1. sterilisasi dalam fermentasi

76
STERILISASI DALAM FERMENTASI

Upload: indah-hartati

Post on 24-Oct-2015

257 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

STERILISASI DALAM FERMENTASI

Page 2: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Mikroba berperanan penting pada proses fermentasi.

• Produk hasil fermentasi dihasilkan oleh mikroba tertentu dalam suatu media yg mengandung nutrisi.

• Pada proses fermentasi sangat beresiko terjadi kontaminasi.

Page 3: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

Proses fermentasi sangat berpotensi timbulnya kontaminasi karena:

• Proses fermentasi menggunakan

media yang kaya akan nutrien

• mengandung mikroorganisme yang

pertumbuhannya lambat

• Proses fermentasi berlangsung lama

• Proses fermentasi berlangsung dalam

temperatur dan pH menengah

Page 4: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Sebagian besar proses fermentasi dilakukan dengan menggunakan kultur murni.

• Dalam kultur murni tersebut hanya strain tertentu saja yang diijinkan untuk tumbuh

contoh: S. Cereviceae pada fermentasi alkohol

Page 5: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

1. Media harus mensupport pertumbuhan mikroorganime baik dan mikroorganisme asing, sehingga produktivitas proses fermentasi akan menurun

Organisme yang memproduksi produk fermentasi harus berkompetisi guna mendapatkan nutrien yang jumlahnya terbatas

Bisa jadi pertumbuhan mikroorganisme asing akan melebihi pertumbuhan mikroorganisme fermentasi

Page 6: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

4. Kontaminan dapat menghasilkan produk yang tidak diinginkan

contoh:

• Kontaminasi pada industri gula oleh Leuconostoc mesenteroides (menghasilkan lendir)

• Kontaminasi pada industri bir oleh bakteri asam laktat (menghasilkan asam laktat)

Page 7: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

5. Kontaminasi dapat merubah kondisi fermentasi, akibatnya kondisi media fermentasi tidak lagi optimum untuk menghasilkan yield terbaik

contoh:

kontaminasi E Coli pada proses produksi streptomycin oleh Streptomyces griseus. E Coli akan menggunakan oksigen dalam medium fermentasi yield turun

Page 8: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Kontaminasi oleh bakteri lytic seperti bacteriophages atau Bdellovibrio dapat berakibat hancurnya mikroorganisme fermentasi

Page 9: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

4. Mikroorganisme asing dapat menghasilkan kontaminan yang dapat mempersulit proses separasi produk

5. Kontaminan dapat mendegradasi produk akhir fermentasi

Page 10: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI
Page 11: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI
Page 12: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI
Page 13: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI
Page 14: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

1. Menggunakan inokulum murni untuk memulai suatu proses fermentasi

2. Sterilisasi media yang digunakan

3. Sterilisasi fermentor

4. Sterilisasi semua bahan yang ditambahkan selama proses fermentasi

5. Menjaga kondisi aseptis selama proses fermentasi

Page 15: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Kondisi lingkungan pada saat fermentasi dapat diatur shg sesuai utk pertumbuhan mikrobanya, spt: pH, suhu, nutrisi, RH, aerasi, oksigen terlarut dll.

contoh:

pada proses fermentasi molases, pH dijaga pada range 4,5-5 (pH optimum bakteri 6,5-7,5)

Page 16: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Ketika terjadi kontaminasi, suatu industri fermentasi biasanya melakukan identifikasi mikroorganisme yang menyebabkan kontaminasi

• Sebagian besar industri fermentasi akan mengidentifikasi mikroorganisme yang biasa mereka temui dalam lingkungan industri mereka

Page 17: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Kontaminasi oleh mikroorganisme yang pernah dialami sebelumnya akan mengindikasikan suatu sumber kontaminasi

Page 18: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

Kondisi steril dapat diperoleh melalui dua metode yakni:

1. Fisik

a. Aseptis

b. Panas

c. Filtrasi

d. Radiasi

2. Kimiawi

a. Chemosterilant

b. Gaseous sterilant

c. others

Page 19: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Kondisi aseptis melibatkan kebersihan secara umum

- Penggunaan kelengkapan seperti sarung tangan, masker, jas serta cuci tangan dapat meminimalisir kontaminasi ke produk

