122935012-psikofarmaka-ppt.ppt
TRANSCRIPT
PSIKOFARMAKA DAN EFEK SAMPING OBAT
Definisi
Psikofarmaka = obat psikotropik = Psikotropika
Obat yang bekerja scr selektif pada susunan sarap pusat (SSP) dan mempunyai efek efek utama terhadap aktifitas mental dan perilaku, digunakan untuk terapi gangguan psikiatrik.
Psikofarmaka………………
Mempengaruhi :- Proses pikir- Alam perasaan/emosi- Tingkah laku- Penghayatan pribadi manusia
Efek Psikofarmaka
Efek Primer- Merupakan efek klinis terhadap target- Timbul lebih lambat (dibanding efek
sekunder)- Digunakan untuk tujuan terapi, disesuaikan
dengan gejala yang mjd sasaran terapi.
Efek Psikofarmaka
Efek Sekunder- Merupakan efek samping penggunaan
psikofarmaka- Muncul lebih dahulu dibanding efek primer- Digunakan untuk tujuan terapi, disesuaikan
dengan gejala yang mjd sasaran terapi.
Prinsip Penatalaksanaan Psikofarmaka
Penatalaksanaan psikofarmaka menggunakan prinsip titrasi dosis
Prinsip Titrasi Dosis………..
Respon terhadap obat psikotropika bersifat individual dan perlu pengaturan secara empirik
Prinsip Titrasi Dosis…………
Pengaturan dosis dilakukan :Dosis awal (dosis anjuran)Dosis efektif (dosis yg mulai berefek supresi gejala sasaran)Dosis optimal (dosis yg mampu mengendalikan gejala sasaran)Dosis pemeliharaan (dosis terkecil yg masih mampu mencegah kambuhnya gejala)
Prinsip Titrasi Dosis………..
Bila sampai jangka waktu tertentu dinilai sudah cukup mantap hasil terapinya, dosis diturunkan secara gradual sampai berhenti pemakaian obat.
Asas Psikofarmaka
Dalam penggunaan klinis obat psikotropik selalu mempertimbangkan asas manfaat dan resiko
Asas Manfaat dan Risiko…………
Penggunaan obat psikofarmaka yg rasional gejala sasaran dapat diredam memberi peluang untuk integrasi bio-psiko-sosial (dengan terapi psikososial) pemulihan dari keadaan sakit.
Asas Manfaat dan Risiko…………
Penggunaan obat psikotropika tidak rasional Ketergantungan obat desintegrasi bio-psiko-sosial hendaya/disabilitas/cacat yang makin lama makin berat.
Macam Psikofarmaka
Anti-psikotik Anti-depresan Anti-mania Anti-anxietas Anti-insomnia Anti-obsesifkonfulsif Anti Panik
Anti Psikotik
Sinonim : Neuroleptics, Major Tranqulizers, Ataractics, Antipsychotics, Neuroleptika
Obat Acuan : Chlorpromazine (CPZ)
Antipsikotik Antipsikotik (Neuroleptik)(Neuroleptik)
TIPIKAL :1.Phenotiazine2.Butyrophenone3.Diphenyl-butyl-piperidine
ATIPIKAL : 1.Benzamide2.Dibenzodiazepine3.Benzisoxazole
PENGGOLONGANPENGGOLONGAN
Anti Psikotik
Mekanisme Kerja : Memblokade Dopamine pada reseptor pasca sinaps neuron di otak, khususnya di sistem limbik dan sistem ekstrapiramidal
Anti Psikotik
Efek Samping :
- Sedasi dan Inhibisi Psikomotor
- Gangguan Otonomik
- Gangguan Ekstrapiramidal
- Ggn Endokrin, metabolik, hematologik,
Anti-Depresi
Sinonim: Thymoleptics, Psychic Energizers, Antidepresan.
Obat Acuan : Amitriptylin
Anti-Depresi
Mekanisme kerja = menghambat re-uptake aminergic neurotransmiter, menghambat penghancuran oleh enzim monoamine oxidase sehingga tjd peningkatan jumlah aminergic neurotransmiter pana sinaps neuron di SSP
Anti-Depresi
Efek Samping:
- Sedasi
- Efek Antikolinergik
- Efek Anti Adrenergik Alfa
- Efek Neurotoksik
Anti-Mania
Sinonim : Mood Modullators, Mood Stabilizers, Antimanics
Obat Acuan : Lithium Carbonate
PENGGOLONGAN
SEDIAAN No Nama Generik Nama
DagangSediaan Dosis Anjuran
1 Lithium Carbonate Frimania Tab.200-300-400-500 mg 250-500 mg/h
2 Haloperidol HaloperidolHaldolSerenace
Tab. 0,5-1,5-5mgTab. 0,5-2-5 mgTab 0,5-1,5-5 mgLiq. 2mg/mlAmp. 5 mg/cc
2,5-15 mg/h
5 mg(im)Setiap 2 jamMaksimum 100 mg/h
3 Carbamazepine TegretolBamgetol
Tab. 200 mgCaplet 200 mg
400-600 mg/h2-3x /hari
4 Valproic Acid Depakene Syr. 250 mg/5 ml 3x250 mg/h
5 Divalproex Na Depakote Tab 250 mg 3x250 mg/h
Anti-Mania
Mekanisme kerja :
Efek anti mania dari lithium carbonate disebabkan kemampuanya mengurangi dopamine reseptor supersensitivity, meningkatkan cholinergic muscarinic activity, dan menghambat cyclic adenosine monophospate.
