138419027 bab i blast injury

3
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Blast injury atau trauma ledakan yang menimpa tubuh manusia bukan merupakan hal yang baru, namun jarang ditemukan pada rumah sakit sipil. Dalam beberapa dekade terakhir,kasus ledakan bom di masyarakat sipil terus meningkat. Hal ini terutama disebabkan oleh aksi terorisme. Ledakan dapat menyebabkan kerusakan multisistem serta menyebabkan cedera yang mengancam hidup terhadap satu atau beberapa korban secara bersamaan.Ledakan dapat menghasilkan bentuk luka dari mekanisme tumpul dan juga berupa luka penetrasi ke beberapa sistem organ, tidak hanya itu ledakan juga dapat mengakibatkan luka dengan ciri khas tersendiri untuk beberapa organ tertentu seperti paru- paru dan sistem saraf pusat. Indonesia mencatat berbagai ledakan bom . Pada Maret 1990, terjadi ledakan granat di Cakung, Jakarta Utara, karena pertikaian dua kelompok pekerja. Ledakan yang terjadi di tempat terbuka tersebut mengakibatkan 9 orang korban, hasil otopsi terhadap semua korban yang meninggal ditemukan adana cedera toraks, abdomen, otak, dan vertebra. Kerusakan organ toraks berupa sobekan paru dan jantung ditemukan pada 4 korban. Perdarahan parenkim paru yang disertai sobekan paru ditemukan pada 2 korban. Cedera pada abdomen yang ditemukan adalah perforasi usus multipel, hematoma usus, ruptur hepar, dan limpa. Sedangkan cedera pada otak berupa sobekan otak, fraktur tulang temporal kominutif, dan kontusio jaringan otak. Fraktur kominutif korpus vertebra servikal ditemukan pada satu orang. Satu pasien meninggal setelah perawatan selama 14 jam akibat kontusio otak dan pada otopsi ditemukan fraktur tulang temporal serta laserasi otak. Pada dua korban yang dirawat, ditemukan adanya

Upload: khrisna-rangga-permana

Post on 27-Dec-2015

49 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

aasas

TRANSCRIPT

Page 1: 138419027 BAB I Blast Injury

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Blast injury atau trauma ledakan yang menimpa tubuh manusia bukan merupakan

hal yang baru, namun jarang ditemukan pada rumah sakit sipil. Dalam beberapa dekade

terakhir,kasus ledakan bom di masyarakat sipi l terus meningkat. Hal ini

terutama disebabkan oleh aksi terorisme.

Ledakan dapat menyebabkan kerusakan multisistem serta menyebabkan cedera

yang mengancam hidup terhadap satu atau beberapa korban secara bersamaan.Ledakan

dapat menghasilkan bentuk luka dari mekanisme tumpul dan juga berupa luka penetrasi ke

beberapa sistem organ, tidak hanya itu ledakan juga dapat mengakibatkan luka dengan ciri

khas tersendiri untuk beberapa organ tertentu seperti paru-paru dan sistem saraf pusat.

Indonesia mencatat berbagai ledakan bom . Pada Maret 1990, terjadi ledakan granat

di Cakung, Jakarta Utara, karena pertikaian dua kelompok pekerja. Ledakan yang terjadi di

tempat terbuka tersebut mengakibatkan 9 orang korban, hasil otopsi terhadap semua korban

yang meninggal ditemukan adana cedera toraks, abdomen, otak, dan vertebra. Kerusakan

organ toraks berupa sobekan paru dan jantung ditemukan pada 4 korban. Perdarahan

parenkim paru yang disertai sobekan paru ditemukan pada 2 korban. Cedera pada abdomen

yang ditemukan adalah perforasi usus multipel, hematoma usus, ruptur hepar, dan limpa.

Sedangkan cedera pada otak berupa sobekan otak, fraktur tulang temporal kominutif, dan

kontusio jaringan otak. Fraktur kominutif korpus vertebra servikal ditemukan pada satu

orang. Satu pasien meninggal setelah perawatan selama 14 jam akibat kontusio otak dan

pada otopsi ditemukan fraktur tulang temporal serta laserasi otak. Pada dua korban yang

dirawat, ditemukan adanya intraperitoneal, hematoma mesentrium usus, serta sobekan

neuromuskular ileum dan nekrosis colon ascendens. Pada semua hasil otopsi didapatkan

pecahan granat baik di otak, rongga toraks maupun rongga abdomen. Korbankedua yang

dirawat baru menunjukkan tanda-tanda peritonitis setelah 22 jam perawatan. Pada

laparotomi, didapatkan perforasi jejunum, laserasi serosa jejunum, hematoma omentum

dankurvatura major gaster, serta perforasi gaster dan pecahan granat serta kayu.

Pada tahun 2000, sampai bulan September tercatat 49 kasus ancaman bom, 8

diantaranya meledak. Dalam bulan Agustus tahun 2000, terjadi 5 ledakan. Ledakan

menimbulkan korban adalah ledakan yang terjadi di depan rumah duta besar Filipina pada

1 Agustus 2000. Pemboman ini menelan korban 22 orang, 1 orang diantaranya meninggal di

tempat. Mayoritas korban menderita cedera jaringan lunak dan musculoskeletal.

Tingkat dan pola cedera yang dihasilkan oleh ledakan merupakan akibat langsung

dari beberapa faktor, termasuk jumlah dan komposisi bahan peledak (misalnya, kehadiran

Page 2: 138419027 BAB I Blast Injury

pecahan peluru atau material peledak yg lepas yang dapat mendorong, kontaminasi

radiologi atau biologi), lingkungan sekitarnya (misalnya, adanya intervensi barier pelindung),

serta jarak antara korban dan ledakan. Hal ini mengakibatkan tingkat cedera yang dihasilkan

sangat bervariasi.

1.2 Permasalahan

a. Apakah definisi dari blast injury?

b. Bagaimana mekanisme terjadinya blast injury?

c. Luka-luka seperti apa saja yang umum ditemukan pada korban blast injury?

1.3 Ruang Lingkup

Ruang Lingkup dar referat ini meliputi mekanisme blast injury, pembagiannya

berdasarkan kategori masing-masing, kelainan-kelainan (luka) yang dapat ditimbulkan

sebaga efek sampingnya,serta pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk

membantu menegakkan diagnosis

1.4 Tujuan

a. Mengetahui apa pengertian dari blast injury tersebut

b. Mengetahui mekanisme terjadinya blast injury

c. Memberikan gambaran mengenai macam-macam luka yang dapat ditemukan pada

korban blast injury