- Penggunaan desinfektan

• Kondisi aseptis tidak sepenuhnya menstrerilkan, hanya mengurangi mikroorgansime pengkontaminan

Page 20: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI
Page 21: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI
Page 22: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI
Page 23: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Panas merupakan medium sterilisasi yang paling banyak digunakan dalam industri fermentasi

• Panas dapat diaplikasikan untuk proses fermentasi baik media cair maupun objek padat

Page 24: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Panas diaplikasikan dalam bentuk:

1. Pemijaran (api)

2. udara panas (dry heat)

3. uap air (moist heat)

Page 25: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

a. Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara langsung, contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll.

Page 26: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Udara panas biasanya digunakan untuk proses sterilisasi glasware dan material solid yang sifatnya heatable.

Page 27: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Dalam industri fermentasi, udara kering digunakan untuk sterilisasi filter udara, dan sterilisasi udara melalui proses kompresi

Page 28: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Mahal

• Tidak praktis

• Laju kematian bakteri rendah karena resistensi panas intrinsik bakteri meningkat tajam pada kondisi kering

• Konduksi panas lambat (dibandingkan steam)

Page 29: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Uap panas dapat diaplikasikan melalui proses:

a. Tindalisasi

b. Pasteurisasi

c. Autoclave

Page 30: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Konsep kerja metode ini mirip dengan mengukus

• Bahan yang mengandung air dan tidak tahan tekanan atau suhu tinggi lebih tepat disterilkan dengan metode ini

• Tindalisasi dapat diaplikasikan untuk sterilisasi media yang tidak bisa disterilisasi melalui proses filtrasi (viscous)

Page 31: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Proses sterilisasi dengan pemanasan selama satu jam, dilakukan tiga hari berturutan

• Pada hari pertama: sel vegetatif mati, namun spora tidak

• Pada hari kedua: sel vegetatif dari spora yang tumbuh akan mati

• Pada hari ketiga: sel vegetatif dari spora yang masih bertahan pada hari kedua akan mati

Page 32: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Kondisi operasi tindalisasi”

hari 1: suhu 1000 C selama 15-30 menit

hari 2: suhu 1000 C selama 15-30 menit

hari 3: suhu 1000 C selama 60 menit

Page 33: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Biasa diaplikasikan pada industri makanan

• Ekspose suatu material terhadap panas untuk membunuh mikroba

• LTLT: 600 C selama 1,5 jam (batch)

• HTST: 700 C selama 15 detik (kontinyu)

Page 34: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Autoclave laboratorium biasanya dioperasikan dengan steam bertekanan 30 psia,yang setara dengan suhu 121°C.

• Pada kondisi tersebut, spora bakteria akan mati dengan cepat.

Page 35: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Untuk mendeteksi bahwa autoklaf bekerja dengan sempurna dapat digunakan mikroba pengguji yang bersifat termofilik dan memiliki endospora yaitu Bacillus stearothermophillus,

• Lazimnya mikroba ini tersedia secara komersial dalam bentuk spore strip.

Page 36: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Kertas spore strip ini dimasukkan dalam autoklaf dan disterilkan.

• Setelah proses sterilisai lalu ditumbuhkan pada media.

• Jika media tetap bening maka menunjukkan autoklaf telah bekerja dengan baik.

Page 37: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI
Page 38: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI
Page 39: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

Beberapa bahan yang tidak disterilisasi dengan autoclave

• Bahan tidak tahan panas seperti serum, vitamin, antibiotik, dan enzim

• Paelarut organik, seperti fenol

• Buffer engan kandungan detergen, seperti SDS

Page 40: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Memiliki heat content yang tinggi sehingga kemampuan sterilisasinya tinggi (persatuan volume atau berat)

• Steam melepaskan panas pada temperatur yang konstan

• Steam dapat dengan mudah diproduksi dan didistribusikan

• Tidak ada produk sisa, bersih dan tidak berbau dan tidak berasa

Page 41: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Tidak cocok untuk sterilisasi padatan anhidrat, bahan yang viscos, dan serbuk

• Keefektifannya berkurang dengan adanya udara

Page 42: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Digunakan untuk sterilisasi pipa, fermentor dan media

