10 fenomena geograf

4
10 fenomena geograf 1. Ice CirclesLingkaran es fenomena yang sangat jarang sekali terjadi di air yg bersuhu dingin, lingkaran-lingkaran es besar ini dapat ditemui di Skandinavia dan Amerika Utara, dan peristiwa yang terbaru terjadi di Inggris, pada Januari 2009. 2. Red TidesSebuah fenomena alam yg terjadi kaerna berkumpulnya mikro organisme di pesisir tempat bergabungnya air dari muara, laut atau air sungai dan membuat air menjadi berwarna ungu dan merah. 3. Columnar BasaltFormasi bebatuan yg terbentuk dikarenakan lava dari letusan gunung yang mendingin. Basalt yang terkenal di dunia terletak di Giant’s Causeway di Irlandia Utara yang tampak di atas. 4. Sun DogsFenomena di mana matahari terlihat berjumlah 3 buah. 5. Moeraki BouldersBatu-batu berbentuk bulat yang berada di tepi pantai terbentuk karena deburan ombak, yang terkenal berada di Pantai Koekohe. 6. PenitentesFenomena alam yang hanya terjadi di tempat antara Chili dan Argentina, yaitu salju di permukaan yang tinggi dan runcing karena tiupan angin yang kuat dari pegunungan Andes. 7. Light PillarsFenomena visual yang tercipta karena pantulan cahaya. 8. Catatumbo LightningOrang Venezuela menamakan petir misterius itu Relampago del Catatumbo atau petir Catatumbo. Lokasi terjadinya petir ini di mulut sungai Catatumbo di danau Maracaribo, Venezuela. Kilat ini menyambar hebat dengan tinggi 5 km. Terjadi 140 bahkan sampai 160 kali di malam hari dalam 1 tahun. Setiap malamnya terjadi sambaran selama 10 Jam. Tiap jam terjadi sebanyak 280 kali sambaran. Jadi dalam setahun kurang lebih 448.000 kali sambaran!!! Petir ini terjadi karena tumbukan angin kencang yang berasal dari Pegunungan Andes. Konon, petir ini adalah pembentuk lapisan ozon yang paling besar di bumi. 9. Cave of the CrystalsGua yang berisi kristal terletak di situs pertambangan di Chihuahua, Meksiko. 10. Pink and White TerracesKeajaiban alam yang tinggal kenangan karena dihancurkan oleh letusan gunung berapi Tarawera pada tahun 1886. Fenomena alam air hangat ini terbentuk dari semburan geyser yang melintas menuruni lereng bukit meninggalkan ketebalan es, kolam air hangat terbesar ini tercatat luasnya 3 hektar. Sebelum kehancurannya fenomena ini masuk ke dalam “The Eighth Wonder of the World” Pendekatan Geograf Geografi merupakan pengetahuan yang mempelajarai fenomena geosfer dengan menggunakan pendekatan keruangan, kelingkungan, dan kompleks wilayah. Berdasarkan definisi geografi tersebut ada dua hal penting yang perlu dipahami, yaitu: 1. obyek studi geografi (Obyek studi geografi adalah fenomena geosfere yang meliputi litosfere, hidrosfera, biosfera, atmosfera, dan antrophosfera), dan 2. pendekatan geografi Mendasarkan pada obyek material ini, geografi belum dapat menunjukan jati dirinya. Sebab, disiplin ilmu lain juga memiliki obyek yang sama. Perbedaan geografi dengan disiplin ilmu lain

Upload: nadya-zahra-henni

Post on 09-Apr-2016

215 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

fjhfh

TRANSCRIPT

Page 1: 10 fenomena geograf

10 fenomena geograf1. Ice CirclesLingkaran es fenomena yang sangat jarang sekali terjadi di air yg bersuhu dingin, lingkaran-lingkaran es besar ini dapat ditemui di Skandinavia dan Amerika Utara, dan peristiwa yang terbaru terjadi di Inggris,pada Januari 2009.2. Red TidesSebuah fenomena alam yg terjadi kaerna berkumpulnya mikro organisme di pesisir tempat bergabungnya air dari muara, laut atau air sungai dan membuat air menjadi berwarna ungu dan merah. 3. Columnar BasaltFormasi bebatuan yg terbentuk dikarenakan lava dariletusan gunung yang mendingin. Basalt yang terkenal di dunia terletak diGiant’s Causeway di Irlandia Utara yang tampak di atas.

