11. tinjauan pzjstaka -...

150
11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan utama investasi adalah menanamkan dana untuk memendapatkan berbagai macam manfaat yang menguntungkan bagi perusahaan kelak dikemudian hari. Manfaat tadi dapat berupa imbalan keuangan, non keuangan atau kombinasi dari kedua-duanya. lnvestasi merupakan salah satu dari keputusan strategis yang penting yang dihadapi perusahaan, karena investasi adalah mengkaitkan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba dimasa yang akan datang. Dalam penggantian atau penambahan kapasitas pabrik misalnya, dana yang sudah ditanamkan akan terikat dalam jangka waktu yang panjang, sehingga perputaran dana tersebut kembali menjadi uang tunai tidak dapat terjadi dalam waktu satu atau dua tahun, tetapi dalam jangka waktu yang lama. Sekali investasi diputuskan maka perusahaan akan terikat pada jalan panjang dimasa yang akan datang yang sudah dipilih, dan tidak mudah untuk dlslmpahgi. Oleh karena itu perlu dilakukan secara hati-hati karena kesalahan dalam melakukan investasi akan berakibat jangka panjang dan dapat mengganggu aktivitas usaha yang telah ada, karena setiap investasi akan mengandung resiko (Weston, 1993 ) http://www.mb.ipb.ac.id

Upload: duongdung

Post on 24-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

11. TINJAUAN PZJSTAKA

A . KERANGKA TEORlTlS

Menurut Sutojo, 1993 tujuan utama investasi adalah menanamkan

dana untuk memendapatkan berbagai macam manfaat yang menguntungkan

bagi perusahaan kelak dikemudian hari. Manfaat tadi dapat berupa imbalan

keuangan, non keuangan atau kombinasi dari kedua-duanya. lnvestasi

merupakan salah satu dari keputusan strategis yang penting yang dihadapi

perusahaan, karena investasi adalah mengkaitkan sumber-sumber dalam

jangka panjang untuk menghasilkan laba dimasa yang akan datang. Dalam

penggantian atau penambahan kapasitas pabrik misalnya, dana yang sudah

ditanamkan akan terikat dalam jangka waktu yang panjang, sehingga

perputaran dana tersebut kembali menjadi uang tunai tidak dapat terjadi

dalam waktu satu atau dua tahun, tetapi dalam jangka waktu yang lama.

Sekali investasi diputuskan maka perusahaan akan terikat pada jalan

panjang dimasa yang akan datang yang sudah dipilih, dan tidak mudah untuk

dlslmpahgi. Oleh karena itu perlu dilakukan secara hati-hati karena

kesalahan dalam melakukan investasi akan berakibat jangka panjang dan

dapat mengganggu aktivitas usaha yang telah ada, karena setiap investasi

akan mengandung resiko (Weston, 1993 )

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 2: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Masalah penting dalarn rneningkatkan kapasitas produksi adalah

bagairnana rnenarnbah kapasitas produksi yang sesuai dengan tujun atau

sasaran perusahaan, yaitu dengan harapan dapat rneningkatkan penjualan

dan rnernperbaiki posisi perusahaan. Untuk mengetahui posisi perrnintaan

dirnasa yang akan datang diperlukan penaksiran kernungkinan tentang

permlntaan clengan perarnalan

1. Analisis Situasi Pemsahaan

Salah satu cara untuk mernperoleh garnbaran tentang kondisi

lingkungan adalah dengan rnenganalisis lingkungan strategis perusahaan

dari aspek internal dan eksternal. Analisis lingkungan ini akan rnernberikan

garnbaran tentang kernarnpwan yang dirniliki perusahaan dan ancarnan yang

dihadapi. Salah satu rnetode yang sering dipakai untuk rnenganalisi situasi

lingkungan adalah analisis SWOT (David, 1995), yaitu Strength, Weakness,

Oportunity dan Threat atau sering disebut dengan analisis kekuatan dan

kelernahan dari lingkungan internal dan eksternal yang seringkali banyak

rnernpengaruhi strategis perusahaan.

Analisis internal akan dapat rnernberikan garnbaran tentang kekuatan

dan kelernahan perusahaan, sedangkan eksternal atau industri akan

rnemberikan identifikasi tentang peluang dan ancaman yang dihadapi

perusahaan, yang dapat diuraikan sebagai berikut :

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 3: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Kekuatan . kekuatan perusahaan dapat berupa keunggulan sumber daya,

keahlian, hubungan dengan pemasok dan pernbeli,

penguasaan pasar, tehnologi dan sebaginya. Perbedaan

kompetensi inti akan dapat rnenciptakan keunggulan kornparatif

bagi perusahaan di pasar.

Kelemahan : dapat berupa keterbatasan sumber daya baik keahlian,

tehnologi, modal, manajernen dan kernarnpuan lain yang dirniliki

perusahaan.

Peluang : rnerupakan suatu kondisi lingkungan yang dapat

menguntungkan bagi perusahaan, misalnya deregulasi yang

rnenguntungkan perusahaan, meningkatnya permintaan pasar,

perbaikan infrastruktur, perubahan selera konsumen dan

sebagainya.

Ancaman adalah suatu kondisi lingkungan yang tidak diinginkan

perusahaan, seperti adanya barang pengganti, masuknya

pesaing baru, perubahan tehnologi, kondisi pasar yang jenuh

dan sebaginya.

2. Peramalan (forecasting)

Peramalan rnerupakan salah satu alat yang penting sebagai dasar

dalam pengambilan keputusan (Arsyad, 1995). Peramalan akan menyangkut

masalah prediksi masa yang akan datang dan estirnasi-estimasi, yang akan

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 4: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

dapat membantu pengambilan keputusan dan mengurangi ketidak pastian.

Teknik peramalan dapat dibagi dua yaitu secara kuantitaif dan kualitatif.

Pada rencana Geladikarya ini akan digunakan teknik kuantitatif, karena lebih

mengandalkan pada data konkrit. Teknik kuantitatif dapat berupa analisis

time series, yakni dengan anggapan bahwa data time series masa lalu akan

berpola sama di masa yang akan datang.

Salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam analisis time

series adalah berusaha untuk mengidentifikasi komponen yang berpengaruh

terhadap nilai sesuatu dalam suatu serial. Prosedur melakukan identifikasi ini

disebut dengan dekomposisi (decomposition). Setiap komponen

diidentifikasi, sehingga data time series tersebut dapat diproyeksikan untuk

periode yang akan datang

Terdapat empat komponen dalam analisis time series (Markridakris, S.

et all) yaitu trend, variasi siklikal (cyclical variation), variasi musim (seasonal

variation) dan fluktuasi tak tentu (irregular variation)

a. Trend

Trend adalah kornponen jangka panjang yang mendasari

perturnbuhan atau penurunan data time series. Faktor-faktor yang

rnenyebabkan terjadinya trend adalah perubahan jumlah penduduk,

perubahan tehnologi, peningkatan produktivitas dan inflasi. Untuk menduga

koefisien garis trend dapat digunakan model :

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 5: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

dimana :

Yt = nilai duga pada periode t

X = periode tertentu

a = nilai Y pada tahun dasar

b = perubahan Y setiap periode

Teknik-teknik peramalan yang digunakan untuk data time series yang

mengandung trend antara lain Weighted Moving Average, Moving Average

With Linear Trend, Simple Average, Exponential Smothing dan Regression

Analysis.

b. Variasi Siklikal

Variasi siklis merupakan komponen time series yang cenderung

berfluktuasi diatas atau dibawah garis trend, yang didalamnya terdapat tiga

variasi yaitu trend, variasi siklikal dan irregular. Jika trend telah dapat

diketahui maka untuk mencari variasi siklikal dan irregular dapat dilakukan

dengan metode residual. Dari persamaan Trend diketahui :

Y = TCI

maka variasi siklikal dan irregular adalah

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 6: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

dimana :

Y = nilai time series

T = trend

C = variasi siklikal

I = Variasi irregular

c. Variasi Musim

Analisis komponen variasi musim dari time series mempunyai

implikasi dalam jangka pendek, misalnya dalam perencanaan pemasaran

harus mempertimbangkan pola musiman dari pembelinya. Untuk mengukur

variasi musim digunakan ratio to moving average method. Metode ini

memberikan suatu index yang menggambarkan derajat musiman. Dasar

~ndex ini adalah 100. Derajat musiman diukur dari simpangan dari nilai 100.

Perhitungan variasi musim dapat digunakan persamaan :

S = TSCI I TCI 1 dimana

S = variasi musim

T = trend

C = variasi siklikal

I = variasi irregular

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 7: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

d. Fluktuasi Tak Tentu

Komponen tidak tentu terbetuk dari fluktuasi-fluktuasi yang

disebabkan oleh peristiwa yang tidak terduga sebelumnya, seperti misalnya

terjadi bencana, pemogokan, terjadi perang, cuaca tidak tentu dan

sebagainya. Untuk fluktuasi tak tentu ini karena faktor penyebabnya tidak

dapat diduga sebelumnya maka untuk teknik peramalannya tidak dibahas.

2. Kriteria Kelayakan

Capital budgedting merupakan seluruh proses perencanaan

pengambilan keputusanmengenai pengeluaran dana dimana jangka waktu

kembalinya dana tersebut melebihi satu tahun (Riyanto, 1993).

Capital budgedting mempunyai arti sangat penting bagi perusahaan

karena :

Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangka waktu yang panjang.

Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil

penjualan di waktu yang akan datang, kesalahan dalam melakukan

peralaman akan dapat mengakibatkan adanya over atau under invesment.

Penggunaan dana untuk investasi bisanya meliputi jumlah besar.

Kesalahan dalam pengambilan keputusan akan mempunyai akibat yang

panjang.

Ada beberapa teknik atau metode yang sering dipakai dalam penilaian

ptoyek investasi atau untuk menyusun rangking usulan investasi

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 8: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

(Soekartawi, 1995) antara lain payback period (PEP), net present value

(NPV), internal rate of return (IRR), dan analisa sensitivitas. Tiga metode

yang pertarna mendasarkan diri pada aliran kas atau proceeds.

Didalam kriteria NPV dan IRR digunakan perhitungan nialai saat ini

dari arus kas rnasuk, sedangkan kriteria payback period hanya digunakan

untuk rnengukur larnanya waktu investasi. Untuk rnenilai kriteria kelayakan

dilakukan dengan rnernbandingkan hasil setelah rnelaksanakan investasi

tersebut, sehingga diketahui berapa kenaikan laba yang diperoleh.

a. Payback Period

Merupakan sutau periode yang diperlukan untuk dapat rnenutup

kernbali pengeluaran investasi dengan rnenggunakan proceeds atau aliran

kas bersih (net cash flow). Metode ini rnengabaikan penerirnaan-

penerirnaan investasi atau proceeds yang diperoleh setelah payback period

tercapai. Oleh karena itu rnetode ini hanya dipakai sebagai alat pengukur

kecepatan kernbalinya dana.

Payback period dari suatu investasi akan menggarnbarkan larnanya

waktu yang diperlukan agar dana yang tertanarn dalarn suatu investasi dapat

diperoleh kernbali seluruhnya.

Rurnusan :

lnvestasi Payback Periode = Net Cash Flow

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 9: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

b. Net Present Value ( NPV)

Metode ini didasarkan pada metodologi discounted cash flow, yaitu

mempertimbangkan adanya time value of money atau sering diartikan bahwa

nilai rupiah yang diterima sekarang akan lebih berharga dari pada nilai

rupiah yang diterima pada saat yang akan datang. Jadi pada metode ini

telah diperhitungkan adanya time value of money. Dalam rnetode ini

langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

Pertama yang harus dihitung adalah nilai sekarang (present value) dari

proceeds yang diharapkan atas dasar discount rate tertentu.

Jumlahkan present value dari keseluruhan proceeds selama usia nya

dikurangi dengan present value dari jumlah investasinya (initial

investment). Hasilnya merupakan Net Present Value dari proyek

bersangkutan.

Kriterianya adalah, apabila nilai NPV positip berarti investasi layak

untuk dilakukan dan sebaliknya bila negatif berarti investasi tidak layak.

Secara matematik rumus NPV dapat diformulasikan sebagai berikut :

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 10: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

dimana :

CFt = arus kas pada periode t

r = discount rate yang digunakan

n = periode terakhir cash flow diinginkan

t = periode waktu

c. Internal Rate of Return

IRR dapat didefinisikan sebagai tingkat bunga yang akan menjadikan

jumlah nilai sekarang dari proceeds yang diharapkan akan diterima ( P V of

future proceeds ) sama dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran

modal (PV of capital outlays ). Jadi metode ini memberikan arah bila rate of

return lebih besar dari cost of capital maka investasi dianggap layak.

Rumus :

dimana :

CFt = arus kas pada periode t

IRR = discount rate yang digunakan yang menyebabkan NPV = 0

n = periode terakhir cash flow diinginkan

t = periode waktu

Disamping metode analisa diatas dalam rencana geladikarya ini akan

dianalisa juga sensitivitasnya.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 11: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

d. Sensitivitas

Adalah analisa yang rnelibatkan faktor ketidakpastian (uncertainty).

Faktor ketidakpastian ini dapat berupa kejadian yang dapat diukur secara

ekonornis rnaupun kejadian yang tidak dapat diukur secara ekonornis

(Soekartawi, 1995). Jadi pada dasarnya analisa sensitivitas adalah

seberapa jauh perubahan-perubahan nilai variabel dalarn cash flow akan

mernpengaruhi net cash flow perusahaan.

B. KERANGKA PEMlKlRAN

Tujuan dari perusahaan pada urnurnnya adalah untuk rnernperoleh

keuntungan untuk kesejahteraan pernegang saharn. Sesuai dengan konsep

terseut maka rencana investasi perluasan kapasitas produksi PT. Trebor

Indonesia Soloroda lndah Plastik dilandasi atas peluang pasar yang rnasih

terbuka yang dikaitkan dengan terus rneningkatnya perrnintaan karung

plastik di pasar, sedangkan di lain pihak kapasitas produksi telah rnendekati

rnaksirnurn. Perluasan kapasitas produksi direncanakan akan dapat

rneningkatkan kapasitas pabrik dari 1.200 ton per tahun rnenjadi 2.000 ton

per tahun. Dengan tarnbahan kapasitas ini diharapkan perrnintaan akan

yang terus rneningkat dapat dipenuhi.

lnvestasi dalarn aktiva tetap pada dasarnya rnenyangkut harapan

terhadap hasil penjualan di waktu yang akan datang. Kesalahan dalarn

melakukan perarnalan akan dapat rnengakibatkan adanya over dan under

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 12: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

investment dalarn aktiva tetap. Berdasarkan ha1 tersebut maka dalarn

kerangka pernikiran rencana investasi perluasan kapasitas produksi PT.

Trebor Indonesia Solroda lndah Plastik perlu dilakukan indentifikasi faktor-

faktor internal dan eksternal untuk rnengetahui kekuatan dan kelernahan.

Selanjutnya dilakukan perarnalan dan analisa kondisi perrnintaan yang

dihadapi perusahaan dirnasa yang akan datang yang dilakukan dengan

analisis time series. Ini dilakukan untuk rnernperoleh garnbaran bagairnana

prospeknya dirnasa yang akan datang.

Tahap selanjutnya dilakukan analisa rnengenai kriteria kelayakan

investasi perluasan kapasitas produksi dengan rnenggunakan rnetode

penilaian Paybac Period (PBP), Net Present Value ( NPV), internal Rate of

Return ( IRR ) untuk rnengetahui layak tidaknya rencana investasi tersebut.

Selain itu dilakukan juga analisa sensitivitas untuk rnengukur sarnpai

seberapa jauh pengaruh perubahan salah satu variable terhadap cash flow

perusahaan. Dari analisa-analisa diatas selanjutnya dilakukan kajian

pengaruhnya terhadap posisi keuangan perusahaan.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 13: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

I

Misi dan Tujuan Perusahaan

Meningkatkan Penjualan

Analisa SWOT Peramalan Penjualan

I Data Peniulan 5 tahun

Terjadi Gap (Permintaan Melebihi

Kapasitas) + Investasi Meningkatkan

Kanasitas Prnd~~ksi

1 Analisa Kelayakan

1 Payback Period 2 NPV 3 IRR 4. Sensitivitas

I Penganlh Terhadap

Pnsisi Keuan~ran

4 R E K O M E N D A S I

.

Garnbar 1 : Kerangka Pernikirarl

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 14: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

111. METODE PENELITIAN

A. LOKASl DAN WAKTU GEIADIKARYA

1. Lokasi

Geladikarya akan dilakukan di perusahaan PT. Soloroda lndah Plastik

yang menghasilkan karung plasik dan berlokasi di Jawa Tengah.

2. Waktu

Pelaksanaan gladikarya direncanakan akan memakan waktu 2 bulan.

B. JENIS DAN METODE PENGUMPUIAN DATA

Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder, data

primer diperoleh dari perusahaan yang berupa data kualitatif maupun

kuantitatif. Data kuantitatif meliputi volume peroduksi, volume penjualan dan

nilainya, harga pokok produksi, kapasitas produksi, dan jumlah investasi

yang direncanakan. Sedangkan data kualitatif antara lain meliputi

kebijaksanaan perusahaan, manajemen dan lainnya. Data-data tersebut

diperoleh dengan cara wawancara dengan pihak-pihak yang terkait dalam

perusahaan dan mengutip data-data yang telah ada diperusahaan. Data

sekunder adalah data yang diperoleh dari studi pustaka, literatur dan data

dari publikasi umum lainnya.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 15: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

C. JENIS DATA YANG DIPERLUKAN

Data yang telah dikumpulkan baik data kuantitatif maupun kualitatif

kemudian diolah sesuai dengan tujuan analisis yaitu dengan tahapan

sebagai berikut :

1. Melakukan forecasting untuk meramalkan penjualan yang akan datang

dengan menggunakan analisa time series dan membandingkan dengan

data industri.

2. Mengolah data untuk menyusun proyeksi arus kas masuk yang

didasarkan atas datadata estimasi penjualan, kebijaksanaan penjualan,

pernbelian dan penerimaan-penerimaan lainnya. Sedangkan proyeksi

arus kas keluar didasarkan atas data pengeluaran biaya-biaya produksi,

biaya investasi, biaya bunga dan biaya-biaya lainnya.

3. Menghitung NPV, IRR dan Payback Period untuk mengukur kemampuan

proyek tersebut menghasilkan return.

4. Melakukan analisa sensitivitas untuk melihat pengaruh dari perubahan

salah satu variabel terhadap proyeksi aliran kas (Cash flow) dari rencana

investasi.

5. Menyusun proyeksi laporan keuangan perusahaan yaitu RugilLaba dan

Neraca untuk mengetahui kondisi dan posisi keuangan perusahaan

setelah melakukan investasi.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 16: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

Perusahaan didirikan dengan akta No. 53 Notaris Koesbianto, Kudus

pada tanggal 23 Agustus 1990 berbentuk badan hukum dengan nama PT.

Soloroda lndah Plastik. Perusahaan bergerak dibidang lndustri Karung

Plastik dengan berbagai ukuran yang pada umumnya digunakan sebagai

pembungkus produk-produk pertanian maupun industri. Walaupun hasil

produk industri ini bukan merupakan kegiatan agribisnis namum demikian

hasil produksinya berkaitan erat dan menunjang kegiatas sektor agribisnis.

Produknya berupa karung plastik yang banyak dibutuhkan sektor agribisnis

sebagai wadahlpembungkus sebagian besar produk-produk pertanian antara

lain padi atau beras, cengkeh, polowijo, cabai, dan lainnya sehingga akan

memudahkan dalam pengangkutan maupun penyimpanannya.

Latar belakang pendirian pabrik karung plastik oleh perusahaan

karena pada saat itu kebutuhan pasar akan karung plastik cukup besar dan

cenderung terus meningkat, sedangkan harga jualnya cukup baik sehingga

dapat memberikan margin cukup besar. Namun demikian kondisi ini ternyata

juga menarik para calon investor lain, sehingga dalam waktu yang relatif

singkat telah bermunculan pabrik-pabrik karung plastik dan sampai saat ini

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 17: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

jurnlahnya telah mencapai kurang lebih 100 perusahaah yang lokasinya

tersebar diseluruh Indonesia.

B. Organisasi dan Manajemen

Perusahaan didirikan dalam bentuk badan hukum Perseroan

Terbatas, sesuai dengan akta perubahan yang terakhir susunan pengurus

perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Kornisaris Utama : Mohamad Toha

2. Direktur I : Mboen Ping

3. Direktur ll : Drs. Eddy Pramono

Dalam kegiatan usaha sehari-hari perusahaan ditangani langsung

oleh Direktur I dan II yang dibantu empat orang manajer dan karyawan

seperti yan terlihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Jumlah Karyawan PT. Soloroda lndah Plastik

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 18: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Secara keseluruhan struktur organisasi perusahaan menunjukkan

sebagai berikut :

Pemegang saham '-4 I D i r e k s i I

Garnbar 2. Struktur Organisasi

I

Bagian Keuangan dan Administrasi dikepalai oleh Manajer Keuangan

yang membawahi bagian pengawasan kredit dan akutansi. Bagian ini

bertanggung jawab terhadap administrasi dan pengawasan

kreditlpiutang.

Keuangan dan l lmnnm

Umum

I - Pengawasan

Kredit Dinas Luar

Akuntansi

I

Pengupahan - Perencanaan Produksi

Administrasi Pesanan

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 19: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Bagian Umum dikepalai oleh Manajer Umum yang membawahi bagian

personalia dan penggajian.

