128112492 laporan proses pembuatan komponen rantai docx

8
PROSES PEMBUATAN KOMPONEN RANTAI ( OLP 428 FOUND TALENT, SAE 1050 ) Pembuatan komponen ini menggunakan tipe OLP 428 dengan spec material SAE 1050 dari supplier Found Talent. Sebelum di proses menjadi komponen, raw material tersebut di inspeksi terlebih dahulu dengan dilakukan cek dimensi, cek berat, cek komposisi kimia, cek visual, hardness dan metalografi. Tujuan dilakukan inspeksi ini adalah untuk mengetahui apakah raw material tersebut sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh perusahaan. Berikut langkah langkah yang dilakukan untuk inspeksi: 1. Visual Sebelum melakukan inspeksi, dilakukan visualisasi pada raw material untuk melihat adanya cacat seperti goresan / scratch dan karat atau rust. Jika sebagian besar terdapat cacat, maka raw material tersebut akan dikembalikan pada supplier. RAW MATERIAL MANU FACTURING HEAT TREATMENT ASSEMBLING PACKAGING

Upload: ilva-anwar-cassiopeia

Post on 27-Oct-2015

104 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Pengujian ini digunakan untuk melihat struktur mikro pada raw material. Untuk dapat melihat struktur mikro pada raw material tersebut harus dilakukan preparasi sample, yaitu memotong sample dengan cutting wheel, kemudian dimounting dengan compact powder yang di kompaksi menggunakan alat press to press. Setelah itu, spesimen yang telah dimounting di gerinda dengan amplas grade 400, 800, 1200, dan 2500. Jika dirasa pada permukaan spesimen tidak terdapat scratch maka spesimen tersebut dapat di polishing mengunakan alumina untuk mencerahkan permukaan spesimen.Pada inspeksi metalografi ini, kita mengambil data struktur mikro sebelum dan sesudah di etsa. Sebelum dietsa, dicek terlebih dahulu struktur mikro spesimen tersebut, untuk melihat apakah terdapat poros pada spesimen tersebut. Setelah itu spesimen tersebut dietsa menggunkan larutan nital 2% yang ditambahkan dengan alkohol 98% selama 5 detik. Jika pada saat melihat struktur mikro terdapat gosong pada permukaan, berarti waktu etsa terlalu lama dan dapat diulangi dengan dipolishing terlebih dahulu, kemudian di etsa dengan waktu kurang dari 5 detik.Komposisi kimiaPengujian komposisi menggunakan Optical Emision spectrometri. Prinsip alat ini dengan menembakkan emisi elektron dalam ruangan yang telah divakumkan oleh gas argon. Alatnya menggunakan gas argon karena ga argon.Material yang digunakan merupakan gulungan coil. Proses ini digunakan untuk memotong coil yang kemudian dijadikan komponen yang berupa pin pada rantai. Di PT. FSCM Mfg terdapat 8 mesin pin cutting.

TRANSCRIPT

Page 1: 128112492 Laporan Proses Pembuatan Komponen Rantai Docx

PROSES PEMBUATAN KOMPONEN RANTAI

( OLP 428 FOUND TALENT, SAE 1050 )

Pembuatan komponen ini menggunakan tipe OLP 428 dengan spec material SAE

1050 dari supplier Found Talent. Sebelum di proses menjadi komponen, raw material tersebut

di inspeksi terlebih dahulu dengan dilakukan cek dimensi, cek berat, cek komposisi kimia,

cek visual, hardness dan metalografi. Tujuan dilakukan inspeksi ini adalah untuk mengetahui

apakah raw material tersebut sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh perusahaan.

Berikut langkah – langkah yang dilakukan untuk inspeksi:

1. Visual

Sebelum melakukan inspeksi, dilakukan visualisasi pada raw material untuk

melihat adanya cacat seperti goresan / scratch dan karat atau rust. Jika sebagian besar

terdapat cacat, maka raw material tersebut akan dikembalikan pada supplier.

RAW MATERIAL

MANU

FACTURING

HEAT

TREATMENT ASSEMBLING PACKAGING

Page 2: 128112492 Laporan Proses Pembuatan Komponen Rantai Docx

2. Dimensi

Pengukuran dimensi dilakukan untuk mengtahui lebar dan tebal plate OLP 428

tersebut. Lalu, mengukur diameter coil plate menggunakan meteran. Diameter dalam

(d1) coil ini 50 cm dan diameter luar (d2) 110 cm. Kemudian potong material

sepanjang 1m menggunakan gunting plate. Lalu potong kira - kira sepanjang 4 cm

untuk digunakan pengujian spektrometri. Sisa spesimen digunakan untuk pengujian

hardness, cek dimensi, metalografi. Untuk mengukur tebal plate menggunakan

mikrometer skrup, sedangkan untuk mengukur lebar menggunakan jangka sorong.