4. Sun DogsFenomena di mana matahari terlihat berjumlah 3 buah.

5. Moeraki BouldersBatu-batu berbentuk bulat yang berada di tepi pantai terbentuk karena deburan ombak, yang terkenal berada di Pantai Koekohe.

6. PenitentesFenomena alam yang hanya terjadi di tempat antara Chili danArgentina, yaitu salju di permukaan yang tinggi dan runcing karena tiupan angin yang kuat dari pegunungan Andes.

7. Light PillarsFenomena visual yang tercipta karena pantulan cahaya. 8. Catatumbo LightningOrang Venezuela menamakan petir misterius itu Relampago del Catatumbo atau petir Catatumbo. Lokasi terjadinya petir ini dimulut sungai Catatumbo di danau Maracaribo, Venezuela. Kilat ini menyambar hebat dengan tinggi 5 km. Terjadi 140 bahkan sampai 160 kali dimalam hari dalam 1 tahun. Setiap malamnya terjadi sambaran selama 10 Jam. Tiap jam terjadi sebanyak 280 kali sambaran. Jadi dalam setahun kurang lebih 448.000 kali sambaran!!! Petir ini terjadi karena tumbukan angin kencang yang berasal dari Pegunungan Andes. Konon, petir ini adalah pembentuk lapisan ozon yang paling besar di bumi.9. Cave of the CrystalsGua yang berisi kristal terletak di situs pertambangan di Chihuahua, Meksiko.

10. Pink and White TerracesKeajaiban alam yang tinggal kenangan karena dihancurkan oleh letusan gunung berapi Tarawera pada tahun 1886. Fenomena alam air hangat ini terbentuk dari semburan geyser yang melintasmenuruni lereng bukit meninggalkan ketebalan es, kolam air hangat terbesarini tercatat luasnya 3 hektar. Sebelum kehancurannya fenomena ini masuk ke dalam “The Eighth Wonder of the World”

Pendekatan Geograf

Geografi merupakan pengetahuan yang mempelajarai fenomena geosfer dengan menggunakanpendekatan keruangan, kelingkungan, dan kompleks wilayah. Berdasarkan definisi geografitersebut ada dua hal penting yang perlu dipahami, yaitu:

1. obyek studi geografi (Obyek studi geografi adalah fenomena geosfere yang meliputi litosfere, hidrosfera, biosfera, atmosfera, dan antrophosfera), dan

2. pendekatan geografiMendasarkan pada obyek material ini, geografi belum dapat menunjukan jati dirinya. Sebab,disiplin ilmu lain juga memiliki obyek yang sama. Perbedaan geografi dengan disiplin ilmu lain

Page 2: 10 fenomena geograf

terletak pada pendekatannya. Sejalan dengan hal itu Hagget (1983) mengemukakan tigapendekatan, yaitu:

1. pendekatan keruangan,2. pendekatan kelingkungan, dan3. pendekatan kompleks wilayah

a. Pendekatan Keruangan.Pendekatan keruangan merupakan suatu cara pandang atau kerangkaanalisis yang menekankan eksistensi ruang sebagai penekanan. Eksisitensi ruang dalam perspektif geografi dapat dipandang dari struktur (spatial structure), pola (spatial pattern), dan proses (spatial proces) (Yunus, 1997).Dalam konteks fenomena keruangan terdapat perbedaan kenampakan strutkur, pola dan proses. Struktur keruangan berkenaan dengan dengan elemen-elemen penbentuk ruang. Elemen-elemen tersebut dapat disimbulkan dalam tiga bentuk utama, yaitu: (1) kenampakan titik (point features),(2) kenampakan garis (line features), dan (3) kenampakan bidang (areal features).Kerangka kerja analisis pendekatan keruangan bertitik tolak pada permasalahan susunan elemen-elemen pembentuk ruang. Dalam analisis itu dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaansebagai berikut.

