127356675-makalah-degradasi-hutan

18
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hutan merupakan karunia Allah S.W.T yang dianugerahkan kepada seluruh makhluk hidup yang ada di bumi ini. Hutan memberikan manfaat serbaguna bagi umat manusia, cenderung kondisinya semakin menurun. Hutan juga memiliki fungsi lain diantaranya sebagai pengatur tata air, kesuburan tanah, iklim mikro, pencegah erosi dan longsor. Seiring dengan berjalannya waktu dan tingkat kebutuhan akan kayu semakin meningkat, mendorong masyarakat baik secara individu maupun kelompok melakukan eksploitasi hasil hutan dengan tidak memperhatikan kelestariannya. Eksploitasi hasil hutan tersebut biasanya dilakukan secara ilegal seperti melakukan pembalakan liar, perambahan, pencurian yang mengakibatkan kerusakan hutan. Akibatnya, kerusakan hutan atau lingkungan tak terkendali tersebut mengakibatkan luas hutan semakin menurun, lahan kritis semakin bertambah, dan sering terjadi bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan lain sebagainya. 1

Upload: namasaya1

Post on 04-Jan-2016

30 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 127356675-Makalah-Degradasi-Hutan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hutan merupakan karunia Allah S.W.T yang dianugerahkan kepada seluruh

makhluk hidup yang ada di bumi ini. Hutan memberikan manfaat serbaguna bagi umat

manusia, cenderung kondisinya semakin menurun. Hutan juga memiliki fungsi lain

diantaranya sebagai pengatur tata air, kesuburan tanah, iklim mikro, pencegah erosi dan

longsor.

Seiring dengan berjalannya waktu dan tingkat kebutuhan akan kayu semakin

meningkat, mendorong masyarakat baik secara individu maupun kelompok melakukan

eksploitasi hasil hutan dengan tidak memperhatikan kelestariannya. Eksploitasi hasil

hutan tersebut biasanya dilakukan secara ilegal seperti melakukan pembalakan liar,

perambahan, pencurian yang mengakibatkan kerusakan hutan. Akibatnya, kerusakan

hutan atau lingkungan tak terkendali tersebut mengakibatkan luas hutan semakin

menurun, lahan kritis semakin bertambah, dan sering terjadi bencana alam seperti banjir,

tanah longsor, dan lain sebagainya.

Kerusakan hutan sangat menganggu fungsi hutan pada umumnya yakni sebagai

pengatur dan penyedia sumber air. Air merupakan sumber kehidupan yang sangat penting

terhadap keberlanjutan kehidupan bagi semua mahluk hidup.

Kerusakan hutan yang terus terjadi telah mengakibatkan malapetaka dan bencana

yang menelan korban harta dan jiwa yang tidak sedikit, seperti musibah kebakaran dan

kekeringan pada, banjir dan tanah longsor dan lain sebagainya.

1

Page 2: 127356675-Makalah-Degradasi-Hutan

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian degradasi hutan?

2. Apa faktor penyebab terjadinya degradasi hutan?

3. Apa dampak terjadinya degradasi hutan?

4. Bagaimana cara penanggulangannya?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian Degradasi Hutan

2. Dapat mengetahui factor penyebab Degradasi Hutan

3. Dapat mengetahui dampak dari degradasi hutan

4. Dapat mengetahui bagaimana cara menanggulangi pengrusakan hutan

1.4 Manfaat

Makalah ini dapat memberikan informasi tenang apa , dampak, dan cara

penanggulangan dari degradasi hutan

2

Page 3: 127356675-Makalah-Degradasi-Hutan

BAB II

ISI

2.1 Pengertian Degradasi Hutan

Degradasi Hutan adalah suatu penurunan kerapatan pohon dan atau

meningkatnya kerusakan terhadap hutan yang menyebabkan hilangnya hasil-hasil hutan

dan berbagai layanan ekologi yang berasal dari hutan. FAO mendefinisikan degradasi

sebagai perubahan dalam hutan berdasarkan kelasnya (misalnya, dari hutan tertutup

menjadi hutan terbuka) yang umumnya berpengaruh negatif terhadap tegakan atau lokasi

dan, khususnya, kemampuan produksinya lebih rendah. Penyebab-penyebab umum

degradasi hutan mencakup tebang pilih, pengumpulan kayu bakar, pembangunan jalan

dan budidaya pertanian.

