106866710-analisis-kanonik
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS MULTIVARIAT
PRAKTIKUM 4
ANALISIS KORELASI KANONIK
Asisten 1: Erica Fera Juwita (0810953036)
Asisten 2: Mahardika Dwi J (0810950050)
Oleh :
Nama : Dinda Rinai Vivit Senja
NIM : 0910950031
Tanggal praktikum : 8 Mei 2012
LABORATORIUM STATISTIKA
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
PERMASALAHAN
Data yang digunakan untuk analisis korelasi kanonik dalam tugas
ini adalah data dari skripsi Faishal Fadli Jurusan Ekonomi Pembangunan,
Fakultas Ekonomi, Universitas Brawijaya. Judul skripsi “Fenomena
Disintermediasi Perbankan Berpotensi Menyebabkan Penurunan
Investasi dan Pendapatan Nasional”.
Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah
fenomena disintermediasi yang muncul dalam perbankan dapat berpotensi
menyebabkan penurunan dalam investasi dan pendapatan nasional.
Indicator yang digunakan untuk mengukur disintermediasi adalah Loan to
Deposit Ratio (LDR) dan Non Performing Loan (NPL). Sedangkan untuk
investasi menggunakan Investasi Dalam Negeri (IDN) dan untuk
Pendapatan Nasional menggunakan Produk Domestik Bruto (PDB).
Variable – variable yang digunakan antara lain adalah :
1. Dependent variable, selanjutnya disebut variable terikat adalah :
a. Variable Y1 adalah produk domestik bruto (PDB)
Menggunakan data Produk Domestik Bruto total keseluruhan
dari 9 sektor lapangan usaha atas dasar harga konstan.
b. Variable Y2 adalah investasi dalam negeri (IDN)
Menggunakan data Penanaman Modal Dalam Negeri Total
keseluruhan dari 9 sektor lapangan usaha yang telah disetujui
oleh pemerintah.
2. Independent variable selanjutnya disebut variable bebas adalah
variable – variable yang diduga secara bebas berpengaruh terhadap
variable terikat Y1 (PDB) dan Y2 (IDN). Variable bebas disebut
sebagai variable X, yakni terdiri dari :
a. Variable X1 adalah Loan to Deposit Ratio (LDR)
Menggunakan data Loan to Deposit Ratiooo berdasarkan
kinerja terhadap likuiditas Bank Umum
b. Variable X2 adalah Non Performing Loan (NPL)
Menggunakan data Non Performing Loan Bank Umum
berdasarkan jenis penggunaan.
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh
fenomena disintermediasi yang muncul dalam perbankan terhadap investasi
dan pendapatan nasional.
a. Produk Domestik Bruto (PDB)
Table 1. Produk Domestik Bruto (Milyar Rp)
Tahun
Periode
triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4
2001 35849.4 36119.5 36389.6 36659.7
2002 37032.6 37343.9 37655.1 37966.4
2003 38389.9 38746 39102.2 39458.4
2004 38068.5 37726.2 37383.9 37041.6
2005 36825.9 36534.2 36242.5 35950.8
2006 36099.4 35983.8 35868.3 35757.7
2007 35533.2 35272.3 36049.1 35680.3
2008 35523.5 33253.5 - -
Sumber : Bank Indonesia (diolah)
b. Investasi Dalam Negeri (IDN)
Table 2. Penanaman Modal Dalam Negeri (Milliar Rp)
Tahun
Periode
triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4
2001 17077 15078.4 13079.8 11081.2
2002 9226.9 7286 5345.1 3404.3
2003 8626.6 9552 10475.4 11399.8
2004 6749.7 5444.3 4138.9 2833.6
2005 5408.8 5655.7 5902.5 6149.4
2006 4227.7 3607.1 2986.5 2366
2007 2077.2 7428.1 8482.8 3130.2
2008 5858.3 5623.1 - -
Sumber : Bank Indonesia (diolah)
c. Loan to Deposit Ratio (LDR)
Table 3. Loan to Deposit Ratio Bank Umum (persen)
Tahun
Periode
triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4
2001 44.2 45.1 44.87 45
2002 39.22 39.39 41.49 43.52
2003 44.4 46.01 47.34 48.86
2004 49.64 52.18 53.82 55.32
2005 56.67 57.63 59.01 59.28
2006 57.79 58.53 58.91 58.43
2007 57.8 59.56 60.52 62.47
2008 64.23 67.91 - -
Sumber : Bank Indonesia (diolah)
d. Non Performing Loan (NPL)
Table 4. Non Performing Loan Bank Umum (persen)
Tahun
Periode
triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4
2001 12 11.55 11.57 12.1
2002 12.8 12.43 11.46 9.63
2003 8.25 8.16 8 8.03
2004 8.22 7.67 6.97 6.35
2005 5.83 6.97 8.73 8.47
2006 9.13 8.93 8.73 8.13
2007 6.73 6.6 6.2 5.2
2008 4.63 4.27 - -
Sumber : Bank Indonesia (diolah)
Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah model regresi
simultan Seemingly Unrelated Regression (SUR) dan Granger
causality test.
