1151.ppt
TRANSCRIPT
MANIFESTASI ORAL PADA PASIEN HEMOFILIA A
Disusun Oleh:Yola FebriyantiNadila Ayu Putri
Anugrah Manggala Yudha
Pembimbing:Drg. Irma Kusumawati
Status Pasien
Identifikasi Pasien• Nama : An. Imam Solikin • Umur : 7 tahun • Jenis Kelamin : Laki-laki• St Perkawinan : Belum Menikah• Agama : Islam• Alamat : Dusun V, Pulau Baru, Desa
Pulau Negara, OKU Timur • Kebangsaan : Indonesia
Anamnesis• Keluhan Utama :
Penderita dikonsulkan oleh bagian Kesehatan Anak RSMH dengan keluhan gusi berdarah di gigi geraham kanan bawah sejak ±2 hari yang lalu.
• Keluhan Tambahan : Gigi berlubang dan Gigi goyang
• Riwayat Perjalanan Penyakit : ± 2 hari yang lalu, penderita mengeluh gusi berdarah di gigi geraham kanan bawah setelah menggosok gigi, gusi bengkak (-), gusi tampak kemerahan (-), demam (-), sakit gigi berdenyut (+) sejak sehari sebelumnya, sakit kepala (-). Perdarahan lama berhenti (+), lalu penderita dibawa ke Rawat Inap IKA RSMH dan dikonsulkan ke bagian Poliklinik Gigi RSMH Palembang.
Riwayat PenyakitPenyakit atau Kelainan Sistemik Ada Disangkal
Alergi : debu, dingin √
Penyakit Jantung √
Penyakit Tekanan Darah Tinggi √
Penyakit Diabetes Melitus √
Penyakit Kelainan Darah √
Penyakit Hepatitis A/B/C/D/E/F/G/H √
Kelainan Hati Lainnya √
HIV/ AIDS √
Penyakit Pernafasan/paru √
Kelainan Pencernaan √
Penyakit Ginjal √
Penyakit / Kelainan Kelenjar ludah √
Epilepsy √
• Riwayat Penyakit Gigi dan Mulut Sebelumnya
Riwayat tumpatan pada gigi 5.2 ±1 minggu SMRS
• Riwayat Kebiasaan– Penderita jarang menyikat gigi
– Penderita suka mengonsumsi permen
• Riwayat Penyakit dalam Keluarga
Riwayat penyakit kelainan darah yang sama pada keluarga tidak diketahui.
Pemeriksaan Fisik• Status Umum Pasien
– Konsultasi dari teman sejawat bagian Ilmu Kesehatan Anak untuk menilai fokal gigi
– Keadaan Umum : Tampak sakit sedang – Sesorium : Kompos mentis– Berat Badan : 15 kg– Tinggi Badan : 105 cm– Vital Sign
• Tekanan Darah : 90/60 mmHg• Nadi : 88x/menit, isi dan tegangan cukup• RR : 24x/menit• T : 36,6 0C
• Pemeriksaan Ekstra Oral
– Wajah : Simetris
– Bibir : Simetris
– KGB : Tidak ada kelainan, sisi kanan dan kiri tidak teraba pembesaran dan tidak terasa sakit
– TMJ : Dalam batas normal, tidak ada dislokasi dan clicking
• Pemeriksaan Intra Oral
– Mukosa bukal : cheek biting (-), enlargement (-), nyeri (-)
– Mukosa labial : stomatitis (-)
– Palatum : torus (-)
– Lidah : tidak ada kelainan
– Dasar Mulut : tidak ada kelainan
– Ginggiva : hiperemis (-), hiperplasia (-)
– Plak : ada, regio D dan E
– Kalkulus : ada, regio E
– Hubungan rahang: ortognati
– Diastem : Ada
• Status Lokalis
• Temuan Masalah
1. Karies dentin : 5.2, 6.1, 6.2, 6.3
2. Luksasi : 8.2
3. Sisa akar : 5.3, 7.4
4. Gangren Pulpa : 8.4, 8.5• Kemungkinan Fokal Infeksi yang ditemukan pada
pasien ini
1. Pada gigi karies dentin D5 yaitu gigi 6.1, 6.2, 6.3
2. Pada gigi sisa akar yaitu gigi 5.3,7.4
3. Pada gigi gangren pulpa yaitu gigi 8.4, 8.5
• Perencanaan Terapi– Karies dentin : Pro konservatif– Sisa akar : Pro ekstraksi– Luksasi : Pro ekstraksi– Gangren Pulpa : Pro ekstraksi
• Prognosis– Quo ad Vitam : Dubia– Quo ad fungsionam : Dubia
TINJAUAN PUSTAKA
Fokal Infeksi
Definisi suatu infeksi lokal yang biasanya dalam jangka waktu cukup lama (kronis), dimana hanya melibatkan bagian kecil dari tubuh, yang kemudian dapat menyebabkan suatu infeksi atau kumpulan gejala klinis pada bagian tubuh yang lain.
