11. bab i
DESCRIPTION
Latar BelakangTRANSCRIPT
-
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kondisi perindustriaan saat ini mulai memasuki era dimana teknologi
menjadi tumpuan utama proses produksi yang modern. Teknologi mengenai
perindustrian sudah sangat berkembang seiring munculnya jenis-jenis mesin
produksi dengan kemampuan dan spesifikasi yang mampu mengakomodasi
berbagai macam kebutuhan industri saat ini. Namun sebaik apapun mesin-mesin
produksi yang ada tidak akan dapat terhindar dari sebuah kerusakan, karena pada
dasarnya tidak ada produk yang tidak mengalami kerusakan. Untuk mengatasi
masalah kerusakan inilah diperlukan peran manusia sebagai creator dan operator
aktivitas pemeliharaan bagi sebuah industri. Peran manusia ini dipupuk melalui
proses pembelajaran yang diberikan oleh sebuah institusi pendidikan, oleh karena
itu Institut Teknologi Harapan Bangsa sebagai lembaga pendidikan turut
memberikan sumbangsih agar terciptanya sumber daya manusia yang
berkompeten di dunia industri modern melalui program pembelajaran Kerja
Praktek.
Kerja Praktek adalah salah satu program pembelajaran bagi mahasiswa
untuk mengaplikasian ilmu dan mempelajari kondisi nyata yang terjadi didunia
industri. Salah satu industri di Indonesia yang berperan penting dalam
pembangunan Negara adalah PT SEMEN GRESIK (Persero). PT SEMEN
GRESIK (Persero) adalah industri yang bergerak dalam pembuatan semen sebagai
bahan baku bangunan pada umumnya. PT SEMEN GRESIK (Persero) memiliki
beberapa anak perusahaan yang bertujuan untuk membantu proses bisnis utama
PT SEMEN GRESIK (Persero) salah satunya adalah PT Industri Kemasan Semen
Gresik. PT Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG) adalah anak perusahaan PT
SEMEN GRESIK (Persero) memproduksi kantong-kantong kemasan semen.
-
Bab I Pendahuluan I-2
Berdasarkan kebutuhannya PT IKSG memproduksi dua jenis kantong
semen yaitu:
1. Sewn Kraft, kantong semen ini dijahit dengan benang pada kedua
ujungnya dan dilengkapi dengan sebuah katup yang dapat menutup
sendiri.
2. Pasted Kraft, kantong semen ini direkatkan dengan lem pada ujungnya
dan dilengkapi dengan sebuah katup yang dapat menutup sendiri.
3. Sewn Woven Kraft, kantong semen ini dilaminasi dengan polypropylene
woven yang dijahit di kedua ujungnya.
Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab dalam produksi kemasan semen, PT
IKSG dituntut untuk menghasilkan kantong-kantong kemasan dengan kualitas
yang tinggi dan mampu melindungi semen dari kondisi apapun, oleh karena itu
diperlukan proses produksi yang terkendali dan berproduktivitas tinggi. Salah satu
aktivitas yang mendukung proses produksi yang produktif adalah pemeliharaan
mesin-mesin di lantai produksi. Aktivitas pemeliharaan mesin menjadi salah satu
proses kritis dikarenakan berdampak besar pada proses produksi. Dalam
pelaksanaan pemeliharaan mesin diperlukan maintenance schedule yang akan
menjadi panduan dan proyeksi kerusakan yang dapat dicegah oleh kegiatan
pemeliharaan yang telah dijadwalkan.
Dalam kegiatan produksi di PT IKSG memiliki tiga jenis mesin yang
dibagi ke dalam beberapa line produksi diantaranya:
1. Mesin Tuber, mesin ini digunakan untuk mengolah raw material (kraft)
menjadi tube kantong semen.
2. Mesin Bottomer, mesin ini berfungsi untuk membuat bottom dari tube
pasted kraft.
3. Mesin Jahit, mesin ini berfungsi untuk menjahit ujung dari tube kantong
semen.
Mesin Tuber dan Bottomer tersebut dibagi ke dalam 5 line produksi
kantong kemasan semen yang pada masing-masing line memiliki jenis mesin
Tuber dan Bottomer yang berbeda sehingga kegiatan pemeliharaan pada setiap
mesin sangatlah berbeda. Line 3 adalah line yang memproduksi pasted kraft
-
Bab I Pendahuluan I-3
dengan alat produksi yang digunakan adalah mesin Tuber 645M dan Bottomer
713B-2. Sebagai alat produksi kantong kemasan yang modern, mesin Tuber 645M
dan Bottomer 713B-2 menjadi alat produksi yang sangat penting bagi PT IKSG,
namun tingginya frekuensi downtime mengakibatkan produksi di line 3 menjadi
tidak teratur, kondisi ini dipengaruhi oleh jadwal kegiatan pemeliharaan yang
kurang efektif. Penyusunan jadwal pemeliharaan yang dilakukan oleh Divisi
Pemeliharaan PT IKSG dilakukan secara generalisasi tanpa melakukan
pendekatan waktu kerusakan per komponen kritis, selain itu iso pemeliharan yang
dilakukan hanya bersifat objektif dengan metode checklist sehingga hasil yang
diperoleh tidak akurat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengetahui waktu kedatangan kerusakan pada
komponen kritis agar frekuensi kerusakan mesin dapat diminimalisir
melalui penjadwalan preventive maintenance?
1.3 Tujuan Kerja Praktek
Tujuan umum dari dilaksanakannya kerja praktek ini dilaksanakan untuk
memenuhi tujuan-tujuan sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi beban satuan kredit semester (SKS) yang harus
ditempuh sebagai persyaratan akademis di Departemen Teknik Industri
Institut Teknologi Harapan Bangsa.
2. Sebagai sarana untuk mendapatkan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan yang lebih luas yang belum didapatkan di perkuliahan.
3. Mengamati secara langsung proses produksi dari suatu industri.
4. Memahami kondisi nyata yang terjadi di dunia kerja.
Penulisan laporan kerja praktek disesuaikan dengan kegiatan yang dilakukan
selama periode kerja praktek berlangsung.
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam kerja praktek di PT Industri
Kemasan Semen Gresik ini adalah:
-
Bab I Pendahuluan I-4
1. Mengusulkan perbaikan cara penyusunan jadwal pemeliharaan.
1.4 Pembatasan Masalah
Untuk memperoleh hasil analisis yang akurat, maka penulis menentukan
beberapa batasan masalah, diantaranya:
1. Observasi dilakukan selama periode awal Juli-akhir Juli.
2. Observasi hanya ditujukan pada line 3 dengan jenis mesin Tuber 645M
dan Bottomer 713B-2.
3. Hanya lima komponen kritis yang diobservasi pada setiap mesin.
4. Data utilitas mesin yang dianalisa adalah mesin Tuber 645M dan
Bottomer 713B-2.
5. Data biaya pemeliharaan tidak direkapitulasi.
1.5 Asumsi
1. Kerusakan komponen berada pada lokasi yang sama.
1.6 Waktu dan Tempat Kerja Praktek
Masa kerja praktek ini dilakukan pada:
Waktu : 3 Juni 26 Juli 2014.
Kerja : Senin sd. Jumat pukul 07.00 16.00 WIB (Istirahat pukul 12.00
13.00 WIB).
Tempat: PT Industri Kemasan Semen Gresik, Ds. Socorejo Kec. Jenu
Kab. Tuban Jawa Timur 62352.
1.7 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian bertujuan untuk memudahkan penulis dalam
melakukan pengumpulan data terkait. Pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif
dilakukan dengan beberapa cara seperti berikut:
1. Observasi ke lantai produksi dengan tujuan mengumpulkan data sebagai
berikut:
-
Bab I Pendahuluan I-5
a. Profil perusahaan.
b. Data machine hour dari mesin Tuber 645M dan Bottomer 713B-2.
c. Data spesifikasi mesin.
2. Melakukan tanya jawab dengan operator dan kepala seksi pemeliharaan
mesin beserta staf yang ada.
Dalam menyusun metodologi penelitian penulis melakukan beberapa langkah
seperti:
a. Observasi
Selama melakukan kerja praktek, penulis melakukan observasi dengan
mengelilingi pabrik serta menanyakan masalah yang sering terjadi di lantai
produksi.
b. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil observasi, penulis melakukan identifikasi masalah
yang terjadi di lantai produksi.
c. Menentukan Topik
Hasil dari identifikasi masalah adalah topik yang akan diangkat menjadi
laporan kerja praktek sehingga penulis dapat berhubungan langsung dengan
departemen yang bertanggung jawab terhadap masalah tersebut.
d. Menentukan Rumusan Masalah
Setelah mendapatkan topik kerja praktek, penulis menentukan rumusan
masalah sebagai jawaban dari masalah yang terjadi di perusahaan
e. Tujuan Laporan Kerja Praktek
Mengembangkan ilmu yang telah di dapat selama di bangku kuliah serta
membantu perusahaan dalam menyusun jadwal pemeliharaan.
f. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data yang terkait
dengan masalah yang terjadi di perusahaan.
g. Pengolahan Data dan Analisis
Berdasarkan hasil pengumpulan data, penulis melakukan pengolahan
data dengan suatu metode tertentu dengan analisis gunam mendapatkan
keputusan yang terbaik.
-
Bab I Pendahuluan I-6
h. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dan Saran adalah hasil yang didapat dari pengolahan data
dan analisis dengan tujuan mendaptakan keputusan yang terbaik dengan
pemberian saran.
OBSERVASI
IDENTIFIKASI MASALAH
MENENTUKAN TOPIK
MENENTUKAN RUMUSAN MASALAH
TUJUAN LAPORAN KERJA PRAKTEK
PENGUMPULAN DATA
PENGOLAHAN DATA dan ANALISIS
KESIMPULAN dan SARAN
Gambar 1.1 Bagan Metodologi Penelitian
-
Bab I Pendahuluan I-7
1.8 Sistematika Penyajian
Sistematika penulisan laporan kerja praktek adalah sebagai berikut:
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, batasan masalah, metode dan teknik pengumpulan data, serta
sistematika penyajian.
2. BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang konsep-konsep dasar dan teori mengenai
pemeliharaan mesin dan metode-metode penyusunan jadwal pemeliharaan.
3. BAB III TINJAUAN PERUSAHAAN
Bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan PT IKSG yang
mencakup profil, struktur organisasi dan detail produk.
4. BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
Bab ini berisi data-data hasil rekapitulasi yang akan diolah dengan
metode tertentu sebagai pemecahan dari masalah yang terjadi.
5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data,
sehingga outcome yang paling optimal dapat diaplikasikan sebagai sarana
pemecahan masalah yang terjadi serta saran yang berguna untuk
memberikan gambaran kepada perusahaan dari sudut pandang pihak ketiga.