 4

D. Teknik Analisa Data

Setelah data terkurnpul dari hasil pengurnpulan data, Jangkah

selanjutnya adalah pengolahan data atau analisa data. Data yang diperoleh

melalui observasi dan wawancara dianalisa secara kualitatifartinya data

tersebut digambarkan dengan kata-kata atau kalimat dipisah-pisahkan

' Anas Sudjono, l'engantar Statistik f'endidikan, (Jakarta : PT. Raja Cirafindo Persada, 2000), Cet X, h. 27

4 lhid, h. 140-14 I

menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.5 Sedangkan data yang

diperoleh rnelalui angket atau kuesioner diolah secara kuantitatif artinya

data tersebut berwujud angka-angka basil perhitungan atau pengukuran,

yang kernudian dituangkan dalarn bentuk kalirnat yang bersifat kualitatif 6

Langkah-langkah yang digunakan dalarn analisa data :

I. Persiapan; kegiatan dalarn langkah persiapan ini antara lain :

a. Mengecek narna dan kelengkapan identitas pengisi

b. Mengecek kelengkapan data artinya rnerneriksa 1s1 instrurnen

pengurnpulan data (termasuk pula kelengkapan lembaran instrurnen

barangkal i ada yang terlepas a tau sobek)

c. Mengecek macarn isian data.~

2. Tabulasi data

Kegiatan ini dilaksanakan dengan earn memasukkan data-data

kedalam tabel persentase sesuai jumlah item-item pertanyaan yang

diajukan.

5 /hid, h. 245

6 /hid, h. 246

f Jhid, h. 240

Adapun untuk menentukan besarnya persentase rumus yang

digunakan adalah :

Keterangan :

p =_E_ x 100 % N

F : Frekuensi yang sedang dicari prosentasenya

N : Number of Cases (Jumlah frekuensi atau banyaknya individu)

P : Angka persentase 8

'!hie!, h. 41

A. Deslu·ipsi Data

BAB IV

BASIL PENl~LITIAN

l. Gambaran Umum MTs Nurul Huda

MTs. Nurul Huda didirikan oleh H.M Hasyim Rais pacla tanggal

8 Oktober l 988. MTs. lni beralamat di Jalan Masjid Al Abror Pondok

Karya, Kecamatan Pondok Aren Tangerang. Sekolah ini berstatus

swasta.

Visi dan Misi dari MTs. Nurul Huda adalah untuk menggalang

pendidikan pada masyarakat setempat yang umumnya adalah

masyarakat awam dan rendah. Selain itu MTs. Nurul Huda menawarkan

biaya pendidikan yang lehih rendah, tctapi dengan mutu pendidikan

yang tidak tertinggal dengan sekolah-sekolah lainnya. Lebih khusus

tujuan didirikannya MTs. Nurul Hucla aclalah untuk membentuk muricl­

murid yang berpengetahuan agama dan umum, berakhlakul karimah,

memiliki kemampuan berbahasa dan sebagainya.

2. Keadaan Sarana dan Prasarana

Bangunan dan gedung yang tersedia untuk mendukung proses

helajar mengajar yang dimiliki MTs. Nurul Huda tercliri dari 6 buah

48

ruang belajar, I buah ruang kantor, I buah ruang pertemuan, I buah

ruang ibadah atau masjid, 1 buah ruang olah raga, I buah kantin dan 1

buah kamar mandi, sedangkan prasarana yang ada di sekolah ini

meliputi : papan tulis, meja, kursi, kapur tulis dan sebagainya. Perlu

diperhatikan, bahwa sekolah ini belum memiliki perpustakaan.

Ini berarti sarana penunjang belajar bagi siswa belum lengkap.

Padahal kita semua mengetahui bahwa perpustakaan sekolah sangat

dibutuhkan, karena dapat membantu siswa dalam belajar, terutama bagi

mereka yang tidak memiliki buku pelajaran. Selain itu tidak adanya

media yang dapat membantu guru dalam mengajar; seperti globe, peta

yang bisa digunakan dalam pengajaran sejarah dan alat peraga sepe1ii

media audio visual yang kesemuanya dapat membantu siswa dalam

memahami apa yang dijelaskan oleh guru.

3. Keadaan Guru

Pada awal berdirinya, yakni tahun 1988. MTs. Nurul Huda

mempunyai tenaga pengajar sebanyak 6 orang dengan jumlah kelas 1,

kemudian pada tahun 1990 tenaga pengajar berjumlah 15 orang dengan

jumlah kelas 2, sedangkan pada tahun 1995-1997 jumlah pengajar

sebanyak 15 orang dengan jumlah kelas 6. Dan dari tahun 1998 hingga

sekarang jumlah guru sebanyak 15 orang denganjumlah kelas yang di

ampuh sebanyak 3. Ini berarti pada tahun 1995-1997 sekolah tersebut

mengalami penurunan, di mana pada tahun tersebut guru yang hanya

49

berjumlah 15 harus mengajar di 6 kelas. Tetapi pada tahun 1998 hingga

sekarang sekolah itu mengalami peningkatan, karena guru yang

berjumlah 15 hanya mengajar di 3 kelas.

Namun berdasarkan judul skripsi 1m, maka penulis lebih

menyorot pada guru SK!. Guru SKI di Mts. Nurul Buda mempunyai

tugas rangkap yakni, selain mengajar SKI beliau juga mengajar Fiqih

dan beliau juga harus mengajar di 3 kelas yang berbeda tingkatannya,

pada masing-masing mata pelajaran tersebut. Hal ini bisa menyebabkan

konsentrasi guru terbagi.

4. Keadaan Siswa

Jumlah siswa/i Mts. Nurul Huda pada tahun ajaran 2003-2004

adalah 127, dengan rincian kelas I sebanyak 48 siswa, kelas II sebanyak

41 siswa, kelas HI sebanyak 38 siswa. Untuk lebihjelasnya dapat dilihat

pada tabel berikut ini :

Tabel I

Jumlah Keseluruhan Siswa Mts. Numl Huda

Ke las

I I I

I I I

II I I

t III I I

Jumlah I i

Jumlah Siswa

Laki-laki Perempuan

19 29

13 28

22 16

54 73

J I I I

I i I

Jumlahl

el.uruhan Kes

48

41

38

127

. 50

Dari tabel tersebut, terlihat bahwa siswa kelas I berjumlah 48

orang, ini berarti l orang guru hams mengajar 48 orang yang memiliki

kemampuan berbeda-beda. Hal ini bisa menyebabkan proses belajar

mengajar akan terganggu, karena dengan murid 48 orang artinya kelas

besar pengelolaanya akan sukar sehingga ketika ada I atau sekelompok

murid yang berbuat gaduh maka seluruh kelas akan gaduh, apabila

metode yang digunakan adalah metode ceramah s.eclangkan volume

suara guru kecil, murid yang duduk dibagian belakang tidak menclengar,

artinya suara guru tidak clapat menjangkau keseluruhan kelas. Guru

akan kesulitan untuk memantau muridnya clalam memahami pelajaran,

karena kelas yang ideal adalah kelas clengan murid 20 orang dan 1 guru.