Bagian Produksi dikepalai oleh Manajer Produksi yang membawahi

bagian tehnik, perencanaan produksi dan gudang. Bagian ini

bertanggung jamb terhadap semua proses produksi mulai dari

perencanaan pembelian bahan baku, rencana produksi, proses produksi

sampai menjadi barang jadi dan administrasi produksi.

Bagian Penjualan dikepalai oleh Manajer Penjualan yang membawahi

bagian dinas luar dan administrasi pesanan. Bagian ini bertanggung

jamb terhadap pemasaran atau penjualan seluruh produk perusahaan.

C. Teknis Operasional Produksi

Teknis operasional produksi karung plastik pada dasarnya dapat

dibagi menjadi tiga bagian yaitu proses persiapan, proses

penganyamanltenun dan proses finishing. Aktivitas produksi setiap hari

berjalan 24 jam dengan 3 shif kerja. Perusahaan saat ini telah memiliki 2 line

mesin, sebagian besar mesin adalah buatan Taiwan dan sebagian buatan

Dalam Negeri, kapasitas mesin yang ada saat ini kurang lebih dapat

menghasilkan 1.200 ton karung setiap tahunnya dengan 3 shif kerja.

Alur proses produksi dapat digambarkan sebagai berikut :

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 20: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Biji Plastik u Mesin Extruder 0

I Benang Plastik PakanILusin I

Mesin Circular r - l 4

Pemotongan

I Penjahitan I

Garnbar 3. Bagan Alur Proses Produksi

Proses Persiapan, yaitu suatu proses untuk membuat benang plastik

yang nantinya dianyamlditenun sehingga menjadi karung. Benang plastik

biasanya mempunyai dimensi lebar kurang lebih 3 milimeter, panjang lebih

dari 1.000 meter dengan ketebalan tertentu atau kurang lebih 0,2 milimeter.

Proses persiapn ini meliputi mencampur biji plastik ( polipropilin ) dengan

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 21: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

zat pewarna (taecol ) agar benang plastik tersebut berwarna putih buram

Carnpuran biji plastik dengan zat pewarna tersebut kernudian dimasukkan ke

rnesin extruder untuk diproses rnenjadi benang-benang plastik. Dalam

mesin extruder biji plastik dipanaskan menjadi cairan dan keluar dalam

bentuk lembaran, dari lernbaran plastik tersebut selanjutnya ditarik melalui

p~sau-pisau kecil sehingga plastik lembaran tersebut terbelah menjadi kecil-

kecil selebar kurang lebih 3 milirneter. Plastik yang telah dibelah tersebut

selanjutnya digulung dalarn kelos-kelos yang terbuat dari besi.

Proses Penganyamanltenun, dari benang-benang plastik selanjutnya

dianyarnlditenun dengan menggunakan mesin circular loom. Benang plastik

yang memanjang disebut benang lusi sedangkan benang plastik yang

menyilanglmemutar disebut benang pakan. Hasil anyaman akan berupa

karung plastik yang panjang.

Proses finishing, proses ini terdiri dari proses pemotongan,

penjahitan, pengecapanlprinting dan pres atau pembungkusan. Hasil

anyarnan yang rnernanjang dipotong-potong dengan panjang 75 cm - 120 cm,

kernudian dijahit bagian bawahnya sehillgga berbentuk karung. Karung

plastik tersebut selanjutnya dicap dengan gambarltulisan sesuai permintaan,

selanjutnya lembaran-lembaran karung tersebut disusun sebanyak 500

lernbar dan dipres dan diikat dan siap dikirimldipasarkan.

Perusahaan selama ini rnelakukan proses produksi berdasarkan

perrnintaan pasar maupun secara pesanan (purchase order ) atau dalarn arti

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 22: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

produksinya sesuai dengan pesanan. Mernperhatikan realisasi penjualan

perusahaan selarna lirna tahun terakhir menunjukkan trend yang rneningkat,

sehingga diperkirakan pada tahun yang akan datang kapasitas produksi

yang dirniliki tidak akan rnarnpu lagi untuk rnernenuhi perrnintaan yang

cenderung terus rneningkat. Untuk rnengantisipasi perkernbangan

penjualan, rnaka PT. Soloroda lndah Plastik sedang rnerencanakan untuk

rnelakukan investasi penarnbahan kapasitas produksinya dengan tarnbahan

1 line rnesin sehingga total jurnlah rnesin rnenjadi 3 line. Dengan tarnbahan

kapasitas tersebut diharapkan total kapasitas produksi ' akan rneningkat

rnenjadi 2.000 ton per tahun.

D. Bahan Baku

Bahan baku utarna untuk rnernbuat karung plastik adalah biji plastik.

Biji plastik lirna tahun yang lalu belurn dapat diproduksi di lndonesia, oleh

karena itu kebutuhan biji plastik pada waktu itu seluruhnya harus diirnpor dari

luar negeri. lmpor biji plastik pada waktu yang lalu diatur oleh Pemerintah

dan hanya lrnportir tertentulditunjuk yang dapat rnelakukan irnpor biji plastik,

kondisi ini rnengakibatkan harga biji plastik cenderung lebih tinggi dibanding

harga di luar negeri.

Biji plastik saat ini telah dapat diproduksi oleh pabrik di Indonesia

yaitu PT. Tripolita dan PT.POlitarna Propindo, sedangkan peraturan

rnengenai rnonopoli irnpor biji plastik kernudian dihapus. Saat ini sernua

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 23: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

perusahaan plastik dapat melakukan impor biji plastik namun demikian

dibebani pajak dan bea masuk tinggi, sehingga harga biji plastik irnpor

sampai . . di pabrik relatif sama dengan harga produksi dalam negeri.

Pengenaan pajak dart bea masuk tinggi memang disengaja untuk rnelindungi

pabrik biji plastik yang relatif masih baru. Dampak dari proteksi ini secara

umum mengakibatkan harga biji plastik di dalam negeri menjadi lebih tinggi.

Kebutuhan bahan bakulbiji plastik PT. Soloroda lndah Plastik saat ini

dipenuhi dari dua sumber yaitu dalam negeri dari PT. Tripolita dan lmpor dari

Singapura, Taiwan atau Jepang, ha1 ini dilakukan perusahaan karena

kapasitas produksi biji plastik PT. Tripolita belum mampu untuk mensupply

kebutuhan di dalam negeri, oleh karena itu sebagian masih tetap harus di

impor.

Pengadaan bahan baku secara fisik sebenarnya tidak mengalami

kesulitan, hanya fluktuasi harga yang sulit untuk diprediksi oleh perusahaan,

seperti yang terjadi dalam tahun 1996 beberapa kali perusahaan mengalami

kerugian karena harga biji plastik impor tiba-tiba turun, sedangkan kontrak

pembelian impor dengan Leter of Credit tidak dapat dibatalkan. Pembelian

biji plastik impor sejak pembukaan UC sampai barang tiba di pabrik

membutuhkan waktu kurang lebih 30 - 40 hari, oleh karena itu bila tiba-tiba

harga biji plastik diluar negeri turun, sedangkan barang belum sampai di

pabrik maka ini akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Usaha

untuk mengurangi resiko turunnya harga yang telah dilakukan adalah

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 24: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

dengan monitoring harga biji plastik secara terus rnenerus baik di dalarn

negeri rnaupun diluar negeri, narnun ha1 ini pun rnasih belurn dapat rnenjarnin

bagi perusahaan.

Disarnping biji plastik rnurni sebagai carnpuran juga digunakan biji

plastik aval (daur ulang ), narnun jurnlahnya relatif sedikit. Sedangkan bahan

pernbantu yang berupa taecol rnaupun zat pewarna tersedia cukup banyak

didalarn negeri.

E. Rencana lnvestasi

Untuk rnengirnbangi penjualan yang terus rneningkat perusahaan

sedang rnerencanakan investasi penarnbahan kapasitas produksi sebanyak

satu line rnesin. Penarnbahan rnesin tersebut akan dapat rneningkatkan

kapasitas produksi dari 1.200 ton rnenjadi 2.000 ton karung pertahun,

sedangkan anggaran biaya diperkirakan sebagai berikut :

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 25: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Tabel 5. Rencana Biaya lnvestasi

Nama Mesin

. Self Financing (30 %) I I 680.146.500

Total Biaya 2.267.1 55.000

F. Aspek Pemasaran

Pemasaran atau penjualan produknya selama ini dilakukan secara

langsung kepada konsumen pemakai dan sebagian melalui pedagang

perantara. Pemasaran langsung dengan cara mendatangi para konsumen

pemakai antara lain para petani, perusahaan dan departemenlinstansi.

a. Daerah Pemasaran

Oaerah pemasaran selama ini masih terbatas di sebagian kota di

Jawa Tengah antara lain Kudus, Pati, Jepara, Juwana, Rembang, Demak,

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 26: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Semarang dan Purwodadi. Sedangkan konsumen yang dilayani saat ini

terdiri dari para petani, perusahaan tekstillbenang antara lain PT.

Kanindotex, PT. Sukuntex, pT. Patal Secang, Koperasi Unit Desa, PTP dan

pedagang perantara. Disamping pemasaran lokal, pada bulan-bulan sepi

perusahaan juga melakukan penjualan ekspor secara tidak langsung antara

lain ke Rusia, Hongaria dan Spanyol dengan melalui eksportir perantara.

Namun demikian penjualan ekspor ini jumlahnya relatif masih kecil

Selama lima tahun terakhir 1992 sampai dengan 1996 relaisasi

penjualan menunjukkan perkembangan yang terus meningkat, rata-rata

setiap tahun sebesar 10.25 % ( Tabel 6 ).

Tabel 6. Realisasi Penjualan PT. Soloroda lndah Plastik Tahun 1992 - 1996

2. Kebijaksanaan Pemasaran

Produk perusahaan berupa karung plastik, produksi dilakqkan berdasarkan

permintaan pasar maupun atas dasar pesanan yaitu sesuai dengan ukuran,

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 27: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Produk perusahaan berupa karung plastik, produksi dilakukan berdasarkan

permintaan pasar rnaupun atas dasar pesanan yaitu sesuai dengan ukuran,

ketebalan dan Cap yang diinginkan pernesan. Kebijaksanaan penetapan

harga dilakukan atas dasar perhitungan harga pokok ditarnbah dengan

margin tertentu, narnun dernikian dalarn ha1 ini perusahaan juga rnelihat

harga pasar yang berlaku, saat ini perusahaan rnenjual karung plastik

dengan harga Rp. 4.700,- per kilogram

Produk karung plastik PT. Soloroda lndah Plastik dipasarkan tanpa

rnenggunkan rnerek atau ciri tertentu, sernua karung plasrik rnernpunyai

bentuk atau wujut yang harnpir sarna, oleh karena itu dalarn rnernasarkan

produknya tidak digunakan prornosi rnelalui iklan. Oleh karena itu kunci

keberhasilan pernasaran dalarn rnenghadapi persaingan dengan perusahaan

sejenis akan sangat ditentukan oleh kernarnpuan dalarn rnengadakan

pendekatan dengan konsumen rnaupun perusahaan 'pernakai. Untuk

menghadapi persaingan perusahaan lebih rnenekankan pada rnemberikan

pelayanan yang lebih baik, dalarn arti tepat waktu, kwalitas rnaupun

pengirirnannya. Salah satu kelebihan pelayanan yang diberikan adalah

perusahaan rnau rnernerirna pengecapanlprinting karung dalarn jurnlah 5.000

lembar tanpa dipungut biaya klise dan dengan waktu yang relatif singkat.

Konsurnen hanya dikenakan biaya warna caplprinting, satu jenis warna Rp.

15,- atau untuk dua warna Rp. 25,- per karung. Strategi ini diternpuh

perusahaan dengan pertirnbangan bahwa pada waktu yang akan datang

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 28: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

sedikit, dengan cara demikian diharapkan konsumen akan tetap loyal pada

perusahaan karena klise cap yang diinginkan sudah ada di perusahaan.

3. Saluran Distribusi

Distribusi produk perusahaan dilakukan dengan dua cara yaitu secara

langsung dan tidak langsung. Secara langsung artinya pemasaranldistribusi

dari perusahaan langsung kepada konsumen pemakai. Konsumen pemakai

dalam ha1 ini bisa perorangan, misalnya para petani atau pedagang

perantara atau konsumen perusahaan antara lain Pabrik Tekstil PT.

Kanindotex, PT. Sukuntex dan KUD. Sedangkan distribusi tidak langsung

yaitu melalui perantara pedagang besar yang selanjutnya dipasarkan lagi

kepada konsumen pemakai. Bila digambarkan menunjukkan sebagai berikut:

Produsen

4 Pedagang

PerantaraIPedagang Besar

t KonsumenIPemakai

Gambar 4. Saluran Distribusi

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 29: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Terdapat banyak perangkat analisis yang dapat digunakan dalarn

melakukan investasi, yang dapat memberikan gambaran apakah investasi

yang akan dilakukan tersebut nantinya akan memberikan keuntungan bagi

perusahaan. Namun demikian dalam analisis investasi ini karena

keterbatasan waktu dan informasi rnaka hanya difokuskan pada analisis

aspek finansialnya, dalam arti bahwa keputusan yang akan diambil hanya

didasari atas perhitungan aspek finansialnya dan didukung dengan analisis

mengenai situasi lingkungan perusahaan untuk memperoleh gambaran

lingkungan strategis perusahaan dari sisi internal maupun eksternalnya.

Analisis ini diharapkan dapat memberikan garnbaran Kernarnpuan yang

dirniliki perusahaan dan prospek usaha dirnasa yang akan datang.

A. Analisis Eksternal

Analisis eksternal dirnaksudkan untuk dapat rnemberi gambaran

tentang kondisi dari industri karung plastik di Indonesia, ha1 ini dilakukan

untuk rnelihat bagairnana posisi perusahaan dalarn industri karung plastik.

1. Petxaingan Dalam lndustri Karung Plastik

lndustri karung plastik didalarn negeri akhir-akhir ini tampaknya

berkembang pesat. Jumlati pabrik karung plastik semakin bertambah,

demikian pula dengan produksinya.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 30: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Hingga saat ini telah tercatat sekitar 100 perusahaan yang beroperasi

dan beberapa perusahaan diantaranya tampaknya masih terus berkembang

meningkatkan kapasitas produksinya. Karena semakin banyaknya pabrik

karung plastik yang beroperasi mengakibatkan persaingan dalam industri

semakin ketat. Dari 100 perusahaan yang tercatat beberapa diantaranya

mempunyai kapasitas produksi cukup besar diantaranya adalah :

Jawa Barat, PT. Aster Jawa Enterprise dengan kapasitas produksi

5.000 ton per tahun.

Jawa Timur, PT. Wiharta Karya Agung mempunyai kapasitas produksi

6.487 ton pertahun, PT. lnjaplas dengan kapasitas 5.376 ton per tahun ,

PT. Langgeng Makmur Plastik lndustri dengan kapasitas 6.000 ton per

tahun, dan PT. Samarindunusa Plastama dengan kapasitas 4.500 ton

pertahun.

DKI Jakarta, PT. Japfa Comfeed lndonesia inempunyai kapasitas

produksi 3.600 ton per tahun.

Jawa Tengah, PT. Simongan Plastik Factory dengan kapasitas 12.500

ton pertahun (kapasitas terbesar di Indonesia), PT. Sumbertex dengan

kapasitas 6.520 ton per tahun, PT. Kemilau lndah dengan kapasitas

4.000 ton per tahun dan PT. Samisurya lndah Plastik dengan kapasitas

4.000 ton per tahun.

Sumatera Selatan, PT. Pupuk Sriwijaya dengan kapasitas 4.625 ton per

tahun.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 31: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Dari hasil studi CIC (1996) konsumsi karung plastik di dalam negeri

dalam 5 tahun yang akan datang akan terus meningkat, ha1 ini karena

semakin meningkatnya produksi industri pemakainya. Diperkirakan

permintaan karung plastik tahun 1996 akan mencapai 85.760 ton dan sampai

tahun 2.000 permintaan karung plastik oleh industri pemakai akan mencapai

128.605 ton. Sedangkan perkiraan proyeksi suplai karung plastik di dalam

negeri dengan menggunakan perhitungan sederhana (least square)

memperoleh hasil bahwa suplai tahun 1996 sebesar 63.381 ton dan

sampai tahun 2.000 akan meningkat menjadi 72.296 ton (Lampiran 32).

Perbandingan antara proyeksi konsumsi karung plastik dengan suplai

industri menunjukkan bahwa proyeksi permintaan lebih besar dari suplai

(Tabel 7 )

Tabel 7. Perbandingan Proyeksi Suplai dan Konsumsi karung plastik di Indonesia ( dalam ton )

Tahun

1996 1997 1998 1999 2000

Proyeksi Suplai

Sumber : CIC No. 151 -April 1996

63.381 65.610 67.838 70.067 72.296

Kenaikan

3.51 3.39 3.28 3.18

Proyeksi Konsumsi Kenaikan

85.760 94.469 104.378 11 5.682 128.605

10.15 10.48 10.82 11.17

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 32: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Dari data diatas menunjukkan bahwa proyeksi kebutuhan konsumsi

karung plastik didalam negeri ternyata lebih besar dibanding proyeksi

suplainya. Produksi karung plastik terus berkembang selama beberapa

tahun terakhir, namun demikian ekspor karung plastik ternyata juga terus

meningkat, tahun 1990 volume ekspor baru mencapai sebesar 8.573 ton

dan setelah meningkat setiap tahunnya maka sampai tahun 1995 menurut

penelitian CIC diperkirakan volume ekspor akan mencapai 38.776 ton.

Dari membandingkan data suplai dan konsumsi diatas mengindi-

kasikan bahwa peluang pasar karung plastik didalam negeri masih cukup

baik, dan semakin berkembangnya sektor pertanian dan industri sebagai

pengguna utama karung plastik memberikan gambaran bahwa kebutuhan

karung plastik di dalam negeri akan meningkat semakin besar.

2. Pendatang Baru

Walaupun industri karung plastik tergolong tinggi tingkat

persaingannya, namun demikian dimasa-masa yang akan datang

diperkirakan perkembangannya masih akan terus berlanjut. Hal ini

ditunjukkan dengan masih tingginya minat investasi dibidang karung plastik.

Pada tahun 1994 jumlah ijin investasi yang disetujui Badan Koordinasi

Penanaman Modal untuk karung Palastik sebanyak 4 perusahaan, tiga

diantaranya merupakan investasi baru dan satu merupakan perluasan.

Tahun 1995 minat investasi meningkat baik untuk ijin perluasan maupun

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 33: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

baru, yaitu 2 ijin baru dan 6 ijin perluasan, sehingga total perusahaan yang

mendapat persetujuan dalam industri karung plastik sebnayak 8 perusahaan.

Oleh karena itu ancaman masuknya pendatang baru dalam industri karung

plastik masih cukup tinggi.

3. Ancarnan Barang Pengganti

Barang pengganti yang dapat menggantikan fungsi karung plastik

dengan kualitas yang sama sampai saat ini relatif belum ada, karena karung

plastik senduri sebenarnya merupakan barang pengganti dari karung goni.

Karung plastik harganya lebih murah, tahan air, lebih ringan dan kuat,

karena mempunyai beberapa keunggulan maka karung plastik dapat

menggantikan karung goni.

Saat ini belum ada barang pengganti yang dapat menggantikan

keunggulan karung plastik, misalnya karung blaco (untuk gandum), karung

kertas (untuk semen) walaupun fungsinya sama namun belum dapat

menggantikan keunggulan karung plastik. Oleh karenanya diperkiran dalam

jangka pendek ancaman barang pengganti karung plastik belum ada.

4. Pemasok Bahan Baku

Seperti telah dijelaskan dimuka bahwa bahan baku karung plastik

adalah berupa biji plastik yang dapat dipenuhi dari dalam negeri maupun luar

negeri (impor). Produsen biji plastik (polypropilin) didalam negeri saat ini

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 34: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

baru ada dua pabrik yaitu PT. Tripolita Indonesia dan PT. Politama Propindo

yang berlokasi di Cilegon. Kedua pabrik tersebut kapasitasnya terbatas,

sehingga belurn dapat memenuhi kebutuhan dalarn negeri, oleh karena itu

masih dibutuhkan irnpor biji plastik dari luar rlegeri antara lain dari

Singapura, Hongkong, Korea, Jepang dan Jerrnan. Harga biji plastik

diluar negeri lebih rnurah bila dibanding harga didalan negeri. Oleh karena

itu Pernerintah telah rnelakukan proteksi terhadap kedua pabrik biji plastik

agar tidak tersaingi dengan jalan rnengenakan tarip bea masuk tinggi

terhadap biji plastik impor, sehingga harga biji plastik impor sampai di pabrik

relatif menjadi sarna dengan harga di dalarn negeri.

Pasokan biji plastik relatif cukup tersedia di pasar baik dalarn negeri

maupun irnpor, narnun harga bahan baku yang relatif belurn stabil. Harga biji

plastik masih sering berubah naik maupun turun, sangat tergantung dengan

harga di pasar luar negeri. Oleh karena itu bagi perusahaan di dalarn negeri

harus secara rutin melakukan pernantauan harga biji plastik di pasar

internasional.

5. Konsumen Karung Plastik

Pengguna karung plastik selama ini yang paling banyak adalah sektor

Pertanian dan lndustri. Sektor pertanian sangat luas, diperkirakan sebagian

besar produk hasil pertanian saat ini telah menggunakan karung plastik

sebagai kemasannya. Produk pertanian yang menggunakan karung plastik

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 35: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

sebagai kemasan antara lain beras, kedelai, jagung, kacang tanah, kopi, teh,

cengkeh, lada, ketela, kentang, cabe dan lainnya. Semakin meningkatnya

hasil produksi produk-produk pertanian tersebut tentunya akan mendorong

meningkatkan konsumsi karung plastik secara nasional.

