HEMATOPOESISNining Sri WuryaningsihFK UKDWOktober, 2012

Sellularitas Prenatal & postnatalHematopoietic growth factorsDifferensiasi sel2 darahEritropoesisTrombopoesisGranulopoesisLympopoesisEvaluasi aktivitas hematopoesisSitokinTUJUAN

Cakupan hematologi : 1. struktur, fungsi, komponen selluler dan volume darah 2. hubungan sel2 darah dengan plasma 3. hubungan fungsi & sifat sel2 darah dengan komponen plasma Darah : 1. 6 8 % BB tubuh & pria > wanita 2. 45 60 % terdiri dari sel2 darah 3. produksi & degradasi sel2 darah dalam keseimbangan.PENDAHULUAN

Sel darah berasal dari sel induk pluripotensial berdeferensiasi menjadi : 1. sel induk limfoid : seri limfoid dan sel plasma 2. sel induk multi potensial non limfoid ( myeloid ) : eritrosit, granulosit, monosit dan trombosit.

Pembentukan sel2 darah : 1. Janin : jaringan mesoderm 2. Bayi / neonatus : hati, limpa dan sumsum tulang 3. Dewasa : ss. tulang pipih, vertebra, humerus, femur proksimal

The Four Phases of the cell generative cycleMG0G1 - Nucleus contains diploid DNAS - Period of DNA replicationG2 - Nucleus contains tetraploid DNAM - Period of mitosisG0 - Resting tate, has potential for divisionGENERATION TIME TIME FROM ONE MITOSIS TO THE NEXT

factors

Efektivitas tergantung keseimbangan dalam : - proliferasi - maturasi - produksi - metabolisme - cadangan zat2 yang dibutuhkan - oksigenisasi - pembentukan hemoglobin & destruksi

SRE pada dewasa eritropoesis pada kondisi khusus.

Hormon yang berpengaruh terhadap eritropoesis 1. meningkatkan eritropoesis : EPO, prolaktin, laktogen plasenta 2. memacu produksi & aktivitas EPO : androgen 3. menghambat eritropoesis : estrogen ERITROPOESIS

ERITROPOETIN / EPO ( erythropetic stimulating factor ) : hormon yang secara langsung aktivitas ss. tulang & sangat sensitive terhadap perubahan oksigen jaringan. Kadar oksigen jaringan ditentukan : 1. aliran darah 2. kadar Hb & saturasi oksigen Hb, afinitas oksigen terhadap Hb Hipoksia jaringan ginjal sekresi eritrogenin oleh ginjal Eritrogenin + eritropoetinogen ( protein plasma ) EPO Fungsi EPO : 1. mempercepat pembelahan sel & maturasi 2. mempermudah penyerapan Fe dalam sel 3. memperpendek waktu eritrosit masuk darah

Besi ( Fe ) komponen hem yang sangat penting - Besi diabsorbsi usus dalam bentuk Ferro - Absorbsi dipermudah oleh : Vit. C, asam lambung, fruktosa, glukosa & asam amino. - Besi dalam sirkulasi + transferin ( beta 1-globulin ) 1. pembentukan hemoglobin 2. + apoferitin feritin dalam sel epitel Vitamin B12 & asam folat - untuk sintesis purin & pirimidin pembentukan DNA - Defisiensi B12 & as. Folat pematangan inti & sitoplasma terganggu sel megaloblastik. - Def. As. Folat : 1. gangguan sintesis timidin gangguan pembentukan DNA. 2. gangguan katabolisme histidin penimbunan metabolic forminoglutamic acid ( FIGLU ).

