PSIKOLOGI PENDIDIKAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN KOMPETENSI DAN KOMPETENSI

PENDIDIKPENDIDIKRosnalisa, Rosnalisa, PsikologPsikolog

Certified Hypnosis from International Board of Hypnosis, Indonesia- Malaysia

Certified Hypnotherapy from International Board of Hypnotherapy, Indonesia- Malaysia

Certified of Coach Practitioner NLP (Neurotic Lingustic Programme) Dinamic Coaching , Jerman

Mendedikasikan diri sebagai Pemerhati Anak dan remaja mulai dari anak normal, anak berkebutuhan khusus sampai anak berbakat hingga lebih dari 15 th

Membantu (coaching) para orang tua mendidik anak Menjadi coach bagi remaja bermasalah Terapis masalah-masalah Psikologis Menjadi Pembicara parenting di berbagai daerah Trainer masalah belajar dan konsenterasi di beberapa

sekolah/akademis Menjadi associate trainer pengembangan Sumber

Daya Manusia untuk seluruh Indonesia Konsultan di sekolah yang membutuhkan penanganan

bagi Anak didiknya

Rosnalisa, Psi.Cht.Ed NLP

33

LITERATURLITERATURGage, N.L ; David C Berliner. 1998. Gage, N.L ; David C Berliner. 1998.

EDUCATIONAL PSYCHOLOGY. 6EDUCATIONAL PSYCHOLOGY. 6thth Edition. New York : Houghton Mifflin Edition. New York : Houghton Mifflin Co.Co.

Woolfolk, Anita.2004. Educational Woolfolk, Anita.2004. Educational Psychology 9Psychology 9thth Edition. Boston: Allyn Edition. Boston: Allyn and Bacon.and Bacon.

IlustrasiSeorang anak kelas 3 SD pulang ke rumah mengatakan pada ibunya “ Ma, ririn ulangan matematikanya dapat delapan, kalau tidak percaya lihat kertas ulangan Ririn “, dan di luar dugaan Ririn, ibunya tidak bergembira, malah menjawab … Aaah ulangan dapat delapan yang kamu tunjukkan ke mama, coba kalau dapat lima, Ririn sembunyikan….Hati Ririn sedih mendengar jawaban ibunya, ia kemudian malas untuk menunjukkan hasil ulangannya, ia juga mengurung diri, ia tidak mengerti knp ibunya tidak bangga, malah menuduhnya..Di pihak lain Ririn sdh sering dipnggil oleh gurunya karena nilainya sering jelek, tidak mengerti mengapa tiba2 Ririn dapat memperoleh angka delapan untuk matematika

1. Apa itu Psikologi ? Bagaimana 1. Apa itu Psikologi ? Bagaimana dengan Psikologi Pendidikan ?dengan Psikologi Pendidikan ?

Psikologi berasal dari bahasa Yunani, Psiko dan Psikologi berasal dari bahasa Yunani, Psiko dan logos, yang berarti ilmu jiwalogos, yang berarti ilmu jiwa

Manifestasi jiwa Tingkah laku

Faktor-faktor yang melibatkan tingkah laku

Ekspresi TLSikap, cara komunikasi, cara berfikr

dsb

2. Beberapa pengertian2. Beberapa pengertianDari sudut biologis, Dari sudut biologis, perilaku adalah suatu perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas kegiatan atau aktifitas individu yang diamati individu yang diamati langsung maupun tidak langsung maupun tidak langsung…Robert Kwick, langsung…Robert Kwick, 19741974

Perilaku dapat diartikan Perilaku dapat diartikan suatu respons organisme suatu respons organisme seseorang terhadap seseorang terhadap rangsangan dari luar,rangsangan dari luar,Soekidjo, 1993..Soekidjo, 1993..

