135824899 slide 5 kesehatan kerja ppt
TRANSCRIPT
Copyrights : PT. Lintas Solusi Prima
KESEHATAN KERJA
(Occupational Health) Rumbai Maret 25 – 26, 2013
Pengertian Upaya Kesehatan Kerja :
Upaya Kesehatan Kerja adalah upaya penyerasian antara
kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja agar setiap
pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya
sendiri maupun masyarakat di sekelilingnya, agar diperoleh
produktivitas kerja yang optimal (UU Kesehatan Tahun 1992 Pasal
23)
Konsep dasar dari Upaya Kesehatan Kerja ini adalah :
1. Identifikasi
Permasalahan
2. Evaluasi
Permasalahan 3. Pengendalian
Faktor-faktor yg mempengaruhi kesehatan tenaga kerja
Beban kerja
Lingkungan kerja
Kapasitas kerja
-Fisik
-Mental
- Ketrampilan
- Kesegaran jasmani & rohani
- Status kesehatan/gizi
- usia
- Jenis kelamin
- Ukuran tubuh
-Fisik
-Kimia
-Biologi
-Ergonomi
-Psikologi
Jenis Bahaya Kesehatan Kerja :
1. BAHAYA KIMIA (CHEMICAL HAZARD)
Yang berupa debu, partikel, gas , uap yang dapat masuk ke dalam
tubuh manusia.
2. BAHAYA FISIKA (PHYSICAL HAZARD)
Yang berasal dari lingkungan tempat kerja seperti bising, getaran,
iluminasi, suhu rendah atau tinggi dan tekanan
3. BAHAYA BIOLOGI (BIOLOGICAL HAZARD)
Yang terdapat ditempat kerja seperti bakteri, virus, parasitis, jamur,
dan tungau
4. BAHAYA ERGONOMI (ERGONOMIC HAZARD)
Seperti gerakan yang berulang ulang, mengangkat barang berat
dengan manual, kecapaian, monoton dan beban kerja yang
berlebihan
BAHAYA KIMIA (CHEMICAL HAZARDS)
PENGENDALIAN BAHAYA KIMIA :
1. MATERIAL SAFETY DATA SHEET (MSDS)
2. SOSIALISASI DAN PELATIHAN CHEMICAL
HAZARD
3. PEMASANGAN SIMBOL-SIMBOL / LABEL BAHAYA
4. PENYIAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT
PELINDUNG DIRI
5. MELAKUKAN HOUSE KEEPING YANG BAIK
BAHAYA FISIK A (PHYSICAL HAZARDS)
Bahaya Fisika antara lain:
Kebisingan
Pencahayaan
Suhu
Getaran
Radiasi Non Mengion
BAHAYA FISIKA (KEBISINGAN)
KEBISINGAN Segala bunyi yang tidak dikehendaki yang dapat memberi pengaruh
negatif terhadap kesehatan dan kesejahteraan seseorang maupun
suatu populasi
Kebisingan dapat menghasilkan efek akut
seperti masalah komunikasi dan turunnya
konsentrasi
Pajanan kebisingan yang tinggi (biasanya >85
dBA) pada jangka waktu tertentu dapat
menyebabkan tuli yang bersifat sementara maupun
kronis
BAHAYA FISIKA (KEBISINGAN)
BATAS PAJANAN KEBISINGAN
LAMANYA (JAM) PERHARI PAPARAN SUARA (Db)
8
4
2
1
½
¼
85
90
95
100
105
110
BAHAYA FISIKA (GETARAN)
Metode kerja dan ketrampilan memegang peranan
penting dalam memberikan efek yang berbahaya.
Pekerjaan manual menggunakan “powered tool”
berasosiasi dengan gejala gangguan peredaran
darah yang dikenal sebagai ” Raynaud’s
phenomenon ” atau ” vibration-induced white
fingers”(VWF).
Peralatan yang menimbulkan getaran juga dapat
memberi efek negatif pada sistem saraf dan
sistem musculo-skeletal dengan mengurangi
kekuatan cengkram dan sakit tulang belakang.
Contoh : Loaders, forklift truck, pneumatic tools,
chain saws.
BAHAYA FISIKA (RADIASI NON
MENGION)
1. Radiasi non mengion antara lain : radiasi ultraviolet,
visible radiation, inframerah, laser, medan
elektromagnetik (microwave dan frekuensi radio) .
2. Radiasi infra merah dapat menyebabkan katarak.
Laser berkekuatan besar dapat merusak mata dan
kulit.
3. Medan elektromagnetik tingkat rendah dapat
menyebabkan kanker.
Contoh : 1. Radiasi ultraviolet : pengelasan.
2. Radiasi Inframerah : furnacesn/ tungku pembakaran
3. Laser : komunikasi, pembedahan .
BAHAYA BIOLOGI (BIOLOGYCAL
HAZARDS)
Bahaya biologi dapat didefinisikan sebagai debu
organik yang berasal dari sumber-sumber biologi
yang berbeda. seperti virus, bakteri, jamur, protein
dari binatang atau bahan-bahan dari tumbuhan
seperti produk serat alam yang terdegradasi
Sumber Bahaya Biologi : Virus
Bakteri
Jamur
Serangga
Cacing
BAHAYA ERGONOMI (ERGONOMIC
HAZARDS)
Ergonomi
Contoh Bahaya Ergonomi :
Back Sick Pain
Kelelahan
Ergonomik mempelajari hubungan manusia dan mesin,
disain lingkungan kerja untuk kenyamanan fisik dan
karakteristik mental kerja
BAHAYA ERGONOMI (ERGONOMIC
HAZARDS)
Manual Handling Procedure
1. Renggangkan kaki, yang satu lebih dekat kepada
benda yang akan diangkat, dan kaki lainnya
berada di belakang benda itu
2. Lakukan posisi jongkok dengan tulang belakang
lurus, namun bukan vertikal
3. Gunakan sarung tangan bila menangani barang-
barang yang kasar atau terdapat serpihan
4. Pegang benda tersebut dengan kedua tangan
(telapak tangan) dan jangan dengan jari
5. Lipat siku guna mendapatkan tenaga yang lebih
kuat
Copyrights : PT. Lintas Solusi Prima
BAHAYA ERGONOMI (ERGONOMIC
HAZARDS)
Manual Handling Procedure 6. Konsentrasikan berat badan pada kedua kaki dan
menganjal dengan kaki, usahakan punggung lurus
dan jangan menggunakan otot punggung
7. Memutar tubuh ketika sedang mengangkat barang
biasanya akan berakibat dengan sakit punggung.
