10 1006 b finnada dwi agustin

5
Nama : Finnada Dwi Agustin NIM : 101710101006 Tugas Rancangan Penelitian Skripsi “ Studi sifat fisik dan organoleptik produk bubuk teh ampas tahu ” 1. Jelaskan apakah yang menjadi latar belakang dari penelitian? Jawab : Di sini peneliti melihat potensi yang terdapat pada ampas tahu. Dimana pada proses pengolahan tahu, ampas tahu limbah hasil pengolahannya dibuang begitu saja. Padahal ampas tahu masih menyimpan banyak sekali kandugan gizi serta zat-zat yang berguna bagi tubuh. Sehingga sangat disayangkan apabila ampas tahu tidak dimanfaatkan kembali sebagai bahan baku pangan. Akan tetapi, hingga saat ini khususnya di Indonesia pemanfaatan ampas tahu sebagai bahan baku pangan masih belum optimal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh peneliti untuk memberikan nilai tambah bagi ampas tahu adalah dengan mengolahnya menjadi bahan baku yang inovatif contohnya menjadi minuman teh ampas tahu. 2. Apakah latar belakang yang dibuat menggambarkan permasalahan yang harus diatasi? Jawab : Iya, di sini permasalahan yang dihadapi peneliti berhubungan dengan latar belakang penelitiannya, di latar belakang dituliskan di Indonesia pemanfaatan ampas tahu sebagai bahan baku pangan masih belum optimal sehingga

Upload: finnada-dwi-agustin

Post on 09-Aug-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 10 1006 B Finnada Dwi Agustin

Nama : Finnada Dwi AgustinNIM : 101710101006

Tugas Rancangan Penelitian

Skripsi “ Studi sifat fisik dan organoleptik produk bubuk teh ampas tahu ”

1. Jelaskan apakah yang menjadi latar belakang dari penelitian?

Jawab :

Di sini peneliti melihat potensi yang terdapat pada ampas tahu. Dimana pada proses

pengolahan tahu, ampas tahu limbah hasil pengolahannya dibuang begitu saja.

Padahal ampas tahu masih menyimpan banyak sekali kandugan gizi serta zat-zat yang

berguna bagi tubuh. Sehingga sangat disayangkan apabila ampas tahu tidak

dimanfaatkan kembali sebagai bahan baku pangan. Akan tetapi, hingga saat ini

khususnya di Indonesia pemanfaatan ampas tahu sebagai bahan baku pangan masih

belum optimal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh peneliti untuk

memberikan nilai tambah bagi ampas tahu adalah dengan mengolahnya menjadi

bahan baku yang inovatif contohnya menjadi minuman teh ampas tahu.

2. Apakah latar belakang yang dibuat menggambarkan permasalahan yang harus

diatasi?

Jawab :

Iya, di sini permasalahan yang dihadapi peneliti berhubungan dengan latar belakang

penelitiannya, di latar belakang dituliskan di Indonesia pemanfaatan ampas tahu

sebagai bahan baku pangan masih belum optimal sehingga masih belum ada

penelitian mengenai sifat fisik bubuk teh ampas tahu. Pada rumusan masalahnya

dituliskan karena di Indonesia masih belum terdapat penelitian mengenai teh ampas

tahu maka peneliti harus melakukan penelitian sendiri mengenai sifat fisik yang

dimiliki teh ampas tahu seperti seperti warna, densitas partikel dan daya larutnya

dalam air serta melakukan uji organeptik mengenai tingkat kesukaan konsumen

terhadap produk minuman teh ampas tahu untuk menghasilkan teh ampas tahu yang

bermutu tinggi.

3. Jelaskan apakah permasalahan yang mau diatasi sudah tersurat dalam tujuan

penelitian?

Jawab :

Page 2: 10 1006 B Finnada Dwi Agustin

Di sini pada rumusan masalahnya dituliskan peneliti harus melakukan penelitian

sendiri mengenai sifat fisik yang dimiliki teh ampas tahu seperti seperti warna,

densitas partikel dan daya larutnya dalam air serta melakukan uji organeptik

mengenai tingkat kesukaan konsumen terhadap produk minuman teh ampas tahu.

Dimana ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada analisa fisik dan organoleptik

bubuk teh ampas tahunya menggunakan metode penyangraian dengan suhu

permukaan teflon dan waktu penyangraian yang berbeda.

4. Jelaskan jenis penelitiannya?

Jawab :

Jenis penelitian yang saya ambil dari Skripsi “ Studi sifat fisik dan organoleptik

produk bubuk teh ampas tahu ” merupakan penelitian eksperimen. Disebut demikian

karena peristiwa yang diteliti datanya belum pernah ada, sehingga harus diciptakan

terlebih dahulu

5. Jelaskan asumsi dasar dari penelitian

Jawab :

Ampas tahu mengandung fiber dan senyawa antioksidan (isoflavon). Fiber

memberikan rasa pekat yang menjadi ciri khas teh sedangkan antioksidan sangat

bermanfaat sekali bagi tubuh. Warna serta rasa yang terdapat pada minuman teh

ampas tahu juga hampir menyerupai teh daun pada umumnya. Sehingga ampas tahu

dapat dimanfaatkan sebagai minuman teh ampas tahu.

6. Jelaskan hipotesis dari penelitian dan bagaimana cara mengujinya?

Jawab :

Pengamatan yang dilakukan terhadap bubuk teh ampas tahu meliputi

1. Warna

Cara menguji : pengukuran dilakukan dengan menggunakan colour reader.

Hipotesis : semakin lama waktu penyangraian derajat kecerahannya semakin

rendah, karena semakin kering bahan warnanya akan semakin gelap

2. Densitas partikel

Cara menguji : menggunakan metode penambahan minyak tanah pada

picnometer.

Hipotesis : apabila partikel bubuk ampas tahu semakin kecil pula nilai densitas

partikelnya

3. Indeks kelarutan (SI)

Cara menguji : menggunakan metode less

Page 3: 10 1006 B Finnada Dwi Agustin

Hipotesis : umumnya semakin tinggi suhu dan semakin lama waktu penyangraian

akan semakin rendah nilai kelarutannya.

4. Optical density (absorbansi)

Cara menguji : dengan menggunakan spektofotometer

Hipotesis : pada umumnya semakin tinggi konsentrasi suatu larutan maka akan

semakin tinggi pula absorbansi cahaya yang terjadi pada larutan teh ampas tahu

5. Sifat organoleptik

Cara menguji : menggunakan uji skoring berdasarkan kesukaan

Hipotesis : sifat organoleptik dari produk yang satu dengan produk yang lain

memiliki perbedaan yang nyata

7. Jelaskan variabel penelitiannya!

Jawab :

Untuk menentukan formulasi optimum pembuatan minuman teh ampas tahu

digunakan metode penyangraian. Adapun variabel-variabel kondisi penyangraian

tersebut adalah :

1. Variabel bebas : lama penyangraian/waktu penyangraian

1) Waktu 22 menit

2) Waktu 25 menit

3) Waktu 28 menit

2. Variabel terikat : sifat fisik bubuk teh ampas tahu

1) Warna

2) Berat jenis partikel

3) Indeks kelarutan

4) Absorbansi

5) Sifat organoleptik

3. Variabel kontrol : suhu permukaan teflon

1) Suhu 240oC

2) Suhu 260oC

3) Suhu 280oC: