111668954-laporan-gtc

12
Judul : dok … saya pengen bikin gigi palsu! Skenario Seorang wanita customer service bank, usia 35 tahun datang ke praktek dokter Galih untuk pembuatan gigi palsu. Dari anamnesa diketahui 2 bulan yang lalu pasien cabut gigi depan atas di rumah sakit. Pemeriksaan klinis terlihat space antara gigi 12 dan 21, mukosa sudah hampir menutup. Pasien menginginkan gigi palasu yang tidak perlu dilepas. Dokter Galih menginformasikan pada pasien beberapa gigi palsu salah satunya gigi palsu cekat yang dapata dilakukan pada kondisi gigi seperti pasien. Namun, untuk sementara menyarankan menunda pembuatan gigi palsu yang diinginkan pasien dan disarankan membuat gigi palsu sementara.

Upload: yuayu-permata-sari

Post on 28-Dec-2015

41 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

gtc

TRANSCRIPT

Page 1: 111668954-Laporan-Gtc

Judul : dok … saya pengen bikin gigi palsu!

Skenario

Seorang wanita customer service bank, usia 35 tahun datang ke praktek dokter Galih

untuk pembuatan gigi palsu. Dari anamnesa diketahui 2 bulan yang lalu pasien cabut gigi depan

atas di rumah sakit. Pemeriksaan klinis terlihat space antara gigi 12 dan 21, mukosa sudah

hampir menutup. Pasien menginginkan gigi palasu yang tidak perlu dilepas. Dokter Galih

menginformasikan pada pasien beberapa gigi palsu salah satunya gigi palsu cekat yang dapata

dilakukan pada kondisi gigi seperti pasien. Namun, untuk sementara menyarankan menunda

pembuatan gigi palsu yang diinginkan pasien dan disarankan membuat gigi palsu sementara.

Page 2: 111668954-Laporan-Gtc

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bertambahnya usia seseorang meningkatkan pula resikonya akan kehilangan gigi.

Berdasarkan penelitian, kehilangan gigi paling banyak terjadi rentang usia 55-64 tahun.

Walaupun begitu kehilangan gigi juga dapat dialami saat usia muda hingga usia dewasa. Hal ini

dapat dikarenakan adanya karies yang telah meluas sehingga gigi tidak dapat dipertahankan

sehingga harus dicabut, trauma sehingga lepas dari soket.

Kehilangan gigi tidak hanya memeberi ‘cela’ pada estetika yang dapat mengakibatkan

percaya diri seseorang menurun, tetapi juga membuat fungsi mengunyah menurun dan

mempengaruhi asupan nutrisi. Akhirnya, hal ini akan mempengaruhi kondisi kesehatan umum

dan kualitas hidup seseorang. Bila keadaan kehilangan gigi ini dibiarkan maka ruang yang

kosong pada rahang tersebut akan digantikan atau diisi oleh gigi tetangga dan dapat

mengakibatkan gigi yang berlawan ekstrusi.

Susunan gigi yang berubah menjadi tidak beraturan akan menimbulkan masalah yang

lebih kompleks seperti inflamasi pada gingival atau kelainann pada jaringan periodontal akibat

terjebaknya makanan disekitar gigi yang tidak beraturan. Tak hanya kelainan pada gigi dan

jaringan sekitar. Sendi temporo mandibular joint (TMJ) akan terganggu. Untuk menghindari

terjadinya hal ini maka dapat dilakukan pembuatan gigi tiruan. Gigi tiruan yang baik dapat

bermanfaat untuk memperbaiki oklusi, mastikasi, fonetik, dan dapat merubah profil wajah

seseorang agar kembali seperti semula.

Page 3: 111668954-Laporan-Gtc

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah pengertian gigi tiruan cekat (GTC) dan gigi tiruan sementara (GTS)?

2. Apa indikasi dan kontraindikasi dari GTC dan GTS?

3. Apa keuntungan dan kerugian GTC?

4. Bagaimana cara pembuatan GTC dan GTS?

5. Apa macam macam GTC?

6. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam scenario?

7. Apakah perawatan lain selain GTC untuk kasus seperti ini?

8. Mengapa dokter menyarankan dilakukan penundaan pembuatan GTC dan disarankan

untuk membuat GTS?

C. Tujuan

1. Memahami pengertian GTC dan GTJ

2. Memahami indikasi dan kontraindikasi dari GTC dan GTJ

3. Memahami keuntungan dan kerugian GTC dan GTJ

4. Memahami cara pembuatan GTC dan GTS

5. Memahami macam-macam dari GTC

6. Memahami hal-hal yang harus diperhatikan dalam kasus

7. Memahami alternatife perawatan lain selain GTC

8. Memahami alasan penundaan pembuatan GTC dan penggunaan GTS

Page 4: 111668954-Laporan-Gtc

BAB II

PEMBAHASAN

Gigi Tiruan Sementara (GTS) adalah gigi tiruan yang digunakan secara sementara untuk

menunggu hingga gigi tiruan yang sebenarnya jadi. Gigi tiruan sementara mempunyai fungsi

agar pasien lebih mudah beradaptasi terhadap gigi tiruan, fungsi mastikasi, dan fonetik tetap

terjaga.

Gigi Tiruan Cekat (GTC) adalah gigi tiruan menggantikan 1 atau 2 yang telah hilang dan

dilekatkan secara permanen dengan batuan semen ke gigi asli yang dijadikan abutment. GTC

memiliki 4 komponen gigi :

Pontic : Merupakan bagian dari gigi tiruan yang menggantikan gigi asli yang hilang

dan berfungsi untuk mengembalikan:

Fungsi kunyah dan bicara

Estetis

Comfort (rasa nyaman)

Mempertahankan hubungan antar gigi tetangga mencegah migrasi /

hubungan dengan gigi lawan ektrusi

Berikut adalah klasifikasi pontik, antara lain:

a. Berdasarkan bahan

Berdasarkan bahan pembuatan pontik dapat diklasifikasikan atas:3

1) Pontik logam

Logam yang digunakan untuk membuat pontik pada umumnya

terdiri dari alloy, yang setara dengan alloy emas tipe III. Alloy ini memiliki

kekuatan dan kelenturan yang cukup sehingga tidak mudah menjadi patah

atau berubah bentuk (deformasi) akibat tekanan pengunyahan. Pontik

logam biasanya dibuat untuk daerah-daerah yang kurang mementingkan

Page 5: 111668954-Laporan-Gtc

faktor estetis, namun lebih mementingkan faktor fungsi dan kekuatan

seperti pada jembatan posterior.

2) Pontik porselen

Pontik jenis ini merupakan pontik dengan kerangka dari logam

sedangkan seluruh permukaannya dilapisi dengan porselen. Pontik ini

biasanya diindikasikan untuk jembatan anterior dimana faktor estetis

menjadi hal yang utama. Pontik porselen mudah beradaptasi dengan

gingival dan memberikan nilai estetik yang baik untuk jangka waktu yang

lama.

3) Pontik akrilik

Pontik akrilik adalah pontik yang dibuat dengan memakai bahan

resin akrilik. Dibandingkan dengan pontik lainnya, pontik akrilik lebih

lunak dan tidak kaku sehingga membutuhkan bahan logam untuk

kerangkanya agar mampu menahan daya kunyah / gigit. Pontik ini

biasanya diindikasikan untuk jembatan anterior dan berfungsi hanya

sebagai bahan pelapis estetis saja.

4) Kombinasi Logam dan Porselen

Pontik ini merupakan kombinasi logam dan porselen dimana

logam akan memberikan kekuatan sedangkan porselen pada jenis pontik

ini memberikan estetis. Porselen pada bagian labial/bukal dapat

dikombinasikan dengan logam yang bertitik lebur tinggi (lebih tinggi dari

temperature porselen). Tidak berubah warna jika dikombinasikan dengan

logam, sangat keras, kuat dan kaku dan mempunyai pemuaian yang sama

dengan porselen. Porselen ditempatkan pada bagian labial/bukal dan

daerah yang menghadap linggir, sedangkan logam ditempatkan pada

oklusal dan lingual. Pontik ini dapat digunakan pada jembatan anterior

maupun posterior.

5) Kombinasi Logam dan Akrilik

Pada kombinasi logam dan akrilik ini, akrilik hanya berfungsi

sebagai bahan estetika sedangkan logam yang memberi kekuatan dan

dianggap lebih dapat diterima oleh gingival sehingga permukaan

Page 6: 111668954-Laporan-Gtc

lingual/palatal dan daerah yang menghadap gusi dibuat dari logam

sedangkan daerah labial/bukal dilapisi dengan akrilik.

Retainer : restorasi yg dibuat untuk membangun kembali struktur gigi penyangga

yang dipreparasi dan dihubungkan dengan pontik. Fungsi dari retainer adalah :

Memegang/menahan (to retain) supaya gigi tiruan tetap stabil di tempatnya.

Menyalurkan beban kunyah (dari gigi yang diganti) ke gigi penyangga.

Konektor : Merupakan bagian dari gigi tiruan jembatan yang menghubungkan pontik

dengan retainer, pontik dengan pontik atau retainer dengan retainer sehingga

menyatukan bagian-bagian tersebut untuk dapat berfungsi sebagai splinting dan

penyalur beban kunyah..

Gigi penyangga : gigi atau akar asli yg mendkng restorasi cekat berupa mahkota atau

retainer dari sebuah GTJ.

Indikasi pembuatan gigi tiruan jembatan adalah sebagai berikut.

a. Kehilangan satu atau lebih gigi geligi asli

b. Gigitan dalam (deep bite)

Page 7: 111668954-Laporan-Gtc

c. Gigi penyangga memerlukan restorasi

d. Diastema abnormal, besarnya ruangan protesa kurang dari normal

e. Gigi penyangga memerlukan penanggulangan berupa stabilisasi atau splint

f. Terdapat diastema pasca perawatan.

Kontraindikasi untuk embuatan gigi tiruan jembatan adalah:

a. OH yg tdk terpelihara

b. Physical handicap

c. Indeks karies yg tinggi

d. Cross-bite, malposisi, progeni

e. Migrasi atau ekstrusi yg parah

Keuntungan dari pemakaian gigi tiruan jembatan adalah sebagai berikut :

a. Karena dilekatkan pada gigi asli maka tidak mudah terlepas atau tertelan.

b. Dirasakan sebagai gigi sendiri oleh pasien.

c. Tidak mempunyai klamer yang dapat menyebabkan keausan pada permukaan email gigi,

karena tiap kali dilepas dan dipasang kembali di dalam mulut.

d. Dapat mempunyai efek splint yang melindungi gigi terhadap stress.

e. Menyebarkan tekanan fungsi ke seluruh gigi sehingga menguntungkan jaringan

pendukungnya.

Namun, gigi tiruan juga memiliki beberapa kerugian dalam pemakaiannya, yakni:

a. Kerusakan gigi dan pulpa

Dalam preparasi gigi penyangga untuk gigi tiruan sebagian yang tepat mungkin

diperlukan pengambilan jaringan gigi yang sehat. Kerusakan ini meskipun diindikasikan

namun sebaiknya tidak diabaikan. Masalahnya tidak terlalu serius jika gigi yang digunakan

untuk mendukung jembatan yang telah direstorasi atau dimahkotai.

Page 8: 111668954-Laporan-Gtc

Jika sebuah gigi dipreparasi, dapat berbahaya terhadap pulpa meskipun

pendinginan bur telah dilakukan.Ada beberapa perlakuan tambahan terhadap pulpa saat

gigi dipreparasi untuk jembatan. Beberapa desain preparasi untuk dua atau lebih gigi yang

dibuat paralel terhadap satu sama lainnya dan jika giginya berbeda tipis dengan kesejajaran

posisi, usaha untuk preparasi paralel bisa melibatkan pengurangan lebih banyak dalam satu

bagian gigi daripada jika preparasi tersebut untuk mahkota dan sangat membahayakan

pulpa.

