1 tugas dampak amdal 3.docx

Upload: chiciwland

Post on 08-Oct-2015

58 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

TUGAS AMDALDUGAAN DAMPAK PEMBANGUNAN RUKO ( RUMAH TOKO) TERHADAP LINGKUNGAN MASYARAKAT

OLEH :KELOMPOK 9CHICI WULANDARII DEWA AYU OKA YULIANINGSIHNI PUTU AYU MARSIKAYANIROSTIANA SAPARANIKEMENTERIAN KESEHATAN RIPOLITEKNIK KESEHATAN MATARAMJURUSAN ANALIS KESEHATAN MATARAMJalan Praburangkasari Dasan Cermen Cakranegara Telepon (0370) 6311602014

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 1BAB 1 PENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANG 21.2 TUJUAN 31.3 RUMUSAN MASALAH 3BAB 2 PEMBAHASAN2.1 PRA KONTRUKSI DAMPAK PEMBANGUNAN RUMAH TOKO 42.2 TAHAP KONTRUKSI DAMPAK PEMBANGUNAN RUMAH TOKO 62.3 PASCA KONSTRUKSI DAMPAK PEMBANGUNAN RUMAH TOKO 8BAB 3 PENUTUPKESIMPULAN 13

BAB IPENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANGPengaruh globalisasi terhadap prilaku ekonomi masyarakat menjadikan masyarakat utamanya diperkotaan menjadi lebih konsumtif. Masyarakat di negara berkembang lebih suka hidup di kepadatan kota-kota besar. Daerah perkotaan dianggap sebagai ladang usaha yang baik karena kegiatan perekonomiannya yang pesat. Pesatnya kegiatan ekonomi di perkotaan akan meningkatkan pembangunan lahan bisnis. Pesatnya kegiatan perekonomian di kota ditunjukkan dengan banyaknya lahan yang dimanfaatkan sebagai ladang bisnis dengan membangun pusat perbelanjaan dan pertokoan. Pembangunan pusat perbelanjaan maupun pertokoan kebanyakan dilakukan di pinggir jalan raya yang padat lalu lintas karena dianggap sebagai lokasi yang paling strategis untuk memulai bisnis. Meningkatnya aktivitas perdagangan, yang ditandai dengan semakin banyaknya ruko, akan berdampak pada peningkatan mobilisasi penduduk. Hal ini berakibat pada peningkatan jumlah kendaraan bermotor yang berlalu lintas di jalan. Meningkatnya aktivitas di sektor transportasi bila tidak diimbangi dengan perkembangan jalan dapat menimbulkan kepadatan lalu lintas. Kepadatan lalu lintas di perkotaan dapat berdampak pada peningkatan kebisingan. Pesatnya pembangunan rumah toko (ruko) sering mendapat perhatian karena dianggap menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan sekitarnya. Banyak pihak berpendapat bahwa ramainya pembangunan ruko saat ini dapat merusak keindahan tata kota. Selain itu dengan adanya bangunan ruko di pinggir jalan dapat meningkatkan kepadatan lalu lintas, menimbulkan kemacetan dan peningkatan kebisingan jalan. Pengendalian kebisingan dapat dilakukan dengan menggunakan barrier. Barrier adalah dinding atau tembok yang dibangun di sepanjang jalan, rel kereta dan di sekitar bandara agar tidak langsung sampai ke penerima. Selain tembok yang sengaja dibangun, barier juga dapat berupa bangunan yang sudah ada atau bangunan eksisting (Menounou dan Papaefthymiou, 2010). Sehingga keberadaan bangunan-bangunan tinggi seperti ruko memungkinkan bila dijadikan sebagai barrier untuk mereduksi kebisingan. Dalam memanfaatkan bangunan ruko sebagai barier kebisingan masih perlu dilakukan analisis. Analisis yang dilakukan diharap dapat mengetahui efisiensi bangunan ruko sebagai barrier kebisingan khususnya bila ditinjau dari lebar dan tebal barrier.

1.2 TUJUAN 1.2.1 Menganalisis dampak dari pra kontruksi pembangunan ruko (rumah toko) ?1.2.2 Menganalisis dampak dari operasi kontruksi pembangunan ruko (rumah toko) ?1.2.3 Menganalisis dampak dari pasca kontruksi pembangunan ruko (rumah toko)

1.3 RUMUSAN MASALAH1.2.1 Apa saja dampak dari pra kontruksi pembangunan ruko (rumah toko) ?1.2.2 Apa saja dampak dari operasi kontruksi pembangunan ruko (rumah toko) ?1.2.3 Apa saja dampak dari pasca kontruksi pembangunan ruko (rumah toko)

BAB IIPEMBAHASAN

Kegiatan pembangunan Rumah Toko (RUKO) ini termasuk ke dalam UKL-UPL, karena dilihat dari luas tanah yang dibutuhkan untuk membangun sebuah ruko sekitar (500 - < 10.000) m2 per luas lantai bangunan. Umumnya, pembangunan satu ruko tidak mencapai 2 are karena dalam proses pembangunannya ukuran untuk satu ruko adalah : 8m x 12 m , 5m x 10 m, 6m x 8m, dll. Pembuatan atau pembangunan RUKO ini juga dapat dimasukkan ke dalam AMDAL hal ini di sesuaikan dengan luas lahan yang digunakan dan banyaknya unit Ruko yang dibuat dalam satu kali pembangunan. Hal ini diatur dalam PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2012 , mengenai usaha wajib AMDAL. Usaha dan atau kegiatan yang tidak wajib dilengkapi UKL-UPL, wajib membuat surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup ( SPPL), kecuali kegiatan usaha mikro dan kecil. [pasal 35].

2.1 PRA KONTRUKSI DAMPAK PEMBANGUNAN RUMAH TOKO

Pada tahap prakonstruksi, kegiatan yang menimbulkan dampak penting adalah pembebasan lahan terhadap kepemilikan dan pengusahaan lahan serta keresahan masyarakat.Keresahan masyarakat yang ditimbulkan akibat kegiatan pembebasan lahan disebabkan oleh beberapa hal; ganti rugi tidak sesuai dengan keinginan masyarakat atau pendekatan yang digunakan tidak sesuai dengan gaya dan adat istiadat setempat

A. DAMPAK TERHADAP LOKASIPada tahap Prakonstruksi, sumber kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak, berkaitan dengan lokasi adalah perubahan pemanfaatan lahan dan ruang, keberadaan objek khusus, pembebasan lahan, penerimaan masyarakat, hubungan antar penduduk, dan hak dan kepemilikan masyarakat. Lahan yang digunakan untuk bangunan ruko biasanya memilih lokasi yang strategis. Ruko yang dibangun biasanya dekat dengan pusat keramaian. Dampak yang timbul dari pembebasan lahan sudah pasti akan merubah peruntukan lahan yang sudah ada. Komponen lingkungan terkena dampak karena perubahan peruntukan lahan adalah pemanfaatan lahan dan ruang. Pembangunan akan merubah pemanfaatan lahan dan ruang atau akan mengancam keberadaan objek khusus seperti lahan hijau, pasar tradisional, atau mungkin lokasi yang memiliki nilai sejarah, seperti gedung atau bangunan bersejarah.Dalam pembebasan lahan, hambatan datang dari pemilik lahan yang tidak rela melepaskan lahannya. Pemilik lahan merasa harga jual-beli tanah tidak sesuai dengan keinginan mereka. Jika tidak tertangani dengan baik, hambatan ini dapat mengganggu tingkat penerimaan masyarakat terhadap rencana pembangunan gedung. Muara hambatan dapat berwujud pada menguatnya tingkat penolakan masyarakat terhadap rencana tersebut. Urusan perolehan lahan tak jarang menimbulkan sengketa di antara penduduk. Masyarakat yang menolak menjual lahan akan berseberangan posisi dengan masyarakat lain yang mau menjual lahannya. Hal ini tentu dapat merusak hubungan antar-penduduk. Persengketaan antar-penduduk dapat juga terjadi akibat status kepemilikan tanah yang tidak jelas. Lahan yang sama diakui oleh dua pihak atau lebih.Transaksi jual-beli lahan akan mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Sebagai konsekuensi, hak dan kepemilikan masyarakat ter-hadap lahan tersebut akan hilang. Jika kebetulan lahan itu merupakan bagian dari sumber mata pencaharian seperti pasar tradisional, maka perubahan hak dan kepemilikan lahan akan bisa berdampak langsung pada pola mata pencarian mereka sebelumnya.Pembebasan lahan dan tanam tumbuh dapat menimbulkan persepsi masyarakat. Persepsi negatif terhadap perusahaan atau pemrakarsa akan muncul bila proses pembebasan lahan tidak dilakukan melalui musyawarah dan mufakat dan tidak ada kesepakatan dalam hal nilai ganti rugi. Selama ini masyarakat relatif bersikap biasa-biasa saja terhadap proyek-proyek yang telah berjalan, namun untuk kegiatan ini sekitar 78,33% masyarakat menyetujui meskipun dengan beberapa saran dan harapan; sehingga kualitas awal lingkungan ditinjau dari sikap dan persepsi masyarakat adalah baik (4). Adanya pembebasan lahan yang tanpa disertai nilai penggantian lahan secara jelas pada akhirnya akan memunculkan berbagai pandangan seperti hilangnya matapencaharian atau bidang usaha yang selama ini mereka tekuni di kegiatan pertanian, turunnya pendapatan masyarakat dan sulitnya mendapat lahan pengganti di luar daerah karena keterbatasan akses dan dana. Jumlah penduduk yang lahannya akan dibeli untuk proyek 1,38%, namun mengingat bahwa lahan merupakan sandaran hidup sebagian besar penduduk, dan dalam pengusahaannya melibatkan cukup banyak tenaga kerja, maka diprakirakan akan terdapat sekitar 40% penduduk yang mengkhawatirkan munculnya masalah dalam kegiatan pembebasan lahan atau besaran dampaknya termasuk dalam kriteria negatif sedang (-2). Dengan demikian kualitas lingkungan yang semula baik (4) karena hanya sekitar 21% penduduk mengkhawatirkan munculnya masalah dalam pembebasan lahan akan turun menjadi buruk atau mempunyai skala 2.Berkaitan dengan uraian di atas menunjukkan bahwa bangunan ruko mempunyai potensi dampak negatif terhadap: Pemanfaatan lahan dan ruang Keberadaan objek khusus Pola mata pencarian Hubungan antar penduduk Hak dan kepemilikan masyarakat Persepsi masyarakat yang negatifDi sisi lain, dampak positif akan terasa pada meningkatnya pendapatan masyarakat, dan biasanya masyarakat akan memiliki uang kontan, dari hasil pembebasan lahan yang dapat digunakan untuk menaikkan skala usahanya.

2.2 TAHAP KONTRUKSI DAMPAK PEMBANGUNAN RUMAH TOKOa. DAMPAK TERKAIT LALU LINTASMobilisasi alat dan bahan berpotensi untuk mengganggu tingkat kenyamanan kawasan. Gangguan kenyamanan kawasan khususnya diakibatkan oleh lalu lalangnya kendaraan pengangkut saat konstruksi gedung berjalan. Ketika gedung beroperasi juga terjadi peningkatan arus lalu lintas dari kendaraan karyawan, relasi, penghuni, atau pengunjung. Selain merusak kondisi fisik jalan yang dilaluinya, frekuensi kendaraan yang tinggi akan mengurangi tingkat kelancaran berlalu-lintas dan keselamatan berlalu-lintas.Uraian di atas menunjukkan bahwa tahap konstruksi sampai operasi gedung memiliki potensi dampak negatif terhadap: kenyamanan kawasan, kondisi fisik jalan, kelancaran berlalu-lintas, dan keselamatan berlalu-lintas.

b. DAMPAK TERKAIT PENGGUNAAN AIRPenggunaan air merupakan prasarana yang harus disediakan di dalam gedung. Dalam kegiatan bangunan ruko, penggunaan air selama kegiatan pra konstruksi, selama konstruksi, bahkan sampai operasional gedung akan cukup banyak. Sumber air yang digunakan bisa dari PDAM, sumur dangkal, sumur dalam, sungai, danau, atau lainnya. Penggunaan air yang cukup banyak dapat mengakibatkan dampak pada kuantitas air permukaan dan bawah permukaan. Selain itu, kegiatan pembangunan dan perubahan topografi lokasi akan mengakibatkan perubahan pada morfologi badan air, dan perubahan morfologi akuifer. Tiang pancang yang ditanam dapat merusak akuifer atau batuan pengikat air di bawah tanah.Uraian di atas menunjukkan bahwa kegiatan selama konstruksi gedung akan banyak membutuhkan air. Jika air yang diambil berasal dari bawah permukaan atau air permukaan, maka kegiatan tersebut dapat mengakibatkan potensi dampak negatif terhadap: Kuantitas air permukaan Kuantitas air bawah permukaan Morfologi badan air Morfologi akuifer

c. DAMPAK TERKAIT KUALITAS UDARADalam kegiatan, dari pra kostruksi, konstruksi, hingga operasional gedung akan banyak meng-operasikan kendaraan dan peralatan mesin. Dalam proses tersebut akan dihasilkan limbah berupa asap dari kendaraan, mesin, dan genset yang akan mempengaruhi kualitas udara. Komponen lingkungan lainnya yang akan terkena dampak pada kegiatan tersebut adalah kebisingan dan getaran.Dampak yang juga muncul dan sangat mengganggu kualitas udara biasanya berkaitan dengan penggunaan penerangan yang berlebihan. Di sekitar gedung yang menggunakan tata cahaya kurang baik akan terjadi kebocoran cahaya sehingga berpengaruh pada kenyamanan sekitar. Penduduk yang bermukim di sekitar gedung mungkin mengalami gangguan karena silau dengan cahaya berlebihan yang dihasilkan dari lampu penerangan pada proses pembangunan gedung.Uraian di atas menunjukkan bahwa pembangunan gedung ruko memiliki potensi dampak negatif terhadap: kualitas udara, akibat asap dari kendaraan, mesin, dan genset kebisingan, akibat suara mesin dalam proses pembangunan getaran, berasal pengunaan alat berat pada proses pembangunan cahaya berlebihan pada proses bembangunan.

2.3 PASCA KONSTRUKSI DAMPAK PEMBANGUNAN RUMAH TOKOa. DAMPAK TERKAIT LIMBAHDalam pembangunan gedung, pemrakarsa harus melengkapi prasarana berupa instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dan tempat pembuangan sampah sementara (TPS). Aktivitas pekerja yang jumlahnya cukup banyak selama konstruksi, akan banyak menghasilkan limbah padat maupun cair. Limbah berasal dari aktivitas kegiatan manusia sehari-hari. Untuk sementara, selama tahap konstruksi, perlu sarana jamban untuk pekerja, dilengkapi dengan tangki septik yang dapat dikuras secara berkala. Limbah cair harus diolah dalam IPAL sebelum dilepas ke saluran perairan terbuka atau perairan umum agar tidak mempengaruhi kualitas air permukaan. Jika kualitas air limbah yang dilepas ke perairan terbuka masih di atas baku mutu, dikhawatirkan akan mencemari kualitas air di sekitarnya, sehingga akan mempengaruhi populasi dan keragaman flora dan fauna perairan sekitarnya.Limbah padat sisa kegiatan pekerja sehari-hari, berupa sampah domestik sisa makanan, plastik pembungkus, dan lainnya, akan mengganggu lingkungan sekitar karena menimbulkan bau yang tidak sedap dan mempengaruhi kualitas udara. Limbah padat lainnya adalah sisa bahan bangunan yang jumlahnya juga cukup banyak. Penanganan limbah padat baik dari aktivitas pekerja maupun sisa bahan bangunan selama konstruksi maupun dari kegiatan lainnya harus baik. Penanganan yang kurang baik akan berdampak pada kebersihan dan keapikan kawasan, bahkan ketika musim hujan bisa mempengaruhi kualitas air permukaan.Uraian di atas menunjukkan bahwa pembangunan gedung komersial memiliki potensi dampak negatif terhadap: Kualitas air permukaan Kualitas udara Kebersihan dan keapikan kawasanb. PERUBAHAN FUNGSI DAN TATA GUNA DAN TATA RUANGRuko atau rumah toko merupakan bagian dari fungsi permukiman karena lantai 2 dan 3 bangunan digunakan sebagai tempat tinggal. Fungsi permukiman sendiri tidak hanya mengandung arti sebagai tempat tinggal, tetapi suatu kesatuan yang kompleks yang melibatkan berbagai unsur didalamnya yang salah satunya adalah unsur ekonomi. Namun bukan berarti seluruh kawasan permukiman bebas untuk dijadikan ruko, karena hal ini akan merusak identitas kawasan permukiman tersebut. Secara tidak langsung kawasan yang telah diperuntukan permukiman akan berubah menjadi kawasan perdagangan/jasa apabila dalam kawasan itu berjejer banyak ruko. Untuk Kota Mataram saat ini misalnya, tidak dapat lagi dibedakan antara kawasan permukiman dan kawasan perdagangan/jasa. Karena banyaknya ruko yang terbangun disepanjang jalan.c. PENINGKATAN BANGKITAN LALU LINTAS DAN KERUSAKAN JALANPembangunan dan kegiatan operasional kawasan perumahan akan meningkatkan bangkitan lalu lintas sehingga kemungkinan akan terjadi kemacetan. Selain itu jika kemampuan (kapasitas) beban jalan maksimum disekitar lokasi ternyata tidak mampu untuk menerima beban tambahan dari kegiatan pembangunan dan operasional pertokoan maka akan terjadi kerusakan alam.d. PENIGKATAN RUN OFF, EROSI DAN BANJIRKegiatan pembukaan lahan, pemotongan dan pengurungan tanah pada tahap konstruksi akan mengakibatkan perubahan struktur dan sifat tanah, misalnya permukaan tanah menjadi terbuka, agrerat tanah hancur dan menjadikan tanah peka terhadap erosi.Kegiatan pemadatan tanah pada tahap konstruksi juga mengakibatkan air tidak dapat meresap ke dalam tanah, sehingga akan meningkatakan volume air limpasan (run off). Hal tersebut akan terus berlangsung sampai tahap operasi, sehingga ketika pemrakarsa tidak memiliki perencanaan yang matang mengenai jaringan saluran drainase dan upaya pencegahan banjir setempat yang baik maka bencana banjir akan terjadi. Kegiatan pemadatan inilah yang perlu menjadi titik berat dalam penilaian AMDAL atau UKL/UPL Pembangunan Perumahan dan Pemukiman.e. PENURUNAN KUALITAS UDARA (DEBU)Penurunan kualitas udara (peningkatan kadar debu) diakibatkan oleh kegiatan pembukaan lahan dan mobilisasi alat dan bahan pada tahap konstruksi serta dari kegiatan kegiatan lain pada tahap operasi.f. PENURUNAN KUALITAS AIRAir limbah yang dihasilkan dari kegiatan pembangunan kawasan pertokoan dapat berasal dari tahap operasional dari kegiatan kegiatan lain pada tahap operasi.g. PENURUNAN KUANTITAS AIRBerkurangnya daerah resapan air serta meningkatnya kebutuhana air yang diakibatkan oleh kegiatan pembangunan perumahan akan mengurangi kuantitas air tanah maupun kuantitas air permukaan.h. PERUBAHAN MATA PENCAHARIAN DAN PENDAPATAN PENDUDUKPerubahan mata pencaharian dan pendapatan penduduk lokal dapat ditimbulkan oleh kegiatan pembebasan lahan maupun oleh kegiatan penerimaan tenaga kerja pada tahap konstruksi dan operasi.i. PENINGKATAN KESEMPATAN KERJA DAN BERUSAHAKegiatan konstruksi dan operasi akan mengakibatkan peningkatan kesempatan kerja dan berusaha bagi penduduk karena dengan banyaknya ruko yang telah difungsikan akan membuka lapangan pekerjaan bagi warga kota khususnya. Meskipun dalam hal lapangan pekerjaan yang disediakan tidak terlalu banyak mengingat besaran ruko yang terbatas tidak mungkin menampung banyak pekerja.j. ASPEK EKONOMI. Pembangunan ruko dimaksudkan untuk fungsi perdagangan dan jasa. Ruko yang berjejer sepanjang jalan telah selesai dibangun dan telah digunakan untuk fungsi perdagangan dan jasa, seperti rumah makan, mini market, kantor jasa kredit, dialer kendaraan, dan sebagainya. Ini merupakan keuntungann tersediri bagi Kota dalam hal ekonomi. Pajak yang ditarik dari aktifitas ini akan sangat besar dan sangat menguntungkan bagi perekonomian kota. Penggunaan ruko sebagai fungsi perdagangan/jasa pasti akan sepaket dengansignagedari fungsi ruko tersebut. Ini juga membawa keuntungan bagi pemerintah kota. k. ASPEK KERUANGAN PERKOTAAN DALAM HAL ESTETIKA KOTA Ruko yang berjejer sepanjang jalan tidak baik dalam hal estetika kota. Bentuk bangunan ruko persegi panjang dan sangat sedikit variasi arsitektur yang dimasukan dalam bentuk ruko. Jejeran ruko yang terbangun terlihat begitu monoton hiasan kiri kanan jalan. Ruko yang banyak juga ini memperlihatkan kesemrawutan tata ruang perkotaan. Masyarakat bebas membangun ruko di manapun selama tanah yang digunakan merupakan miliknya. Hal ini akan sangat mengganggu estetika dari perkotaan. Pembangunan ruko secara besar-besaran dan berjejer sepanjang jalan secara otomatis akan merusak penataan fasade. Jejeran ruko-ruko ini akan menghilangkan identitas kawasan perkotaan sehingga menjadikan kawasan tersebut hanya menciptakanspacebukanplaceyang bisa dinikmati.l. ASPEK SOSIAL MASYARAKAT

Aspek sosial masyarakat secara tidak langsung akan berpengaruh dengan perkembangan ruko yang begitu pesat dengan jejeran ruko sepanjang jalan. Banyaknya ruko yang berfungsi sebagai fungsi perdagangan akan memicu sifat konsumtif dari masyarakat. Keberadaan ruko yang menyediakan berbagai macam variasi dagangan memang merupakan suatu hal yang positif, namun sisi negatifnya masyarakat akan menjadi sangat konsumtif karena dengan mudah mendaptkan barang yang diinginkan. Jaminan aksesibilitas mudah untuk menjangkau suatu ruko menjadi penambah hasrat masyarakat dalam memiliki barang yang disediakan pada ruko yang fungsi perdagangan. Masyarakat yang konsumtif tidak baik dalam kehidupan perkotaan karena akan menimbulkan banyak dampak negatif kehidupan sosial masyarakat.

Kemajuan zaman membuat pola hidup manusia menjadi berubah dengan tuntutan untuk pola hidup yang lebih efektif, efisien, dan praktis. Perkembangan ruko ini merupakan suatu alternatif untuk pola hidup manusia dengan kesederhanaan dan kepraktisannya dapat menampung seluruh kegiatan masyarakat. Keberadaan ruko tidak menjadi masalah selama bangunan tersebut terpencar atau terkonsentrasi pada suatu tempat yang telah direncanakan dalam rencana tata ruang. Bangunan ruko ini akan menjadi masalah apabila terjejer pada suatu kawasan yang semula tidak direncanakan untuk jenis bangunan ruko. Kemacetan lalu lntas, penurunan keamanan, mengurangi kebersihan, dan pencemaran visual merupakan ancaman yang akan timbul apabila hal tersebut terjadi.

2

BAB IIIPENTUTUP

KESIMPULAN

a. TAHAP PRA KONSTRUKSI

Dampak Negatif Dari Pembangunan Ruko :1. Hilangnya sebagian harta tetap (tanah) yang dimiliki oleh masyarakat akibat transaksi jual beli lahan antara developer dan masyarakat. 2. Timbulnya keresahan masyarakat akibat ganti rugi yang tidak sesuai dengan keinginan3. Timbulnya persengketaan antar penduduk antara yang menolak dan menerima untuk menjual lahannya4. Berkurangnya atau bahkan hilangnya mata pencaharian penduduk utamanya di bidang pertanian karena sulit untuk mendapatkan lahan pengganti

Dampak Positif Pembangunan Ruko1. Meningkatkan pendapatan masyarakat2. Menaikkan skala usahanya selain di bidang pertanian

b. TAHAP KONSTRUKSIDampak Negatif Pembangunan Ruko:1. Merusak kondisi jalan yang dilalui oleh kendaraan pengangkut bahan baku material konstruksi gedung2. Peningkatan arus lalu lintas yang tinggi sehingga terkadang akan menimbulkan kemacetan dan kecelakaan berlalu lintas3. Penggunaan air yang cukup banyak selama tahap konstruksi berlangsung berimbas pada kuantitas air permukaan dan bawah permukaan, serta morfologi badan air dan morfologi akuifer4. Penduduk yang bermukim di sekitar gedung akan mengalami gangguan penerangan berupa silau dengan cahaya yang berlebihan karena adanya kebocoran cahaya akibat tata cahaya kurang baik yang dihasilkan dari lampu penerangan pada proses kontruksi.5. Kualitas udara yang kurang baik akibat asap dari kendaraan, mesin, dan genset6. Kebisingan akibat suara mesin dalam proses pembangunan 7. Getaran, berasal pengunaan alat berat pada proses pembangunan cahaya berlebihan pada proses bembangunan.

Dampak Positif Pembangunan Ruko1. Meningkatkan pendapatan penduduk setempat seperti usaha dagang terutama makanan dan minuman, bahan / material konstruksi dll. 2. Beralih fungsi lahan kegiatan masyarakat setempat

c. Pasca KontruksiDampak Negatif Pembangunan Ruko1. Adanya pembangunan ruko yang tidak sesuai dengan tata ruang akan mengakibatkan banjir dan kerusakan pada jalan raya karena tidak memadainya saluran air (drainase) kota. Saluran air yang tidak memadai akan mengakibatkan air hujan tidak tertampung dan mengalir dengan baik. 2. Lahan terbuka berubah menjadi lahan tertutup3. Lahan pertanian berkurang4. Dengan adanya pembangunan ruko dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat Contohnya gangguan pernapasan diakibatkan banyaknya asapa kendaraan (polusi udara),adanya penyakit demam berdarah,diare akibat genangan air/banjir yang disebabkan berkurangnya daerah resapan air di sekitar pembangunan ruko.5. Aktivitas pekerja yang jumlahnya cukup banyak selama konstruksi, akan banyak menghasilkan limbah padat maupun cair menimbulkan bau yang tidak sedap dan mempengaruhi kualitas udara.Dampak Positif Pembangunan Ruko1. Daerah yang tadinya sepi jadi ramai2. Pajak bumi dan bangunan jadi tinggi3. Lahan menjadi areal yang tertata rapi4. Terbuka lapangan kerja baru bagi penduduk asli5. Terbentuknya saranan dan prasarana baru6. Terbentuknya jaringan transportasi baru