Secara etimologis, hutan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, W.J.S

Poerwadarminta, hutan berarti kumpulan rapat pepohonan dan berbagai tumbuhan

lainnya dalam suatu wilayah tertentu. Hutan adalah habitat bermacam spesies tumbuhan,

spesies hewan, beberapa kelompok etnik manusia, yang berinteraksi satu sama lain,

sekaligus dengan lingkungan sekitarnya. Hutan tidak hanya bermanfaat bagi spesies

hewan, spesies tumbuhan, atau kelompok etnik tertentu yang meninggalinya saja.

Setidaknya ada tiga manfaat hutan yang berpengaruh global terhadap bumi sebagai

habitat yang lebih luas. Tiga manfaat tersebut adalah: hutan sebagai tempat resapan air ;

hutan sebagai payung raksasa ; hutan sebagai paru-paru dunia ; dan hutan sebagai-

wadah-kebutuhan-primer.

Sebagai tempat resapan air, hutan merupakan daerah penahan dan area resapan

air yang efektif. Banyaknya lapisan humus yang berpori-pori dan banyaknya akar yang

berfungsi menahan tanah, mengotimalkan fungsi hutan sebagai area penahan dan resapan

air tersebut. Kerusakan hutan bisa menyebabkan terganggunya fungsi hutan sebagai

3

Page 4: 127356675-Makalah-Degradasi-Hutan

penahan air. Daerah dan habitat sekitar hutan yang rusak itupun sewaktu-waktu bisa

ditenggelamkan banjir. Selain itu, kerusakan hutanpun akan membuat fungsi hutan

sebagai area resapan terganggu. Ketiadaan area resapan ini bisa menimbulkan kelangkaan

air yang bersih dan higienis, atau air siap-pakai. Selain fungsinya sebagai tempat resapan

air, hutan berfungsi pula sebagai 'payung raksasa'. Rapatnya jarak antara tetumbuhan satu

dengan tumbuhan lainnya, juga rata-rata tinggi pohon di segenap lokasinya, berguna

untuk melindungi permukaan tanah dari derasnya air hujan. Tanpa 'payung raksasa' ini,

lahan gembur yang menerima curah hujan tinggi lambat laun akan terkikis dan

mengalami erosi. Maka, dengan begitu, daerah-daerah sekitarnyapun akan rentan

terhadap bahaya longsor. Jika manfaat hutan sebagai daerah resapan terkait dengan

keseimbangan kondisi air, bila fungsinya sebagai 'payung raksasa' terkait dengan kondisi

tanah permukaan, maka sebagai 'paru-paru dunia' hutanpun 'bertanggung-jawab' atas

keseimbangan suhu dan iklim. Kemampuan hutan hujan dalam menyerap karbondioksida,

membuat suhu dan iklim di bumi selalu seimbang. Seandainya fungsi hutan sebagai'paru-

paru-nya dunia' itu terganggu, suhu dan iklim di bumi akan selalu bergerak ke titik

ekstrem, kadang temperaturnya terlalu rendah, kadang temperaturnya bisa terlalu tinggi.

Kerusakan hutan telah menimbulkan perubahan kandungan hara dalam tanah dan

hilangnya lapisan atas tanah yang mendorong erosi permukaan dan membawa hara

penting bagi pertumbuhan tegakan. Terbukanya tajuk iokut menunjang segara habisnya

lapisan atas tanah yang subur dan membawa serasah sebagai pelindung sekaligus

simpanan hara sebelum terjadinya dekomposisi oleh organisme tanah. Terjadinya

4

Page 5: 127356675-Makalah-Degradasi-Hutan

kerusakan hutan, apabila terjadi perubahan yang menganggu fungsi hutan

yang berdampak negatif, misalnya: adanya pembalakan liar (illegal logging )

menyebabkan terjadinya hutan gundul, banjir, tanah longsor, kehidupan masyarakat

terganggu akibat hutan yang jadi tumpuan hidup dan kehidupanya tidak berarti lagi serta

kesulitan dalam memenuhi ekonominya.

