13031-5-867590736972

10
1 A – Kursus BAB 2 Modul 2 Berbagai Komponen Sistem Pneumatik Sistem pneumatik terdiri dari beberapa tingkatan yang mencerminkan perangkat keras dan aliran sinyal. Berbagai tingkatan yang membentuk lintasan kontrol untuk aliran sinyal mulai dari sinyal masukan menuju sinyal keluaran. II.1. Pengadaan dan penyaluran udara bertekanan Udara bertekanan untuk penggunaan pneumatik harus dapat memadai dan memiliki kualitas yang baik. Udara dimampatkan kira-kira menjadi 1/7 dari volume udara bebas oleh kompresor dan disalurkan melalui suatu sistem pendistribusian udara. Untuk menjaga kualitas udara yang diterima, peralatan unit pemelihara udara (service unit) harus digunakan untuk mempersiapkan udara sebelum digunakan ke dalam sistem kontrol pneumatik. {B 2} Kerusakan dalam sistem pneumatik bisa dikurangi jika udara bertekanan dipersiapkan dengan benar. Untuk hal tersebut aspek dibawah ini harus diperhatikan guna untuk mendapatkan udara yang berkualitas. II.1.1. Kuantitas udara yang diinginkan harus memenuhi kebutuhan sistem II.1.2. Jenis kompresor yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sistem II.1.3. Tangki penyimpanan udara yang memadai II.1.4. Persyaratan udara yang bersih II.1.5. Tingkat kelembaban udara yang dapat mengurangi korosi dan lembab II.1.6. Persyaratan pelumasan jika diperlukan Temperatur udara dan pengaruh lain yang rendah pada sistem Persyaratan tekanan kerja Ukuran katup dan saluran harus memenuhi kebutuhan sistem Pemilihan bahan dan kebutuhan sistem harus sesuai dengan lingkungan Tersedianya titik-titik drainase dan saluran buangan pada sistem distribusi Tata letak sistem pendistribusian udara yang sesuai. Disain dari komponen pneumatik direncanakan untuk maksimum operasi pada tekanan 8 s/d 10 bar (800 s/d 1000 kPa), tetapi dalam praktek dianjurkan

Upload: andang-hastu-p

Post on 07-Nov-2015

219 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

lain2

TRANSCRIPT

  • 1A Kursus BAB 2

    Modul 2

    Berbagai Komponen Sistem Pneumatik

    Sistem pneumatik terdiri dari beberapa tingkatan yang mencerminkan perangkat

    keras dan aliran sinyal.

    Berbagai tingkatan yang membentuk lintasan kontrol untuk aliran sinyal mulai

    dari sinyal masukan menuju sinyal keluaran.

    II.1. Pengadaan dan penyaluran udara bertekanan

    Udara bertekanan untuk penggunaan pneumatik harus dapat memadai dan

    memiliki kualitas yang baik. Udara dimampatkan kira-kira menjadi 1/7 dari

    volume udara bebas oleh kompresor dan disalurkan melalui suatu sistem

    pendistribusian udara. Untuk menjaga kualitas udara yang diterima,

    peralatan unit pemelihara udara (service unit) harus digunakan untuk

    mempersiapkan udara sebelum digunakan ke dalam sistem kontrol

    pneumatik. {B 2}

    Kerusakan dalam sistem pneumatik bisa dikurangi jika udara bertekanan

    dipersiapkan dengan benar. Untuk hal tersebut aspek dibawah ini harus

    diperhatikan guna untuk mendapatkan udara yang berkualitas.

    II.1.1. Kuantitas udara yang diinginkan harus memenuhi kebutuhan sistem

    II.1.2. Jenis kompresor yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sistem

    II.1.3. Tangki penyimpanan udara yang memadai

    II.1.4. Persyaratan udara yang bersih

    II.1.5. Tingkat kelembaban udara yang dapat mengurangi korosi dan lembab

    II.1.6. Persyaratan pelumasan jika diperlukan

    Temperatur udara dan pengaruh lain yang rendah pada sistem

    Persyaratan tekanan kerja

    Ukuran katup dan saluran harus memenuhi kebutuhan sistem

    Pemilihan bahan dan kebutuhan sistem harus sesuai dengan lingkungan

    Tersedianya titik-titik drainase dan saluran buangan pada sistem distribusi

    Tata letak sistem pendistribusian udara yang sesuai.

