11. permasalahan kesehatan remaja

42
PERMASALAHAN KESEHATAN REMAJA Bambang Hariyadi

Upload: noer-as

Post on 09-Feb-2016

91 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

PERMASALAHAN KESEHATAN REMAJA

Bambang Hariyadi

2

Antara lain :

1.Gangguan makan pada Remaja2. Kelainan ortopedi pada remaja 3.Masalah Seksual Remaja

PENDAHULUAN3

REMAJA MERUPAKAN KELOMPOK MASYARAKAT YANG HAMPIR SELALU DIASUMSIKAN DALAM KEADAAN SEHAT. PADAHAL BANYAK REMAJA YANG MENINGGAL SEBELUM WAKTUNYA AKIBAT KECELAKAAN, PERCOBAAN BUNUH DIRI, KEKERASAN, KEHAMILAN YANG MENGALAMI KOMPLIKASI DAN PENYAKIT LAINNYA YANG SEBENARNYA BISA DICEGAH ATAU DIOBATI. BANYAK JUGA PENYAKIT SERIUS AKIBAT PERILAKU YANG DIMULAI SEJAK MASA REMAJA CONTOHNYA MEROKOK, PENYAKIT MENULAR SEKSUAL, PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA, ALKOHOL, PSIKOTROPIKA, DAN ZAT ADIKTIF LAINNYA (NAPZA), HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS – ACQUIRED IMMUNODEFICIENCY SYNDROME (HIV-AIDS), KURANG GIZI, DAN KURANG BEROLAHRAGA.SEMUA INI, YANG AKAN MENCETUSKAN PENYAKIT ATAU KEMATIAN PADA USIA MUDA.

Gangguan makan pada remaja (putri)

4

Penampilan sangatlah penting bagi kaum remaja, penampilan fisik yang langsing sangatlah di idam-idamkan oleh setiap kaum wanita. Tetapi karena keinginan tersebutlah dapat menyebabkan ketidakstabilannya dalam pola makan atau di sebut pula gangguan makan.

Gangguan makan dibagi dalam 3 tiga tipe yakni anoreksia nervosa, bulimia nervosa dan gangguan makan yang tidak terdefinisi.

Anorexia Nervosa  ( melaparkan diri)

5

Penderitanya memiliki citra tubuh yang terdistorsi, walaupun mereka melakukan diet secara konstan dan tidak makan, mereka berpikir masih terlalu gemuk

sangat takut dirinya bertambah berat badan, ia akan mempertahankan rasa lapar secara ekstrim, bila ia merasa makan agak berlebihan maka ia akan segera memuntahkannya.

Anorexia Nervosa6

Beberapa Tanda dan gejalanya adalah :• Penurunan berat badan secara drastis• Diet ketat• Takut dirinya gemuk atau bertambah berat badan• Memperhitungkan secara detail kalori dan gizi• Cenderung untuk makan sendiri• Olahraga ketat• Rambut mudah rontok• Depresi• Siklus menstruasi tidak teratur• Anemia• Tekanan darah rendah

Bulimia Nervosa 7

Seseorang melakukan pesta makan besar-besaran dalam jangka waktu pendek, biasanya dua jam atau kurang dan kemudian mencoba untuk membatalkan pemasukan kalori yang besar dengan memuntahkan dengan sengaja.

Selanjutnya diet yang ketat atau berpuasa, melakukan latihan fisik yang berlebihan, atau mengkonsumsi obat atau suntikan pencahar untuk membersihkan tubuh.

Bulimia nervosa8

Bulimia nervosa adalah jenis gangguan makan dimana individu makan dalam jumlah melebihi porsi normal atau secara berlebihan, perilaku makan tersebut sebagai akibat individu kesulitan dalam mengontrol keinginannya untuk berhenti makan. Selanjutnya individu akan memuntahkan, atau makan obat pencuci perut karena khawatir akan obesitas.