1. What? Struktur ruang apa itu?2. Where? Dimana struktur ruang tesebut berada?3. When? Kapan struktur ruang tersebut terbentuk sperti itu?4. Why? Mengapa struktur ruang terbentuk seperti itu?5. How? Bagaimana proses terbentukknya struktur seperti itu?6. Who suffers what dan who benefits whats? Bagaimana struktur

Keruangan tersebut didayagunakan sedemikian rupa untuk kepentingan manusia. Dampak positifdan negatif dari keberadaan ruang seperti itu selalu dikaitkan dengan kepentingan manusia padasaat ini dan akan datang.Pola keruangan berkenaan dengan distribusi elemen-elemen pembentuk ruang. Fenomena titik,garis, dan areal memiliki kedudukan sendiri-sendiri, baik secara implisit maupun eksplisit dalamhal agihan keruangan (Coffey, 1989). Beberapa contoh seperti cluster pattern, random pattern,regular pattern, dan cluster linier pattern untuk kenampakan-kenampakan titik dapatdiidentifikasi (Whynne-Hammond, 1985; Yunus, 1989).Agihan kenampakan areal (bidang) dapat berupa kenampakan yang memanjang(linier/axial/ribon); kenampakan seperti kipas (fan-shape pattern), kenampakan membulat(rounded pattern), empat persegi panjang (rectangular pattern), kenampakan gurita (octopusshape pattern), kenampakan bintang (star shape pattern), dan beberapa gabungan dari beberapayang ada. Keenam bentuk pertanyaan geografi dimuka selalu disertakan dalam setiapanalisisnya.

Proses keruangan berkenaan dengan perubahan elemen-elemen pembentuk ruang dana ruang.Oleh karena itu analisis perubahan keruangan selalu terkait dengan dengan dimensi kewaktuan(temporal dimension). Dalam hal ini minimal harus ada dua titik waktu yang digunakan sebagaidasar analisis terhadap fenomena yang dipelajari.Kerangka analisis pendekatan keruangan dapat dicontohkan sebagai berikut.“….belakangan sering dijumpai banjir dan tanah longsor. Bencana itu terjadi di kawasan hulusungai Konto Pujon Malang. Bagaimana memecahkan permasalahan tersebut denganmenggunakan pendekatan keruangan?Untuk itu diperlukan kerangka kerja studi secara mendalam tentang kondisi alam dan masyarakatdi wilayah hulu sungai Konto tersebut. Pada tahap pertama perlu dilihat struktur, pola, dan proseskeruangan kawasan hulu sungai Konto tersebut. Pada tahap ini dapat diidentifikasifenomena/obyek-obyek yang terdapat di kawasan hulu sungai Konto. Setelah itu, pada tahapkedua dapat dilakukan zonasi wilayah berdasarkan kerakteristik kelerengannya. Zonasi itu akanmenghasilkan zona-zona berdasarkan kemiringannya, misalnya curam, agak curam, agak landai,landai, dan datar. Berikut pada tahap ketiga ditentukan pemanfaatan zona tersebut untuk

Page 3: 10 fenomena geograf

keperluan yang tepat. Zona mana yang digunakan untuk konservasi, penyangga, dan budidaya.Dengan demikian tidak terjadi kesalahan dalam pemanfaatan ruang tersebut. Erosi dan tanahlangsung dapat dicegah, dan bersamaan dengan itu dapat melakukan budidaya tanaman pertanianpada zona yang sesuai.

