1. teori & prinsip fraud

20
1 MAKALAH TEORI DAN PRINSIP FRAUD Kelompok I Andi Faisal P3400214020 Alimuddin P3400214403 PROGRAM STUDY MEGISTER SAINS AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN 2015

Upload: vegasfarm

Post on 04-Mar-2016

37 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Makalah Fraud

TRANSCRIPT

Page 1: 1. Teori & Prinsip Fraud

7/21/2019 1. Teori & Prinsip Fraud

http://slidepdf.com/reader/full/1-teori-prinsip-fraud 1/20

1

MAKALAH

TEORI DAN PRINSIP FRAUD

Kelompok I

Andi Faisal P3400214020

Alimuddin P3400214403

PROGRAM STUDY MEGISTER SAINS AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2015

Page 2: 1. Teori & Prinsip Fraud

7/21/2019 1. Teori & Prinsip Fraud

http://slidepdf.com/reader/full/1-teori-prinsip-fraud 2/20

2

A.  LATAR BELAKANG

Kesalahan yang sering terjadi baik di organisasi provit maupun di organisasi non provit

khususnya pemerintahan dapat disebabkan oleh faktor kesangajaan maupun kelalaian. Kelalaian

umumnya terjadi karena ketidak tahuan akan prosedur akuntansi ataupun karena tidak

mencermati dengan baik salah saji material sewaktu menyusunan laporan keuangan.

Adapun kesalahan yang terjadi karena kesengajaan atau penyimpangan disebut dengan

istilah Fraud. Association of certified Fraud Examintaion (ACFE) mendefinisikan Fraud sebagai

tindakan mengambil kentungan secara sengaja dengan cara menyalahgunakan suatu

 pekerjaan/jabatan atau mencuri asset/sumber daya dalam organisasi.

Akhir  –   akhir ini profesi akuntan sedang menerima sorotan tajam dalam dunia internasional

karena dianggap menjadi pemicu serangkian krisis financial yang melanda perekonomian global.

Sebagai contoh, kasus yang melibatkan KAP Arhtur Anderson yang mengaluarkan opini audit

wajar tanpa pengecualian (WTP) kepada Perusahaan Multinasional Enron Ltd. Ternyata tidak

lama setelah itu, Enron Ltd ambruk dan dinyatakan bangkrut.

Kebangkrutan Enron Ltd, sontak menghentak dunia financial khususnya Wall Stret.

Bagaimana tidak, pasca dikeluarkannya opini audit WTP oleh KAP Arthur Anderson, harga

saham Enron Ltd pun mengalami kenaikan.Sehingga kebangkrutannya menyebabkan kepanikan

dalam industry financial.Hal inipun memicu terjadinya krisis di kawasan Asia yang memeng

sangat rentan.

Dalam kasus tersebut KAP Arthur Andesron secara khusus dan Profesi Akuntansi Publik

secara umum adalah pihak yang paling bertanggung jawab.Akibat Opini Auditnya menyebabkan

terjadinya kegaduhan yang berujung krisis di Industri Keuangan Global.

Tidak hanya di luar negeri. Kasus  –   kasus Fraud juga marak terjadi di dalam Negeri. Seperti

kasus Bank Lippo yang merugikan Negera hingga Ratusan Milyar hingga kasus bank Century

yang merugikan Negera hingga Triliunan Rupiah. Tentu kasus  –  kasus tersebut adalah cerminan

 bagaimana Akuntansi sendiri bisa disalahgunakan untuk berbuat kecurangan (Fraudulent

Statmenet), meskipun kecurangan sepenuhnya bukan terjadi karena akuntansi namun bisa juga

disebakan oleh Korupsi.

Page 3: 1. Teori & Prinsip Fraud

7/21/2019 1. Teori & Prinsip Fraud

http://slidepdf.com/reader/full/1-teori-prinsip-fraud 3/20

3

B.  PEMBAHASAN

Hari ini auditor mencari cara bagaimana menggabungkan antara fraud detection ke dalam

audit plan mereka. Secara tradisional profesi audit memiliki dua cara untuk mendereksi adanya

tindak kecurangan dalam suatu organiasi, yaitu :

1.  Mencari fraud dengan menggunakan pendekatan dan pengujian terhadap internal kontol.

Semakin lemah internal control suatu organiasi maka peluang terjadinya fraud semakin besar.

2.  Reaksi terhadap dugaan Fraud melalui pemberian tip atau sumber yang lainnya. Karena dari

 berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa fraud paling banyak terdeteksi melalui

 pemberian tip, kita perlu bertanya kepada diri kita sendiri seberapa efektif pendekatan audit

yang telah dilakukan.

Pada hakekatnya Fraud audit membutuhkan auditor untuk menjawab pertanyaan

 

Siapa yang melakukan fraud dan bagaimana dia melakukannya.

  Jenis fraud apa yang kita cari.

  Apakah fraud dilihat sebagai resiko yang melekat.

  Apa hubungan antara internal control dengan peluang untuk melakukan fraud.

  Bagaimana fraud disembunyikan.

  Bagaimana kita dapat menggambungkan teori fraud kedalam pendekatan audit.

  Dengan cara apa fraud auditing dapat digunakan untuk mendeteksi fraud

  Mengembangkan teori fraud kedalam proses audit.

