10988-34684-1-pb
DESCRIPTION
keandalanTRANSCRIPT
7/21/2019 10988-34684-1-PB
http://slidepdf.com/reader/full/10988-34684-1-pb 1/7
31
“USULAN PERBAIKAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN
KOMPONEN KRITIS PADA MESIN CONVEYOR DENGAN
MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMANT
DI PT. SUMBER DJANTIN”
Septiana VirgiawanProgram Studi Teknik Industri
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
ABSTRACT - PT. Sumber Djantin is one of the
manufacturing industries located in Kalimantan
Barat, Jalan Khatulistiwa, Siantan Tengah
Pontianak Utara. This company is engaged in the
processing of rubber that produce refined products
such as Crumb Rubber. Problems often occur in the
PT. Sumber Djantin is the engine that is often
damaged, especially on the conveyor
machine. The
problem that arises is the damage that occurs
suddenly in one of the components contained in the
conveyor machine that resulted in the cessation of the
production process for a while so it can affect
revenues and will result in losses to the company, if
this is allowed to be protracted, the company would
suffer losses in terms of both time and cost.
To resolve this problem, PT. Sumber Djantin
requires the determination of the optimal time
interval by using the Age Replacement method for
scheduling the replacement of critical components on
the conveyor machine for downtime minimizing and
optimizing engine maintenance costs and regularperiodic maintenance activities that includes the
time.
Pareto diagram can be seen from the critical
component that is often damaged bearing component
with a statistical distribution pattern that is used is
weibull distribution. Based on the research that has
been done using the Age Replacement method results
of data processing to determine scheduling of
preventive replacement interval is the most optimal
at 12-day intervals with the value of the smallest
downtime and component reliability level above 90%
in the amount of 0.9481 with the total cost the
company will be issued by Rp.96.927.363 themaintenance cost savings are obtained if the
company did reimbursement policies on the
prevention of bearing components are scheduled in
the amount of Rp. 20.801.231,- or 18.62%
.Compared with before using scheduling by using
Age Replacement method.
Keywords: Age Replacement, Reliabillity, Preventive
Maintenance, Conveyor, Bearing
1. Pendahuluan
PT. Sumber Djantin merupakan salah satu industri
manufaktur yang terdapat di Kalimantan Barat, tepatnyadi Jalan Khatulistiwa, Siantan Tengah Pontianak Utara
yang berdiri pada tahun 1940, perusahaan ini bergerak
di bidang pengolahan karet yang menghasilkan produk
olahan berupa Crumb Rubber , dimana proses
produksinya berjalan dengan sistem continue atausecara terus-menerus dengan mesin beroprasi selama 8
jam dalam satu hari kerja,
PT. Sumber Djantin dalam menjalankan bisnisnya
tidak terlepas dari permasalahan, diantaranya masalah
maintenance. Perusahaan telah menerapkan manajemen
perawatan preventive maintenance berupa kegiatan
fisik seperti memeriksa keadaan mesin dan
membersihkan kotoran atau debu. Namun dalam hal
replacement terhadap komponen, perusahaan lebih
bersifat corrective maintenance.
Pada PT. Sumber Djantin, mesin yang sering
mengalami kerusakan adalah pada mesin conveyor.
Permasalahan yang muncul adalah kerusakan yang
terjadi secara tiba-tiba pada salah satu komponen yang
terdapat pada mesin conveyor yang mengakibatkan
terhentinya proses produksi untuk beberapa saat
sehingga dapat mempengaruhi pendapatan dan akan
mengakibatkan kerugian pada perusahaan, apabila halini dibiarkan secara berlarut-larut, maka perusahaan
akan mengalami kerugian baik dari segi waktu maupun
biaya.
Untuk menyelesaikan permasalahan ini maka PT.
Sumber Djantin memerlukan interval waktu yang
optimal untuk menentukan penjadwalan penggantian
pencegahan komponen kritis yang terdapat pada mesin
conveyor .
Berdasarkan keterangan di atas maka dalam
penelitian ini adalah menentukan interval waktu yang
optimal untuk melakukan penjadwalan penggantianpencegahan terencana komponen kritis yang terdapat
pada mesin conveyor dengan menggunakan metode agereplacement dengan harapan dapat meminimumkan
downtime dan dapat mengoptimalkan biaya perawatan
secara berkala dan teratur.
2. Teori Dasar
Pengertian Perawatan
Menurut Daryus (2007) pemeliharaan atau
perawatan dalam suatu industri merupakan salah satu
faktor penting dalam mendukung proses produksi. Oleh
karena itu proses produksi harus didukung olehperalatan yang siap bekerja setiap saat dan handal.
Untuk mencapai hal itu maka peralatan-peralatan
penunjang proses produksi ini harus mendapatkanperawatan yang teratur dan terencana.
7/21/2019 10988-34684-1-PB
http://slidepdf.com/reader/full/10988-34684-1-pb 2/7
32
Hubungan Reliability, Time To Failure PDF, dan
Failure RateMenurut Lewis (1987) dalam metode
Nonparametric data dari pengujian atau pengalaman
operasi diplot langsung , tanpa ada upaya untuk
menyesuaikan data tersebut untuk distribusi tertentu .
Hubungan Reliabilty, Time To Failure PDF dan Failure
Rate merupakan cara untuk mengetahui keandalan,
waktu rata-rata menuju kerusakan dan laju kerusakan
tanpa menyesuaikan data dalam distribusi tertentu, cara
ini disebut metode Nonparametric.
Persamaan dalam metode Nonparametric untuk mencari nilai keandalan, fungsi padat probabilitas dan
laju kerusakan yaitu :
1. Keandalan :
R ( ) = (1)
2. Fungsi padat Probabilitas :
( ) =( )( )
(2)
3. Laju Kerusakan :λ(t) =
( )( )(3)
Pola Distribusi Data dalam Keandalan/ ReliabilityMenurut Ben Daya (2009) Setiap mesin memiliki
karakteristik kerusakan yang berbeda-beda. Sejumlahmesin yang sama jika dioperasikan dalam kondisi yang
berbeda akan memiliki karakteristik kerusakan yang
berbeda. Bahkan mesin yang sama juga jika
dioperasikan dalam kondisi yang sama akan memiliki
karakteristik kerusakan yang berbeda. Dalammenganalisa perawatan ada beberapa jenis distribusi
yang umum dipakai yaitu distribusi normal,
eksponensial dan weibull.
Pola distribusi data dalam Keandalan/ Reliability antara
lain:
1. Pola Distribusi Eksponensial
2. Distribusi normal
3. Pola Distribusi Weibull
Identifikasi Dan Parameter Distribusi
Dapat dilakukan dalam dua tahapan yaitu
identifikasi distribusi awal dan estimasi parameter
1. Nilai Tengah Kerusakan ( Median Rank)
F(t)= ,
,
(4)
2. Index Of Fit
r = ∑ . ∑ ∑
∑ ∑ ∑ ∑(5)
Perhitungan identifikasi awal untuk masing-
masing distribusi adalah :
1. Distribusi Normal (6)a. Xi = ti
b. Yi =Zi ф (F(ti)) =μ
σ
c. Nilai Zi = ф (F(ti)) =μ
σdidapat dari
tabel standarized normal probabilities
2. Distribusi Eksponensial (7)
a. Xi = ln tib. Yi=ln (1/1-F(ti)
3. Distribusi Weibull (8)
Xi = ln ti
)F(t i1
1lnlnyi
Pengujian Goodness of Fit Test Distribusi Weibull Menurut Ebilling (1997) pengujian goodness of
fit test distribusi weibul digunakan untuk mengetahuidata yang ada mengikuti pola distribusi weibull atau
tidak. Salah satu metode pengujian yang digunakan
adalah dengan metode Mann’s test . Langkah-langkah
dalam metode Mann’s test untuk pengujian distribusi
weibull adalah sebagai berikut:
a. Menentukan hipotesis :
Ho : Data kerusakan berdistribusi weibull
H1 : Data kerusakan tidak berdistribusi weibull
a. Hitung selang waktu antar kerusakan (ti)
b. Tentukan nilai (α) (tingkat kesalahan), (n)
(banyaknya data pengamatan), dan (r)
(banyaknya data pengamatan yang tidak
tersensor).c. Menghitung nilai (k 1) dan (k 2) dengan
menggunakan rumus :
k 1 =2
r(9)
k 2 =2
1r (10)
d. Menghitung nilai Zi masing-masing dengan
menggunakan rumus:
25,0n
5,0i1lnlnZ i (11)
a. Menghitung nilai Mann (Mi) masing-masingdengan menggunakan rumus:
i1ii ZZM (12)
b. Menghitung nilai Mann (M) dengan
menggunakan rumus :
1k
1i i
2
1r
11k i i
1
Mk
Mk
M)ln-(ln
)ln-(ln
ti1ti
ti1ti
(13)
c. Membandingkan nilai M dengan nilai F tabel
yang disesuaikan dengan derajatkebebasan.apabila nilai M < Fα;v1;v2 maka Ho
diterima.