Studi fisik demikian saja masih belum cukup. Karakteristik penduduk di wilayah hulu sungaiKonto itu juga perlu dipelajari. Misalnya jenis mata pencahariannya, tingkat pendidikannya,ketrampilan yang dimiliki, dan kebiasaan-kebiasaan mereka. Informasi itu dapat digunakanuntuk pengembangan kawasan yang terbaik yang berbasis masyarakat setempat. Jenis tanamanapa yang perlu ditanam, bagaimana cara penanamannya, pemeliharaannya, dan pemanfaatannya.Dengan pendekatan itu terlihat interelasi, interaksi, dan intergrasi antara kondisi alam danmanusia di situ untuk memecahkan permasalahan banjir dan tanah longsor.

b. Pendekatan Kelingkungan (Ecological Approach).

Dalam pendekatan ini penekanannya bukan lagi pada eksistensi ruang, namun pada keterkaitanantara fenomena geosfera tertentu dengan varaibel lingkungan yang ada. Dalam pendekatankelingkungan, kerangka analisisnya tidak mengkaitkan hubungan antara makluk hidup denganlingkungan alam saja, tetapi harus pula dikaitkan dengan (1) fenomena yang didalamnya terliputfenomena alam beserta relik fisik tindakan manusia. (2) perilaku manusia yang meliputiperkembangan ide-ide dan nilai-nilai geografis serta kesadaran akan lingkungan.

Dalam sistematika Kirk ditunjukkan ruang lingkup lingkungan geografi sebagai berikut.Lingkungan geografi memiliki dua aspek, yaitu lingkungan perilaku (behavior environment) danlingkungan fenomena (phenomena environment). Lingkungan perilaku mencakup dua aspek,yaitu pengembangan nilai dan gagasan, dan kesadaran lingkungan. Ada dua aspek penting dalampengembangan nilai dan gagasan geografi, yaitu lingkungan budaya gagasan-gagasan geografi,dan proses sosial ekonomi dan perubahan nilai-nilai lingkungan. Dalam kesadaran lingkunganyang penting adalah perubahan pengetahuan lingkungan alam manusianya.Lingkungan fenomena mencakup dua aspek, yaitu relik fisik tindakan manusia dan fenomenaalam. Relic fisik tindakan manusia mencakup penempatan urutan lingkungan dan manusiasebagai agen perubahan lingkungan. Fenomena lingkungan mencakup produk dan proses organiktermasuk penduduk dan produk dan proses anorganik.Studi mandalam mengenai interelasi antara fenomena-fenomena geosfer tertentu pada wilayahformal dengan variabel kelingkungan inilah yang kemudian diangap sebagai ciri khas padapendekatan kelingkungan. Keenam pertanyaan geografi tersebut selalu menyertai setiap bentukanalisis geografi. Sistematika tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.Kerangka umum analisis pendekatan kelingkungan dapat dicontohkan sebagai berikut.Masalah yang terjadi adalah banjir dan tanah longsor di Ngroto Pujon Malang. Untukmempelajari banjir dengan pendekatan kelingkungan dapat diawali dengan tindakan sebagaiberikut. (1) mengidentifikasi kondisi fisik di lokasi tempat terjadinya banjir dan tanah longsor.Dalam identifikasi itu juga perlu dilakukan secara mendalam, termasuk mengidentifikasi jenistanah, tropografi, tumbuhan, dan hewan yang hidup di lokasi itu. (2) mengidentifikasi gagasan,sikap dan perilaku masyarakat setempat dalam mengelola alam di lokasi tersebut. (3)mengidentifikasi sistem budidaya yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan hidup (carabertanam, irigasi, dan sebagainya). (4) menganalisis hubungan antara sistem budidaya denganhasil dan dampak yang ditimbulkan. (5) mencari alternatif pemecahan atas permasalahan yangterjadi.Dalam geografi lingkungan, pendekatan kelingungan mendapat peran yang penting untukmemahami fenomena geosfer. Dengan pendekatan itu fenomena geosfer dapat dipahami secaraholistik sehingga pemecahan terhadap masalah yang timbul juga dapat dikonsepsikan secarabaik.c. Pendekatan Kompleks WilayahPermasalahan yang terjadi di suatu wilayah tidak hanyamelibatkan elemen di wilayah itu. Permasalahan itu terkait dengan elemen di wilayah lain,sehingga keterkaitan antar wilayah tidak dapat dihindarkan. Selain itu, setiap masalah tidakdisebabkan oleh faktor tunggal. Faktor determinannya bersifat kompleks. Oleh karena itu ada

Page 4: 10 fenomena geograf

kebutuhan memberikan analisis yang kompleks itu untuk memecahkan permasalahan secaralebih luas dan kompleks pula.