Fraud auditing mirip dengan namun berbeda dari audit tradisional dalam beberapa cara.

Biasanya, suatu audit dimulai dengan suatu perencanaan audit, kemudian mengidentifikais resiko

melalui suatu penilaian resiko. Control internal senantiasa berhubungan dengan resiko.

Perencanaan sampling dan prosedur audit ditujukan untuk mengidentifikasi resiko. Tahapan

audit disesuaikan dengan system yang akan diaudit. Melalui proses audit harus memiliki

 pemahaman mengenai system yang akan diaudit. Sebagai contoh, untuk menguji laporan

keuangan, auditor harus memahami Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU).Misalnya juga,

untuk mengaudit system computer, auditor harus memahami konsep teknologi informasi.

Page 4: 1. Teori & Prinsip Fraud

7/21/2019 1. Teori & Prinsip Fraud

http://slidepdf.com/reader/full/1-teori-prinsip-fraud 4/20

4

  Menggunakan penilian resiko fraud.

Jika langkah auditing tradisional dengan fraud auditing sama, lalu apakah yang

membedakan antara audit dengan fraud. Secara sederhana, disiplin ilmu pengetahuan berkaitan

dengan Fraud. Teori fraud harus dikembangkan ke dalam proses audit. Khususnya, sepanjang

tahapan perencanaan audit, auditor harus menetapkan jenis dan ukuran resiko fraud.Dengan

kinerja penilaian resiko fraud, identifikasi resiko fraud harus berkaitan dengan lingkup bisnis

utama suatu organisasi. Sebagaimana dalam audit tradisional, pengendalian terkoneksi dengan

resiko, tapi dalam konsisi ini, mendeteksi resiko fraud harus ditargetkan. Dengan

menggabungkan teori fraud dengan penilaian resiko fraud, maka strategi penyembunyian yang

digunakan oleh pelaku juga dianggap sebagai fraud. Auditor bergantung kepada fraud red flag

untuk memberikan kesadaran akan kemungkinan terjadinya fraud di suatu organisasi. Dikenal

sebagai skema fraud tertentu.Perencanaa sampling digunakan untuk mencari transaksi yang

menunjukkan skema fraud tertentu.Selanjutnya, prosedur audit di desain untuk mengungkapkan

keaslian dari suatu transaksi.

  Prinsip  –  prinsip teori fraud.

Meskipin penilaian resiko fraud adalah alat yang praktis, ada prinsip  –  prinsip dimana seorang

auditor harus memahaminya sebelum memulai suatu perencanaan fraud auditing, yaitu : 

 

Teori fraud audit merupakan suatu disiplin ilmu tertentu.  Predeksi terhadap terjadinya Fraud hanya sebatas pada situasi tertentu, belum tentu

sesuai dengan apa yang sesunggunya terjadi.

  Kunci untuk menemukan fraud dapat dicari dimana fraud terjadi.

  Jika ingin mengenali fraud, kita harus mengetahui fraud itu terlihat seperti apa.

  Orang yang melakukan Fraud tidak memiliki pengendalian internal.

  Fraud risk dan contol risk memiliki kemiripan. Namun, fraud risk dibedakan dari

control risk dengan memuat unsur kesengajaan dan penyembunyian.

  Prosedur fraud audit harus memvalidasi subtansi transaksi ekonomi yang benar.

Page 5: 1. Teori & Prinsip Fraud

7/21/2019 1. Teori & Prinsip Fraud

http://slidepdf.com/reader/full/1-teori-prinsip-fraud 5/20

5

  ATM. Awareness, Theory, Methodology

Fraud seperti ATM suatu bank.Atm digunakan untuk mengambil uang tanpa melalui

 bank semenatara fraud mengambil uang dari suatu organiasi yang mengakibatkan kerugian.Fraud

autiding membutuhkan tiga komponen kewaspadaan.Teori dan metedologi untuk mendeteksi

terjadinya fraud dalam suatu organiasi.yaitu:

1.  Kewaspadaan terhadap redflag fraud.

  Startegi penyembunyian fraud

  Strategi penyembuntian yang canggih

  Indicator terjadinya transaksi faud.

2.  Teori menyediakan pemahaman mengenai bagaimana fraud terjadi dalam suatu

lingkungan bisnis.

 

Defenisi fraud

  Segitiga fraud

3.  Metodologi dibuat untuk mencari dan mengungkapkan transaksi fraud. Metodologi yang

digunakan dalam desain program fraud audit bersinergi dengan tahapan berikut ini :

  Menentukan ruang lingkup fraud untuk dimasukkan dan dikeluarkan dari program

audit.

  Memferifikasi kepatuhan dengan strad professional yang dapat diterapkan

 

Mengembangkan penilaian resiko fraud harus mencakup :

a.  Identifikasi jenis-jenis fraud

 b.  Identifikasi proses bisnis atau akun –  akun yang beresiko

c.  Internal control yang terkoneskis dengan resiko fraud

d.  Strategi penyembunyian fraud diuangkap dengan menggunakan fraud redflag.

e.  Mengambangkan suatu skema penyampelan untuk mencari skema fraud

secara spesifik.

f.  Mengembangkan prosedur fraud audit yang sesuai.