Estimasi Parameter
Estimasi parameter dilakukan dengan
menggunakan metode Maximum Likelihood Estimator
(MLE). Estimasi untuk masing masing parameter adalah
1. Distribusi Normal (14)
Parameternya adalah dan
= = ∑
= ( )
2. Distribusi Eksponensial (15)Parameternya adalah
= /
7/21/2019 10988-34684-1-PB
http://slidepdf.com/reader/full/10988-34684-1-pb 3/7
33
r = n = jumlah kerusakan
T= total waktu kerusakan
3. Distribusi Weibull (16)
22
ii
iiii
x xn
y x y xnb
β = b
nxb
nya ii
/ aexp
Mean Time To Failure (MTTF)Adalah nilai yang diharapkan dari suatu
kerusakan dengan didefinisikan oleh probability densit
function (PDF)
= ∫ tf (t )dt ∞
(17)
Perhitungan nilai MTTF untuk masing-masing
distribusai adalah
1. Distribusi Normal : MTTF = μ (18)2. Distribusi Eksponensial : MTTF = 1
λ (19)
3. Distribusi Weibull : MTTF = θ Г 1 +β
(20)
Model Penentuan Interval Waktu Penggantian
Pencegahan Optimal ( Age Replacement)Pada metode Age Replacement ini, tindakan
penggantian pencegahan dilakukan pada saatpengoperasian telah mencapai umur yang telah
ditetapkan yaitu tp.
Metode ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1 Model Age Replacemant
Sumber : Jardine (1993)
Total downtime per unit waktu untuk penggantian
pencegahan pada saat tp didenotasikan dengan D (tp)
yakni : ( Jardine, 1993)
( ) =
Total ekspektast downtime per siklus = T . R(tp) +T . (1 − R(tp))
Ekspetasi panjang siklus = tp + T . R(tp) +(M(tp) + T ). (1 − R(tp))
Dengan demikian downtime per waktu adalah
( ) = . ( ) .( ( ))
. ( ) ( ) .( ( ))(21)
Dimana :
D(tp) = Total downtime per unit waktu untuk
penggantian preventif
tp = panjang dari siklus (interval waktu) preventif
Tf = downtime yang terjadi karena penggantian
kerusakan. (waktu yang diperlukan untuk penggantian
komponen karena kerusakan)
Tp = downtime yang terjadi karena kegiatan
penggantian pencegahan. (waktu yang diperlukan untuk
penggantian komponen karena tindakan preventif)
R(tp) = Probabilitas terjadinya penggantian pencegahan
pada saat tp.M(tp) = Waktu rata-rata terjadinya kerusakan jika
penggantian pencegahan dilakukan pada saat tp..
Sedangkan dalam memecahkan masalah penentual
waktu yang optimal bagi penggantian pencegahan yang
optimal digunakan metode Age Replacement dengancriteria optimalisasi biaya down time.
Perhitungan yang digunakan dalam metode Age
Replacement ini adalah sebagai berikut:
C(t ) = ( ) [ ( ) ]
( ) ∫ ( )(22)
Dimana :
( ) = biaya total perawatan= biaya pemeliharaan pencegahan
( ) = tingkat keandalan komponen
= biaya perbaikan kerusakan[1 − ( ) ] = fungsi padat probabilitas
tp = interval waktu pemeliharaan
dilakukan
∫ ( ) = nilai laju kerusakan komponen.
3. Metodologi Penelitian
7/21/2019 10988-34684-1-PB
http://slidepdf.com/reader/full/10988-34684-1-pb 4/7
Perumusan Masalah
Penentuan Tujuan Penelitian
Observasi
Studi Litera tur
Pengolahan Data
• Perhitungan Non Parametik Komponen Mesin Co
• Identifikasi Komponen Kritis pada mesin conveyo• Pengujian Pola Distribusi Dengan Menggunakan
(kuadrat terkecil)
• Uji Kesesuaian Distribusi (Goodness of Fit Test) DKerusakan Pada Komponen Bearing
• Perhitungan Para meter Distribusi dengan Metode Estimation (MLE)
• Perhitungan MTTF( Mean Time To Failure )
• Pernentuan Interval Waktu Penggantian Pencega Optimal Dengan kriteria Minimasi Downtime
• Perhitungan Biaya Penggantian Kaena KerusakanPencegahan (Cp)
• Perhitungan Total Biaya Perawatan Penggantian
Replacement Dengan Kriteria Meminimumkan Bi
• Peerbandingan Total Biaya Perawatan Saat Ini(Se
Penggantian Pencegahan Terencanan) dan Usulan
Metode Age Replaceme nt .
Pengumpulan Da ta
• Data mesin dan peralatan
• Data kerusakan mesinconveyor
• Data waktu perbaikan komponen
• Data waktu antar kerusakan komponen
• Data biaya penggantian komponenkritis
• Data biaya tenaga kerja
• Data biaya berhenti produksi
Mulai
Analisa dan Pembahasan
Kesimpulan dan saran
Selesai
Gambar 2. Diagram Alir Pen
4. Hasil Penelitian
Perhitungan Non Parametik Kom
Perhitungan nonparametik Reli
To Failure PDF, Rate Failure (λ) dib
mengetahui hubungan ketiganya yang
dalam bentuk grafik dengan mengggu
(2) dan (3).
Adapun contoh perhitungan nonsalah satu komponen pada mesin conve
sebagai berikut :
Komponen Bearing
– ti ( ) = 75 – 61 = 14
R(5) = = 0,9375
F(5) = = 0,0009
λ(5) = = 0,0010
Dengan perhitungan yang sama
parametik Reliability (R), Time To F
Rate Failure (λ) untuk setiap komp
pengamatan dapat dilihat pada lampir
(D), dan (E) dimana dapat digambark
sebagai berikut :
veyor
r etode Least Square
istribusi Data Waktu Antar
aximum Likelihood
han Age Replacement Yang
(Cf) dan Penggantian
encegahan Age
aya Perawatan belum Melakukan
Dengan Menggunalam
litian
ponen
bility (R), Time
uat adalah untuk
divisualisasikan
akan rumus (1),
parametik pada yor dapat dilihat
maka nilai non
ailure PDF, dan
nen pada setiap
n (A), (B), (C),
n dengan grafik
Gambar 3 Perhitungan Reliabili
Gambar 4 Perhitungan Timemesin conveyor
Gambar 5 Perhitungan Fail
conveyor Gambar (3) (4) dan (5) dap
ketiga, yang menggabungka
Time To Failure PDF, dan R
komponen menunjukkan dioperasi komponen maka tin
akan semakin menurun hal i
time to filure PDF dan failu
time to failure PDF semak
maka jarak antar kerusakan
interval waktunnya dan pada
lama mesin beroperasi mak
semakin meningkat.