Untuk menghadapi permasalahan seperti itu, salah satu alternatif dengan menggunakanpendekatan kompleks wilayah. Pendekatan itu merupakan kombinasi antara pendekatan yangpertama dan pendekatan yang kedua. Oleh karena sorotan wilayahnya sebagai obyek bersifatmultivariate, maka kajian bersifat hirisontal dan vertikal. Kajian horisontal merupakan analisisyang menekankan pada keruangan, sedangkan kajian yang bersifat vertikal menekankan padaaspek kelingkungan. Adanya perbedaan antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain telahmenciptakan hubungan fungsional antara unit-unit wilayah sehingga tercipta suatu wilayah,sistem yang kompleks sifatnya dan pengkajiannya membutuhkan pendekatan yang multivariatejuga.

Kerangka umum analisis pendekatan kompleks wilayah dapat dicontohkan sebagai berikut.Permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana memecahkan masalah urbanisasi. Masalah itumerupakan masalah yang kompleks, melibatkan dua wilayah, yaitu wilayah desa dan kota. Untukmemecahkan masalah itu dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut.

1. menerapkan pendekatan keruangan, seperti dicontohkan pada pendekatan pertama

2. menerapkan pendekatan kelingkungan, sebagaimana dicontohkan pada pendekatan kedua

3. menganalisis keterkaitan antara faktor-faktor di wilayah desa dengan di kota

Arti Penting Pendekatan dalam Paradigma GeografiDalam menghampiri, menganalisis gejala dan permasalahan suatu ilmu (sains), maka diperlukansuatu metode pendekatan (approach method). Metode pendekatan inilah yang digunakan untukmembedakan kajian geografi dengan ilmu lainnya, meskipun obyek kajiannya sama. Metodependekatan ini terbagi 3 macam bentuk pendekatan antara lain: pendekatan keruangan,pendekatan ekologi/kelingkungan dan pendekatan kewilayahan.

1. Keruangan, analisis yang perlu diperhatikan adalah penyebaran, penggunaan ruang dan perencanaan ruang. Dalam analisis peruangan dikumpulkan data ruang disuatu tempat atau wilayah yang terdiri dari data titik (point), data bidang (areal) dan data garis (line) meliputi jalandan sungai.

2. Kelingkungan, yaitu menerapkan konsep ekosistem dalam mengkaji suatu permasalahan geografi, fenomena, gaya dan masalah mempunyai keterkaitan aspek fisik dengan aspek manusia dalam suatu ruang.

3. Kewilayahan, yang dikaji yaitu tentang penyebaran fenomena, gaya dan masalah dalam ruangan, interaksi antar/variabel manusia dan variabel fisik lingkungannya yang saling terkait dan mempengaruhi satu sama lainnya. Karena pendekatan kewilayahan merupakan perpaduan antara pendekatan keruangan dan kelingkungan, maka kajiannya adalah perpaduan antara keduanya.

Pendekatan keruangan, pendekatan kelingkungan dan pendekatan kewilayahan dalam kerjanya merupakan satu kesatuan yang utuh. Pendekatan yang terpadu inilah yang disebut pendekatan geografi. Jadi fenomena, gejala dan masalah ditinjau penyebaran keruangannya, keterkaitan antara berbagai unit ekosistem dalam ruang. Penerapan pendekatan geografi terhadap gejala dan permasalahan dapat menghasilkan berbagai alternatif-alternatif pemecahan.