Disamping sektor Pertanian, sektor lndustri juga banyak menyerap

karung plastik, industri agrokimia (pupuk) selama ini merupakan industri

yang paling banyak menggunakan karung plastik. Hampir seluruh produk

pupuk didalam negeri menggunakan karung plastik sebagai kemasannya.

lndustri makanan ternak, hampir seluruhnya menggunakan karung plastik.

Produk makanan ternak selama lima tahun terakhir ini cenderung meningkat,

tahun 1990 produksinya sebesar 2,7 juta ton meningkat sampai tahun 1995

telah mencapai 3,9 juta ton.

Berdasarkan hasil studi CIC dalam 5 tahun mendatang permintaan

karung plastik diperkirakan masih akan meningkat sampai tahun 2000

sebesar 128.605 ton (Tabel 7). Dengan demikian pertumbuhan tersebut

akan sangat mendukung rencana peningkatan kapasitas produksi PT.

Soloroda lndah Plastik. Namun demikian dengan memperhatikan

banyaknya jumlah produsen didalan industri maka persaingan akan tetap

tinggi, oleh karena itu konsumen akan mempunyai kekuatan dari segi

permintaan karena tidak tergantung pada satu pemasok. Kondisi ini akan

menjadi tantangan bagi produsen untuk meningkatkan pelayanan maupun

kualitas untuk tetap memikat tlan mempertahankan konsumennya.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 36: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

B. Analisis Internal

Gambaran rnengenai kondisi intern perusahaan secara keseluruhan

telah dikernukakan dalarn Bab IV dirnuka, yaitu didirikan sejak tahun 1990

dan terus berkembang sampai saat ini. Dalam perkernbangannya selarna 5

tahun terakhir (1992 hingga 1996) rnenunjukkan sebagai berikut :

1. Posisi Perusahaan

Berdasarkan catatan Deperindag Kapasitas teRpasang industri

karung plastik di Indonesia sarnpai tahun 1995 adalah sebesar 121.120 ton

(100 perusahaan), sedangkan kapasitas produksi PT. Soloroda lndah Plastik

sendiri relatif masih kecil, yaitu sebesar 1.200 ton. Ini berarti bahwa porsi

kapasita produksi perusahaan kurang lebih 1 % dari lndustri. Narnun

demikian bila dilihat kemarnpuan perusahaan dalarn penguasaan pasar

dapat dikatakan sangat baik (Tabel 8 ), karena dengan kapasitas produksi 1

% dari industri perusahaan dapat menguasai pangsa pasar diatas 1 %.

Tabel 8. Perkembangan Pangsa Pasar PT. Soloroda lndah Plastik 1992-1995. dalam Ton

Tahun

1992 1993 1994 1995

Penjualan

Sumber : PT. Soloroda lndah Plastik, 1996. (diolah)

764 924

1.005, 1.098

Kenaikan

- 20,94

8,76 9,25

lndustri

75.769 85.025 95.653

107.036

Kenaikan Pangsa Pasar

- 12,21 24,99 11,90

1 ,00 1,09 1,05 1,04

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 37: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

2. Perkembangan Posisi Keuangan

Penjualan perusahaan selama empat tahun menunjukkan

pertumbuhan yang baik rata-rata 19,12 % (dalam rupiah), pertumbuhan

tertinggi terjadi tahun 1993 karena ada kenaikan harga jual produk cukup

tinggi yaitu kurang lebih 20 % dibanding tahun 1992. Likuiditas perusahaan

meningkat semakin baik, Qurrent ratio dari 2,11 kali tahun 1992 meningkat

menjadi 2,41 kali tahun 1996. Posisi total hutang semakin turun karena

setiap tahun hutang bank jangka panjang dapat diangsur secara teratur.

Profitabilitas perusahaan selama lima tahun cenderung turun. Profit

Margin tahun 1992 sebesar 1737 % turun sampai tahun 1995 menjadi 7,52

%, narnun demikian tahun 1996 telah mulai meningkat lagi yaitu menjadi

9,15 %. Penurunan profitabilitas perusahaan ini disebabkan karena Harga

Pokok Penjualan cenderung meningkat dari 65,29 % tahun 1992 menjadi

78,79 % tahun 1996. Namun demikian perusahaan masih tetap dapat

membayar beban bunga Bank. Times Interest Earn tahun 1996 masih 2,73

kali.

Total permodalan perusahaan terus meningkat dari Rp 1.119 juta

tahun 1992 menjadi Rp 3.184 juta tahun 1996, ini menunjukkan bahwa laba

usaha selama ini telah ditanamkan seluruhnya untuk memperkuat modal

perusahaan, secara keseluruhan posisi keuangan perusahaan cukup baik

dalm arti mampu menghasilkan laba dan memenuhi kewajiban jangka

pendek maupun jangka panjangnya (Lampiran 2, 3, dan 4 ).

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 38: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

C. Analisis SWOT

Setelah dilakukan analisis eksternal dan internal perusahaan maka

diperoleh garnbaran tentang kekuatan, kelemahan, kesempatan dan

ancaman yang dimiliki PT. Soloroda lndah Plastik sebagai berikut :

1. Kekuatan (Strenght )

a. PT. Soloroda lndah Plastik berlokasi ternpat yang cukup strategis yaitu di

Kudus. Hingga saat ini belum ada pabrik plastik yang beroperasi di

daerah Kudus, Pati, Jepara, Juwana maupun Purwodadi yang

merupakan daerah pemasaran PT. Soloroda lndah elastik. Oleh karena

itu perushaan akan rnempunyai keunggulan dibidang biaya transportasi

karena daerahdaerah tersebut cukup dekat dengan pabrik dibanding

perusahaan pesaingnya.

b. Perusahaan rnempunyai sumber daya manusia yang baik seperti

manager pabrik yang mernpunyai keahlian dibidang elektonik, sangat

membantu dalarn menangani kerusakan rnesin karena komponen

elektoniknya. Seperti diketahui bahwa mesin karung plastik saat ini

banyak dikendalikan oleh kornponen elektronik, oleh karena itu bila

terjadi kerusakan dibagian kornponen elektroniknya dapat cepat diatasi.

Karena keunggulan sumber daya tersebut sering perusahaan-

perusahaan karung plastik di daerah Surakarta minta bantuan atau

advise bila terjadi kerusakan pada bagian elektroniknya.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 39: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

c. Kernarnpuan pernasarannya cukup baik dalarn arti rnarnpu rnenguasai

pangsa pasar sesuai dengan kapasitas produksi yang dirniliki yaitu

kurang lebih 1 %.

d. Mernberikan pelayanan yang cukup baik yaitu dapat rnelayani pesanan

pengecapan untuk pesanan dalarn jurnlah sedikit (5.000 lernbar) dalarn

waktu relatif cepat tanpa dipungut ongkos klise. Pelayanan ini belurn

dilakukan perusahaan lain.

e. Dari segi finansial kondisi keuangan perusahaan selarna lirna tahun

terakhir rnenunjukkan perkernbangan yang sehat, kewajiban jangka

pendek rnaupun jangka panjang dapat dipenuhi.

2. Kelemahan (Weaknesses)

a. Keterbatasan dibidang kapasitas produksi yang dirniliki, sehingga tidak

dapat rneningkatkan pernasaran produknya secara lebih luas.

b. Perubahan harga bahan baku yang rnasih sering terjadi belurn dapat di

pantau perusahaan secara cepat. Perubahatl harga bahan baku tersebut

sering rnernbuat perusahaan kesulitan.

3. Kesempatan (Opportunities)

a. Berkernbangnya sektor pertanian dan industri khususnya industri

agrokirnia dan pakan ternak telah rnendorong rneningkatkan konsurnsi

karung plastik.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 40: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

b. Masih terbukanya peluang untuk melakukan ekspor

c. Bahan baku krung plastik yang berupa biji plastik tersedia baik di pasar

dalam negeri maupun impor.

d. Belum ada produk substitusi yang mempunyai keunggulan sehingga

mampu menggantikan fungsi karung plastik.

4. Ancaman (Threats)

a. Banyaknya pabrik didalam industri rnenyebabkan persaingan cukup

tinggi.

b. Minat investasi dalam industri karung plastik cukup tinggi sehingga akan

menambah munculnya pesaing baru dalam industri.

D. Analisis lnvestasi

Dalam analisis investasi digunakan beberapa asumsi khususnya

untuk menyusun arus kas, adalah sebagai berikut :

Pemasukan

Volume penjualan didasarkan atas hasil perhitungan proyeksi dengan

menggunakan analisis time series dengan model Dekomposisi (Lampiran

5 ).

Harga jual produk per kilogram karung didasarkan atas harga proyeksi

(Lampiran 30).

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 41: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Penjualan secara kredit rata-rata pernbayaran 110 hari

Biaya investasi total sebesar Rp 2.270,- juta, dari jurnlah tersebut 30 %

atau sebesar Rp 670 juta dibiayai dengan dana sendiri (selfinancing)

dan 70 % dibiayai dengan dana Bank

Kredit lnvestasi dan Modal Kerja diberikanlditarik pada pertengahan

tahun 1997.

Pengeluaran

Harga Pokok Penjualan (HPP) dan Biaya Adrninistrasi & Urnum dihitung

berdasarkan ratio terhadap nilai penjualan dari rata-rata selama ernpat

tahun terakhir, yaitu rata-rata sebesar 75,46 %, sedangkan biaya

administrasi dan umurn rata-rata sebesar 2,5 %

Biaya Upah Langsung dan Biaya Operasi Pabrik dihitung berdasarkan

ratio terhadap Harga Pokok Penjualan selama empat tahun, yaitu

sebesar 3,05 % dan 7,99 %

Bunga kredit diperhitungkan dengan tarip bunga sebesar 18 % per tahun

dihitung dari saldo tahun sebelurnnya

Angsuran KI lama (Rp 417 juta) sesuai jadwal (Lampiran 6) yaitu setiap

tahun sebesar Rp 139 juta.

KI baru dengan angsuran sesuai jadwal (Lampiran 7) yaitu masa

tenggang 6 bulan dan angsuran tahun ke 2 Rp 400 juta sampai lunas

pada tahun ke-5.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 42: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Urnur ekonornis aktiva berupa mesin-mesin selarna 10 tahun dan

bangunan selarna 20 tahun

1. Proyeksi Arus Kas

Atas dasar asurnsi-asurnsi diatas proyeksi arus kas yang telah

disusun (Larnpiran 9) rnenunjukkan sebagai berikut :

Fasilitas kredit Bank yang digunakan untuk rnernbiayai investasi sebesar

Rp 1.600 juta akan dapat dilunasi dalarn waktu 5 tahun yaitu sarnpai

tahun 2001, sedangkan fasilitas KI lama sebesar Rp 417 juta lunas

tahun 1999.

Sedangkan fasilitas Kredit Modal Kerja berjalaan rnaupun tarnbahan total

sebesar Rp1.263 juta dapt pula diangsur hingga lunas tahun 2000.

Secara keseluruhan rnenujukkan bahwa perusahaan akan rnarnpu untuk

rnembayar kewajibannya.

2. Proyeksi RugilLaba

Proyeksi RugilLaba selarna 10 tahun (Larnpiran 10) rnenunjukkan

bahwa volume penjualan produk akan rneningkat sesuai dengan hasil

perhitungan proyeksi penjualan dengan rnetode dekornposisi. Laba

perusahaan cenderung akan terus rneningkat, dan perusahaan rnasih

mampu rnenghasilkan keuntungan dan beban bunga seluruhnya dapat

dibayar.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 43: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

3. Proyeksi Neraca dan Ratio Keuangan

Proyeksi Neraca (Lampiran 12) menunjukkan bahwa Total Modal

terus meningkat, yang menujukkan bahwa laba usaha digunakan untuk

memperkuat modal kerja perusahaan. Secara keseluruhan posisi Rasio

Keuangan perusahaan menunjukkan trend meningkat baik likuiditas maupun

profitabilitasnya, sedangkan Leverage (Debt to Equity) sernakin kecil

karena Hutang Bank baik KI maupun KMK telah diangsur dan seluruhnya

lunas pada tahun 2001

4. Analisis Tambahan lnvestasi

Untuk menilai tambahan investasi yang direncanakan, maka akan

dipisahkan antara arus kas proyek yang telah berjalan dengan arus kas dari

tambahan investasi perluasan kapasitas, yaitu degan rnenghitung RugilLaba

diferensial untuk mengasilkan incremental cashflow (Lampiran 13).

Tarnbahanlpeningkatan volume penjualan karung plastik dihitung atas dasar

proyeksi penjualan dengan model dekomposisi. Disamping itu sebagai

bahan pernbanding, peningkatan volume penjualan karung plastik juga akan

dihitung berdasarkan proyeksi penguasaan pangsa pasar (Lampiran 31).

Umur proyek dihitung selama 10 tahun, sedangkan biaya dana dihitung

dengan mencampur antara biaya dana bank dan dana sendiri, yang hasilnya

sebagai berikut (Lampiran 13, 14,24 dan 25) :

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 44: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Skenario I (Atas dasat' proyeksi penjualan ) :

1. Net Present Value (NPV) yang diperoleh dari tambahan investasi

adalah sebesar Rp 341.40 Juta.

2. Internal Rate of Return sebesar 2 1 3 %, lebih besar dibanding return

yang diharapkan ( 20 %).

3. Payback Period selama 5 tahun 2,l bulan.

Skenario I1 (Atas dasar proyeksi penguasaan pangsa pasar) :

1. Net Percent Value (NPV) yang diperoleh dari tarnbahan investasi adalah

sebesar Rp 737,56 Juta.

2. Internal Rate of Return sebesar 24,75 %, lebih besar dibanding return

yang diharapkan ( 20 Oh)

3. Payback Period selama 4 tahun 8,8 bulan.

Dari hasil perhitungan tersebut dengan berpedoman pada kriteria

investasi yang ada, maka tarnbahan investasi untuk meningkatkan

kapasitas produksi yang dilakukan PT. Soloroda lndah Plastik atas dasar

skenario 1 maupun II menunjukkan hasil layak untuk dilaksanakan bila

dihitung dari tarnbahan investasinya saja.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 45: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

5. Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas dilakukan untuk melihat bagaimana pengaruhnya

terhadap arus kas bila salah satu variable cash flownya mengalami

perubahan. Dalam ha1 ini yang akan dirubah adalah dua variabel yaitu,

Pertama bila proyeksi volume penjualan mengalami penurunan sebesar 10

% dibanding proyeksi yang ada. Angka 10 % ditetapkan berdasarkan

analisis kesalahan peramalan MAPE (mean absolute percentage error) yang

menunjukkan bahwa Persentase Kesalahan Absolute Rata-rata sebesar

7,60 % (Lampiran 35). Yang kedua bila Harga Pokok Penjualan mengalami

kenaikan 5 %, ha1 ini dilakukan berdasarkan proyeksi kenaikan harga rata-

rata 5 %. Dari hasil perhitungan menunjukkan sebagai berikut (Lampiran

15, 16, 17, 18, 26, 27, 28 dan 29) :

Skenario l

a. Bila Volume penjualan mengalami penurunan 10 % :

Net Present Value (NPV) dengan tingkat discount factor 18,6 %

menghasilkan negatif sebesar (Rp 442,24 Juta).

Internal Rate of Return (IRR) sebesar 14.7 %.

Payback Period selama 6 Tahun 4,4 bulan.

b. Bila Harga Pokok Penjualan naik 5 %

Net Present Value (NPV) dengan tingkat discount factor 8,6 %

menghasilkan negatif sebesar (Rp 27,65 Juta).

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 46: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

lnternal Rate of Return (IRR) sebesar 18.35 %.

Payback Period selama 5 Tahun 6,8 bulan.

Skenario ll

a. Bila Volume penjualan mengalami penurunan 10 % :

Net Present Value (NPV) dengan tingkat discount factor 18,6 %

menghasilkan negatif sebesar (Rp 208,39 Juta).

lnternal Rate of Return (IRR) sebesar 16.76 %.

Payback Period selama 5 Tahun 10,7 bulan.

b. Bila Harga Pokok Penjualan naik 5 %

Net Present Value (NPV) dengan tingkat discount factor 18,6 %

menghasilkan sebesar Rp 185,88 Juta.

lnternal Rate of Return (IRR) sebesar 20.25 %.

Payback Period selama 5 Tahun 2,8 bulan.

Dari analisis sensitivitas menunjukkan bahwa baik pada skenario I

maupun II penurunan volume penjualan maupun kenaikan HPP sangat

berpengaruh terhadap arus kas. Oleh karena itu, proyek investasi tersebut

sensitif terhadap perubahan kedua variable tersebut.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 47: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

6. lmplikasi Terhadap Manajemen

Dari hasil analisis tambahan investasi baik skenario I maupun II

menunjukkan bahwa investasi penambahan kapasitas secara finansial layak

untuk dilaksanakan, namun demikian investasi tersebut sensitif terhadap

perubahan variable volume penjualan dan Harga pokok penjualan. Oleh

karena itu manajemen harus berhati-hati dalam melakukan investasi. Hal-ha1

yang perlu mendapat perhatian bagi manajemen antara lain :

Pemasaran

Perusahaan harus mampu meningkatkan program pemasaran secara

lebih realistis. Penambahan kapasitas harus ditunjang dengan program

pemasaran yang lebih baik mininimal perusahaan harus mampu untuk

mempertahankan pangsa pasar yang telah ada, apalagi investasi tersebut

sensitif terhadap penurunan volume penjualan. Perusahaan harus mampu

menciptakan terobosan maupun inovasi pemasaran yang lebih baik.

Sumber Daya Manusia

Penambahan kapasitas otomatis akan membutuhkan tambahan

sumber daya manusia. Penambahan tenaga kerja harus diperhitungkan

secara matang, sebelum mesin terpasang tambahan tenaga kerja harus

sudah dipersiapkanldilatih. Pelatihan dapat dilakukan dengan cara magang,

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 48: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

sehingga pada saat rnesin telah terpasang tenaga kerja telah siap untuk

rnengoperasikan rnesin.

Penggunaan modal ,

Walaupun secara finansial investasi tersebut rnernberikan darnpak

positip terhadap posisi keuangan perusahaan (rneningkatkan likuiditas,

solvabilitas dan profitabilitas) narnun rnanajernen perlu lebih berhati-hati

kehususnya dalam penggunaan pinjarnan bank. Penurunan volume rnaupun

kenaikan biaya akan dapat rnendorong perusahaan pada posisi kurang

rnenguntungkan, karena beban bunga dan angsuran yang harus ditanggung.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 49: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

V1. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

PT. Soloroda lndah Plastik adalah perusahaan karung plastik yang

telah berjalan selama enam tahun, saat ini perusahaan sedang

merencanakan untuk menambah kapasitas produksi, karena kapasitas yang

dimiliki saat ini telah mendekati maksimal. Dari gambaran umum

perusahaan dimuka serta hasil analisis dan pembahasan dari beberapa

aspek yang dilakukan atas rencana investasi penambahan kapasitas

produksi dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. lndustri karung plastik di Indonesia selama beberapa tahun terakhir

menunjukkan perkembangan yang pesat, dan minat investasi balam

bidang karung plastik masih,cukup tinggi. Hal ini terlihat dari banyaknya

izin baru maupun perluasan yang telah diberikan oleh BKPM setiap

tahunnya. Dari kondisi ini mengindikasikan bahwa persaingan dalam

industri karung plastik cukup ketat, karena banyaknya perusahaan yang

berada dalam industri.

2. Prospek industri karung plastik diperkirakan masih cukup baik dimasa

yang akan datang walaupun persaingannya ketat. Hal ini dapat

diidentifikasi dari proyeksi konsumsi karung plastik ternyata lebih tinggi

dari proyeksi suplainya. Faktor utama yang mendorong meningkatnya

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 50: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

konsumsi karena sektor atau industri pemakainya berkembang pesat,

antara lain sektor pertanian, industri agrokimia dan industri pakan ternak,

yang seluruh produknya menggunakan karung plastik sebagai

kemasannya. Dengan melakukan analisis proyeksi produksi industri

dengan pangsa pasar perusahaan diperoleh gambaran bahwa

permintaan karung plastik perusahaan dimasa datang akan meningkat

diatas kemampuan produksinya saat ini. Oleh karena itu perusahaan

harus meningkatkan kapasitas produksinya.

3. Dengan menggunakan analisis SWOT menunjukkan bahwa PT.

Soloroda lndah Plastik mempunyai beberapa kelebihan dan peluang

untuk mengembangkan usahanya yaitu dengan meningkatkan kapasitas

produksinya. Kekuatan yang dimiliki perusahaan antara lain, lokasi

pabrik strategis sehingga biaya transportasi ke daerah pemasaran lebih

murah, mampu menguasai pasar sesuai dengan kapasitas produksi yang

dimiliki dan pelayanan pengecapanlprinting yang lebih baik. Penjualan

setiap tahun menunjukkan peningkatan, sedangkan peluangnya adalah

pasarnya masih terbuka, prospeknya cukup baik dan mempunyai sumber

daya manusia yang memadai. Sedangkan hambatan yang dihadapi saat

ini adalah keterbatasan kapasitas produksi, sehingga perusahaan tidak

dapat meningkatkan pemasarannya. Oleh karena itu apabila

keterbatasan ini tidak segera diatasi maka peluang-peluang yang ada

dimasa yang datang akan hilang.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 51: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Kondisi ekstern perusahaan ternyata cukup dominan dalam

mempengaruhi perusahaan antara lain faktor persaingan yang 'ketat,

tumbuhnya pesaing-pesaing baru, peluang dan prospek pasar yang baik.

Oleh karena itu faktor-faktor tersebut perlu dipertimbangkan pula agar

perusahaan tidak tersingkir dari pasar.

4. Perhitungan kelayakan tambahan investasi dengan menghitung

diferensial RugilLaba, yaitu memisahkan antara tambahan

pendapatan karena tambahan investasi dengan proyek yang telah

berjalan menunjukkan sebagai berikut :

Skenario l :

Net Present Value (NPV) sebesar Rp 341,40 juta

lnternal Rate of Return menghasilkan angka 21,50 %

Payback Period selarna 5 tahun 2,l bulan

Skenario ll :

Net Present Value (NPV) sebesar Rp 624,84 juta

Internal Rate of Return menghasilkan angka 2335 %

Payback Period selama 4 tahun 9,7 bulan

Secara finansial rencana investasi tersebut layak untuk dilaksanakan

5. Analisis sensitivitas

Menunjukkan bahwa dengan perubahan variable volume penjualan dan

Harga Pokok Penjualan mempunyai pengaruh yang dominan terhadap

arus kas perusahaan. Dengan simulasi volume penjualan turun 10 %

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 52: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

atau Harga Pokok Penjualan meningkat 5 % rnenunjukkan bahwa secara

finansial investasi sudah berada dibawah kriteria. Ini rnenunjukkan

bahwa rencana investasi tersebut sensitif terhadap perubahan kedua

variable tersebut, sehingga dapat rnernberikan garnbaran pada

perusahaan agar lebih berhati-hati dalam melakukan investasi,

khususnya dalam rnenangani pernasarannya. Perluasan kapasitas

rnembutuhkan dukungan pemasaran yang lebih baik.

6. Hasil investasi secara keseluruhan mempunyai pengaruh positip

terhadap kondisilratio keuangan perusahaan. Rasio likuiditas

perusahaan sernakin rneningkat, solvabilitas sernakin baik, bahkan pada

Tahun 2002 seluruh hutang Bank telah rnarnpu dilunaskan. lnvestasi

juga telah mendorong rneningkatnya profitabilitas perusahaan, Return on

lnvesment maupun Profit Margin sernakin baik.

B. SARAN

1 Faktor ekstern rnempunyai pengaruh dominan terhadap perkernbangan

perusahaan khususnya persaingan yang tajam dalam industri karung

plastik, karena banyaknya perusahaan yang beroperasi. Disarnping itu

banyaknya pesaing baru yang rnasuk akan dapat mengurangi pangsa

pasar dalam industri. Oleh karena itu dengan memperhitungkan faktor

ekstern yang dominan dan analisis finansial yang rnendukung

disarankan kepada perusahaan untuk rnerealisir rencana investasi

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 53: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

penarnbahan kapasitas produksi dari 1.200 ton menjadi 2.000 ton per

tahun, ha1 ini dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut :

Walaupun rencana investasi tersebut sensitif terhadap perubahan

variable volume penjualan dan Harga Pokok Penjualan namun . .

dernikian secara keseluruhan rnemberikan pengaruh positip terhadap

kondisi keuangan perusahaan, yaitu rneningkatkan liquiditas,

solvabilitas dan profitabilitas.

Kapasitas terpakai mendekati maksimum, oleh karena itu apabila

perusahaan tidak segera rnelakukan penambahan kapasitas maka

peluang pasar yang ada dimasa mendatang akan diambil oleh pesa-

ing-pesaingnya.

Apabila perusahaan tidak dapat rnernenuhi permintaan pelanggan

dimasa yang akan datang ada kernungkinan pelanggan akan beralih

ke perusahaan lain, ha1 ini akan menyulitkan perusahaan untuk

berkembang.

Untuk rneningkatkan kernampuan bersaing, karena akhir-akhir ini

perusahaan sering tidak mampu untuk mernenuhi permintaan-

perrnintaan yang sifatnya insidentil.

2. Karena persaingan dalarn industri karung plastik semakin ketat dan

masih banyaknya rninat investasi dalam bidang ini maka perusahaan

harus meningkatkan program pernasarannya dengan lebih baik, untuk

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 54: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

mendorong agar volume penjualan dapat meningkat lebih cepat. Dengan

dernikian diharapkan investasi penambahan kapasitas produksi benar-

benar dapat rnernberikan hasil yang positip bagi perusahaan.

Peningkatan program pemasaran ini antara lain dapat dilakukan dengan

rneningkatkan hubungan baik dengan pelanggan, narnpaknya ini

mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap keberhasilan

pemasaran.

3. Untuk mencari terobosan-terobosan pasar, perusahaan dapat rnelakukan

peningkatan kualitas/fungsi produk atau menciptakan design karung

plastik yang mempunyai corak fancy, misalnya membuat karung plastik

dengan corak warna kotak-kotak atau garis garis atau mernbuat disign

pengecapan dengan garnbar-gambar yang lebih menarik atau dengan

warna yang unik. Sehingga fungsi karung plastik tidak hanya berfungsi

sebagai pernbungkus saja tapi juga sebagai alat prornosi bagi produk

yang dibungkus dalam karung tersebut.

4. Penambahan kapasitas produksi akan meningkatkan sekala usaha, oleh

karena itu perlu dibarengi dengan peningkatan kualitas surnber daya

rnanusia, diharapkan akan dapat diperoleh peningkatan efektivitas dan

efisiensi biaya produksi. Sehingga secara keseluruhan dapat diperoleh

manfaat yang lebih tinggi dari investasi penarnbahan kapasitas produksi.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 55: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad. Lincolin. 1995. Peramalam Bisnis, Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Cetakan kedua. BPFE-Yogyakarta.

Biro Pusat Statistik. 1996. Volume dan Ekspor Karung Plastik 1995. BPS. Jakarta.

Brigham EF dan Gapenski LC, 1997. Financial Management, Theory And Paractice, Seventh Edition, The Dryden Press, Flor~da.

CIC. 1996. Studi tentang Industri Karung Plastik Indonesia. Capicorn lndo Consult. No. 151, April. Jakarta.

Fred R, David. 1995. Strategic Management. 5th ed. Englewood cliffs, N.J. Prentice Hall International, Inc. USA.

Djamin. Z, 1993. Perencanaan & Analisa Proyek, Edisi Dua Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta

Lincolin Arsyad, 1995. Peramalan Bisnis, Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Cetakan ke 2. BPFE, Yogyakarta.

Lock, D. 1992. Manajemen Proyek. Edisi ke-3. Erlangga. Jakarta.

Markridakris S et all, 1983. Metode dan Aplikasi Peramalan, terjemahan, Erlangga, Jakarta.

, 1994. Metode-Metode Peramalan untuk Manajemen. tdisi5. Penerbit Bina Putra Aksara. Jakarta.

Reksohadiprodjo, S. 1993. Manajemen Proyek. Edisi ke-3. BPFE-UGM. Yogyakarta.

Riyanto, B, 1981. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Yayasan Badan Penerbit Gadjah Mada, Yogyakarta.

Soekartawi, 1995. Dasar Penyusunan Evaluasi Proyek, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

Sutojo. S, 1993. Studi Kelayakan Proyek, PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta

Weston, JF dan Brigham EF, 1981. Managerial Finance, Fifth Edition, ESG, Jakarta.

Weston, JF dan Brigham EF, 1993. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Erlangga, Jakarta.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 56: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

LAMPIRAN

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 57: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

LAMPIRAN 1 PROYEKSI SUPPLY INDUSTRI

Regression Output: Constant 50008.571 Std Err of Y Est 6663,136 R Squared . 0,8286729 No. of Observations 6 Degrees of Freedom 4

TAHUN 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000

X Coefficient(s) 2228,971 4 Std Err of Coef. 1592,7942

SUPPLY 52.772 54.089 51.920 54.171 50.390 70.144

X 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

10

PROY 50.009 52.237 54.466 56.695 58.923 61.152 63.381 65.610 67.838 70.067 72.296 -

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 58: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

LAMPIRAN 2 PERKEMBANGANNERACA PT. SOLORODA INDAH PLASTIK (Dalam juta Rp.)

Keterangan AKTIVA -Kas 8 Bank -Ptutang dagang -P~utang Lain-lain -Persediaan -Pembayaran dimuka

Total Harta Lancar

-Harta tetap bersih -Aktiva Dalam Penyel. -AMiva tetap lainnya

-Hutang Dagang -Kredit Bank jk.pendek -Hutang lancar lainnya

Total Harta Tetap TOTAL AKTIVA

PASSIVA

31-12-1992

32 610

0 37 2

681

1.523 0

38

-Hutang pd.pemegang saha I O 1 550 I 550 / 550 I 0

Total Hutang Lancar -Kredit Bank jk.panjang

31-12-1993

278 983

0 387

2 1.650

2.532 0

34

1.561 2.242

I I I I 323 1 799 1 1.063 1 996 1 1.087 800 1 1.146 1 800 1 562 1 417

2.580 4.834

2.566 4.216

Total Hutang jk.panjang Total Hutang

.Modal disetor -Laba ditahan

31-12-1994

116 1.511

235 389

3 2.254

2.271 280 29

.Labs th. bejalan Total Permodalan TOTAL PASSIVA

2.328 4.854

800 1.123

800 (118)

31-12-1995

81 1.131

110 1.201

3 2.526

2.303 0

25

2.064 4.688

0 0 0 0 0

437 1.119 2.242

31-12-1996

152 1.484

151 77( 68

2.624

2.044 0

20

1.696 2.495

800 319 602

1.721 4.216

1.350 2.413

800 921 700

2.421 4.834

1.112 2.108

800 1.621

417 1.504

800 1.946

325 2.746 4.854

438 3.184 4.688

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 59: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

PERKEMBANGAN RUGillABA PT. SOLORODA INDAH PLASTIK

(dalam jutaan rupiah)

Biaya Umum 8 Adm

Pend. Lain-lain Laba sebelum bunga B pajak

Pajak Pendapatan 0,61%1 0,73%1 0,75%1 0,56%1 1,36% Laba benih 17.87%( 17.24%( 18.09%( 7,52%1 9,15%

Pend 8 Biaya Non Op: Pend. Lain-lain

Laba sebelurn bunga 8 pajak

Laba sebelurn pajak Pajak Pendapatan

Laba benih

452 15

437

628 26

602

729 29

700

349 24

325

503 65

438

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 60: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

LAMPIRAN 4 PERKEMBANGAN RATIO KEUANGAN PT. SOLORODA INDAH PLASTIK

1996

2,41 1.64

11,07% 4.90 112

2,34 1,02

0.32 0,47 2.73

9,15% 16,92% 13.76% 9,34%

LIQUIDITY Current Ratio (kali) Quick Ratio(kali)

ASSET MANAGEMENT Pertumbuhan Penjualan Inventory turnover (kali) Average Collection Period (hari: Fixed assets turnover (kali) Total assets turnover

DEBT MANAGEMENT Total Debt To Toal Asset(kali) Debt to Equity(kali) Times lnteres earn(kali)

PROFlTABlLlTAS Profit Margin Return on Assed Return on Equity Return On Investment

1992

2,11 1.99

43,16 90

1.61 1.09

0,50 1 ,00 2,60

17,87% 32,74% 39,05% 19,49%

1993

2.07 1,58

44.89% 6.61 100

1,40 0.84

0.59 1.45 3,41

17,24% 21.09% 34,9E0h 14,28%

1994

2.12 1.75

9,20°h 6,95 141

1,70 0.80

0,50 1.00 3,28

18,09% 21,70% 28,91% 14,48%

1995

2,54 1,33

1 1.34% 2.91

94 1,87 0,89

0,43 0,77 2.04

7,52% 14,1I0h 11,84% 6.70%

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 61: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

LAMPIRAN 5 FORECASTING PENJUALAN

(METODE MUSIMAN) 'Th. T I h l n Mo\ing Moving Centcrcd Scnwnnl lndcx X Trcnd Dugaan

TSCl Totnl A\,cragc Mov.Avg lndcx Musima Scnsanal

2000 1

I1

111

I V

J u m l a h

J u m l n h

107.76

'16.76

98.80

96.69

32

33

34

35

,364

369

375

380

1.403

392 357

370

367

1.487

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 62: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 63: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

I'crsamnnn l'rcnd Y 195.14 . 5.28 X

l ' h .

1 .W2

I .(a3

I 'N4

1,995

I .cWf,

Mean Korek

Tal. I

109.56

100.14

109.19

I06.R.3

108.01 107,76

'Tnl. I1

cX.77

101.26

97.20

95.50

96.99 96,76

'Tnl. I l l

100.67

96.62

94.46

99.82

122.63

99,03 98.80

'TwI.IV

95.55

Y7.64

96.6')

96.43

I47.XO

96.92 96,69

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 64: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

VIMPIRAN 6 JADWAL ANGSURAN DAN BUNGA Kt LAMA

Thflwl 1 Keterangan 1 Penarikan

Twl.1 Angsuran dan Bunga Twl.11

Th. 1997 Twl.1 Twl.11 Twl.lll Twl.lV

Th. 1998

KI Lama Angsuran dan Bunga

Jurnlah

3 Rp.) Saldo

417,OO 382,25 347,50 312,75 278,OO

243,25 208,50 173,75 139,OO

104,25 69,50 34,75 0,oo

Twl.lll Twl.lV

Th.1999 Twl.1 Twl.11 Twl.lll Twl.lV

Jurnlah

Angsuran dan Bunga

Jurnlah

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 65: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

LAMPIRAN 7 JADWAL ANGSURAN DAN BUNGA KI BARU

Thrrwl IKeterangan I~enarikan [~ngsuran Th. 1 IPenarikan KI dan masa

Th. 2 Twl.1 Twl.11 Twl.lll Twl.lV

Angsuran dan Bunga

Jurnlah

Jurnlah Th.4 Twl.1 Twl.11 Twl.lll Twl.lV

Th.5 Twl.1 Twl.11 Twl.lll Twl.lV

Jurnlah

Jumlah TOTAL 1.600,OO

100,OO 100,OO 100,OO 100,OO 400,OO

100,OO 100,OO 100,OO 100,OO 400,OO

1.600,OO

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 66: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

LAMPIRAN 8 PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN ( TANPA PENYUSUTAN)

Pemteliin Bahan Baku Bahan baku tersedia

I ( P d i a a n akhir bahan baku) 494,031 522.151 590.031 661.381 736.881 815,821 899.091 985,461 1.076.371 1.170.31( 1.268.85 Pemakaian bahan baku 3.773.15 1 3.984.10 1 4.526.10 1 5.070.29 1 5.646.40 1 6.248.20 1 6.883.45 1 7.541.49 1 8.234.83 1 8.950.34 ( 9.701.68

Biaya Langsung binnya Biaya Wak langsung

Biaya Prduksi (Barang dlrn.proses awal) Barang dlrn.proses akhir

Harga Pokok Produksi P d i a a n a w l bar an^ jadi . .

ersediian akhir barang jadi 123.51 1 130.54 1 147.51 1 165.35 1 184.P 1 203.96 1 224.77 1 246.37 1 269.09 1 292.58 1 317.21 Harga Pokok Penjualan 4.234.53 1 4.475.56 ( 5.057.39 1 5.668.99 1 6.316.11 1 6.992.75 1 7.706.48 1 8.446.84 1 9.225.99 1 10.031.27 1 10.875.84

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 67: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 68: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

LAMPIRAN 9 PROYEKSI ARUS KAS

KETERANGAN Saldo Kas Awal Kas Masuk -Penjualan -(Piutang ) -Piutarg Teriagih -Penarikan W K -Penarikan W -Setwan Modal -Hutam Pemegang Saharn -Pedapatan lain-lain

Total Kas Masuk Kas Keluar -Pernbelian Bahan

-(Hmng Dagang) -Pembayaran Hutang -Upah Langsung -8iaya Operasi Pabrik -8iaya Urnurn 8 Adrnini-si -1nvestasi -Bunga Kredit Bank -Pajak -Angsuran KI -Angsuran KMK

Total Kas Keluar

Saldo Kas Akhir Saldo KMK Saldo KI

7.142.M) 991.04

1.2i3.W 1.878.00

I 1

7.295.94

3.059.29

0.00 0.00

6.986.57

1.770.05

0.00 4W.W

6.247.43 965.85 763.00

1.339.00

7.545.98

4.983.22

0.W 0.03

6.894.78

1.014.63 263.00 BW.00

8.308.53

7.075.43

0.00 0.00

9.097.63

9.348.88

0.00 0.00

11.689.11

17.322.66

0.00 0.W

t

9.929.76

11.807.04

0.00 0.W

10.787.56

14.463.96

0.00 0.00

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 69: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

PROYEKSI PERHITUNGAN RUGllLABA (Datam Juia RP.)

Adminisbasi 8 Umurn

1 847.88 1 832.81 1 1.012.34 1 1.361.79 1 1.657.98 1 1.909.68 1 2.099.22 1 2.295.84 1 2.502.76 1 2.716.62 1 2.940.92 1

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 70: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 71: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

LAMPIRAN 12

PERKEMBANGANRATIOKEUANGAN

KETERANGAN

LlQUlDlPl Current Rabb (kali) Quick Ratio (kali)

ACTIVITIES PertumbuhanPenjualan(%) Inventory Turn Over (kali) Aveage Collec. P&d(hari) Fixed Asset Turn Over (kali) Total Asset Turn Over (kali)

LEVERAGE Total Debt to Equity (kali) Total Debt to Asset Time Interest Earned (kali)

PROFlTABlLlTAS Proft margin Return On Asset (ROA) Return On Invment(R0I) Return o n Equity

1997

2.78

2.02

21.18% 5.32

110.00

1 .A0 0.73

0.97 0.49 4.62

14.62%. 15.48% 10.67% 21.W%

1998

4.59

3.34

10.49% 5.56

110.00 1.72 0.83

0.59 0.37

3.38

13.00% 17.61% 10.75% 17.12%

1999

11.29 8.21

12.03% 5.51

110.00 2.16 0.93

0.32 0.24

4.06

14.10% 19.83% 13.08% 17.23%

2000

38.73 29.49

11.29% 5.47

110.00 2.74 0.95

0.17 0.14 8.95

17.04% 20.27% 16.11% 18.81%

2001

45.35 36.26

10.73% 5.44

110.00 3.51 0.91

0.09 0.09

26.49

18.74% 19.61% 17.05% 18.64%

M02

54.27 45.29

10.14% 5.41

110.00 4.61

0.84

0.08 0.07

XDIVIO!

19.M)% 18.06% 16.39% 17.67%

20x3

62.31 53.44

9.71%

5.38 110.W

6.25 0.78

0.07

0.06 #DIV/O!

19.64% 16.80% 15.25% 16.27%

M04

69.73 €0.95

9.18% 5.36

110.00 8.92 0.73

0.06 0.05

XDlVlO!

19.67% 15.73% 14.27% 15.10%

2005

76.54 67.84

8.85% 5.34

110.00 14.04 0.68

0.05 0.05

XDIVIO!

19.70% 14.82% 13.45% 14.14%

2W6

82.95 , 74.32

8.40%

5.33 110.00 27.43

0.65

0.05 0.04

XDIVIO!

19.73% 14.02% 12.73% 13.30%

2007

88.91 80.35

8.13% 5.31

110.00 153.40

0.61

0.04 0.04

XDIVIO!

19.75% 13.33% 12.10% 12.59%

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 72: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

drninistrasi 8 Umum

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 73: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

LAMPIRAN 14 PERHITUNGAN NPV. IRR DAN PAYBACK PERIOD

I. KETERANGAN Sumber Pembiayaan - Kredit Bank - Dana Sendiri

Biaya Dana - Bunga Kredit - Rata-rata Return on Equity

Total Biaya Dana (70 % X 18 %) + (30 % X 20 % ) = 18.6 Oh II. NET PRESENT VALUE

Tahun ke

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Proceed

(2.270.00) 200,45 210.17 383.03 565,56 755.69 883.68

1.018,97 1.164.33 1.316,87 1.366.21

Net Present Value

Laba Bersih

0.00 (17.55) (7.83)

165.03 34736 537,69 665.68 800.97 946.33

1.098.87 1.148,21

341,40

DF18.6 %

1,0000 0,8432 0,7109 0.5994 0.5054 0,4262 0.3593 0.3030 0.2555 0,2154 0,1816

Penyusutan

0,OO 218,OO 21 8.00 218.00 218.00 218.00 218.00 218,OO 218,OO 218,OO 218.00

P. Value

(2.270,OO) 169,Ol 149.41 229,60 28585 322,05 317,53 308.72 297,44 283,65 248,13

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 74: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Ill INTERNAL RATE OF RETURN

IV. PAYBACK PERIOD Total lnvestasi

Proceed tahun ke 1 Proceed tahun ke 2 Proceed tahun ke 3 Proceed tahun ke 4 Proceed tahun ke 5 Proceed tahun ke 6

Payback Periode 5 tahun 2, l bulan

(0,53)

DF21,5 %

1,0000 0,8230 0,6774 0,5575 0,4589 0,3777 0,3108 0,2558 0,2106 0,1733 0,1426

Tahun ke

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

P. Value

(2.270,OO) 164,98 142,37 213,55 259,52 285,41 274,69 260,69 245,17 228,22 194,87

Penyusutan

0,OO 218,OO 21 8,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO

Laba Bersih

0,OO (17,551

(733) 165,03 347,56 537,69 665,68 800,97 946,33

1.098,87 1.148,21

Proceed

(2.270,OO) 200,45 210,17 383,03 565,56 755,69 883,68

1.018,97 1.164,33 1.316,87 1.366,21

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 75: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

LAMPIRAN 15 DEFERENSIAL RUGIILABA ATAS TAMBAHAN INVESTAS1

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 76: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

LAMPIRAN 16 PERHITUNGAN NPV, IRR DAN PAYBACK PERIOD Bila Penjualan rnengalami penurunan 10 %

I. KETERANGAN Surnber Pernbiayaan - Kredit Bank 70 %

- Dana Sendiri 30 %

Biaya Dana - Bunga Kredit - Rata-rata Return on Equity

Total Biaya Dana (70 % X 18 %) + (30 % X 20 % ) = 18,6 %

II. NET PRESENT VALUE

Tahun ke

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Laba Bersih

0,OO (144,OO) (151,40)

439 170,49 341,95 451,58 567,09 691,75 822,90 963,21

Net Present Value

Penyusutan

0,OO 218.00 218,OO 218,OO 218,OO 218.00 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218.00

(442,24).

Proceed

(2.270,OO) 74,OO 66,60

222,59 388,49 559,95 669,58 785,09 909,75

1.040,90 1.181.21

DF18,6 %

1,0000 0,8432 0,7109 0,5994 0.5054 0,4262 0,3593 0,3030 0,2555 0,2154 0.1816

P. Value

(2.270,OO) 62.39 47,35

133,43 196,35 238,63 240,60 237,86 232,41 224,21 214,53

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 77: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Ill. INTERNAL RATE OF RETURN

IV. PAYBACK PERIOD Total lnvestasi

Proceed tahun ke 1 Proceed tahun ke 2 Proceed tahun ke 3 Proceed tahun ke 4 Proceed tahun ke 5 Proceed tahun ke 6 Proceed tahun ke 7

- Tahun ke

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Payback Periode 6 tahun 4,4 bulan

0,11

Proceed

(2.270,OO) 74,OO 66,60

222,59 388,49 559,951 669,58 785,09 909,75

1.040,90 1.181,21

Laba Bersih

0,OO (144.00) (151.40)

4,59 170,49 341,95 451,518 567,09 691,75 822,90 963,21

DF14,7 %

1,0000 0,8718 0.7601 0,6627 0,5778 0,5037 0,4392 0,3829 0,3338 0,2910 0,2537

Penyusutan

0,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO

P. Value

(2.270,OO) 64,52 50,63

147,51 224,45 282,06 294,05 300,59 303,68 302,93 299.70

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 78: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

LAMPIRAN 17 DEFERENSIAL RUGllLABA ATAS TAMBAHAN INVESTASI

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 79: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

LAMPIRAN 18 PERHITUNGAN NPV, IRR DAN PAYBACK PERIOD Bila Harga Pokok Penjualan naik 5 %

I. KETERANGAN Surnber Pernbiayaan - Kredit Bank - Dana Sendiri

Biaya Dana - Bunga Kredit - Rata-rata Return on Equity

Total Biaya Dana (70 % X 18 %) + (30 % X 20 % ) = 18,6 % II. NET PRESENT VALUE

Tahun ke

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Laba Bersih

0,OO

(39.18) (2622) 106,89 268,63 436,54 540,45 650,29 768.30 892,14 932,21

Net Present Value

Penyusutan

0,OO 218,OO

218,OO 218,OO

218,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO

(27,65)

Proceed

(2.270,OO) 178,82 191,78 324,89 486,63 654,54 758,45 868,29 986,30

1.110,14 1.150,21

DF18,6 %

1,0000

0,8432 0,7109 0,5994 0,5054 0,4262 0,3593 0,3030 0,2555 0,2154 0,1816

P Value

(2.270,OO) 150,77 136,34 194.75

245,96 278,94 272,53 263,07 251,96 239,12 208,90

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 80: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Ill. INTERNAL RATE OF RETURN

IV. PAYBACK PERIOD Total lnvestasi

Proceed tahun ke 1 Proceed tahun ke 2 Proceed tahun ke 3 Proceed tahun ke 4 Proceed tahun ke 5 Proceed tahun ke 6

Tahun ke

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Payback Periode 5 tahun 6,8 bulan

0,24 ]

Proceed

(2.270,OO) 178,82 191,78 324,89 486,63 654,54 758,45 868,29 986,30

1.110,14 1.150,21

Laba Bersih

0,OO (39,181 (26,221 106,89 268,63 436,54 540,45 650,29 768,30 892,14 932,21

DF18,35 %

1,0000 0,8450 0,7139 0,6032 0,5097 0,4307 0,3639 0,3075 0,2598 0,2195 0,1855

Penyusutan

0,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO

P. Value 1 (2.270,OO)

151,09 136,92 195,99 248,04 281,90 276,OO 266,99 256,25 243,71 213,35

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 81: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUAlAN ( TANPA PENYUSUTAN) Berdasarkan Proveksi Panasa Pasar -

(Dalam Juta Rp.)

Keterangan Persedaan awal bahan baku Pembelian Bahan Baku

Bahan baku tersedia (Persediaanakhirbahanbaku

Pemakaian bahan baku Biaya Langsung lainnya Biaya tidak langsung

Biaya Produksi (Barang dlm.proses a w l ) Barang dlm.proses akhir

Harga Pokok Produksi Persediaan awal barang jadi

1997 462.00

3.674.89 4.136.89 479.96

3.656.93 129.59 339.40

4.125.92

Persediaan akhir barang jadi

193.00 199.98

4.118.93 115.00

1998 479.96

4.24576 4.725,72 544.83

4.180.88 147.11 385.28

4.713.26

Harga Pokok Penjualan 4.113.94 1 4.670.01 1 5.335.40 1 6.046.06 1 6.779.02 1 7.605.48 1 8.461.70 1 9.291.33 1 9.677.69 110.062.54 110.448.89 119.99 1 136.21 1 155.62 1 176.34 1 197.72 1 221.83 1 246.80 1 271.00

199.98 227.01

4.686.23 119.99

1999 544.83

4.856.55 5.401.38 622.46

4.778.92 168.07 440.17

5.387.15

282.27

227.01 259.36

5.354.81 136.21

2000 622.46

5.494.99 6.117.45 705.37

5.412.08 190.45 498.80

6.101.33

293.49

259.36 293.91

6.066.78 155.62

304.76

2001 705,37

6.148.73 6.854.11 790.89

6063.22 213.54 559.27

6.836.03 293.91 329.54

6.800.40 176.34

2002 790.89

6.899.15 7.690.04 887.31

6.802.73 239.57 627.45

7.669.76 329.54 369;71

7.629,58 197.72

2003 887.31

7.663.55 8.550.86 987.20

7563.66 266.54 698.09

8.528.29 369.71 411.33

8.486.67 221.83

2004 987.20

8.393.44 9.380.64 1.083.99 8.296.65 292.68 766,54

9.355.86 411.33 451.66

9.315.53 246.80

304.85 798.41

9.707.74

2007 1.173.96 9.332.84 10.506.80 1.219,04 9.287.77

2005 1.083.99 8.649.56 9.733.55 1.129.06 8.604.48

451.66 470.44

9.688.96 271.00

20m 1.129.06 8.990.24 10.119.30 1.173.96 8.945.34 316.97 830.16

10.092.47

329.14 862.03

10.478.94 -

470.44 489.15

10.073.76 282.27

489.15 507,93

10.460.16 293.49

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 82: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 83: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

KETERANGAN 199'

%do Kas Awal 1 152.00 Kes Masuk

-Pen]uabn 5 640.00

l - (P lang ) (1 723.33 -P~utang Tertaglh 1 484.00 -Penarkan KMK 200.00

-Penankan KI 1600.00 -Setoran Modal

-Hutang Pemegang Saham 670.00 -Pedapatan lam-lam

I Total Kas Masuk ] 8.022.67

Kas Keluar -Pembelian Bahan

-(Hutang Dagang) -Pembayaran Hutang

-Upah Langsung -Biaya Operasi Pabrik

-Biaya Umum 8 Admlnistrasi -Investas1

-Bunga Kredit Bank LPajak -Angsuran KI

-Angsuran W K

6.995.00

Saldo KI 1.878.00

PROYEKSI ARUS KAS Berdasarkan Proyeksi Pangsa Pasar

2000 2001 2002 2003 200. 948.74 1 747.45 3 110.21 5 111.11 7 321,94

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 84: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

PROYEKSI PERHlTUNGANRUGlllABA Berdasarkan Provekst Panasa Pasar

KETERANGAN 1997 1998 1999 20001 2001

Volume Penjualan (ton) 1.200.00 1.371.00 1 475.00 1.580.00 1.681.00

Harga 4.70 4.86 5.12 5.37 5.63

N~lai Peniualan 1 5.640.00 1 6.665.80 1 7.547.58 1 8.489.34 1 9460.67 Harga Pokok Penjualan 4.255.94 5.030,Ol 5.695.40 6406,061 7.139.02

Laba Kotor 1 1.384.061 1.635.791 1852,171 2083,281 2.321.65

Biaya Operasi: Adrnin~strasi 8 Urnurn 141.00 166.65 188.69 212.23 236.52 Penyusutan 43.00 43.00 43.00 43.00 43.00 Amortisasi 5.00 1 5.00 1 5.00 I 5.00 1 0.00 Laba Operasi 1 1.195,06 1 1.421.14 1 1.615.49 1 1.823.05 1 2.042.13

I O!aya< Pend. Non Operas!: Pendapatan laln-lain I I I I /

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 85: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

-Kas 8 Bank -Piutang Dagang -Piutang Lain-Lain -Persediaan -Pembayaran Dimuka

Total AMiva Lancar

-Akt.Teatap Lain

-Hutang. Dagang -Hutang Bank -Hutang Lain-lain

Total Hutan Lancar -Hutang Bank Jk. Panjang -Hutang kpd Prng. Saham . Total Hutan Jk. Pan'an -Modal I----

]-~aba Ditahan

TOTAI PASIVA

PROYEKSI NERACA Berdasarkan Proyeksi Pangsa Pasar (Dalam Jut

1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 1 2005 I I I I I I I

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 86: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

PERKEMBANGAN RATIO KEUANGAN Berdasarkan Proyeks~ Pangsa Pasar

Total Asset Turn Over (kali) LEVERAGE

Total Debt to Equity (kali) Total Debt to Asset Time Interest Earned (kali)

PROFlTABlLlTAS Profit margin Return On Asset (ROA) Return On Invesment(R0I)

LIQUIDITY Current Ratio (kali) Quick Ratio (kaii)

ACTIVITIES Pertumbuhan Penjualan (%)

Inventory Turn Over (kali) Average Collec. Period(hari) Fixed Asset Turn Over (kali)

KETERANGAN

2.76 2.02

17.84% 5,32

110.00 1,36

I I I I I I I I I I I 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2007 2005 2006

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 87: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 88: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

PERHITUNGAN NPV. IRR DAN PAYBACK PERIOD Berdasarkan Proyeksi Pangsa Pasar

1. KETERANGAN Surnber Pernbiayaan - Kredit Bank - Dana Sendiri

Biaya Dana - Bunga Kredit - Rata-rata Return on Equity

Total Biaya Dana (COC) (70 % X 18 %) + (30 % X 20 % ) = 18.6 %

It. NET PRESENT VALUE

Tahun ke

0 1 2 3

4 5

6 7 8 9 10

Laba Bersih

0,OO 22,61 66,OO

265,16 363,35 700,42

866,24 1.025,25 1.066,29 1 107,17 1.148,21

Net Present Value 737,56

Penyusutan

0,OO 218,OO 218.00 218,OO

218,OO 218,OO

218,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO

Proceed

(2.270,OO) 240,61 284,OO 483,16

581.35 918,42

1.084,24 1.243,25 1.284,29 1.325,17 1.366,21

DF18,6 %

1,0000 0,8432 0,7109 0,5994

0.5054 0,4262

0,3593 0,3030 0,2555 0,2154 0,1816

P. Value

(2.270,OO) 202,88 201,90 289,63 293,83 391,40

389,60 376,67

328,08 285,44 248,13

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 89: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Ill. INTERNAL RATE OF RETURN

IV. PAYBACK PERIOD Total lnvestasi

Proceed tahun ke 1 Proceed tahun ke 2 Proceed tahun ke 3 Proceed tahun ke 4 Proceed tahun ke 5

Payback Periode 4 tahun 8,8 bulan

0,02

Penyusutan

0.00 218,OO 218,OO

218,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218.00

Tahun ke 0

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

P. Value

(2.270,OO) 192,88

182.49 248,87 240,04

303,97 287.66 264,41 218,95 181,lO 149,66

Proceed

(2.270,OO) 240,61

284,OO 483,16 581,35

91 8,42 1.084,24 1.243,25 1.284,29 1.325.17 1 366,21

Laba Bersih

0.00 22,61

66,OO 265,16

363,35 700,42 866,24

1 025.25 1 066,29 1.107,17 1 148,21

DF24,75 %

1,0000 0,8016 0,6426

0,5151 0,4129 0,3310 0,2653 0,2127 0,1705 0,1367 0,1095

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 90: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

LAMPIRAN 26 DEFERENSIAL RUGlllABA ATAS TAMBAHAN INVESTAS1 Berdasarkan Proyeksi Pangsa Pasar - Bila Penjualan turun 10 %

ILaba I . 0.00 1 -117.69 1 -103.20 1 61..66 ( 233.16 [ 422.14 ( 542.63 ( 670.90 1 799.72 ( 830.38 ( 861 , I 6 1

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 91: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

LAMPIRAN 27 PERHITUNGAN NPV, IRR DAN PAYBACK PERIOD Berdasarkan Proyeksi Pangsa Pasar - Bila Penjualan turun 10 %

I. KETERANGAN Sumber Pembiayaan - Kredit Bank - Dana Sendiri

Biaya Dana - Bunga Kredit - Rata-rata Return on Equity

Total Biaya Dana (70 % X 18 %) + (30 % X 20 % ) = 18,6 %

II. NET PRESENT VALUE

Tahun ke

0 1 2 3 4 5

6 7 8 9 10

Laba Bersih

0,OO (1 17,69) (1 03,20) 61,66 238,16 422,14

542,63 670,90 799,72 830,38 861,16

Net Present Value

Penyusutan

0,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO

218,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO

(208,39)

Proceed

(2 270,OO) 100,31 114,80 279,66 456,16 640,14

760,63 888,90

1.017,72 1 048,38 1.079,16

DF18,6 %

1,0000 0,8432 0,7109 0,5994 0,5054 0,4262

0,3593 0,3030 0,2555 0,2154 0,1816

P. Value

(2 270,OO) 84,58 81,61 167,64 230,56 272,80

273,32 269,31 259,99 225,82 195,99

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 92: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Ill. INTERNAL RATE OF RETURN

IV. PAYBACK PERIOD Total lnvestasi

Proceed tahun ke 1 Proceed tahun ke 2 Proceed tahun ke 3 Proceed tahun ke 4 Proceed tahun ke 5 Proceed tahun ke 6

P. Value

(2.270,OO) 85,91 84,20

175,67 245,39 294,92 300,12 300,37 294,53 259,84 229,06

0,02

Payback Periode 5 tahun 10,7 bulan

Tahun ke 0

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Proceed

(2.270,OO) 100,31 134,80 279,66 456,16 640,14 760,63 888,90

1.017,72 1.048,38 1.079,16

DF16,76 %

1,0000 0.8564 0,7335 0,6281 0,5380 0,4607 0,3946 0,3379 0,2894 0,2478 0,2123

Laba Bersih

0,OO (1 17,69) (103,20)

61,66 238,16 422,14 542,63 670,90 799,72 830,38 861,16

Penyusutan

0,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 93: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

DEFERENSIAL RUGllLABA ATAS TAMBAHAN INVESTAS1 Berdasarkan Proyeksl Pangsa Pasar - Bila HPP naik 5 %

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 94: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

LAMPIRAN 29 PERHITUNGAN NPV, IRR DAN PAYBACK PERIOD

Berdasarkan Proyeksi Pangsa Pasar - Bile HPP nalk 5 'YO

I. KETERANGAN Sumber Pembiayaan - Kredit Bank - Dana Sendiri

Biaya Dana - Bunga Kredit - Rata-rata Return on Equity

Total Biaya Dana (70 % X 18 %) + (30 % X 20 % ) = 18,6 %

11. NET PRESENT VALUE

Tahun ke

0 1 2 3 4 5

6

7 8

9 10

Laba Bersih

0,OO

(15,06) (3,70)

159,34 329,98 508,34

622,36

743,93

865,69 898,88 932,21

Net Present Value

Penyusutan

0,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO

218.00

218,OO 218,OO 218,OO 218,OO

185,88

Proceed

(2.270,OO) 202,94 214,30 377,34 547,98 726,34

840,36 961,93

1.083,69

1.116.88 1.150,21

DF18,6 %

1,0000 0,8432 0,7109 0,5994 0,5054 0,4262

0,3593

0,3030 0,2555 0,2154 0,1816

P. Value

(2.270,OO) 171,l l 152,35 226,19 276,97 309.54

301,97

291,44

276,84 240,57 208,90

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 95: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Ill. INTERNAL RATE OF RETURN

IV. PAYBACK PERIOD Total lnvestasi

Tahun ke 0

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Proceed tahun ke 1 Proceed tahun ke 2 Proceed tahun ke 3 Proceed tahun ke 4 Proceed tahun ke 5 Proceed tahun ke 6

Payback Periode 5 tahun 2,8 bulan

(0,30)

Laba Bersih

0,OO

(15,061 (3,70)

159,34 329,98 508,34

622,36 743,93 865,69 898,88 932,21

Penyusutan

0,OO 218,OO 218,OO

218,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO 218,OO

P. Value

(2.270,OO) 168,77 148,20 217,Ol 262.08

288,88 277.94

264.58 247,87 212,44 181,94

Proceed

(2.270,OO) 202.94 214,30

377,34 547,98 726,34 840,36 961,93

1.083,69 1.116,88 1.150,21

DF20,25 %

1,0000 0,8316 0,6916 0,5751 0.4783 0,3977

0,3307 0,2750 0,2287 0,1902 0,1582

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 96: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

LAMPIRAN 30 PROYEKSI HARGA JUAL

Regression Output: Constant 3328,2381 Std Err of Y Est 173,78408 R Squared 0,90441 59 NO. of Observations 6 Degrees of Freedom 4

TAHUN 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

X Coefficient(s) 255,571 43 Std Err of Coef. 41,54234

HARGA 3.200 3.835 3.851 3.925 4.292 4.700

X 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 13 14 15

PROY 3.328 3.584 3.839 4.095 4.35 1 4.606 4.862 5.117 5.373

. 5.628 5.884 6.140 6.395 6.651 6.906 7.162

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 97: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

PROYEKSI PANGSA PASAR PERUSAHAAN

Dengan mengalikan proyeksi pangsa pasar (prosentase) dengan proyeksi produksi industri (asumsi produksi sarna dengan penjualan) maka dapat diketahui bahwa pangsa pasar perusahaan pada waktu yang akan datang menunjukkan sebagai berikut :

Tahun

1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

Prod.lnd Ton

112.846 121.652 130.457 139.263 148.069 156.874 165.680 174.486 183.291 192.097 200.903

209708

Pangsa %

1,035 1,043 1,051 1,059 1,067 1,075 1,083 1,091 1,099 1,107 1,115 1.123

Proy. Pangsa Ton

1.168 1.269 1.371 1.475 1.580 1.686 1.794 1.904 2.014 2.127 2.240

. 2.355

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 98: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

LAMPIRAN 32 PROYEKSI PANGSA PASAR

Regression Output: Constant Std Err of Y Est R Squared No. of Observations Degrees of Freedom

TAHUN 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

X Coefficient(s) 0,008 Std Err of Coef. 0,0194422

PANGSA% 1 ,OO 1,09 1,051 1.04

X 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 13 14 15

PROY % 1,003 1,011 1,019 1,027 1,035 1,043 1,051 1,059 1,067 1,075 1,083 1,091 1,099 1,107 1,115 1,123

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 99: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

LAMPIRAN 33 PROYEKSI PRODUKSl KARUNG PLASTIK INDUSTRI

Regression Output: Constant Std Err of Y Est R Squared No. of Obse~ations Degrees of Freedom

TAHUN 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

X Coefficient(s) 8805,6786 Std Err of Coef. 615,99161

PRODUKSI 55.250 60.500 64.130 75.769 85.025 95.653 107036

X 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 13 14 15 16 17 18

PROY 51.206 60.012 68.818 77.623 86.429 95.235

104.040 112.846 121.652 130.457 139.263 148.069 156.874 165.680 174.486 183.291 192.097 200.903 209.708

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 100: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

LAMPIRAN 34 RlNClAN BlAYA PENYUSUTAN

Penyusutan

61,996 50,936 41,072 13,800 3,000 4,000 34,913 8,500

218,216

Nomor

1 2 3 4 5 6 7 8

Jenis AMiva Mesin-Mesin

Mesin Extruder Mesin Circular Loom CSA4180 Mesin Circular Loom CSA4190 Peralatan Bobin Mesin Jahit Karung Panel Listrik Biaya Irnpor,Pajak, Inklaring dl1 Bangunan Pabrik

TOTAL

Umur

10 10 10 10 10 10 10 20

(Dalam Jutaan ) Nilai (Rp.)

619,957 509,355 410,718 138,000 30,000 40,000 349,125 170,000

2,267,155

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 101: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

LAMPIRAN 35 MEAN ABSOLUTE PERCENTAGE ERROR (MAPE) (Prosentase Kesalahan Absolute Rata-Rata )

Th.