2.2 Faktor Penyebab Terjadinya Degradasi Hutan

Karena hutan merupakan sesuatu yang sangat berharga bagi semua makhluk

hidup, tak hanya berperan menghasilkan kayu yang berguna bagi kehidupan manusia

melainkan juga mampu sebagai tempat hidup berbagai fauna dan flora. Hutan juga

memiliki fungsi lain diantaranya sebagai pengatur tata air, kesuburan tanah, iklim mikro,

pencegah erosi dan longsor, sehingga eksistensinya harus tetap dipertahankan melalui

pengaturan fungsi hutan.

Secara umum, kerusakan hutan disebabkan oleh beberapa factor

1. Kepentingan Ekonomi

Dalam mengelola hutan kepentingan ekonomi masih lebih dominan dibanding

kepentingan kelestarian ekologi, akibatnya agenda yang berdimensi jangka

panjang yaitu kelestarian ekologi menjadi terabaikan.

2. Penebangan Kayu

Penebangan hutan biasanya dilakukan di beberapa daerah yang paling

terpencil, dan terlarang di dunia pada pembangunan. Penebangan

hutan dilakukan dengan

a l a san  kebu tuhan  kayu  un tuk  bangunan  dan  kayu  baka r .  

Ak t iv i t a s   penebangan  hu t an , dilakukan oleh masyarakat dan perusahaan-

perusahan industri kayu baik secara legal maupun illegal

3. Agrikultur di Hutan Hujan

Setiap tahun, ribuan mil hutan hujan dihilangkan untuk kegunaan

pertanian. Ada

dua  ke lompok  yang   t e r l i ba t   da l am  mengubah  hu t an  hu j an  

men jad i   t anah pe r t an i an  ya i t u  penduduk setempat (petani) dan

perusahaan dalam bidang pertanian. Menurut Butler (2007),  para

petani miskin menggunakan cara tebang dan bakar untuk

membersihkan bidang tanah dihutan. Biasanya mereka bercocoktanam di

5

Page 6: 127356675-Makalah-Degradasi-Hutan

bidang tanah tadi untuk beberapa tahun hingga tanah kehabisan nutrisi dan

setelah itu mereka harus berpindah ke suatu bidang tanah baru di dalam hutan dan

melakukan hal yang sama kembali. Kondisi ini semakin diperparah dengan

adanya program transmigrasi ke lokasi hutanhujan tropis pada beberapa

dasawarsa terakhir. Sedangkan perusahaan bidang pertanian

banyak menggunakan jasa penduduk lokal, dipekerjakan untuk membuka hutan

dengan cara tebang dan bakar. Kemudian lahan tersebut digunakan untuk

tanaman monokultur seperti kelapa sawit.

4. Pertambangan

Pertambangan merupakan salah satu penyebab terbesar hilangnya hutan hujan

tropis di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dengan sangat jelas terutama hutan hujan

tropis di Kalimantan. Luas hutan hujan berkurang secara luar biasa oleh aktivitas

pertambangan baik legal dan ilegal. Kerusakan hutan Kalimantan telah

berdampak pada erosi massal, pendangkalan sungai dan  berujung

pada bencana banjir. Banyak aktivitas pertambangan lain di Indonesia

memiliki wilayah operasi di dalam hutan hujan tropis yang dilindungi, seperti di

Sumatera, Sulawesi, dan Papua. Semuanya berkontribusi besar dalam

proses degradasi hutan hujan tropis, meskipun tetap dilakukan upaya

rehabilitasi purna tambang.

5. Konstruksi Jalan

Konstruksi jalan maupun jalan raya di hutan membuka banyak wilayah

untuk  pengembangan. Hutan-hutan di buka untuk memperluas akses jalan, di

Indonesia contohnya pembukaan jalan raya trans di Kalimantan, Sumatera,

Sulawesi.