Data di atas kemudian dianalisis dengan Analisis Korelasi Kanonik
dengan menggunakan software SPSS 17.0.
METODOLOGI
Analisis Korelasi Kanonik menggunakan makro SPSS. Software yang
digunakan adalah SPSS 17.0.
Langkah analisis korelasi kanonik :
1. Membuka software SPSS 17.0
2. Memasukkan data variable PDB(Y1), IDN(Y2), LDR(X1), dan
NPL(X2) dalam kurun waktu 2001 triwulan pertama sampai
dengan 2008 triwulan kedua.
Baris 1 adalah data PDB(Y1), IDN(Y2), LDR(X1), dan NPL(X2)
tahun 2001 triwulan pertama, sedangkan baris ke 30 adalah data
PDB(Y1), IDN(Y2), LDR(X1), dan NPL(X2) tahun 2008 triwulan
kedua.
3. Melakukan analisis korelasi kanonik dengan menggunakan makro
SPSS, yaitu dengan cara Klik File > New > Syntax
4. Menuliskan syntax di bawah ke dalam windows SPSS Statistics
Syntax Editor. MANOVA Y1 Y2 MANOVA LDR NPL WITH
PDB IDN
/PRINT = ERROR(SSCP COV COR)SIGNIF
(HYPOTH EIGEN DIMENR)
/DISKRIM = RAW STAN ESTIM COR ALPHA(1.0).
5. Run untuk mendapatkan output.
HASIL ANALISIS DAN INTERPRETASI
Output Analisis Korelasi Kanonik yang dihasilkan oleh software SPSS 17.0
untuk permasalahan di atas adalah sebagai berikut :
1. Fungsi kanonik - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Eigenvalues and Canonical Correlations
Root No. Eigenvalue Pct. Cum. Pct.
Canon Cor. Sq. Cor
1 2.49014 92.26721 92.26721
.84468 .71348
2 .20869 7.73279 100.00000
.41553 .17266
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Raw canonical coefficients for DEPENDENT variables
Function No.
Variable 1 2
PDB .00067 -.00040
IDN .00009 .00025
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Raw canonical coefficients for COVARIATES
Function No.
COVARIATE 1 2
LDR -.19253 .10575
NPL -.32898 .66294
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - -
Interpretasi :
Fungsi kanonik yang terbentuk sebanyak dua fungsi kanonik karena
banyaknya fungsi kanonik yang terbentuk mengikuti jumlah minimal
variable dalam setiap himpunan variable. Himpunan variable independent
terdiri dari dua variable yaitu LDR dan NPL. Sedangkan himpunan variable
dependent terdiri dari dua variable, yaitu PDB, dan IDN. Jadi,
Banyak fungsi kanonik = min (2,2) = 2
Berdasarkan pada output SPSS dengan menggunakan analisis korelasi
kanonik, maka fungsi kanonik yang terbentuk adalah :
Fungsi pasangan kanonik pertama
1 = -0.19253X1 -0.32898X2
1 = 0.00067Y1 + 0.00009Y2
Dengan korelasi kanonik 1 = 0.84468, artinya fungsi kanonik
pertama menerangkan keragaman total sebesar 84.4468%.