• PT. Madukismo:

Sterilisasi tangki pembibitan dan fermentasi menggunakan uap bersuhu 1200 C tekanan 1,98 atm selama 20-30 menit

Page 43: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Bahan kimia dapat digunakan untuk mematikan mikroorganisme sebagai akibat dari kemampuan bahan kimia tersebut untuk mengoksidasi dan mengalkilasi

• Namun demikian, bahan kimia tidak dapat digunakan untuk proses sterilisasi media karena residunya akan menghambat pertumbuhan mikroorganisme fermentasi

Page 44: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

Bahan kimia

• Bahan kimia umum digunakan untuk proses disinfeksi yang biasanya berimplikasi terhadap berkurangnya atau hilangnya organisme patogen

Page 45: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Banyak sel suatu material yang akan mengalami kerusakan DNA dan pada akhirnya akan mati setelah menyerap sinar ultraviolet

• Sinar ultraviolet dengan panjang gelombang sekitar 265 nm merupakan sinar yang paling efisien dalam membunuh bakteri

Page 46: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

Radiasi

• Namun demikian, sinar ultraviolet memiliki kelemahan yakni kemampuan penetrasinya yang lemah terhadap suatu materi.

• Oleh karenanya penggunaannya terbatas pada pengurangan populasi mikroorganisme dalam suatu ruangan (misal ruang operasi, kamar bersih suatu laboratorium)

Page 47: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

Radiasi

• Sinar X merupakan sinar yang mematikan bagi mikroorganisme

• Kemampuan penetrasi sinar X juga lebih besar dibandingkan sinar ultraviolet

• Namun penggunaannya terbatas mengingat harga peralatan yang mahal dan alasan keamanan.

Page 48: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Gelombang sonic atau ultrasonic dengan intensitas tertentu dapat merusak dan mematikan suatu sel

• Teknik ini biasanya diaplikasikan dalam proses penghancuran sel dengan tujuan mengekstrak material sel dan bukannya digunakan untuk tujuan sterilisasi

Page 49: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

Filtrasi

• Proses filtrasi merupakan proses yang efektif digunakan dalam proses pemisahan mikroorganisme dari udara atau gas.

• Dalam hal untuk larutan, proses filtrasi digunakan untuk media atau produk yang tidak tahan panas, yang mudah rusak oleh panas

• Misalnya serum hewan atau manusia, dan enzim

Page 50: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

1. Sterilisasi Media

2. Sterilisasi Fermentor

3. Sterilisasi Udara

Page 51: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Media yang digunakan untuk proses fermentasi harus disterilkan

• Pembunuhan mikroba pada proses sterilisasi mengikuti reaksi orde pertama dg persamaan:

• dimana: N=jml mikroba hidup pd media

t=waktu perlakuan sterilisasi

k=konstanta laju reaksi atau

• kematian spesifik

Page 52: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Tipe reaksi yg dapat mjd penyebab rusaknya kualitas nutrisi selama proses sterilisasi yaitu:

1. Interaksi antara komponen-komponen

nutrien

2. Degradasi senyawa2 labil akibat panas

spt vitamin dan asam amino

Page 53: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

Interaksi antara komponen2 nutrient

Pada saat sterilisasi sering terjadi proses browning Maillard yaitu terjadinya perubahan warna mjd kecoklatan krn hasil reaksi gugus karbonil (umumnya gula2 reduksi) dg asam2 amino dr protein.

Page 54: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

Degradasi senyawa2 labil akibat panas

• Misal: vitamin dan asam amino.

• Reaksi2 yg menimbulkan kerusakan ini dapat dikurangi dg menggunakan suhu dan waktu sterilisasi yang sesuai.

Page 55: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Untuk mensterilkan media fermentasi dapat dilakukan pada suhu yang tinggi dg waktu pendek.

Page 56: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Tetes disterilkan dengan menggunakan steam setelah dilakukan proses pengenceran tetes

Page 57: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Sebelum proses fermentasi media dilakukan , maka fermentor harus disterilkan terlebih dahulu.

• Biasanya dilakukan dg pemanasan pada bagian pelindung (jacket) atau bagian koil dari fermentor dg menggunakan uap dan disemprotkan ke dlm fermentor. Udara yg terdapat dalam fermentor akan terdorong/terusir keluar.