Bulimia nervosa9

Beberapa gejala• Makan secara berlebihan• Diet dan olahraga berlebihan• Sering ke kamar mandi• Sering melakukan evaluasi diri terhadap berat tubuh• Sering memakai obat pencuci perut sebagai cara menurunkan berat badan• Gangguan dan sering sakit gigi• Dehidrasi• Depresi dan sering terjadi perubahan mood• Sering gembung atau sesak karena kekenyangan.

overeating compulsive juga dikenal dengan sebutan binge-eating disorder

merupakan bentuk dari perilaku makan dimana individu seperti kehilangan kontrol terhadap nafsu makan.

Tidak seperti gangguan bulimia, individu dengan gangguan overeating ini tidak melakukan kegiatan apapun untuk menguruskan badannya.

Akibatnya, kebanyakan individu dengan gangguan ini mengalami berat badan berlebihan (obesitas).

10

overeating compulsive juga dikenal dengan sebutan binge-eating disorder

11

Beberapa gejala ;• Makan berlebihan dari jumlah waktu makan orang secara normal• Makan dalam jumlah porsi yang lebih besar meskipun tidak lapar• Makan sampai kekenyangan• Lebih menyukai makan sendiri• Makan banyak yang tidak diimbangi dengan olahraga

Masalah Kesehatan fisik yang dihadapi selama remaja dapat mempengaruhi perkembangan tubuh, jika tidak diobati. Ada beberapa daerah anatomi, seperti tulang belakang, lutut dan pergelangan kaki

12

2. Kelainan ortopedi pada

remaja

Osgood-Schlatter

Osgood-Schlatter cedera atau berlebihan dari lutut yang menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit pada area di bawah lutut, di atas tulang kering.

Tendon patela dan jaringan lunak sekitarnya mendapat meradang, karena konstan menarik dari daerah di mana tendon bergabung di bawah lutut.

Biasanya, remaja yang aktif berpartisipasi dalam olahraga dan atletik, seperti sepakbola, basket, sepak bola, balet dan senam, cenderung untuk mendapatkan penyakit Osgood-Schlatter.

13

Osgood-Schlatter

Anak laki-laki usia sebelas menjadi lima belas dan perempuan usia 8-13 berada pada risiko yang lebih besar.

Alasan mengapa remaja mendapatkan masalah ini adalah bahwa tulang-tulang mereka tumbuh lebih cepat bila dibandingkan dengan tendon dan otot di usia ini dan karena ini meregangkan otot-otot dan tendon dan menjadi ketat.

Gejala-gejala dari Osgood-Schlatter adalah pembengkakan lutut, nyeri di bawah area lutut dan pincang.

15

Skoliosis rangka tubuh

kelengkungan tulang belakang.

75-85% kasus skoliosis merupakan idiofatik, yaitu kelainan yang tidak diketahui penyebabnya.

15-25% efek samping yang diakibatkan al : distrofi otot, sindrom Marfan, sindrom Down, dan penyakit lainnya.

16

Berbagai kelainan tersebut menyebabkan otot atau saraf di sekitar tulang belakang tidak berfungsi sempurna dan menyebabkan bentuk tulang belakang menjadi melengkung.

Lordosis Gangguan tulang

belakang melengkung ke belakang terlihat bongkok ke belakang.

tulang belakang penderita lordosis, akan tampak bengkok terutama di punggung bagian bawah .

 

17

Gejalanya berupa : •Sakit Punggung  •Nyeri di kaki •Perubahan dalam usus dan kandung kemih 

Kifosis Kelainan tulang belakang yang

bisa terjadi akibat trauma, gangguan perkembangan atau penyakit degenerative. 

Kifosis pada masa remaja juga disebut penyakit Scheuermann.

Penyebab dari penyakit Scheuermann tidak diketahui. 

Penyakit ini muncul pada masa remaja dan lebih banyak menyerang anak laki-laki.