    Disain dari komponen pneumatik direncanakan untuk maksimum operasi pada

    tekanan 8 s/d 10 bar (800 s/d 1000 kPa), tetapi dalam praktek dianjurkan

  • 2beroperasi pada tekanan 5 s/d 6 bar (500 s/d 600 kPa) untuk penggunaan yang

    ekonomis. Memperhatikan adanya kerugian tekanan pada sistem distribusi maka

    kompresor harus menyalurkan udara bertekanan 6.5 s/d 7 bar, sehingga pada

    sistem kontrol, tekanan tetap tercapai sebesar 5 s/d 6 bar.

    Sebuah tangki udara harus dipasang untuk mengurangi faktorturun naiknya

    tekanan. Biasanya kompresor beroperasi mengisi tangki udara jika dibutuhkan

    dan tangki berfungsi sebagai cadangan udara untuk jangka waktu tertentu. Hal

    ini dilakukan guna mengurangi kerja kompresor untuk hidup mati dalam siklus

    pendek.

    Sistem pengadaan udara bertekanan

  • Jika sistem pneumatik membutuhkan oli, maka dibutuhkan peralatan unit

    pemelihara udara yang terpisah dari yang tidak mebutuhkan pelumasan.

    Unit Pemelihara Udara bertekanan

    Adanya kebutuhan udara yang tinggi pada tahapan pemakaian tertentu, maka

    dibutuhkan sistem distribusi udara yang mampu memberikan jumlah udara yang

    tinggi dan tekanan yang stabil. Sistem distribusi yang dipakai berupa sistem

    cincin, karena cara ini dapat meredam pengaruh turun naiknya tekanan. Sistem

    cincin ini tata letak pemipaannya harus mem punyai kemiringan 1-2% untuk

    mengalirkan embun yang menjadi air yang disebabkan proses kondensasi dari

    kompresor. Jika terjadi tingkat kondensasi yang tinggi maka peralatan pengering

    udara harus dipasang dan disesuaikan dengan kualitas udara kering yang

    dibutuhkan.Proses kondensasi salah satu penyebab kerusakan pada sistem

    kontrol pneumatik. {B 2.5}

    Unit pemelihara udara terdiri atas : {B 2.4}

    Penyaring udara bertekanan

    Pengatur tekanan udara

    Pelumas udara bertekanan

    Kombinasi ukuran dan jenis yang benar dari elemen ini ditentukan oleh

    penerapan dan permintaan dari sistem kontrol. Unit pe/nelihara udara dipasang

    pada setiap jaringan kerja sistem kontrol untuk menjamin kualitas udara bagi tiap

    tugas sistem kontrol.

    Penyaring udara bertekanan

    Penyaring udara bertekanan mempunyai tugas memisahkan semua yang

    mencemari udara bertekananyang mengalirmelaluinya, sebagaimana juga

    memisahkan air yang telah terkondensasi. Udara bertekanan masuk ke dalam

    mangkuk penyaring melalui lubang masukan. Tetes air dan butiran kotoran

    dipisahkan dari udara bertekanan dengan prinsip sentrifugal dan jatuh ke bagian

    bawah mangkuk penyaring. Kumpulan air yang ditampung oleh mangkuk

    penyaring harus dikeluarkan sebelum mencapai batas maksimum yang

    ditunjukkan oleh mangkuk. Kalau tidak, air ini akan mengalir kembali bersama

    udara bertekanan kedalam sistem.