Contoh plak, abses, kalkulus, nekrosis pulpa, pulpitis, periodonitis, dan karies.
Fokal Infeksi
Penyebaran Infeksi
penyebaran dari traktus
gastrointestinal dan
pernapasan
LimfogenHematogen perluasan infeksi dalam
jaringan
Fokal Infeksi
Karies Gigi
Definisi penyakit infeksi dan merupakan suatu proses demineralisasi yang progresif pada jaringan keras permukaan gigi oleh asam organis yang berasal dari makanan yang mengandung gula.
Mekanisme
Plak di permukaan gigi Sukrosa (gula) dari sisa
makanan dan bakteri berproses menempel pada
waktu tertentu asam laktat yang akan menurunkan
pH mulut menjadi kritis (5,5) Demineralisasi
enamel gigi merusak enamel invasi bakteri ke
pori/ trabekula dentin pulpitis nekrosis pulpa
infeksi dapat menyebar ke akar gigi menyebar
ke os maksila atau mandibula osteomyelitis
perforasi melibatkan pula mukosa mulut maupun
kulit wajah.
Karies Gigi
Klasifikasi karies menurut ICDAS:•D1: White spot yang terlihat pada saat gigi dikeringkan.•D2: White spot yang terlihat tanpa gigi dikeringkan.•D3: Karies email.•D4: Karies dentin terbatas.•D5: Karies dentin luas.•D6: Karies mencapai pulpa.
Hemofilia
•Hemofilia adalah penyakit perdarahan akibat kekurangan faktor pembekuan darah yang diturunkan (herediter) secara sex-linked recessive pada kromosom X ( X E).
•Hemofilia merupakan penyakit pembekuan darah kongenital yang disebabkan karena kekurangan faktor pembekuan darah, yaitu faktor VIII dan faktor IX yang bersifat herediter secara sex-linked recessive pada kromosom X (X ).
Hemofilia
Hemofilia
Hemofilia
• Pasien hemofilia dapat mengalami perdarahan pada gusi walaupun trauma yang minimal,perdarahan ini umumnya sukar untuk dihentikan.
• Pengobatan penderita hemofilia berupa Recombinant Factor VIII yang diberikan kepada pasien hemofili berupa suntikan maupun tranfusi.
• Pemberian transfusi rutin berupa kriopresipitat-AHF untuk penderita hemofilia A dan plasma beku segar untuk penderita hemofilia B. Terapi lainnya adalah pemberian obat melalui injeksi. Baik obat maupun transfusi harus diberikan pada penderita secara rutin setiap 7-10 hari.
Hemofilia
• Penderita hemofilia juga harus rajin melakukan perawatan dan pemeriksaan kesehatan gigi dan gusi secara rutin. Untuk pemeriksaan gigi dan khusus, minimal setengah tahun sekali, karena kalau giginya bermasalah semisalnya harus dicabut, tentunya dapat menimbulkan perdarahan.