Anti-Mania
Efek samping lithium berhubungan erat dg dosis dan kondisi fisik pasien
Efek samping dini : Mulut kering, haus, gastrointestinal distres, kelemahn otot, poliuria, tremor halus
Efek samping lain: hipotiroidisme, peningkatan BB, odema, lekositosis, ggn daya ingat dan konsentrasi.
Anti-Anxietas
Sinonim : Psycholeptics, Minortranqulizers, Anxyolitics, Ansiolitika
Obat Acuan : Diazepam/Chlordiazepoxide
PENGGOLONGAN
Benzodiazepine– Diazepam– Chlordiazepoxide– Lorazepam– Clobazam– Bromazepam– Alprazolam
Non Benzodiazepine – Sulpiride– Buspirone– Hydroxyzine
OBAT ACUAN
EFEK SAMPING BENZODIAZEPINEFEK SAMPING BENZODIAZEPIN
Toksisitas/ Overdosis BenzodiazepineToksisitas/ Overdosis Benzodiazepine
BENZODIAZEPIN
• Antianxietas yang bekerja sebagai agonis partial Antianxietas yang bekerja sebagai agonis partial pada reseptorpada reseptor 5-HT5-HT1A 1A
• Presinaps menghambat pelepasan serotonin Presinaps menghambat pelepasan serotonin • Memiliki afinitas pada resptor dopamin D2 di otak, Memiliki afinitas pada resptor dopamin D2 di otak,
dimana berperan sebagai antagonis dan agonisdimana berperan sebagai antagonis dan agonis• Perbaikan gejala secara cepat pada pasien ggn Perbaikan gejala secara cepat pada pasien ggn
cemas menyeluruhcemas menyeluruh
BUSPIRONEBUSPIRONE
BUSPIRONEBUSPIRONE
EFEK SAMPING BUSPIRONEEFEK SAMPING BUSPIRONE
Anti-Insomnia
Sinonim : Hypnotics, Somnifacient, Hipnotika Obat unggulan : Phenobarbital
PENGGOLONGAN
Benzodiazepine– Nitrazepam– Flurazepam– Estazolam
Non Benzodiazepine– Zolpidem
INDIKASI
Sindrom Insomnia– Trouble in falling asleep– Sleep continuity interruption– Hendaya fungsi kehidupan sehari - hari
EFEK SAMPING
• Supresi SSP saat tidur• Pasien lansia oversedasi risiko trauma • Waktu paruh singkat gejala rebound > berat
pada pagi hari, sampai menjadi panik• Waktu paruh sedang gejala rebpund lebih
ringan• Waktu paruh panjang “hangover” pada pagi
hari, intensifying day time sleepiness• Penggunaan lama perilaku penyerang &
ganas
CARA PENGGUNAAN
• Initial Insomnia sulit masuk proses tidur golongan benzodiazepine (short acting)
• Delayed Insomnia proses tidur terlalu cepat berakhir & sulit masuk proses tidur selanjutnya golongan heterosiklik antidepresan (trisiklik & tetrasiklik)
• Broken Insomnia siklus proses tidur normal tidak utuh & terpecah jd beberap bagian golongan phenobarbital atau golongan benzodiazepine (long acting)
PENGATURAN DOSIS
Tunggal dosis anjuran 15- 20 menit sebelum tidur
Dosis awal dosis efektif dupertahankan 1-2 minggu tappering off
Lansia dosis harus <, dinaikkan perlahan untuk menghindari oversedasi & intoksikasi
LAMA PEMBERIAN
• 1-2 MINGGU• Tidak lebih dari 2 minggu• Hati-hati pemberian pada ibu hamil & ibu
menyusui teratogenic effect & ekskresi lewat ASI
• Kontraindikasi :– Sleep apnea syndrome– CHF– Chronic Respiratory Disease
Obat Anti-Panik
Sinonim : Drugs Used In Panic Disorders. Obat Acuan ; Imipramine
Anti-Obsesif Kompulsif
Sinonim : Drugs Used In Obsessive Compulsive Disorders.
Obat Acuan ; Clomipramine
PENGGOLONGAN
TRISIKLIK– Clomipramine
SSRI– Sertraline– Paroxetine– Fluvoxamine– Fluoxetine– Citalopram
INDIKASI
• Sindrom Obsesif Kompulsif– Diketahui/disadari sebagai pikiran, bayangan atau impuls
dari diri sendiri– Merupakan pengulangan yang tidak menyenangkan– Melaksanakan tindakan di atas bukan hal yang memberi
kepuasan atau kesenangan– Minimal ada 1 pikiran atau tindakan yang masih tidak
berhasil dilawan– Minimal 2 minggu dan hampir tiap hari mengalami hal
tersebut di atas• Gejala tersebut merupakan sumber distres atau
disability
EFEK SAMPING
• = efek samping obat anti depresan trisiklik paling sering mulut kering & konstipasi
• Efek anti histaminergik • Efek anti kolinergik• Efek anti adrenergik alfa• Efek neurotoksis• OD Intoksikasi TRISIKLIK eksitasi SSP,
hipertensi, hiperpireksia, “toxic confusional state” (confusion, delirium, disorientasi)
CARA PENGGUNAAN
Clomipramine masih paling efektif first line drug
PENGATURAN DOSIS
Dosis rendah dosis efektif dosis pemeliharaan tappering off dihentikan
Clomipramine 25 – 50 mg/h ditambah bertahap 25 mg/h sampai tercapai dosis efektif, biasanya s/d 200-300 mg/h 100-200 mg/h bertahan 1-2 tahun + terapi perilaku atau psikoterapi tappering off
LAMA PEMBERIAN
2-3 bulan Batas lamanya pemberian obat individual
biasanya 6 bulan sampai tahunan Tidak menimbulkan ketergantungan obat