    PengaturTekanan Udara

    Kegunaan pengatur adalah untuk menjaga tekanan kerja (tekanan sekunder)

  • relatif konstan meskipun tekanan udara turun naik pada saluran distribusi

    (saluran primer) dan bervariasinya pemakaian udara.

    Pelumas Udara bertekanan

    Kegunaan alat ini untuk menyalurkan oli berupa kabut dalam jumlah yang dapat

    diatur, lalu dialirkan ke sistem distribusi dari sistem kontrol dan komponen

    pneumatikyang membutuhkannya.

    2.3 Katup

    Katup dapat dibagi dalam beberapa grup berdasarkan fungsinya yang berkaitan

    dengan jenis sinyal, cara aktifnya, dan konstruksinya.Fungsi utama dari katup

    adalah untuk merubah, membangkitkan atau mengbatalkan sinyal untuk tujuan

    penyensoran, pemrosesan, dan pengontrolan. Sebagai tambahan, katup dipakai

    juga sebagai katup daya untuk menyuplai udara bertekanan ke aktuator. Maka

    kategori berikut masih relevan:

    Katup kontrol arah

    - Elemen sinyal

    - Elemen pengolah

    - Elemen daya

    Katup satu arah

    Katup kontrol aliran

    Katup kontrol tekanan

    Katup kombinasi

    Katup Kontrol Arah

    Katup kontrol arah mengontrol sinyal udara yang lewat dengan cara

    membangkitkan, mengubah, atau mengalihkan sinyal.

    Dalam bidang teknologi kontrol ukuran dan konstruksi katup tidak kalah penting

    dibandingkan dengan pembangkitan sinyal dan cara aktifnya.Konstruksi dari

    katup kontrol arah ada 2 macam yaitu jenis poppet dan jenis geser. Jenis poppet

    untuk laju aliran yang rendah dan biasanya digunakan sebagai sinyal masukan

    dan sinyal pengolah. Sedangkan jenis katup geser mampu memberikan aliran

    yang lebih besar, sehingga memungkinkan katup ini berfungsi sebagai pengonrol

    daya dan aktuator.

    Katup dinyatakan dari:

  • Jumlah saluran atau bukaan : 2,3,4,5 saluran, dst.

    Jumlah posisi kerja : 2,3 posisi, dst.

    Cara mengaktifkan katup : manual, pilot udara, solenoid, dst.

    Cara pengembalian posisi kerja : pegas, udara , dst.

    Operasi tertentu : tambahan pengaktifan manual

    (manual override), dst.

    Jika katup arah difungsikan sebagai elemen sinyal, maka akan menghasilkan

    sinyal bila diaktifkan (misal dengan tuas rol) untuk informasi (misal informasi

    posisi silinder). Elemen sinyal ada yang kecil dalam ukuran dan kecil dalam pulsa

    yang dihasilkan.meskipun aliran pulsa kecil, tapi bekerja dengan tekanan penuh.

    Jika sebagai elemen pengolah, katup kontrol arah mengalihkan, membangkitkan,

    atau merubah sinyal, bergantung pada sinyal masukan yang diterima. Elemen

    pengolah bisa diberi elemen tambahan seperti katup fungsi AND (dan) atau OR

    (atau) untuk membuat kondisi kontrol yanc diinginkan.

    Jika sebagai elemen daya, katup kontrol arah harus mengirimkan volume udara

    yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan aktuator, dan bila dibutuhkan

    volume aliran udara yang lebih besar, maka diperlukan ukuran katup yang lebih

    besar. Tentu saja katup yang lebih besar akan membutuhkan saluran dan

    manifold yang lebih besar untuk mengirim udara ke aktuator.

    Katup satu arah membolehkan sinyal mengalir melalui katup dalam satu arah

    saja dan aliran arah sebaliknya disumbat. Ada banyak variasi dalam ukuran dan

    konstruksi dikembangkan dari katup searah. Disamping itu katup satu arah

    dengan fungsi elemen yang lain membentuk elemen yang terpadu, seperti katup

    kontrol aliran satu arah, katup aliran keluar cepat (Quick Exhaust), katup fungsi

    DAN, katup fungsi ATAU.