Dengan insiden karies yang terjadi pada banyak negara dan pendekatan yang

konservatif terhadap restorasi kedokteran gigi, situasi meningkat lebih lazim dalam hal gigi

penjangkar untuk jembatan yang tidak direstorasi atau yang hanya sedikit direstorasi.

b. Karies sekunder

Gigi tiruan jembatan dapat membawa resiko kebocoran mikro dan karies.Resiko

ini secara signifikan meningkat pada pasien dengan insidensi karies yang tinggi.

Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam kasus :

Oral hygiene

Jaringan periodontal

Hukum Ante menyatakan bahwa daerah membran periodontal pada akar-

akar dari gigi abutment harus sekurang-kurangnya sama dengan daerah membran

periodontal yang ada pada gigi-gigi yang akan diganti.

Posisi gigi dan kesejajaran gigi

Abutment yang melibatkan gigi anterior hanya gigi gigi insisivus biasanya

mempunyai inklinasi labial yang serupa dan tidak terlalu sulit untuk menyusun

kesejajarannya. Apabila abutment melibatkan gigi anterior seperti caninus dan gigi

posterior seperti premolar kedua atas supaya diperoleh kesejajaran, kaninus harus

dipreparasi pada arah yang sama seperti premolar (D.N Allan & P.C foreman.

1994:101).

Jumlah dan lokasi kehilangan gigi

Kegoyangan gigi

Page 9: 111668954-Laporan-Gtc

Frekwensi karies

Macam-macam GTC :

1. Marryland Bridges : Gigi tiruan ini digunakan untuk menggantikan gigi hilang

dimana gigi tersebut terdapat pada bagian depan dan pada gigi tetangga masih sehat

atau tidak terdapat tambalan yang besar. Gigi yang akan diganti terbuat dari porselen

dan terdapat sayap metal yang dapat direkatkan pada bagian belakang gigi agar tidak

kelihatan dari depan.

2. Cantilever : Merupakan suatu prosthesis dimana gigi tiruan hanya didukung pada satu

sisi saja oleh satu atau lebih gigi abutment (penyangga).

3. 3 unit bridge : gigi yang menggunakan 2 abutment pada kanan dan kiri gigi yang

hilang.

Tahap-tahap Pembuatan

Pembuatan gigi tiruan jembatan ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu sebagai berikut.

1. Preparasi

Preparasi merupakan suatu tindakan pengerindaan atau pengasahan gigi untuk

tujuan menyediakan tempat bagi bahan restorasi mahkota tiruan atau sebagian pegangan

gigi tiruan jembatan.

Tujuan preparasi:

Menghilangkan daerah gerong

Memberi tempat bagi bahan retainer atau mahkota

Menyesuaikan sumbu mahkota

Memungkinkan pembentukan retainer sesuai bentuk anatomi

Membangun bentuk retensi

Menghilangkan jaringan yang lapuk oleh karies jika ada

a. Persyaratan preparasi

1. Kemiringan dinding-dinding aksial

Preparasi dinding aksial yang saling sejajar terhadap poros gigi sulit untuk

menentukan arah pemasangan. Disamping itu, semen juga sulit keluar dari tepi

Page 10: 111668954-Laporan-Gtc

retainer sehingga jembatan tidak bisa duduk sempurna pada tempatnya. Untuk itu,

dibuat kemiringan yang sedikit konus ke arah oklusal. Craige (1978) mengatakan

bahwa kemiringan dinding aksial optimal berkisar 10-15 derajat. Sementara menurut

Martanto (1981), menyatakan bahwa kemiringan maksimum dinding aksial preparasi

7 derajat. Sedangkan Prayitno HR (1991) memandang kemiiringan dinding aksial

preparasi 5-6 derajat sebagai kemiringan yang paling ideal. Kemiringan yang lebih

kecil sulit diperoleh karena dapat menyebabkan daerah gerong yang tidak terlihat dan

menyebabkan retainer tidak merapat ke permukaan gigi. Retensi sangat berkurang

jika derajat kemiringan dinding aksial preparasi meningkat.

Kegagalan pembuatan jembatan akibat hilangnya retensi sering terjadi bila

kemiringan dinding aksial preparasi melebihi 30 derajat. Preparasi gigi yang terlalu

konus mengakibatkan terlalu banyak jaringan gigi yang dibuang sehingga dapat

menyebabkan terganggunya vitalitas pulpa seperti hipersensitifitas, pulpitis, dan

bahkan nekrose pulpa. Kebanyakan literatur mengatakan kemiringan dinding aksial

preparasi berkisar 5-7 derajat, namun kenyataaannya sulit dlicapai karena faktor

keterbatasan secara intra oral.

2. Ketebalan preparasi

Jaringan gigi hendaklah diambil seperlunya karena dalam melakukan preparasi

kita harus mengambil jaringan gigi seminimal mungkin. Ketebalan preparasi berbeda

sesuai dengan kebutuhan dan bahan yang digunakan sebagai retainer maka ketebalan

pengambilan jaringan gigi berkisar antara 1-1,5 mm sedangkan jika menggunakan

logam porselen pengambilan jaringan gigi berkisar antara 1,5 – 2 mm.

Pengambilan jaringan gigi yang terlaluy berlebihan dapat menyebakan terganggu

vitalitas pulpa seperti hipersensitivitas pulpa, pulpitis, dan nekrosis pulpa.

Pengamnbilan jaringan yang terlalu sedikit dapat mengurangin retensi retainer

sehingga menyebabkan perubahan bentuk akibat daya kunyah.

3. Kesejajaran preparasi

Preparsi harus membentuk arah pemasangan dan pelepasan yang sama antara satu

gigi penyangga dengan gigi penyangga lainnya. Arah pemasangan harus dipilih yang

Page 11: 111668954-Laporan-Gtc

paling sedikit mengorbankan jaringan keras gigi, tetapi dapat menyebabkan jembatan

duduk sempurna pada tempatnya.

4. Preparasi mengikuti anatomi giigi

Preparasi ynag tidak mengikuti anatomi gigi dapat membahayakan vitalitas pulpa

juga dapat mengurangi retensi retainer gigi tiruan jembatan tersebut. Preparasi pada

oklusal harus disesuaikan dengan morfologi oklusal. Apabila preparsai tidak

mengukuti morfologi gigi maka pulpa dapat terkena sehingga menimbulkan reaksi

negatif pada pulpa.

5. Pembulatan sudut-sudut preparasi

Preparasi yang dilakukan akan menciptakan sudut-sudut yang merupakan

pertemuan dua bidang preparasi. Sudut-sudut ini harus dibulatkan karena sudut yang

tajam dapat menimbulkan tegangan atau stress pada restorasi dan sulit dalam

pemasangan jembatan.

Dalam hal ini selain GTC dapat menggunakan Implant. Penggunaan implant memiliki

keuntungan yaitu dari segi estetik sama seperti gigi asli, tertanam pada gusi dan tulang alveolar

sehingga terasa seperti gigi asli. Namun sayangnya harga untuk implant masih cukup mahal

sehingga pasien masih memilih menggunakan GTC dengan harga yang masih relative

terjangkau.

Page 12: 111668954-Laporan-Gtc

TINJAUAN PUSTAKA

Ewing JE. Fixed Partial Prosthesis. 2nd

ed. Philadelphia: Lea & Febinger, 1959

Prajitno, H.R. 1994. Ilmu Geligi Tiruan Jembatan: Pengetahuan Dasar dan Rancangan

Pembuatan. Jakarta : EGC