Pengukuran sebanyak 30 – 50 sampel agar data valid. Standarisasi ketebalan OLP 428

yaitu 1,50 ± 0,06 mm dan lebar 79 ± 0,30 mm.

3. Kekerasan

Pengujiannya menggunakan rockwell C dengan indentor kerucut dengan

pembebanan minor 10 kg dan mayor 150 kg. Satuannya adalah HRC. Pengujian

kekerasan plate menggunakan rockwell C karena plate adalah baja yang dikeraskan.

Standarisasi yang digunakan untuk OLP 428 adalah HRC 18 – 27. Pengujian yang

dilakukan sebanyak 30 – 50 sample.

Page 3: 128112492 Laporan Proses Pembuatan Komponen Rantai Docx

4. Komposisi kimia

Pengujian komposisi menggunakan Optical Emision spectrometri. Prinsip alat

ini dengan menembakkan emisi elektron dalam ruangan yang telah divakumkan oleh

gas argon. Alatnya menggunakan gas argon karena ga argon

(gambar 5)

(gambar 6)

5. Metalografi

Pengujian ini digunakan untuk melihat struktur mikro pada raw material.

Untuk dapat melihat struktur mikro pada raw material tersebut harus dilakukan

preparasi sample, yaitu memotong sample dengan cutting wheel, kemudian

dimounting dengan compact powder yang di kompaksi menggunakan alat press to

press. Setelah itu, spesimen yang telah dimounting di gerinda dengan amplas grade

400, 800, 1200, dan 2500. Jika dirasa pada permukaan spesimen tidak terdapat scratch

maka spesimen tersebut dapat di polishing mengunakan alumina untuk mencerahkan

permukaan spesimen.

Pada inspeksi metalografi ini, kita mengambil data struktur mikro sebelum dan

sesudah di etsa. Sebelum dietsa, dicek terlebih dahulu struktur mikro spesimen

tersebut, untuk melihat apakah terdapat poros pada spesimen tersebut. Setelah itu

spesimen tersebut dietsa menggunkan larutan nital 2% yang ditambahkan dengan

alkohol 98% selama 5 detik. Jika pada saat melihat struktur mikro terdapat gosong

pada permukaan, berarti waktu etsa terlalu lama dan dapat diulangi dengan

dipolishing terlebih dahulu, kemudian di etsa dengan waktu kurang dari 5 detik.

6. Manufacturing

7. Heat treatment

Page 4: 128112492 Laporan Proses Pembuatan Komponen Rantai Docx

PIN CUTTING

Material yang digunakan merupakan gulungan coil. Proses ini digunakan untuk

memotong coil yang kemudian dijadikan komponen yang berupa pin pada rantai. Di PT.

FSCM Mfg terdapat 8 mesin pin cutting.

(gambar 7)

(gambar 8)

(gambar 9)

Keterangan proses:

1. Uncoiler : sebagai tempat coil yang dapat berputar 360o

2. Feeding roll : mendorong coil untuk masuk ke dalam straightener

3. Straightener : sebagai pelurus coil

*pada straightener terdapat 5 forming die untuk mengurangi lengkung

4. Feeding roll : mendorong coil masuk ke cutting unit

5. Cutting unit

a. Cutting block : rumah/tempat cutting unit

b. Pressure screw : mengatur setting cutting round

c. Pressure unit : pengunci pressure screw

d. Slide hummer : sebagai penghubung

- Upper hummer : spring / pegas

- Cutting round blade side : pemotong material

- Cutting round blade block : penahan material sebelum dipotong

Permasalahan yang dapat terjadi pada alat pin cutting:

1. Pin miring

2. Jika kecepatan feeding roll berkurang maka pin yang dihasilkan pendek

STAMPING

Alat yang digunakan berupa mesin press yang dapat digerakkan secara mekanik dan

hidrolik. Sedangkan alat yang digunakan di PT. FSCM Mfg yaitu mesin press yang

digunakan secara mekanik. Cara kerja mesin mekanik:

Page 5: 128112492 Laporan Proses Pembuatan Komponen Rantai Docx

(gambar 10)

(gambar 11)

(gambar 12)

Keterangan proses alat stamping:

1. Uncoiler : tempat meletakkan coil sebelum proses stamping

2. Straightener

3. Feeding roll

4. Stamping

5. Feeding roll

6. Uncoiler : tempat meletakkan coil setelah dilakukan proses stamping

Sistem feeding material menggunakan camfeed rolls

Proses Stamping

a. Pierching: hasil yang dihasilkan berupa scrap

b. Blanking: hasil yang dihasilkan berupa produk

(gambar 13)

(gambar 14)

Pada proses stamping terdapat alat pencetak plate yang berupa Die. Proses stamping

digunakan untuk mencetak OLP, ILP, dan ULP. Ada 2 bagian pada die:

1. Dies Upper

a. Bed upper : sebagai penyangga

b. Backing plate

c. Punch Holder

d. Punch

e. Kicker pin

f. Guide bush

g. Limit pin

h. Detector limit pin

2. Dies Lower

a. Bed lower

b. Backing plate

c. Die : mata potong

d. Stripper :

- Penahan buckling

- Memposisikan material

e. Guide bush

Page 6: 128112492 Laporan Proses Pembuatan Komponen Rantai Docx

(gambar 15)

(gambar 16)

BUSH FORMING

(gambar 17)

Keterangan proses alat bush forming:

1. Uncoiler

2. Straightener

3. Feeding plate

4. Cutting

5. U shape

6. Curling

7. Forming

8. Sizing

Setelah bush telah terbentuk, kemudian di proses di mesin centerless. Cara kerja

mesin ini sama seperti mesin gerinda. Yang digunakan untuk menghaluskan permukaan

material. Mesin ini dapat digunakan setelah bush telah melalui Barrel B. Di PT. FSCM

etrdapat 2 mesin centerless:

1. Mesin palmary : hanya digunakan untuk drive chain

2. Mesin paragon : digunakan untuk drive chain dan cam chain tipe 25SH

(gambar 18)

(gambar 19)

Fungsi mesin centerless:

a. Ovality pin : memperbaiki bentuk bentuk yang kurang baik / sempurna

b. Mengurangi diameter

c. Memperbaiki surface roughness

(gambar 20)

Keterangan proses mesin centerless:

1. Hoper : seperti uncoiler

2. Pin pipe

3. Grinding wheel

4. Regulating wheel

(gambar 21)

Page 7: 128112492 Laporan Proses Pembuatan Komponen Rantai Docx

Peralatan / tool yang terdapat pada mesin centerless:

1. Grinding wheel : mengurangi diameter

Critical point : a. Roughness

b. Balancing

2. Regulating wheel : memposisikan putaran wheel

3. Work rest blade : penopang pin saat grinding

4. Top rail : penopang atas pada pin

BARREL

Barrel yaitu sebuah mesin yang berputar yang secara umum digunakan untuk mencuci

atau membersihkan komponen dari proses before hardening (BHD) dan after hardening

(AHD). Barrel berisi 4 pot chamber yang masing – masing dapat berputar. Bentuk pot

chamber berupa segi-8 dan segi-6. Pertimbangan dengan bentuk pot chamber yang seperti itu

adalah agar hasil yang didapatkan homogen.

Komponen yang melalui proses ini hanya pin, bush dan roller, sedangkan plate yang

berupa ILP, OLP dan ULP tidak melalui proses ini karena akan mengurangi diameter. Isi

komponen yang bisa masuk dalam pot chamber hanya 60% - 80% saja, tetapi jumlah yang

efektif hanya sekitar 60%, sisanya berupa air dan campuran bahan kimia.

Terdapat 2 jenis barrel di perusahaan ini, yaitu Barrrel A dan Barrel B. Keduanya

memilliki fungsi yang berbeda.

1. Barrel A

Komponen masuk di Barrel A setelah proses manufacturing atau proses sebelum di

heat treatment. Fungsi Barrel A adalah untuk mencuci komponen dari minyak pelumas,

membentuk radius, memperkecil atau membentuk diameter serta menghaluskan

potongan pin atau daerah yang tidak bisa dihaluskan dengan proses pemesinan seperti

bush. Zat kimia yang digunakan pada barrel A ini adalah pasir silica, ridolin air dan

kapur sebanyak 60% dan air 80%. Ridolin digunakan untuk mencuci komponen, pasir

silica untuk menghaluskan dan mengecilkan diameter dengan membentuk adhesive pada

komponen material, kapur untuk meredam panas yang terjadi antara gesekan pasir dan

material.

Komponen yang masuk di Barrel A yaitu pin, bush dan roller. Plate tidak masuk

dalam barrel A, karena akan mengurangi dimensi plate yang berupa OLP, ILP, dan ULP,

jika hal itu terjadi justru akan buruk hasilnya karena tidak sesuai standard.

2. Barrel B

Komponen masuk ke proses Barrel B setelah dilakukan proses heat treatment.

Komponen yang masuk ke Barrel B yaitu pin, bush, roller dan plate 25H. Fungsi Barrel

B yaitu untuk membersihkan gosong, mencerahkan atau mengkilapkan dan

menghilangkan scratch hasil heat treatment.

Page 8: 128112492 Laporan Proses Pembuatan Komponen Rantai Docx

Zat kimia yang digunakan yaitu ridolin dan pasir silica, dengan jumlah pasir silica

maksimal sebanya 350 gr. Silica yang digunakan hanya sedikit karena akan semakin

mengurangi diameter komponen.