12. dak kehutanan 2014.ppt

20
KEBIJAKAN DAK BIDANG KEHUTANAN TAHUN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL RAPAT SOSIALISASI KEBIJAKAN DAK 2014

Upload: herman-bagindo

Post on 04-Sep-2015

234 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • KEBIJAKAN DAK BIDANG KEHUTANAN TAHUN 2014BIRO PERENCANAANSEKRETARIAT JENDERALRAPAT SOSIALISASI KEBIJAKAN DAK 2014

  • 2012

    Chart1

    88.45

    89.9

    % Realisasi DAK Kehutanan

    Sheet1

    201188.45

    201289.9

    Sheet1

    2011

    % Realisasi DAK Kehutanan

    Sheet2

    Sheet3

  • STATUS PELAPORAN DAK TAHUN 2013Jumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pelaksana DAK Bidang Kehutanan 2013 sebanyak 384 Unit

    No.Prov./Kab./KotaJumlah SKPD (Unit)Status Pelaporan Tw. IIUnit%1Provinsi201785,002Kabupaten32920863,223Kota352160,00Jumlah 38424664,06

  • KINERJA PELAKSANAAN DAK TAHUN 2013

    No.Sumber Dana (Rp)Pagu (Rp)RealisasiKeteranganRp.%1Transfer ke daerah:Realisasi berdasarkan laporan yang masuk sebanyak 246 Unit SKPD dari 384 SKPD (64,06%)DAK Murni 539.419.000.000--2APBDa. Dana Pendamping41.232.752.528--b. Dana Pendukung 30.146.140.758--Jumlah610.797.893.28646.413.440.7387,60

  • Profil Serapan Per Detil KegiatanDAK 2013 s/d TW 3

  • Chart1

    0.4958

    0.2065

    0.0911

    0.1004

    0.0263

    % Penyerapan Anggaran

    Profil Serapan Per Kegiatan DAK Kehutanan 2013 s/d TW 3

    Sheet1

    RHL49.58%

    Pamhut20.65%

    KPH9.11%

    Penyuluhan10.04%

    Non fisik2.63%

    Sheet1

    % Penyerapan Anggaran

    Profil Serapan Per Kegiatan DAK Kehutanan 2013 s/d TW 3

    Sheet2

    Sheet3

  • DAK 2013DAK 2014Arah Kebijakan : Peningkatan fungsi dan daya dukung DAS terutama di daerah hulu dlm rangka mempertahankan dan meningkatkan daya dukung sumber daya hutanArah Kebijakan :Pembangunan kehutanan di daerah diarahkan pada KPH sebagai unit pengelolaan hutan di tingkat tapak yang berbasis unit perencanaan DAS.

  • DAK 2013DAK 2014Tujuan : Meningkatkan daya dukung DAS dan fungsi hutan Mengoptimalkan sarpras pengamanan hutanMengoptimalkan sarpras penyuluhan kehutananMenunjang pembentukan dan operasionalisasi KPH melalui penyedian sarpras KPHTujuan :Percepatan pembangunan dan operasionalisasi KPH; RHL di dalam dan di luar kawasan hutan;Peningkatan pengelolaan Tahura;Peningkatan Perlindungan dan Pengamanan Hutan;Peningkatan pengolahan hasil hutan berbasis kelompok;Peningkatan pengelolaan kawasan ekosistem esensial;Peningkatan Penyuluhan Kehutanan.

  • DAK 2013DAK 2014Sasaran : Terehabilitasinya lahan kritis di dalam dan di luar kawasan hutan seluas 180.000 ha di :Kawasan hutan lindungKawasan produksi yg tidak dibebani hakKawasan hutan yang telah ditunjuk sebagai KPHLahan kritis di luar kawasan hutan Kawasan hutan mangrove dan pantaiMeningkatnya sarpras pengelolaan TahuraMeningkatnya sarpras penyuluhan kehutananMeningkatnya sarpras operasionalisasi KPHSasaran :Daerah yang telah membentuk kelembagaan KPHBeroperasinya KPHL dan KPHPPeningkatan produktifitas hasil hutan berbasis kelompok/skala mikroTerehabilitasinya lahan kritis di dalam dan di luar kawasan hutan di kawasan:Wilayah KPH yang sudah memiliki kelembagaan KPHKawasan hutan lindung yg terdegradasiKawasan hutan produksi yg tdk dibebani hakHutan KotaHutan mangrove dan pantai

  • DAK 2013DAK 2014Output : Terlaksananya RHL kritis di dalam dan di luar kawasan yg menjadi tanggung jawab pemerintah daerah seluas 180.000 haTersedianya sarpras pengamanan hutan sebanyak 430 paketTersedianya sarpras pengelolaan Tahura sebanyak 21 paketTersedianya sarpras penyukuhan kehutanan sebanyak 450 paketTersedianya sarpras operasionalisasi KPH sebanyak 120 paket

    Output :Beroperasinya KPHL dan KPHPTerlaksananya RHL kritis di dalam dan di luar kawasan yg menjadi tanggung jawab pemerintah daerahTerpeliharanya tanaman RHL tahun sebelumnya (T-2 dan T-1)Meningkatnya kegiatan perlindungan terhadap kawasan hutan dan esensial dari kerusakanMeningkatnya sarpras produktifitas hasil hutan berbasis kelompok/skala mikroMeningkatnya sarpras penyuluhan kehutanan

  • DAK 2013DAK 2014Outcome : Berkurangnya luas hutan rusak dan lahan kritis di dalam dan di luar kawasan hutan yg menjadi tanggung jawab pemerintah daerahOptimalnya kegiatan pengamanan hutanOptimalnya pengelolaan TahuraOptimalnya kegiatan penyuluhan kehutananOptimalnya dukungan terhadap operasionalisasi KPHOutcome :Semua KPHL dan KPHP yg mendapatkan alokasi DAK Kehutanan dapat beroperasi secara mandiriMenurunnya lahan kritis di dalam dan di luar kawasan hutan Berkurangnya gangguan terhadap kawasan hutan dan kawasan esensialMeningkatnya produkstifitas hasil hutan skala mikroMeningkatnya peran serta masyarakat di dalam kegiatan pembangunan kehutanan

  • DAK 2013DAK 2014Ruang Lingkup Kegiatan : RHL kritis di luar kawasan hutan , kawasan mangrove, hutan pantai, Tahura dan Hutan KotaPengelolaan Tahura dan hutan kota termasuk pengamanan hutanPemeliharaan tanaman hasil rehabilitasi tahun sebelumnyaPembangunan dan pemeliharaan bangunan sipil teknis yg meliputi dam penahan, dam pengendali, gully plug, sumur resapan, embung dan bangunan KTA lainnyaPeningkatan penyediaan sarpras pengamanan hutanPeningkatan penyediaan sarpras penyuluhan kehutananPeningkatan penyediaan sarpras operasionalisasi KPHRuang Lingkup Kegiatan :Peningkatan sarana dan prasarana pendukung operasionalisasi KPH;Rehabilitasi hutan dan lahan;Pemeliharaan tanaman hasil rehabilitasi tahun sebelumnya;Peningkatan sarana dan prasarana Pengelolaan Tahura dan Kawasan Ekosistem Esensial;Peningkatan sarana dan prasarana perlindungan dan pengamanan hutan;Peningkatan sarana dan prasarana pengolahan hasil hutan berbasis kelompok ; Peningkatan sarana dan prasarana penyuluhan kehutanan

  • DAK 2013DAK 2014Kriteria Teknis : Luas lahan kritis di dlm kawasan hutan (lindung, produksi yg tdk dibebani hak, Tahura)Luas lahan kritis di luar kawasan hutanLuas hutan mangrove dan pantaiKelembagaan KPHKelembagaan TahuraJumlah hot spot tahun 2011Kinerja pelaksanaanJumlah personel penyuluh kehutananTingkat gangguan hutanKriteria Teknis:a. Untuk Kab/KotaKPHTingkat kekritisan lahanTingkat DAS prioritasRasio rawan longsorRasio rawan banjir

    b. Untuk ProvinsiKPHScoring TahuraScoring kawasan ekosistem esensial

  • DAK 2013DAK 2014Prioritas Lokasi : Daerah yg telah memiliki kelembagaan KPHL dan KPHPMempunyai rasio terbesar dlm luas hutan lindung dan/atau hutan konservasi dibanding dengan luas wilayahDaerah yang mengelola TahuraDaerah yang memiliki hutan mangrove dan pantaiDaerah rawan kebakaran hutanDaerah tangkapan airPrioritas Lokasi :Wilayah hutan yang telah memiliki kelembagaan KPH Lindung dan Produksi (yang tidak/belum dibebani ijin); Tahura; Kawasan ekosistem esensial di luar KSA dan KPA, dan Lahan kritis di dalam dan di luar kawasan hutan.

  • Masih terdapat SKPD yang tidak mengalokasikan dana pendamping/dana pendamping kurang dari 10 %Adanya pemotongan alokasi dana SKPD apabila mendapatkan alokasi DAK KehutananMinimnya SDM teknis di SKPD sehingga pelaksanaan kegiatan kurang optimalRealisasi penyerapan anggaran DAK masih dibawah 90 %Kepatuhan daerah terhadap juknis dan pelaporan relatif rendah