  Menulis laporan fraud audit

  Memahami siklus perubahan fraud

  Melakukan fraud investigasi.

Pencaraian fraud dibangun diatas kesadaran dan metodologi.Namun, kedua item tersebut

hanya dapat digunakan apabila seorang auitor memiliki pengetahuan yang cukup mengenai ilmu

Page 6: 1. Teori & Prinsip Fraud

7/21/2019 1. Teori & Prinsip Fraud

http://slidepdf.com/reader/full/1-teori-prinsip-fraud 6/20

6

(science) fraud, seperti teori fraud. Kesadaran harus dimasukkan kedalam perencanaan audit

melalaui disuksi team audit sepanjang tahapan pelaksanaan audit. Program audit harus memuat

suatu metodologi yang mana identifikasi terhadap resiko fraud diambil dari core business

system.

  Theory

Mengingat bahwa ilmu pengetahuan mengenai teori fraud dibutuhkan oleh auditor agar

kesadaran bisa memasukkan kedalam perencanaan audit dan untuk menciptakan suatu

metodologi yang mapan. Secara khsusu, teori fraud perlu untuk didiskusikan sebagai tahap awal.

Dengan memberikan defenisi yang akurat mengenai fraud audit, auditor dapat secara tepat

melakukan tindakan pencegahan, pendeteksian, menghalangi dan penuntutan terhadap pelaku

fraud.

Auditr harus memahami bwha fraud merupakan suatu kesengajaan dan oleh pelakunya

dimaksudkan untuk menyembunyikan keaslian suatu transksi bisnis.Pelaku fraud memiliki

 berbagai tingkat kecanggihan, kesempatan, motivasi, dan keahlian untuk melakukan fraud.

Penelian resiko fraud dimulai dari defenisi fraud dan dan berbagai jenis fraud yang dihdapai oleh

organiasi.Penilaian dapat didasarkan pada defenisi hokum, defenisi akuntansi, atau defenisi

 penulis yang secara khusus didesain untuk penilaian resiko fraud.

Fraud adalah kata yang memiliki banyak defenisi. Diantaranya adalah :

1. 

Fraud adalah tindakan kejahatan.2.  Association of certified Fraud Examintaion (ACFE) mendefinisikan Fraud sebagai

tindakan mengambil kentungan secara sengaja dengan cara menyalahgunakan suatu

 pekerjaan/jabatan atau mencuri asset/sumber daya dalam organisasi

3.  Fraud adalah kerugian.

  Fraud Triangle

Apabila defenisi fraud telah diadopsi, maka segitiga fraud mesti dimasukkan ke dalam

 perencanaan audit.Oleh karena itu, teori fraud mencakup suatu pemahaman tentang segitiga

fraud.

Segitiga fraud secara umum diterima sebagai suatu bagian dalam proses pengidintefikasian dan

 penilaian resiko fraud. Konsep segitiga fraud tersebut secara mendasar mudah dipahami.Teori

fraud menyatakan agar Fraud bisa terjadi dibutuhkan adanya rasionalisasi, tekanan dan

Page 7: 1. Teori & Prinsip Fraud

7/21/2019 1. Teori & Prinsip Fraud

http://slidepdf.com/reader/full/1-teori-prinsip-fraud 7/20

7

kesempatan.AICPA sendiri mengacu kepada tiga elemen ini sebagai factor  –   factor terjadinya

fraud.

  Razionalitation.

Orang melakukan pembenaran.Ada banyak alasan, namun hanya pembenaran yang selalu

hadir. Pada dasarnya, pembenaran terhadap suatu tindakan fraud dilakukan secara sadar oleh

 pelaku fraud dengan menempatkan kebutuhan mereka diatas kebutuhan orang lain. Keputusan

etis berfariasi diantara individu, budaya dan pengalaman.

Kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengukur sejauh mana seseorang melakukan

 pembenaran atas Fraud yang dilakukannya sangatlah sulit apabila berdasarkan individu dalam

 proses audit, karena fakta bahwa organisasi terdiri atas sekumpulan individu.

  Pressure

Tekanan adalah setiap peristiwa yang terjadi dalam kehidupan suatu organisasi atau

individu.Tekanan yang dialami bermacam  –   macam tergantung pada lingkungan dimana dia

 berada.Pada tekanan fraud, kebutuhan personal seorang individu lebih penting dari pada etika

atau kebutuhan dan tujuan organiasi.

Motif untuk melakukan fraud senantiasa berhubungan dengan tekanan personal dan/atau tekanan

 perusahaan terhadap individu.Namun, bagaimanpun motif untuk melakukan fraud sebenarnya

merupakan keinginan yang disengaja.Motif untuk melakukan fraud bisajadi karena didorong

oleh tekanan, pembenaran atau hanya karena adanya kesempatan belaka.  Opportunity

Untuk melakukan fraud, seseorang harus memiliki akses terhadap asset, atau mengelola

suatu depertamen yang memungkinkan seseorang melakukan fraud.Posisi seseorang, maupun

tanggung jawab dan otoritasnya, juga berkontribusi terhadap peluang untuk melakukan

fraud.Ada hubungan langsung antara peluang untuk melakukan fraud dengan kemampuan untuk

menyembunyikan fraud.Dalam melakukan penilaian terhadap resiko fraud, auditor harus

mempertimbangkan antara peluang dan kemampuan untk menyembunyikan fraud ke dalam

desain dan perencanaan audit.