    Katup Kontrol Aliran

    Katup kontrol aliran menghambat atau mencekik udara dalam arah tertentu untuk

    mengurangi laju aliran udara dan juga mengatur aliran sinyal.Jika. katup kontrol

    aliran diputar penuh ke kiri maka aliran akan terbuka luas, sehingga aliran udara

    akan hampir sama jumlahnya dengan jika katup tidak dipasang. Dalam beberapa

  • hal dimungkinkan untuk mendapatkan variasi bukaan dari katup. Mulai dari

    terbuka penuh sampai tertutup penuh. Jika katup kontrol aliran digabungkan

    dengan katup satu arah sehingga fungsi kontrol aliran bekerja satu arah dan arah

    yang berlawanan akan mengalirkan udara secara penuh tanpa melalui cekikan.

    Tanpa terpasangnya katup satu arah, maka pembatas membatasi aliran udara

    pada kedua arahnya. Katup kontrol aliran dipasang sedekat mungkin dengan

    elemen kerja jika dimungkinkan dan harus bisa diatur untuk memenuhi

    kebutuhan dan aplikasinya.

    Katup Kontrol Tekanan

    Katup kontrol tekanan banyak dipakai dalam sistem kontrol pneumatik. Ada tiga

    grup utama :

    Katup pengatur tekanan

    Katup pembatas tekanan

    Katup sekuens tekanan

    Katup pengatur tekanan mengatur tekanan kerja dalam rangkaian kontrol dan

    menjaga tekanan agartetap konstan dengan mengabaikan faktorturun naiknya

    tekanan di dalam sistem.

    Katup pembatas tekanan banyak dipakai pada sisi aliran keluaran dari

    kompresorguna menjamin agartangki terbatas tekanannya.sebagai faktor

    keamanan dan menjamin tekanan yang disuplai ke sistem sudah diatur pada

    tekanan yang benar.

    Katup sekuens tekanan menyensor tekanan saluran luar dan membandingkan

    tekanan saluran itu terhadap harga tekanan yang diminta. Bila harga tekanan

    terpenuhi, maka katup akan memberikan sinyal. Pengaturan harga tekanan yang

    diminta dengan cara mengatur pegas yang meiawan tekanan masuk.

    Katup Kombinasi

    Bermacam elemen yang fungsinya dikombinasikan, akan didapatkan sebuah

    fungsi yang baru. Komponen yang baru bisa dibangun dengan meng

    kombinasikan tiap elemen atau diproduksi sebagai satu elemen yang kompak

    untuk mengurangi kerumitan dan ukuran. Salah satu contoh adalah katup tunda

    waktu yang mengkombinasikan katup pengontrol aliran satu arah, sebuah

    tabung, dan sebuah katup kontrol arah 3/2.

  • Katup-katup kombinasi yang lain termasuk katup pengontrol aliran satu arah,

    katup pengaman mulai harus dengan dua tangan, dan katup impuls.

    2.4 Prosesor : katup dan elemen logika

    Perkembangan lebih lanjut dari elemen pengolah dalam sistem pneumatik telah

    menghasilkan sistem elemen pengolah dalam bentuk modular, yang

    memasukkan katup kontrol arah dan elemen logika untuk melakukan tugas

    elemen pengolah terpadu. Hal ini juga mengurangi ukuran, biaya, dan kerumitan

    dari sistem kontrol.

    Untuk melengkapi katup kontrol arah pada elemen pengolah, ada beberapa

    elemen tambahan yang mengkondisikan sinyal kontrol untuktugastertentu.

    Elemen itu adalah:

    Katup fungsi DAN (katup dua tekanan)

    Katup fungsi ATAU (katup OR)

    Elemen - elemen ini turunan dari katup satu arah memiliki kaidah logika. Katup -

    katup ini memiliki tiga saluran, dua sebagai saluran masukan dan satu saluran

    keluaran.