5. Prestasi Belajar Siswa

Prestasi belajar siswa sangat penting untuk diketahui, karena dari

prestasi guru clapat mengetahui siswa mana yang kesulitan clalam

belajar. Prestasi belajar siswa kelas l di MTs. Nurnl Hucla khususnya

pada biclang studi SKI sangat minim. Dari ke-47 siswa, siswa yang

mendapat nilai 6 sebanyak 70,21 %, clan yang lain ya 29, 79% mendapat

nilai 7. Nilai 6 dan 7 tersebut suclah menclapatkan tambahan nilai antara

51

satu sampai dua. Jni berarti bahwa siswa-siswa tersebut mengalami

kesulitan dalam belajar SKI, dengan melihat dari prestasi yang mereka

peroleh.

B. Analisis Data

Tabel TI

Minat siswa terhadap mata pelajaran bidang agama.

I Altematif Jawaban F p

I Fiqih. !

11 22,92% I I I ! SKI 4 8,33% I I .

12 I I Aq1dah Akhlak 25% I

I Al Quran Had its 21 i 43,75% I ! I

i Jumlah I 48 l . . I JOO% I

! ! ! _J

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa (43,75 %)

menyukai pelajaran Al Qur'an Hadits, sebagian (25 %) menyukai pelajaran

Aqidah Akhlak, sebagian lagi (22,92 %) menyukai pelajaran Fiqih, dan hanya

sedikit sekali (8,33 %) yang menyukai pelajaran SKl. Ini berarti ketika siswa

disugtihkan beberapa mata pelajaran bidang agama, yang mereka sukai adalah

pelajaran Al Qur'an Hadits, sedangkan untuk pelajaran SKI hanya sedibt

siswa yang menyukai.

52

Tabel Ill

Ketertarikan siswa untuk mempelajari SKJ

F I p I -·----·-----·------ ------- ---1-----·-·----f-------------1 Ya i 25 1 52,08 % I

Alternatif Jawaban

Kadang-Kadang I 23 i 47 92 % i , I ' 0 I I Tidak I o I o % I

~I ____ J_u_m_Ja_h ____ -· _,1_4_8 \ l oc;o;:;;--1

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa (52, 08 %)

menyatakan bahwa SKI merupakan pelajaran yang menarik, sebagian yang

lain (47,92 %) menyatakan kadang-kadang SKI merupakan pelajaran yang

menarik untuk dipelajari dan tidak ada siswa yang tidak tertarik untuk

mempelajari SKI

Tabel JV

Perasaan siswa ketika mengikuti pelajaran SKI di kelas

j Alternatif Jawaban F j P 1

; I 1-··-----·----·----·------- .. ---·-----··I ------·---1-- -----1 I Senang ' 15 I 31,2 5% I

11. Cukup Senang 32 I 66,67% I I I I . I •

Ii Tidak Senang i I 2,08% I

I I I

1

--- --- -~1~~~~1~1~ ·-----····· ·· 1- 48 1---100%---1 !---·-·---···---------- _ _,·-·-···------- -- . -·- ·-···--- - _\ ··-··------ ,.l, ________ ~---.·-·-·-_________l

53

Dari tabel terse but, diketahui bahwa sebagian besar siswa ( 66,67 % )

cukup senang ketika mengikuti pelajaran SKI, sebagian lagi (31,25%) merasa

senang ketika mengikuti pelajaran SKI di kelas dan sangat :iedikit sekali (2,08

%) yang menyatakan tidak senang ketika mengikuti pelajaran SKI di kelas. Ini

berarti bahwa hampir seluruh siswa senang ketika mengilrnti pelajaran SKI di

kelas

Tabel V

Penampilan guru SKI dalam mengajar di kelas

I Alternatif Jawaban '--~-········~ ...... -··~-~---!Baik

I CukupBaik

Tidak Baik

Jumluh

I F I p . ......... _. ___ L ____ .. ____ J I 36 I 75'Yo I I I I 12 25% !

I o a I \ 48 100% I

Seorang guru dalam mengajar hams mampu menjaga penampilan,

karcna hal itu akan berdampak pada basil belajar. Guru yang baik akan banyak

disukai siswa, seperti terlihat pada tabel diatas (75%) menyatakan bahwa

penampilan guru SKI dalarn mengajar di kelas baik. (25%) responden

menyatakan cukup baik. Dan tidak satupun responden yang rnenyatakan

penampilan guru SKI dalam rnengajar di kelas tidak baik. lni berarti bahwa

penarnpilan guru SKI dalam mengajar di kelas baik.

54

Tabel VJ

Yang dilakukan siswa ketika guru SKI sedang menjelaskan pelajaran

~----·AJte~1atTfJa;;;aba~--·--r F- ----:r---- 1 . -h I Memperhatikan dengan Baik 43 89,69%

I Mengerjalrnn Tugas yang lain 1 I 2,08%

[ M<ng"b':'01 _,um1"1; --- . Hf-,; ~ ~=-1 . . ____________ _J L_ -

Dari tabel di atas tampak bahwa penampilan guru dapat mempengaruhi

perhatian siswa ketika guru tersebut sedang menjelaskan pelajaran dimana

sebagian siswa (89,69%) memperhatikan dengan baik, sebagian lagi (8,33 %)

mengobrol, dan sangat sedikit sekali (2,08%) yang 111enge1:jakan tugas lain. Hal

ini menunjukkan bahwa ketika guru SKI menjelaskan pelajaran hampir

keseluruhan siswanya memperhatikan dengan baik.

Tabel VII

Metode mengajar yang biasa digunakan guru SKI

IBer~:]::;~::~~:]~:~---11 -J: 1,:.~ l I .

Bertanya I 0 I 0 I

Menjelaskan dan Bertanya I 36 I 75% I Jumlah ·r 48 1 100% I

55

Metode mengajar sangat mempengaruhi belajar siswa, oleh karena itu

seorang guru dituntut untuk bisa menggunakan metode belajar yang tepat,

efektif dan efisien agar penjelasan yang ia berikan mudah untuk dipahami

siswanya. Dua pertiga yaitu (75%) responden menyatakan bahwa metode

mengajar yang biasa digunakan guru SK1 adalah metode ceramah clan tanya

jawab. (25%) responclen menyatakan hanya metode cerarnah dan tidak ada

seorangpun yang menyatakan bahwa metode yang biasa digunakan guru SKI

mereka adalah metode tanya jawab saja, seperti terlihat pada tabel VII diatas.

Ini berarti bahwa gum SKI dalam mengajar menggunakan metode yang

bervariatifyaitu; metode ceramah dan tanya jawab.

Tabel VIII

Penjelasan guru SKI

v:A1"Wr;-~tif1a;aba~;-.. _·-~r I 3;2;-.-·11 3661-,,:6-~1~0---.1! Kadang-Kadang /[

Tidak I l I 2,08% I ---J1~:;;-1;i;----·· ·--~48··-l--100%-·!

I I J

~~~~~~~--~~~~

Pada tabel VI dinyatakan, bahwa siswa memperhatikan dengan baik apa

yang dijelaskan oleh guru, tetapi karena kemampuan siswa berbeda maka

66,67 % responden menyatakan bahwa kadang-kadang apa yang dijelaskan

56

guru SKI itu mudah dimengerti. 3 l ,25'Yo responden menyatakan penjelasan

guru SKI itu mudah dimengerti dan sangat sedikit sekali 2,08 % responden

menyatakan tidak mudah dimengerti sebagaimana terlihat pada tabel cliatas.

Hal ini berarti penJelasan guru SKI muclah d1mengerti siswa.

Tabel IX

Kesempatan bertanya bagi siswa

Alternatif J awaban F p

I Ya 37 I 77,08% I

I Kadang-Kadang 9 I I8,75%

I Ticlak 2 I 417%

~)% Jumlah 48

Sulit untuk membantu siswa mengatasi kesulitan tersebut, maka seorang

guru harus memberi kesempatan kepada muriclnya untuk menanyakan materi

yang belum mereka mengerti. Hal ini dilakukan pula oleh guru SKI di MTs.

Nurul Huda, dimana (77,08%) responclen menyatakan guru SKI selalu

memberi kesempatan untuk bertanya bagi siswanya. ( I8,75%) responclen

menyatakan kaclang-kaclang clan sangat sedikit sekali ( 4, 17 %) respond en yang

menyatakan guru SKI tidak pemah memberi kesempatan untuk bertanya,

seperti yang terlihat pada tabel IX cliatas. Ini berarti bahwa, guru SKI selalu

memberikan kesempatan bertanya kepada siswanya.

57

Tabel X

Pemberian tugas setiap selesai satu pokok bahasan

h+ p Ir-. '\-,-a----------:i 7

1

14,58%

I Kadang-Kadang J 38 I 79, 17%

Alternatif Jawaban

I i i I i Tidak i 3 i 6,2:5% i

f-------·-----------------L--1------\ i Jumlah ! 48 i 100% I I J - . - ! J

Untuk mengetahui apakah s1swa benar-benar sudah mengerti dan

memahami apa yang telah diajarkan, maka guru hams memberikan tugas

walaupun tugas itu tidak harus selalu diberikan pada setiap selesai satu pokok

bahasan. Karena dengan adanya tugas ini siswa akan dituntut untuk

mengulangi pelajarannya di rumah_ Seperti yang terlihat pada tabel diatas,

sebagian besar siswa (79, 17%) menyatakan bahwa guru SKI kadang-kadang

memberikan tugas, sebagian yang lain (14,58%) responden menyatakan tugas

selalu diberikan oleh guru SKI setiap selesai satu pokok bahasan dan sangat

sedikit sekali yaitu (4,25%) responden menyatakan tidak pernah. Hal ini berarti

bahwa guru SKI sering memberikan tugas setiap selesai satu pokok bahasan.

58

Tabel XI

Bentuk tugas yang diberikan guru SKI

::;::~:~'~"; T3:6-r :;% --: Merangkum Materi i

1

12 25% I

Tu gas dapat d iberikan dalam berbagai bentuk. Seperti terlihat pada

tabel diatas (75%) responden menyatakan tugas yang diberikan guru SKI

dalam bentuk menjawab soal. (25%) respond en menyatakan tugas yang

diberikan guru SKJ dalam bentuk merangkum materi dan tidak ada responden

yang rnenyatakan tugas yang diberikan guru SKI dalam bentuk hapalan. Ini

berarti bahwa tugas yang sering diberikan guru SKI adalah tugas dalam bentuk

menjawab soal.

Tabet XII

Perasaan siswa ketika guru SKI tidak masuk

Altematif Jawaban I

F I p~

Senang 1-:- 2,mWoj Biasa Saja 79,17%

I I Tidak Senang 9 I 18,75% !

Jumlah 48 I 100% I

59

Karena SKI bukan mempakan pelajaran yang paling disukai, maka

ketika guru SKI tidak masuk siswa merasa biasa saja karena akan ada guru

piket yang menggantikan. Terbukti lebih dari dari dua pertiga yaitu (79,17 %)

responden menyatakan tidak senang dan hanya (2,08 %-) responden yang

menyatakan bahwa mereka merasa senang apabila guru tidak masuk, seperti

dinyatakan pada tabel diatas. Hal ini berarti bahwa siswd merasa biasa sajajika

guru SKI tidak masuk.

Tabel XVI

Tindakan yang dilakukan siswa ketika memperoleh nilai jelek

~----··-~--~-~---~-- l Altematif Jawaban I F · P

--·---·········-···-- ···---- -1-- ··i-·······-----1 Belajar Lebih Giat I 31 I 64,58% I

I i I I .

1

Belajar pada Teman 1

6 1

12,5% 1

! I I \ Biasa Saja ! 1 l

1 22,92% i

i . Jumlah l ·4g +·-100%-· ! L.~~~~~~~~I·~~~' ~--~

Motivasi dalam belajar dapat menentukan baik tidaknya dalam

mencapai tujuan. Sehingga semakin besar motivasi akan semakin besar

kesuksesannya. Karena ia akan giat berusaha, tidak mau menyerah, giat

membaca buku untuk meningkatkan prestasinya, untuk memecahkan

masalahnya.

60

Siswa MTs. Nurul Huda umumnya mempunyai motivasi tinggi dalam

belajar, seperti terlihat pada tabel diatas, sebagian besar siswa (64,58%)

menyatakan akan belajar lebih giat karena nilai yang diperolehnya jelek,

sebagian yang lain (22,92%) responden bersikap biasa saja tanpa melakukan

usaha apapun, clan (12,5%) responden menyatakan akan belajar pada teman.

Ini berarti bahwa siswa akan belajar karena nilai yang dipernlehnyajelek.

Tabel XIV

Sikap orang tua ketika anaknya memperoleh nilai jelek pada pelajaran SKI

-P I Alternatif Jawaban I F

I 62,:5% I Marah I 30

'

Mengawasi Belajar I

16 67% I ' 8 I ' I

I Biasa Saja I i I 10 20,83% I

I '1 I

.lumlah 48 i 100% i I ___ [ I I_ .. _. ... " .. -·-------- '"·-··· ---·--- I ___ -- --··-·----·--- •. ____ _I

Orang tuajuga bisa menjadi penyebab kesulitan belajar, orang tua yang

memperhatikan pendidikan ia akan marah jika anaknya memperoleh nilai

jelek. Dengan demikian nampaknya orang tua siswa MTs. Nurul Huda adalah

orang tua yang memperhatikan pcndidikan anak. Terbukti (62,5%) responden

menyatakan bahwa orang tua mereka akan marah jika nilai yang diperoleh

6!

anaknya jelek pada pelajaran SKI. (20,83%) responden orang tuanya akan

bersikap biasa saja jika nilai mereka pada pelajaran SKI jelek dan sebagian

yang lain (16,67 %) menyatakan akan mengawasi belajar, seperti terlihat pada

tabel diatas.

Tabel XV

Tindakan guru ketika siswa memperoleh nilai te1iinggi

1~:~::::';:::~,- -r : T ~::-• I • i j Biasa Saja I 27 \ 56,25%

Jumla~ ~ . H [ _~~_.1 __ 1~c-1~-~.-.. ---<

Guru tidak boleh pelit dengan pujian atau hadiah pada siswanya, karena

hadiah dan pujian dapat menambah semangat siswa dalam belajar. Mungkin

saja siswa tidak menyukai pelajaran terterntu disebabkan karena guru yang

tidak pernah memberikan pujian ataupun hadiah. (56,25%) responden

menyatakan, guru SKI bersikap biasa saja ketika mereka memperoleh nilai

tertinggi pada pelajarannya. ( 41,67%) respond en menyatakan memberikan

pujian dan hanya (2,08%) respond en memberi hadiah. Seperti ditunjukkan

tabel di atas ini berarti guru SKI kurang dalam memberikan motivasi pada

s1swa.

62

Tabel XVI

Pendapat siswa mengenai kesulitan belajar SKI

Alternatif Jawaban

I F p

I Ya 14 I 29,17% I I I Kadang-Kadang

I 32 I 66,67%

I I I I

I I

I Tidak I 2 4,16%

I I ---j _L I Jumlah I 48 I 100% I '

...... ___ ------~- .. --.--.. ·----------- __ J_ ····-··_J _______ J

Setiap pokok bahasan yang d iajarkan mempunyai tingkat kesu l itan yang

berbeda-beda. Begitu pula pada pelajaran SKI, dimana hampir dua pertiga

yaitu (66,67%) responden menyatakan pelajaran SKI kadang-kadang sulit

untuk dipelajari. (29,17%) responden menyatakan sulit, dan sangat sedikit

sekali yaitu (4, 16%) responden menyatakan tidak sulit. Seperti terlihat pada

tabel XVI di atas. lni berarti bahwa pelajaran SKI merupakan pelajaran yang

sulit untuk dipelajari.

63

Tabel XVII

Faktor penyebab kesulitan belajar SKI

A lternatif Jawaban F p

I Karena materinya 27 I 5656% I '

I Karena tidak memiliki buku 19 I

39,58% ' I

I Karena tidak berminat 1 I 2,08% I

I Karena earn mengajar guru

I 2,08% ' I

Jumlah 48 two%

Banyak faktor yang dapat menimbulkan kesulitan belajar s1swa.

Walaupun pada tabel-tabel diatas telah dinyatakan faktor-faktor kesulitan

belajar siswa, pada tabel XVll di atas dipertegas apa yang sebenamya dapat

menimbulkan kesulitan belajar SKL Lebih dari setengah yaitu (56,26%)

responden menyatakan pelajarnn SKI sulit karena materinya. (39,58%)

responden menyatakan karena tidak memiliki buku. (2,08%) responden

menyatakan karena tidak berminat dan (2,08%) responden menyatakan

karena earn mengajar guru. ini bcrnrti bahwa yang menyebabkan siswa

kesulitan dalam belajar SKI adalah karena materinya, dan tidak adanya buku

sumber.

64

Tabcl XVIII

Matcri pelajaran SKI yang dianggap sulit

I /\ lternatif Jawaban F p ' I I ' f I Kepercayaa-11 dan budaya Jahiliyah i 13 27,08% I

I Langkah-langkah dakwah Nabi I

12 i

25% i I i ' I I Perjanjian Aqabah I 9 I 18,75%

Pembangunan biclang sosial I 14 I 29,17%

I kemasyarakatan I

'

Ju ml ah 48 100%

Materi dari pelajaran SKI yang mereka anggap sulit adalah bahasan

tentang pembangunan bidang sosial kemasyarakatan dengan 29,17%

· ' responden. 27,08 % responden tentang kepercayaan dan buclayajahiliyah. 25%

responden menyatakan tentang langkah-langkah dakwah nabi, dan sedikit

sekali yang menyatakan tentang perjanjian Aqabah yaitu 18,75 % responden.

Seperti terlihat pada tabel XVIII di atas. Jni berarti pada setiap pokok bahasan

memiliki tingkat kesukaran yang berbeda.

65

Tabel XIX

Cara untuk mengatasi kesulitan belajar SKI

Alternatif Jawaban F ' p

I -Bertanya pada guru 26 1 54,17%

I I

18 I 37,5% I Bertanya pada teman

I Bertanya pada orang tua 2,08% I ! Diam saia 3 6,25% ! .

Jumlah 48 100%

Untuk mengatasi kesulitan belajar tersebut banyak cara yang bisa

dilakukan oleh siswa diantaranya dengan bertanya pada guru dimana lebih dari

setengah yaitu 54,17 % respond en memil ih cara tersebut. 37 ,5 % respond en

bertanya pada teman. 6,25 % responden hanya diam saja walaupun mengalami

kesulitan belajar SKI tanpa melakukan tindakan apapun dan hanya 2,08 %

responden yang menyatakan bertanya pada orang tua jika kesulitan belajar,

pada tabel XIX diatas. Hal ini berarti, siswa yang mengalami kesulitan belajar

lebih memilih guru dan temannya dalam membantu siswa rnengatasi kesulitan

yang dirasakannya.

66

Tabel XX

Belajar siswa di rumah

Altematif J awaban p

I Ya 14,58% I

I Kadang-Kadang 32 66,67%

l:id:P"":mllli' - L~_';~::· _; Selain belajar di sekolah dengan dibimbing guru, siswa juga dapat

mengulangi pelajarannya di rumah, karena akan menambah pemahamannya.

Tidak semua siswa mau mengulangi pelajarannya setiap hari di rumah. Ini

terbukti hampir dua pertiga yaitu 66,67% responden menyatakan kadang-

kadang mereka mengulangi pelajaran SKI di rumah. 18,75% responden

menyatakan tidak pernah mengulangi pelajaran SKI di rumah, dan sedikit yang

menyatakan selalu mengulangi pelajaran SKI di rumah ya1Ju dengan 4,58 %

responden. Dapat dilihat pada tabel XX di atas. Ini bera11i bahwa hampir

seluruh siswa tidak mengulangi pelajaran SKI di rumah.

67

Tabel XX!

Sebab-sebab siswa mengulangi pelajaran SKI di rumah.

I Alternatif .Jawaban ' ' r F r: p ···· 1

I Karena ada PR -1ut 54,i7% 1

I Karena ada ulangan I 7 I 14,58% I

I K"'""'""'"g_" "'£'" motecmy• I " ~II ~-~~25% __ ! r .lumlah 48 100% I . _ ____L I

Seperti yang telah dinyatakan pada l.abel XX dimana siswa menyatakan

bahwa mereka mengulangi pelajaran SKI di rumah hanya kadang-kadang saja,

ini berarti siswa mengulangi pelajarannya karena sebab-sebab tertentu seperti,

karena ada PR dengan 54,17% responden. 31,25% responclen. Mereka

mengulangi pelajaran SKI di rumah karena memang senang dengan materinya

dan sedikit yang menyatakan mereka akan mengulangi pelajaran SKI di rumah

jika ada ulangan, yaitu 14,58% responden seperti ter!ihat pada tabel XXI di

atas. Ini berarti semua siswa mengulangi pelajaran SKI di rumah, karena

sebab--sebab tertentu, dan ada tujuan yang ingin dieapainya.

Dari data yang telah disajikan diatas dapat dikemukakan hal-hal berikut

1!11:

1. Secara umum stswa kelas I MTs. Nurul Huda tidak menyukai pelajaran

SKI, namun mereka tertarik untuk mempelaiari SKI.

68

2. Umurnnya siswa kelas I MTs. Nurul 1-luda cukup senang ketika mengikuti

pelajaran SKI di kelas, ha! ini didukung oleh penampilan guru SKI yang

baik sehinggasiswa memperhatikan dengan baik apa yang sedang

dijelaskan guru SKI di kelas.

3. Setiap peserta didik memiliki intelegensi yang berbeda-beda, oleh karena

itu tcrkadang apa yang telah di.1claskan guru SKJ dapat dipahami terkadang

tidak. Untuk mcnambanh pemahaman dan pengertian siswa tentang apa

yang telah dijelaskan guru SKI, maka guru harus selalu memberikan

kesempatan bertanya kepada sISwanya tentang pelajaran yang belum

mereka pahami, selain itu pernberian tugas juga bisa membantu

pemahaman siswa, pemberian tugas ini bisa diberikan dalam berbagai

bentuk seperti menjawab soal atau merangkum rnateri

4. Motivasi siswa dalam belajar SKI, bisa ditimbulkan dalam diri s1swa

sendiri atau dari luar dirinya seperti ; motivasi dari orang tua dan motivasi

dari gurn

5. Siswa umumnya menyatakan bahwa kesulitan dalam belajar SKI karcna

materinya. Untuk mengatasi kesulitan belajar terse.but siswa dapat bertanya

kepada guru, orang tua ataupun temannya tentang apa yang belum mereka

pahami dan mengerti dari materi pelajaran SKI.

6. Tugas yang diberikan guru SKI akan menuntut siswa untuk mengulangi

pelajarannya di rumah.

69

C. Peran Guru dalarn Mengatasi Kesulitan Belajar siswa

Sebagaimana yang telah dikemukakan pada bab Il, bahwa guru

berpernn sebagai direktur belajar dan sebagai pembimbing. Dalam

perannya sebagai pembimbing ini guru harus melakukan pendekatan

pribadi, agar guru dapat mengenal dan memaharni siswanya secarn pribadi,,

maupun masalah yang dihadapinya.

Scbagai pembimbing belajar, guru harus rnampu siswa dalam

mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswanya, dengan melakukan

berbagai macam earn.

Dal am mengatasi kesul itan belajar siswa, earn yang biasa digunakan

guru SKI di MTs. Nurul Huda adalah memberikan PR, dalam bentuk

menjawab soal atau merangkum materi, tanya jawab clan latihan-latihan

yang diberikan pada setiap selesai satu pokok bahasan. Cara-earn tersebut

digunakan karena menurut beliau mampu mengatasi kesulitan be I ajar yang

dialami siswanya.

Perlu diketahui, bahwa cara tersebut kurang tepat, karena dengan

rnernberikan PR kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar, tidak akan

membentu siswa keluar da;-i kesulitannya, tetapi akan membuat siswa

70

semakin merasa kesulitan, sebab pemberian PR berfongsi untuk

memperdalam pemahaman siswa.

Cara yang lebih tepat dalam mengatasi kesulitan belajar adalah

dengan melakukan remedial teaching, seperti yang dikemukakan pada bab

IL

BABY

PENUTUP

Berdasarkan paparan dalam Bab I pendahuluan, Bab II tinjauan teoritis,

Bab Ill rnetodologi penelitian dan terutarna Bab IV hasil dan temuan

penelitian. Dibawah ini disajikan kesimpulan-kesimpulan dari penelitian ini;

untuk selanjutnya diikuti beberapa saran yang clianggap perlu. Saran-saran ini

kiranya dapat dipandang sebagai rekomendasi penulis kepada sernua pihak

yang mempunyai minat dan perhatian terhaclap apa yang cliteliti ini.

A. Kesimpulan

Guru sebagai faktor utama dan berianggung jawab dalam pend id ikan

di sekolah, mempunyai peranan penting, khususnya perannya clalam

rnengatasi kesulitan belajar siswa, agar tujuan pernbelajaran dapat tercapai

secarn optimal. Dalarn mengatasi kesulitan belajar tersebut guru berperan

sebagai pembimbing belajar.

Agaknya dalam mengatasi kesulitan belajar siswa, cara yang lebih

tepat clilakukan aclalah dengan melakukan remedial teaching, bukan faktir

yang dapat menimbulkan kesulitan belajar siswa pada bidang studi SKI di

MTs. Nurul Huda Pondok Karya ada yang berasal dari faktor ekste1'11al

72

adalah faktor yang berkaitan clengan gum, yang meliputi kemampt1an guru

clalam mengatur kegiatan proses belajar mengajar, seperti : pemilihan

metocle mengajar, penggunaan media pembelajaran, penggunaan waktu

pembelajaran yang semuanya clisesuaikan clengan kurikulum (materi

pelajaran SKI) kemampuan siswa, clan clengan tujuan yang henclak clicapai

dari pembelajaran tersebut, yang berkaitan dengan alat pelajaran, seperti;

buku pelajaran SKI, yang dijaclikan pegangan oleh siswa clan perpustakaan

yang clapat digunakan siswa yang ticlak mampu membeli buku, yang

berkaitan dengan waktu sekolah: sore, siang atau malam yang clapat

mempengaruhi kondisi siswa dan yang berkaitan dengan materi

pembelajaran yang mempunyai tingkat kesukaran berbeda-beda.

Cara yang dapat dilakukan dalam mengatasi kesulitan belajar siswa

adalah remedial teaching, seperti yang telah dipaparkan pada bab II, atau

dengan cara memberikan latihan-latihan, tanya jawab setiap selesai satu

pokok bahasan, memberikan PR baik dalam bentuk menjawab soal ataupun

merangkum materi, seperti yang telah dilakukan guru SKI di MTs. Nurul

Huda Pondok Karya_

73

Dengan melihat cara yang dilakukan guru SKI di MTs. Nurul Huda,

dalam mengatasi kesulitan belajar siswa ini bera1ii guru berperan dalam

mengatasi kesulitan tersebut walaupun belum optimal dan kurang tepal.

B. Saran-Saran

Dalam mengatasi kesuliatn belajar sebaiknya tidak dengan cam

rnemberikan PR atau latihan-Jatihan, karena akan rnenambah kesulitan siswa.

PR atau latihan lebih tepat diberikan pada pembelajaran yang sifatnya

memperdalam pemahaman siswa dan diberikan pada siswa yang memang

sudah mengerti dan memahami materi yang telah diajarkan

Pihak sekolah hendaknya ikut membantu mengatasi kesulitan belajar

tersebut dengan menyediakan alat pelajaran seperti ; perpustakaan baik dalam

bentuk penyediaan buku saja atau dengan menyediakan gedung khusus.,

menyediakan media pengajaran yang dapat mernbantu guru dalam mengajar

dan membantu pemahaman siswa seperti ; globe atau peta yang berhubungan

dengan pelajaran SKI, menyediakan guru BP yang dapat membantu guru

bidang studi dalam mengatasi siswa yang mengalami kesulitan tersebut.

Selain itu untuk pihak sekolah hendaknya dalam memilih guru, dipilih

guru yang memang benar-benar berkompeten dalam bidang keguruan.

74

Bagi siswa hendaknya, selalu mengulang pelajaran di rumah, bukan

hanya ketika di sekolah saja. Apabila tidak mampu membeli buku pelajaran,

usahakan dengan memfoto copy atau meminjam pada teman atai1 guru.

Bagi orang tua atau keluarga hendaknya selalu memberikan motivasi

bagi anaknya dalam belajar, dan selalu memberikan birnbingan belajar di

rumah, sehingga dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar.

DAFT AR PUSTAKA

Abror, Abd, Rahman, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta Tiara Wacana Yogya, 1993, Cet. IV.

Ahmadi, Abu, Supriyono, Widodo, Psikologi Be/ajar, Jakarta :Rieneka Cipta, 199 l, Cet. I

Al Qur'an dan Tafsirnya, proyek pengadaan kitab suci Al Qur'an Depag RI, 1984/1985, jilid V dan X

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 1998, Cet. XL

Dalyono, M., Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1997, Cet I.

Djamarah, Bahri, Syaiful, et.al, Strategi Belqjar Mengajar, Jakarta: Rieneka Cipta, l 996.

Engkosworo, Dasar-Dasar Metodologi Pengajaran, Jakarta Bina Aksara, l 988, Cet. ll.

GBPP, Kurikulum 1994 dan Suplemen 1999 Adabtasi Sistem Semester, MTs. Mata Pelajaran SKT.

Hadi, Amirul, et.al, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung Pustaka Setia, 1998.

Hellen, Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Ciputat Press, 2002, Cet L

Makmun, Abin, Syamsudin, Psikologi Pendidikan Perangkat Sistem Pengajaran Moduf, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2001, Cet JV.

76

Makrnun, Abin, Syarnsudin, Psilw!ogi Pendidilwn Perangkat Sistem Pengajaran Madu!, Bandung: PT. Rcmaja Rosda Karya, 2001, Cet JV.

Mudzakir, Ahmad, et. al, Psikofogi Pendidikan Untuk Fakuftas Tarbiyah Komponen MKDK. Bandung: Pustaka Selia, 1997. Cet I.

Mohammad, Uzcr, Usman, Menjadi Guru Pro.fesionaf. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 1997, Edisi ke-2, Cel. VIII.

Priyatna, Asep, Psilwfogi SPGIKPGISGO sesuai dengan kurikufum yang disempurnakan, Bandung: Epsit:on GNP, l 988.

Sabri, Alisup, M., Psikofogi Pendidikan Berdasarkan Kurikufum Nasional IA lN Fakultas Tarbiyah, Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996.

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Be/ajar Pedoman Bagi Guru dan Ca/on Guru, Jakarta : Rajawali, 1990, Cet II I.

Slameto, Be/ajar dan Faktor-Faktor yang !v!en1pe11garuhinya, Jakarta : Rieneka Cipta l 993, Cet. Ill.

Soemanto, Wasty, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Rieneka Cipta, 1998, Cet. IV.

Sudjono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2000, Cet X.

Surya, H., M., Bimbingan dan Konseling: 1-6: MKDK 2202 I 2 sks, Jakarta : Universitas Terbuka, 1997.

Suryabrata, Surnadi, i'vfetodofogi Penelitian, Jakarta Rajawli Press, 1995, Cet. IX.

Syah, Muhibbin, Psikofogi Pendidikan denF,an Pendekatan Baru, Bandung : Rosda Karya, 1997, Cet. III.

Yunus, Mahmud, Metodik Khusus Pendidikan Agama ls/am. Jakarta: CV Al Hidayah, 1965 M/l 385 H, Cet. I.

ANGKET SISW A

Angket ini akan digunakan dalam penyusunan skripsi dan tidak akan

mempengaruhi nilai anda. Oleh karena itu saya 1mmgharapkan anda

mengisinya dengan jujur. Cara pengisian ini dengan membubuhkan tanda

silang (x) pada jawaban yang anda anggap paling tepat dan sesuai dengan

kedaaan anda sebenamya.

A. Identitas Siswa

1. Nama Lengkap

2. Jenis kelamin

3. Asal Sekolah : SD/MI*

4. Pendidikan Orang tua

a. Ayah

b. Ibu

5. Pekerjaan Orang tua

a. Ayah

b. lbu

*Coret yang tidak sesuai

B. Daftar Pertanyaan

l. Diantara mata pelajaran anda sukai :

bidang agama berikut ini, mana yang paling

a. Fiqih c. Aqidah Akhlak b. SKI d. Al Qur' an Had its

2. Apakah menurut anda materi pelajaran SKI itu dipelajari ? a. Ya b. Kadang-Kadang

menarik untuk

c. Tidak

77

3. Bagaimana perasaan anda ketika sedang mengikuti pelajaran SKI di kelas? a. Senang b. Cukup Senang c. Tidak Senang

4. Menurut anda penampilan guru SKI dalam mengajar di kelas ? a. Baik b. Cukup Baik c. Ticlak Baik

5. Apa yang anda lakukan ketika gum SKI sedang menjelaskan pelajaran? a. Memperhatikan dengan baik b. Mengerjakan tugas lain c. Mengobrol

6. Bagaimana biasanya guru SKI anda mengajar? a. Bercerita I Menjelaskan b. Bertanya c. Menjelaskan dan bertanya

7. Menurnt anda apakah penjclasan guru SKI mudah dimengerti? a. Ya b. Kadang-Kadang c. Tidak

8. Apakah gum SKI anda selalu memberi kesempatan untuk bertanya kepada siswa ? a. Ya b. Kadang-Kadang c. tidak pemah

9. Apakah guru bahasan?

SKI anda memberikan tugas setiap selesai satu pokok

a. Ya b. Kadang-Kadang c. Tidak Pernah

10. Dalam bentuk apa tugas yang diberikan guru SKI anda? a. Hapalan b. Menjawab soal c. Merangkum Materi

11. Bagaimana perasaan anda jika guru SKI tidak masuk a. Senang b. Biasa saja c. tidak senang

12. Jika nilai yang anda peroleh pada mata pelajaran jelek, apakah yang anda lakukan ? a. Belajar lebih giat b. Belajar pada teman c. Biasa saja

13. Bagaimana sikap orang tua anda, jika anda memperoleh nilai jelek pada pelajaran SKI ? a. Marah b. Mengawasi belajar c. biasa saja

14. Apa yang dilakukan guru SKI anda jika anda memperoleh nilai tertinggi pada pelajaran SKI ? a. Memberikan Hadiah b. Memberikan pujian c. Biasa saja

15. Apakah anda mengalami kesulitan dalam mempelajari SKI? a. Ya b. Kadang-kadang c. tidak

16. Jika ya, apa yang menyebabkan anda mengalami kesulitan dalam mempelajari SKI ? a. Karena materinya b. Karena tidak memiliki buku c. Karena tidak berminat d. Karena cara mengajar guru.

17. Pada pelajaran SK.I materi apa yang anda anggap sulit ? a. Kepercayaan dan budayajahiliyah b. Langkah-langkah dakwah Nabi c. Perjanjuan aqabah d. Pembangunan bidang sosial kemasyarakatan

18. Apa yang anda lakukan jika mengalami kesulitan dalam mempelajari SK.I? a. Be1ianya pada guru b. Bertanya pada teman c. Bertanya pada orang tua d. Diam saja

19. Apakah anda selalu mengulangi pelajarab SKI di rumah ? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

20. Apakah yang menyebabkan anda mengulani pelajaran SKI di rumah? a. Karena ada PR b. Karena ada ulangan c. Karena senang pada materinya

WAWANCARA

Nama

Jabatan

Hari I Tanggal

Pokok Pembicaraan :

I. Siapa pendiri MTs. Nurul Huda?

2. Kapan MTs. Nurul Huda didirikan ?

: H. M. Hasyim Rais

: Kapala Sekolah

: Selasa I 9 September 2003

3. Apa yang menjadi visi dan misi dari MTs. Nurul Ruda?

4. Usaha apa yang bapak Jakukan guna menarik minat masyarakat terhadap

MTs. Nurul Huda ?

Hasil Pembicaraan ;

1. H.M Hasyim Rais

2. Tanggal 8 Oktober 1988.

3. Dalam rangkan menggalang pendidikan pada masyarakat setempat yang

umumnya adalah masyarakat cendah dan awam.

qr

4. Dengan menawarkan biaya pendidikan yang lebih rendah, tetapi

mempunya1 mutu yang bagus dan tidak tertinggal dengan sekolah-sekolah

yang lain.

Jakarta, 17 September 2003

Interviewee Interviewer Kepala Sekolah MTs. Nurul Huda

(H.M. Hasyim Rais) (Nurhayati)

WAWANCARA

Nama

Jabatan

Hari I Tanggal

Pokok Pembicaraan :

: Dra. Jamilah

: Guru Bidang Studi SKI

: Senin I 8 September 2003

1. Apakah siswa mengalami kesulitan dalam belajar SKI ?

2. Berapajam pelajaran SKI diajarkan di sekolah ini?

3. Apakah siswa bersemangat ketika mengikuti pelajaran SKI?

4. Metode apa yang ibu gunakan dalam mengajar SKI ?

5. Media apa yang ibu gunakan dalam mengajar SKI?

6. Apakah ibu selalu memberikan tugas setiap selesai satu pokok bahasan dan

dalam bentuk apa tugas yang ibu berikan ?

7. Bagaimana sikap siswa ketika ibu menjelaskan pelajaran SKI di kelas ?

8. Faktor apa yang membuat siswa kesulitan dalam belajar SKI ?

9. Apakah asal sekolah siswa berpengaruh terhadap kesulitan belajar tersebut?

10. Upaya apa yang ibu lakukan untuk mengatasi kesulitan belajar siswa,

apakah ibu menambah jam pelajaran diluar jam pelajaran di sekolah

misalkan Jes ?

Basil Pembicaraan :

1. Ya, siswa mengalami kesulitan dalam belajar SKI, ini dapat dilihat dari

rendahnya prestasi belajar siswa.

2. Pelajaran SKI diajarkan hanya satu kali jam pelajaran dalam setiap

mmggunya.

3. Ketika mengikuti pelajaran SKI siswa terlihat biasa saJa

4. Metode ceramah dan tanyajawab

5. Media yang saya gunakan adalah buku pelajaran SKI dari berbagai

pengarang dan penerbit.

6. - Karena waktu yang diberikan untuk pelajaran SKI sangat sedikit, maka

saya memberikan tugas pada siswa tidak selalu setiap selesai satu pokok

bahasan, hanya ketika ada waktu.

- Tugas yang saya berikan berbentuk menjawab soal dan terkadang

merangkum materi

7. Seperti pada pelajaran-pelajaran yang lain, ketika mengikuti pelajaran di

kelas ada saja siswa yang mengobrol ataupun mengerjakan tugas lainnya.

8. Faktor yang menyebabkan siswa kesulitan dalam belajar SKI adalah karena

kurang waktu untuk belajar di sekolah, sedangkan materi pelajaran banyak

dan panjang, oleh karena itu saya tidak bisa menjelaskan secara maksimal,

faktor lainnya adalah karena banyaknya siswa yang tidak memiliki buku

pelajaran.

9. Asal sekolah, apakah dia dari MI atau SD tidak berpengaruh terhadap

kesulitan belajar yang dialami para siswa, itu semua tergantung kepada

kemampuan yang dimiliki siswa dan usaha yang mereka lakukan dalam

belajar

10. - Upaya yang saya lakukan dalam mengatasi kesulitan belajar siswa,

dengan memberikan latihan-latihan kepada siswa dimana siswa

mengerjakan soal-soal.

- Untuk menambah jam pelajaran diluar jam sekolah atau Jes sepertinya

tidak mungkin karena waktu untuk mengadakan les itu tidak

memungkinkan disebabkan kesibukan yang saya miliki. selain itu

karena SKI bukan pelajaran yang di EBTANAS kan maka tidak perlu

mengadakan Jes maka biasanya hanya pelajaran-pelajaran yang di

EBTANAS kan saja yang diadakan les.

Jakarta, 17 September 2003

Interviewee Interviewer Guru SKI MTs. Nurul Huda

(Dra. Jamilah) (Nurhayati)

Keaclaan Guru clan Karyawan di Mts. Nurul Hucla

Tahun Ajaran 2003-2004

Nama I

Jabatan Lulusan Materi yang

I diajarkan -·-- --~-J-1.M Hasyim Rais Kepala sekolah

Drs. H. Hasanudd in Wakil Ka.Sek. IAIN Aqiclah

Mudasi AM Pd. Guru UT Sejarah

Maroji S.Ag Guru STAI B. Inggris

Dra. Wahyunah Guru IAIN B. Arab

RA Rokib AM Pd. Guru UT IPA

Gangtini AM Pd. Guru UT Matematika

NengAni Tata Usaha SLTA

Dra. Siti Rumsiyah Guru IAIN Al Qur'an

Dra Jamilah Guru IIQ SKI/ Fiqih

Purwo P. BA. Guru IKIP KTK

Rufendi Guru PGSLTP Ekonomi/Geog.

Drs. U mar Z Adam Guru IKIP B. Indonesia

Drs. Nurohim Guru UH PPKN

Saadih , S. Pd. Guru ST KIP B.Indonesia

Sudjana Hadiningrat Guru SGO Olah Raga

Sarana dan Prasarana yang terdapat di

MTs. Nurul Buda

No Sarana dan Prasarana Jurnlah

----··-----------------·--------.. --r----------·""--~--------~-1. Ruang Bel<~jar 6 Buah

') Ruang Kantor I Buah ~-

3. Ruang Perternuan 1 Buah

4. Ruang Ibadah I Masjid I Buah

5: Lapangan Olah raga 1 Buah

6. Kan tin I Buah

7. WC I Buah

Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi SKI

lNo-T Narna -·-·-1· Nilai Ulangan I I I ~

I l . i Ade Endah 1- 4,2

l-.---11-----------~--------1--------I 2. I A. Kodir ·

1

1 I I \ 3.1

1

AnitaRusmitasa;:T· 1·--4-,l·----~--6---

4,0 6

f I I

I 4. I Adah Fauziah I

4,0 6

+---4,3 6

~ I 48 6 I

I 50 7

I 5. I Aris Munandar

I 6. ! Dede Kurniasari

'~·f--! ---------+--------+-------! i 7. \Dede Rahmawati

I I __________ -·---····---

40 6 I

is:--rn~~i Mu1yaningsi1~-­~\ Devi Mayasari 56 7

-1 I .

i 10. I Devi Ambarwati I I ril11._,_ID-.-----~-

I . I iana

~I Diana Mardiana

I 13. I Fitroh Susanti I I I 14. i F~tullah I

i 15. I Farida I I

-----1 5,0

5,8

4,8

4,2

5,0

4,5

I I

I 6 I I I r· 7 I I I I 6 I I I

_j_ __ I 6

7

6

r1-~1 Iman Ginayar -~------ ------··--·-· 5, 1 6

i i 4,6 I 6

L ----

pJr-l-n-da_h_O_l_'t-av-ia-1;

l __ L_ __________ , ____ _

B7

rlfTr(~~nia 5,0

I . ~··-----~I I, 19 ! Kusnadi 5,0

7

7

I 26:-i Maryanih 5,0 -1· I I I

7

121.1 Melyanah I 1-- -1---- . ·-------------·--·T··-·----------···--·---------( 22. ! M. Hasynn Salam I 4,1 6 LI I I 23. IM. lrfan I 4,6 6 I I f I ---i 124. [ M. Romdoni i 4,0 6 I I I I 25. I Nopendi I

6 5,6

4,5

I I I 4,3

1--:-1 I 27. I Nurmilah 5,0 I 6 I L__J Jl ___ 7 1. I 28. I Nurmala 5,0 I I I I 1-::-::---j -1 I I 29. i Nurana 5,2 • 6 I

I 30 I N ' ~-0---+--- 7 -----j I . I urJaya i :i, I i I I I ---~--------6 ___ ---ll ~ I Nur 1-Ioiriyah r·- 5,0

132. : Nurul Syifa :-- 4-2-- ~---6 __ __,I I ---r--------lf------ .. -----l

I 33. I Putri Agustiniati 5,2 I 6 ~ I I I 134. [ Rahmatullah 5,6 I ---6-- I

I 35 : R' - 6 I- --7--·-1 I · I m :i, I L--.1-----------+-------J, I 36. I Rudianto 5,0 ! I

6

[3ITRosmin I 5,5 l 7 ' I

~~ 11------- -----1--------1---------1 ~ Santi Ayu 5,0 6

9. I Sartika 5,2 7 1. I

6

[ 44. I Syahroni 1 5,1 6 ~ I I I p5 jSYa·-ri_fu_d-in _______ ----5,-1-- t-- -6-- I

146. I Suci Ayuanti ---4-,5---1----6---

1 +1----------l-----~ I 47. I Yusnia I I

5,0 6

DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SY ARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU TARBIYAHDAN KEGlJRUAN

Telp. ; (62-21) 7443328, 7401925, Fax.(62-21) 740298::

Jl.Ir.HJuanda Nomor 95. Ciputat 15412. Indon1."1ifa Email : [email protected]

Nomor

Lamp.

Perihal

Tembusan:

ET/PP.02.2/ ... 03 ./2003 .

I ( satu) berkas

Bimbingan Skripsi

Jakarta, ... 2. 7 .... Mare.t .... 2003 .......................... .

Kepada

Yth. I. .,Dr.a .• E:j .... ;Sri..Rosatr.;.a,M.1tg" .... ..

2 .. 1\>.®J . .\~1.n~!lll~ .. A\,h'g ................................ : . Dosen Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Assalamu 'alaikum wr. wb.

Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi Peh1bimbing Jill (materi/

teknis) *) penulisan skripsi mahasiswa:

Nama

Nomor Pokok

Jurusan

Judul Skripsi

l:T.Jlll!gJ\'.1'.L .... .9.9.1rn.15HJ .. .............................................................................. , I'. e ml~ ~),;m .. A-g.a.l]l.?. .. J ffli ~ro. . . . . .. . .. . . . . . . . ........................................................... . .PEF.ANAN .. G!JRU . .DALA!.f..ME1llATASl .. KESVLITAN . .BELAJ.AR.. SISlf.A. ............ .

l'ADA .. BIDANG .. s=r .. SEJA!lA!! .. JCEBUDA1~AAi; .. ISLAM ..... ., ......................... ..

llI M'J7$ .. NURUL.RUDA ··l'ONllOK·KARYA · ....................................................... ..

.. ················· ............................................................................. , .... ..

Judul tersebut telah disetujui olehjurusan yang bersangkutan pada tanggaJ2.7 .. k!~+:~~ ..... . . dengan out line, abstraksi dan daftar pustaka terlampir.

Bimbingan skripsi ini harap diselesaikan dalam waktu 6 (enam) bulan, yakni sampai

dengan tanggal ... ;:n .... sqitember .... Z.0.03 ............................. .

Setelah judul tersebut dikonsultasikan dengan Pembimbing terjadi perubahan, harap

segera dilaporkan ke Fakultas. Laporan berikutnya dilaksaksanakan pada bulan ketiga dan kelima kepada Ketua Jurusan dan Pembantu Dekan I.

Demikianlah, atas kesediaan Saudara kami ucapkan terima kasih.

Wassalam.

A.n. Dekan

Pembantu Dekan I, ·

~fi~Y "'' ,,,, .Ded; t.y.ai;l,~,, .. MA ........ :.

!. Dekan (sebagai laporan) ·~'1 ~~.$.

, !PJ,~ 231 356 :i,_

DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSIT AS ISLA~l-1 NEGERI

SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMUTARBIYAHDANKEGURUAN

Jl.Ir.H.Juanda Nomor 95, CipUlat 15412, Indonesia

Nomor : ET/PP.01.1/09/2003 Lamp. Perihal : Perpanjangan Skripsi

Assalamu'alaikum wr. wb.

Telp : (62·21) 7443328, 7401925. Fax.(62·21) 7402982

Email : [email protected]

Jakarta, 27 September 2003

Kepada

Yth. I. Dra. Hj. Eri Rossatria, M. Ag. 2. Yudhi Munadhi, M. Ag. Dosen Pembimbing Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Kami mengharapkan kesedian Saudara untuk memperpanjang waktu Bimbingan I/II (materi/Teknis)*) penulisan skripsi mahasiswa:

Nama NomorPokok Jurusan Judu! Skripsi

Nurhayati 9911015473 Pendidikan Agama Islam Peranan Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

Pada Bidang Studi Sejarah Kebudayaan Islam Di MTs Nuru! Huda Pondok Karya.

Penulisan skripsi mahasiswa tersebut telah habis batas waktu yang telah ditentukan sejak tanggal 27 September 2003 dan diperpanjang sampai tanggal 27 Maret2004.

Demikianlah, atas kesediaan Saudara kami ucapkan terima kasih.

Wassalam

Tembusan: I. Ketua Jurusan Pendidika.n Agama •~rnuu, 2. Mahasiswa yang bersangkutan *) coret vang tidak oerlu.

Dekan ' \