Page 8: 1. Teori & Prinsip Fraud

7/21/2019 1. Teori & Prinsip Fraud

http://slidepdf.com/reader/full/1-teori-prinsip-fraud 8/20

8

  Premises (premis –  pernyataan)

Ada enam premis yang harus dipahami dalam menerapkan konsep fraud triangle.

1.  Tiga elemen fraud  –   rasionalisasi, pressure, opportunity  –   hadir bersamaan pada level

yang berbeda dalam diri tiap –  tiap individu.

2.  Element fraud berfariasi berdasarkan pada keadaan seseorang.

3.  Menguatnyas suatu elemen dapat menyebabkan seseorang melakukan suatu tindakan

kecurangan4.  Menguatnya elemen yang lain dapat menyebabkan hilangnya kekhawatiran akan

terdeteksinya perbuatan fraud.

5.  Mengidentifikais ketiga elemen lebih mudah daripada mengukur ketiga elemen tersebut.

6.  Faktor –  faktor fraud dapat bertitik tolak dari sumber internal ataupun sumber eksternal.

Ketiga elemen fraud hadir bersamaan pada level yang berbeda didalam suatu organisais

dan mempengaruhi setiap individu secara berbada. Kekuatan dari satu elemen dapat

menyebabkan fraud terjadi atau kombinasi dari beberapa elemen. Kekuatan dari satu elemen

dapat mengurangi kekahwatiran pelaku fraud akan resiko terungkap. Oleh karena itu, penilaian

fraud harus mempertimbangkan kondisi fraud itu sendiri.

Mengukur tiga element fraud triangle bukan hal yang mudah, seperti mengukur suhu badan

seseorang. Proses audit harus mengidentifikasi dan memahami bagaimana kondisi fraud dapat

Page 9: 1. Teori & Prinsip Fraud

7/21/2019 1. Teori & Prinsip Fraud

http://slidepdf.com/reader/full/1-teori-prinsip-fraud 9/20

9

menyebabkan terjadinya fraud itu sendiri. Pada realitasnya, mengidentifikasi kondisi fraud lebih

mudah dari pada mengukur elemen fraud itu sendiri. Proses audit harus memperhatikan kondisi

fraud itu sendiri, namun merengking ketiga factor fraud adalah sangat subjektif.

  Metodologi

Metedologi membahas ruang lingkup fraud audit dan memetakan desain penilaian resiko

fraud. Tujuan utama dari penilaian resiko fraud adalah untuk mengidentifikasi resiko fraud yang

dihadapi organiasi. Proses penilaian mengevaluas kemungkinan terjadinya fraud dan sejauh

mana kerugian yang dialami organiasi jika fraud terjadi. Penilaian dapat digunakan pada

 berbagai tingkatan dalam suatu organisasi –  seperti - pada perusahaan skala besar. Terlepas dari

tingkatan tersebut, metodologi harus menggolongkan skema fraud berdasarkan fungsi

organisasi.Atas dasar itu, scenario fraud dapat dipastikan untuk masing  –  masing skema fraud

yang mungkin kerjadi dalam suatu organisasi.

Sebagai contoh, untuk membuat suatu penilaia resiko fraud pada perusahaan skala besar,

langkah –  langkah berikut ini mesti dilakukan :

1.  Membuat karegori fraud yang mungkin terjadi dalam suatu pershaan besar

2.  Mengidentifikasi jenis fraud yang berhubungan dengan kategori fraud pada perusahaan

skali besar

3.  Menargetkan unit operasi utama dalam suatu organiasi, misalnya anak perusahan atau

departemen kunci4.  Menargetkan system bisnis utama atau akun dalam unit oprasi, misalnya unit pendapatan

atau unit pengadaan.

5.  Mengidentifikasi skema fraud inherent yang berhubungan dengan akun spesifik atau

system bisnis.

6.  Menentukan variasi skema fraud yang inherent. Ini terjadi pada tingkatan proses bisnis

7.  Berbagai jenis skema fraud berhubungan dengan peluang untuk melakukan fraud. Hal ini

mengacu pada skema fraud.

  Fraud Schames.

Melalaui suatu skema fraud atau “identiikasi skema fraud” suatu fraud dilakukan dan

disembunyikan dalam suatu system bisnis seperti akun neraca, jurnal, atau penyajian dan

 pengungkapan laporan. Mekanisme mendasar dari suatu fraud sama di setiap organisasi, akan

Page 10: 1. Teori & Prinsip Fraud

7/21/2019 1. Teori & Prinsip Fraud

http://slidepdf.com/reader/full/1-teori-prinsip-fraud 10/20

10

tetapi bagaimana skema fraud tersebut dilakukan di tiap  –   tiap organisais bisa jadi berbeda,

mengidentifikasi resiko fraud harus dipertimbangkan sebagai suatu resiko internal. Oleh karena

itu, dalam mengembangkan list dari skema fraud untuk system bisnis utama, perhatikan prinsip

mendasar ini, sebagai berikut :

1.  Setiap system bisnis utama memiliki skema fraud yang melekat yang sifatnya terbatas.

2.  Setiap skama fraud dilakukan oleh individu. Perbuatan ini mengacu pada fraud

oppurtinity

3.  Setiap skema fraud kemungkinan memiliki variasi yang berseri

4.  Setiap variasi skema fraud memiliki berbagai scenario fraud

5.  Setiap skema fraud yang terjadi berbada di setiap industri dan disetiap perusahaan atau

organiasi.