1 1992

1993

1994

1995

1996

MAPE

Twl

2 I I I 111 IV I I I 111 IV I I I 111 IV I I I 111 IV I I I

111 IV

Data Penjualan

3 120 224 208 212 245 221 225 233 260 252 241 252 291 265 275 267 299 268 296 252

X

4 0 1 2 3

. 4 5 6 7 8 9

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Ramalan Penjualan

5 195 200 206 21 1 216 222 227 232 237 243 248 253 259 264 269 274 280 285 290 295

152.04 : 20 =

Kesalahan et

6=13-51 75 24 2 1

29 1 2 1

23 9 7 1

33 1 6 7

19 17 6

43

% 7=6/3

62,50 10,53 1,11 0,48

11,73 0,45 0,89 0,39 8,70 3,71 2,90 0,40

11,17 0,46 2,16 2,62 6,48 6,34 1,97

17,06

152,04

7,60%

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 102: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

atau 13,12O/0 dari total biaya dan jumlah BOP Veneer sebesar

Rp.337.063.279,- atau 13,98%, biaya ini rneliputi :

a. Biaya Bahan Penolong.

Adalah biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan pernakaian

bahan-bahan yang sifatnya rnenunjang pelaksanaan proses produksi,

misalnya biaya bahan bakar, suku cadang rnesin dan lain-lain. Biaya bahan

penolong selama tahun 1995 sebesar Rp.214.392.541,- atau 2,3l0/0 dan

Rp.101.116.370 atau 4,2% masing-masing untuk Moulding dan Veneer,

perinciannya tidak dijelaskan.

b. Upah Tak Langsung.

Adalah sernua pernbayaranlpengeluaran untuk pegawailpekerjaan

yang ada di pabrik tetapi tidak ikut langsung menangani pelaksanaan

proses produksi, seperti gajilupah kepala pabrik, mandor pabrik, pekerja

tata usaha pabrik serta tunjangan atau biaya-biaya lainnya. Upah langsung

untuk produk Moulding dalarn tahun 1995 sebesar Rp.368.357.125,- atau

3,97% dan produk Veneer sebesar Rp.90.775.954,- atau 3,77%, tidak ada

perinciannya.

c. Biaya Pemeliharaan.

Adalah biaya perneliharaanlperbaikan rnesin, peralatan, bangunan

pabrik serta overhoul pabrik. Sebesar Rp.15.674.769,- dan

Rp.59.487.875,- rnerupakan biaya perneliharaan tahun 1995 masing-

masing untuk pabrik Moulding dan pabrik Veneer.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 103: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

d. Biaya penyusutan.

Adalah biaya penyusutan dari aktiva yang digunakan di pabrik,

seperti penyusutan bangunan, mesin & peralatan dan perlengkapan

lainnya. Biaya penyusutan di pabrik moulding sebesar Rp.423.915.607,-

atau 4,57% dan di pabrik veneer sebesar Rp.30.614.058,- atau 1,27%.

e. Biaya Overhead pabrik lainnya.

Adalah biaya-biaya yang dikeluarkan selain biaya overhead pabrik

diatas, seperti biaya administrasi pabrik, biaya angkut hasil industri, biaya

pengeringan, biaya listrik, biaya asuransi dan biaya-biaya lain yang

mernerlukan pengeluaran tunai. Perincian BOP lainnya yang dijelaskan

untuk Moulding adalah .biaya asuransi Rp.6.106.750,- biaya pengeringan

Rp.62.681.123,dan biaya listrik Rp.94.823.148,- serta biaya lainnya

sebesar Rp.21.667.502,-. Untuk produk Veneer BOP lainnya rneliputi

biaya asuransi Rp.926.760,dan biaya listrik Rp.16.818.299,- serta biaya

lainnya Rp.5.816.027,-

Biaya produksi moulding dan veneer terdiri dari biaya bahan baku

langsung, upah langsung dan biaya overhead pabrik yang dapat dilihat

pada Tabel 3 dan Tabel 4. Bahan baku langsung moulding dan veneer

yaitu bahan baku industri berupa kayu jati gergajian yang dihasilkan oleh

unit penggergajian. Upah tenaga kerja langsung disini meliputi upah

tenaga operator, tenaga pelasahan, upah tenaga sortir dan upah tenaga

kerja langsung lainnya.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 104: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Tabel 3. Jenis Biaya Operasi Produk Moulding Tahun 1995

3 : Biaya Adm & Pemasaran

xrnurr : rrlrrr, crpu

Tabel 4. Jenis Biaya Operasi Produk Veneer Tahun 1995

4,212,295 7,986,577 9,527,084 9,781,981 31,507,937 Pernararan TOTAL BlAYA 15,825,168 27,613,628 28,595,465 35,779,850 107,814,111 CAMPURAN

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 105: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Biaya overhead pabrik terdiri dari bahan penolong, upah tak

langsung, biaya pemeliharaan, biaya penyusutan, biaya asuransi dan upah

tak langsung lainnya. Menurut perilaku biaya rnaka biaya produksi dapat

diklasifikasikan menjadi biaya tetap dan biaya variable, biaya produksi

variable moulding dan veneer terdiri dari bahan baku, upah langsung dan

biaya overhead variable, dirnana biaya overhead variable terdiri dari bahan

penolong, gaji dan tunjangan pegawai pabrik, biaya pemeliharaan dan

biaya pemakaian listrik. Biaya produksi tetap moulding adalah biaya

overhead pabrik tetap yang terdiri dari dari biaya perneliharaan, biaya

listrik, biaya penyusutan, biaya asuransi, upah pegawai dan mandor pabrik

dan biaya overhead tetap lainnya.

6. Biaya Usaha.

Biaya Usaha yang termasuk dalam produksi Moulding dan Veneer terdiri

dari :

1. Biaya Adrninistrasi & Urnum.

Adalah biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan

administrasi dan umum kantor yang rneliputi biaya pemeliharaan kantor,

biaya penyusutan kantor dan perlengkapan serta biaya lainnya.

2. Biaya Pernasaran.

Biaya ini rneliputi seluruh biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan

pemasaran produk atau penyerahan produk kepada pernbelilpernesan.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 106: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Terrnasuk biaya pernasaran yang ikut diperhitungkan adalah pengeluaran

untuk luran Hasil Hutan (IHH), biaya BPPHH serta biaya rnengatur hasil

produk di TPK (Ternpat penirnbunan kayu).

Biaya usaha untuk produk Moulding sebesar Rp.9.542.358,- dan untuk

produk Veneer sebesar Rp.31.507.937,- dengan perincian tidak dijelaskan.

C. Biaya Variable.

Biaya variable rnerupakan biaya yang secara total akan berubah secara

proporsionil dengan perubahan produksi atau aktivitas. Biaya variable yang

terjadi dalarn proses produksi Moulding terdiri dari upah tenaga kerja langsung,

bahan baku, bahan penolong, upah tak langsung, biaya biaya pengeringan,

biaya listrik, biaya perneliharaan dan biaya adrn & pernasaran. Total biaya

variable untuk rnenghasilkan produk akhir Moulding setelah ditarnbah alokasi

dari pernisahan biaya semi variable yaitu sebesar yaitu sebesar

Rp.8.536.104.848,- (Tabel Larnpiran 1 dan 2). Dilihat dari struktur biaya rnaka

biaya varaibel ini merupakan biaya yang cukup tinggi yaitu 92,02% dari total

biaya. Biaya Variable untuk produk Veneer terdiri dari upah tenaga kerja

langsung, biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya listrik, biaya

perneliharaan dan biaya usaha, total biaya variable adalah sebesar

Rp.2.277.411.291,- atau +I- 94,49% dari total biaya setelah adanya alokasi dari

biaya semi variable.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 107: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Besarnya biaya variable untuk kedua jenis produk tersebut disebabkan

karena besarnya biaya bahan baku yaitu untuk Moulding sebesar

Rp.7.702.912.461,- atau +I- 92,18% dari total biaya variable dan untuk Veneer

sebesar Rp.2.013.175.982,- atau +/- 88,40% dari total biaya variable produk

Veneer.

Besar kecilnya biaya variable akan sangat mempengaruhi besar kecilnya

kontribusi margin, sebab kontribusi margin merupakan selisih antara penjualan

dengan biaya variable. Biaya variable yang tinggi adalah struktur biaya yang

baik apabila terjadi fluktuasi penjualan dimasa yang akan datang dan trend

penjualan jangka panjang yang cenderung menurun serta sikap manajer yang

tidak berani mengambil resiko. Sebab biaya variable yang tinggi akan

menghasilkan kontribusi margin ratio yang kecil, apabila terjadi penurunan

penjualan maka penurunan kontribusi margin rnasih lebih kecil dibandingkan

dengan penurunan penjualan, sebaliknya apabila penjualan meningkat maka

peningkatan kontribusi margin lebih kecil dibandingkan dengan peningkatan

penjualan ( ha1 ini akan dibahas dalam perhitungan kontribusi margin ).

D. Biaya Tetap

Biaya tetap dalam pabrik Moulding maupun pabrik Veneer terdiri dari

biaya penyusutan, biaya asuransi, upah tak langsung, biaya listrik, biaya

pemeliharaan, biaya usaha dan biaya tetap lainnya. Perincian biaya tetap ini

sudah termasuk biaya tetap dari alokasi biaya semi variable.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 108: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Pada Tabel Lampiran I dan 2 dapat dilihat biaya tetap untuk produksi

Moulding sebesar Rp.727.139.760,- ditambah alokasi biaya tetap dari biaya

semivariable sebesar Rp.13.341.940,- sehingga total biaya tetap sebesar

Rp.740.481.700,- atau +I- 7,98% dari total biaya. Sedangkan total biaya tetap

untuk produksi Veneer adalah sebesar Rp.132.802.022,- atau +I- 5,51 OIO dari

total biaya, total biaya tetap tersebut sudah termasuk biaya tetap sebesar

Rp.4.669.223,- hasil alokasi dari biaya semi variable.

Struktur biaya untuk produk Moulding maupun produk Veneer adalah

biaya variable lebih besar dibandingkan dengan biaya tetapnya. Dengan struktur

biaya tersebut berarti kurang mengutungkan bagi KIPKJ, karena penghasilan

bersih perusahaan dipengarhui oleh besar kecilnya biaya tetap. Perusahaan

dengan biaya tetap yang semakin kecil maka semakin kecil pula kepekaan

penghasilan bersih terhadap perubahan penjualan, sebaliknya semakin besar

biaya tetap maka dengan kenaikan penjualan yang kecil akan mengakibatkan

kenaikan prosentase laba yang tinggi (untuk ha1 ini akan dibahas lebih lanjut

dalam perhitungan operating leverage).

E. Biaya Semi Variable.

Biaya yang mengandung unsur biaya varaible dan biaya tetap disebut

biaya semi variable atau biaya campuran. Biaya semi variable untuk produk

Moulding maupun produk Veneer terdiri dari biaya listrik, biaya pemeliharaan

dan biaya usaha sejak Januari sampai dengan Desember 1995 disajikan pada

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 109: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Tabel 5 dan 6. Sedangkan pada Tabel 3 dan 4 dapat dilihat jurnlah biaya semi

variable untuk Moulding sebesar Rp.120.040.275,- atau +I- 1,29 % dari total

biaya, terdiri dari biaya listrik sebesar Rp.94.823.148,- ditambah

Rp.15.674.769,- biaya pemeliharaan dan ditarnbah biaya usaha sebesar

Rp.9.542.358,-. Produk Veneer dibebani biaya semi variable yang merupakan

penjurnlahan dari biaya listrik sebesar Rp.16.818.299,- dan sebesar

1313.59.487.875,- biaya perneliharaan serta biaya usaha sebesar Rp.31.507.937,-

sehingga total biaya semi variable adalah sebesar Rp.107.814.111,- atau 4,47%

dari total biaya.

Tabel 5. Data Produksi, Penjualan dan Biaya Produk Moulding Tahun 1995

106.812 224,257,185 191,625,987 42,828,240 2,843,365 .................................................................................................................................................................................................................. 30.230 75,580.81 4 74,510,358 53,029,630 1,169,576 .................................................................................................................................................................................................................. 73.589 217,970,408 169,946,803 52,447,056 2,047,205

173.729 411,006,364 352,837,188 83,118,409 7,169,236

293.528 653,904,328 532,333,055 54,466,976 10,107,327 .................................................................................................................................................................................................................. 587.260 1,625,463,991 1,238,970,045 54,843,158 16,951,622 .................................................................................................................................................................................................................. 488.695 1,403,212,947 994,874,719 62,160,258 17,113,862 .................................................................................................................................................................................................................. 424.351 1,507,074,760 1,203,433,841 62,196,892 16,709.1 54 ................................................................................................................................................................................................................. 375.349 1,507,879,467 1,143,573,536 68,651,438 12,654,782 ................................................................................................................................................................................................................. 304.128 1,047,891.61 1 900,671,152 64,638,767 12,348,275

Nopember

Desember

T o t a l

Sumber : KlPKj Cepu

267.520 ....................................................................... 230.376

3355.567

849,675,935 - 805,031,172 ....................................................................................................................................................................................

10,328,948,982

................................................................................................................................................................................................................. 790,010,904 ................................................................................................... 836,618,921

8,429,406,509

64,180,022

64,578,909

727,139,755

9,671,983

11,253,888 ....................

120,040,275

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 110: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Tabel 6. Data Produksi, Penjualan dan Biaya Produk Veneer Tahun 1995.

Atas dasar data dari Tabel 5 dan 6 rnaka pemisahan biaya semi variable

menjadi biaya tetap dan biaya variable dapat dilakukan dengan menggunakan

metode kuadrat terkecil (least square method pada program Lotus 123

(Lampiran 1 dan 2 ), dengan hasil R Squared terkecil untuk biaya listrik produk

Veneer sebesar 0,7915, ha1 ini berarti bahwa variasi volume penjualan dapat

menjelaskan sebesar 79,15% dari variasi biaya listrik atau dapat di katakan

bahwa 79,15% perubahan biaya listrik disebabkan karena hubungan linier

dengan volume penjualan. Dengan hasil pernisahan tersebut untuk produk

Moulding, biaya variable sebesar Rp.108.096.099,- dan sebesar Rp.11.944.176,-

untuk biaya tetap, sedangkan untuk produk Veneer total biaya variable sebesar

51.370 231,711,371 205,026,123 12,784,774 28,595,465

Oktober .................... .... Nopember ................................................ Desember

Total

Sumber : KlPKJ Cepu

59.809 ................................................ 64.679

_.__

71.108 .................................................................................................................

605.709

293,064,737 __._

316,927,835 ......................................... 348,430,217

2,729,025,597

......................................................................................................................................................................................................... 225,272,396

259,101,389

240,922,067 ._

2,174,266,403

11,723,135 .................................................................................................................. 15,106,680 ..................... _._

12,738,305 .............................................................

128,132,797

10,321,401

10,971,501 .................. ............. 14,486,948 ............ _____.__

127,485,765

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 111: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Rp.103.144.887,- dan biaya tetap Rp.4.6669.224,-(perincian dapat dilihat pada

Tabel Larnpiran 1 dan 2.

F. Analisis Biaya-Volume-Laba.

Dalarn jangka pendek laba perusahaan akan dipengaruhi oleh tiga faktor

yaitu penerirnaan penjualan, biaya variable dan biaya tetap. Salah satu ukuran

dari keberhasilan suatu perusahaan adalah laba yang telah diperoleh dari

operasi usahanya, sehingga pengelolaan laba bagi seorang manager rnenjadi

sangat penting dan disini akan dibahas beberapa parameter yang dapat

digunakan untuk pengelolaan dan perencanaan laba antara lain titik impas

(break even point), batas arnan (margin of safety) dan laba kontribusi

(.contribution margin).

1. Titik lmpas

Titik irnpas akan berrnanfaat dalarn rangka untuk menganalisa

hubungan antara biaya (biaya tetap dan biaya variable) dan penjualan (harga

jual dan volume penjualan), sehingga akan dapat diketahui berapa jumlah

penjualan yang harus direalsir dalarn keadaan perusahaan tidak mernperoleh

laba dan tidak rnenderita kerugian. Analisi titik impas juga dapat digunakan

untuk perencanaan besarnya laba yang akan diperoleh pada berbagai tingkat

volume penjualan.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 112: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Produk akhir yang dihasilkan oleh KlPKJ yaitu berupa produk akhir

Moulding dan produk akhir Veneer sehingga analisis titik impas yang

digunakan adalah analisis titik impas produk gabungan (BEP Product Mix).

Dengan analisis ini dapat diketahui berapa besar titik impas masing-masing

produk baik dalam unit (m" maupun dalam satuan uang (rupiah).

Seperti terlihat pada Lampiran 3 dimana untuk tada tahun 1995, titik

impas produk mix yang dicapai dalam unit sebesar 1.541,271 M' dengan

komposisi masing-masing produk Moulding 1.305,599 M q a n Veneer

235,672 M3 atau dalam satuan uang sebesar Rp. 5.080.653.951,- dengan

komposisi masing-masing Muolding Rp.4.303.783.614,- dan

Rp.776.870.337,- untuk Veneer. Perhitungan titik impas tersebut berdasarkan

rata-rata harga jual per M3 dan biaya variable per m3 untuk kedua produk

pada tahun 1995 yaitu harga jual per M3 Rp.3.296.406,- dan biaya variable

per m3 Rp.2.729.806,-.

Bagi manager dari perhitungan titik impas tersebut dapat diketahui

bahwa perusahaan belum menghasilkan laba dan tidak pula menderita

kerugian pada penjualan titik impas. Jadi titik impas bagi manajemen

merupakan informasi yang dapat dipakai sebagai gambaran berapa jumlah

penjualan minimal yang harus dicapai agar perusahaan tidak menderita

kerugian.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 113: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Laba usaha bagi perusahaan rnerupakan salah satu tolok ukur

keberhasilan suatu usaha rnaka setiap rnanajemen perusahaan bisnis selalu

berorientasi untuk rneningkatkan laba yang optimal dimasa yang akan datang.

Perencanaan laba tahun anggaran 1996 , manajernen KIPKJ diberikan target

oleh Unit diatasnya sebesar Rp. 1.439.733.454,- atau 5% dari laba tahun

1995.

Untuk merealisir target laba bersih, manajernen KIPKJ dapat menyusun

anggaran penjualan yang harus dicapai. Untuk menyusun atau menetapkan

anggaran penjualan diperlukan inforrnasi akutnasi dan diperlukan alat analisis

yang marnpu rnernberikan kontribusi yang besar bagi manajemen. Salah satu

alat analisis yang dapat mendukung proses penetapan anggaran penjualan

adalah Analisis Titik Impas. Dari hasil analisis pada Lampiran 4 dapat

diketahui anggaran penjualan untuk tahun 1996 sebesar Rp.

13.456.836.740,- atau 4.082,275 MS. Atas dasar kornposisi untuk masing-

rnasing produk tahun 1995 yaitu 84,7l0/0 produk Moulding dan 15,29%

produk Veneer, rnaka anggaran penjualan tahun 1996 untuk Moulding

Rp.11.399.286.402,- atau 3.458,095 M3 dan Rp.2.057.550.338,- atau

624,180 M3 untuk produk Veneer. Penjualan pada titik irnpas tetap sarna

dengan tahun 1995 karena harga jual per M3 dan biaya variable per M3 atau

rata-rata kontribusi margin tetap serta biaya tetap tidak berubah.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 114: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Seperti yang disajikan pada Larnpiran 5. dirnana untuk merealisir target

laba tahun 1996 perusahaan hanya rnenghitung titik irnpas saja yaitu sebesar

2.488,364 M3, sedangkan anggaran penjualan dan margin of safety tidak

dilakukan perhitungan. Perhitungan titik impas tersebut berdasarkan proyeksi

kenaikan biaya sebesar 7% dari tahun 1995 sesuai dengan rata-rata inflasi

pertahun dengan harga jual per unit tahun 1995.

Jadi untuk merealisir target laba tahun 1996, perusahaan hanya

berpedoman pada analisis titik irnpas, ha1 ini akan rnengakibatkan

rnanajemen kesulitan dalarn pengarnbilan keputusan dan langkah-langkah

dalam pencapaian target laba tanpa mengetahui berapa anggaran penjualan

dan margin o f safety. Apabila perhitungan anggaran penjualan dilakukan

maka akan diperoleh angka sebesar Rp.20.841.229.299,- atau 6.322,410 M3.

Proyeksi kenaikan biaya berdasarkan rata-rata inflasi pertahun dan

harga jual yang tidak terpengaruh oleh tingkat inflasi adalah kurang wajar dan

realistis, karena ada faktor lain yang mernpengaruhi biaya dan harga jual

seperti produktivitas surnber daya, efisiensi, jumlah dan selera konsumen,

kualitas produk dan lain-lain.

Dalam mernproyeksikan biaya dan harga jual disarankan kepada

manajemen KlPKJ dalam pengambilan keputusan untuk menggunakan

menggunakan peramalan (forecasting) dengan analisis trend dengan metode

kuadrat terkecil program Lotus 123. Analisis ini berdasarkan inforrnasi data

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 115: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

tahun-tahun sebelurnnya dan bersifat jangka panjang. Hasil analisis trend

dapat dilihat pada Larnpiran 7. dirnana rata-rata kenaikan biaya variable

pertahun Rp.183.815,- dan biaya tetap Rp.35.614.695,- serta kenaikan harga

jual tiap tahun sebesar Rp.225.191,-.

Atas dasar Larnpiran 6. tersebut rnaka untuk rnerealisir target laba

sebesar 5% atau Rp.1.439.733.454,- anggaran penjualan yang harus direalisir

sebesar Rp.13.604.052.083,- atau 3.863,035 M3, titik irnpas terjadi pada saat

penjualan rnencapai Rp.5.264.640.047,- atau 1.494,958 M3. (Larnpiran 7.).

Dengan dernikian berdasarkan analisa trend, perusahaan akan dapat

rnerealisir target laba hanya dengan rnenjual produknya sebesar 3.863,035

atau Rp.13.604.052.083,-sedangkan berdasarkan analisa perusahaan rnaka

produk yang harus terjual sebesar 6.322,410 M3 atau penjualan sebesar

Rp.20.841.229.299,-

2. Batas Aman (Margin of Safety).

Kondisi laba-rugi KlPKJ tahun 1995 rnernpunyai margin of safety yaitu

sebesar Rp. 7.977.320.627,- atau margin of safety ratio 61,09% (Larnpiran 3).

Susuai dengan rencana kenaikan laba sebasar 5% rnaka pada Larnpiran 4.

dapat di lihat besarnya margin of safety sebesar Rp. 8.376.190.927,- atau

62,24O/0 M / S rationya. Apabila dilakukan perhitungan yang disajikan pada

Larnpiran 5.dirnana proyeksi kenaikan biaya sebesar 7% ternyata margin of

safety adalah Rp.12.638.571.279,- atau M / S ratio 60,64°/~. Sedangkan dengan

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 116: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

analisis trend rnaka besarnya margin o f safety adalah sebesar 8.685.378.236,-

atau M/S ratio 62,26% (Larnpiran 7). Bila dilihat dari besarnya M/S rnaka

kondisi yang pertarna lebih baik, ha1 ini berarti bahwa bila biaya tetap

dinaikkan sebesar 7% rnaka bila terjadi penurunan penjualan lebih besar dari

Rp.8.685.378.236,- perusahaan pada kondisi kedua (berdasarkan analisis

trend) akan mengalami kerugian, sedangkan pada kondisi pertarna

perusahaan rnasih rnernperoleh keuntungan.

3. Kontribusi Margin.

Kornbinasi antara biaya variable, biaya tetap dan volume penjualan

akan rnernpengaruhi besar kecilnya kontribusi margin dan selanjutnya akan

mempengaruhi besar kecilnya laba perusahaan. Untuk keperluan

perencanaan laba rnanajemen tidak perlu inforrnasi laporan rugi laba secara

lengkap narnun cukup dengan laporan rugi laba kontribusi margin.

Sehubunagn dengan target perolehan laba bersih tahun 1996, volume

penjualan yang harus dicapai sebesar 4.082,275 M' rnaka biaya variable akan

naik 3% atau sebesar Rp.330.303.425,- dari tahun 1995. Anggaran penjualan

setelah dikurangi dengan biaya variable akan rnenghasilkan kontribusi margin

sebesar Rp.2.313.017.176,- yang berarti terjadi kenaikan sebesar

Rp.68.558.736,- dari tahun 1995. Kenaikan kontribusi margin tersebut akan

mernbawa darnpak kenaikan laba bersih dengan jurnlah yang sama yaitu dari

Rp.1.371.174.718,- menjadi Rp.1.439.733.454,- (lihat Larnpiran 8).

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 117: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Kenaikan laba bersih dapat juga dihitung dengan mengalikan antara

kontribusi margin per. M3 (Rp.566.600) dengan kenaikan volume penjualan (

120.999 M3), dengan demikian pada kondisi diatas titik impas maka laba

bersih akan naik sebesar kontribusi margin per m3 untuk setiap kenaikan satu

M3 volume penjualan. Selain itu dengan kontirbusi margin ratio, kenaikan

laba bersih dihitung dengan perkalian antara kontribusi margin ratio (1 7,19%)

dengan besarnya kenaikan penjualan yang dianggarkan (Rp.398.862.161).

Cara lain untuk menghitung kenaikan laba bersih dengan degree of

operating laverage (DOL) adalah ukuran yang dipakai untuk menunjukkan

dampak perubahan prosentase penjualan terhadap presentase perubahan laba

bersih (Mulyadi,1993). Besarnya DOL untuk kasus ini 1,64 kali sedangkan

kenaikan anggaran penjualan 3% sehingga prosentase kenaikan laba adalah

sebesar 4,99% atau kenaikan laba bersih riil 4,99% x Rp.1.371.174.718,-

(1995)= Rp.68.558.736,-. Jadi kenaikan laba bersih hanya sebesar 1,64 kali

dari kenaikan penjualan, ha1 ini disebabkan karena perusahaan mempunyai

struktur biaya tetap yang kecil dan apabila biaya tetap tinggi maka DOL akan

semakin besar yang pada gilirannya akan menaikan laba bersih yang lebih

besar lagi.

C . lmplikasi Hasil Analisa.

lmplikasi dari hasil analisa dengan metode Biaya-Volume-Laba terhadap

perusahaan sebagai berikut :

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 118: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

1. Terjadinya Gap.

Untuk rnerealisir target laba sebesar 5% dari tahun 1995 atau

Rp.1 A39.733.454,- perusahaan hanya rnenghitung besarnya penjualan pada

titik irnpas sebagai pedornan, tentunya hanya dengan satu parameter titik

irnpas saja belurn cukup bagi manajernen. Disarnping itu, proyeksi kenaikan

biaya yang didasarkan pada rata-rata tingkat inflasi kurang realistis karena

selain inflasi rnasih ada faktor lain yang mernpengaruhi rnisalnya tingkat

produktivitas, sehingga titik impas yang dihasilkan juga tidak realistis dan

bersifat pesirnistis.

Untuk rnernperoleh analisa yang lebih realistis dan proyeksi yang

wajar, rnaka kepada rnanajernen diberikan alternatif perhitungan titik irnpas,

anggaran penjualan dan margin o f safety berdasarkan perarnalan kenaikan

biaya dan harga jual dengan analisi trend. Hasil perhitungan perushaan

dibandingkan dengan perhitungan yang ditawarkan akan terjadi gap yang

cukup besar, dimana titik impas terjadi gap lebih sebesar Rp.2.938.017.973,-

dan gap lebih anggaran penjualan sebesar Rp.7.237.177.216,- serta margin o f

safety terjadi gap kurang Rp.3.953.193.043,- (Larnpiran 9).

2. Aggaran Penjualan

Target laba sebesar Rp.1.439.733.454,- dapat dicapai apabila

perusahaan rnarnpu rnenjual hasil produksinya sebesar minimal

Rp.13.604.052.083,- atau volume yang terjual sebesar 3.863,035 M3 pada

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 119: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

tingkat harga jual Rp.3.521.597,- per-rn3. Apabila ternyata harga jual dasar

yang ditetapkan oleh Direksi jauh dibawah harga tersebut rnaka rnanajernen

harus berani rnenurunkan harga jual, narnun harus dirnbangi dengan

kenaikan volume penjualan.

3. Anggaran Biaya

Maksirnal anggaran biaya yang harus direalisir sebesar

Rp.908.896.417,- biaya tetap dan Rp.2.913.621,- per-rn3 biaya variable.

4. Batas Arnan Penurunan Penjualan

Perusahaan harus dapat rnenjaga batas arnan penurunan penjualan

maksimal sebesar Rp.8.685.378.236,- atau 62,26%, apabila terjadi

penurunan penjualan yang lebih besar rnaka perusahaan akan rnenderita

kerugian.

5. Titik lrnpas

Apabila realisasi penjualan tidak dapat rnencapai Rp.5.264.640.047,-

atau 1,494,958 rn' rnaka perusahaan akan rnenderita kerugian. Dengan

proyeksi penjualan yang pesirnis rnaka perusahaan rnasih memperoleh

keuntungan bila penjualan tahun 1995 dapat dicapai.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 120: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pernbahasan dapat di sirnpulkan beberapa ha1 sebagai berikut :

1. Dilihat dari data perkernbangan ekspor kayu olahan Indonesia tahun

1992 sarnpai dengan tahun 1995 yang cenderung meningkat rata-rata

4,11% dan realisasi volume produksi belurn rnencapai kapasitas, rnaka

perusahaan rnernpunyai peluang rneningkatkan produksi dan

pernasarannya untuk rnernenuhi perrnintaan pasar dalarn negeri rnaupun

luar negeri. Manajernen KlPKJ dituntut untuk lebih rnarnpu rnelihat

kemungkinan dan kesernpatan yang akan datang serta mernilih berbagai

alternatif untuk merurnuskan kebijakan yang akan dilaksanakan.

2. Perusahaan rnernpunyai struktur biaya dirnana prosentase biaya variable

rnencapai 92,53% dan biaya tetap sebesar 7,47% sehingga perusahaan

rnernpunyai kontribusi margin ratio yang relatif kecil yaitu 17,19°/0. Struktur

biaya tersebut rnernpunyai arti bahwa apabila dirnasa yang akan datang

penjualan cenderung rneningkat cukup tinggi rnaka perusahaan akan

keh~langan kesernpatan untuk rnernperoleh laba yang lebih besar.

Sedangkan biaya variable didorninasi oleh biaya bahan baku yaitu 89,85%

karena bahan baku rnerupakan unsur yang utarna dalarn produksi.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 121: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

3. Titik irnpas pada kondisi tahun 1995 rnencapai Rp.5.080.653.951,-

dengan volume 1.541,271 rn3 dan batas arnan (margin o f safety)

Rp.7.977.320.627,- atau 61,09°/o.

4. Berpegang pada parameter titik irnpas saja belurn cukup, karena

manajernen tidak mendapat inforrnasi berapa penjualan yang harus

dianggarkan sehingga rnanajernen hanya akan berusaha untuk

rneningkatkan penjualan sebesar-besarnya. Apabila dihitung ternyata

penjualan yang dianggarkan rneningkat rnenjadi Rp.20.841.229.299 atau

6.322.410 rn3 produk yang harus dijual, artinya dibawah penjualan

tersebut target laba belurn dapat tercapai. MIS ratio rnencapai 60,59%

senilai Rp.12.638.571.279,-. Besarnya batas arnan tersebut dapat

mernberikan inforrnasi kepada rnanajernen bahwa penjualan boleh turun

maksirnal sebesar batas arnan dan apabila penurunan penjualan rnelebihi

batas arnan rnaka perusahaan akan rnenderita kerugian.

5. Kenaikan biaya atas dasar rata-rata inflasi dan harga jual yang konstan

adalah kurang wajar dan tidak realistis, karena ada faktor lain yang

rnernpengaruhi rnisalnya produktivitas, jurnlah dan selera konsurnen dan

lain-lain. Agar proyeksi atau perarnalan biaya dan harga jual rnendekati

kewajaran rnaka penulis menawarkan alternatif pernecahannya dengan

analisis trend dengan metode kuadrat terkecil yaitu berdasarkan

perkernbangan biaya dan harga jual beberapa tahun sebelurnnya. Atas

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 122: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

dasar peramalan tersebut, titik impas akan tercapai pada tingkat

penjualan Rp.5.264.640.047,- dengan volume penjualan 3.863,035 m3,

anggaran penjualan sebesar Rp.13.604.052.083,- atau 1,494,958 m3 dan

margin of safety Rp.8.685.378.236,- atau MS ratio 62,26%. Ternyata

disini terjadi gap yang cukup besar baik pada titik impas, anggaran

penjualan maupun margin of safety.

6. Untuk keperluan merealisir perencanaan laba, manajemen tidak perlu

informasi rugi laba secara lengkap namun cukup dengan laporan rugi

laba kontribusi margin. Kombinasi antara biaya variable, biaya tetap

dan volume penjualan akan mempengaruhi besar kecilnya laba kontibusi

margin. Dengan laba kontribusi margin manajemen bisa secara cepat

mengetahui berapa kenaikan laba yang telah diperoleh, dengan

diketahuinya kontribusi margin per-satuan atau prosentase kontribusi

margin maka manajemen dapat mengambil langkah-langkah untuk

meningkatkan laba perusahaan. Pada kondisi tahun 1995 besarnya

kontribusi margin adalah Rp.566.600,- per-m3, dengan kenaikan penjualan

sebesar 121 m3 untuk tahun 1996 maka kenaikan laba perusahaan adalah

sebesar Rp.68.558.746,- Dengan demikian analisis dengan metode biaya-

volume-laba, manajemen akan dapat merumuskan kebijakan "ntuk

merealisir target laba perusahaan dimasa yang akan datang.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 123: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

B . S a r a n

Dari hasil analisis biaya-volume-laba untuk me- realisir target laba

yang telah ditetapkan, rnanajernen mernperoyeksikan kenaikan biaya atas

dasar rata-rata inflasi dan tidak diikuti dengan kenaikan harga jual maka

penjualan yang dianggarkan dan batas aman penurunan penjualan rnenjadi

sangat tinggi sehingga hasilnya kurang realistis. Untuk rnenghadapi

rnasalah tersebut diatas rnaka rnanajernen perusahaan seyogyanya rnenernpuh

langkah-langkah sebagai berikut :

1. Biaya dan harga jual diproyeksikan dengan salah satu rnetode kuantitatif

yang dapat digunakan untuk perarnalan yaitu analisis time series

berdasarkan trend. Kebijakan dalam rnerealisir target laba dapat dilakukan

apabila telah diketahui besarnya titik irnpas, anggaran penjualan dan

margin o f safety, jadi tidak cukup dengan titik impas saja. Pernisahan biaya

tetap dan biaya variable kurang tepat bila berdasarkan pendugaan,

untuk pernisahan biaya sernivariable dapat digunakan rnetode kuadrat

terkecil dengan program Lotus 123.

2. Apabila ternyata harga dasar jual yang ditetapkan Direksi jauh berada

dibawah harga jual hasil perarnalan, maka rnanajernen dapat melakukan

analisis biaya-volume-laba lebih lanjut dengan perubahan harga jual, biaya

dan volume penjualan sehingga target laba dapat terrealisir. Misalnya dari

segi intern perusahaan, rneningkatkan produktivitas seluruh sumber daya

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 124: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

yang dirniliki perusahaan antara lain dengan jalan rnernberdayakan surnber

daya rnanusia, rnengoptirnalkan pernakaian peralatan pabrik sesuai dengan

kapasitas yang ada agar idle kapsitas bisa ditekan dan rnelaksanakan

efisiensi serta rneningkatkan efektivitas pengeluaran biaya. Dengan

rneningkatnya produktivitas rnaka harga pokok produksi atau harga pokok

penjualan dapat diturunkan sehingga dapat rneningkatkan volume

penjualan.

3. perusahaan perlu rnelakukan analisa lebih lanjut antara lain dengan

melakukan perubahan kornposisi penjualan antara produk Moulding dan

Veneer sehingga akan diperoleh komposisi penjualan yang lebih

rnenguntungkan. Selain itu perlu dilakukan analisa penggunaan bahan

baku yang kualitasnya lebih rendah (biaya variable per-m3 turun)

walaupun penjualan akan rnengalarni pe-nurunan, narnun apabila

kontribusi margin per-rn3 rneningkat rnaka cukup menguntungkan

perusahaan.

4. Dari segi ekstern perusahaan, rnelakukan kegiatan pernasaran yang lebih

intensif dan agresif untuk rnerebut pasar dan rnenjaga kepercayaan serta

rnenjaga hubungan baik dengan para pelanggan yang sudah ada.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 125: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

f i l l

Lampiran 1. Pemisahan Biaya Semivariable Produk Moulding dengan Metode Kuadrat Terkecil ( Least Square Method)

Biaya Listrik

Regression Output:

Constant Std Err of Y Est R Squared No, of Observations Degrees of Freedom

Bulan

Januari Pebruari M a r e t A p r i l M e i J u n i J u l i Agustus September Oktober Nopember Desember

Total

X CoefFicient(s) Std Err of Coef.

B. Campuran Y

2,000,000 809,266 841,647

5,998,680 7,841,839

12,512,814 13,647,729 13,849,573 9,929,909

10,104,314 7,484,596 9,802,781

94,823,148

Persamaan Biaya Listrik Semi Variable = Rp. 783,069.696 + 25,458.0855

X2 - 11,408.803

913.853 5,415.341

30,181.765 86,158.687

344,874.308 238,822.803 180,073.771 140,886.872 92,493.840 71,566.950 53,073.101

1,255,870.095

Penjualan X

106.812 30.230 73.589

173.729 293.528 587.260 488.695 424.351 375.349 304.128 267.520 230.376

3,355.567

XY

213,624,000 24,464,111 61,935,961

1,042,144,678 2,301,799,318 7,348,275,150 6,669,576,924 5,877,080,152 3,727,181,413 3,073,004,808 2,002,279,122 2,258,325,476

34,599,691 ,I 12

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 126: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Lanjutan Lampiran 1.

Biaya Pemeliharaan

Regression Output:

Bulan

Januari Pebruari M a r e t A p r i l M e i J u n i J u l i Agustus September Oktober Nopember Desember

Total

Constant Std Err of Y Est R Squared No. of Observations Degrees of Freedom

X Coefficient(s) Std Err of Coef.

Persamaan Biaya Pemeliharaan Semi Variab Rp. 91,215.70 + 4,345.072 X

B. Campuran Y

436,630 159,155 892,665 612,180

1,534,665 2,711,966 2,353,480 1,795,625 1,670,409 1,313,715 1,405,224

789,055

15,674,769

XY

46,637,324 4,811,256

65,690,325 106,353,419 450,467,148

1,592,629,153 1,150,133,909

761,975,264 626,986,348 399,537,516 375,925,524 181,779,335

5,762,926,520

Penjualan X

106.812 30.230 73.589

173.729 293.528 587.260 488.695 424.351 375.349 304.128 267.520 230.376

3,355.567

X2 - 11,408.803

913.853 5,415.341

30,181.765 86,158.687

344,874.308 238,822.803 180,073.771 140,886.872 92,493.840 71,566.950 53,073.101

1,255,870.095

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 127: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Lanjutan Lampiran 1.

Biaya Adm & Pemasaran

Regression Output:

Bulan

Januari Pebruari M a r e t A p r i l M e i J u n i J u l i Agustus September Oktober Nopember Desember

Total

Constant Std Err of Y Est R Squared No. of Observations Degrees of Freedom

X Coefficient(s) Std Err of Coef.

B. Campuran Y

406,735 201,155 312,893 558,376 730,823

1,726,842 1,112,653 1,063,956 1,054,464

930,246 782,163 662,052

9,542,358

Persamaan B. Adm & Pemasaran Semi Vari Rp. 121,061.55310 + 2,410.805

Penjualan X

106.812 30.230 73.589

173.729 293.528 587.260 488.695 424.351 375.349 304.128 267.520 230.376

3,355.567

XY

43,444,179 6,080,916

23,025,483 97,006,104

214,517,014 1,014,105,233

543,747,958 451,490,793 395,792,008 282,913,855 209,244,246 152,520,892

3,433,888,679

X2

11,408.803 913.853

5,415.341 30,181.765 86,158.687

344,874.308 238,822.803 180,073.771 140,886.872 92,493.840 71,566.950 53,073.101

1,255,870.095

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 128: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

63

Tabel Lampiran 1. Rincian Biaya Tetap dan Biaya Variable Produk Moulding Tahun 1995

NO I Keteranqan I 1Biaya Variable 1 I Upah Langsung 2 Bahan lanosuna I 3 ( Bahan penolong 4 Upah tak langsung - - 1 5 1 Biaya Pengeringa 6 Biava Listrik I

Biaia Pemelihara

Total Biava Variabl

Triw. I

20.012.894 387.836.507

18,606,560 6,202,186 3,175,559 1.301.703 1,214.802

557,597 438,907,808

~

1 2 3 4 5 6 7

Triw. II

125,881,199 1.912.166.855

44.125.779 28,832,573 12.584.443 24,004,123 4,585,163 2,652,855

2,154,832.990

Sumber : KlPKJ Cepu dan hasil pengolahan data

,-~ - -~ - . Penyusutan Asuransi Upah tak langsung Biaya tetap lain Biaya Listrik Biaya Pemeliharaa. Biaya Adm 8 Pem

Total Biaya Tetap T o t a l B i a v a

Tr i i . Ill

134,415,563 3,109.706.113

55.189.550 25,083,183 17.158.248 35,078.001 5.545.866 2,867.887

3,385,024,411

98.410.039 1,526,686

46,026.870 2,590,773 2,349,210

273,648 363,186

151,540.412 590,448.220

Triw. IV

76,203,508 2.293.202.986

96,470,652 31,411,518 29,762.873 25,042,481

3,234.346 2,011.275

2.557.339.639

108,501,856 1,526.688

76,694,766 6,254,676 2,349,210

273.648 363,186

195,964,030 2,350,797,020

Jumlah

356.513.164 7,702,912,461

214.392.541 91,509.460 62,681,123 85.426.308 14.580.177 8,089.614

8,536.104.848

%

0.0384 0.8304 0.0231 0.0099 0.0068 0.0092 0.0016 0.0009 0.9202

108,501,856 1,526,688

76,825,436 6.504.050 2.349.210

273,648 363.186

196,344,074 3,581,368,485

108,501,856 1,526,688

77,300,593 6,318,003 2,349.210

273.648 363,186

196.633.184 2,753,972,823

423,915,607 6,106,750

276,847,665 21,667,502

9,396,840 1,094,592 1.452.744

740,481.700 9,276,586,548

0.0457 0.0007 0.0298 0.0023 0,0010 0.0001 0.0002 0.0798 1.0000

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 129: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Lampiran 2. Pemisahan Biaya Semivariable Produk Veneer dengan Metode Kuadrat Terkecil ( Least Square Method)

Biaya Listrik

Constant Std Err of Y Est R Squared No. of Observations Degrees of Freedom

Bulan

Januari Pebruari M a r e t A p r i l M e i J u n i J u l i Agustus September Oktober Nopember Desember

Total

X Coefficient(s) Std Err of Coef.

Regression Output:

B. Campuran Y

196,508 1,071,624 1,143,099 1,754,473 1,093,805 1,488,907 1,647,481 1,149,491 1,414,980 1,557,657 2,026,931 2,273,343

16,818,299

Persamaan Biaya Listrik Semi Variable = Rp.42,823.94 + 26,917.90 X

-

X2

28.143 837.581

1,969.407 2,868.781 3,173.407 3,594.842 3,313.499 2,777.817 2,638.877 3,577.1 16 4,183.373 5,056.348

34,019.191

Penjualan X

5.305 28.941 44.378 53.561 56.333 59.957 57.563 52.705 51.370 59.809 64.679 71 .I08

605.709

XY

1,042,475 31,013,870 50,728,447 93,971,328 61,617,317 89,270,397 94,833,949 60,583,923 72,687,523 93,161,908

131,099,870 161,652,874

941,663,881

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 130: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Lanjutan Lampiran 2.

Biaya Adrn & Pemasaran

Regression Output:

Bulan

Januari Pebruari M a r e t A p r i l M e i J u n i J u l i Agustus September Oktober Nopember Desember

Total

Constant Std Err of Y Est R Squared No. of Observations Degrees of Freedom

X Coefficient(s) 47775.41 8 Std Err of Coef. 7214.7294

B. Campuran Y

725,945 1,025,490 2,460,860 2,463,834 2,556,575 2,966,168 3,299,488 3,622,780 2,604,816 2,903,475 2,957,230 3,921,276

31,507,937

Persamaan B. Adm & Pernasaran Semi Vari Rp.214,161.35 + 47,775.418 X

Penjualan X

5.305 28.941 44.378 53.561 56.333 59.957 57.563 52.705 51.370 59.809 64.679 71 .I08

605.709

XY

3,851,138 29,678,706

109,208,045 131,965,413 144,019,539 177,842,535 189,928,428 190,938,620 133,809,398 173,653,936 191,270,679 278,834,094

1,755,000,531

X2

28.143 837.581

1,969.407 2,868.781 3,173.407 3,594.842 3,313.499 2,777.817 2,638.877 3,577.116 4,183.373 5,056.348

34,019.191

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 131: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Lanjutan Lampiran 2.

Biaya Perneliharaan

Regression Output:

Bulan

Januari Pebruari M a r e t A p r i l M e i J u n i J u l i Agustus September Oktober Nopember Desember

Total

Constant Std Err of Y Est R Squared No. of Observations Degrees of Freedom

X Coefficient(s) Std Err of Coef.

Persamaan Biaya Pemeliharaan Semi Variab Rp. 132,117.43 + 95,595.53 X

B. Carnpuran Y

576,082 3,937,296 4,688,264 4,031,479 5,281,006 5,977,381 6,450.615 3,501,799 4,904,015 5,860,269 5,987,340 8,292,329

59,487,875

XY

3,056,115 113,949,284 208,055,780 21 5,930,047 297,494,911 358,385,833 371,316,751 184,562,316 251,919,251 350,496,829 387,255,164 589,650,931

3,332,073,210

Penjualan X

5.305 28.941 44.378 53.561 56.333 59.957 57.563 52.705 51.370 59.809 64.679 71.108

605.709

X2

28.143 837.581

1,969.407 2,868.781 3,173.407 3,594.842 3,313.499 2,777.817 2,638.877 3,577.116 4,183.373 5,056.348

34,019.191

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 132: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Tabel Lampiran 2. Rincian Biaya Tetap dan Biaya Variable ProdukVeneer Tahun 1995

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 133: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

68

Lampiran 3. Perhitungan Titik lmpas dan Margin of Safety Tahun 1995

Rata-rata Kontribusi Margin

RKM =

-

Keterangan

Penjualan Biaya Variable Laba Kontribusi Biaya Tetap Laba Bersih

Vol. Penjualan % Penjualan Harga jual I M3 Biaya Variable / M3 Kontribusi MarginlM3

RKM =

Total Laba Kontribusi

Moulding

10,328,948,982 8,536,104,848 1,792,844,134

740,481,700 1,052,362,434

3,355.567 84.71 %

3,078,153 2,543,864

534,289

Total Unit di jual

2,244,458,440 = Rp. 566.600.-

3,961.276

Veneer

2,729,025,597 2,277,411,291

451,614,306 132,802,022 318,812,284

605.709 15.29%

4,505,506 3,759,910

745,596

Titik lmpas Produk Mix

Jumlah

13,057,974.579 10,813,516,139 2,244,458,440

873,283,722 1,371,174,718

3,961.276 100.00%

3,296,406 2,729.806

566,600

Total Biaya Tetap 873,283,722 Titik lmpas (Unit) = - - = 1.541.271 M

RKM 566,600

Titik lmpas masing-masing produk dalam unit

Moulding - - 84.71 % X 1,541.271 = 1,305.599 m3

Veneer - - 15.29 % X 1.541.271 = 235.672 M3

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 134: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Lanjutan Lampiran 3.

Titik lmpas (Rp) =

Titik lmpas (Rp) =

Titik lmpas (Rp) =

Biaya Tetap

Biaya Variable 1 -

Penjualan

873,283.722

10,813,516,139 1 -

13,057,974,579

873,283,722 = Rp. 5,080,653,951,--

0.171884

Titik lmpas masing-masing produk dalam rupiah

Moulding = 84.71 % . X 5,080,653,951 Rp. 4,303.783.614.-

Veneer = 15.29 % X 5,080.653.951 Rp. 776,870,338.-

Margin Of Safety ( MOS )

MOS (Rp.) = Penjualan - Penjualan titik impas

MOS (Rp.) = 13,057,974.579 - 5,080,653,951 = Rp. 7,977,320,627,-

MOS (Rp.) 7,977,320.627 MOS (%) = -- - ---

Penjualan 13,057,974,579

MOS (Oh) = 61.09 %

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 135: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Lampiran 4. Perhitungan Anggaran Penjualan Tahun 1996 akibat Target kenaikan Laba Bersih 5% dari Tahun 1995

( x Ro.000.-)

Biava tetap + Perencanaan Laba

Keterangan

Penjualan Biaya Variable Laba Kontribusi Biaya tetap Laba Bersih

Harga jaul I M3 Biaya Variable I M3 Kontribusi Margin I M3 Vol. Penjualan

Anggaran Penjualan = (RP.) Biaya Variable

1 - Penjualan

Sernula

13,057,974,579 10,813,516,139 2,244,458,440

873,283,722 1,371,174,718

3,296,406 2,729,806

566,600 3961.276

Angaran penjualan masing-masing produk :

A.P. Moulding = 84,71% x 13,456,836,740,- = Rp. 11,399,286,402,- A.P. Veneer = 15,29%~13,456,836,740,- =Rp. 2,057,550,338,-

NaiWurun

- - - -

+5%

- - - -

Biava Tetao + Laba

Anggaran

13,456,836,740 11,143,819,564 2,313,017,176

873,283,722 1,439,733,454

3,296,406 2,729,806

566,600 4,082.275

Anggaran Penjualan = (Unit) HrglM3 - BVlM3

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 136: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Lanjutan Larnpiran 4.

Angaran penjualan masing-masing produk :

A.P. Moulding = 84,71% x 4,082.275 = 3,458.095 M3

A.P. Veneer = 15,29% x 4.082.275 = 624.1 80 M3

Total Laba Kontribusi - - 2.31 3.017.176

Rata-rata KM - - = Rp. 566.600.- Total Unit dijual 4,082,275

873.283.722 Titik lmpas (Rp.) = = Rp. 5.080.653.951 .-

0.1718841 177

Titik lmpas (Unit) = = 1.541.271 M3 566.600

MIS (Rp) = Anggaran Penjualan - Penjualan pada Titik lmpas

- - 13,456,836,740 - 5,080,643,951 = Rp. 8,376,190,927

Anggaran Penjualan - Penjualan pada Titik lmpas MS Ratio =

Anggaran Penjualan

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 137: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Lamoiran 5. Perhitunaan Titik l m ~ a s ~ a h u n 1996 vana dilakukan . - oleh ~er isahaan dingan Target kenaikan Laba Bersih 5% dari tahun 1995 dengan proyeksi kenaikan Biaya Variable per unit dan Biaya tejap j%-dari tahun 1995. -

Perhitungan :

Keterangan

Biaya Variable Biaya tetap Laba Bersih

Harga jual I M3 B. Variable I M3 Vol. Peniualan

Biaya Variable per unit = 107% x 2.729.806 = Rp.2.920.893,- Biaya Tetap Tahun 1996 = 107% x 873.283.722 = Rp.934.413.583,-

Biaya Tetap 934.41 3.583 Titik lmpas 1996 (Unit) = - -

HJlUnit - BVlUnit 3.296.406'- 2.920.893

1995

10,813,516,139 873,283,722

1,371 ,I 74,718

3,296,406 2,729,806 3,961.276

Titik lmpas 1996 {Unit) = 2.488,364 M3 Titik lmpas 1996 (Rp) = 2,488,364 x Rp.3.296.406,- = Rp.8.202.658.020,-

Perusahaan tidak menghitung Anggaran Penjualan dan Margin of Safety, namun apabila dihitung maka hasilnya sebagai berikut :

NaiklTurun

? +7% +5%

0 +7%

?

Biaya Tetap +Target Laba Anggaran Penjualan =

(RP) BVIUnit

Proyeksi 1996

? 934,413,583

1,439,733,454

3,296,406 2,920,893 ?

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 138: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Lanjutan Lampiran 5. Biaya Tetap + Laba

Anggaran Penjualan = (Unit) HjlUnit - BVlUnit

MOS ( Rp ) = Anggaran Penjualan - Penjualan pada Titik lmpas

MOS ( Rp ) = 20.841.229.299 - 8.202.658.020 = Rp.12.638.571.279,-

Anggaran Penjualan - Penjualan pada Titik lmpas MOS Ratio =

Anggaran Penjualan

MOS Ratio = = 60,64 % 20.841.229.299

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 139: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Lampiran 6. Perhitungan Trend Biaya Variable,Biaya Tetap dan Harga Jual Mouliding dan Veneer tahun 1988 - 1995

Hasil perhitungan regresi dengan program Lotus sebagai berikut :

Tahun

1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995

Regression Output: Constant 1320298.91 6667 Std Err of Y Est 298250.2940243 R Squared 0.726691 961 642 No. of Observations 8 Degrees of Freedom 6

X Coefficient(s) 183814.952381 Std Err of Coef. 46021.01 94951 Pada saat tahun ke 0 yaitu pada tahun 1988 biaya variable = Rp.1,320,299,- Kenaikan Biaya Variable tiap tahun = Rp.183,815,-

X

0 1 2 3 4 5 6 7

Biaya Variable Y

1,595,246 1,594,164 1,667,661 1,229,515 2,025,869 2,329,380 2,537,569 2,729,806

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 140: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Lanjutan Lampiran 6.

Hasil perhitungan regresidengan program Lotus sebagai berikut :

Regression Out Regression Output: Constant 577391481.42 Std Err of Y Est 41 735936.958 R Squared 0.8359917047 No. of Observations 8 Degrees of Freedom 6

Biaya Tetap Y

610,320,166 636,476,745 653,914,464 61 9,039,026 688,789,902 723,665,340 810,853,935 873,283,722

Tahun

1988 1989 1990 1991 1902 1993 1994 1995

X Coeficient(s) 35614694.5952 Std Err of Coef. 6439994.88643 Pada saat t=O yaitu pada tahun 1988 biaya tetap = Rp.577,391,481,- Kenaikan Biaya Tetap tiap tahun = Rp.35,614,695,-

X

0 1 2 3 4 5 6 7

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 141: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Lanjutan Lampiran 6.

Hasil perhitungan regresi dengan program Lotus sebagai berikut :

Tahun

1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995

Regression Output: Constant Std Err of Y Est R Squared No. of Observations Degrees of Freedom

X Coeftlcient(s) 225191.1 30952 Std Err of Coef. 38231.6469642 Pada saat t=O yaitu pada tahun 1988 harga jual= Rp.1,601,148,- Kenikan Harga Jual tiap tahun = Rp.225,191,-

X

0 1 2 3 4 5 6 7

Harga Jual Y

1,680,011 2,135,951 1,977,255 1,892,594 2,230,900 2,816,298 3,085,122 3,296,406

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 142: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Lampiran 7. Perhitungan Anggaran Penjualan Tahun 1996 dengan Target kenaikan Laba Bersih 5% dari Tahun 1995 dan kenaikan Biaya Tetap 4,07% dan Biaya VariablelM3 6,73% serta Harga Jual6,83%

Biaya tetap + Perencanaan Laba Angg. Penjualan =

Biaya Variable

( x Rp.000,-)

1 - Penjualan

Keterangan

Penjualan Biaya Variable Laba Kontribusi Biaya tetap Laba Bersih

Harga jaul I M3 Biaya Variable I M3 Kontribusi M. I M3 Vol. Peniualan

908.898.417 - 1,439,733,454 Angg. Penjualan =

2,913,621

1,439,733,454 Angg. Penjualan = = Rp. 13,604,052,083,-

0.17264212799

Semula

13,057,974,579 10,813,516,139 2,244,458,440

873,283,722 1,371,174,718

3,296,406 2,729,806

566,600 3961.276

A.P. Moulding = 84,71% x 13,604,052,083,- = Rp. 11,523,992,519,-

A.P. Veneer = 15,29% x 13,604,052,083,- = Rp. 2,080,059,563,-

NaiWurun

- - -

+4,078% +5%

+6,83% +6,73%

- -

Anggaran

13,604,052,083 11,255,420,212 2,348,631,871

908,898,417 1,439,733,454

3,521,597 2,913,621

607,976 3,863.035

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 143: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Lanjutan Lampiran 7

Biava Tetar, + Laba Anggaran Penjualan =

HrglM3 - BVlM3

908,898,417 + 1,439,733,454 Anggaran Penjualan = = 3363,035

3,521,597 - 2,913,621

A.P. Moulding 84,71% x 3,863.035 = 3,272.377 M3

A.P. Veneer 15,29% x 3,863.035 = 590.658 M3

Titik lrnpas (Rp.) = Rp.5,264,640,047,- 0.172642081 7

908,898,417 Titik lmpas (Unit) = 1,494.958 M3

3,521,550 - 2,913,621

MIS (Rp) = Angga Anggaran Penjual - Penjualan pada Titik lrnpas

MIS (Rp) = 13,604,052,083 - 5,264,640,047 = Rp.8,685,378,236,-

Anggaran Penjualan - Penjualan Titik lmpas MS Ratio =

Anggaran Penjualan

13,604,052,083 5,264,640,047 MS Ratio = x 100%

13,604,052,083

MS Ratio = 62,26%

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 144: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Larnpiran 8. Pengaruh perubahan Vol. Penjualan dan Biaya Variable terhadap Laba Bersih

Kontribusi Margin

Kontribusi Margin saat ini = 566,600 X 4,082.275 = Rp.2.313.017.176

Kontribusi Margin sernula = 566,600 X 3,961.276 = Rp.2.244.458.440,-

Kenaikan Kontribusi Margin = -----> = Rp. 68.558.736,-

RugilLaba saat ini : RugilLaba sernula

Saat ini

13,456,836,740 11,143,819,564 2,313,017,176

873,283,722 1,439,733,454

3,296.406 2,729,806

566,600 4,082.275

Penjualan = 3,296,406 X 4,082.275 = 13,456,836,740 13,057,974,579 Biaya Variable = 2,729,806 X 4,082.275 = 11,143,819,564 10,813,516,139

Perubahan

3% 3% 3% 0% 5%

0% 0% 0% 3%

Keterangan

Harga jual Biaya Variable Kontribusi Margin Biaya Tetap Laba Bersih

Harga jual I M3 Biaya Variable I M3 Kontribusi MarginlM3 Vol. Penjualan

Kontrbusi Margin = Biaya tetap - -

Semula

13,057,974.579 10,813,516,139 2,244,458,440

873,283,722 1,371,174,718

3,296,406 2,729,806

566,600 3,961.276

Laba Bersih - -

Kenaikan Laba Bersih =Kenaikan Kontribusi Margin =Rp.68,558,736,-(Pernbulatan)

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 145: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Lanjutan Lampiran 8.

KM Ratio - -

KM Ratio - -

Kenaikan KM =

- -

- -

Kenaikan Laba =

- -

Kontribusi Margin Ratio

Kontribusi Margin 2.313.017.176 - - Penjualan 13.456.836.740

17,19%

KM Ratio x Kenaikan Penjualan

17,19% x (13,456,836,740-13,057,974,579)

Rp. 68,558,736,-

1.439.733.454 - 1.371.174.718 =

Rp. 68,558,736,- (Pernbulatan)

Operating Laverage

Kontribusi Margin - 2.244.458.440 DOL - - -

Laba Bersih 1.371.174.718

- - 1.64 kali

Kenaikan Laba = DOL x % Kenaikan penjualan

% Kenaikan Laba = 1,64 x 3,05% 4,99 %

Kenaikan Laba = 4,99 % x 1.371.174.718 = Rp. 68,558,736,- (Pernbulatan)

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 146: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Lampiran Table 7. Perbandingan Hasil Proyeksi antara Metode Perusahaan dengan Metode yang disarankan

Keterangan

Penjualan Biaya Variable Laba Kontribusi Biaya Tetap Laba Bersih

Harga JualIM3 Biaya VariablelM3 Kontribusi MarginlM3 Kontribusi Margin Rati Volume Penjualan

Titik lmpas (Rp) Titik lmpas (unit) MOS (RP) MOS Ratio

Hasil Perusahaan

20,841,229,299 18,467,082,262 2,374,147,037

934,413,583 1,439,733,454

3,296,406 2,920,893

375,513 1 1.39%

6,322.41 0

8,202,658,020 2,488.364

12,638,571,279 60.64%

Hasil disarankan

13,604,052,083 11,255,420,212 2,348,631,871

908,898,417 1,439,733,454

3,521,597 2,913,621

607,976 17.26%

3,863.035

5,264,640,047 1,494.958

8,685,378,236 62.26%

Selisih +I-

7,237,177,216 7,211,662,050

25,515,166 25,515,166

0

(225,191: 7,272

(232,463: -5.87%

2,459.375

2,938,017,973 993.406

3,953,193,043 -1.62%

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 147: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Lampiran 9. Tahapan Analisa Biaya-Volume-Laba

Tahap 1 : Biaya Operasi Produk Moulding dan Produk \ieneer

diklasifikasikan menjadi Biaya Variable, Biaya tetap dan

Biaya Campuran.

Tahap 2 : Biaya Campuran dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya

variable dengan metode least square method program

Lotus 123.

Tahap 3 : Penyusunan RugiILaba Kontribusi Gabungan produk

Moulding dan produk Veneer. Kemudian dicari Harga

JualIM3 dan Biaya VariabldM3 gabungan, selanjut-nya

dihitung rata-rata kontribusi margin.

Tahap 4 : Perhitungan Titik lmpas produk mix dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

Total BT TI Mix (unit) =

HjlM3 - BVlM3

Total BT TI Mix (Rp.) =

BVlM3 1 -

HjlM3

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 148: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Tahap 5 : Perhitungan Titik lrnpas masing-masing produk dengan

rumus sebagai berikut :

O h Penjualan masing-masing produk x TI Mix

Tahap 6 : Perhitungan Batas Arnan Penjualan (Margin of

Safety) dengan rumus sebagai berikut :

MOS (Rp) = Realisasi Penjualan - Penjualan pada TI

Realisasi Penjualan - Penjialan pada TI MOS ('10) =

Realisasi Penjualan

Tahap 7 : Untuk mernprediksi biaya dan harga jual tahun 1996

menggunakan analisa kuantitatif yaitufime series (analisa

trend) dengan rnetode kuadrat terkecil program Lotus

123.

Tahap 8 : Perhitungan Titik lrnpas tahun 1996 dengan rumus seperti

tahap 4.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 149: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Tahap 9 : Perhitungan Anggaran Penjualan untuk mencapai target

laba tahun 1996 dengan rurnus sebagai berikut:

Total BT + Target Laba Anggaran Penjualan =

(Rp) BVlM3 1 -

Hj lM3

Total BT + Target Laba Anggaran Penjualan =

HJIM3 - BVlM3

Tahap10 : Perhitungan Batas Aman Penjualan (Margin of

Safety) tahun 1996 dengan rurnus sebagai berikut :

MOS (Rp) = Anggaran Penjualan - Penjualan pada TI

Anggaran Penjualan - Penjialan pada TI MOS (%) =

Anggaran Penjualan

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 150: 11. TINJAUAN PZJSTAKA - repository.sb.ipb.ac.idrepository.sb.ipb.ac.id/1248/5/R10-_05-_Hadi_Purwanto-_Bab2DST.pdf11. TINJAUAN PZJSTAKA A. KERANGKA TEORlTlS Menurut Sutojo, 1993 tujuan

Larnpiran Carnbar 3. Flow Of Production Process KlPKJ Cepu

KPH SUPLIERS .

VENEER PLANT

KILN OUT - PUT DRY YARD

PARQUET PLANT

http://www.mb.ipb.ac.id