SPM

PELAYANAN MEDIK

STANDAR PELAYANAN

SINUSITIS PARANALIS KRONIKA

1. Kriteria Diagnostika. Keluhan :

Pilek, sekret kental, bau, rasa kering tenggorokan/post nasal drip.

Rasa tersumbat di hidung.

Kadang-kadang nyeri kepala.

Kadang-kadang batuk-batuk.

b. Pemeriksaan :

Mukosa hidung hiperemis, edema, hipertrofi.

Pus pada meat media, post nasal drip.

Nyeri tekan pipi (sinusitis Maxilla), nyeri tekanan kantus medis (sinusitis Etmoid alis)

Dentogen : bila terdapat karies s/d gangren pulpa (sinusitis Maxilla).

2. Diagnostik Pembandinga. Ozena.

b. Karsinoma hidung/Sinus paranasal.

c. Benda asing rongga hidung.

3. Pemeriksaan Penunjanga. Transiluminasi.

b. Foto Rontgen Paranasal.

c. CT. Scan SPN (bila mungkin).

d. Antroskopi/Sinuskopi/Endoskopi Hidung

4. Konsultasi a. SMF mata (bila perlu).

b. Gigi kalau perlu.

5. Terapia. Konservatif :

Medikamentosa simtomstis dan antibiotika.

Irigasi Sinus (Sinusitis Maxilla)

Proetz Displacement (sinusitis Etmoid alis).

Diathermi hidung/Sinus.

b. Operatif :

Operasi endo/ ekstranasal dengan atau tanpa endoskopi (FESS)

Ekstraksi gigi caries.

6. Perawatan RSa. Tidak perlu pada terapi konservatif.

b. Perlu rawat inap pada terapi operatif.

7. Tempat Pelayanan-

8. Penyulita. Karena penyakit

Otitis media, Dakriosistitis, Faringitis, Laringitis dan bronkitis, Osteomielitis, Infeksi Intrakranial.

b. Karena tindakan bedah(Operatif)

Fistula oroantral, Parestesi pipi, Hematoma Orbita, kebutaan

Kebocoran LCS melalui hidung, Infeksi, Epistaksis.

9. Informed Consent (tertulis)Perlu untuk terapi operatif.

10. Tenaga Standar -

11. Lama PerawatanUntuk terapi operatif, minimum 3 hari.

12. Masa PemulihanMaksimum 10 hari.

13. OutputDapat sembuh total atau parsial.

14. Patologi AnatomiBila terdapat kecurigaan keganasan.

15. Otopsi/Risalah Rapat-

PAGE 1