REPUBLlKAo Senin o Se/asa o Rabu o Kamis o Jumat • Sabtu o Minggu

2 3 4 5 6 7 8 9 ~ 11 12 13 14 15 1617 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

OJan OPeb • Mar OApr OMei OJun OJul OAgs OSep OOkt ONov ODes

SEMUA YATERGANTUNGD- iSe

Psikolog Sosial, Retno Hanggarani NininDosen Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran

D i Indonesia, profesi motivator danseminar-seminar motivasi me-mang belum lama berkembang.Meski demikian, kini sudahbanyak pembicara dan seminar

yang berusaha membakar motivasi dan se-mangat orang untuk sukses.

Budaya orang Asia yang cenderung tidakmenonjolkan diri, sedikit banyak berpengaruhterhadap sikap hidup sehari-hari, Hal ini jugamemengaruhi bagaimana orang secara terbukamengakui dirinya berambisi menginginkansesuatu, lebih dari orang lain. Walaupunberbagai faktor dari luar bisa diciptakanuntuk mengubah seseorang, tetapi kuncinyatetap ada pada diri sendiri.

Seberapa besar pengaruh seminar motivasibagi perkembangan potensi diri?

Hal itu sangat bergantung pada seberapabesar seseorang membuka diri untuk dipenga-ruhi oleh orang lain atau dipengaruhi oleh isidari suatu seminar. Di dalam diri kita, sebe-narnya motivasi terletak di dalam diri masing-masing, tidak bisa dimasuki atau dipengaruhibegitu saja oleh faktor eksternal.

Namun, ketika seseorang menginginkandirinya berubah maka pengaruh itu pun bisamasuk. Seberapa besar pengaruh seminarsemacam ini, kuncinya adalah seberapa ter-buka, seberapa ingin, dan seberapa besar ke-

___ mauan seseoran untuk mengubah dirin a.p ng umas Onpad 2011

Kalau kita mengikuti seminar, kegiatan itu"hanya" merupakan satu langkah untuk mem-beri pengaruh positif. Juga salah satu contohyang memberi gambaran bahwa motivasi bisadiubah atau ditingkatkan.

Jadi, kegiatan itu bisa berpengaruh besarbagi seseorang yang memang ingin mengubahdirinya. Dan, sebaliknya, kegiatan seperti itutidak bisa berpengaruh apa-apa bagi oranglain yang tidak memiliki keinginan untukmelakukan perubahan pada dirinya.

Adakah usia yang dianggap paling pas untukmengikuti seminar motivasi?

Pertama, kita harus memahami betulbahwa perkembangan psikologis manusia re-latif tidak berhenti selama ia masih hidup danmemiliki "kesadaran". Kedua, kematanganpsikologis seseorang tidak terikat pada ke-matangan biologisnya maupun angka usianya.

Jadi, sebenarnya tidak ada usia yang bisadibilang paling pas untuk mengikuti seminar-seminar motivasi. Tolok ukur yang perlu digu-nakan untuk menentukan saat yang tepat bisadilihat dari apakah dia merasa ingin atauperlu meningkatkan motivasinya. Juga jika iasedang mencari cara untuk meningkatkan mo-tivasinya.

Perlukah ada upaya-upaya khusus agar in-formasi yang diterima benar-benar efektif?

Kalau seminarnya hanya berhubungandengan menambah pengetahuan atau infor-masi, wajar kalau kemudian mudah dilu-pakan. Karena, pengetahuan biasanya akantersimpan di memori dan akan berebut tempat

dengan isi-isi memori lain yang ada di kepala.Isi memori yang benar-benar bermakna

pada dasarnya akan diprioritaskan untuk di-ingat oleh seseorang. Sementara itu, isi mem-ori yang dirasa tidak terlalu bermakna akanhilang secara bertahap dan digantikan olehhal-ha 1lain.

Kalau kita mendatangi seminar yang berisisugesti yang menyentuh aspek "kesadarantentang suatu nilai kehidupan" maka ketikakita merasa nilai itu penting, kit a akan men-dasarkan perilaku pada nilai-nilai tersebut.Jika itu yang terjadi, pengulangan oleh pihaklain sebenarnya tidak mutlak. Karena, akantergambar melalui perilaku sehari-hari.

Seberapa pentinq.klta menentukan tujuanyang jelas sebelum ikut seminar ini?

Tentunya hal ini sangat bergantung padaniat orang yang mengikuti motivasi. Adakalanya benar-benar niat, ada kalanya hanyaiseng semata. Kalau kita memang niat inginberubah, biasanya akan ada dorongan dalamdiri untuk membuat perubahan nyata selepasseminar. Tapi, kalau hanya iseng, ya kemung-kinan hanya rasa senang yang akan. didapat.

Tidak semua orang memiliki akses untuk ikutseminar. Adakah kesempatan lain untukmeningkatkan motivasi diri?

Inspirasi bisa datang dari mana saja. Buku,seminar, film, cerita sahabat, atau pemandan-gan alam sekitar. Bedanya, biasanya adalahteknik dalam mengomunikasikan pesan inspi-ratif tersebut.

Kalau kebetulan memang tidak memilikiakses untuk ikut seminar yang biasanya mem-butuhkan biaya, nggak ada salahnya kita per-banyak berinteraksi sosial atau menjalin relasidengan orang-orang yang kehidupannya di-warnai semangat untuk mengoptimalkanpotensi diri.

• setyanavidita livikacansera ed: wulan tunjung palupi