Gangguan eritropoesis : 1. menurun : infeksi kronik, hipotiroidi, GGK, penyakit hati berat , lekemia, idiopatik 2. meningkat : defisiensi besi, anemia pernisiosa, thalasemia, lekemia, gangguan metabolisme Vit. B12 & asam folat, anemia hemolitik. ETIOLOGI APLASTIC ANEMIA 1. IDIOPATHIC : - Constitutional ( Fanconis anemia) - Acquired 2. SECONDARY - Chemical & physical agents : drugs, radiation - Infectious : viral, bacterial - Metabolic : pancreatitis, pregnancy - Immunologic : antibody , graft vs. host - Neoplastic : myelophthisic anemia - Paroxysmal noctural hemoglobinuria ( PNH )

Enzym yang berfungsi memindahkan hidrogen dari glukosa 6 fosfat ke koenzym NADP dalam rangkaian jalur pentosa fosfat penting pembentukan NADPH. NADPH mempertahankan kadar glutation eritrosit yang tereduksi ( GSH ) integritas eritrosit. Defisiensi G 6 PD diturunkan secara X linked recessive pada pria atau wanita homozygote. Def. G6PD eritrosit mendapat obat oksidan interaksi zat oksidan dengan Hb methemoglobin bedisosiasi menjadi heme + globin bebas. Globin mengalami denaturasi Heinz body yang melekat pada membran eritrosit membran eritrosit kaku. Heinz body dikeluarkan dari eritrosit/RBC melalui SRE limpa perubahan bentuk & ukuran RBC lebih bulat & lebih kecil mikrosferosit & tepi RBC yang tidak rata bite cell. Pada saat yang sama , zat oksidan merusak membran lipid RBC distruksi RBC hemolisis intravaskuler.GLUKOSA 6 PHOSPHATE DEHYDROGENASE / G 6 PD

Pro Eritroblast Polikromatopilik Eritrosit Basopilik Orthopilik

Acanthosit Abeta Lipoproteinemia Severe Liver diseaseSchistosit DIC Trombositopeni PurpuraBurr Sel Uremia - CRFSickle sel Sickle sel anemia

Stomatosit Liver disease - AlkoholismeSperosit Hereditair Anemia hemolitik Tear drop Fibrosis - MalignancyElliptosit Heriditair anemia

Target Sel Thalasemia Liver disease

Granulosit : - Jalur pengaturan ? - Dipengaruhi stimulus fisiologis & patologis - Neutrofil beredar dalam sirkulasi darah 10 jam & di jaringan 1 2 hari. - Neutropil : sirkuler pool & marginal pool. - Myeloid merupakan sel berinti yang predominan : inti yang menetap, ratio antara pembentukan & penghancuran, cadangan dalam sumsum tulang - Umur cadangan granulosit matang 9 15 hari - Granulosit matang dilepaskan dari cadangan dalam beberapa menit & diikuti peningkatan produksi granulosit dengan kecepatan 8 juta / menit.GRANULOPOESIS

Fungsi utama : fagositosis Sel granulosit menempel pada membran sel gagal dalam melakukan pagositosis eskresi lisosom kerusakan sel.

Basopil : fagosit & mediator Basopil & Mastosit : - memproduksi bahan yang mempunyai aktivitas biologi meningkatkan permeabilitas vaskuler, respons inflamasi, kontraksi otot polos bronkus. - mengandung : slow reacting substance A ( SRS-A ) , histamin, heparin, eosinophile chemotactic factor (ECF ).

Limphosit - beredar dalam sirkulasi darah sebagai limphosit T, B dan Null / pre B ( tidak mempunyai petanda permukaan ) - sebagian besar di kelenjar limphe, mukosa saluran cerna, sumsung tulang, hati dan lienPerkembangan limphosit : - kelenjar thymus limfosit T - jaringan menyerupai bursa fabricius limfosit BDifferensiasi : 1. pembentukan petanda permukaan 2. perubahan antigen permukaan 3. Sitoplasmik 4. sifat fungsionalLimfosit T berdifferensiasi : respons immunologi selluler. 1. Limfosit T penolong / Th ( T4 ) 2. Limfosit T penekan ( T8 ) 3. Limfosit sitotoksis / T efektor Limfosit B sel plasma produksi Ig (respons immunologi humoral ).LYMPOSITOSIS