 

18

Gejalanya berupa:•Nyeri punggung yang menetap tetapi sifatnya ringan•Kelelahan•Nyeri bila ditekan dan kekakuan pada tulang belakang•Punggung tampak melengkung•Lengkung tulang belakang bagian atas lebih besar dari normal.

19

3. masalah seksual remaja

a. Perilaku Seksual Remaja

20

Pemahaman ttg perilaku seksual remaja adalh PENTING, krn remaja merupakan masa peralihan dari perilaku seksual anak dewasa.

Kurang pemahaman sangat merugikan remaja & keluarga perkembangan penting

Kurang pemahaman disebabkan beberapa faktor-faktor ,al :- Adat istiadat

- Budaya

- Agama

- Kurang informasi

Dampak merugikan bagi remaja

Akibat kurang pemahaman terhadap perilaku seksual remaja dapat terjadi :

21

Hub seksual pd masa pubertas (80% L, 70% P), 20% memiliki partner 4/ lebih.

53% P usia 15-19th melakukan hub seksual, L 2x lipat. Bbrp kekerasan seksual dilakukan remaja kpd sebaya

atau anak lebih kecil (3-11 thn).Sebagian remaja mengalami kebingungan utk memahami apa yg boleh & tidak boleh.

Perilaku seksual remaja kurang sehat.

Pemahaman ilmu pengetahuan >< ilmu agama

Perkembangan seksual remaja : 1. Fisik (nyata) 2. Psikososial (bervariasi):

REMAJA : Ingin bersikap tidak

tergantung pada orang tua

Ingin mengembangkan ketrampilan scr interaktif dg kelompoknya

Mulai mempelajari prinsip2 etika

Ingin menunjukkan kemampuan intelektualnya

Mempunyai tgjwb pribadi & sosial

22

23Perkembangan perilaku seksual dipengaruhi a.l:

Perkembangan fisikPerkembangan psikisProses belajarSosio kultural

Aktifitas seksual, dapat terjadi :

Sentuhan seksualMembangkitkan gairah seksualSeks oralSeks analMasturbasiHubungan heteroseksual

Hubungan Seksual Remaja, sebagai gambaran :

AS : meningkat 1% tiap tahunnya, dampak: 40% remaja hamil

sebelum tamat sekolah menengah 50% abortus, 50% melahirkan

Penularan IMS terutama HIV/AIDS

24 Faktor berpengaruh: Saat pubertas, tdk

memahami perubahan yg dialaminya

Kontrol sosial kurang tepat (terlalu ketat/ longgar)

Frekuensi pertemuan dg pacar >> & tanpa kontrol

Kondisi keluarga Kontrol ortu kurang Status ekonomi Korban pelecehan

seksual

25

Faktor berpengaruh (lanjutan) : Tekanan teman sebaya Penyalahgunaan NAPZA hilang kontrol karena tdk

tahu batas boleh-tidak boleh Merasa sudah saatnya Keinginan menunjukkan

cinta kepada pasangan Penerimaan aktifitas

seksual pasangan Menunjukkan kegagahan &

kemampuan fisik Peningkatan rangsangan

seksual akibat peningkatan kadar hormon reproduksi

26

Saran pencegahan masalah perilaku seksual remaja :Pendidikan seksual scr holistik & terpadu perlu

diberikan kepada anak sedini mungkin, dan juga kepada ortu & konselor

Perlu perubahan pemahaman masy trhadap seksualitas dari kaku fleksibel

Kepedulian masy thdp seks yg aman & sehat perlu ditingkatkan.

b. Kehamilan Remaja27

Kehamilan & mjd ortu pd masa remaja Risiko medis & psikososial pd ibu (remaja) dan bayinya.

