1. undang-undang ri nomor 1 tahun 1946 tentang kitab

13

Upload: others

Post on 17-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1. UNDANG-UNDANG RI NOMOR 1 TAHUN 1946 TENTANG KITAB
Page 2: 1. UNDANG-UNDANG RI NOMOR 1 TAHUN 1946 TENTANG KITAB

1. UNDANG-UNDANG RI NOMOR 1 TAHUN 1946 TENTANG KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA.

2. UNDANG-UNDANG RI NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA.

3. UNDANG-UNDANG RI NOMOR 4 TAHUN 1984 TENTANG WABAH PENYAKIT MENULAR.

4. UNDANG-UNDANG RI NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA.

5. UNDANG-UNDANG RI NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA.

6. UNDANG-UNDANG RI NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG KARANTINA KESEHATAN.

7. KEPPRES NO.11 TAHUN 2020 TTG PENETAPAN KEDARURATAN KESEHATAN MASYARAKAT CORONAVIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)

8. KEPRES NOMOR 7 TAHUN 2020 TENTANG GUGUS TUGAS PERCEPATAN PENANGANAN CORONAVIRUS DISEASE 2019 (COVID-19) SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH NOMOR 9 TAHUN 2020.

9. PP NO 21 TAHUN 2020 TTG PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR DALAM RANGKA PERCEPATAN PENANGANAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19).

10. INSTRUKSI MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 01 TAHUN 2021 TENTANG PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN UNTUK PENGENDALIAN PENYEBARAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19).

Page 3: 1. UNDANG-UNDANG RI NOMOR 1 TAHUN 1946 TENTANG KITAB
Page 4: 1. UNDANG-UNDANG RI NOMOR 1 TAHUN 1946 TENTANG KITAB

1. MENCERMATI PERKEMBANGAN PANDEMI COVID-19 YANG

TERJADI AKHIR-AKHIR INI, DIMANA BEBERAPA NEGARA DI

DUNIA TELAH MELAKUKAN PEMBATASAN MOBILITAS

MASYARAKAT, DAN DENGAN ADANYA VARIAN BARU VIRUS

COVID-19, DIPERLUKAN LANGKAH-LANGKAH

PENGENDALIAN PANDEMI COVID-19.

2. KONSISTENSI MENINGKATKAN PENGENDALIAN

PENYEBARAN PANDEMI COVID-19, DENGAN

MEMPERHATIKAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-

UNDANGAN, MAKA DIPERLUKAN LANGKAH-LANGKAH

CEPAT, TEPAT, FOKUS DAN TERPADU ANTARA PEMERINTAH

PUSAT DENGAN PEMERINTAH DAERAH.

3. MENGATUR PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN

MASYARAKAT YANG BERPOTENSI MENIMBULKAN

PENULARAN VIRUS COVID-19.

Page 5: 1. UNDANG-UNDANG RI NOMOR 1 TAHUN 1946 TENTANG KITAB

BULAN JANUARI 2021

9 10

RAKOR DAN SOSIALISASI

PELAKSANAAN EVALUASI

26 28 25 11

Page 6: 1. UNDANG-UNDANG RI NOMOR 1 TAHUN 1946 TENTANG KITAB

INSTRUKSI MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 01 TAHUN 2021

1. Membatasi tempat/kerja perkantoran dengan menerapkan Work From Home (WFH) sebesar 75% dan Work From Office (WFO) sebesar 25% dengan memberlakukan protokol kesehatan secara lebih ketat.

2. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring/online.

3. Untuk sektor esensial yang berkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat tetap beroperasi 100 % dengan pengaturan jam operasional, kapasitas, dan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat.

4. Melakukan pengaturan pemberlakuan pembatasan :

a. Kegiatan restoran (makan/minum di tempat sebesar 25% dan untuk layanan makan melalui pesan-antar/dibawa pulang tetap diijinkan sesuai dengan jam operasional restoran.

b. Pembatasan jam operasional untuk pusat perbelanjaan/mall sampai dengan Pukul 19.00 WIB.

5. Mengijinkan kegiatan kontruksi beroperasi 100% dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat.

6. Mengijinkan tempat ibadah untuk dilaksanakan dengan pengaturan pembatasan kapasitas sebesar 50% dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat.

Page 7: 1. UNDANG-UNDANG RI NOMOR 1 TAHUN 1946 TENTANG KITAB

1

2

3

4

Tingkat kematian di atas rata-rata tingkat kematian nasional.

INSTRUKSI MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 01 TAHUN 2021

Tingkat kesembuhan di bawah rata-rata tingkat kesembuhan nasional.

Tingkat kasus aktif di atas rata-rata tingkat kasus aktif nasional.

Tingkat keterisian tempat tidur Rumah Sakit (Bed Occupation Room/BOR) untuk Intensive Care Unit (ICU) dan ruang isolasi di atas 70%.