Sel B Pre B Plasma 1. reseptor C3 & Fc ++neg2. sIg +Negneg3. antigen HLA-DR / Ia ++neg4. Ig sitoplasmic / cIg NegNeg+

PLASMASITOMA

TROMBOPOESIS Trombosit : - Fragmentasi sitoplasma megakariosit sirkulasi darah - Umur dalam sirkulasi 10 hari - Pacuan ss. tulang ukuran > besar fungsi hemostasis lebih besar Fungsi trombosit : 1. hemostasis 2. modulasi respons inflamasi 3. sitotoksis sebagai sel efektor penyembuhan jaringan Produksi trombosit / trombopoesis: -Trombopoetin / TPO -Jumlah / masa trombosit -Lien & kadar besi ?

PSCCFU GEMMCFU MEGIMM.MEG M.BLASTMEGAKARIOSIT4000 TROMBOSITStell Factor - TPOStell Factor IL-3, IL-6, IL-11, GCSF, TPO, LIHStell Factor , TPO, EPO , IL-3, IL-6, IL-11,, LIHTPO, IL-6, IL-11,TPO1/ 3 KE LIMPA 36 JAM7 10 hari

TROMBOPOETIN - TPO FUNGSI : 1. Stimulasi proliferasi CFU-Meg 2. Maturasi & proliferasi megakariosit 3. Produksi trombosit oleh megakariosit 4. Stimulasi ekspresi petanda spesifik trombosit : CD 41, CD 61 5. Pacuan TPO trombosit perlu waktu 5 hari 6. Meningkatkan PSC - Sejenis hormon yang mengatur produksi trombosit. - Biodinamika & produksi : hepar dan ginjal - Pada SPE fraksi albumin & beta globulin

EVALUASI AKTIVITAS HEMATOPOESIS Evaluasi : 1.Dengan aspirasi / biopsi ss. Tulang 2.Lokasi : - Anak kecil : proksimal os. Tibia -Anak lebih besar : corpus vertebra -Dewasa : sternum, SIAS, SIPS 3.Cara menilai : - memeriksa hapusan ss. tulang, -mengukur serapan terhadap zat tertentu. Dry tap : spesimen yang diambil dengan aspirasi tidak mengandung sel perlu tindakan biopsi atau terbuka. Penyebab dry tap : - aktivitas ss. tulang rendah - ss. tulang penuh sel muda, padat dan pekat, fibrosis. Ratio Myeloid dan eritroid : Jumlah eritrosit dalam sirkulasi darah 100 kali > dibandingkan lekosit, tetapi dalam ss. tulang lebih banyak lekosit berinti. Maturasi ss. tulang : Gangguan maturasi sitoplasma sering pada gangguan pembentukan hemoglobin, mis. Deff. B12 dan asam folat.

SITOKIN Merupakan messenger kimia / perantara dalam komunikasi interselluler yang sangat poten, aktif, dengan kadar yang rendah dapat memacu sel sasaran.

Bekerja seperti hormon dengan melalui reseptor pada permukaan sel sasaran.

Fungsi : 1.mediator immunitas non spesifik ( IFN, TNF, IL-1) & spesifik. 2.pengontrol aktivitasi 3.proliferasi & diferensiasi sel ( ss. tl CSF ) 4.dalam respons immune : aktivasi sel T, sel B, monosit, makrofag, induksi sitotoksisitas & inflamasi, anti neoplastik dan hematopoesis.

Sel T Th 1 & Th 2 -Th 1 reaksi selluler (hipersensitivitas lambat ) : IFN , IL-2, TNF -Th 2 reaksi humoral ( alergi ) : IL-3, IL-4, IL-5, IL-10.

- Th 1 IFN mencegah proliferasi sel Th2 - Mononuklear IL -12 membantu pertumbuhan sel Th1 - Th2 IL 10 mencegah produksi sitokin oleh Th1