Perilaku manusia pada Perilaku manusia pada hakekatnya adalah proses hakekatnya adalah proses interaksi individu dengan interaksi individu dengan lingkungannya sebagai lingkungannya sebagai manifestasi hayati bahwa manifestasi hayati bahwa ia mahluk hidup, Sri ia mahluk hidup, Sri Kusmiayti, DesminiartiKusmiayti, Desminiarti

Perilaku manusia adalah aktifitas yang timbul karena adanya stimulus dan respons yang dapat diamati langsung maupun tidak langsung (Psikologi Kognitif)

Menurut Psikologi Kognitif. Ada perilaku yang tidak tampak seperti berfikir, tanggapan, sikap, emosi dan pengetahuan, sedangkan perilaku yang tampak misalnya berjalan, berbicara, bereaksi berpakaian dsb

Munculnya dipengaruhi oleh faktor-faktor baik internal maupun eksternal

Jenis PerilakuJenis PerilakuSkinner membedakan 2 (dua) Skinner membedakan 2 (dua) macam yaitu perilaku yang alami macam yaitu perilaku yang alami dan perilaku operan. dan perilaku operan. Perilaku alami yaitu perilaku yang Perilaku alami yaitu perilaku yang dibawa sejak oganisme dilahirkan dibawa sejak oganisme dilahirkan (refleks dan instink2), sedang (refleks dan instink2), sedang perilaku operan yaitu perilaku yang perilaku operan yaitu perilaku yang dibentuk karena proses belajar.dibentuk karena proses belajar.Perilaku alami : kerdipan mata bila Perilaku alami : kerdipan mata bila kena sinar, menarik tangan bila kena sinar, menarik tangan bila kena panas.kena panas.Perilaku operan : berjalan, bermain Perilaku operan : berjalan, bermain dsbdsb

3. Psikologi Pendidikan3. Psikologi PendidikanBermaksud mengenal dan menerapkan psikologi, ke dalam proses yang membawa pengubahan tingkah laku untuk mengajar (bagi guru) dan belajar (bagi siswa)

Arti dari Psi Pendidikan :Ilmu yang mempelajari tentang belajar, pertumbuhan dan kematangan individu, menerapkan prinsip-prinsip ilmiah terhadap reaksi manuis yang nantinya mempengaruhi proses belajar mengajar.

4. Apakah Guru adalah Pendidik ?4. Apakah Guru adalah Pendidik ? Di Indonesia, sebelum era globalilsasi, profesi guru Di Indonesia, sebelum era globalilsasi, profesi guru

dan posisi guru konon dihormati seperti seorang dan posisi guru konon dihormati seperti seorang Priyai. Dalam berbagai upacara keagamaan, mereka Priyai. Dalam berbagai upacara keagamaan, mereka duduki di urutan utama bersama para wedana.duduki di urutan utama bersama para wedana.

Secara ekonomi penghasilan guru di jaman itu Secara ekonomi penghasilan guru di jaman itu memadai, secara psikologis pun harga diri dan memadai, secara psikologis pun harga diri dan wibawa mereka juga tinggi, sehingga orang tua wibawa mereka juga tinggi, sehingga orang tua sangat berterimakasih bila anak mereka yang sangat berterimakasih bila anak mereka yang berbuat kurang ajar mendapat pelajaran.berbuat kurang ajar mendapat pelajaran.

Di era 80 – 90 an profesi guru telah berubah drastis, Di era 80 – 90 an profesi guru telah berubah drastis, Profesi guru adalah profesi yang kering dalam artian Profesi guru adalah profesi yang kering dalam artian posisi guru sekarang sebagai ujung tombak SDM posisi guru sekarang sebagai ujung tombak SDM hanya sekedar mempertahankan kepulan asap hanya sekedar mempertahankan kepulan asap dapur mereka saja, wibawa guru di kalangan murid dapur mereka saja, wibawa guru di kalangan murid juga menurun, dan standar UMR mereka bebeda juga menurun, dan standar UMR mereka bebeda jauh dibanding kalangan professional. Para murid jauh dibanding kalangan professional. Para murid menghormati gurunya karena ada udang di balik menghormati gurunya karena ada udang di balik batu, karena nilai atau ingin naik kelas.batu, karena nilai atau ingin naik kelas.

Di era sekarang agaknya Di era sekarang agaknya profesi guru mulai profesi guru mulai meningkat lagi di dukung meningkat lagi di dukung oleh motif, usulan berbagai oleh motif, usulan berbagai kalangan untuk kalangan untuk meningkatkan UMR bagi meningkatkan UMR bagi guru, hanya perubahan guru, hanya perubahan drastis ini pun memiliki drastis ini pun memiliki dampak cukup berarti di dampak cukup berarti di dunia pendidikan sehingga dunia pendidikan sehingga pertanyaan selanjutnya pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana dan apa adalah bagaimana dan apa motivasi menjadi guru.motivasi menjadi guru.

5. Sejarah Psikologi Pendidikan5. Sejarah Psikologi PendidikanSejarah Psikologi Pendidikan secara khusus masih bercampu baur dengan sejarah Psikologi secara umum….

Dari penelitian Psi Pendd, lebih awal dari kalangan Psikologi eksperimen oleh Wilhelm Wundt tahun 1869.

Para ahli Psikologi, memandang Bapak Psikologi Pendidikan adalahJohann Fredrich Herbart asal Jerman 1809 dengan Aliran Herbartianisme

Konsep utamanya apperceptive Mass, dalam artian “pengetahuan” atau proses belajar atau memahami sesuatu bergantung pada pengenalan individu terhadap hubungan antar ide, dan pengetahuan yang dimiliki “

Berpengarh pada Aliran-aliran lain, di bidang eksperimen, Psiko analisa, Psi kognitif, humanis dan behavior.

Munculnya sikap seperti ini Munculnya sikap seperti ini sebenarnya tidak sepenuhnya tanpa sebenarnya tidak sepenuhnya tanpa alasan bersumber pada guru. Ada alasan bersumber pada guru. Ada sebagian guru yang berpenampilan sebagian guru yang berpenampilan tidak mendidik, memberikan tidak mendidik, memberikan hukuman badan yang tidak sesuai hukuman badan yang tidak sesuai atau melakukan pelecehan seksual, atau melakukan pelecehan seksual, disisi lain, ada pula disebabkan disisi lain, ada pula disebabkan penguasaan materi yang kurang penguasaan materi yang kurang memadai, dari hasil penelitian 76,95 memadai, dari hasil penelitian 76,95 % sisiwa kelas VI SD tidak dapat % sisiwa kelas VI SD tidak dapat menggunakan kamus, hanya 5 % menggunakan kamus, hanya 5 % yang mampu mencari kata dengan yang mampu mencari kata dengan tepat dan benar, sehingga guru tidak tepat dan benar, sehingga guru tidak dapat menarik kesimpulan dan dapat menarik kesimpulan dan menentukan siswa yang berbakat menentukan siswa yang berbakat atau tidak. Kemerosotan atau tidak. Kemerosotan profesionalisme diikuti prestise sosial profesionalisme diikuti prestise sosial dan material, sehinggga guru kini dan material, sehinggga guru kini kurang dihormati oleh masyarakat.kurang dihormati oleh masyarakat.

Akibatnya , tak mengherankan apabila Akibatnya , tak mengherankan apabila di antara guru ada yang mengalami di antara guru ada yang mengalami kelainan psikis keguruan (teacher kelainan psikis keguruan (teacher burnout), berupa stress, frustrasi, burnout), berupa stress, frustrasi, murung dan mudah marah.murung dan mudah marah.

Keputusan yang dibuat Guru berdasar Keputusan yang dibuat Guru berdasar ::

1.1. Mengidentifikasi kemampuan Mengidentifikasi kemampuan kognitif siswakognitif siswa

2.2. Menunjuk tujuan dan cara tepat Menunjuk tujuan dan cara tepat untuk tingkat kognitif, cara dan untuk tingkat kognitif, cara dan gaya belajarnyagaya belajarnya

3.3. Menyelesaikan hasil dari aktifitas Menyelesaikan hasil dari aktifitas pengajaranpengajaran

1. Isi pelajaran apa yang telah diketahui siswa tentang MA nya

2. Tingkah laku apa yang harus mereka pelajari

4. Prinsip belajar yang digunakan

5. Perlunya modifikasi siswa, perbedaan setiap individu

6.Tingkah laku guru, kompetensi, harapan, pendapat, pencapaian

3. Tujuan pengajaran

7. Metoda pengajaran membuat kemudahan belajar

8. PBM

Penilaian keseluruhan baik untuk guru dan siswa

1. Tugas apa yang dilakukan siswa dalam tahap keterlibatan siswa

2. Tingkah laku belajar mana yang cocok dengan tugas dan kepribadian siswa

3. Tujuan Instruksional mana yang penting4. Prinsip belajar yang guru terapkan ?5. Perubahan apa yang diperlukan bagi siswa6. Bagaimana kompetensi guru dan keputusan tepat apa

yang harus diambil ?7. Metoda mana yang terbaik untuk mencapainya ?8. Bagaimana memadukan keputusan yang terdahulu9. Bagaimana proses belajar mengajar dapat sukses ?

Dan evaluasi sekarang bagaimana ?

Model Guru sebagai Pembuat KeputusanModel Guru sebagai Pembuat Keputusan

Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi

Digunakan juga untuk membantu mengatasi

masalah-masalah yang dihadapi guru

Kompetensi yang Kompetensi yang dimiliki Gurudimiliki Guru

1. Memiliki pengetahuan teori belajar dan tingkah laku manusia

2. Menunjukkan sikap dalam membantu siswa belajar dan memupuk hubungan dengan manusia lain secara tulus

3. Menguasai mata ajar yang diajarkan

4. Mengontrol keterampilan teknik mengajar sehingga memudahkan siswa belajar

Peranan Guru :1. Ahli Instruksional

2. Sebagai motivator

3. Sebagai Manajer

4. Sebagai konselor

5. Sebagai model

7. Pengukuran dan statistik,

Membuat tes dan alat ukur

6. Perbedaan Individu

Perbedaan kepribadian dan kognitif

5. Teori dan metode

mengajarTujuan Inst,

Model pengajaran

4. Motivasi dan pengolahan

kelasTeori motivasi,

strategi, dan teknik motivasi

3. Psi belajarConditioning dan belajar

Perub TL dan progIngatan & pros inform

Struktur kogn dlm belajarAfeksi dalam belajar

2.Perkembangan

fisik, kepribadian dan moral

1. Dinamika Sosial

dalam kelas :Kepribadian guru, suasana

kelas, harapan guru

Psikologi Pendidikan

Model yg dipahami dalam Psikologi Pendidikan

6. Variabel dalam Model 6. Variabel dalam Model tersebut tersebut

1.1. Tugas mengajar sampai membinaTugas mengajar sampai membinaGuru akan menentukan kapan meyampaikan Guru akan menentukan kapan meyampaikan pengetahuan sampai pengertian, pengetahuan sampai pengertian, menyimpulkan, menerapkan, menganalisis, menyimpulkan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, menevaluasi dengan mensintesis, menevaluasi dengan pengetahuan lain dan kombinasi dengan kasus pengetahuan lain dan kombinasi dengan kasus yang ada.yang ada.

2.2. Tingkah laku siswaTingkah laku siswaSeorang guru/pendidik sebelum menentukan Seorang guru/pendidik sebelum menentukan tujuan Instruksional, kita harus tujuan Instruksional, kita harus mempertimbangkan tingkah laku siswa sesuai mempertimbangkan tingkah laku siswa sesuai tujuantujuan

3. Tingkah laku Guru, hal ini sesuai dengan 3. Tingkah laku Guru, hal ini sesuai dengan menjawab segala hal yang termakna dalam menjawab segala hal yang termakna dalam kotak 7, bagaimana seorang guru dapat kotak 7, bagaimana seorang guru dapat membuat siswa dapat belajar dengan mudah ? membuat siswa dapat belajar dengan mudah ? Dan sebaiknya tentunya kita dapat membuat Dan sebaiknya tentunya kita dapat membuat konektifitas antara teori dan prakteknya konektifitas antara teori dan prakteknya berdasar perbedaan setiap individu, berdasar perbedaan setiap individu, bagaimana guru mengajar, bagaimana guru mengajar, mempertimbangkan keputusan?mempertimbangkan keputusan?

Apakah anda ingin tahu ?Apakah anda ingin tahu ?1.1. Teori dan perkembangan individu dari anak Teori dan perkembangan individu dari anak

sampai remajasampai remaja2.2. Bagaimana membantu siswa mandiri dan Bagaimana membantu siswa mandiri dan

mengembangkan kesan diri positifmengembangkan kesan diri positif3.3. Teori belajar dan model pengajaran di kelasTeori belajar dan model pengajaran di kelas4.4. Prinsip belajar efektifPrinsip belajar efektif5.5. Strategi pengajaran dan pengelolaan kelasStrategi pengajaran dan pengelolaan kelas6.6. Mengkoordinasi metode mengajar, Mengkoordinasi metode mengajar,

perbedaan individu, kepribadian atau gaya perbedaan individu, kepribadian atau gaya berfikir/dan gaya belajarberfikir/dan gaya belajar

7.7. Ragam EvaluasiRagam Evaluasi