    2.5 Aktuator : elemen kerja dan katup kontrol arah

    Grup aktuator mencakup aktuator jenis gerak lurus dan putar yang ukuran dan

    konstruksinya bervariasi pula. Aktuator dilengkapi dengan elemen kontrol akhir

    yang mengirimkan volume udara yang dibutuhkan untuk menjalankan aktuator.

    Biasanya katup ini akan disambungkan langsung dengan catu daya dan

    dipasang dekat dengan aktuator untuk memperkecil kerugian akibat hambatan.

    Aktuator dapat digolongkan ke dalam beberapa kelompok:

    Aktuator gerak lurus :

    - Silinder kerja-tunggal

    - Silinder kerja-ganda

    Aktuator gerak putar:

    - Jenis ayun

    - Motor pneumatik

  • 2.6 Sistem: rangkaian kontrol

    Menggerakkan silinder adalah salah satu pertimbangan yang penting dalam

    pengembangan solusi dari sistem kontrol. Energi pneumatik dikirim ke silinder

    melalui elemen kontrol akhir atau katup kontrol arah. Arah gerakan silinder

    dikontrol oleh sebuah katup tombol tekan. rangkaian untuk keperluan tersebut

    dikembangkan.

    Rangkaian kontrol untuk silinder kerja tunggal

    Masalah

    Batang piston silinder kerja-tunggal bergerak keluar pada saat silinder menerima

    udara bertekanan. Jika udara bertekanan dihilangkan, secara otomatis piston

    kembali lagi ke posisi awal.

    Pemecahan

    Sebuah katup akan mengeluarkan sinyal ketika sebuah tombol tekan ditekan dan

    sinyal hilang bila tombol dilepas. Katup kontrol arah jalan 3/2 adalah sebagai

    katup pembangkit sinyal. Jenis katup ini cocok untuk mengontrol sebuah silinder

    kerjatunggal.Rangkaian meliputi hal-hal:

    Silinder kerja tunggal mempunyai satu lubang masukan udara dan satu lubang

    pembuangan serta pegas untuk gerakan kembali.

    Katup kontrol arah jalan 3/2 mempunyai 3 lubang dan 2 posisi kontak, tombol

    tekan untuk mengaktifkan dan pegas untuk kembali.

    Udara bertekanan dari catu daya dihubungkan ke katup jalan 3/2.

    Sambungan udara bertekanan antara katup dan silinder

    Katup kontrol arah jalan 3/2 mempunyai 3 lubang. Lubang masukan,

    pembuangan, dan keluaran.Hubungan antara lubang ini ditentukan oleh lintasan

    yang ada di dalam katup, jumlah variasi aliran ditentukan oleh jumlah posisi

    katup.Dalam hal ini ada 2 posisi.

    Posisi awal:

    Posisi awal (rangkaian kiri) didefinisikan sebagai posisi istirahat dari sistem.

    Semuabagianterhubungdantomboltidakditekanoleh operator. Udara bertekanan

    dari catu daya ditutup, piston masuk kedalam oleh dorongan pegas kembali.

    Lubang masukan silinder dihubungkan ke lubang pembuangan melalui katup.

    Pengiriman udara bertekanan diputus oleh katup.

  • Tombol ditekan :

    Menekan tombol tekan berarti memindahkan posisi katup jalan 3/2, melawan

    pegas katup. Diagram (rangkaian kanan ) menunjukkan katup teraktuasi pada

    posisi kerja. Udara bertekanan dari catu daya melalui katup masuk ke lubang

    masukan silinder kerja tunggal. Udara bertekanan yang terkumpul menyebabkan

    batang piston bergerak keluar melawan gaya pegas kembali. Segera setelah

    piston sampai pada posisi akhir langkah maju, maka tekanan udara di dalam

    tabung silinder meningkat mencapai harga maksimum.