6. 

Setiap pelaku fraud memiliki kepercayaan diri bahwa mereka tidak akan ketahuan

7.  Setiap skema fraud memiliki karakteristik dan strategi penyembunyian yang unik.

8.  Setiap penyembunyian fraud berkorelasi dengan redflag.

9.  Setiap skema fraud memili data profil yang unik

10. Tujuan dari setiap sekam fraud adalah inisasi untuk merubah diri, dimana sang pelaku

menggunakan skema fraud untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

  Inherent Fraud Schames

Proses penilaian fraud dimulai dnegan mengidentifikasi skema fraud yang paling

mendasar, yang dikenal sebagai skema fraud inherent, yang dihadapi oleh suatu organisasi

dan/atau suatu system bisnis.

Page 11: 1. Teori & Prinsip Fraud

7/21/2019 1. Teori & Prinsip Fraud

http://slidepdf.com/reader/full/1-teori-prinsip-fraud 11/20

11

  Awaraness.

Sebelumnya telah dibahasakan bahwa pendekatan fraud audit membutuhkan kesadaran,

teori dan metodologi untuk mendeteksi fraud. Supaya berhasil, auditor membutuhkan kesadaran

khusus terhadap redflag dari fraud.Untuk memahami bagaimana redflag fraud dimaskukkan

kedalam penilaian resiko fraud hal pertama yang harus dipahami adalah stretegi penyembunyian

dan fraud conversion, kedua tindakan tersebut dilakukan oleh pelaku fraud.

  The Red Flag of Fraud.

Istilah tersebut adalah tema umum yang berhubungan dengan identifikasi fraud.The

redflag mengindikasikan adanya potensi skema fraud yang terjadi.Namun, hal tersebut tidak

serta merta menunjukkan bahwa fraud telah terjadi. Observasi terhadap redflg adalah hal yang

dapat memicu pada audit fraud. Istilah redflag itu sendiri berhubungan dengan stretegi

 penyembunyian.Pelaku fraud menggunakan strategi penyembunyian untuk meyembunyikan

transaski fraud.Auditor tidak mengkover transkasi fraud dengan mengobservasi perilaku

redflag.Redflag dapat dikategorisasikan dengan peluang control, profil data fraud atau

dokumentasi. Tidak semua redflagsama beratnya atau nilainya. Namun, berat dari redflag atau

total jumlah redflag berkorelasi dengan kemungkinan transaksi fraud.

Red Flags merupakan suatu kondisi yang janggal atau berbeda dengan keadaan normal.

Dengan kata lain, red flags adalah petunjuk atau indikasi akan adanya sesuatu yang tidak biasa

dan memerlukan penyidikan lebih lanjut. Red flags tidak mutlak menunjukan apakah seseorang

 bersalah atau tidak tetapi merupakan tanda-tanda peringatan bahwa fraud terjadi.

Contoh - contoh redflags 

Pegawai 

  Gaya hidup (mobil dan rumah mewah) yang tidak sesuai dengan pendapatannya.

 

Masalah utang pribadi yang besar

  Perubahan perilaku (judi, narkoba)

  Hubungan yang mesra dengan supplier, konsumen

  Menolak cuti atau liburan

  Kurangnya pembagian tugas di area yang riskan

Page 12: 1. Teori & Prinsip Fraud

7/21/2019 1. Teori & Prinsip Fraud

http://slidepdf.com/reader/full/1-teori-prinsip-fraud 12/20

12

Manajemen 

  Penempatan pegawai yang merupakan para kroni pada posisi-posisi strategis

  Manajemen tidak mau menjatuhkan hukuman kepada para pegawai kunci yang

merupakan kroninya.

  Keengganan untuk menyediakan data bagi auditor

  Tidak ada kebijakan perusahaan yang tertulis dalam standard operating procedure

  Pengendalian intern yang tidak memadai

  Sering melakukan pergantian rekening

  Terdapat banyak transaksi tidak normal di akhir tahun

  Terdapat dokumen yang hilang dan tidak diketemukan

  Terdapat program kompensasi yang tidak wajar

  Hutang yang diperpanjang terus menerus

  Terdapat perbedaan terus menerus antara perhitungan fisik inventory dengan

 pembukuannnya

 

Penjualan aset perusahaan dibawah harga pasar

  Terdapat transfer uang ke Offshore bank

  Pengeluaran kas yang besar tanpa suporting dokumen yang standar

  Fraud Concealment

Salah satu element kunci penilaian resiko fraud adalah strategi penyembunyian yang

dilakukan oleh pelaku.Auditor harus memahami factor kepercayaan diri pelaku dan strategi

 penyembuntian yang berhubungan dengan skema fraud.