ANALISIS MASALAH
• Pasien An. Imam Solikin, 7 tahun, dirawat di bagian anak RSMH Palembang dengan Hemofilia Adikonsulkan ke bagian poli gigi RSMH dengan keluhan gusi berdarah di gigi geraham kanan bawah sejak ± 2 hari yang lalu.
• ± 7 hari yang lalu, penderita dibawa ibunya ke Poli Gigi RSMH Palembang, untuk menambal gigi yang berlubang yaitu gigi atas kanan (5.2). Lalu ± 1 hari setelahnya, tambalannya lepas, lalu ibunya membawa penderita ke poli gigi untuk dilakukan penambalan ulang.
• ± 3 hari yang lalu, penderita mengeluh sakit gigi berdenyut dan gigi goyang pada gigi geraham bawah kanan (8.2), sakit gigi timbul ketika penderita makan, nafsu makan turun (+), demam (-), penderita mempunyai kebiasaan sering makan permen dan jarang menyikat gigi. Penderita belum berobat.
• ± 2 hari yang lalu, penderita mengeluh gusi berdarah di gigi geraham kanan bawah setelah menggosok gigi, gusi bengkak (-), gusi tampak kemerahan (-), demam (-), sakit gigi berdenyut (-), sakit kepala (-). Perdarahan lama berhenti (+), lalu penderita dikonsulkan ke bagian Poliklinik Gigi RSMH Palembang.
• Saat dikonsulkan ke Poli Gigi dan Mulut keadaan umum penderita tampak sakit sedang, sensorium kompos mentis, Nadi 88 x/m, pernafasan 24 x/m, suhu 36,60C dan TD 90/60 mmHg.
• Pada pemeriksaan ekstra oral tidak ditemukan adanya kelainan. Pada pemeriksaan intraoral didapatkan plak pada gigi regio D dan E dan kalkulus pada regio E.
• Pada status lokalis ditemukan adanya karies dentin karies dentin pada gigi 5.2, 6.1, 6.2, 6.3. Luksasi pada gigi 8.2. Sisa akar pada gigi 5.3, 7.4. Gangren Pulpa pada gigi 8.4, 8.5.
• Rencana terapi yang diberikan pada pasien ini adalah Pro Konservatif pada Karies dentin. Pro Ekstraksi pada gigi yang hanya tersisa akar dan mobiliti.
• Edukasi juga diberikan kepada pasien dalam pemilihan makanan misalnya menghindari makanan yang terlalu manis seperti permen, dan menjaga kebersihan mulut dengan cara menggosok gigi dengan cara yang benar dan hati-hati minimal dua kali sehari. Serta memberitahu ibu untuk memberikan obat kumur air garam hangat setiap kali pasien merasa sakit pada giginya sebagai langkah awal untuk mencegah infeksi yang disebabkan oleh bakteri pada gigi yang bermasalah.
• Manifestasi klinis pada penyakit hemofilia beragam tergantung berat ringannya penyakit, dari yang berat ditandai dengan timbulnya perdarahan spontan, maupun ringan yang baru timbul gejala setelah adanya trauma.
• Gejala-gejala yang bisa ditemui berkaitan dengan manifestasi oral adalah perdarahan di rongga mulut dan kerongkongan. Manifestasi oral pada pasien ini terjadi setelah trauma berupa menyikat gigi yang terlalu keras sehingga melukai gusi. Perdarahan ini lama berhenti karena jumlah faktor pembekuan dalam darah tidak adekuat sehingga waktu pembekuan darah memanjang.
• Penderita hemofilia juga harus rajin melakukan perawatan dan pemeriksaan kesehatan gigi dan gusi secara rutin. Untuk pemeriksaan gigi dan khusus, minimal setengah tahun sekali, karena kalau giginya bermasalah semisalnya harus dicabut, tentunya dapat menimbulkan perdarahan.
• Hal ini membuat banyak pertimbangan sebelum melakukan tindakan operatif pada rongga mulut seperti halnya tindakan ekstraksi dan pasien ini termasuk dalam kategori kontraindikasi relatif penyakit sistemik untuk dilakukan ekstraksi langsung.
TERIMA KASIH