115732188-kualitatif-jombor

5
KELOMPOK 3 : - Retno Utami ( 2009/283087/SP/23668) - Sekar Herdiyani (2009/282952/SP/23620) - Riyan Hendra W. (2009/282970/SP/23630) - Bimo Adi K. (2009/282775/SP/23574) - Feby Rahmat Irmi (2009/282578/SP/23516) Tema : Analisis Dampak Sosial Pembangunan Fly Over Jombor 1. Isu utama - Pembebasan lahan Pembangunan flyover Jombor ini akan membutuhkan lahan seluas 8.000 m 2 . Rincian lahan dalam proyek ini antara lain: Jalan Magelang sisi barat akan membutuhkan lahan seluas 1.660 meter persegi, di Jalan Magelang sisi timur membutuhkan 4.425 meter. Kemudian di sisi utara akan membutuhkan lahan seluas 748,69 meter, sedangkan di sisi selatan akan membutuhkan 1190 meter. Lahan yang akan dibutuhkan selebar 2 sampai 7 meter dari pinggir jalan. - Alih fungsi lahan dari pemukiman dan tempat usaha menjadi jalan Di sekitar perempatan Jombor banyak kita jumpai pemukiman penduduk dan tempat- tempat usaha. Dengan adanya pembangunan proyek flyover Jombor ini menyebabkan pemukiman dan tempat usaha yang berjarak sekitar 7 meter dari pinggir jalan harus digusur. Sehingga dengan adanya penggusuran tersebut maka penduduk akan kehilangan tempat tinggal dan tempat usahanya. 2. Masalah subtansial - Negosiasi harga lahan yang tidak sesuai Warga di sebelah utara dari perempatan Jombor masih belum bersedia untuk melepaskan lahannya dikarenakan persoalan harga tanah yang belum sesuai. Pemerintah sudah melayangkan tawaran sebesar 2 juta/meter tetapi masyarakat tetap menolak atawaran tersebut. Warga menolak tawaran tersebut karena harga 2 juta/meter itu masih sangat kurang dari harga yang dipatok oleh warga yaitu sekitar 5- 10 juta/meter. Sedangkan kemampuan pemerintah hanya memberi ganti

Upload: anwar

Post on 27-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

jombor

TRANSCRIPT

Page 1: 115732188-Kualitatif-jombor

KELOMPOK 3 :

- Retno Utami ( 2009/283087/SP/23668)

- Sekar Herdiyani (2009/282952/SP/23620)

- Riyan Hendra W. (2009/282970/SP/23630)

- Bimo Adi K. (2009/282775/SP/23574)

- Feby Rahmat Irmi (2009/282578/SP/23516)

Tema : Analisis Dampak Sosial Pembangunan Fly Over Jombor

1. Isu utama

- Pembebasan lahan

Pembangunan flyover Jombor ini akan membutuhkan lahan seluas 8.000 m2. Rincian

lahan dalam proyek ini antara lain: Jalan Magelang sisi barat akan membutuhkan

lahan seluas 1.660 meter persegi, di Jalan Magelang sisi timur membutuhkan 4.425

meter. Kemudian di sisi utara akan membutuhkan lahan seluas 748,69 meter,

sedangkan di sisi selatan akan membutuhkan 1190 meter. Lahan yang akan

dibutuhkan selebar 2 sampai 7 meter dari pinggir jalan.

- Alih fungsi lahan dari pemukiman dan tempat usaha menjadi jalan

Di sekitar perempatan Jombor banyak kita jumpai pemukiman penduduk dan tempat-

tempat usaha. Dengan adanya pembangunan proyek flyover Jombor ini menyebabkan

pemukiman dan tempat usaha yang berjarak sekitar 7 meter dari pinggir jalan harus

digusur. Sehingga dengan adanya penggusuran tersebut maka penduduk akan

kehilangan tempat tinggal dan tempat usahanya.

2. Masalah subtansial

- Negosiasi harga lahan yang tidak sesuai

Warga di sebelah utara dari perempatan Jombor masih belum bersedia untuk

melepaskan lahannya dikarenakan persoalan harga tanah yang belum sesuai.

Pemerintah sudah melayangkan tawaran sebesar 2 juta/meter tetapi masyarakat tetap

menolak atawaran tersebut. Warga menolak tawaran tersebut karena harga 2

juta/meter itu masih sangat kurang dari harga yang dipatok oleh warga yaitu sekitar 5-

10 juta/meter. Sedangkan kemampuan pemerintah hanya memberi ganti

Page 2: 115732188-Kualitatif-jombor

4,5juta/meter. Warga mematok harga yang sangat tinggi karena lahan akan dijadikan

jalan itu merupakan lahan yang digunakan warga untuk tempat usaha dan pemukiman.

Sejauh ini total lahan yang belum dibebaskan mencapai 2.000 meter persegi. Warga

sebenarnya tidak meminta harus dibayarkan Rp10 juta, hanya mereka ingin

disesuaikan dengan nilai jual objek pajak (NJOP). Dengan bilangan pengali

disamakan dengan ketentuan harga lahan di tepi Ringroad.

- Hilangnya pemukiman dan tempat usaha masyarakat

Dengan adanya pengalihan fungsi lahan pemukiman dan usaha menjadi jalan raya

maka dapat menyebabkan beberapa warga akan kehilangan tempat tinggal dan tempat

usahanya. Daerah Jombor merupakan daerah yang cukup berkembang dalam bidang

ekonomi karena di daerah Jombor ini banyak terdapat tempat-tempat usaha seperti

rumah makan, hotel, toko, bengkel, dealer dll.

- Kurangnya sosialisasi terhadap warga

Warga yang tinggal di sisi selatan, yakni Ringroad dari barat-timur sudah

mendapatkan sosialisasi. Sedangkan warga di sekitar jalan magelang sama sekali

belum mendapatkan sosialisasi. Namun pembangunan fly over sudah mulai

dilakukan.

3. Kausalitas masalah

- Harga tanah di daerah Jombor yang cukup tinggi

Daerah Jombor sekarang ini merupakan daerah yang cukup ramai tingkat

perekonomiannya. Daerah ini cukup banyak terdapat sarana perekonomian yang dapat

menyokong pendapatan warga. Maklum saja apabila tanah di daerah ini sekarang

lebih mahal dari tahun-tahun sebelumnya karena daerah Jombor ini merupakan daerah

yang sangat strategis. Daerah Jombor ini merupakan pintu masuk ke Jogja dari

Magelang sehingga daerah ini akan selalu akan dilewati oleh banyak kendaraan

bermotor.

Page 3: 115732188-Kualitatif-jombor

Identifikasi komponen sosial ekonomi

Wilayah pembangunan flyover Jombor terletak di Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati,

Sleman, dimana daerah tersebut mayoritas terdiri atas tempat usaha (pertokoan, mini

market) dan pemukiman. Jumlah KK di Desa Sinduadi ini ada sekitar 12.829 KK dengan

jumlah penduduk sekitar 32.567 jiwa, kepadatan penduduknya per km2 adalah 4.419.

Penduduk yang akan terkena dampak langsung dari pembangunan flyover ini ada sekitar

47 KK atau sekitar 215 jiwa. Pekerjaan utama penduduk Desa Sinduadi bermacam-

macam, berikut banyaknya penduduk Desa Sinduadi berdasarkan pekerjaan utamanya:

Jenis Pekerjaan Jumlah Penduduk

PNS 962

TNI/ POLRI 487

Swasta 744

Tani 376

Tukang 387

Lain-lainnya 988

Sumber: BPS Sleman

Data di bawah ini merupakan data jumlah rumah dan sarana perekonomian yang akan

terkena dampak langsung dari pembangunan proyek flyover Jombor.

Wilayah

PenggunaanLahan

Utara

Perempatan

Jombor

Barat

Perempatan

Jombor

Timur

Perempatan

Jombor Total

Toko 23 5 17 45

Swalayan 3 - - 3

Rumah Makan 13 - 3 16

Angkringan 6 1 2 9

Jasa 7 6 9 22

Bengkel 11 1 5 17

Dealer 8 - - 8

Rumah 2 16 6 24

Page 4: 115732188-Kualitatif-jombor

Sekolah 1 - - 1

PKL 2 - 6 8

Hotel 1 - - 1

Pabrik - 1 - 1

Industri furniture - 1 18 19

Tower Seluler - 1 - 1

Bank - - 1 1

Sumber: Data Observasi Lapangan

4. Dampak dari penggusuran lahan

Terhadap instansi pemerintah (sekolah)

Terdapat sebuah sekolah di daerah perempatan jombor yang nantinya akan

digusur dan dibangun flyofer. yang mana ini akan menghambat proses

pendidikan di daerah jombor. Hal ini di karenakan belum adanya tempat

relokasi bagi sekolah yang baru. (tingkat sekolah dan namanya apa,

menampung brp siswa)

Terhadap sektor ekonomi (terdapat 151 tempat usaha)

151 tempat usaha ini terdiri dari toko, swalayan, hotel, hingga sektor usaha

kecil. Yang mana dari 151 tempat usaha ini menampung lapangan

pekerjaan bagi masarakat daerah jombor dan sekitarnya. Yang apabila 151

tempat tersebut di gusur akan menimbulkan masalah pengangguran bagi

masyarakat daerah jombor dan sekitarnya yang bermata pencarian di

daerah tersebut. (apakah benar karyawan atau yg bekerja di berbagai

tempat usaha tersebut adalah merupakan warga sekitar daerah jombor?)

Terhadap masyarakat

Terdapat 47 KK atau sekitar 215 jiwa yang akan terkena dampak langsung

dari pembangunan jalan flyofer yang berada di daerah jombor. Pemerintah

memang telah memberikan dana relokasi sekitar 2 - 4,5juta permeter bagi

lahan yang terkena dampak pembangunan jalan flayofer. Dan pemerintah

juga belum memberikan tempat atau lahan bagi para KK yang akan

Page 5: 115732188-Kualitatif-jombor

tergusur. (apakah ketika pemerintah sudah memberikan dana pengganti

lahan, juga harus menyediakan lahan atau tempat relokasi baru?)

Hal ini ditakutkan akan menambah jumlah tunawisma baru, dan akan

menambah beban pemerintah. Dikarenakan dari uang relokasi yang

diberikan oleh pemerintah tidak mencukupi untuk membeli tempat tinggal

yang baru. (apakah benar sejumlah dana yang diberikan state untuk

pengganti lahan mereka sangatlah kecil, bahkan untuk mendapat hunian

baru untuk mereka?)

Sebagian besar masyarakat sekitar jalan flayofer jombor bermata pencarian

dari sekitar daerah tersebut. Dan ini juga akan menimbulkan peningkatan

pengangguran.