Pemilihan Komponen KritiDari pencatatan data ya
komponen yang bersifat kr
diagram pareto sebagai berik
Gambar 6 Diagram Pareto Pe
Mesin Conveyor
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
1,2
0 500 1000
0
0,5
1
1,5
0
0,005
0,01
0,015
0,02
0,025
0 8 9
1 8 7
2 9 1
3 9 7
5 1 2
6 3 3
7 6 2
42,4719,35 17,74 7,53
42,47
61,8379,57
87,10 93,55
0
50
100
150
34
itykomponen mesin Conveyor
To Failure PDF komponen
ure Rate komponen mesin
at dilihat bahwa hubungan
n antara Reliability (R),
te Failure (λ) pada setiap
ana semakin lama waktu gkat keandalan komponen
i dapat dilihat pada grafik
re rate dimana pada grafik
in lama mesin beroperasi
akan semakin kecil setiap
grafik failure rate semakin
a laju kerusakannya akan
ng ada, dapat dirumuskan
itis dengan menggunakan
t.
milihan Komponen Kritis Pada
1500
Bearing
Rantai Gigi
Conveyor Belt
Gear
Motor
Rebusser
Motor Rebusser
Gear
conveyor belt
Rantai Gigi
Bearing
9 0 1
1 0 4 8
1 1 9 5
1 3 5 1
bearing
Rantai
Gigi
Conveyor
Belt
Motor
Rebusser
6,45 6,45
00,00
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
Frek
uen
si
ke…
7/21/2019 10988-34684-1-PB
http://slidepdf.com/reader/full/10988-34684-1-pb 5/7
7/21/2019 10988-34684-1-PB
http://slidepdf.com/reader/full/10988-34684-1-pb 6/7
36
Perhitungan ini dilakukan untuk menghitung
total biaya perawatan komponen bearing pada saat
komponen mengalami kerusakan dan pada saat
komponen melakukan aktivitas penggantian pencegahan
(Age Replacement) dengan menggunakan rumus (22).
Contoh perhitungan total biaya perawatan pada
komponen bearing:
(5) =
Rp.9.381.200 0,9998 + Rp.15.967.100 x 0,0002
5 + 0,9998+ 5 0,0002
= . 1.876.856,−Hasil perhitungan menunjukan bahwa biaya yang
optimal sesudah menerapkan metode age replacement
pada interval waktu 12 hari dengan nilai downtime
sebesar 0,00885Tabel 3 Rekapitulasi Interval Waktu Penggantian dan Total
Biaya Perawatan Pada Komponen Bearing
Perbandingan Total Biaya Perawatan Saat ini
(Sebelum Menerapkan Pengantian Pencegahan
Terencana) dan Usulan Apabila Menerapkan
Metode Age Replacement1. Perhitungan Total Biaya Perawatan Saat ini
Pada Komponen Bearinga. Perawatan akibat terjadinya kerusakan (Cf))
untuk satu kali penggantian RP. 1.365.049,-
b. Frekuensi Kerusakan
Selama 1januari 2011 s/d 31 desember 2014
kerusakan pada komponen bearing terjadi
sebanyak 79 kali.
c. Total Biaya Perawatan Saat Ini
= 79 x Rp. 1.365.049,-
= Rp. 107.838.880,-
2. Perhitungan Total Biaya Perawatan Usulan
Berdasarkan Metode Age Replacement Pada
Komponen Bearinga. Perawatan akibat penggantian pencegahan (Cp)
untuk satu kali penggantian Rp. 828.439,- .
b. Jumlah penggantian komponen bearing
a) Jumlah operasi mesin pada tanggal 1 januari 2011
s/d 31 desember 2014 sebanyak 1400 harib) Jumlah penggantian
1400
12
= 116,667 = 117
c) Total biaya perawatan usulan
= 117 x Rp. 828.439,-
= Rp. 96.927.363,-
Dari hasil perhitungan diatas maka penghematan
biaya perawatan pencegahan apabila menerapkan
metode age replacement adalah sebesar :
( .107.838.880,−) − ( .96.927.363,− )= . 10.911.517,−
Apabila dikonvrsikan dalam persen (%) maka
penghematan biaya yang akan diterima perusahaan
adalah sebesar :Rp. 10.911.517, −
Rp. 107.838.880, − x 100 = 10,12 %Rekapitulasi total biaya perawatan saat ini
(sebelum menerapkan penggantian pencegahan) dan
usulan dengan metode age replacement pada
komponen bearing.Tabel 4 Rekapitulasi Total Biaya Perawatan Saat ini (Sebelum
Menerapkan Penggantian Pencegahan) dan Usulan Dengan
Metode Age Replacement .
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dan
pembahasan yang dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:.
1. Komponen Mesin Conveyor yang sering mengalami
kerusakan adalah komponen bearing. Oleh karena
itu komponen bearing disebut sebagai komponenkritis.
2. Dari perhitungan index of fit pola distribusi waktu
antar kerusakan pada komponen bearing mengikuti
pola distribusi weibull dengan nilai index of fit (r)sebesar 0.965
3. Dari perhitungan penentuan paramaeter dengan
metode MLE (Maximum Likelihood Estimator) yang
mengikuti pola distribusi weibull nilai dari β(parameter bentuk) sebesar 6,349 dan parameter Ɵ
(parameter skala) sebesar 19,0407
4. Dari Perhitungan Nilai MTTF (Mean Time To
Failure) yang mengikuti pola distribusi weibull rata-
rata waktu antar kerusakanya adalah sebesar
17,70404 atau 18 hari
5. Dari perhitungan interval waktu penggantian
pencegahan pada komponen Bearing berdasarkankriteria minimasi downtime dengan menggunakan
metode Age Replacement., nilai total downtime
minimum dari interval waktu untuk melakukan
penggantian pencegahan komponen bearing yang
paling optimal adalah setiap interval waktu hari ke-
12 dengan tingkat keandalan sebesar 0,9481.
6. Dari perhitungan total biaya penggantian
pencegahan pada komponen bearing berdasarkan
kriteria minimasi biaya dengan menggunakan
metode Age Replacement penjadwalan penggantian
pencegahan komponen bearing yang optimal adalah
sebesar Rp. 96.927.363,-
7. Perbandingan biaya penggantian komponen sebelumdan sesudah dilakukan penjadwalan optimal
penggantian pencegahan terencana dengan
menggunakan metode age replacement adalah
sebesar Rp.10.911.517,- atau terjadi penghematan
sebesar 10,12 %
Referensi
[1]. Ben Daya, Mohamed. 2009. Maintenance
Management and Engineering Handbook, London
: Springer.[2]. Daryus, Asyari. 2007. Diktat Kuliah Manajemen
Pemeliharaan Mesin. Universitas Darma Persada,
Jakarta.
7/21/2019 10988-34684-1-PB
http://slidepdf.com/reader/full/10988-34684-1-pb 7/7
37
[3]. Ebeling, Charles E, 1997. An Introduction to
Reliability and Maintanainability Engineering. Mc
Graw Hill, Singapore, Ltd.
[4]. Jardine, A. K. S. 1997 Maintenance Replacement
and Reliabillity, Canada Pittman Publishing
Company.
[5]. Lewis, E.E. 1994. Introduction to Reliability
Engineering. Second Edition. John Wiley & Sons,
LTD.
BiografiSeptiana Virgiawan lahir di Mempawah 09 september
1991. Anak keduadari Asep Mahmoed Noer dan
Nurhayati. Penulis memulai pendidikan dasar di SDN
03 Pontianak Timur dan lulus pada tahun 2003,
kemudian melanjutkan pendidikan menengah pertama
di Mtsn 1 Pontianak, lulus pada tahun 2006. Penuliskemudian melanjutkan pendidikan menengah atas di
SMAN 08 Pontianak dan lulus pada tahun 2009. Penulis
melanjutkan pendidikan perguruan tinggi pada tahun
2009 dan diterima menjadi mahasiswa Universitas
Tanjungpura pada Program Studi Teknik Industri,Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik.