i

UPAYA PENINGKATAN EFISIENSI PENYIMPANAN DAN DISTRIBUSI OBAT MELALUI DISKUSI KELOMPOK KECIL + UMPAN BALIK DAN KALAKARYA + PERBAIKAN SISTEM

ADMINISTRASI DI DAERAH LUWU

Tesis

Untuk memenuhi persyaratan

mencapai derajad S2

Program Studi Ilmu Kesehatan MasyarakatMinat Utama Manajemen dan Kebijakan Obat

Diajukan oleh :

YASIR TABA

15391 / III - 2 / 2591 / 00

Kepada

Program Pasca SarjanaUNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA 2007

xii

INTISARI

Latar Belakang: Pengelolaan obat merupakan hal yang sangat penting dalam mendukung pelaksanaan sistem pelayanan kesehatan di tingkat Puskesmas. Salah satu bagian dari proses pengelo laan adalahpenyimpanan. Sistim penyimpanan harus diperhatikan karena dapatmempengaruhi rendahnya mutu obat dan mutu pelayanan. Selain itupendistribusian juga merupakan hal yang perlu diperhatikan. Berbagai macam sistim penyimpanan obat antara lain dengan sistim first in first out (FIFO) dengan meletakkan obat yang datang lebih dahulu di rakpenyimpanan bagian depan dan obat yang baru tiba ditempatkan padabagian belakang dari rak tersebut. Tujuannya adalah agar obat yangdisimpan dapat bermutu dan bermanfaat, penggunaan ruanganpenyimpanan lebih efisien, pencatatan lebih baik dan alur distribusi lancar dan terkendali.Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh diskusikelompok kecil diikuti umpan balik dan pelatihan kalakarya disertaiperbaikan sistim administrasi terhadap petugas pengelola obat dipuskesmas dalam upaya meningkatkan efisiensi penyimpanan dandistribusi obat.Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental dengan analisis pre-post dengan menggunakan kontrol secara kualitatif dan kuantitatif. Hasilnya dianalisis secara statistik menggunakan uji t dan uji anova.Subjek Penelitian: Lokasi penelitian adalah 18 puskesmas di daerahluwu, kemudian dibagi menjadi tiga kelompok. Dua kelompok diberiperlakuan dan 1 kelompok dijadikan kontrol. Sasaran penelitian adalah petugas pengelola obat sebanyak 90 responden terdiri dari 18 orangpetugas gudang obat puskesmas, 18 orang petugas kamar obat dan 54 orang petugas pustu dengan mengamati pencatatan dan pelaporan 7indikator obat. Selain itu untuk mengukur Pengetahuan petugas pengelolaobat digunakan kuesioner dengan empat kelompok pertanyaan yakniperencanaan, pengadaan, penyimpanan dan distribusi obat. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode DKK+UB dapat meningkatkan prosentase catatan penggunaan 7 indikator obat(Paracetamol, Tetracyclin, Cotrimoxazole 480 mg, CTM, Amoxicillin 500 mg, Antacida Doen dan Antalgin) yakni 60,12 % dengan nilai signifikan pada peningkatan pengetahuan p=0,00 dimana p<0,05. Metode kalakarya + PSA dapat meningkatkan prosentase catatan penggunaan 7 indikator obat yakni 44,61% dengan nilai signifikan pada peningkatan Pengetahuan p=0,00 dimana p<0,05. Jika dibandingkan dengan kelompok kontrol hanya sekitar 11,09 % dengan nilai signifikan pada peningkatan Pengetahuanrata-rata p=0.34 dimana P>0,05.Kesimpulan: Kedua metode tersebut diatas DKK+UB maupun Kalakarya + PSA terbukti dapat meningkatkan efisiensi penyimpanan dan distribusi obat di puskesmas .

xiii

ABSTRACT

Background: Drug management is an important factor in theimplementation of health service system at the health center. One aspect of drug management process is storage. Storage system requiresattention because it can affect quality of drugs and service. Besides,distribution is also an important aspect, that needs attention. A lot of drug storage systems has been introduced, one of which is first in first out (FIFO) system by putting drugs received earlier at the front side of storage shelves and drugs received later at the back side of storage shelves. From this way drugs stored can be of good quality and beneficial, use of storage space more efficient, drug recording better and distribution can be smooth running and controllable.Objective: The objective of the study was to find out effect of small group discussion with feedback and on the job training, improvement ofadministration system to staff of drug administration at the health center in efforts to improve efficiency of drug storage and distribution. Method: The study was experimental with post test analysis using control qualitatively and quantitatively. The result was analyzed statistically using t test and anova test.Subject of study: The study was carried out at 18 health centers at Luwu which were divided into 3 groups; 2 as experiment and 1 as control. Target of study were as many as 90 respondents consisting of 18 staff of drug store room at the health center, 18 staff of drug room and 54 staff of secondary health center by observing the recording and reporting of 7 drugs indicators. Meanwhile, questionnaires were used to evaluate drug knowledge to staff by asking questions on planning, procurement, storage and distribution of drugs.Result: Small group discussion method with feedback affectedpercentage of 7 drug indicator use recording ; i.e. Paracetamol,Tetracyclin, Cotrimoxazole 480 mg, CTM, Amoxicillin 500 mg, AntacidaDoen and Antalgin as much as 60.12% with significant value at improved quality of knowledge with p=0.00 whereby p<0.05. On the job training method and improvement of administration system affected as much as 44.61% with significant value at improved quality of knowledge withp=0.00 whereby p<0.05. If compared with control group with percentage of 7 drug indicator use recording, only as much as 11,09% affected with improvement value on the average of knowledge with p=0.34 wherebyp>0.05.Conclusion: Both administration with improvement system and smallgroup discussion with feedback method could improve efficiency of drug storage and distribution at the health center.