    Tombol dilepas :

    Segera setelah tombol dilepas, maka pegas di katup mengembalikan katup pada

    posisi awal dan batang piston silinder kembali masuk. Jika tombol tekan

    diaktifkan lalu dilepas sebelum silinder keluar penuh, piston masuk kembali

    secara langsung. Maka ada hubungan kontrol langsung antara pengoperasian

    tombol tekan dan posisi silinder. Hal ini memungkinkan silinder bisa keluar tanpa

    mencapai akhir langkah.

    Catatan:

    Kecepatan keluar dan kecepatan masuk dari silinder berbeda. Silinder bergerak

    keluar digerakkan udara bertekanan. Selama mundur kecepatan diatur oleh

    pegas kembali dari silinder. Maka kecepatan gerak arah piston keluar lebih cepat

    daripada kecepatan masuk kembali.

    Rangkaian kontrol ui silinder kerja ganda

    Masalah :

    Batang piston silinder kerja ganda bergerak keluar ketika sebuah torn be ditekan

    dan kembali ke posisi awal ketika tombol dilepas. Silinder kerj; ganda bisa

    dimanfaatkan gaya kerjanya pada kedua arah gerakan, karen; selama bergerak

    keluar dan masuk silinder dialiri udara bertekanan.

    Pemecahan :

    Sebuah katup diperlukan untuk membangkitkan sebuah sinyal dar membatalkan

    sinyal yang lain ketika tombol ditekan, danmenukarsinys itu sebaliknya ketika

    tombol dilepas. Dipakai katup kontrol arah 4/2 yarn merupakan katup pembangkit

    sinyal dengan dua lubang sinyal keluaran Katup ini cocok untuk mengendalikan

    sebuah silinder kerja-ganda Rangkaian yang dibuat akan berupa :

    Silinder kerja-ganda dengan dua lubang masukan

  • Katup kontrol arah 4/2 mempunyai 4 lobang dan 2 posisi kontak.tombo untuk

    mengaktifkan, dan pegas untuk gaya kembali.

    Catu daya udara bertekanan dihubungkan ke katup 4/2

    Dua sambungan udara bertekanan antara katup dan silinder.

    Posisi awal :

    Posisi awal (rangkaian kiri) semua hubungan dibuat tidak ada tekanan dan

    tombol tidak ditekan oleh operator. Pada posisi tidak diaktifkan, udara

    bertekanan diberikan pada sisi batang piston silinder, sedangkan tekanan pada

    sisi piston silinder dibuang melalui saluran buang katup.

    Tombol ditekan :

    Menekan tombol berarti memindahkan posisi katup 4/2 melawan gaya pegas

    pengembali. Diagram (rangkaian kanan) menunjukkan katup teraktuasi pada

    posisi kerja. Dalam posisi ini suplai udara bertekanan disambungkan ke sisi

    piston silinder sambil sisi batang piston disambungkan pada saluran

    pembuangan. Tekanan pada sisi piston mendorong keluar batang piston. Pada

    saat langkah keluar penuh dicapai, tekanan pada sisi piston mencapai

    maksimum.

    Tombol dilepas :

    Sekali tombol tekan dilepas, pegas pengembali katup menekan katup kembali ke

    posisi awal. Sekarang suplai udara bertekanan disambung ke sisi batang piston

    silinder, sambil sisi piston silinder disambungkan ke pembuangan melalui lubang

    pembuangan katup, sehingga batang piston silinder kembali masuk.

    Catatan:

    Kecepatan keluar dan masuk silinder berbeda, kenyataannya bahwa volume

    silinder pada sisi batang piston lebih kecil dari pada sisi piston.

    Maka volume suplai udara bertekanan selama arah masuk lebih kecil daripada

    arah keluar sehingga silinder masuk lebih cepat.

    Jika tombol tekan dilepas sebelum silinder keluar sampai langkah penuh,

    sehingga batang piston akan kembali masuk dengan segera. Maka dari itu ada

    hubungan langsung antara pengoperasian tombol dan posisi batang piston

    silinder.