6. Hewan Ternak di Hutan hujan

Membersihkan hutan untuk menggembalakan hewan ternak adalah

penyebab utama hilangnya hutan di Amazon, dan Brazil saat ini

memproduksi daging sapi

lebih  b a n y a k   d a r i   s e b e l u m n y a .   S e l a i n   b e t e r n a k   u n t u k  

m a k a n , b a n y a k   p e m i l i k   t a n a h menggunakan hewan ternak

mereka untuk meluaskan tanah mereka. Hanya dengan mena ruh

hewan t e rnak mereka d i sua tu w i l ayah d ihu t an , pa ra pemi l i k

t anah b i sa mendapa tkan hak kepemi l i kan bag i t anah t e r sebu t .

6

Page 7: 127356675-Makalah-Degradasi-Hutan

7. Penyebab lain terjadinya degradasi, yaitu : Pestisida, Bahan radioaktif , Pupuk

kimia, Deterjen, Sampah organik (terutama dari daerah perkotaan), Wabah dan

penyakit (baik bagi manusia, hewan maupun tumbuhan)

dan penyebaranorganisme yang menyebabkan infeksi, Limbah industri

anorganik (berbentuk gas, cair dan padat

2.3 Dampak Degradasi Hutan

Degradasi hutan yang terjadi dapat menimbulkan kerusakan dan

menurunkan kualitas tanah / lahan . dampak tersebut antara lain :

1. Erosi

Erosi mempunyai beberapa akibat buruk. Penurunan kesuburan tanah. Kedua

menurunnya produksi sehingga akan mengurangi pendapatan petani.

Erosi tanah dapat terjadi akibat adanya curah hujan yang tinggi,

vegetasi penutup lahan yang kurang. Kemiringan lereng dan tata

guna lahan yang kurang tepat. Pendangkalan sungai untuk mengalirkan

juga berkurang dan menyebabkan bahaya

banjir.  P e n d a n g k a l a n   s a l u r a n   p e n g a i r a n mengakibatkan

naiknya dasar saluran, mengurangi luas lahan pertanian yang mendapat

aliran irigasi.

2. Kekeringan dan Pencemaran Lingkungan

Kekeringan dan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia.

Kerusakan sumber daya tanah dan air merupakan masalah yang tidak dapat

dipisahkan. Hal ini karena sebagai sumber daya alam, tanah mempunyai

peranan yang sangat penting. Sebagai sumber unsur bagi tumbuhan dan sebagai

media akar tumbuhan berjangkar dan tempat air tanah tersimpan. Erosi

yang terjadi secara terus menerus dapat mengakibatkan

sedimentasi.  Sed imen ta s i   ada l ah terbawanya material hasil dari

pengikisan dan pelapukan oleh Air, angin atau gletser kesuatu wilayah

yang kemudian diendapkan.

7

Page 8: 127356675-Makalah-Degradasi-Hutan

3. Meningkatnya Panas Bumi

Meningkatnya panas bumi akibat kurangnya jumlah O2 yang tersedia di alam

digantikan oleh asap dan kabut tebal pada pagi hari, terjadinya longsor tanah di

beberapa daerah di indonesia karena berkurang daya tahan tahan terhadap air

hujan karena berkurangnya pondasi yang memperkuat sruktur tanah berupa

pohon dan humus, terjadinya banjir dibeberapa daerah sebagai akibat

berkurangnya kemampuan tanah dalam melakukan penyerapan terhadap air , dan

sebagainya.

Dampak yang tidak langsung yang dirasakan oleh umat manusia adalah adanya

kanker kulit sebagai akibat dari mengurangnya kemampuan atmosfer dalam melakukan

perlindungan terhadap unsur sinar matahari yang berbahaya, meningkatnya permukaan

air laut yang mengakibatkan tenggelamnya beberapa pulau kecil yang berada di beberapa

daerah di wilayah bumi, dan sebagainya. Jadi bisa kita bayangkan bersama kalau hari ini

para cukong – cukong kayu yang menggunduli hutan yang ada di Kalimantan, Riau,

dampaknya tidak hanya akan dialami oleh bangsa Indonesia saja tetapi juga oleh umat

manusia di seluruh dunia.