Page 58: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Tekanan yg digunakan adalah 15 psi selama 20 menit

• Fermentor yg telah digunakan sangat baik skl jika :

1. Dialirkan udara steril kedalamnya dan diberi tekanan atau

2. Divakumkan dg mengeluarkan udara yg tdk steril dari dalam fermentor tsb.

Page 59: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Air dipompa melalui bagian atas (1)

• Air diaduk (9)

• Air dibuang (5)

• Steam masuk (3)

• Steam suhu 120-1300 C, tekanan 2 kg/cm3

Page 60: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Sterilisasi gas atau udara amat vital dalam proses fermentasi.

• Udara mengandung sejumlah mikrooganisme baik bakteri, yeast, atau jenis lainnya.

• Proses aerobik memerlukan oksigen dari udara atau berupa oksigen murni.

Page 61: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Proses anaerobik memerlukan nitrogen dan mungkin sedikit karbondioksida

• Fermentasi selalu menghasilkan gas, sehingga reaktor harus dilengkapi saluran gas keluar.

• Belum lagi dalam semua proses persiapan fermentasi, perlu dalam suasana steril.

• Sterilisasi udara dapat dilakukan dg pemanasan tetapi umumnya menggunakan teknik filtrasi/penyaringan dg filter.

Page 62: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Gas dilewatkan pada membrane filter, umumnya terbuat dari selulosa asetat yang hidrofobik, memiliki diameter pori 0.22 micrometer sehingga bisa menyaring bakteri yang berukuran 1 micrometer.

• Pada skala lab, filter berupa disc yang dipasang pada saluran gas masuk dan keluar.

• Sedangkan cartridge filter dipakai pada skala industri.

Page 64: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Filter yg digunakan dpt dibagi mjd 2 klp yaitu:

1. Filter yg mempunyai pori lbh kecil dr partikel

2. Filter yg dibuat dr bahan berserat (fibrous filter)

Page 65: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

1. Sterilisasi sistem tertutup/batch

2. Sterilisasi sistem kontinyu

Page 66: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI
Page 67: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Proses fermentasi sistem batch kurang baik digunakan untuk mencegah kerusakan nutrien tp dpt meminimalkan kerusakan nutrien.

• Sterilisasi sistem batch untuk suatu fermentasi mungkin dapat diperoleh baik dalam wadah fermentasi maupun dlm wadah pemasak terpisah.

Page 68: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Suhu yang paling tinggi pada proses sterilisasi adalah 121oC, shg dlm prosedur sterilisasi ini harus dipolakan sedemikian rupa shg media memperoleh suhu sebesar itu.

Page 69: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

KEUNTUNGAN STERILISASI SISTEM BATCH

1. Keperluan modal lebih kecil

2. Resiko kontaminasi lebih rendah

3. Pengaturan secara manual lebih mudah

4. Lebih mudah menggunakan media yg

mengandung proporsi zat padat tinggi.

Page 70: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

KELEMAHAN STERILISASI SISTEM BATCH

1. Perlu adanya pipa yg kompleks utk mengangkut media steril tp ada resiko kontaminasi.

2. Kemungkinan bs terjadi kegagalan mekanis pada alat pemasak (cooker) dlm penyediaan media utk bbrp fermentor.

Page 71: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

• Pola sistem kontinyu mencakup periode waktu dimana media dipanaskan sampai pd suhu sterilisasi, penahanan dan pendinginan sampai pada suhu fermentasi.

Page 72: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

KEUNTUNGAN STERILISASI SISTEM KONTINYU

1. Perawatan kualitas media lebih tinggi

2. Pengaturan otomatis lebih mudah

3. Pengurangan waktu siklus sterilisasi.

4. Dalam keadaan tertentu dpt mengurangi korosi fermentor.

Page 73: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI

STERILISASI SISTEM KONTINYU

Ada 2 tipe sterilisator kontinyu untuk fermentasi media yaitu:

1. Plat penukar panas kontinyu (continous plate heat exchanger)

2. Injektor pendingin cepat yg kontinyu (continous injector flash cooler)

Page 74: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI
Page 75: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI
Page 76: 1. STERILISASI DALAM FERMENTASI