• Kondisi fisiologis

• Kondisi psikososial intrinsik remaja

• Resiko kehamilan

• Kondisi keluarga kurang baik

Faktor sosiodemografi,al :• Kemiskinan • Pendidikan <<

Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada wanita usia antara 14 – 19 tahun baik melalui proses pra nikah atau nikah. Hal masa depan pun menjadi masalah misalnya malu terhadap teman, lingkungan dan juga masa remaja yang sudah musnah.

Selain itu ketidakstabilan emosi dan ekonomi juga sangat mempengaruhi apalagi, jika hal ini terjadi pada keluarga yang kurang mampu. Maka akan terjadi penolakan terhadap anak yang nanti dilahirkan.

28

Masalah remaja Faktor2:

29 Perubahan biologik & psikologik Institusi pendidikan : ortu & guru, kurang

siap memberi info yg benar & tepat waktu Perbaikan gizi usia menarche lebih cepat

pola tradisional : kawin muda Kemajuan teknologi arus informasi sulit

diseleksi Kemajuan pembangunan, pertumbuhan

penduduk, transisi industri urbanisasi perubahan tata nilai

Kurangnya pemanfaatan sarana penyaluran gejolak remaja aktifitas jasmani <<

30

Gejala masalah: Hub seks pranikah Remaja tdk siap mengatasi kehamilan aborsi,

kekejaman pd bayi, masalah perawatan anak, konsekuensi sosial, beban ekonomi

Ketakutan yg tidak wajar Ggn kesehatan akibat ketidak tahuan, kurangnya kendali

diri, dan kurangnya bimbingan Tingkat kebugaran rendah Lambatnya prestasi OR derajat kesegaran jasmani pd

remaja

Hamil usia remaja risiko komplikasi ibu & anak, al:

31 Anemia Abortus Lahir prematur Kematian perinatal Perdarahan pd tindakan operatif obstetrik

Hamil usia remaja, pengaruh pada: Perawatan anak Pendidikan anak Pengembangan fisik & mental anak Kehidupan sosial keluarga

32

KTD & Akibatnya

Perilaku seks pranikah Kehamilan tak diharapkan (KTD)

1. Mempertahankan kehamilan2. Mengakhiri kehamilan (Aborsi)

Risiko:• Fisik• Psikis• Sosial• Ekonomi(Baca Referensi)

KURANGNYA PENGETAHUAN MENGENAI HUBUNGAN SEKSUAL.

DARI JUMLAH REMAJA YANG HAMIL PADA PRA NIKAH DAPAT DISIMPULKAN BAHWA BANYAK REMAJA MASIH MINIM PENGETAHUANNYA AKAN HUBUNGAN SEKSUAL.

PENGETAHUAN YANG SETENGAH-SETENGAH JUSTRU LEBIH BERBAHAYA KETIMBANG TIDAK TAHU SAMA SEKALI.

PENGETAHUAN YANG SETENGAH-SETENGAH TIDAK HANYA MENDORONG REMAJA UNTUK MENCOBA-COBA, TAPI JUGA MENIMBULKAN SALAH PERSEPSI.

komunikasi orang tua – anak berperan penting bagi pemantauan perilaku anak di masyarakat.

orangtua dapat memasukkan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan dan apa konsekuensinya kalau dilanggar.

Kepercayaan dari orang tua akan membuat mereka merasa lebih bertanggung jawab.

33

c. Gay, Lesbian & Biseksual pada Remaja

34GLB HIV/AIDSRemaja GLB = remaja lain ≠ orientasi seksual penolakan dari keluarga, teman, sekolah, dan masyarakat luas.Sering mendapat kekerasan verbal, fisik, seksual lari dari rumah, DO sekolah tinggal di jlnn, prostitusi, penyalahgunaan obat, depresi, bunuh diri, IMS.DSM IV (1994) : homoseksual bukan ggn jiwa, tapi disebut sbg ssorg yg mengalami distres nyata & menetap akibat orientasi seksualnya, dan digolongkan pd ggn seksual.PPDGJ III (1993) : homoseksualitas dicantumkan sbg ggn ego distonik, digolongkan pd kategori ggn psikologis & perilaku yg bhub dg perkembangan dan orientasi seksual.

35

Remaja GLB sebagian besar sama dengan kelompok heteroseksual dalam perjuangannya pada masa remaja. 

Walaupun berhadapan dengan penolakan orang tua, pemimpin agama dan teman-teman yang tentu tidak dapat menerima perilaku homoseksualitas. 

Remaja pada umumnya menyembunyikan perasaan seksualitas dari teman dekat dan keluarga sehingga makin terisolasi.

faktor genetik : homoseksual36

Penelitian orientasi homoseksual telah terbukti diantara kembar identik, kembar heterozigot dan saudara kandung.  Penelitian angka kejadian homoseksual pada kembar identik lebih tinggi (48-66%) dibandingkan kembar heterozigot. Hal ini menunjukkan bahwa faktor genetik memegang peranan penting, walaupun bukan satu-satunya penyebab.

Faktor Hormonal37 keseimbangan hormone androgen sebelum dan

saat dewasa ada kontribusi pd homoseksualHormon androgen prenatal diperlukan untuk perkembangan genitalia eksternal laki pada fetus dengan genetik laki.Pada kasus yang dikenal sebagai Congenital Adrenal Hyperplasia (CAH) yaitu suatu kondisi dimana secara congenital terdapat defek dari suatu enzim sehingga terjadi produksi hormon androgen secara berlebihan. Jika CAH terjadi pada fetus perempuan, maka akan menyebabkan terjadinya maskulinisasi pada bayi perempuan itu.

Teori-teori Psikososial. Beberapa teori perkembangan orientasi homoseksual menghubungkan dengan pola asuh, trauma kehidupan dan tanda-tanda psikologis individu.

38

Freud dalam Wilson (2003) hubungan buruk dengan ayah dan memiliki ibu yang sangat dekat dengan dirinya homoseksual

Beiber dan Socrarides dalam  Wilson (2003) melaporkan bahwa banyak kaum homoseksual mempunyai ibu yang dominan, overprotektif dan ayah yang lemah, bermusuhan dan bahkan tidak ada. Mereka berpendapat bahwa hubungan dengan orangtua seperti ini dapat menyebabkan rasa bersalah dan kecemasan yang mendorong mereka menjadi homoseksual.

39Orientasi seksual: gambaran menetap dr gairah emosi & seksual ssorg thdp sesama jenis, lawan jenis, atau kedua jenis kelamin.Identitas jenis kelamin: ssorg yg dari lahirnya sudah diketahui L/P, biasanya tampak jelas pd usia 3 tahunHomoseksual: ssorg yg mengalami bangkitan emosi & sesksual thdp sesama jenis kelamin Gay istilah utk L, Lesbian istilah utk P.Heteroseksual: ssorg yg mengalami bangkitan emosi & seksual trhdp lawan jenisBiseksual: individu yg melakukan aktifitas homoseksual & heteroseksual secara menetap selama satu periode kehidupan

Beberapa terminologi :

40

Transeksual: ssorg yg menolak jenis kelamin badaniahnya, tidak peduli ia dibesarkan sbg pria/wanita. Disebutkan juga bhw ’jenis kelamin fisik’nya bertentangan dg ‘jenis kelamin psikologik’nya.

Transvestitisme: keadaan ssorg yg mencari rangsangan & pemuasan seksual dg memakai pakaian & berperan sbg ssorg dari jenis kelamin yang berlainan.

In the closet : penolakan dari perasaan homoseksual atau biseksual ke dunia luar.

Miss waria thailand Nong Poy

41

Permasalahan remaja GLB Umumnya sama dg remaja heteroseksual:

MerokokPenyalahgunaan obatCemas, depresi, bunuh diriKekerasanMeninggalkan rumahMasalah di sekolahIMS