  The confident factor.

Melakukan suatu tindakan fraud membutuhkan aktifitas penyembunyian. Seseorang yang

melakukan fraud harus memiliki kepercyaan diri bahwa fraud yang dilakukannya tidak akan

terungkap. Ada korelasi langsung antara penyembunyian dan kepercayaan diri. Jika seseorang

tidak percaya diri perbuatannya dapat disembunyikan, mereka mungkin tidak akan melakukan

fraud kecuali faktor tekanan yang begitu tinggi dan rasionalisasi yang mana seseorang

mendapatkan alasasn yang logis.

Page 13: 1. Teori & Prinsip Fraud

7/21/2019 1. Teori & Prinsip Fraud

http://slidepdf.com/reader/full/1-teori-prinsip-fraud 13/20

13

  The concealment strategies

Ketika seseorang memutuskan untuk melakukan internal fraud, aspek kritis yang

dialaminya adalah bagaimana menyembunyikan transkasi yang asli.Tujuan pelaku adalah

 bagaimana transaksi fraud terlihat seperti transaksi yang asli.Secara khas, setiap skema fraud

memiliki suatu metode penyembunyian. Namun, bagaimana seseorang mengimplementasikan

stretgi penyembunyian itu berbeda  –  beda, berdasarkan posisi seseorang vis a vis peluang dan

 prosedur internal perusahaan.

Kecanggihan skema fraud tergantung pada pelaku. Dalam strategi yang sederhana, sang

 pelaku mengasumsikan bahwa tidak ada seorangpun yang mencari atau karena fraud yang

dilakukan hanya sedikit dari total transkasi maka akan menyembunyikan fraud tersebut.

Metode penyembunyian transaksi yang asli akan bervasriasi tergantung pada system bisnis,

 posisi pegawai, penggunaan komputerisasi dengan system manual, dokumen yang dibutuhkan,

 pengendalian internal, dan persoalan tata kelola perusahaan. Di beberapa instansi, seseorang

menggunakan lebih dari satu lapisan tekhnik penyembunyian untuk menyembunyikan transaksi

 bisnis yang asli.

Secara umum strategi penyembunyian meliputi;

1.  Management override. Seorang pegawai menggunakan kekuasaanyan untuk menyetujui

suatu transkasi atau mendorong pegawai lain untuk menyetujui transkasi.

2.  Collusion. Kolusi memberikan peluang kepada karyawan untuk menghindari

 pengendalian internal dengan bekerja sama dengan karyawan di bagian lain.

3.  Memblok arus informasi.

4.  Menciptkan jarak antara bagian internal control dengan lokasi document.

5.  Tekanan langsung terhadap manager. Menyuap atau memeras manager.

6.  Tekanan langusung atas dasar hubungan seseorang dengan perusahaan misalnya

konsumen atau suplair

7. 

Memproses transaksi diluar jangkauan radar pengendalian.

8.  Memalsukan dokumen.

9.  Perubahan terhadap pengendalian internal.

10. Kerumitan transaksi.

11. Menyembunyikan transaksi diantara transaksi yang lain

Page 14: 1. Teori & Prinsip Fraud

7/21/2019 1. Teori & Prinsip Fraud

http://slidepdf.com/reader/full/1-teori-prinsip-fraud 14/20

14

  Fraud Conversion.

Fraud conversion adalah proses mengubah tindakan fraud menjadi keuntungan ekonomi

terhadap pelaku fraud tersebut. Intinya, hal tersebut adalah permainan uang. Tujuan audit fraud

adalah untuk mengidentifikasi transaksi mencurigakan yang memerlukan investigasi. Investigasi

mengumpulkan bukti yang menguatkan dugaan bahwa tindakan illegal telah terjadi. Tergantung

 pada jenis pembuktian apa yang diperlukan oleh pengadilan, salah satu aspek dalam investigasi

adalah menunjukkan bahwa seseorang telah menerima keuntungan financial dari tindakan fraud.

Auditor harus peduli terhadap berbagai tekhnik conversion agar terhindar dari

 penyimpulan yang keliru selama proses pengauditan. Berbagai strategi conversion adalah :

1. Pencurian dana perusahaan.

  Pencurian uang tunai

 

Pencurian cek dan pengesahan palsu atau perubahan cek.

  Pemalsuan cek perusahaan

  Biaya yang tidak sah pada kartu kredit perusaahaan.

  Wire transfer pada rekening yang tidak sah.

2. Penggelapan dana perusahaan

  Menegosiasikan cek masuk melalui rekening bank yang terlihat sama atau pemalsuan

 persetujuan rekening.

 

Cek perusahaan yang dikelurkan untuk membayar rekening bank perusahaan

  Mengeluarkan cek perusahaan untuk biaya palsu lainnya.

3. Penyuapan

  Grattifikasi dari vendor atau konsumen

  Vendor menyediakan barang atau pelayanan

  Kepemilikan tersembunyi terhadap vendor atau konsumen

  Mempekerjakan keluarga atau kerabat

4. 

Asset Conversion  Penjualan asset perusahaan

  Pencurian asset

  Menggunakan asset tanpa pencurian

  Penggunaan apartement, kapal atau pesawat

Page 15: 1. Teori & Prinsip Fraud

7/21/2019 1. Teori & Prinsip Fraud

http://slidepdf.com/reader/full/1-teori-prinsip-fraud 15/20

15

 

Membeli asest dibawah harga pasar

5. Entertaimen pihak ketiga.

  Menyediakan kartu kreddit dan kartu telephon

  Hadiah

  Tiket acara

  Entertaiaman dan perjalanan

  PROFILE PELAKU FRAUD.

Aspek kunci untuk mencegah dan mendeteksi fraud adalah memahami profil karekteristik

 pelaku Fraud, dengan menklasifikasi jenis Fraud yang ada.Mengenai penyalahgunaan asset,

 biasanya sering kali yang melakukan hal tersebut adalah orang yang tidak diduga

sebelumnya.Profile penjahat kerah putih sangat berbeda dengan penjahat kerah biru, atau

 penjahat jalanan.Fakta ini membuat fraud lebih sulit untuk dicegah atau dideteksi.

Siapa yang melakukan Fraud?

Dalam beberapa literature disebutkan bahwa ada beberapa faktor eksternal yang

menyebabkan seseorang melakukan Fraud, yaitu ekonomi, komptisi, sosial, politik, dan

kemiskinan.Tapi bagaimana dengan individu? Apakah beberapa orang lebih cendrung

melakukan fraud ketimbang yang lain? Dan jika demikian, apakah faktor individual lebih

cendrung mendorong seseorang melakukan fraud dari padi faktor eksternal dan

lingkungan?Nampaknya, data dari kriminologi mengatakan hal tersebut.

Mengapa Karyawan melakukan Kebohongan, Penipuan dan Pencurian pada pekerjaanya?

Ada 25 alasan seorang karyawan melakukan kejahatan dan sebagian besarnya dilakukan oleh

Penjahat Kerah Putih.yaitu:

1.  Karyawan tersebut percaya dia akan lolos dengan perbuatannya tersebut

2.  Karyawan berpikir bahwa dia sangat menginginkan uang dan barang yang dicuri.

3.  Karyawan merasa frustasi atau kecewa dengan beberapa aspek dalam pekerjaan.

4.  Seseorang merasa tidak puas atas bagian dari dirinya dalam kehidupan sehari  –  harinya

yang berkaitan dengan pekerjaan.

5.  Karyawan merasa dilecehkan oleh majikan dan ingin membalas

6.  Karyawan gagal dalam mempertimbangkan konsekuesnsi dari tindakannya

7.  Karyawan berpikir, setiap orang melakukan pencurian, jadi kenapa saya tidak?

Page 16: 1. Teori & Prinsip Fraud

7/21/2019 1. Teori & Prinsip Fraud

http://slidepdf.com/reader/full/1-teori-prinsip-fraud 16/20

16

8.  Karyawan berpikir, perusahaan ini sangat besar, mencuri sedikit tidak akan merugikan

 perusahaan.

9.  Karyawan tidak mengetahui bagaimana mengelola keuangannya, jadi mereka selalu

 bermasalah dan siap untuk mencuri.

10. Karyawan merasa bahwa melawan perusahaan adalah sebuah tantangan dan bukan hanya

soal keuntungan materi.

11. Permasalahan ekonomi, sosial dan budaya yang mengekang karyawan sejak masa kanak

kanak

12. Melakukan Fraud merupakan kompensasi atas kekosongan hidup yang dialaminya,

karyawan membutuhkan cinta, kasih saying dan persahabatan.

13. Karyawan tidak memiliki pengendalian diri dan mencuri merupakan dorongan dari dalam

diri.

14. Karyawan merasa teman kerjanya telah mengalami pelecehan dan penghinaan dan

mendapatkan perlakuan tidak adill.

15. Karyawan pada dasarnya malas dan tidak memiliki cukup uang untuk membeli

kebutuhannya

16. Pengendalian internal perusahaan sangat lemag

17. Belum ada satupun karyawan yang dihukum karena melakukan pencurian di perusahaan

18. Kebanyakan karyawan yang mencuri ketahuan bukan karena audit namun karena

ketidaksengajaan.

19. Karyawan tidak memiliki ruang untuk membicarakan persoalan keuangan mereka.

20. Setiap karyawan yang melakukan pencurian memiliki motif tersendiri bergantung pada

kondisi yang dialami

21. Karyawan yang mencuri dengan alasan apapun, pikiran manusia dapat memahaminya.

22. Karyawan tidak pernah masuk penjara atau mendapatkan hukuman berat atas perbuatan

mencuri atau menggelapkan dair majikan mereka.

23. 

Sisi kemanusiaan yang lemah dan cendrung untuk berbuat dosa.

24. Hari ini karyawan mengalami kebangkrutan dari sisi moral, etika dan spiritual.

25. Karyawan cendrung mengikuti bosnya. Jika bosnya melakukan pencurian atau

 penggelapan, mereka juga akan melakukannya.

Page 17: 1. Teori & Prinsip Fraud

7/21/2019 1. Teori & Prinsip Fraud

http://slidepdf.com/reader/full/1-teori-prinsip-fraud 17/20

17

  FRAUD TREE

Secara skematis, ACFE menggambarkan occupational fraud dalam bentuk Fraud

Tree.Pohon ini menggambarkan cabang  –   cabang dari fraud dalam hubungan kerja, beserta

ranting, dan anak rantingnya.