Fungsi pasangan kanonik kedua
2 = 0.10575X1 + 0.66294X2
2 = 0.00040Y1 + 0.00025Y2
Dengan korelasi kanonik 2 = 0.41553, artinya fungsi kanonik
kedua menerangkan keragaman total sebesar 41.553%.
Batasan besarnya koefisien proporsi keragaman dapat dikatakan bisa
digunakan untuk menerangkan keragaman total adalah bersifat relative,
sebagai acuan cukup baik yaitu lebih besar dari 50%. Dengan demikian
fungsi kanonik pertama yang lebih baik dalam menerangkan keragaman
total karena lebih besar dari 50%, yaitu sebesar 84.468%.
2. Uji signifikansi korelasi kanonik
2.1 Uji signifikansi secara bersama – sama - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Multivariate Tests of Significance (S = 2, M = -1/2, N = 12 )
Test Name Value Approx. F Hypoth. DF
Error DF Sig. of F
Pillais .88614 10.74002 4.00
54.00 .000
Hotellings 2.69883 16.86769 4.00
50.00 .000
Wilks .23705 13.70071 4.00
52.00 .000
Roys .71348
Note.. F statistic for WILKS' Lambda is exact.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Interpretasi :
Berdasarkan pada output SPSS dengan menggunakan analisis korelasi
kanonik, terlihat nilai signifikansi F untuk prosedur Pillais, Hotellings,
Wilks, dan Roys kurang dari α=0.05. Jadi, apabila digabung secara bersama
– sama fungsi kanonik pertama dan fungsi kanonik kedua akan signifikan
dan dapat dianalisis lebih lanjut.
2.2 Uji Individu - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Dimension Reduction Analysis
Roots Wilks L. F Hypoth. DF
Error DF Sig. of F
1 TO 2 .23705 13.70071 4.00
52.00 .000
2 TO 2 .82734 5.63476 1.00
27.00 .025
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Interpretasi :
Berdasarkan pada output SPSS dengan menggunakan analisis korelasi
kanonik, terlihat nilai signifikansi F untuk fungsi kanonik pertama sebesar
0.000 , dan untuk fungsi kanonik kedua sebesar 0.025. Nilai signifikansi F
masing - masing fungsi kanonik kurang dari α=0.05 sehingga fungsi
kanonik pertama signifikan secara individu, demikian pula dengan fungsi
kanonik kedua. Jadi, fungsi kanonik pertama dan kedua dapat dianalisis
lebih lanjut.
3. Canonical Weight
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Standardized canonical coefficients for DEPENDENT variables
Function No.
Variable 1 2
PDB .87659 -.52575
IDN .33279 .96647
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Standardized canonical coefficients for COVARIATES
CAN. VAR.
COVARIATE 1 2
LDR -1.53468 .84296
NPL -.77834 1.56845
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Interpretasi :
Dari nilai Canonical Weight, dapat digunakan untuk melihat korelasi
terkuat pada variable Y maupun pada variable X, berdasarkan tabel
standardized canonical coefficient for Dependent variables dapat diketahui
pada pasangan fungsi kanonik pertama korelasi yang terkuat pada variabel
PDB, yaitu sebesar 0.87659,kemudian diikuti oleh variable IDN dengan
korelasi sebesar 0.33279. Pada pasangan kedua korelasi terkuat pada
variable IDN, yaitu sebesar 0.96647, kemudian diikuti oleh variable PDB
dengan korelasi sebesar -0.52675.
Berdasarkan tabel standardized canonical coefficient for Covariate, dapat
diketahui pada pasangan kanonik pertama korelasi yang terkuat pada
variable LDR, yaitu sebesar -1.53468, kemudian diikuti variable NPL
dengan korelasi sebesar -0.77834. Sedangkan pada pasangan kanonik
kedua korelasi yang terkuat pada variable NPL, yaitu sebesar 1.56845,
kemudian diikuti oleh variable LDR sebesar 0.84296.
Oleh karena itu :
Pasangan fungsi kanonik pertama
Berdasarkan pada output SPSS dengan menggunakan analisis korelasi
kanonik dapat diketahui urutan kontribusi variable – variable
independent terhadap variable kanonik pertama adalah NPL, LDR. Hal
ini berarti dari kelompok variable dependent, variable NPL paling
berpengaruh terhadap penurunan investasi dan pendapatan nasional.
Urutan kontribusi variable – variable dependen terhadap variable
kanonik adalah PDB, IDN.
Bobot kanonik variable – variable independent bertanda negative yang
menyatakan bahwa semakin tinggi NPL dan LDR akan menurunkan
PDB dan IDN. Atau dengan kata lain, fenomena disintermediasi
perbankan menyebabkan penurunan investasi dan pendapatan nasional.
Pasangan fungsi kanonik kedua
Berdasarkan pada output SPSS dengan menggunakan analisis korelasi
kanonik dapat diketahui urutan kontribusi variable – variable
independent terhadap variable kanonik kedua adalah LDR, NPL. Hal
ini berarti dari kelompok variable dependent, variable LDR paling
berpengaruh terhadap penurunan investasi dan pendapatan. Urutan
kontribusi variable – variable dependen terhadap variable kanonik
adalah IDN,PDB.
Bobot kanonik variable – variable independent bertanda positif yang
menyatakan bahwa semakin tinggi LDR dan NPL akan meningkatkan
IDN dan menurunkan PDB. Atau dengan kata lain, fenomena
disintermediasi perbankan menyebabkan peningkatan investasi dan
penurunan pendapatan nasional.
4. Canonical loading
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Correlations between DEPENDENT and canonical variables
Function No.
Variable 1 2
PDB .94552 -.32558
IDN .51435 .85758
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Correlations between COVARIATES and canonical variables
CAN. VAR.
Covariate 1 2
LDR -.89577 -.44452
NPL .48143 .87648
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Variance in covariates explained by canonical variables
CAN. VAR. Pct Var DEP Cum Pct DEP Pct Var
COV Cum Pct COV
1 36.89304 36.89304
51.70872 51.70872
2 8.33804 45.23108
48.29128 100.00000
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Interpretasi :
Nilai Canonical loading dapat dihitung dari korelasi antara kontribusi
variable kanoniknya. Semakin besar nilai loading mencerminkan
semakin dekat hubungan fungsi kanonik yang bersangkutan dengan
variable asal.
Pasangan fungsi kanonik pertama
- U1 dengan nilai loading terbesar yaitu -0.89577 terdapat pada
variabel LDR.
- V1 dengan nilai loading terbesar yaitu 0.94552 terdapat pada
variable PDB.
Dengan demikian dapat disimpulkan terjadi hubungan yang erat
antara LDR dengan PDB.
Pasangan fungsi kanonik kedua
- U2 dengan loading terbesar yaitu 0.87648 terdapat pada variable
NPL
- V2 dengan loading terbesar yaitu 0.85758 terdapat pada variable
IDN
Dengan demikian dapat disimpulkan terjadi hubungan yang erat
antara NPL dan IDN.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis korelasi kanonik dengan software SPSS 17.0
didapatkan kesimpulan :
Terbentuk dua fungsi kanonik dalam permasalahan ini, yaitu
Fungsi pasangan kanonik pertama
1 = -0.19253X1 -0.32898X2
1 = 0.00067Y1 + 0.00009Y2
Dengan korelasi kanonik 1 = 0.84468,
Fungsi pasangan kanonik kedua
2 = 0.10575X1 + 0.66294X2
2 = 0.00040Y1 + 0.00025Y2
Dengan korelasi kanonik 2 = 0.41553
Fungsi kanonik pertama yang lebih baik dalam menerangkan
keragaman total
Urutan kontribusi variable – variable independent terhadap variable
kanonik pertama adalah NPL, LDR, sedangkan urutan kontribusi
variable – variable dependen terhadap variable kanonik adalah
PDB, IDN. Bobot kanonik variable – variable independent
bertanda negative, sedangkan Bobot kanonik variable – variable
dependent bertanda positif.
Jadi, semakin tinggi NPL dan LDR akan menurunkan PDB dan
IDN. Atau dengan kata lain, fenomena disintermediasi perbankan
menyebabkan penurunan investasi dan pendapatan nasional.