14 markets & corporate...tambah yang lebih tinggi bagi se-luruh pemegang saham,” ujar dia....

1
Direktur Produksi Inuki Bun- jamin Noor berharap kerja sama ini bisa menguntungkan kedua pihak. Dalam hal ini, Inuki bisa memanfaatkan bahan milik Timah dan Timah bisa memanfaatkan keahlian Inuki. “Harapannya Inuki bisa menjadi produsen radioisotop dan radiofar- maka kelas dunia dengan dukungan Timah, serta menjadi bagian dari mata rantai penjualan hasil tambang Timah,” kata Bunjamin dalam keter- angan tertulis, Senin (21/10). Sementara itu, Direktur Pengembangan Usaha Timah Trenggono Setioso menjelaskan, kerja sama ini bisa menciptakan nilai tambah bagi kedua pihak. Pasalnya, melalui kerja sama ini, Inuki yang bergerak di bidang produksi radioisotop dan radiofar- maka bisa menggunakan bahan milik Timah. “Kerja sama operasi ini diharapkan dapat menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi kedua pihak,” ujar dia. Adapun logam merupakan salah satu komoditas yang dijual oleh Timah. Berkat mineral tersebut, Timah mencatat laba periode berja- lan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada semester I-2019 mencapai Rp 205 miliar. Nilai tersebut meningkat 21% diband- ingkan pencapaian pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 170 miliar. Direktur Utama Timah Reza Pahlevi Tabrani mengatakan, peningkatan laba tersebut juga disebabkan oleh perbaikan selu- ruh sisi supply chain. “Cost (kami tekan) sehingga perusahaan bisa menghasilkan profitabilitas yang lebih baik yang menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi bagi se- luruh pemegang saham,” ujar dia. Sedangkan laba bruto pada semester I-2019 tercatat sebesar Rp 817 miliar, meningkat 21% dari pencapaian pada semester I-2018 yang mencapai Rp 674 miliar. Per- olehan laba bruto seiring dengan pendapatan perseroan yang menin- gkat 121% dari Rp 4,37 triliun pada semester I-2018 menjadi Rp 9,65 triliun pada semester I-2019. “Perusahaan terus memacu vol- ume produksi maupun penjualan di tengah penurunan harga jual, peningkatan biaya produksi serta kenaikan beban bunga,” kata dia. Adapun pendapatan tersebut be- rasal dari volume produksi logam yang mencapai 37.717 metrik ton pada semester I-2019. Volume produksi ini meningkat 205% dibandingkan semester 1-2018 yang sebesar 12.366 metrik ton. Sementara, penjualan logam tercatat sebesar 31.609 metrik ton selama semester I-2019, meningkat 148% dibandingkan 12.741 metrik ton selama semester I-2018. Reza menjelaskan, peningkatan penjualan ini bisa tercapai, meski- pun harga rata-rata logam turun sebesar 5% dari US$ 21.395 per metrik ton pada semester I-2018 menjadi US$ 20.322 per metrik ton pada semester I-2019. “Harga logam Timah saat ini belum men- guntungkan kami, di mana sebagai penambang kami harus meng- hadapi risiko operasional tambang yang semakin hari, semakin sangat menantang,” kata dia. Untuk menyiasati hal ini, Timah akan mengambil langkah strategis. Perseroan akan menurunkan vol- ume ekspor dari 1.000 metrik ton sampai dengan 2.000 metrik ton per bulan. JAKARTA - PT Bank BTPN Tbk (BTPN) berencana menerbitkan obligasi Berkelanjutan IV Tahap I sebesar Rp 1 triliun. Obligasi ini merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan IV dengan dengan total Rp 5 triliun. Obligasi tersebut diterbitkan dalam dua seri, yaitu seri A dengan tenor 3 tahun dan Seri B diterbit- kan dengan tenor 5 tahun. Direktur Keuangan Bank BTPN Hanna Tantani mengatakan, seluruh dana hasil emisi obligasi tersebut akan digunakan untuk membiayai ekspansi kredit perseroan. Saat ini, Bank BTPN telah men- yalurkan kredit ke semua segmen mulai dari kelompok usaha mikro kecil menengah (UMKM), ritel, hingga korporasi. “Kami melihat ruang pertumbuhan kredit masih terbuka, sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi yang di- canangkan pemerintah,” kata dia dalam keterangan tertulis yang dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (21/10). Obligasi tersebut telah meraih peringkat (rating) AAA (idn) dari PT Fitch Ratings Indonesia. “Per- ingkat ini mencerminkan kemam- puan Bank BTPN dalam menjaga kualitas aset perusahaan dam per- baikan struktur pendanaan sebagai dampak positif dari penggabungan usaha dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) pada Februari 2019,” tambah dia. Bank BTPN telah menunjuk PT BCA Sekuritas, PT Mandiri Sekuri- tas, PT OCBC Sekuritas Indonesia, dan PT Nikko Sekuritas Indonesia, bertindak sebagai penjamin pelak- sana emisi obligasi. Sementara itu, PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai wali amanat. Perseroan juga telah menetap- kan masa penawaran awal surat utang tersebut akan digelar pada 21 Oktober hingga 4 November. Sedangkan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditargetkan pada 27 November 2019. “Kami optimistis penawaran obligasi ini akan direspon positif oleh pelaku pasar,” kata Hanna. Hingga semester I-2019, total penyaluran kredit Bank BTPN tumbuh 112% menjadi Rp 143,4 triliun, dibandingkan posisi yang sama tahun lalu senilai Rp 67,8 triliun. Sedangkan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/ NPL) di level 0,8% (gross ) dan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) terjaga kuat di level 23,3%. Perusahaan juga telah mencatat kenaikan aset sebesar 87% dari Rp 99,9 triliun pada Juni 2018 menjadi Rp 186,7 triliun pada Juni 2019. Sedangkan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik mencapai Rp 1,2 triliun, meningkat 13% dari posisi tahun lalu Rp 1,09 triliun. ”Kami berharap emisi obligasi ini dapat menjadi salah satu pilihan instrumen investasi yang menarik bagi para investor, sekaligus men- jadi alternatif sumber pembiayaan jangka panjang bagi Bank BTPN,” ungkap Hanna.(c06) SELASA 22 OKTOBER 2019 14 MARKETS & CORPORATE Oleh Gita Rossiana JAKARTA – PT Timah Tbk (TINS) memperpanjang kerja sama dengan PT Industri Nuklir Indonesia (Persero) atau Inuki. Kerja sama ini bertujuan untuk merevitalisasi fasilitas produksi untuk meningkatkan produktivitas radioisotop dan radiofarmaka yang sedang digarap oleh Inuki. Investor Daily/David Gita Roza PANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT UNILEVER INDONESIA Tbk (“Perseroan”) Pemegang Saham Perseroan dengan ini diundang untuk menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan (selanjutnya disebut “Rapat”), yang akan diselenggarakan pada: Hari/Tanggal : Rabu, 20 November 2019 Tempat : Kantor Pusat Perseroan Grha Unilever Green Office Park Kav. 3 Jalan BSD Boulevard Barat, BSD City Tangerang Waktu : Pukul 10.00 Waktu Indonesia Barat s/d selesai. Mata Acara Rapat: 1. Persetujuan atas rencana perubahan susunan Direksi Perseroan. 2. Persetujuan atas rencana perubahan nilai nominal saham Perseroan (“Stock Split”) serta perubahan pasal 4 Anggaran Dasar Perseroan sebagai akibat dari Stock Split tersebut. Penjelasan Tambahan: 1. Mata acara pertama akan membahas dan memutuskan mengenai pengangkatan dan perubahan susunan anggota Direksi Perseroan. 2. Mata acara kedua akan membahas dan memutuskan mengenai perubahan nilai nominal saham Perseroan dari semula Rp10 menjadi Rp2 per saham, dan dengan demikian mengubah Pasal 4 Anggaran Dasar Perseroan sebagai akibat dari dilakukannya Stock Split. Stock Split ini dilakukan dalam rangka meningkatkan likuiditas perdagangan saham Perseroan dan juga untuk mendukung pertumbuhan bursa efek Indonesia, sehingga harga pembelian saham menjadi lebih terjangkau oleh investor. CATATAN: 1. Sehubungan dengan Rapat tersebut, Perseroan tidak mengirimkan undangan tersendiri kepada pemegang saham Perseroan, sehingga iklan panggilan ini merupakan undangan resmi bagi semua pemegang saham Perseroan. 2. Untuk pembahasan mata acara pertama Rapat disyaratkan kehadiran para pemegang saham atau kuasanya yang memiliki/ mewakili lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah semua saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan Perseroan. Sedangkan untuk mata acara kedua Rapat disyaratkan kehadiran para pemegang saham atau kuasanya yang memiliki/mewakili lebih dari 2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah semua saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan Perseroan. Keputusan untuk semua mata acara Rapat diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Jika keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan untuk mata acara pertama Rapat diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju para pemegang saham atau kuasanya yang memiliki/mewakili lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan secara sah untuk mata acara pertama Rapat, sedangkan untuk mata acara kedua Rapat diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju para pemegang saham atau kuasanya yang memiliki/ mewakili lebih dari 2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan secara sah untuk mata acara kedua Rapat. 3. Materi yang berkenaan dengan Rapat tersedia di kantor Pusat Perseroan, Grha Unilever, Green Office Park Kav. 3, Jalan BSD Boulevard Barat, BSD City, Tangerang, selama jam kerja pada setiap hari kerja sejak tanggal panggilan untuk Rapat ini. Perseroan akan memuat materi sebagaimana dimaksud dalam situs web Perseroan. Materi untuk Rapat juga akan disediakan pada waktu pelaksanaan Rapat. 4. Yang berhak hadir dalam Rapat tersebut adalah: a. pemegang saham atau kuasa pemegang saham Perseroan yang sahamnya belum masuk dalam Penitipan Kolektif, yaitu mereka yang namanya tercatat dengan sah dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 21 Oktober 2019 pukul 16.00 Waktu Indonesia Barat; dan b. pemegang saham atau kuasa pemegang saham Perseroan yang sahamnya telah masuk dalam Penitipan Kolektif pada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (selanjutnya disebut “KSEI”) atau pada Bank Kustodian (selanjutnya disebut “BK”) atau pada Perusahaan Efek (selanjutnya “PE”), yaitu mereka yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening di KSEI atau BK atau PE pada tanggal 21 Oktober 2019 pukul 16.00 Waktu Indonesia Barat, yang dibuktikan dengan Konfirmasi Tertulis Untuk Rapat (selanjutnya disebut “KTUR”). 5. Para pemegang saham yang sahamnya belum masuk dalam Penitipan Kolektif atau kuasa mereka yang sah yang akan menghadiri Rapat diminta untuk memperlihatkan asli Surat Kolektif Saham atau menyerahkan fotokopinya dan menyerahkan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (selanjutnya disebut “KTP”) atau bukti jati diri lainnya yang masih berlaku kepada Petugas Pendaftaran Perseroan sebelum memasuki ruang Rapat. Sedangkan para pemegang saham yang sahamnya telah masuk dalam Penitipan Kolektif atau kuasa mereka yang sah diharap menyerahkan asli KTUR dan fotokopi KTP atau bukti jati diri lainnya yang masih berlaku. 6. a. Para pemegang saham Perseroan yang tidak dapat hadir dalam Rapat hanya dapat diwakili oleh kuasanya berdasarkan surat kuasa dalam bentuk yang telah ditentukan oleh Direksi Perseroan atau bentuk lain yang dapat diterima dengan baik oleh Direksi Perseroan, dengan ketentuan bahwa para anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan karyawan Perseroan boleh bertindak sebagai kuasa pemegang saham Perseroan dalam Rapat, namun suara yang mereka keluarkan selaku kuasa pemegang saham tidak akan diperhitungkan dalam pemungutan suara. b. Formulir surat kuasa tersebut dapat diperoleh pada setiap hari kerja selama jam kerja di Kantor Perseroan, Grha Unilever, Green Office Park Kav. 3, Jalan BSD Boulevard Barat, BSD City, Tangerang, atau di Biro Administrasi Efek Perseroan, yakni PT Sharestar Indonesia, di Citra Graha Building, Lantai 7, Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 35-36, Jakarta 12950. c. Semua surat kuasa untuk Rapat harus diterima oleh Direksi Perseroan di Kantor Perseroan di alamat seperti tercantum pada butir b di atas selambatnya pukul 16.00 Waktu Indonesia Barat, sekurangnya 3 (tiga) hari kerja sebelum tanggal Rapat, yaitu tanggal 15 November 2019. 7. Pemegang saham Perseroan yang berstatus Badan Hukum (Pemegang Saham Badan Hukum) dapat diwakili dalam Rapat tersebut oleh seorang atau beberapa orang yang mempunyai kewenangan untuk mewakili dan bertindak untuk dan atas nama Pemegang Saham Badan Hukum tersebut sesuai Anggaran Dasar Pemegang Saham Badan Hukum yang bersangkutan. Untuk Pemegang Saham Badan Hukum dan perwakilannya dimohon agar memperlihatkan: a. fotokopi Anggaran Dasar Pemegang Saham Badan Hukum yang berlaku pada saat Rapat diadakan; dan b. dokumen yang membuktikan pengangkatan para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atau pengurus atau organ lain Pemegang Saham Badan Hukum yang menjabat pada saat Rapat diadakan beserta bukti pemberitahuan dan pendaftarannya di instansi yang berwenang termasuk tetapi tidak terbatas pada pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan pendaftarannya dalam Daftar Perusahaan sesuai ketentuan perundang- undangan yang berlaku, dikirimkan ke Biro Administrasi Efek Perseroan di alamat yang tercantum pada butir 6.b. di atas, paling lambat 3 (tiga) hari kerja sebelum Rapat diadakan, yaitu tanggal 15 November 2019. 8. Untuk mempermudah pengaturan dan tertibnya Rapat, pemegang saham Perseroan atau kuasa mereka yang sah diminta dengan hormat agar sudah berada di tempat Rapat sedikitnya 30 (tiga puluh) menit sebelum Rapat dimulai. 9. Informasi mengenai lokasi Rapat dapat diakses di situs web Perseroan. Pertanyaan atau permintaan informasi lain terkait Rapat dapat diajukan/diminta ke Email: [email protected] Tangerang, 22 Oktober 2019 Direksi Perseroan Sektor Saham Investor berada di galeri Bursa Efek Indonesia Jakarta. Ada tiga sektor saham yang di rekomendasikan pada tahun depan dan sudah mulai bisa dikoleksi saat ini. Saham-saham sektor jasa kesehatan, saham infrastruktur, dan saham perbankan akan mengeliat. JAKARTA - PT Pelat Timah Nu- santara Tbk (NIKL) atau Latinusa berhasil membukukan laba bersih tahun berjalan menjadi US$ 1,84 juta hingga September 2019, dari sebel- umnya merugi US$ 3,2 juta. Lonjakan laba terutama dikontribusi oleh pos rugi selisih kurs yang turun drastis menjadi US$ 369 ribu, dibanding dari periode sama tahun lalu US$ 3,44 juta. Sedangkan penjualan bersih hanya meningkat tipis 0,27% menjadi US$ 123,79 juta, dibanding periode sama tahun lalu sebesar US$ 123,46 juta. Kenaikan pendapatan juga diikuti oleh turunnya beban pokok penjualan sebesar 1,08%, menjadi sebesar US$ 115,31 juta dari sebelumnya sebesar US$ 117,39 juta. Adapun Latinusa mampu mengurangi jumlah pemaka- ian bahan baku sehingga dapat menurunkan beban pokok penjualan. “Tercatat pemakaian bahan baku secara year on year (yoy) berkurang 7,95% menjadi US$ 93,8 juta dari peri- ode sebelumnya US$ 101,9 juta,” ung- kap manajemen Latinusa dalam pub- likasinya di Jakarta, Senin (21/10). Sementara itu dari sisi neraca, total aset perseroan tercatat sejumlah US$ 133 juta turun 9,52% dari US$ 147 juta di Desember 2018. Komposisi aset perseroan di kontribusi dari aset lancar sebesar US$ 97 juta dan aset tidak lancar sebesar US$ 35,96 juta. Disi lain pelaku pasar belum mem- berikan apresiasi atas kinerja pers- eroan hingga kuartal III 2019. Hal tersebut ditunjukkan harga NIKL yang turun 1,02% menjadi Rp 975 per unit saham pada perdagangan Senin (21/10). Adapun sebelumnya perseroan telah menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditurecapex) sebesar us$ 3,6 juta yang dialokasi- kan untuk menunjang operasional produksi perusahaan. Latinusa merupakan perusahaan yang memproduksi timah kaleng (tin- plate) dengan standar internasional yang didirikan pada 19 Agustus 1982. Adapun pemegang saham mayoritas saat ini adalah konsorsium Jepang yakni PT Nippon Steel Corporation sebesar 35%, PT ASABRI sebesar 10,3% dan Mitsui & Co Ltd sejumlah 10%, sedangkan PT Krakatau Steel Tbk memiliki saham perseroan sebesar 20%. Kuasai Pasar Hingga saat ini, Latinusa adalah pemimpin pangsa pasar pemasok timah kaleng di Indonesia. Kontribusi terbesarnya masih berasal dari seg- men industri makanan dan minuman (mamin). Tercatat, pangsa pasar perseroan sekitar 61-62% di dalam negeri. Pers- eroan tetap mendominasi pasar meski pasokan tinplate impor bergerak naik. “Memang untuk tinplate impor ada peningkatan dari 38% menjadi 39% secara year on year (yoy). Agar tetap jadi market leader, fokus perseroan tetap di pasar industri mamin,” jelas Direktur Utama Latinusa Ardhiman Trikaryawan Akanda, di Jakarta, baru-baru ini. Pasar dari segmen mamin terus bertumbuh positif dan menjadi kon- tribusi terbesar emiten dengan kode saham NIKL ini. Pada 2018, pasar untuk kaleng susu sebesar 26,48%, lebih besar dari tahun sebelumnya di 23,68%. “Untuk pasar kaleng makanan juga naik jadi 22,26% dari sebelumnya 19,81%. Porsi biskuit dan permen juga masih tinggi di 19,16%. Memang tu- run tipis dari 20,02% di 2027,. jelas dia. Segmen lainnya adalah kimia 15,62% (16,86% di 2017), cat 11,48% (13,01%), minyak goreng 2,25% (1,58%), kaleng umum 2,10% (4,51%), serta buah & minuman 0,65% (0,53%). Dengan kondisi itu, kata dia, volume penjualan perseroan masih sebanyak 99,13% dari total produksi. Sedangkan pada 2017 volume penjualannya men- capai 100%. (c05) JAKARTA - PT Pos Indonesia (Persero) menggelar emisi surat utang jangka me- nengah (medium term notes/MTN) dengan target dana Rp 300 miliar. MTN tersebut nantinya dijadikan sebagai sebagai aset dasar atau underlying asset reksa dana pernyataan terbatas (RDPT) Multisektoral XI senilai Rp 300 miliar. MTN ini diterbitkan dalam dua seri yakni Seri B senilai Rp 50 miliar pada 19 Juli 2019 dan Seri C senilai Rp250 miliar pada 23 Ok- tober 2019. Kedua seri MTN ini memiliki jangka waktu 3 tahun. Sedangkan bertindak sebagai manajer investasi produk tersebut adalah PNM Investment Management. Direktur Keuangan Pos Indonesia (Posin- do) Eddi Santosa mengatakan, penerbitan MTN ini merupakan bagian dari total target pembiayaan perseroan dari pasar modal hingga Rp 1 triliun. Dana tersebut akan di- manfaatkan perseroan untuk pengembangan bisnis dalam jangka panjang. “Penerbitan MTN ini juga menunjukkan bahwa Posindo masih tetap mendapat keper- cayaan dari pasar. Dukungan dari para pelaku pasar menjadi modal penting bagi perseroan untuk memacu pengembangan bisnis ke depan,” katanya seusai penandatanganan Penandatanganan Addendum I Perjanjian Penerbitan Medium Term Notes Posindo-02 Pos Indonesia Tahun 2019 di Gedung Pos Indonesia, Jakarta, Senin (21/10). Saat ini, menurut dia, Posindo telah me- nyiapkan sejumlah rencana pengembangan bisnis untuk meningkatkan kinerja usaha perseroan. Pengembangan tersebut juga bagian dari upaya transformasi perseroan agar tetap bisa eksis. “Bisnis Posindo akan bermetamorfosis dari postal company men- jadi network company. Ekspansi usaha pers- eroan dilakukan dalam rangka mendukung transformasi tersebut,” tuturnya. Transformasi bisnis yang dilakukan Posindo akan difoksukan pada peningkatan kualitas layanan dengan terus memodern- isasi produk jasa logistik, bisnis e-commerce, dan lainnya. Perseroan juga mendiversifikasi usaha, seperti integrasi logistik, ritel, dan properti. Perseroan yakin bahwa transfor- masi akan berhasil didukung jaringan kantor perseroan yang luas dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dibandingkan pesaingnya di seluruh Indonesia. Guna mendukung ekspansi usaha tersebut, dia mengatakan, Posindo memutuskan untuk menerbitkan MTN Posindo-02 senilai Rp 300 miliar. MTN kemudian akan dimanfaatkan sebagai underlying asset RDPT PNM Multi- sektoral XI senilai Rp 300 miliar. Direktur Utama PNM Investment Manage- ment Bambang Siswaji mengatakan, kerja sama PNM IM dengan Posindo dalam pener- bitan MTN tersebut merupakan wujud sinergi BUMN. PNM IM merupakan anak usaha PT Permodalan Nasional Madani (Persero) yakni perusahaan BUMN yang bergerak di bidang pembiayaan dan pengembangan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). “PNM Investment senang bisa mem- bantu Posindo untuk melakukan ekspansi usahanya. Dengan menerbitkan produk RDPT ini, kami menjembatani pasar modal dengan sektor riil. Selain itu kita juga terus meningkatkan upaya sinergi BUMN di masa mendatang,” katanya. Menurutnya, PNM Investment akan terus memperkuat dukungan pendanaan lewat pasar modal kepada perusahaan BUMN khususnya yang bergerak di sek- tor infrastruktur, industri penghasil devisa, dan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).(hut)

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 14 MARKETS & CORPORATE...tambah yang lebih tinggi bagi se-luruh pemegang saham,” ujar dia. Sedangkan laba bruto pada semester I-2019 tercatat sebesar Rp 817 miliar, meningkat 21%

Direktur Produksi Inuki Bun-jamin Noor berharap kerja sama ini bisa menguntungkan kedua pihak. Dalam hal ini, Inuki bisa memanfaatkan bahan milik Timah dan Timah bisa memanfaatkan keahlian Inuki.

“Harapannya Inuki bisa menjadi produsen radioisotop dan radiofar-maka kelas dunia dengan dukungan Timah, serta menjadi bagian dari mata rantai penjualan hasil tambang Timah,” kata Bunjamin dalam keter-angan tertulis, Senin (21/10).

S e m e n t a r a i t u , D i r e k t u r

Pengembangan Usaha Timah Trenggono Setioso menjelaskan, kerja sama ini bisa menciptakan nilai tambah bagi kedua pihak. Pasalnya, melalui kerja sama ini, Inuki yang bergerak di bidang produksi radioisotop dan radiofar-maka bisa menggunakan bahan milik Timah. “Kerja sama operasi ini diharapkan dapat menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi kedua pihak,” ujar dia.

Adapun logam merupakan salah satu komoditas yang dijual oleh Timah. Berkat mineral tersebut,

Timah mencatat laba periode berja-lan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada semester I-2019 mencapai Rp 205 miliar. Nilai tersebut meningkat 21% diband-ingkan pencapaian pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 170 miliar.

Direktur Utama Timah Reza Pahlevi Tabrani mengatakan, peningkatan laba tersebut juga disebabkan oleh perbaikan selu-ruh sisi supply chain. “Cost (kami tekan) sehingga perusahaan bisa menghasilkan profitabilitas yang lebih baik yang menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi bagi se-luruh pemegang saham,” ujar dia.

Sedangkan laba bruto pada semester I-2019 tercatat sebesar Rp 817 miliar, meningkat 21% dari pencapaian pada semester I-2018 yang mencapai Rp 674 miliar. Per-olehan laba bruto seiring dengan pendapatan perseroan yang menin-gkat 121% dari Rp 4,37 triliun pada semester I-2018 menjadi Rp 9,65 triliun pada semester I-2019.

“Perusahaan terus memacu vol-ume produksi maupun penjualan di tengah penurunan harga jual, peningkatan biaya produksi serta

kenaikan beban bunga,” kata dia.Adapun pendapatan tersebut be-

rasal dari volume produksi logam yang mencapai 37.717 metrik ton pada semester I-2019. Volume produksi ini meningkat 205% dibandingkan semester 1-2018 yang sebesar 12.366 metrik ton.

Sementara, penjualan logam tercatat sebesar 31.609 metrik ton selama semester I-2019, meningkat 148% dibandingkan 12.741 metrik ton selama semester I-2018.

Reza menjelaskan, peningkatan penjualan ini bisa tercapai, meski-pun harga rata-rata logam turun sebesar 5% dari US$ 21.395 per metrik ton pada semester I-2018 menjadi US$ 20.322 per metrik ton pada semester I-2019. “Harga logam Timah saat ini belum men-guntungkan kami, di mana sebagai penambang kami harus meng-hadapi risiko operasional tambang yang semakin hari, semakin sangat menantang,” kata dia.

Untuk menyiasati hal ini, Timah akan mengambil langkah strategis. Perseroan akan menurunkan vol-ume ekspor dari 1.000 metrik ton sampai dengan 2.000 metrik ton per bulan.

JAKARTA - PT Bank BTPN Tbk (BTPN) berencana menerbitkan obligasi Berkelanjutan IV Tahap I sebesar Rp 1 triliun. Obligasi ini merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan IV dengan dengan total Rp 5 triliun.

Obligasi tersebut diterbitkan dalam dua seri, yaitu seri A dengan tenor 3 tahun dan Seri B diterbit-kan dengan tenor 5 tahun. Direktur Keuangan Bank BTPN Hanna Tantani mengatakan, seluruh dana hasil emisi obligasi tersebut akan digunakan untuk membiayai ekspansi kredit perseroan.

Saat ini, Bank BTPN telah men-yalurkan kredit ke semua segmen mulai dari kelompok usaha mikro kecil menengah (UMKM), ritel, hingga korporasi. “Kami melihat

ruang pertumbuhan kredit masih terbuka, sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi yang di-canangkan pemerintah,” kata dia dalam keterangan tertulis yang dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (21/10).

Obligasi tersebut telah meraih peringkat (rating) AAA (idn) dari PT Fitch Ratings Indonesia. “Per-ingkat ini mencerminkan kemam-puan Bank BTPN dalam menjaga kualitas aset perusahaan dam per-baikan struktur pendanaan sebagai dampak positif dari penggabungan usaha dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) pada Februari 2019,” tambah dia.

Bank BTPN telah menunjuk PT BCA Sekuritas, PT Mandiri Sekuri-tas, PT OCBC Sekuritas Indonesia,

dan PT Nikko Sekuritas Indonesia, bertindak sebagai penjamin pelak-sana emisi obligasi. Sementara itu, PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai wali amanat.

Perseroan juga telah menetap-kan masa penawaran awal surat utang tersebut akan digelar pada 21 Oktober hingga 4 November. Sedangkan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditargetkan pada 27 November 2019. “Kami optimistis penawaran obligasi ini akan direspon positif oleh pelaku pasar,” kata Hanna.

Hingga semester I-2019, total penyaluran kredit Bank BTPN tumbuh 112% menjadi Rp 143,4 triliun, dibandingkan posisi yang sama tahun lalu senilai Rp 67,8 triliun. Sedangkan rasio kredit

bermasalah (non-performing loan/NPL) di level 0,8% (gross) dan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) terjaga kuat di level 23,3%.

Perusahaan juga telah mencatat kenaikan aset sebesar 87% dari Rp 99,9 triliun pada Juni 2018 menjadi Rp 186,7 triliun pada Juni 2019. Sedangkan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik mencapai Rp 1,2 triliun, meningkat 13% dari posisi tahun lalu Rp 1,09 triliun.

”Kami berharap emisi obligasi ini dapat menjadi salah satu pilihan instrumen investasi yang menarik bagi para investor, sekaligus men-jadi alternatif sumber pembiayaan jangka panjang bagi Bank BTPN,” ungkap Hanna.(c06)

SElaSa 22 oktobEr 2019

14 MARKETS & CORPORATE

Oleh Gita Rossiana

JAKARTA – PT Timah Tbk (TINS) memperpanjang kerja sama dengan PT Industri Nuklir Indonesia (Persero) atau Inuki. Kerja sama ini bertujuan untuk merevitalisasi fasilitas produksi untuk meningkatkan produktivitas radioisotop dan radiofarmaka yang sedang digarap oleh Inuki.

Investor Daily/David Gita Roza

Harian Bisnis Indonesia _Size. 3 Kol x 250 mm_terbit 22 Oktober 2019Rev-2

PANGGILANRAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA

PT UNILEVER INDONESIA Tbk(“Perseroan”)

Pemegang Saham Perseroan dengan ini diundang untuk menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan (selanjutnya disebut “Rapat”), yang akan diselenggarakan pada: Hari/Tanggal : Rabu, 20 November 2019 Tempat : Kantor Pusat Perseroan Grha Unilever GreenOfficeParkKav.3 Jalan BSD Boulevard Barat, BSD City Tangerang Waktu : Pukul10.00WaktuIndonesiaBarats/dselesai.Mata Acara Rapat:1. PersetujuanatasrencanaperubahansusunanDireksiPerseroan.2. PersetujuanatasrencanaperubahannilainominalsahamPerseroan(“Stock Split”) serta perubahan pasal 4 Anggaran Dasar

Perseroan sebagai akibat dari Stock Splittersebut.Penjelasan Tambahan:1. MataacarapertamaakanmembahasdanmemutuskanmengenaipengangkatandanperubahansusunananggotaDireksi

Perseroan.2. Mata acara kedua akanmembahas danmemutuskanmengenai perubahan nilai nominal saham Perseroan dari semula

Rp10 menjadi Rp2 per saham, dan dengan demikian mengubah Pasal 4 Anggaran Dasar Perseroan sebagai akibat dari dilakukannya Stock Split. Stock Split ini dilakukan dalam rangka meningkatkan likuiditas perdagangan saham Perseroan danjugauntukmendukungpertumbuhanbursaefekIndonesia,sehinggahargapembeliansahammenjadilebihterjangkauolehinvestor.

CATATAN:1. SehubungandenganRapattersebut,PerseroantidakmengirimkanundangantersendirikepadapemegangsahamPerseroan,

sehinggaiklanpanggilaninimerupakanundanganresmibagisemuapemegangsahamPerseroan.2. UntukpembahasanmataacarapertamaRapatdisyaratkankehadiranparapemegangsahamataukuasanyayangmemiliki/

mewakili lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah semua saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan Perseroan.SedangkanuntukmataacarakeduaRapatdisyaratkankehadiranparapemegangsahamataukuasanyayangmemiliki/mewakili lebih dari 2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah semua saham dengan hak suara yang sah yang telahdikeluarkanPerseroan.

KeputusanuntuksemuamataacaraRapatdiambilberdasarkanmusyawarahuntukmufakat.Jikakeputusanberdasarkanmusyawarahuntukmufakattidaktercapai,makakeputusanuntukmataacarapertamaRapatdiambildenganpemungutansuara berdasarkan suara setuju para pemegang saham atau kuasanya yang memiliki/mewakili lebih dari 1/2 (satu perdua) bagiandarijumlahsuarayangdikeluarkansecarasahuntukmataacarapertamaRapat,sedangkanuntukmataacarakeduaRapat diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju para pemegang saham atau kuasanya yang memiliki/mewakililebihdari2/3(duapertiga)bagiandarijumlahsuarayangdikeluarkansecarasahuntukmataacarakeduaRapat.

3. MateriyangberkenaandenganRapattersediadikantorPusatPerseroan,GrhaUnilever,GreenOfficeParkKav.3,JalanBSDBoulevardBarat,BSDCity,Tangerang,selamajamkerjapadasetiapharikerjasejaktanggalpanggilanuntukRapatini.PerseroanakanmemuatmaterisebagaimanadimaksuddalamsituswebPerseroan.MateriuntukRapatjugaakandisediakanpadawaktupelaksanaanRapat.

4. YangberhakhadirdalamRapattersebutadalah: a. pemegangsahamataukuasapemegangsahamPerseroanyangsahamnyabelummasukdalamPenitipanKolektif,yaitu

merekayangnamanyatercatatdengansahdalamDaftarPemegangSahamPerseroanpadatanggal21Oktober2019pukul16.00WaktuIndonesiaBarat;dan

b. pemegangsahamataukuasapemegangsahamPerseroanyangsahamnyatelahmasukdalamPenitipanKolektifpadaPTKustodianSentralEfekIndonesia(selanjutnyadisebut“KSEI”) atau pada Bank Kustodian (selanjutnya disebut “BK”) atau pada Perusahaan Efek (selanjutnya “PE”),yaitumerekayangnamanyatercatatdalamDaftarPemegangRekeningdiKSEIatauBKatauPEpada tanggal21Oktober2019pukul16.00Waktu IndonesiaBarat,yangdibuktikandenganKonfirmasiTertulisUntukRapat(selanjutnyadisebut“KTUR”).

5. Para pemegang sahamyang sahamnyabelummasuk dalamPenitipanKolektif atau kuasamereka yang sah yangakanmenghadiri Rapat diminta untuk memperlihatkan asli Surat Kolektif Saham atau menyerahkan fotokopinya dan menyerahkan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (selanjutnya disebut “KTP”) atau bukti jati diri lainnya yang masih berlaku kepada Petugas PendaftaranPerseroansebelummemasukiruangRapat.Sedangkanparapemegangsahamyangsahamnyatelahmasukdalam Penitipan Kolektif atau kuasa mereka yang sah diharap menyerahkan asli KTUR dan fotokopi KTP atau bukti jati diri lainnyayangmasihberlaku.

6. a. ParapemegangsahamPerseroanyangtidakdapathadirdalamRapathanyadapatdiwakiliolehkuasanyaberdasarkansurat kuasa dalam bentuk yang telah ditentukan oleh Direksi Perseroan atau bentuk lain yang dapat diterima dengan baik oleh Direksi Perseroan, dengan ketentuan bahwa para anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan karyawan Perseroan boleh bertindak sebagai kuasa pemegang saham Perseroan dalam Rapat, namun suara yang mereka keluarkanselakukuasapemegangsahamtidakakandiperhitungkandalampemungutansuara.

b. FormulirsuratkuasatersebutdapatdiperolehpadasetiapharikerjaselamajamkerjadiKantorPerseroan,GrhaUnilever,GreenOfficeParkKav.3,JalanBSDBoulevardBarat,BSDCity,Tangerang,ataudiBiroAdministrasiEfekPerseroan,yakniPTSharestarIndonesia,diCitraGrahaBuilding,Lantai7,JalanJenderalGatotSubrotoKav.35-36,Jakarta12950.

c. SemuasuratkuasauntukRapatharusditerimaolehDireksiPerseroandiKantorPerseroandialamatsepertitercantumpadabutirbdiatasselambatnyapukul16.00Waktu IndonesiaBarat,sekurangnya3(tiga)harikerjasebelumtanggalRapat,yaitutanggal15November2019.

7. PemegangsahamPerseroanyangberstatusBadanHukum(PemegangSahamBadanHukum)dapatdiwakilidalamRapattersebut oleh seorang atau beberapa orang yang mempunyai kewenangan untuk mewakili dan bertindak untuk dan atas nama PemegangSahamBadanHukum tersebutsesuaiAnggaranDasarPemegangSahamBadanHukumyangbersangkutan.Untuk Pemegang Saham Badan Hukum dan perwakilannya dimohon agar memperlihatkan:

a. fotokopiAnggaranDasarPemegangSahamBadanHukumyangberlakupadasaatRapatdiadakan;dan b. dokumen yang membuktikan pengangkatan para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atau pengurus atau organ

lain Pemegang Saham Badan Hukum yang menjabat pada saat Rapat diadakan beserta bukti pemberitahuan dan pendaftarannyadiinstansiyangberwenangtermasuktetapitidakterbataspadapemberitahuankepadaMenteriHukumdanHakAsasiManusiaRepublikIndonesiadanpendaftarannyadalamDaftarPerusahaansesuaiketentuanperundang-undanganyangberlaku,dikirimkankeBiroAdministrasiEfekPerseroandialamatyangtercantumpadabutir6.b.diatas,palinglambat3(tiga)harikerjasebelumRapatdiadakan,yaitutanggal15November2019.

8. UntukmempermudahpengaturandantertibnyaRapat,pemegangsahamPerseroanataukuasamerekayangsahdimintadenganhormatagarsudahberadaditempatRapatsedikitnya30(tigapuluh)menitsebelumRapatdimulai.

9. InformasimengenailokasiRapatdapatdiaksesdisituswebPerseroan.PertanyaanataupermintaaninformasilainterkaitRapatdapatdiajukan/dimintakeEmail:[email protected]

Tangerang, 22 Oktober 2019Direksi Perseroan

Harian Investor Daily _Size. 3 Kol x 250 mm_terbit 22 Oktober 2019Rev-2

Sektor SahamInvestor berada di galeri Bursa Efek Indonesia Jakarta. Ada tiga sektor saham yang di rekomendasikan pada tahun depan dan sudah mulai bisa dikoleksi saat ini. Saham-saham sektor jasa kesehatan, saham infrastruktur, dan saham perbankan akan mengeliat.

JAKARTA - PT Pelat Timah Nu-santara Tbk (NIKL) atau Latinusa berhasil membukukan laba bersih tahun berjalan menjadi US$ 1,84 juta hingga September 2019, dari sebel-umnya merugi US$ 3,2 juta. Lonjakan laba terutama dikontribusi oleh pos rugi selisih kurs yang turun drastis menjadi US$ 369 ribu, dibanding dari periode sama tahun lalu US$ 3,44 juta.

Sedangkan penjualan bersih hanya meningkat tipis 0,27% menjadi US$ 123,79 juta, dibanding periode sama tahun lalu sebesar US$ 123,46 juta.

Kenaikan pendapatan juga diikuti oleh turunnya beban pokok penjualan sebesar 1,08%, menjadi sebesar US$

115,31 juta dari sebelumnya sebesar US$ 117,39 juta. Adapun Latinusa mampu mengurangi jumlah pemaka-ian bahan baku sehingga dapat menurunkan beban pokok penjualan.

“Tercatat pemakaian bahan baku secara year on year (yoy) berkurang 7,95% menjadi US$ 93,8 juta dari peri-ode sebelumnya US$ 101,9 juta,” ung-kap manajemen Latinusa dalam pub-likasinya di Jakarta, Senin (21/10).

Sementara itu dari sisi neraca, total aset perseroan tercatat sejumlah US$ 133 juta turun 9,52% dari US$ 147 juta di Desember 2018. Komposisi aset perseroan di kontribusi dari aset lancar sebesar US$ 97 juta dan aset

tidak lancar sebesar US$ 35,96 juta.Disi lain pelaku pasar belum mem-

berikan apresiasi atas kinerja pers-eroan hingga kuartal III 2019. Hal tersebut ditunjukkan harga NIKL yang turun 1,02% menjadi Rp 975 per unit saham pada perdagangan Senin (21/10).

Adapun sebelumnya perseroan telah menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure/  capex) sebesar us$ 3,6 juta yang dialokasi-kan untuk menunjang operasional produksi perusahaan.

Latinusa merupakan perusahaan yang memproduksi timah kaleng (tin-plate) dengan standar internasional

yang didirikan pada 19 Agustus 1982. Adapun pemegang saham mayoritas saat ini adalah konsorsium Jepang yakni PT Nippon Steel Corporation sebesar 35%, PT ASABRI sebesar 10,3% dan Mitsui & Co Ltd sejumlah 10%, sedangkan PT Krakatau Steel Tbk memiliki saham perseroan sebesar 20%.

Kuasai PasarHingga saat ini, Latinusa adalah

pemimpin pangsa pasar pemasok timah kaleng di Indonesia. Kontribusi terbesarnya masih berasal dari seg-men industri makanan dan minuman (mamin).

Tercatat, pangsa pasar perseroan sekitar 61-62% di dalam negeri. Pers-eroan tetap mendominasi pasar meski pasokan tinplate impor bergerak naik.

“Memang untuk tinplate impor ada peningkatan dari 38% menjadi 39% secara year on year (yoy). Agar tetap jadi market leader, fokus perseroan tetap di pasar industri mamin,” jelas Direktur Utama Latinusa Ardhiman Trikar yawan Akanda, di Jakar ta, baru-baru ini.

Pasar dari segmen mamin terus bertumbuh positif dan menjadi kon-tribusi terbesar emiten dengan kode saham NIKL ini. Pada 2018, pasar untuk kaleng susu sebesar 26,48%,

lebih besar dari tahun sebelumnya di 23,68%.

“Untuk pasar kaleng makanan juga naik jadi 22,26% dari sebelumnya 19,81%. Porsi biskuit dan permen juga masih tinggi di 19,16%. Memang tu-run tipis dari 20,02% di 2027,. jelas dia.

Segmen lainnya adalah kimia 15,62% (16,86% di 2017), cat 11,48% (13,01%), minyak goreng 2,25% (1,58%), kaleng umum 2,10% (4,51%), serta buah & minuman 0,65% (0,53%).Dengan kondisi itu, kata dia, volume penjualan perseroan masih sebanyak 99,13% dari total produksi. Sedangkan pada 2017 volume penjualannya men-capai 100%. (c05)

JAKARTA - PT Pos Indonesia (Persero) menggelar emisi surat utang jangka me-nengah (medium term notes/MTN) dengan target dana Rp 300 miliar. MTN tersebut nantinya dijadikan sebagai sebagai aset dasar atau underlying asset reksa dana pernyataan terbatas (RDPT) Multisektoral XI senilai Rp 300 miliar.

MTN ini diterbitkan dalam dua seri yakni Seri B senilai Rp 50 miliar pada 19 Juli 2019 dan Seri C senilai Rp250 miliar pada 23 Ok-tober 2019. Kedua seri MTN ini memiliki jangka waktu 3 tahun. Sedangkan bertindak sebagai manajer investasi produk tersebut adalah PNM Investment Management.

Direktur Keuangan Pos Indonesia (Posin-do) Eddi Santosa mengatakan, penerbitan MTN ini merupakan bagian dari total target pembiayaan perseroan dari pasar modal hingga Rp 1 triliun. Dana tersebut akan di-manfaatkan perseroan untuk pengembangan bisnis dalam jangka panjang.

“Penerbitan MTN ini juga menunjukkan bahwa Posindo masih tetap mendapat keper-cayaan dari pasar. Dukungan dari para pelaku pasar menjadi modal penting bagi perseroan untuk memacu pengembangan bisnis ke depan,” katanya seusai penandatanganan Penandatanganan Addendum I Perjanjian Penerbitan Medium Term Notes Posindo-02 Pos Indonesia Tahun 2019 di Gedung Pos Indonesia, Jakarta, Senin (21/10).

Saat ini, menurut dia, Posindo telah me-nyiapkan sejumlah rencana pengembangan bisnis untuk meningkatkan kinerja usaha perseroan. Pengembangan tersebut juga bagian dari upaya transformasi perseroan agar tetap bisa eksis. “Bisnis Posindo akan bermetamorfosis dari postal company men-jadi network company. Ekspansi usaha pers-eroan dilakukan dalam rangka mendukung

transformasi tersebut,” tuturnya.Transformasi bisnis yang dilakukan

Posindo akan difoksukan pada peningkatan kualitas layanan dengan terus memodern-isasi produk jasa logistik, bisnis e-commerce, dan lainnya. Perseroan juga mendiversifikasi usaha, seperti integrasi logistik, ritel, dan properti. Perseroan yakin bahwa transfor-masi akan berhasil didukung jaringan kantor perseroan yang luas dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dibandingkan pesaingnya di seluruh Indonesia.

Guna mendukung ekspansi usaha tersebut, dia mengatakan, Posindo memutuskan untuk menerbitkan MTN Posindo-02 senilai Rp 300 miliar. MTN kemudian akan dimanfaatkan sebagai underlying asset RDPT PNM Multi-sektoral XI senilai Rp 300 miliar.

Direktur Utama PNM Investment Manage-ment Bambang Siswaji mengatakan, kerja sama PNM IM dengan Posindo dalam pener-bitan MTN tersebut merupakan wujud sinergi BUMN. PNM IM merupakan anak usaha PT Permodalan Nasional Madani (Persero) yakni perusahaan BUMN yang bergerak di bidang pembiayaan dan pengembangan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

“PNM Investment senang bisa mem-bantu Posindo untuk melakukan ekspansi usahanya. Dengan menerbitkan produk RDPT ini, kami menjembatani pasar modal dengan sektor riil. Selain itu kita juga terus meningkatkan upaya sinergi BUMN di masa mendatang,” katanya.

Menurutnya, PNM Investment akan terus memperkuat dukungan pendanaan lewat pasar modal kepada perusahaan BUMN khususnya yang bergerak di sek-tor infrastruktur, industri penghasil devisa, dan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).(hut)