Berdasarkan data tahun 1985, Indonesia bersama - sama dengan Brasil dan Zaire

mempunyai luas hutan tropis sebesar 53 % dari luas total hutan dunia. Indonesia sendiri

mempunyai 10 % yang merupakan kekayaan hutan tropika terbesar di asia dan nomor

tiga di dunia. ( Kantor Men. KLH, 1990 : 25-27 ).

2.4 Penanggulangan Degradasi Hutan

Untuk menanggulangi dampak degradasi hutan agar tidak meluas dan lebih

menimbulkan dampak negative . Ada dua cara yang dapat digunakan yakni :

1. Remediasi

Proses pemulihan dari kondisi terkontaminasi cemaran menjadi kondisi acuan

2. Bioremediasi

Bioremediasi merupakan penggunaan mikroorganisme untuk mengurangi

polutan di lingkungan. Saat bioremediasi terjadi, enzim-enzim yang

diproduksi oleh mikroorganisme memodifikasi polutan beracun dengan

mengubah struktur kimia polutan tersebut, sebuah peristiwa yang disebut

8

Page 9: 127356675-Makalah-Degradasi-Hutan

biotransformasi. Pada banyak kasus, biotransformasi berujung pada

biodegradasi, dimana polutan beracun terdegradasi, strukturnya menjadi tidak

kompleks, dan akhirnya menjadi metabolit yang tidak berbahaya dan tidak

beracun (Wikipedia, 2010).

Menurut Anonim (2010) menyatakan bahwa bioremediasi adalah proses

pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme

(jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi

zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon

dioksida dan air).

Bioremediasi pada lahan terkontaminasi logam berat didefinisikan sebagai

proses membersihkan (clean up) lahan dari bahan-bahan pencemar (pollutant)

secara biologi atau dengan menggunakan organisme hidup, baik

mikroorganisme (mikrofauna dan mikroflora) maupun makroorganisme

(tumbuhan) (Onrizal, 2005).

Adapun cara penanggulan yang bisa dilakukan bersama antara pemerintah serta

semua warga agar bisa ikut berpartisipasi.

1. Pemulihan terhadap kerusakan hutan harus segera dilaksanakan untuk menjaga

kerusakan yang lebih parah ( damage ).

Untuk melaksanakan pemulihan terhadap kerusakan hutan yang telah terjadi,

pemerintah dengan mengajak seluruh lapisan masyarakat, dari kalangan individu,

kelompok maupun organisasi perlu secara serentak mengadakan reboisasi hutan

dalam rangka penghijauan hutan kembali sehingga pada 10 - 15 tahun ke depan

kondisi hutan Indonesia dapat kembali seperti sedia kala. Pelaksanaan

penghijauan tersebut harus lebih mengaktifkan masyarakat lokal ( masyarakat

yang berada di sekitar hutan ) untuk secara sadar dan spontan turut menjaga

kelestarian hutan tersebut.

9

Page 10: 127356675-Makalah-Degradasi-Hutan

2. Pemerintah harus menerapkan cara - cara baru dalam penanganan kerusakan

hutan.

Pemerintah mengikutsertakan peran serta masyarakat terutama peningkatan

pelestarian dan pemanfaatan hutan alam berupa upaya pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, pendidikan dan latihan serta rekayasa kehutanan.

3. Pencegahan dan Peringanan

Pencegahan di sini dimaksud kegiatan penyuluhan / penerangan kepada

masyarakat lokal akan penting menjaga fungsi dan manfaat hutan agar dapat

membantu dalam menjaga kelestarian hutan dan penegakan hukum yang tegas

oleh aparat penegak hukum, POLRI yang dibantu oleh POL HUT dalam

melaksanakan penyelidikan terhadap para oknum pemerintahan daerah atau desa

yang menyalahgunakan wewenang untuk memperdagangkan kayu pada hutan

lindung serta menangkap dan melakukan penyidikan secara tuntas terhadap para

cukong - cukong kayu yang merugikan negara trilyunan rupiah setiap tahunnya.

Peringanan yang dimaksud di sini adalah pemerintah harus melaksanakan analisa

terhadap pelaksanaan peraturan tersebut di dalam masyarakat. Bila ditemukan hal

- hal yang tidak cocok bagi masyarakat sebaiknya pemerintah mengadakan revisi

terhadap undang - undang tersebut sepanjang tujuan awal pembuatan undang -

undang itu tidak dilanggar.

4. Adanya kesiapsiagaan yang berlangsung selama 24 jam terhadap penjagaan

terhadap kelestarian hutan ini.

Pemerintah harus melaksanakan pengawasan dan pengendalian secara rutin dan

situasional terhadap segala hal yang berkaitan adanya informasi kerusakan hutan

yang didapatkan melalui media massa cetak maupun elektronik ataupun

informasi yang berasal dari masyarakat sendiri. Pemerintah harus melakukannya

secara kontinyu dan terus - menerus sehingga kalaupun ada kerusakan hutan yang

dilakukan oleh oknum tertentu dapat segera diambil langkah yang tepat serta

dapat mengurangi akibat bencana/ disaster yang akan ditimbulkan kemudian.

Peranan pemerintah untuk menjaga keletarian dan pemanfaatan hutan dengan

baik sangat penting. Pemerintah memiliki tanggung jawab atas pengelolaan dan

kelestarian hutan Indonesia. Pemerintah harus memiliki :

1. Keahlian, kemampuan dan keterampilan teknis kerja yang bagus untuk bisa

mengelola hutan

10

Page 11: 127356675-Makalah-Degradasi-Hutan

Indonesia secara tepat dan benar

2. Mempunyai sikap mental yang positif terhadap kelestarian hutan, bukan untuk

kepentingan

pribadi atau golongan

3. Berdisiplin yang tinggi dan memiliki dedikasi yang tinggi terhadap tugas yang

dibebankan

kepadanya.

Dalam kondisi yang demikian selain peranan pendidikan dan pelatihan juga

peranan pengawasan fungsional, yang melekat pada pengawasan sosial/ masyarakat harus

ditingkatkan untuk memotivasi aparat pemerintah dan penegak hukum supaya berkerja

lebih profesional dengan etos kerja yang luas untuk mampu bekerja secara beradaya guna

dan berhasil guna sehingga tujuan untuk menjaga kelestarian hutan dapat diwujudkan.

11

Page 12: 127356675-Makalah-Degradasi-Hutan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Degradasi hutan merupakan suatu penurunan kerapatan pohon dan atau

meningkatnya kerusakan terhadap hutan yang menyebabkan hilangnya hasil-hasil hutan

dan berbagai layanan ekologi yang berasal dari hutan.

Penyebab degradasi hutan antara lain Kepentingan ekonomi, penebangan kayu, kebakaran

hutan, penambangan, kontruksi jalan, hewan ternak, dan berbagai macam pestisida , zat

kimia dan bahan beracun yang dapat merusak ekosistem hutan.

Dampak yang tejadi akibat pengerusakan hutan selain berkurangnya hasil hutan

juga hilangnya fungsi hutan sebagai pengatur air ,iklim dan kesuburan tanah. Dampak

lain dari pengerusakan / degradasi hutan yakni bencana alam dan berbagai penyakit.

Berbagi upaya penangulangannya dapat dilakukan dengan cara remediasi

maupun bioremediasi. Upaya tersebut harus diusahakan semaksimal mungkin untuk

menyelamatkan hutan sebagi paru paru dunia dan berguna bagi seluruh kelangsungan

hidup di muka bumi.

3.2 Saran

Sebagai makhluk yang berakal dan mengerti tetntang fungsi dan keutamaan hutan

sudah selayaknya kita harus menjaga kelestarian hutan bukan merusaknya karena akibat

dari kerusakan tersebut akan menyerang manusia itu sendiri.

12