Page 8: 1. UNDANG-UNDANG RI NOMOR 1 TAHUN 1946 TENTANG KITAB

1. Pasar/Pusat Perbelanjaan. 2. Perusahaan/Pabrik. 3. Perkantoran. 4. Bank. 5. Pondok Pesantren. 6. Sekolah/Perguruan Tinggi. 7. Tempat Hiburan. 8. Lokasi Wisata. 9. Pusat Keramaian di fasilitas

umum dan kegiatan sosial. 10. Tempat ibadah dan kegiatan

keagamaan. 11. Rumah Sakit. 12. Jalur Jalan Raya. 13. Jalur Jalan Pintu masuk wilayah

Malang Raya.

1. Aktifitas Perkantoran 2. Produksi Perusahaan dan Pabrik selain produksi bahan makanan dan bahan

bangunan. 3. Kegiatan Belajar mengajar Tatap muka di Sekolah dan Pondok Pesantren. 4. Aktifitas Transaksi Perbankan. 5. Kegiatan Ibadah yang tidak memperhatikan Protokol kesehatan dan kegiatan

keagamaan di luar tempat ibadah. 6. Aktifitas jual beli di pasar dan pusat perbelanjaan yg melanggar Prokes. 7. Aktifitas jual beli Mamin di lokasi warung/kedai melebihi batas waktu buka. 8. Pentas Seni dan giat hiburan yg timbulkan kerumunan dan melanggar Prokes. 9. Pertandingan Olahraga (turnamen/kompetisi). 10. Aktifitas wisatawan di tempat wisata yang melanggar protokol kesehatan. 11. Aksi Unras Pok masy menuntut pemenuhan kebutuhan dari Pemerintah. 12. Distribusi Bantuan Jaring Pengaman sosial dari Pemerintah. 13. Arus masuk warga masyarakat dari luar wilayah Kabupaten Malang. 14. Giat penanganan medis dan perawatan pasien Covid-19 15. Giat Pencegahan penyebaran Covid-19 16. Giat Kepolisian dalam rangka penertiban masy serta Gakkum saat PPKM.

Page 9: 1. UNDANG-UNDANG RI NOMOR 1 TAHUN 1946 TENTANG KITAB

1. Perlawanan oleh pengguna jalan apa bila di berlakukan PPKM dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 karena para buruh dan karyawan pabrik di luar Kab. Malang tidak libur, atau kerja di rumah.

2. Terjadinya unjuk rasa maupun perlawanan oleh masyarakat Kab. Malang terhadap kebijaksanaan pemerintah yang memberlakukan PPKM. 3. Terjadinya aksi Unjuk rasa pengusaha sound system dan pelaku seni karena tidak dapat beraktifitas dan menjalankan usahanya. 4. Perlawanan dari kelompok Ojek, Sopir dan paguyuban angkutan umum Mikrolet maupun Mobil Penumpang Umum (MPU). 5. Tetap beroperasinya penyedia jasa angkutan Online apabila sistem layanan online masih berjalan dan akan tetap ada penumpang/pemesan. 6. PHK terhadap karyawan oleh perusahaan karena dampak Covid-19 dan kebijakan pemerintah terkait PPKM. 7. Perlawanan dari pedagang Mamin karena sering menjadi sasaran operasi pembubaran massa atau menjaga jarak (social distancing). 8. Peningkatan harga bahan pokok di pasaran maupun di toko-toko dikarenakan masyarakat maupun pedagang melakukan penimbunan sembako

serta menurunnya arus transportasi barang. 9. Peningkatan Pengangguran karena tidak dapat bekerja dan bisa memicu terhadap permasalahan sosial (pencurian maupun penjarahan). 10. Kegiatan Keagamaan di luar tempat ibadah yang tidak memperhatikan protokol kesehatan dan melakukan kegiatan tanpa pemberitahuan. 11. Kegiatan pesta hajatan masyarakat dengan menggunakan sound system dan hiburan serta menghadirkan undangan dalam jumlah banyak. 12. Perlawanan pada saat pembubaran kegiatan masyarakat. 13. Meningkatkan pengaduan dan komplain karena penindakan terhadap pelanggaran prokol kesehatan tidak merata. 14. Bencana alam Banjir, Tanah Longsor dan angin Puting beliung yang berpotensi terjadi di wilayah Kecamatan Karangploso, Dau, Poncokusumo,

Gedangan, Sumbermanjing Wetan, Dampit, Tirtoyudo dan Ampelgading. 15. Meningkatknya kejahatan konvensional karena semakin menurunnya pendapatan dan daya beli masyarakt khususnya kejahatan :

a. Curat di pemukiman, perkantoran dan pertokoan dengan sasaran Uang Tunai, Perhiasan dan benda elektornik. b. Curanmor di Pemukiman, Tempat Parkir Pasar, pusat keramaian, tempat wisata dan lokasi persawahan / ladang. c. Perampasan/jambret , kejahatan perbankan dan penipuan online. d. Penjualan Rapid tes dan rapid antigen Palsu baik peralatan maupun surat keterangan hasil test. e. Korupsi dan penyalahgunaan Bantuan Sosial.

Page 10: 1. UNDANG-UNDANG RI NOMOR 1 TAHUN 1946 TENTANG KITAB

1. Melaksanakan koordinasi dengan Pemkab Malang khususnya Dinas Kesehatan, guna validasi persebaran infeksi Covid-19 di wilayah hukum Polres Malang yang riil dan update, ketersediaan ruang perawatan di rumah sakit rujukan, ketersedian ruang isolasi dan ketersediaan ruang Karantina serta tenaga medis sebagai dasar penyusunan program kerja dan penentuan prioritas sasaran operasi.

2. Pemetaan penyebaran Covid-19 dan wilayah dengan kasus aktif tinggi serta terus mengalami peningkatan oleh Polsek jajaran bekerjasama dengan Puskesmas dan potensi masyarakat, guna menentukan perioritas daerah sasaran operasi pengamanan PPKM.

3. Pembentukan Pos Pengamanan dan penempatan personil pengamanan yang melibatkan unsur Polri, TNI, Satpol PP Kab. Malang, Tenaga Kesehatan, PMI, Dishub, BPBD dan Potensi masyarakat dengan dibiayai oleh anggaran masing – masing instansi maupun anggaran Pemkab Malang.

4. Pelaksanaan Patroli secara berkelanjutan/terus menerus dengan memperhatikan daerah dan sasaran perioritas serta waktu rawan guna menciptakan efek detern di masyarakat serta kesan bahwa Negara hadir dan serius dalam menerapkan peraturan PPKM guna mencegah penyebaran Covid-19 dengan melibatkan Personil Polres Malang yang tergabung dalam Pleton khusus, TNI, Satpol PP, Dishub dan Ormas.

5. Satgas Covid-19 Kab. Malang untuk meningkatkan sanitasi lingkungan dengan penyemprotan cairan desinfektan yang berkualitas sesuai standar WHO secara periodik dipadukan dengan kegiatan penyemprotan khusus dan skala besar di daerah – daerah dengan tingkat penyebaran Covid-19 yang cukup tinggi dan terus mengalami peningkatan.

6. Efektifitas operasional Tim Covid Hunter yang melibatkan personil Polres Malang, Tenaga Kesehatan, TNI, PMI dan Satpol PP untuk melakukan evakuasi terhadap pasien terkonfirmasi positif dengan gejala ke RS Rujukan dan pasien terkonfirmasi positif tanpa gejala ke Rumah Karantina yang dilakukan secara terus menerus dan dimbangi oleh Tim Covid Hunter dari tingkat Kecamatan yang melibatkan personil Polsek, Koramil, Puskesmas, Kepala Desa dan elemen masyarakat.

Page 11: 1. UNDANG-UNDANG RI NOMOR 1 TAHUN 1946 TENTANG KITAB

7. Pemkab Malang dan Dinas Kesehatan Kab. Malang untuk meningkatkan jumlah dan kapasitas ruang perawatan, ruang isolasi dan ruang karantina baik di rumah sakit, Puskesmas, Gedung Dinas/Instansi, Sekolah, Hotel dan rumah/gedung pertemuan di sekitar Kampung Tangguh Semeru.

8. Sosialisasi dilakukan secara masif melalui pemasangan spanduk, baliho, pamflet, penyebaran flayer dan sosialisasi melalui media sosial maupun media mainstream didukung oleh kegiatan Penyuluhan dan sosialsisai Muspika, Kepala Desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Dai Kamtibmas dan tokoh masyarakat serta tokoh agama sebelum pemberlakuan PPKM di seluruh wilayah Kab. Malang.

9. Pemerintah Daerah untuk segera menerbitkan Peraturan Daerah sebelum pelaksanaan PPKM yang rinci dan jelas serta memuat hal – hal yang dilarang dan tidak dilarang disertai dengan penerapan sanksi yang tegas sebagai dasar pelaksanaan PPKM serta menghindari multi tafsir dalam penerapan larangan maupun sanksi hukum khususnya dalam hal kegiatan :

a. Proses Belajar mengajar di lingkungan sekolah maupun Pondok Pesantren. b. Waktu aktifitas Jual beli di Pasar, Pusat perbelanjaan, Toko, warung dan kedai serta cafe. c. Operasional tempat hiburan dan tempat wisata serta fasilitas umum. d. Aktifitas kerja dan produksi perusahaan non Bahan Pokok dan bahan pembangunan. e. Kegiatan keramaian masyarakat. f. Kegiatan Keagamaan di luar tempat ibadah. g. Pembatasan Kapasitas Gedung dan tempat ibadah. h. Perawatan pasien Covid-19. i. Arus keluar/masuk warga masyarakat dari luar wilayah Kabupaten Malang. j. Bantuan sosial.

Page 12: 1. UNDANG-UNDANG RI NOMOR 1 TAHUN 1946 TENTANG KITAB

PENYULUHAN PADAL : KASATBINMAS

PENYEMPROTAN PADAL : KASATSABHARA

TIM OPS YUSTISI PADAL : KABAGOPS

COVID HUNTER PADAL : KASATRESKRIM & KASATRESNARKOBA

BANTUAN SOSIAL PADAL : KABAGSUMDA

KAWASAN TANGGUH SEMERU PADAL : KASATBINMAS

Page 13: 1. UNDANG-UNDANG RI NOMOR 1 TAHUN 1946 TENTANG KITAB