Hal ini bisa dihindari dengan memutar kaki yang
berada pada posisi lebih di depan ke arah yang
diinginkan
8. Sebelum diangkat, ambil keputusan ke arah mana
barang tersebut akan dibawa tanpa adanya
halangan
9. Dapatkan perkiraan berat barang yang akan
diangkat. Jika berat barang sangat berlebihan atau
tidak dapat diangkat sendirian, anda harus mencari
bantuan
BAHAYA ERGONOMI (ERGONOMIC
HAZARDS)
KELELAHAN
• Kelelahan kerja memperlambat waktu reaksi, merasa
lelah ada penurunan aktivitas dan kesulitan mengambil
keputusan disamping gejala lain
• Kelelahan dapat meningkatkan error operator atau
pelanggaran saat kerja. Hal ini merupakan Penyebab
utama terjadinya kecelakaan.
BAHAYA ERGONOMI (ERGONOMIC
HAZARDS)
FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB KELELAHAN • Penyebab medis : flu, anemia, gangguan tidur,
hypothyroidism, hepatitis, TBC, dan penyakit kronis lainnya.
• Penyebab yang berkaitan dengan gaya hidup : kurang tidur,
terlalu banyak tidur, alkohol dan miras, diet yang buruk,
kurangnya olahraga, gizi, daya tahan tubuh, circadian rhythm.
• Penyebab yang berkaitan dengan tempat kerja : kerja shift,
pelatihan tempat kerja yang buruk, stress di tempat kerja,
pengangguran, work aholics, suhu ruang kerja, penyinaran,
kebisingan, monoton pekerjaan dan kebosanan, beban kerja
• Faktor psikologis : depresi, kecemasan dan stress, kesedihan
Hal-Hal yang “Mengerikan” Seputar Kantor
Leher yg tidak
sejajar dg
Monitor
Punggung yang
tidak bersandar
Bantalan yang
menekan sisi dalam
paha
KeyBoard membentuk
sudut dg pergelangan
tangan
Monitor yang
“menunduk”
Hiasan tumbuhan
yang tidak pada
tempatnya
Menggunakan mouse terlalu
jauh, mengakibatkan kejang
otot lengan
Kaki yang tidak
menyentuh lantai
Posisi sinar lampu
yg tidak tepat
ERGONOMI PERKANTORAN
Posisi Pengguna Komputer yang IDEAL
Posisi punggung
yang tertopang
Kepala tidak
menunduk
Posisi Bahu
yang santai
Pandangan
yang sejajar
dg komputer
Kaki pada
bantalan kaki
Tinggi Monitor yang sejajar
pandangan dan lengan
Atur benda-benda
dalam jangkauan
Tangan sejajar
lengan bawah
Gunakan bantalan
yang lunak untuk
menopang paha
bagian bawah
PROGRAM HOUSE KEEPING
dengan PEDOMAN 5S
5S?
1. 5S adalah serangkaian kata
dalam bahasa Jepang.
2. Setiap kata diawali dengan
bunyi “se” atau “shi”.
3. Terdiri dari Se-i-ri, Se-i-to-n,
Se-i-so, Se-i-ke-tsu, and Shi-
tsu-ke.
PROGRAM HOUSE KEEPING
dengan PEDOMAN 5S
Seiri ( Sisih ) adalah pemilahan dan
menyisihkan barang-barang yang tidak
dipakai dari tempat kerja.
Seiri Seiton
Seiso Seiketsu
Shitsuke
PROGRAM HOUSE KEEPING
dengan PEDOMAN 5S
Seiton ( susun ) adalah menyusun barang-
barang yang dipakai ke dalam order yang
baik sehingga dapat memudahkan jika akan
digunakan
Seiri Seiton
Seiso Seiketsu
Shitsuke
PROGRAM HOUSE KEEPING
dengan PEDOMAN 5S
Seiso ( sasap ) artinya membersihkan
tempat kerja, sehingga lantai bersih, mesin
dan peralatan bebas debu
Seiri Seiton
Seiso Seiketsu
Shitsuke
PROGRAM HOUSE KEEPING
dengan PEDOMAN 5S
Seiketsu ( sosoh ) artinya memelihara
tempat kerja yang bersih, produktif dan
menyenangkan melalui pengulangan-
pengulangan Seiri-Seiton-Seiso
Seiri Seiton
Seiso Seiketsu
Shitsuke
PROGRAM HOUSE KEEPING
dengan PEDOMAN 5S
Shitsuke (suluh) artinya melatih orang untuk biasa
bekerja dengan lingkungan kerja yang baik,
sehingga menjadi suatu kebiasaan malahan
menjadi aturan yang harus dipatuhi oleh setiap
individu di tempat kerja.
Seiri Seiton
Seiso Seiketsu
Shitsuke