Occoupational Fraud Tree ini mempunyai tiga cabang utama yaitu, korupsi,

 peyalahgunaan asset dan Fraudlent statement.

Corruption .Korupsi sendiri terdiri dari empat ranting yaitu, konlik of interest, bribery, illegal

gratuitess dan economic exertion.Konlik onf interest berkaitan dengan kepentingan antara pihak

 pemegang saham dengan manajemen di prushaan swasta dan antara pemirintah dengan rakyat

 pada oganisasi non privat.Bribery merupakan penyuapan yang dilakukan untuk memperoleh

kuntungan tertentu.Illegal Gratuities atau yang biasa disebut dengan gratifikasi merupakan salah

satu bentuk korupsi.Dan economi exertioan merupakan pemerasan yang umum terjadi dalam

organiasi non provit.

Asset M isappropr iation   atau penyalahgunaan asset atau dalam bahasa sehari  –   hari disebut

mencuri.Penyalahgunaan asset ini sendiri terdiri dari penyalahgunaan asset tunai dan

 penyelahgunaan asset non tunai.Penyalahgunaan asset dalam bentuk kas terdiri dari Skimming,

yaitu penarahan uang sebelum uang terssebut masuk kedalam rekening perusahaan.Larenceny,

atau pencurian mrupakan tindakan fraud yang disebabkan oleh lemahnya pengendalian

internal.Adapun Fraudulent Statement adalah saji laporan yang terdiri dari salah saji laporan

keuangan maupun salah saji laporan non keuangan.

Manfaat Fr aud Tree .

Fraud Tree yang dibuat oleh ACFE sangat bermanfaat.Fraud Tree memetakan fraud dalam

lingkungan kerja.Peta ini membantu akuntan forensic mengenali dan mendiagnosis fraud yang

terjadi.Ada gejala –  gejala “penyakit fraud” yang dalam auditing dikenal sebagai redflag.Dengan

memahami gejala  –   gejala ini dan menguasai tekhnik audit investigative, akuntan dapat

mendeteksi fraud tersebut.

Page 18: 1. Teori & Prinsip Fraud

7/21/2019 1. Teori & Prinsip Fraud

http://slidepdf.com/reader/full/1-teori-prinsip-fraud 18/20

18

ACFE memberikan klasifikasi Fraud kedalam tiga jenis yang menurunkan banyak

cabang.Konsep tersebut dikenal dengan istilah Fraud TREE.

Page 19: 1. Teori & Prinsip Fraud

7/21/2019 1. Teori & Prinsip Fraud

http://slidepdf.com/reader/full/1-teori-prinsip-fraud 19/20

19

  EVOLUSI KARAKTERISTIK FRAUD.

Untuk memudahkan memahami proses Audit Fraud, maka hal dibawa ini mesti diperhatikan.

No PENJELASAN KETERANGAN

1 MOTIVASI (TEKANAN) Kebutuhan financial, keserakahan

2 Kesempatan Pengetahuan dan kesempatan untuk melakukan Fraud.

3 Pembenaran Persoalan Etika yang lemah dan adanya kurang lebih 25

alasan untuk melakukan Fraud.

4 Melakukan Fraud Melakukan skema khusus, biasanya dimulai dari hal kecil.

5 Converse asset ke uang tunai Hanya jika dibutuhkan. Biasanya sang pelaku tidak

langsung menguankan asset yang digelapkan

6 Menyembunyikan kejahatan Hanya jika diperlukan (tidak perlu apabila tidak dicari)

7 Red Flags Fraud bisa didetaksi dari adanya perubahan gaya hidup

dari sang pelaku Fraud

8 Kecurigaan atau Penemuan Penemuan adanya Fraud paling sering karena

ketidaksengajaan ataupun karena adanya audit.

9 Menentukan Prediksi Sebelum investigasi dimulai, auditor menentukan predeksi

yang akan di investigasi berdasarkan kecurigaan

10 Fraud Theory Teori Fraud membantu mengidentifikasi resiko fraud dan

 bagaimana fraud disembunyikan

11 Fraud Investigasi Mengumpulkan dan mengidentifikasi bukti forensic,

kehilangan asset, dokumen yang hilang, dan bukti

keuangan yang dibutuhkan

12 Menulis laporan Hasil investigasi dilaporakan dan ditulis.

Page 20: 1. Teori & Prinsip Fraud

7/21/2019 1. Teori & Prinsip Fraud

http://slidepdf.com/reader/full/1-teori-prinsip-fraud 20/20

20

DAFTAR REFRENSI

Singleton, Tommy W. & Singleton, Aaron J. 2006. Fraud Auditing & Forensic Accounting. Fifth

Edition. Jhon Wiley & Son, Inc. New Jersey USA.

Tuanakotta, Theodorus. 2010. Akuntansi Forensik & Audit Investigatif. Edisi 2. Penerbit

Salemba Empat. Jakarta.

Vona, Lenonard W. 2008. Fraud Risk Assesment, Builind A Fraud Audit Program. John Wiley

& Sons, Inc. New Jersey USA.