kompetensi profesional pendidik dalam proses …repository.radenintan.ac.id/10869/1/perpus...

75
KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI RAUDHATUL ATHFAL BAITUL UMI PRINGSEWU SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Oleh DIAN SEPTIANA NPM.1511070159 Jurusan : Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG TAHUN 1441 H/2020 M

Upload: others

Post on 05-Nov-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES

PEMBELAJARAN DI RAUDHATUL ATHFAL BAITUL UMI

PRINGSEWU

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh

DIAN SEPTIANA

NPM.1511070159

Jurusan : Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

RADEN INTAN LAMPUNG

TAHUN 1441 H/2020 M

Page 2: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

i

KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES

PEMBELAJARAN DI RAUDHATUL ATHFAL BAITUL UMI

PRINGSEWU

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh

Nama : Dian Septiana

NPM : 1511070159

Pembimbing I : Dr. Hj. Romlah, M.Pd.I

Pembimbing II : Syafrimen, M.Ed, Ph.D

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

RADEN INTAN LAMPUNG

TAHUN 1441 H/ 2019 M

Page 3: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

ii

ABSTRAK

Kompetensi profesional yaitu kemampuan untuk berkomunikasi dengan

peserta didik serta memandu tugas mereka, memiliki pengetahuan yang luas dan

menambah pengetahuan, memanfaatkan penggunaan teknologi informasi dan

komunikasi dalam mengajar, menggunakan multimedia dalam pendidikan.Tujuan

penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang kompetensi profesional

pendidik dalam proses pembelajaran di Raudhatul Athfal Baitul Umi Pringsewu.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan desain

penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi

dan dokumen analisis, peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur dimana

dalam pelaksanaanya lebih bebas dan terbuka, lima orang guru sebagai subjek

dalam penelitian, observasi yakni peneliti melakukan pengamatan melalui lembar

observasi yang diisi dengan tanda check list, dokumen analisis yakni peneliti

mengumpulkan rencana kerja harian, rencana pelaksanaan pembelajaran

mingguan, program semester.

Data dianalisis secara kualitatif menggunakan cara reduksi data, penyajian

data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi

profesional pendidik dalam proses pembelajaran di Raudhatul Athfal Baitul Umi

Pringsewu sebagai berikut : (i) memiliki sikap terbuka dalam berkomunikasi, (ii)

memiliki empati terhadap peserta didik, (iii) memiliki sikap positif, (iv)

memberikan dukungan kepada peserta didik, (v) senantiasa meningkatkan

pengetahuan (vi) pengetahuan yang mendalam terhadap mata pelajaran yang

diajarnya, (vii) menguasai ilmu pengetahuan lain seperti pengetahuan agama,

sejarah, geografi, matematik dan bahasa. Oleh karena itu dalam proses

pembelajaran sebaiknya seorang guru memiliki kompetensi profesional.

Kata Kunci : Kompetensi Profesional, Pendidik, Pembelajaran

Page 4: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)
Page 5: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)
Page 6: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

iii

MOTTO

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan

kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di

perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya

kamu beruntung”. (Qs. Ali-Imran (1) : 200).1

1 Al-Qur‟an Cordoba Special For Muslimah Type Sofia (Bandung: PT Cordoba

Internasional Indonesia,2012). h. 76

Page 7: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

iv

PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmanirrohim. . . .

Dengan mengucap Rasa Syukur kehadirat Allah SWT ku persembahkan

karya ini kepada :

1. Yang terhormat, tercinta, terkasih dan tersayang orang tuaku, Papaku Edi

Sutarno yang tak pernah berhenti mendoakanku, memberikan semangat,

memberikan nasehat serta memotivasiku agar semangat dalam

menyelesaikan studi ini, terimakasih pa semoga Allah membalas semua

kebaikanmu dan menghadiahkan surga terindah untukmu, semoga engkau

sehat selalu pa. Untuk Ibuku Jamsiyah yang tak pernah berhenti

mendoakanku, yang tak pernah lelah menasehatiku serta mendukungku,

terimakasih bu semoga Allah membalas semua kebaikanmu dan

menghadiahkan surga terindah untukmu, semoga engkau sehat selalu bu.

Dan untuk Mama Suyanti (Alm) terimakasih atas semua kerja keras dan

doa mama selama hidup, semoga disana Mama bangga atas kerja kerasku..

2. Kepada adik-adikku (Irfan dan Dandi) yang selalu menjadi

penyemangatku dan yang selalu sabar menanti keberhasilanku.

3. Almamater tercinta UIN Raden Intan Lampung yang telah memberikan

banyak pengalaman yang luar biasa selama menempuh pendiidkan disini.

4. Saudara sepupuku (Nanda Permatasari) yang sedang berjuang menuntut

ilmu, yang selalu memberikan dukungan serta motivasi yang tiada henti.

Semoga Allah selalu memberikan kemudahan disetiap langkahmu.

Page 8: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

v

5. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Islam Anak Usia Dini, khususnya

kelas C yang telah memberikan semangat dan motivasi dalam

menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan

Lampung, khususnya Dosen PIAUD yang telah memberikan ilmu

pengetahuan selama perkuliahan sehingga penulis dapat menyusun skripsi

ini.

7. Teman-teman tercinta Marina Relahati, Intan Belinda Cahyana, Irfida

Rahmatika, Dian Resti Ningsih, Fatma Hidayati, Asri Kartika, Dewi

Artika, Lutfiana Safitri, Novia Endah Firmala, Laudina Aufarika yang

selalu memberikan semangat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Page 9: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

vi

RIWAYAT HIDUP

Dian Septiana dilahirkan di Desa Bandar Alam Lama, Kecamatan Kisam

Tinggi, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan pada tanggal 26 September 1996.

Penulis merupakan putri pertama dari tiga bersaudara, buah hati dari pasangan

Bapak Edi Sutarno dan Ibu Suyanti (Alm).

Sebelum masuk ke jenjang perguruan tinggi penulis memulai jenjang

pendidikannya di SD Negeri Bandar Alam Lama Ogan Komering Ulu Selatan

(2002-2008), kemudian penulis melanjutkan sekolah menengah pertama di SMP

Negeri 1 Pagelaran Pringsewu (2008-2011). Penulis menempuh pendidikan

sekolah menengah atas di MA Diniyyah Putri Lampung Pesawaran(2011-2015)

dan kemudian pada tahun 2015, penulis terdaftar sebagai mahasiswi Pendidikan

Islam Anak Usia Dini di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Selama menjadi mahasiswi penulis aktif dalam organisasi UKM Bahasa

sebagai anggota periode 2016/2017, kemudian periode 2017/2018 sebagai

sekretaris Divisi Kaderisasi.

Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sukoharjo III

Barat Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu. Penulis melaksanakan Praktek

Pengalaman Lapangan (PPL) di RA Ismaria Bandar Lampung.

Page 10: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah Subhanna Wata‟ala atas segala

rahmat, hidayah serta taufikNya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan baik

dengan judul Kompetensi Profesional Pendidik Dalam Proses Pembelajaran.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Baginda Rasulullah

Shalallahu‟alaihi wassalam, beserta keluarga dan para sahabatnya.

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan

dalam menyelesaikan program Strata Satu (S1) jurusan Pendidikan Islam Anak

Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung guna

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Atas bantuan dari semua pihak dalam

menyelesaikan skripsi ini, peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Raden Intan Lampung beserta jajarannya.

2. Dr. H. Agus Jatmiko, M.Pd selaku ketua jurusan Pendidikan Islam Anak

Usia Dini UIN Raden Intan Lampung.

3. Dr. Hj. Romlah, M.Pd.I selaku pembimbing I, terimakasih telah

memberikan arahan, bimbingan dan masukan dalam menyusun skripsi.

4. Syafrimen, M.Ed, Ph.D selaku pembimbing II, terimakasih telah

memberikan arahan, selalu membimbing dengan penuh kesabaran, selalu

memberikan semangat untuk tidak mengeluh dalam mengerjakan skripsi,

dan terimakasih banyak atas pelajaran yang Bapak berikan.

Page 11: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

viii

5. Kepada pendidik, tenaga pendidik, dan wali murid yang telah memberikan

informasi sehingga terselesaikan skripsi ini.

6. Almamater UIN Raden Intan Lampung yang telah mendewasakan dalam

berfikir dan bertindak, semoga ini menjadi awal kesuksesan dalam

hidupku.

7. Teman-teman seperbimbingan, rekan seperjuangan Pendidikan Islam Anak

Usia Dini C angkatan 2015, teman-teman KKN 279, teman-teman PPL

Ismaria, dan seluruh pihak yang telah memberikan bantuan, dukungan,

semangat dan kerjasamanya selama ini yang tidak dapat disebutkan satu

persatu.

Peneliti berharap semoga Allah SWT membalas amal dan kebaikan atas

semua bantuan dan partisipasi semua pihak dalam menyelesaikan skripsi ini.

Namun penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka penulis

mengharapkan kritik dan saran membangun guna perbaikan bagi karya

penulisannya nanti.

Wassalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bandar Lampung,

Dian Septiana

NPM. 1511070159

Page 12: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

ABSTRAK ............................................................................................................ ii

MOTTO................................................................................................................. iii

PERSEMBAHAN ................................................................................................. iv

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................xii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul ........................................................................................ 1

B. Alasan Memilih Judul ............................................................................... 2

C. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 2

D. Fokus Penelitian ........................................................................................ 12

E. Rumusan Masalah ..................................................................................... 12

F. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 12

G. Signifikasi Penelitian ................................................................................ 13

H. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Prosedur Penelitian ................................................... 14

2. Desain Penelitian ................................................................................. 15

3. Partisipan dan Tempat Penelitian ........................................................ 16

4. Prosedur Pengumpulan Data ............................................................... 17

5. Prosedur Analisis Data ........................................................................ 20

6. Pemeriksaan Analisis Data .................................................................. 23

BAB II LANDASAN TEORI

Page 13: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

x

A. Pendidik/Guru ........................................................................................... 27

B. Kompetensi ............................................................................................... 32

C. Kompetensi Pendidik/Guru ....................................................................... 34

D. Kompetensi Profesional Pendidik PAUD

1. Profesional........................................................................................... 39

2. Tenaga Pendidik Profesional............................................................... 41

3. Kompetensi Profesional Pendidik ....................................................... 44

4. Karakteristik Guru Profesional ........................................................... 50

E. Pengertian Pembelajaran Anak Usia Dini ................................................. 53

F. Proses Pembelajaran Anak Usia Dini ....................................................... 55

G. Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 57

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah dan Identitas Lembaga

1. Sejarah Singkat Raudhatul Athfal Baitul Umi Pringsewu .................. 60

2. Visi dan Misi Raudhatul Athfal Baitul Umi ....................................... 61

3. Tujuan Raudhatul Athfal Baitul Umi ................................................. 61

4. Jumlah Guru dan Peserta Didik........................................................... 61

5. Sarana dan Prasarana........................................................................... 63

B. Deskripsi Data Penelitian .......................................................................... 64

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 66

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 84

B. Saran .......................................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

xi

DAFTAR GAMBAR

1. Diagram Venn ...................................................................................... 66

Page 15: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

xii

DAFTAR TABEL

1. Indikator Kompetensi Profesional Pendidik ........................................ 9

2. Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 BAB VII tentang Standar Nasional

PAUD ................................................................................................... 13

3. Nama-nama Guru di Raudhatul Athfal Baitul Umi ............................. 61

4. Jumlah Peserta Didik............................................................................ 62

Page 16: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kisi-kisi Observasi Kompetensi Profesional Pendidik Dalam

Proses Pembelajaran

Lampiran 2 : Pedoman Observasi Kompetensi Profesional Pendidik Dalam

Proses Pembelajaran

Lampiran 3 : Kisi-kisi Wawancara Kompetensi Profesional Pendidik Dalam

Proses Pembelajaran

Lampiran 4 : Pedoman Wawancara Kompetensi Profesional Pendidik Dalam

Proses Pembelajaran

Lampiran 5 : Hasil Wawancara

Lampiran 6 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)

Lampiran 7 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)

Lampiran 8 : Program Semester (PROSEM)

Lampiran 9 : Profil Guru

Lampiran 10 : Dokumentasi

Lampiran 11 : ACC Cover Seminar Proposal

Lampiran 12 : Pengesahan Seminar Proposal

Lampiran 13 : Surat Permohonan Penelitian

Lampiran 14 : Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 15 : ACC Cover Skripsi

Lampiran 16 : Kartu Konsultasi

Page 17: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Dalam sebuah karya ilmiah, judul merupakan cerminan dari isi

yang tergantung di dalamnya dan judul skripsi yang akan penulis bahas

adalah “Kompetensi Profesional Pendidik dalam Proses Pembelajaran di

Raudhatul Athfal Baitul Umi Pringsewu” selanjutnya sebelum membahas

mengenai berbagai permasalahan didalam penelitian ini sehingga tidak

terjadi perbedaan penafsiran dan pandangan judul skripsi ini, maka penulis

akan lebih dahulu memaparkan definisi dari judul penelitian penulis.

1. Kompetensi profesional yaitu kemampuan seorang guru yang

memerlukan keahlian, kemahiran, kecakapan dalam penguasaan materi

pembelajaran, pemahaman menyeluruh tentang pertumbuhan dan

perkembangan serta membutuhkan metode dan strategi yang dapat

digunakan untuk mengajar peserta didik yang berbeda.

2. Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan oleh

individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi

dengan lingkungannya.

3. Raudhatul Athfal Baitul Umi Pringsewu merupakan jenjang

pendidikan anak usia dini dalam bentuk pendidikan formal, dibawah

pengelolaan kementrian agama.

Page 18: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

2

B. Alasan Memilih Judul

Adapun alasan penulis dalam memilih judul ini adalah untuk

mendeskripsikan bagaimana kompetensi profesional guru dalam proses

pembelajaran di Raudhatul Athfal Baitul Umi Pringsewu.

C. Latar Belakang Masalah

Guru mempunyai andil yang sangat menentukan dalam upaya

pembinaan dan keberhasilan pendidikan. Studi Heyneman dan Loxley di

29 negara menemukan bahwa pendidik memberikan partisipasi terhadap

prestasi belajar sebesar 34% di 16 negara sedang berkembang (India,

Mesir, Botswana, Thailand, Chili, El-Salvador, Kolombia, Meksiko,

Brazil, Argentina, Peru Uganda, Hongaria, Paraguay, Iran, Bolivia). Di 13

negara industri (Amerika Serika, Inggris, Skotlandia, Belanda, Jerman,

Swedia, Belgia yang meliputi tiga kelompok etnis, Selandia Baru,

Australia, Italia, Jepang) kontribusi guru terhadap mutu pendidikan adalah

36%. Hal ini menunjukkan bahwa peran pendidik dalam pengelolaan

pendidikan sangat dominan terhadap perolehan mutu pendidikan.2 Contoh

yang baik dari para guru merupakan faktor yang sangat besar

pengaruhnya dalam pendidikan anak. Guru merupakan teladan bagi murid-

2 Muhammad, H., & Yaumi, M. „Pengembangan Kinerja Guru Melalui Penelitian

Tindakan Kelas Pada SMA Negeri di Kota Palopo‟. Lentera Pendidikan: Jurnal Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan, 18(2) (2015). h.153.

Page 19: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

3

muridnya, jika seorang guru melakukan suatu tindakan benar maka para

muridnya juga akan mengikuti dan mencontoh tindakan yang sama.3

Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah An Nahl ayat 125:4

Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan

hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang

baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa

yang tersesat dijalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang

yang mendapat petunjuk”. (Q.S An Nahl : 125)

Guru sangat menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang

pada akhirnya berperan dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional.

Guru berkedudukan sebagai pengatur jalannya belajar mengajar, berperan

sebagai fasilitator yang berupaya membentuk proses belajar mengajar

yang efisien, membangun media pelajaran dengan baik dan menumbuhkan

keterampilan peserta didik untuk mempelajari pelajaran yang menguasai

tujuan-tujuan pendidikan yang harus mereka capai.5

Guru merupakan sumber daya manusia yang sangat menentukan

keberhasilan pembelajaran. Guru merupakan unsur pendidikan yang

sangat dekat hubungannya dengan anak didik dalam upaya pendidikan

3 Wardah Anggraini, Syafrimen Syafril, and Syaiful Anwar, „Penggunaan Metode Uswah

Hasanah Dalam Mengembangkan Nilai-Nilai Moral Dan Agama Anak Usia 5-6 Tahun Di RA Al-

Huda Wargomulyo 130 Kecamatan Pardasuka Kabupaten Pringsewu‟, ŚALIĤA Jurnal Pendidikan

Dan Agama Islam, 3.1 (2020), h.133–134. 4 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Terjemahannya (Bandung:

Diponegoro, 2013), h.281 5 Nuraeni, L., & Riyanto, A. „Efektivitas Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Terhadap

Peningkatan Kompetensi Pedagogik Pendidik Paud (Studi Deskriptif Pada Pendidik Paud Di Kota

Cimahi)‟. Jurnal Ilmiah P2M STKIP Siliwangi, 4(1) (2017), h.22.

Page 20: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

4

sehari-hari di sekolah dan banyak menentukan keberhasilan anak didik

dalam mencapai tujuan.6

Guru sebagai tenaga professional harus mempunyai visi dan misi

yang jelas sehingga prinsip-prisip professional dengan tugas utama

mendidik, mengajar, serta memotivasi peserta didik dalam mencapai

tujuan hidup mereka di masa yang akan datang dapat terwujud.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Mujadalah ayat 11:7

Artinya : “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan

kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, Maka lapangkanlah

niscaya Allah memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:

“Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan

orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu

pengetahuan beberapa derajat, dan Allah Maha Mengetahui apa yang

kamu kerjakan”. (Q.S Al-Mujadalah : 11)

Guru dan siswa saling memuji, dan keduanya memainkan peran

penting dalam mengembangkan lingkungan belajar mengajar yang

menguntungkan. Guru dengan kecerdasan emosi tinggi unggul dalam

pekerjaan mereka karena mereka selalu terbuka terhadap ide-ide baru dan

selalu berusaha mencari umpan balik tentang pengajaran mereka dari

6 Saiful Bahri, „Supervisi Akademik Dalam Peningkatan Profesionalisme Guru‟, 5.1

(2014), h.101 7 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Terjemahannya (Bandung:

Diponegoro, 2013), h.44

Page 21: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

5

siswa. Ini akan membuka jalur komunikasi yang memungkinkan siswa

merasa lebih terikat pada guru mereka.8

Kompetensi menjadi jaminan keberhasilan seseorang untuk bekerja

dengan profesional. Hal ini karena kompetensi menandai adanya

kepemilikan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dituntut

oleh jabatan seseorang. Kompetensi terkait dengan pengetahuan,

keterampilan, dan sikap yang relevan dengan profesi dan tindakan tertentu

sesuai dengan prinsip etika, standar, panduan, dan nilai-nilai suatu profesi.

Guru yang profesional tentu dituntut untuk memiliki seperangkat

kompetensi sebagai seorang guru.9

Kompetensi profesional dikonseptualisasikan sebagai penguasaan

situasi tertentu yang dibentuk melalui pengetahuan yang dapat dipelajari,

keterampilan, sikap dan variabel motivasi.10

Menurut penelitian Siswandari dan Susilaningsih11

, Yusnita Y,

dkk12

, dan Febrialismanto13

Kompetensi merupakan kemampuan,

8 Noriah Mohd. Ishak, Syed Najmuddin Syed Hassan, and Syafrimen, „Quality Teachers

Beget Quality Students: Inculcating Emotional Intelligence‟, In Paper Presented and Published in

Proceedings ASAIHL Seminar on Quality Assurance in Higher Education Institutions: A Strive

toward Professionalism. University of Indonesia, Jakarta, Indonesia., 2003, h.13 9 Jatiningsih, O., Sari, M. M. K., Habibah, S. M., Setyowati, R. N., Yani, M. T., & Adi,

A. S. „Penguasaan Kompetensi Profesional Guru Oleh Mahasiswa Peserta Praktik Pengalaman

Pembelajaran‟. Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan, 15(1) (2018), h.37 10

Bi Ying Hu, Liang Chen, and Xitao Fan, „Profiles of Teacher-Child Interaction Quality

in Preschool Classrooms and Teachers ‟ Professional Competence Features‟, Educational

Psychology, 38.3 (2018), h.266. 11

Susilaningsih and Siswandari, „Dampak Sertifikasi Guru Terhadap Peningkatan

Kualitas Pembelajaran Peserta Didik‟, Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 19.4 (2013), h.489 12

Yusnita, Y., Eriyanti, F., Engkizar, E., Anwar, F., Putri, N. E., Arifin, Z., & Syafril, S.

„The Effect of Professional Education and Training for Teachers (PLPG) in Improving Pedagogic

Competence and Teacher Performance‟. Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah, 3. 2

(2018).h.123. 13

Febrialismanto, „Analisis Kompetensi Profesional Guru PG PAUD Kabupaten Kampar

Provinsi RIAU‟, Jurnal PG PAUD Trunojoyo, 4.2 (2017), h.104.

Page 22: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

6

keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai-nilai sebagai kinerja yang

mempengaruhi peran, tindakan dan pekerjaan seseorang yang dapat

ditunjukkan dari hasil belajar dan prestasi.

Kompetensi profesional guru (tenaga pendidik) merupakan

seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,

dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas

keprofesionalan.

Salah satu faktor yang paling berpengaruh pada proses

pembelajaran adalah seorang guru yang memiliki kompetensi profesional.

Kompetensi profesional harus dimiliki seorang guru dan guru harus

mampu menguasai materi pembelajaran. Pada setiap kegiatan

pembelajaran yang dilakukan, guru harus mampu memahami tujuan

kegiatan pengembangan tersebut.

Pentingnya PAUD mengharuskan guru pendidikan anak usia dini

untuk menjadi profesional. Dikatakan oleh Slamet Suyanto bahwa

profesional berati berbuat seperti kebijakan, mencontoh adab profesi dan

ilmu PAUD, juga tidak membuat kekeliruan.14

Sylvia Alkornia mengatakan bahwa kompetensi profesional

merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh tenaga pendidik.

Kompetensi profesional yakni menguasai materi pelajaran secara luas dan

mendalam. Maksud dari menguasai materi secara luas dan mendalam

yakni tenaga pendidik atau guru harus memiliki pengetahuan yang luas

14

Slamet Suyanto and Yuni Wibowo, „Curriculum Review of Teacher Professional

Development Program Based on Biology Teacher Profile in Technological Pedagogical and

Content Knowledge‟, Journal of Physics: Conference Series, 1097.1 (2018), h.4.

Page 23: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

7

dan mendalam tentang bidang studi yang akan diajarkan kepada peserta

didik, memiliki pegetahuan yang luas tentang pendidikan, serta memiliki

keterampilan untuk memilih dan dapat menggunakan berbagai macam

strategi yang tepat dalam proses pembelajaran.15

Kompetensi profesionalisme pendidik TK ini patut berpedoman

pada dasar pendidikan anak usia dini, yakni mengasyikkan,

menyenangkan, memuaskan dan memberikan kebebasan kepada anak

untuk menentukan bermain dan belajar sesuai dengan keinginan mereka

masing-masing.16

Kegiatan belajar mengajar pada anak usia dini pada hakikatnya

merupakan pengembangan kurikulum secara konkret berupa seperangkat

rencana yang berisi sejumlah pengalaman belajar melalui bermain yang

diberikan kepada anak usia dini berdasarkan potensi dan tugas

pengembangan yang harus dikuasainya dalam rangka pencapaian

kompetensi yang harus dimiliki anak. Bennett, Finn dan Cribb,

mendeskripsikan pada dasarnya pengembangan program pembelajaran

merupakan pengembangan sejumlah pengalaman belajar melalui kegiatan

bermain yang dapat memperkaya pengalaman anak tentang berbagai hal,

seperti cara berpikir tentang diri sendiri, tanggap pada pertanyaan, dapat

memberikan argumentasi untuk mencari berbagai alternatif.17

15

Sylva Alkornia, „Studi Deskriptif Kompetensi Pedagogik Dan Profesionalisme Guru

Paud Dharma Wanita Binaan Skb Situbondo‟, Jurnal Pancaran, 5. 4 (2016), h.145. 16

Harun Rasyid, „Potret Guru Taman Kanak-Kanak Profesional‟, Jurnal Cakrawala

Kependidikan, 6. 2 (2018).h.156. 17

Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta:

PT.Indeks, 2013).h.138.

Page 24: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

8

Pendidikan bagi anak usia dini tidak hanya berfokus pada sisi

akademis saja melaikan memfokuskan pada pertumbuhan dan

perkembangan fisik, bahasa, intelektual, sosial-emosi serta segala

kecerdasan (kecerdasan jamak). Dengan demikian, pendidikan anak usia

dini yang diselenggarakan harus dapat menampung seluruh bagian

perkembangan anak dalam keadaan yang menyenangkan dan

membangkitkan minat anak.18

Dalam penelitian Harun Rasyid19

, Fadilla Nurul Hasyim20

,

Ittihad21

, Yusnita Y, dkk22

dan Martha Christianti23

menunjukkan

pentingnya seorang guru memiliki profesionalisme yang tinggi, karena

lingkup belajar pada pendidikan anak usia dini harus menggembirakan,

memuaskan, menyenangkan serta memberikan kebebasan kepada anak.

Oleh karena itu guru profesional memiliki tugas dan tanggung jawab untuk

memiliki penguasaan pada pemanfaan berbagai macam alat permainan

untuk menumbuhkan seluruh aspek perkembangan anak.

Mempertimbangkan pentingnya pendidikan TK, pengembangan

guru profesional dapat diartikan sebagai keharusan untuk kualitas proses

18

Luluk Iffatur Rocmah, „Model Pembelajaran Outbound Untuk‟, Pedagogia, 1.2 (2012),

h.174. 19

Harun Rasyid, „Potret Guru Taman Kanak-Kanak Profesional‟, Jurnal Cakrawala

Kependidikan, 6.2 (2018), h.156 20

Fadhila Nurul Hashyim, „Optimalisasi Peningkatan Kompetensi Profesional Guru

PAUD Melalui Lesson Study‟, SENDIKA FKIP UAD, 2.1 (2018), h.3 21

Ittihad, „Manajemen Gugus PAUD Dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru

PAUD Di Gugus 1 PAUD Desa Kalijga Lombok Timur‟, Jurnal Pendidikan Islam, 10.2 (2018),

h.56. 22

Yusnita, Y. Eriyanti, F. Engkizar, E. Anwar, F. Putri, N.E. Arifin, Z. & Syafril, S. „The

Effect Of Profesional Education And Training For Teaches (PLPG) In Improving Pedagogic

Competence And Teacher Performance‟. Tadris: Jurnal Keguruan Dan Ilmu Tarbiyah, 3.2 (2018).

h.123. 23

Martha Christianti, „Profesionalisme Pendidik Anak Usia Dini‟, Jurnal Pendidikan

Anak, 1.1 (2012), h.115

Page 25: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

9

pendidikan. Temuan-temuan penelitian terbaru menunjukkan bahwa guru

yang memiliki kompetensi profesional tingkat lanjut berkontribusi pada

kesejahteraan jangka panjang anak-anak, baik secara langsung terhadap

hasil proses pendidikan, dan secara tidak langsung, terhadap kualitas

pengasuhan anak.24

Berdasarkan beberapa dasar-dasar teori yang penulis gabungkan

yakni dasar teori dari Zhu dan Wang25

, Koster26

. Penulis menggunakan

point-point dari beberapa teori yang menjadi dasar dari penelitian ini,

yakni sebagai berikut :

Tabel 1.1

Indikator Kompetensi Profesional Pendidik

Menurut Teori Zhu & Wang dan Koster

No. Indikator Kompetensi Profesional

Pendidik

Deskripsi

(Ciri-Ciri)

1 Kemampuan untuk berkomunikasi

dengan peserta didik serta memandu

tugas mereka

- Keterbukaan

- Empati

- Dukungan

- Rasa positif

2 Memiliki pengetahuan yang luas dan

menambah pengetahuan

- Guru perlu senantiasa

meningkatkan

pengetahuan

- Pengetahuan yang

mendalam terhadap mata

pelajaran yang diajarnya

- Menguasai ilmu

pengetahuan lain seperti,

pengetahuan agama,

sejarah, geografi,

24

Alicja R Sadownik, Wenche Aasen, and Adrijana Visnjic Jevtic, „Norwegian and

Croatian Students of Undergraduate Kindergarten Teacher Education Programs on Their

Professional Development and Conditions for It‟, 7 (2019), h.2. 25

Chang Zhu and Di Wang, „Key Competencies and Characteristics for Innovative

Teaching among Secondary School Teachers : A Mixed-Methods Research‟, Asia-Pacific Journal

of Teacher Education, 41.1 (2013), h.10. 26

Bob Koster and others, „Quality Requirements for Teacher Educators‟, Teaching and

Teacher Education, 21.2 (2005), h.158.

Page 26: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

10

matematik dan bahasa

3 Memanfaatkan penggunaan teknologi

informasi dan komunikasi dalam

mengajar, menggunakan multimedia

dalam pendidikan

- Pembelajaran dengan

memanfaatkan program-

program software yang

tersedia seperti: CD

pembelajaran,

multimedia

pembelajaran

- Pembelajaran

memanfaatkan E-

learning, virtual

laboratorium, website

dalam bentuk situs-situs

pembelajaran

Sumber: Zhu dan Wang „Asia-Pacific Journal of Teacher Education‟, Koster „Teaching

and teacher education‟.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya tentang

kompetensi profesional guru PAUD yang dilakukan oleh Febrialismanto

bahwa kenyataannya kompetensi profesional guru PAUD masuk ke dalam

kategori rendah mulai dari menguasai konsep dasar bahasa sebagai sarana

pengembangan untuk setiap bidang pengembangan anak, menguasai

konsep dasar pendidikan jasmani sebagai sarana pengembangan untuk

setiap bidang pengembangan anak.27

Penelitian relevan juga dilakukan

oleh Made Ayu Anggreni menyatakan bahwa kompetensi profesional yang

dimiliki guru PAUD masih kurang tepat dalam pengaplikasiannya, pada

kenyatannya media pembelajaran kurang sesuai dengan usia dan

karakteristik anak usia dini.28

Penelitian sebelumnya juga dilakukan oleh

Eva Delfia dan Nurhafizah bahwasannya guru yang profesional harus

merancang pembelajaran untuk anak usia dini itu disesuaikan dengan

27

Febrialismanto, „Analisis Kompetensi Profesional Guru Paud Kabupaten Siak Provinsi

Riau‟, Jurnal PG- - PAUD Trunojoyo, 4. 2 (2017), h.134. 28

made Ayu Anggreni, „Kompetensi Guru Paud Di Kelurahan Balas Klumprik Dalam

Mengembangkan Perangkat Pembelajaran‟, Jurnal Buana Pendidikan, 12.23 (2017), h.41.

Page 27: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

11

STPPA, tahap perkembangan anak, sesuai dengan tahap usia, memenuhi

kebutuhan belajar anak, sesuai dengan minat bakat anak, serta

mengembangkan kurikulum yang sudah ada.29

Penelitian yang dilakukan

oleh Furta Desi Heris Sundy bahwasannya faktor kendala yang dihadapi

oleh sekolah-sekolah pada umumnya adalah keterbatasan prasarana berupa

buku-buku dan media pembelajaran dalam menukung kegiatan belajar

mengajar di sekolah, meskipun kendala tersebut tidak terjadi di semua

sekolah.30

Selanjutnya penelitian serupa dilakukan oleh Endang

Kurniawati, Een Y. Haenilah dan Nia Fatmawati bahwa banyaknya guru

TK yang belum baik dalam merencanakan, melaksanakan dan

mengevaluasi pembelajaran yang dilatar belakangi oleh kurangnya

dukungan kualifikasi akademik, dan pengalaman mengajar.31

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di Raudhatul

Athfal Baitul Umi Pringsewu pada kenyataanya guru sudah memanfaatkan

penggunaan teknologi namun mereka belum memanfaatkan penggunaan

multimedia seperti LCD dalam proses.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Kompetensi Profesional Pendidik

29

Delfia, E., & Nurhafizah, N. Profesionalisme Guru Pendidikan Anak Usia Dini Dalam

Merancang Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Tambusai, 3(2) (2019), h.722. 30

Furta Desi Heris Sundy, Chamariyah, And Ruddy Wiroko, „Manajemen Waktu Dan

Kompetensi Profesional Guru Taman Kanak-Kanak Dalam Penyelenggaraan Kegiatan

Pembelajaran Di Tk Gugus I- Xvii Kecamatan Sawahan Kota Surabaya‟. h.15. 31

Endang Kurniawati, Een Y. Haenilah, and Nia Fatmawati, „Studi Deskriptif

Profesionalisme Guru TK Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini Di Kecamatan Bandar Sribhawono

Kabupaten Lampung Timur‟, Jurnal Pendidikan Anak, 4.2 (2018), h.11.

Page 28: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

12

dalam Proses Pembelajaran di Raudhatul Athfal Baitul Umi

Kabupaten Pringsewu”.

D. Fokus Penelitian

Peneliti memfokuskan penelitian ini berdasarkan point-point yang

diambil dari beberapa teori yang digabungkan sehingga menjadi dasar

penelitian yaitu mengenai kemampuan untuk berkomunikasi dengan siswa

serta tugas mereka, memiliki pengetahuan yang luas dan menambah

pengetahuan, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam

mengajar, menggunakan multimedia dalam pendidikan.

E. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti dapat

merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu, “Bagaimana kompetensi

profesional pendidik dalam proses pembelajaran di Raudhatul Athfal

Baitul Umi Pringsewu?”

F. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah penulis paparkan diatas,

maka tujuan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan kompetensi

profesional pendidik dalam proses pembelajaran di Raudhatul Athfal

Baitul Umi Pringsewu.

Page 29: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

13

G. Signifikansi Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Dapat menambah wawasan peneliti tentang kompetensi

profesional pendidik.

2. Manfaat Praktis.

a. Bagi Kepala Sekolah

Sebagai bahan masukan kepada kepala sekolah untuk mengikut

sertakan guru-guru dalam setiap pelatihan.

b. Bagi Peneliti

Sebagai bahan rujukan dan perbaikan bagi penelitian berikutnya.

Tabel 1.2

Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 BAB VII tentang Standar Nasional

PAUD Pasal 25 tentang Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan tentang

Kompetensi Profesional

No. Kompetensi Sub Kompetensi

1. Mengembangkan materi, struktur,

dan konsep bidang keilmuan yang

mendukung serta sejalan dengan

kebutuhan dan tahapan

perkembangan anak usia dini

Menelaah konsep dasar keilmuan

bidang matematika, sains,

bahasa, studi sosial, seni dan agama

yang sesuai dengan

kebutuhan, tahapan perkembangan

dan psikomotorik anak

usia dini

Mengorganisasikan konsep dasar

keilmuan sebagai alat, aktivitas dan

konten dalam pengembangan anak

usia dini

2. Merancang berbagai kegiatan

pengembangan secara kreatif

sesuai

dengan tahapan perkembangan

anak

Merumuskan tujuan setiap kegiatan

pengembangan

Menganalisis perkembangan anak

usia dini dalam setiap

Page 30: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

14

usia dini bidang pengembangan

Memilih materi berbagai kegiatan

pengembangan sesuai

dengan tingkat perkembangan anak

usia dini

Mengorganisasikan kegiatan

pengembangan secara kreatif sesuai

dengan tingkat perkembangan anak

usia dini

3. Mengembangkan keprofesionalan

secara berkelanjutan dengan

melakukan tindakan reflektif

Melakukan refleksi terhadap kinerja

sendiri secara terus

menerus

Memanfaatkan hasil refleksi dalam

rangka peningkatan

keprofesionalan

Sumber : Permendikbud 137 - 2014 Standar Nasional PAUD

H. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Prosedur Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif. Menurut John Creswell penelitian kualitatif

merupakan metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami

makna oleh sejumlah orang atau sekelompok orang yang dianggap

berasal dari masalah sosial dan kemanusiaan.32

Sugiyono mengatakan bahwa penelitian kualitatif merupakan

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,

digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana

32

John W. Creswell. Research Design Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif dan

Campuran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016).h.5

Page 31: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

15

peneliti sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data

dilakukan secara purposive, teknik pengumpulan dengan trianggulasi

(gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekankan makna generalisasi. Metode

kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu

data yang mengandung makna. Makna yang sebenarnya, data yang

pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak.33

Metode kualitatif deskriptif yakni suatu penelitian dapat

dikatakan deskriptif karena apa yang dikerjakan dan dibicarakan oleh

pelaku, suatu proses yang sedang berjalan dan beragam kegiatan lain

dalam konteks ilmiah, maka penelitian harus menjelaskan atau

memaparkan seluruh sesuatu yang didapatnya secara lengkap rinci, dan

mendalam.34

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan peneliti yaitu jenis

pendekatan studi kasus. John Creswell mengatakan dalam studi kasus

peneliti mengembangkan analisis mendalam atas suatu kasus, program,

peristiwa, aktivitas, proses terhadap satu individu atau lebih. Kasus-

kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, peneliti mengumpulkan

33

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &

D. (Bandung: Alfabeta, 2016).h.15 34

Putri Nusa dan Ninin Dewi Lestari, Penelitian Kualitatif PAUD, (Jakarta: Rajawali

Pers, 2012), h. 70

Page 32: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

16

informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur

pengumpuln data berdasarkan waktu yang telah ditentukan.35

Studi kasus kualitatif ini adalah pendekatan untuk penelitian

yang memfasilitasi eksplorasi suatu fenomena dalam konteksnya

menggunakan berbagai sumber data. Ini memastikan bahwa masalah

tidak dieksplorasi melalui satu lensa, tetapi lebih dari berbagai lensa

yang memungkinkan untuk beberapa aspek dari fenomena untuk

diungkapkan dan dipahami.36

Yin mengkategorikan studi kasus sebagai jelas, eksploratif,

atau deskriptif. Dia juga membedakan antara studi kasus tunggal,

holistik dan beberapa kasus.37

3. Partisipan dan Tempat Penelitian

Subjek dalam penelitian ini merupakan subjek yang hendak

dituju oleh peneliti untuk diteliti, yang dimaksud yakni benda, tempat

atau orang yang dilihat sepertii fokus incaran penelitian. Subjek

penelitian yang dimaksud dalam penelitian ini yakni guru atau

pendidik Raudhatul Athfal Baitul Umi Pringsewu yang berjumlah lima

orang. Sedangkan objek pada penelitian ini adalah masalah yang ingin

diteliti yaitu kompetensi profesional pendidik dalam proses

35

John W. Creswell. Research Design Pendekatan Metode Kualitatif, Kuamtitatif dan

Campuran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016).h.19 36

Pamela Baxter and Susan Jack, „Qualitative Case Study Methodology : Study Design

and Implementation for Novice Researchers‟, The Qualitative Report, 13.4 (2008), h.544. 37

Yin, R. K. „The Case Study Crisis : Some Answers‟, Administrative Science Quarterly,

26.1 (2003) .h.62.

Page 33: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

17

pembelajaran di Raudhatul Athfal Baitul Umi Pringsewu. Penelitian

didilaksanakan pada Oktober 2019 dengan 4 kali observasi.

4. Prosedur Pengumpulan Data

Langkah utama dalam penelitian ini yakni memiliki teknik

dalam pengumpulan data, karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendapatkan data. Dalam penelitian ini digunakan metode wawancara,

observasi dan dokumen analisis.

a. Wawancara (Interview)

Menurut Esterberg wawancara merupakan pertemuan

antara dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya

jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik

tertentu.38

Berikut macam-macam wawancara :

1) Wawancara Terstruktur (Structured Interview)

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik

pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah

mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan

diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara,

pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa

pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun

telah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap

38

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &

D. (Bandung: Alfabeta, 2016).h.317.

Page 34: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

18

responden diberi pertanyaan yang sama dan pengumpul data

mencatatnya.

2) Wawancara Semiterstruktur (Semistructure Interview)

Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-

dept interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila

dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari

wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan

secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara

dimintai pendapat, serta ide-idenya. Dalam melakukan

wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan

mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.

3) Wawancara Tak Berstruktur (Unstructured Interview)

Wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara

yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman

wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap

untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang

digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang

akan ditanyakan. Dalam wawancara tidak terstruktur, peneliti

belum mengetahui secara pasti data apa yang akan diperoleh,

sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang akan

diceritakan oleh responden.39

39

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif (untuk penelitian yang bersifat: eksploratif,

enterpretif, interaktif dan konstruktif), (Bandung: Alfabeta, 2017), h.106-108.

Page 35: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

19

Dengan demikian, peneliti menggunakan jenis wawancara

semiterstruktur, dimana dalam pelaksanaan penelitiannya lebih

bebas dan terbuka tanpa terikat oleh suatu susunan pertanyaan yang

telah dipersiapkan sebelumnya. Adapun yang akan diwawancarai

dalam penelitian ini adalah lima orang pendidik.

b. Observasi (Pengamatan)

Nasution mengatakan bahwa observasi merupakan dasar

seluruh ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya bisa beroperasi

berdasarkan data, yakni bukti mengenai tempat keterangan yang

didapat dengan observasi. Data ini dikumpulkan serta sering

mendapat pertolongan berbagai macam alat yang canggih,

sehingga benda-benda yang sangat kecil maupun yang sangat jauh

dapat diobservasi denga jelas.40

Didalam penelitian ini penulis memakai teknik observasi

berpartisipasi, yaitu partisipasi pasif (passive participation), jadi

dalam hal ini peneliti datang ke tempat aktivitas orang yang

diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Hal-hal

yang akan diobservasi oleh peneliti dalam penelitian ini diambil

dari point-point beberapa teori yang digabungkan sehingga

menjadi dasar penelitian yaitu mengenai kemampuan untuk

berkomunikasi dengan siswa serta tugas mereka, memiliki

pengetahuan berdasarkan subjek studi dan menjaga pengetahuan

40

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &

D. (Bandung: Alfabeta, 2016).h.310.

Page 36: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

20

agar tetap terkini, memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi dalam mengajar, menggunakan multimedia dalam

pendidikan. Lembar observasi ini dijadikan sebagai pedoman oleh

peneliti agar saat melakukan observasi terarah dan terukur

sehingga hasil data yang didapatkan mudah untuk diolah.

Pengamatan ini dilakukan dengan lembar observasi yang diisi

dengan tanda check list (˅) pada kolom yang sesuai dengan hasil

pengamatan.

c. Dokumen Analisis

Dokumen yakni catatan peristiwa yang sudah berlalu.41

Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dalam penelitian

untuk memperoleh data-data yang bentuknya, berupa tulisan,

gambar, catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

agenda, dan sebagainya.

Dalam dokumentasi ruang lingkup maupun kisi-kisi data

yang peneliti kumpulkan yaitu rencana kerja harian, rencana

pelaksanaan pembelajaran mingguan, program semester.

5. Prosedur Analisis Data

Apabila pengumpulan data sudah dilakukan, maka data yang

sudah terkumpul harus diolah dan dianalisa. Analisis data adalah

proses mencari dan menyusun data secara sistematis yang diperlukan

41

Ibid. h.240.

Page 37: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

21

dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi yakni dengan

cara mengoordinasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam

unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana

yang penting dan mana yang akan dipelajari, serta membuat

kesimpulan sehingga nantinya mudah dipahami oleh diri sendiri

maupun orang lain.42

Sebelum menganalisis data yang telah terkumpul, maka data

tersebut akan penulis peroleh dengan cara reduksi data (data

reduction), penyajian data (data display) dan penarikan kesimpulan

(conclusion drawing/verification), kemudian dilakukan triangulasi.

a. Reduksi Data (Data Reduction)

Data yang didapat berawal dari lapangan jumlahnya cukup

banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci.

Sebagimana telah dikemukakan, semakin lama peneliti kelapangan,

maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan rumit.

Oleh sebab itu, peneliti harus segera melakukan analisis data

melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih

hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting dicari tema

dan polanya.43

Data yang dianggap relevan dan penting yaitu yang

berkaitan tentang kompetensi profesional pendidik dalam proses

pembelajaran di Raudhatul Athfal Baitul Umi Pringsewu.

42

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &

D. (Bandung: Alfabeta, 2016). h.244. 43

Afifudin dan Beni Ahmad Saebeni, Metodologi Penelitian Kualitatif, Cet Ke-2,

(Bandung: Pustaka Setia, 2012),h.184.

Page 38: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

22

b. Penyajian Data (Data Display)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya yakni

mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif penyajian data ini

dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, flip, chart, pictogram

dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut maka data

terorganisasikan, tersusun, dalam pola hubungan, sehingga akan

lebih mudah dipahami.44

Dengan mendisplaykan data, maka akan mempermudah

peneliti dalam menafsirkan apa yang terjadi, merencanakan kerja

selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

Penyajian data dalam penelitian ini dengan cara menyajikan data

inti atau pokok yang mencakup hasil keseluruhan penelitian yang

telah dilakukan peneliti tentang kompetensi profesional pendidik

dalam proses pembelajaran di Raudhatul Athfal Baitul Umi

Pringsewu.

c. Menarik Kesimpulan (Verifikasi)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles

dan Huberman adalah penarikan kesimpulan verifikasi.

Kesimpulan awal yang ditemukan masih bersifat sementara, dan

akan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat pada tahap

awal, didukung oleh bukti-bukti yang kuat pada tahap

44

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&

D. (Bandung: Alfabeta, 2016). h.251.

Page 39: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

23

pengumpulan data berikutnya.45

Tetapi apabila kesimpulan yang

dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan

dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang

sebelumnya belum pernah ada.

Dalam penarikan kesimpulan peneliti menggunakan

analisis pendekatan induktif yakni merupakan cara menganalisis

data dengan mengangkat fakta-fakta yang khusus atau peristiwa

yang konkret. Analisis pendekatan induktif bertitik tolak pada hal

yang khusus kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat umum.

6. Pemeriksaan Analisis Data

Validitas dalam kualitatif adalah usaha pemeriksaan terhadap

akurasi hasil penelitian dengan menerapkan prosedur-prosedur

tertentu. Validitas yakni merupakan salah satu kekuatan penelitian

kualitatif yang didasarkan pada penentuan apakah temuan yang didapat

akurat dari sudut pandang peneliti, partisipan atau pembaca. Istilah-

istilah yang banyak ditemukan dalam literatur kualitatif yang

membahas validitas seperti kepercayaan (trustworthiness), autentitas

(authenticity) dan kredibilitas (credibility) dan inilah topik yang

banyak dibahas.46

45

Miles, Matthew B, Huberman, A Michael, Qualitative Data Analysis: An Expanded

Sourcebook Sage, 2013, h.11. 46

John W Cresw`ell, Research Design Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif Dan

Campuran, 4th edn (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016), h.268-269.

Page 40: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

24

Untuk memeriksa keabsahan data peneliti merencanakan

menempuh cara sebagai berikut :

a. Triangulasi

Triangulasi dilakukan melalui pengecekan data dari pihak

lain sebagai pembanding yaitu penulis membandingkan antara

hasil observasi, wawancara dan studi dokumentasi dengan sumber

data yang merupakan subjek penelitian yaitu pendidik. Sehingga

data yang diperoleh nantinya benar-benar dapat menggambarkan

keadaan sebenarnya yang ada dilapangan.

Triangulasi terdiri dari tiga bagian yaitu :

1) Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji redibilitas data

dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh

melalui beberapa sumber. Sebagai contoh, untuk menguji

redibilitas data tentang perilaku guru, maka pengumpulan data

yang telah diperoleh dapat dilakukan ke atasannya, sesama

guru, atau kemurid yang bersangkutan.

Dari ketiga sumber tersebut tidak bisa dirata-ratakan

seperti dalam penelitian kuantitatif, tetapi di deskripsikan, di

kategorisasikan, mana pandangan yang sama mana pandangan

yang berbeda, dan mana yang spesifik dari tiga sumber diatas.

Data yang telah dianalisis ole peneliti sehingga menghasilkan

Page 41: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

25

kesimpulan selanjutnya diminta kesepakatan dengan tiga

sumber data tersebut.

2) Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji redibilitas data

dilakukan dengan cara mengecek data pada sumber yang sama

dengan teknikberbeda. Misalnya, data diperoleh dengan

wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi atau

kuisioner. Bila dengan teknik pengujian kredibilitas data

tersebut menghasilkan data yang berbeda-beda maka peneiti

diskusikan lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan

atau yang lain, untuk memastikan data mana yang dianggap

benar atau mungkin semuanya benar, karena sudut pandang

yang berbeda-beda.

3) Triangulasi Waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data.

Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara dipagi hari

pada saat narasumber masih segar, belum banyak masalah,

akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel.

Untuk itu dalam rata pengujian kredibilitas data dapat

dilakukan dengan cara pengecekan dengan wawancara,

observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang

berbeda.

Page 42: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

26

Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka

dilakukan terus secara berulang-ulang sehingga sampai

ditemukan kepastian datanya. Triangulasi dapat juga dilakukan

dengan cara mengecek hasil penelitian, dari tim peneliti lain

yang diberi tugas melakukan pengumpulan data.

Berdasarkan teori diatas penulis memutuskan untuk

menggunakan triangulasi sumber dalam pengujian keabsahan

data dalam penelitian ini.

Page 43: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

27

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pendidik/Guru

Guru memegang peranan yang sangat penting dalam pendidikan.

Guru merupakan ujung tombak yang berhubungan langsung dengan subjek

dan objek belajar, sehingga guru seringkali dijadikan sumber pengetahuan

dan informasi tidak hanya di lingkungan sekolah, tetapi juga di lingkungan

masyarakat.47

Guru adalah unsur penting yang menentukan berhasil tidaknya

pendidikan. Jika guru berkualitas baik, maka pendidikanpun akan baik.

jikalau tindakan para guru dari hari ke hari bertambah baik, maka akan

menjadi lebih baik pulalah keadaan dunia pendidikan kita. Peran guru

terhadap pendidikan anak usia dini sangatlah penting dalam

mengembangkan keenam aspek perkembangan anak usia dini yang

meliputi aspek nilai agama dan moral, aspek fisik-motorik, aspek kognitif,

aspek bahasa, aspek sosial-emosional dan aspek seni. Peran guru sebagai

pendidikpun tidak terlepas dari bagaimana seorang guru dapat merancang

pembelajaran dengan membuat rasa senang bagi peserta didik.48

47

Made Ayu Anggreni, „Kompetensi Guru Paud Di Kelurahan Balas Klumprik Dalam

Mengembangkan Perangkat Pembelajaran‟, Jurnal Buana Pendidikan, 23 (2017), h. 30-31. 48

Delfia, E., & Nurhafizah, N. „Profesionalisme Guru Pendidikan Anak Usia Dini Dalam

Merancang Pembelajaran‟, Jurnal Pendidikan Tambusai, 3.20 (2019), h.723.

Page 44: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

28

Arthur Bestor berpendapat bahwa "pendidik" (yaitu, mereka yang

mempelajari pendidikan dan menyiapkan guru di perguruan tinggi dan

universitas) membuat publik sekolah menjadi "gurun pendidikan."49

Uno menyatakan bahwa guru adalah orang yang memiliki

kemampuan merancang program pembelajaran serta mampu menata dan

mengelola kelas agar peserta didik dapat belajar dan pada akhirnya dapat

mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses

pendidikan.50

Marya Levenson menjelaskan, “Guru adalah pemimpin ketika

mereka bertindak untuk meningkatkan pengajaran, memperkuat budaya

dan organisasi sekolah, atau berbicara tentang kebijakan dan praktik yang

memengaruhi sekolah”.

Nur Uhbiyati memberikan definisi tentang pendidik adalah orang

dewasa yang bertanggungjawab memberi bimbingan atau bantuan kepada

anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai

kedewasaannya, mampu melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah,

khalifah di permukaan bumi, sebagai makhluk sosial sebagai individu

yang sanggup berdiri sendiri.51

Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa pendidik

merupakan seseorang yang harus digugu dan ditiru oleh peserta didik

49

Cochran-Smith, M. „The Politics Of Teacher Education And The Curse Of

Complexity‟, Journal of Teacher Education, 56.3 (2005), h.182. 50

Deni Setiawan and Joni Sitorus, „Urgensi Tuntutan Profesionalisme Dan Harapan

Menjadi Guru Berkarakter‟, Cakrawala Pendidikan, 36.1 (2017), h.123 51

Supradi, B. Hubungan Pendidik Dengan Peserta Didik Menurut Al-Quran, 6. 1 (2017),

h.78.

Page 45: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

29

dimana tugas utamanya yaitu mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, mengevaluasi peserta didik.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 31 :52

Artinya :“Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-

benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat

lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu

mamang benar orang-orang yang benar”.

Pendidik mempunyai dua arti: pertama, pendidik dalam arti luas

adalah semua orang yang berkewajiban untuk membina anak-anaknya.

Karena secara alamiah, semua anak sebelum dewasa berhak untuk

menerima pembinaan dari orang-orang dewasa, agar mereka dapat

berkembang dan tumbuh secara wajar. Dalam hal ini orang-orang yang

berkewajiban membina anak secara alamiah adalah orang tua, warga

masyarakat, dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya. Kedua, pendidik dalam

arti sempit, yaitu: orang-orang yang dipersiapkan dengan sengaja untuk

menjadi seorang pendidik, baik guru maupun dosen. Jenis kedua ini

dengan sengaja diberikan materi-materi tentang pendidikan, secara umum

dan pendidik secara khususnya, dalam waktu yang relatif lama, agar

mereka menguasai ilmu tersebut dan terampil dalam pelaksanaannya di

lapangan. Pendidik ini tidak cukup belajar di perguruan tinggi saja,

sebelum diangkat jadi guru dan dosen, melainkan juga belajar dan diajar

52

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Terjemahannya (Bandung:

Diponegoro, 2013), h.6.

Page 46: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

30

selama mereka bekerja, agar profesionalitas mereka semakin meningkat.

Tapi yang dimaksud pendidik dalam pembahasan kali ini, lebih

menitikberatkan pada pengertian pendidikan yang kedua. Dalam artian

bahwa seseorang seseorang yang diarahkan dan diformat untuk bisa

menjadi seorang pendidik, baik menjadi guru maupun dosen.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005

tentang Guru dan Dosen menyebutkan bahwa guru adalah pendidik

profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Guru

merupakan orang yang memiliki keahlian tertentu dalam bidang

pendidikan, diberikan tugas dan wewenang untuk mengelola kegiatan

belajar mengajar agar dapat mencapai tujuan tertentu.53

Guru sebagai pendidik ataupun pengajar merupakan faktor penentu

kesuksesan setiap usaha pendidikan. Itulah sebabnya setiap perbincangan

mengenai pembaruan kurikulum, pengadaan alat-alat belajar sampai pada

kriteria sumber daya manusia yang dihasilkan oleh usaha pendidikan,

selalu bermuara pada guru. Hal ini menunjukan betapa signifikan (berarti

penting) posisi guru dalam dunia pendidikan.

Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada

jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia

dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan

53

Muhani, M., Imron, A., & Kusmintardjo, K. (2016). „Kepemimpinan Kepala Sekolah

Dasar Di Daerah Terpencil (Studi Multi Kasus Di Sdn 2 Bakalan Dan Sdn 2 Kepyar Purwantoro

Kabupaten Wonogiri)‟. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 1(8) (2016).

h.1464.

Page 47: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

31

perundang-undangan. Guru sebagai tenaga professional mengandung arti

bahwa pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang

mempunyai kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik

sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan

tertentu. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional berfungsi untuk

meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran

berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Guru sebagai

agen pembelajaran (learning agent) maksudnya peran guru antara lain

sebagai fasilitator, motivator, pemacu, perekayasa pembelajaran, dan

pemberi inspirasi belajar bagi peserta didik.54

Guru memiliki kontribusi yang paling disorot dalam pembelajaran

siswa serta efektivitas sistem pendidikan. Guru akan sangat berperan untuk

menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan meningkatkan pendidikan nilai-

nilai. Sementara peserta didik harus berada di pusat proses pendidikan,

guru memainkan peran penting sebagai panduan atau fasilitator

pembelajaran.55

54

Dewanti, S. S. „Analisis Kesiapan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika

Sebagai Calon Pendidik Profesional‟.2012. h.18-19 55

Ghorbani, S., Jafari, S. E. M., & Sharifian, F. „Learning to Be : Teachersí Competences

and Practical Solutions : A Step Towards Sustainable Development‟, Journal of Teacher

Education for Sustainability, 20.1 (2018), h.22

Page 48: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

32

B. Kompetensi

Istilah kompetensi dapat dimaknai sebagai kemampuan atau

kecakapan. Menurut penelitian Siswandari dan Susilaningsih56

, Yusnita Y,

dkk57

, dan Febrialismanto58

Kompetensi merupakan kemampuan,

keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai-nilai sebagai kinerja yang

mempengaruhi peran, tindakan dan pekerjaan seseorang yang dapat

ditunjukkan dari hasil belajar dan prestasi.

Kompetensi adalah jumlah pengetahuan yang diperlukan dan

kualitas pribadi, yang memungkinkan pendekatan profesional dan

menyelesaikan pertanyaan secara efisien dalam bidang korespondensi

pengetahuan, aktivitas ilmiah dan praktis.59

Kompetensi menjadi jaminan keberhasilan seseorang untuk bekerja

dengan profesional. Hal ini karena kompetensi menandai adanya

kepemilikan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dituntut

oleh jabatan seseorang.60

Crick telah menyatakan bahwa kompetensi paling baik

digambarkan sebagai kombinasi yang kompleks antara pengetahuan,

56

Susilaningsih and Siswandari, „Dampak Sertifikasi Guru Terhadap Peningkatan

Kualitas Pembelajaran Peserta Didik‟, Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 19.4 (2013), h.489. 57

Yusnita, Y., Eriyanti, F., Engkizar, E., Anwar, F., Putri, N. E., Arifin, Z., & Syafril, S.

„The Effect of Professional Education and Training for Teachers (PLPG) in Improving Pedagogic

Competence and Teacher Performance‟. Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah, 3. 2

(2018).h.123. 58

Febrialismanto, F. „Analisis Kompetensi Profesional Guru PG PAUD Kabupaten

Kampar Provinsi Riau‟. Jurnal Pendidikan Anak, 6(2) (2017), h.104. 59

Bakytgul Abykanova and others, „Professional Competence of a Teacher in Higher

Educational Institution‟, INTERNATIONAL JOURNAL OF ENVIRONMENTAL & SCIENCE

EDUCATION 11.8 (2016), h.2199 60

Jatiningsih, O., Sari, M. M. K., Habibah, S. M., Setyowati, R. N., Yani, M. T., & Adi,

A. S. „Penguasaan Kompetensi Profesional Guru Oleh Mahasiswa Peserta Praktik Pengalaman

Pembelajaran‟. Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan, 15(1) (2018),h.37.

Page 49: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

33

keterampilan, pemahaman, nilai-nilai, sikap dan keinginan yang mengarah

pada tindakan manusia yang efektif dan diwujudkan di dunia, dalam

domain tertentu ‟.61

Menurut Eko Setiawan, kompetensi merupakan satu kesatuan utuh

yang menggambarkan kemampuan pada aspek pengetahuan, keterampilan,

dansikap yang dinilai, yang berkaitan dengan profesi tertentu dan

berkenaan dengan bagian-bagian yang dapat diaktualisasikan serta

diwujudkan dalam bentuk tindakan atau kinerja untuk menjalankan profesi

tertentu.

Kompetensi merupakan kebulatan penguasaan pengetahuan,

keterampilan dan sikap yang ditampilkan melalui unjuk kerja, hal tersebut

diungkapkan oleh Masnur Muslich.62

Badan Nasional Pendidikan Swedia menyatakan bahwa kegiatan

pedagogis, berasal dari kurikulum, membutuhkan kompetensi profesional.

Mereka dirumuskan menggunakan tiga ide dasar. Ide-ide ini adalah:

kompetensi untuk mengkonkretkan tujuan kurikulum, memilih dan

mengatur konten, dan untuk dapat mengevaluasi kegiatan dan proses

pembelajaran; mengajar, untuk menciptakan kondisi yang baik untuk

belajar, untuk menciptakan situasi yang mempromosikan pembelajaran

bersama, dan untuk tahu bagaimana mengarahkan pengajaran menuju

61

Crick, R. D. „Key Competencies for Education in a European Context : Narratives of

Accountability or Care‟, European Educational Research Journal, 7.3 (2008), h.313. 62

Mashur Muslich, Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik, (Jakarta: Bumi

Aksara), 2014),h.12.

Page 50: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

34

tujuan pendidikannya: untuk merumuskan sikap etis dan selanjutnya

memiliki sikap etis yang jelas.63

C. Kompetensi Pendidik/Guru

Menurut Sylva Alkornia kompetensi guru merupakan kemampuan

dan kewenangan guru dalam menjalankan kewajiban-kewajibannya

dengan tanggung jawab dengan tugasnya menjadi guru. Karena guru

merupakan suatu profesi atau pekerjaan, maka kompetensi sangat

dibutuhkan dalam proses belajar mengajar.64

Suparlan menjelaskan bahwa standar kompetensi guru adalah

ukuran yang ditentukan atau diperlukan dalam bentuk perolehan

pengetahuan dan perilaku tindakan bagi guru agar layak untuk jabatan

fungsional sesuai dengan tugas, kualifikasi dan tingkat pendidikan. Guru

harus memiliki kompetensi yang cukup untuk dapat melakukan tugasnya

dengan baik, kompetensi guru melakukan kombinasi kompleks dari

pengetahuan, sikap, keterampilan dan nilai-nilai yang ditunjukkan dalam

konteks kinerja guru yang ditugaskan kepadanya. Seorang guru harus

memiliki empat kompetensi dasar yaitu kompetensi pedagogis, kompetensi

pribadi, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.65

63

Kuisma, M., & Sandberg, A. „Preschool Teachers‟ And Student Preschool Teachers‟

Thoughts About Professionalism In Sweden‟. European Early Childhood Education Research

Journal, 16(2) (2008), h.188. 64

Alkornia, S. „Studi Deskriptif Kompetensi Pedagogik dan Profesionalisme Guru PAUD

Dharma Wanita Binaan SKB Situbondo‟. Pancaran, 5.4 (2016), h.144. 65

Wahyuddin, W, „Headmaster Leadership and Teacher Competence in Increasing

Student Achievement in School‟.International Education Studies, 10(3)(2017).h.217.

Page 51: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

35

Kompetensi guru meliputi pengetahuan dan keterampilan yang

diperlukan untuk pengajaran di kelas. Guru dituntut untuk memenuhi

kebutuhan peserta didik yang berbeda sambil juga mempertimbangkan

masa depan siswa ini. Kompetensi guru mencakup berbagai interaksi dan

kolaborasi baik di dalam maupun di luar komunitas sekolah.66

Gordon dan Browne menganggap bahwa, dengan pengetahuan

profesional, kompetensi profesional guru harus mencakup kualitas pribadi

yang mencakup pengabdian, kasih sayang, rasa humor, fleksibilitas,

kesabaran, kekuatan, dan kepercayaan diri.67

Kompetensi profesional adalah kompetensi yang harus dimiliki

oleh tenaga pendidik. Kompetensi profesional berupa penguasaan materi

pelajaran secara luas dan mendalam. Maksud dari penguasaan materi

secara luas dan mendalam yaitu tenga pendidik atau guru harus memiliki

pengetahuan yang luas dan mendalam mengenai bidang studi yang akan

diajarkan kepada peserta didik, memiliki pengetahuan yang fundamental

tentang pendidikan, serta memiliki keterampilan untuk memilih dan

menggunakan berbagai strategi yang tepat dalam proses pembelajaran.

Guru sebagai tenaga pendidik diharapkan memiliki kemampuan

profesional karena tugas utamanya mengajar dan mendidik, sehingga guru

harus mengetahui apa yang harus diajarkan kepada peserta didik dan cara

66

Niemi, H., Nevgi, A., & Aksit, F. , „Active Learning Promoting Student Teachers ‟

Professional Competences in Finland and Turkey‟, European Journal of Teacher Education, 2016.

h.4. 67

Sadownik, A. R., Aasen, W., & Jevtic, A. V. „Norwegian and Croatian Students of

Undergraduate Kindergarten Teacher Education Programs on Their Professional Development and

Conditions for It‟, 7 (2019),h. 2.

Page 52: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

36

menyampaikan materi agar dapat diterima peserta didik sesuai dengan

tahapan usia perkembangannya.68

Pengembangan kompetensi guru melengkapi guru dengan faktor-

faktor kognitif dan afektif untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang

efisien, koheren, dan dinamis. Empat kompetensi guru diidentifikasi oleh

Zimpher dan Howey adalah sebagai berikut:

1. Ketrampilan kompetensi klinis guru dalam merespon langsung

terhadap masalah yang diharapkan dan tidak terduga dalam praktik

mengajar dan menyelesaikannya secara efisien.

2. Kapasitas interaktif guru kompetensi pribadi dalam membangun

hubungan dan interaksi yang sesuai dengan diri, siswa, dan kolega.

3. Evaluasi kritis kompetensi kritis dari kesenjangan sosial dan

rekonstruksi praktik sosial.

4. Perencanaan kompetensi teknis pengajaran dan pembelajarankegiatan

dan bagaimana mereka akan diukur.69

Cooper mengemukakan bahwa seorang guru wajib memiliki empat

kompetensi yaitu kompetensi pedagogis, kompetensi profesional,

kompetensi personal, dan kompetensi kepribadian.70

1. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan yang terkait dengan

merencanakan kegiatan program pendidikan, pengasuhan dan

68

Alkornia, S. „Studi Deskriptif Kompetensi Pedagogik dan Profesionalisme Guru PAUD

Dharma Wanita Binaan SKB Situbondo‟. Pancaran, 5.4 (2016), h.145. 69

Zenouzagh, Z. M. „The effect of online summative and formative teacher assessment

on teacher competences‟. Asia Pacific Education Review, 20(3) (2019), h.3. 70

Jatiningsih, O., Sari, M. M. K., Habibah, S. M., Setyowati, R. N., Yani, M. T., & Adi,

A. S. „Penguasaan Kompetensi Profesional Guru‟, Jurnal Civics: Media Kajian

Kewarganegaraan, 15.1 (2018), h.37.

Page 53: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

37

perlindungan, melaksanakan proses dan melaksanakan penilaian

terhadap proses dan hasil pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan.

2. Kompetensi profesional terkait dengan kemampuan untuk memahami

tahapan perkembangan anak, pertumbuhan dan perkembangan anak,

kemampuan untuk memberikan rangsangan pendidikan, pengasuhan

dan perlindungan, dan kemampuan untuk membangun kerjasama

dengan orang tua dalam pendidikan, pengasuhan dan perlindungan

anak.

3. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru dalam beradaptasi dengan

lingkungan dan berkomunikasi secara efektif dengan anak didik, dan

orang tua.

4. Kompetensi kepribadian yaitu kemampuan untuk bersikap dan

berperilaku sesuai dengan kebutuhan psikologis anak, sesuai dengan

norma, agama, budaya dan keyakinan anak, dan menampilkan diri

sebagai pribadi yang berbudi pekerti luhur.71

Standar kompetensi pendidik meliputi kompetensi pedagogik,

kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial

yang diperoleh melalui pendidikan profesi.

1. Kompetensi pedagodik adalah kemampuan pendidik dalam

pengelolaan peserta didik yang meliputi kompetensi: pemahaman

wawasan atau landasan kependidikan, pemahaman terhadap peserta

didik, pengembangan kurikulum/ silabus, perancangan pembelajaran,

71

Christianti, M. „Profesionalisme Pendidik Anak Usia Dini‟, Jurnal Pendidikan Anak,

1.1 (2012), h.115.

Page 54: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

38

pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, pemanfaatan

teknologi pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang

dimilikinya.

2. Kompetensi kepribadian mencakup: beriman dan bertakwa, berakhlak

mulia, arif dan bijaksana, mantap, berwibawa, stabil, dewasa, jujur,

menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, secara obyektif

mengevaluasi kinerja diri sendiri dan mengembangkan diri secara

mandiri dan berkelanjutan.

3. Kompetensi profesional adalah kemampuan pendidik dalam menguasai

bidang ilmu yang diampunya meliputi kompetensi dalam penguasaan:

materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai standar isi program

satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran

yang akan diampu dan konsep-konsep dan metode disiplin keilmuan

yang relevan, yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan

program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata

pelajaran yang akan diampu.

4. Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari

masyarakat yang meliputi kompetensi untuk dapat: berkomunikasi

lisan, tulisan, dan/atau isyarat, menggunakan teknologi komunikasi

dan informasi secara fungsional, bergaul secara efektif dengan peserta

didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan

pendidikan, orang tua/wali peserta didik, bergaul secara santun dengan

Page 55: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

39

masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma serta sistem nilai

yang berlaku dan menerapkan prinsip-prinsip persaudaraan sejati dan

semangat kebersamaan.

D. Kompetensi Profesional Pendidik PAUD

1. Profesional

Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh

seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang

memerlukan keahlian.kemahiran. atau kecakapan yang memiliki

standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan

profesi.72

Profesionalisme adalah suatu bidang pekerjaan yang berbasis

pada keahlian tertentu. Seorang professional memahami apa, mengapa,

dan bagaimana suatu pekerjaan dilakukan. Mengetahui upaya dan

langkah strategis serta memahami akibat dan risiko dari suatu

pekerjaan yang diembannya .Oleh karena itu, seorang profesional

bukan hanya dibekali keahlian tertentu, tetapi juga ditopang oleh

mental dan kepribadian yang mendukung bidang keahlian dan

pekerjaannya.73

Menurut Kim L. Creasy seorang profesional menunjukkan

perilaku yang menggambarkan pengetahuan dan keterampilan profesi.

72

Hamid, A. „Guru Profesional‟, Al-Falah: Jurnal Ilmiah Keislaman Dan

Kemasyarakatan, 17.2 (2017),h. 276. 73

Dalyono, B., & Agustina, D. A „Guru profesional sebagai faktor penentu pendidikan

bermutu. Bangun Rekaprima: Majalah Ilmiah Pengembangan Rekayasa, Sosial dan Humaniora, 2

(2016).h.16.

Page 56: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

40

Dengan demikian, profesionalisme didefinisikan sebagai "suatu cita-

cita yang dicita-citakan oleh individu dan kelompok pekerjaan, untuk

membedakan diri dari pekerja lain".74

Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-An‟am ayat 135:75

Artinya : Katakanlah: "Hai kaumku, berbuatlah sepenuh

kemampuanmu, Sesungguhnya akupun berbuat (pula). kelak kamu

akan mengetahui, siapakah (di antara kita) yang akan memperoleh

hasil yang baik di dunia ini. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu

tidak akan mendapatkan keberuntungan.

Slamet Suyanto mengatakan bahwa profesional berarti bekerja

sesuai prosedur, mengikuti etika profesi dan ilmu PAUD, serta tidak

melakukan kesalahan.76

Sedangkan Ruswandi dan Badrudin menyatakan profesional

mengandung pengertian:

a. Sebutan tentang orang yang menyandang suatu profesi dan sebutan

tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja

sesuai dengan profesinya.

b. Penyandangan dan penampilan “profesional” telah mendapatkan

pengakuan secara formal dan informal.

74

Kim L Creasy, „Defining Professionalism in Teacher Education Programs‟, Journal of

Education & Social Policy, 2.2 (2015), h.23. 75

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Terjemahannya (Bandung:

Diponegoro, 2013).h.544. 76

Suyanto, S., & Wibowo, Y. „Curriculum Review of Teacher Professional Development

Program Based on Biology Teacher Profile in Technological Pedagogical and Content

Knowledge‟, Journal of Physics: Conference Series, 1097.1 (2018), h.4.

Page 57: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

41

c. Pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan

menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan

keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar . atau

norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.77

Guru adalah faktor dominan yang dapat memengaruhi minat

siswa. Jika seorang guru dapat melakukan pembelajaran profesional,

seperti kesenangan, mudah, mampu mengembangkan kreativitas siswa

dan membuat siswa belajar, maka siswa akan mencapai prestasi belajar

yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika guru kurang profesional,

menyajikan materi pelajaran, itu menyebabkan siswa sulit dipahami,

dan pada akhirnya membuat siswa malas belajar, dan kemudian siswa

akan kehilangan minat belajar.

2. Tenaga Pendidik Profesional

Guru profesional adalah guru yang dapat menjalankan tugasnya

secara profesional dan memiliki keinginan untuk terus meningkatkan

profesinya dengan banyak belajar untuk menambah pengetahuan

terkait dengan profesi yang dijalani. Dengan demikian,

profesionalisme pendidik anak usia dini adalah sikap pendidik anak

usia dini yang berusaha untuk meningkatkan kemampuannya secara

profesional dalam mendidik anak usia dini.78

77

Badrudin dan Ruswandi, Pengembangan Keperibadian Guru, Bandung: CV Insan

Mandiri. 2010, h.11. 78

Delfia, E., & Nurhafizah, N. „Profesionalisme Guru Pendidikan Anak Usia Dini Dalam

Merancang Pembelajaran‟. Jurnal Pendidikan Tambusai, 3(2) (2019).h.723.

Page 58: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

42

Pendidik merupakan tenaga pengajar profesional yang

merupakan unsur yang sangat penting dari proses pendidikan.79

Guru yang profesional yaitu dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi anak pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.80

Felayati dan Nurhafizah guru yang profesional adalah orang

yang terdidik dan terlatih dengan baik, memiliki kemampuan dan

keahlian khusus serta memiliki pengalaman yang kaya di bidang

pendidikan.81

Guru profesional adalah pada dasarnya ditentukan oleh sikap

mereka, kemauan dan kemampuan intelektual.82

Janawi mengungkapkan bahwa guru yang profesional adalah

guru yang mampu mengaplikasikan kompetensi pedagogis,

kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi

sosial dalam proses pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas.

Seorang guru yang disebut profesional, maka jabatan fungsional

seorang guru mereferensikan dirinya menjadi seorang yang profesional

dalam bidangnya sehingga jabatan fungsional guru menjadi profesi

79

Sarjana, S., & Khayati, N. „Pengaruh Etika, Perilaku, Dan Kepribadian Terhadap

Integritas Guru‟. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 1(3) (2016). h.380. 80

Umi, R., & Nopriansyah, U. „Korelasi Kepemimpinan Kepala Taman Kanak Kanak

Terhadap Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru‟, AL ATHFAAL: Jurnal

Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini, 2.1 (2019), h.5. 81

Felayati, F., & Nurhafizah, N. „Urgensi Assesment Guru Paud Profesional Berbasis

Kompetensi Personality‟. Jurnal Pendidikan Tambusai,3(2) (2019), h.755. 82

Ardiawan, I. K. N. „The Correlation between Teacher Professional Competence and

Natural Science Learning Achievement in Elementary School‟, Journal of Educational Science

and Technology, 3.3 (2017), h.173.

Page 59: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

43

dalam berkarya dan dalam bidang yang telah ditekuninya. Profesi

sebagai seorang guru yang telah ditekuni dan didasarkan pada

kompetensi standar yang telah dimilikinya, menggambarkan

keprofesionalannya.

Kompetensi profesional dikonseptualisasikan sebagai

penguasaan situasi tertentu yang dibentuk melalui pengetahuan yang

dapat dipelajari, keterampilan, sikap dan variabel motivasi. Proses di

mana guru menunjukkan kompetensi profesional multidimensi dan

kompleks biasanya mencerminkan interaksi pengetahuan,

keterampilan, kepribadian, sikap dan motivasi mereka.83

A.K. Markova memiliki pandangannya sendiri tentang struktur

kompetensi profesional guru: pengetahuan profesional, keterampilan,

sikap, kualitas kejuruan dan psikologis profesional.84

Menurut Rusman terdapat sepuluh kompetensi dasar yang

harus dikuasai seorang guru, meliputi: Menguasai bahan/materi

pelajaran, mengelola program pembelajaran, mengelola kelas,

menggunakan media dan sumber belajar, menguasai landasan

pendidikan, menilai prestasi belajar siswa, mengenal fungsi dan

layanan bimbingan dan penyuluhan, mengenal dan menyelenggarakan

83

Hu, B. Y., Chen, L., & Fan, X. „Profiles of Teacher-Child Interaction Quality in

Preschool Classrooms and Teachers ‟ Professional Competence Features‟, Educational

Psychology, 38.3 (2018), h.266. 84

Oskolkova, V. R., Ozegova, E. V., & Kruze, B. A. „The Competence-Based Approach

in the Russian Federation : The Definition of the Notion and Structure of the Professional

Competence of a Future Teacher‟, World Applied Sciences Journal, 20 (2012), h.22.

Page 60: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

44

administrasi sekolah, dan memahami dan menafsir hasil penelitian

guna keperluan pembelajaran.85

Menurut Doktrin Pendidikan Nasional Ukraina pada abad XXI

salah satu tugas pelatihan guru yang berkualitas profesional, termasuk

guru sekolah dasar dan pengasuh lembaga prasekolah adalah

membentuk kompetensi sosial-budaya mereka, yaitu kesiapan

profesional seorang guru untuk bekerja di lingkungan multikultural,

menjadi mobile, mampu interaksi yang memadai dalam situasi

kehidupan sehari-hari, menjaga kontak sosial.86

3. Kompetensi Profesional Pendidik

Kompetensi profesional merupakan salah satu dari empat

kompetensi yang juga harus dikuasai seorang guru. Kompetensi ini

harus dimiliki seorang guru, dan guru harus mampu menguasai materi

pembelajaran. Pada setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan, guru

harus mampu memahami tujuan kegitan pengembangan tersebut

dilakukan.87

Zhu and Wang categorized “teacher professional competences

into learning competency (learning actively, learn with an open mind,

learn from reflection, learn with independent thinking), social

competency (communicative, cooperative, courageous, persistent,

democratic), educational competency (love for teaching, responsible,

85

Nurtanto, M. „Mengembangkan Kompetensi Profesionalisme Guru Dalam Menyiapkan

Pembelajaran Yang Bermutu‟,. In Prosiding Seminar Nasional Inovasi Pendidikan. (2016,

August). h.560 86

Stakhiv, M., & Boiko, H. „Sociocultural Component of Teachers‟ Professional

Competence‟. Journal of Vasyl Stefanyk Precarpathian National University, 4(1) (2017), h.110. 87

Hashyim, F. N. „Optimalisasi Peningkatan Kompetensi Profesional Guru PAUD

Melalui Lesson Study‟, SENDIKA FKIP UAD, 2.1 (2018), h.3.

Page 61: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

45

know-ledgeable, problem sensitivity, quick response, educational

research), technological competency (use internet to search and

extract information, use ICT and multimedia in education)”.

Zhu dan Wang mengkategorikan kompetensi profesional guru

menjadi kompetensi belajar (belajar aktif, belajar dengan pikiran

terbuka, belajar dari pemikiran mandiri), kompetensi sosial

(komunikatif, kooperatif, berani, gigih, demokratis), kompetensi

pendidikan (cinta untuk mengajar, bertanggung jawab, pengetahuan,

kepekaan masalah, respon cepat, penelitian pendidikan), kompetensi

teknologi (menggunakan internet untuk mencari dan mengestrak

informasi, menggunakan TIK dan multimedia dalam pendidikan).88

Istilah "kompetensi profesional" adalah penerapan konsep

untuk kehidupan kerja, khususnya dalam profesi yang sangat kompleks

dan menuntut, di mana penguasaan situasi sangat tergantung pada

interaksi pengetahuan, keterampilan, sikap, dan motivasi.89

Menurut Herni Mulatsih, dkk, profesionalisme guru merupakan

kemampuan seorang guru yang memerlukan keahlian, kemahiran,

kecakapan, pendidikan profesi, serta memiliki kompetensi

professional.90

88 Chang Zhu and Di Wang, „Key Competencies and Characteristics for Innovative

Teaching among Secondary School Teachers : A Mixed-Methods Research‟, Asia-Pacific Journal

of Teacher Education, 41.1 (2013), h.10. 89

Kunter, M., Klusmann, U., Baumert, J., Richter, D., Voss, T., & Hachfeld, A.

„Professional Competence Of Teachers: Effects On Instructional Quality And Student

Development‟, Journal of Educational Psychology, 105(3) (2013), h.108. 90

Mulatsih, H., Murniati, N. A. N., & Egar, N. „Pengaruh Gaya Kepemimpinan

Demokratis Kepala Paud Dan Profesionalisme Guru Terhadap Mutu Paud Di Kecamatan Gemuh

Kabupaten Kendal‟, Jurnal Manajemen Pendidikan (JMP), 7.3 (2018), h.272.

Page 62: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

46

Maba, W., Perdata, I. B. K., Astawa, I. N., & Mantra, I. B. N

mengatakan kompetensi profesional adalah kemampuan guru individu

untuk menguasai pengetahuan sains, teknologi, dan atau seni dan

budaya. Kompetensi ini mencakup penguasaan: materi pelajaran sesuai

dengan standar isi program unit pendidikan, kelompok mata pelajaran

yang akan diajarkan; dan konsep dan metode disiplin ilmu, teknologi,

atau seni yang relevan, yang secara konseptual koheren dengan satuan

program pendidikan, mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran

yang akan diajarkan.91

Koster et al. “classified teacher professional competences into

five main categories and subcategories: 1) specialized knowledge

including having the necessary information in the field of specialized

knowledge and keeping it up-to-date; 2) communication including

making communication with students with different backgrounds,

guiding their duties, and analyzing and clarifying their views; 3)

Organizing including determining the student performance system,

managing time and organizing a curriculum in accordance with

organizational goals; 4) Pedagogy, covers four factors including

helping students and identifying learning needs, setting curriculum

based on the needs of different students, designing activities for

facilitating learnersي learning and development, and using

information technology in teaching; and 5) Behavioral competences,

including a democratic approach, proactive attitude (PA), curiosity

about news, and honesty and integrity”.

Koster mengklasifikasikan kompetensi profesional guru ke

dalam lima kategori utama dan sub kategori: 1) pengetahuan khusus

termasuk memiliki informasi yang diperlukan di bidang pengetahuan

khusus dan menjaganya agar tetap terkini; 2) komunikasi termasuk

91

Maba, W., Perdata, I. B. K., Astawa, I. N., & Mantra, I. B. N. „Conducting Assessment

Instrument Models For Teacher Competence, Teacher Welfare As An Effort To Enhance

Education Quality‟. International research journal of management, IT and social sciences, 5(3)

(2018), h.48.

Page 63: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

47

membuat komunikasi dengan siswa dengan latar belakang yang

berbeda, memandu tugas mereka, dan menganalisis dan

mengklarifikasi pandangan mereka; 3) Pengorganisasian termasuk

menentukan sistem kinerja siswa, mengatur waktu dan mengatur

kurikulum sesuai dengan tujuan organisasi; 4) Pedagogi, mencakup

empat faktor termasuk membantu siswa dan mengidentifikasi

kebutuhan belajar, menetapkan kurikulum berdasarkan kebutuhan

siswa yang berbeda, merancang kegiatan untuk memfasilitasi

pembelajaran dan pengembangan peserta didik, dan menggunakan

informasi teknologi dalam mengajar; dan 5) Kompetensi perilaku,

termasuk pendekatan demokratis, sikap proaktif (PA), keingintahuan

tentang berita, serta kejujuran dan integritas.92

Kompetensi profesional guru anak usia dini yaitu:

a. Menguasai subtansi aspek-aspek perkembangan anak.

b. Menguasai konsep dan teori perkembangan anak yang menaungi

bidang-bidang pengembangannya.

c. Mengintegrasikan berbagai bidang pengembangan.

d. Mengaitkan bidang pengembangan dengan kehidupan sehari-hari.

e. Memanfaatkan untuk pengembangan teknologi informasi dan

komunikasi untuk pengembangan diri dan profesi.93

Menurut Yunik Sulistyowati dkk, Kompetensi profesional yaitu

kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan

mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik

92

Koster, B., Brekelmans, M., Korthagen, F., & Wubbels, T. „Quality requirements for

teacher educators‟. Teaching and teacher education, 21(2) (2005), h.158. 93

Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta:

PT.Indeks, 2013), h.12.

Page 64: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

48

memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar

Pendidikan Nasional.94

Niemi telah merangkum kompetensi profesional guru yang

disesuaikan dengan konteks Finlandia, sebagai berikut. Guru harus

terbiasa dengan pengetahuan dan penelitian terbaru tentang materi

pelajaran dan dapat mengubahnya dengan cara yang relevan untuk

memberi manfaat bagi pelajar yang berbeda dan membantu peserta

didik untuk menciptakan dasar di mana mereka dapat membangun

pembelajaran seumur hidup. Guru harus memiliki pemahaman

menyeluruh tentang pertumbuhan dan perkembangan manusia, dan

mereka membutuhkan pengetahuan tentang metode dan strategi yang

dapat digunakan untuk mengajar siswa yang berbeda. Selain itu, guru

harus terbiasa dengan kurikulum dan lingkungan belajar di lembaga

pendidikan, tetapi mereka juga harus tahu tentang belajar di

lingkungan pendidikan non-formal, seperti dalam pembelajaran

terbuka dan konteks pasar tenaga kerja.95

British Columbia College of Teacher mengkategorikan

kompetensi profesional guru dalam 13 komponen dasar dengan sub

komponen:

1. Menilai dan tertarik pada siswa serta melakukan sesuai dengan

minat mereka;

94

Sulistyowati, Y., Sukardi, W. W., & Sukardi, F. S. F. „Pengaruh Motivasi Belajar Dan

Kompetensi Profesional Guru Terhadap Prestasi Belajar‟, Economic Education Analysis Journal,

1.2 (2012), h.3. 95

Virtanen, P., Niemi, H. M., & Nevgi, A. „Active Learning and Self-Regulation Enhance

Student Teachers ‟ Professional Competences‟, Australian Journal of Teacher Education, 42.12

(2017), h.4–5.

Page 65: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

49

2. Memahami peran orang tua dan lingkungan dalam kehidupan

learnersí;

3. Memiliki dasar pengetahuan yang luas dan pemahaman subjek

yang mendalam;

4. Memiliki pengetahuan tentang negara dan dunia;

5. Menyadari sistem pendidikan di negara ini;

6. Mengidentifikasi tahap perkembangan;

7. Menggunakan keterampilan mengajar;

8. Penerapan prinsip-prinsip pengukuran, evaluasi, dan pelaporan

secara efektif;

9. Melakukan praktik sebagai pemimpin pendidikan dan etika;

10. Pembelajaran seumur hidup;

11. Memiliki tanggung jawab untuk orang tua dan masyarakat;

12. Memiliki tanggung jawab atas profesi; dan

13. Memiliki tanggung jawab untuk siswa.96

Pendapat lain datang dari Bantang yang menyatakan bahwa ada

beberapa kemampuan yang harus dimiliki oleh guru terkait dengan

kompetensi profesional. Kemampuannya adalah:

a. Menguasai pelajaran yang diajarkan

b. Merencanakan pelajaran

c. Mengelola kelas

d. Mampu menggunakan media pembelajaran

e. Memahami karakteristik siswa

f. Mampu memilih bahan yang sesuai

g. Mampu melakukan penelitian tindakan97

Sedangkan menurut Surya dalam Tarmudji, kompetensi

profesional adalah berbagai kemampuan yang diperlukan agar dapat

mewujudkan dirinya sebagai pendidik yang profesional.

96

Ghorbani, S., Jafari, S. E. M., & Sharifian, F. „Learning to Be : Teachersí Competences

and Practical Solutions : A Step Towards Sustainable Development‟, Journal of Teacher

Education for Sustainability, 20.1 (2018), h.25 97

Syamsinar, S., & Jabu, B. „The Problems in Professional Competence of Teachers in

Teaching English Subject at Vocational High Schools‟. ELT WORLDWIDE, 2(2) (2016), h.98.

Page 66: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

50

Osgood merujuk pada "profesional emosional yang kritis

reflektif" ketika membahas studinya tentang guru-guru Nursery

London dan persepsi mereka tentang "profesionalisme dari dalam"

terkait dengan pemahaman mereka tentang identitas profesional

mereka. Identitas ini dibentuk oleh sejarah pribadi, pemahaman diri,

tanggung jawab, hubungan, komunikasi dan bekerja secara kolegial

dengan kolega, anak-anak, keluarga, dan masyarakat. Demikian pula,

Harwood, Klopperb, Osanyinc dan Vanderleea dalam studi mereka

tentang pendidik anak usia dini di Ontario, Kanada, Nigeria, dan

Afrika Selatan menemukan bahwa pendidik ini menghargai "etika

perawatan" sebagai cita-cita profesionalisme.98

4. Karakteristik Guru Profesional

Seferoğlu mengatakan karakteristik guru memenuhi syarat

sebagai berikut:

a. Memberikan pengalaman belajar, dengan mempertimbangkan

karakteristik siswa

b. Percaya pada perlunya perencanaan sebelumnya dan rencana

sebelum implementasi.

c. Mengembangkan bahan pengajaran yang cocok untuk siswa di

berbagai tingkat kapasitas.

d. Mengetahui kelebihan dan keterbatasan dari berbagai pendekatan,

metode, dan teknik untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif.

e. Mendorong siswa untuk berinteraksi satu sama lain dan

berpartisipasi dalam proses belajar-mengajar dan memungkinkan

98

Monk, H., & Phillipson, S. „Early childhood educators‟ experiences and perceptions of

professionalism and professionalisation in the Asian context‟. Asia-Pacific Journal of Teacher

Education, 45(1) (2017). h.4.

Page 67: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

51

mereka untuk secara efektif bertanggung jawab atas pembelajaran

mereka sendiri.

f. Mengetahui pentingnya evaluasi dalam proses belajar-mengajar

dan perlunya menggunakan berbagai strategi evaluasi.

g. Mengetahui sumber daya dan metode yang diperlukan untuk

memotivasi siswa tentang topik-topik seperti pilihan karier dan

mendapatkan kebiasaan belajar.

h. Mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan

keterampilan dasar siswa.

i. Mengetahui karakteristik fisik, emosi dan mental siswa dan

merancang kegiatan pengajaran yang sesuai.

j. Tidak hanya mengetahui pendidikan formal tetapi juga mengetahui

pendidikan orang dewasa dan dilengkapi untuk mendukung

pengembangan profesional.

k. Merencanakan, mengelola dan mengevaluasi kegiatan

ekstrakurikuler sekolah bekerja sama dengan administrasi sekolah.

l. Mengetahui perlunya peningkatan profesional dan pribadi yang

konstan.

m. Mengetahui struktur dan fungsi sistem pendidikan dan sekolah

serta memberikan pendapat dan saran yang diperlukan untuk

pembangunan.

n. Bekerja sama dengan orang tua dan orang-orang terkait lainnya

untuk pendidikan siswa terbaik.99

Zakiyah Darajat, menyebutkan tidak sembarang orang dapat

melakukan tugas guru. Tetapi orang tertentu yang memenuhi

persyaratan yang dipandang mampu, yakni:

1) Bertakwa kepada Allah SWT. Dalam hal ini mudah dipahami

bahwa guru yang tidak takwa sangat sulit atau tidak mungkin bisa

mendidik muridnya menjadi bertakwa kepada Allah SWT.

Mengingat guru yang memberikan keteladanan yang memadai.

99

Yaratan, H., & Muezzin, E. „Developing a Teacher Characteristics Scale. Turkish

Online Journal of Educational Technology-TOJET‟. (2016).h.623.

Page 68: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

52

2) Berilmu, banayak remaja masa kini yang masa kini yang masuk

kuliah sekedar untuk memperoleh secarik lembar ijazah. Akhirnya

menjadi diri mereka merugi karena ijazah yang dapat tidak

dibarengi dengan ilmu yang memadai. Guru yang dangkal

penguasaan ilmunya, akan mengalami kesulitan dalam berinteraksi

dengan para muridnya, apalagi untuk masa kini dan yang akan

datang.

3) Berkelakuan baik. Mengingat tugas guru antara lain untuk

mengembangkan akhlak yang mulia. Maka sudah barang tentu

guru harus memberikan contoh untuk berakhlak mulia terlebih

dahulu.

4) Sehat jasmani. Kesehatan pisikis jauh lebih penting untuk dimiliki

oleh seorang guru. Namun bukan berarti kesehatan fisik atau

jasmani tidak diperlukan. Kesehatan fisik guru tersebut tidak

mengalami sakit yang kronis, menahun, atau jenis penyakit lain

sehingga sangat menghalangi untuk menunaikan tugasnya sebagai

guru.100

Yufiarti dan Chandrawati menjelaskan bahwa prinsip

profesionalitas menuntut persyaratan antara lain :

1) Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme.

2) Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan,

keimanan, ketaqwaan dan akhlak mulia.

3) Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan

sesuai dengan bidang tugas.

4) Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas.

100

Syaiful, Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabet. 2006, h.21-22

Page 69: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

53

5) Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas

keprofesionalalan.

6) Memiliki penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja.

7) Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan

secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat.

8) Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas

keprofesionalan.

9) Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan

mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan

guru.101

E. Pembelajaran Anak Usia Dini

Pembelajaran anak usia dini memegang peranan yang sangat

penting dalam pembentukan kemampuan dan sikap belajar pada tahap

lebih lanjut. Proses pembelajaran peran guru bukan semata-mata

memberikan informasi, melainkan juga mengarahkan dan memberi

fasilitas belajar (directing and facilitating the learning), agar proses

belajar menjadi efektif. Pembelajaran menggambarkan interaksi dinamis

antara unsur-unsur yang terlibat dalam pembelajaran, yaitu pendidik,

peserta ddik, materi, sarana, proses, keluaran dan pengaruh kegiatan

pembelajaran sehingga pembelajaran cenderung sebagai kegiatan yang

dilakukan untuk mengkoordinasikan seseorang agar dapat melakukan

proses belajar.

Pembelajaran pada anak usia dini khususnya Taman Kanak-Kanak

(TK) merupakan wahana untuk mengembangkan potensi seoptimal

mungkin sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minat masing-masing

101

Luluk Asmawati, Perencanaan Pembelajaran PAUD, Bandung: Remaja Rosdakarya.

2014, h.21-22

Page 70: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

54

anak. Pendidikan Taman Kanak-Kanak memberikan kesempatan untuk

mengembangkan kepribadian anak. Pendidikan untuk anak Taman Kanak-

Kanak perlu menyediakan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan

berbagai aspek perkembangan yang meliputi: aspek kognitif, bahasa,

sosial, emosi, fisik, dan motorik.102

Menurut Mohammad Ali, pembelajaran adalah upaya yang

dilakukan dalam merekayasa lingkungan agar terjadi belajar pada individu

siswa. Sedangkan menurut Surya, pembelajaran ialah suatu proses yang

dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu dalam

interaksi dengan lingkungannya.

Menurut Sudjana mendefinisikan pembelajaran sebagai

berikut:Pembelajaran adalah sebagai upaya yang sistematik dan disengaja

oleh pendidik atau tutor untuk membantu peserta didik (warga belajar)

melakukan kegiatan belajar. Dalam kegiatan ini terjadi interaksi edukatif

antara dua pihak yaitu peserta didik (siswa, warga belajar, peserta

pelatihan dsb) yang melakukan kegiatan belajar dengan pendidik (guru,

tutor, pelatih dsb) yang melakukan kegiatan membelajarkan.103

Pengertian pembelajaran pada dasarnya merupakan proses yang

disengaja dikelola dalam kondisi khusus agar menghasilkan perubahan

tingkah laku tertentu. Perubahan terjadi karena adanya proses yang

102

Sundy, F. D. H., Chamariyah, C., & Wiroko, R. „Manajemen Waktu Dan Kompetensi

Profesional Guru Taman Kanak-Kanak Dalam Penyelenggaraan Kegiatan Pembelajaran Di Tk

Gugus I- Xvii Kecamatan Sawahan Kota Surabaya‟, Jurnal Manajerial Bisnis, 1.3 (2018), h.2. 103

Sumitra, A. „Proses Pembelajaran Berbasis Metode Montessori Dalam

Mengembangkan Keterampilan Sosial Anak Usia Dini‟, Jurnal Empowerment, 4.1 (2014), h.62.

Page 71: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

55

disengaja dengan cara mengamati, meniru, membaca, mencoba,

mendengarkan, dan mengikuti pengarahan, istilah lain adalah merupakan

perubahan pengalaman.104

F. Proses Pembelajaran Anak Usia Dini

Pembelajaran bagi anak usia dini yang menjadi kontroversial

selama ini adalah cara pendidik dalam menyampaikan materi

pembelajaran. Kebanyakan program pembelajaran yang dilakukan di

Taman Kanak-Kanak (TK) atau anak usia dini cenderung terprogram

secara kaku dan terstruktur. Program pembelajaran ditujukan untuk

memberikan kemampuan kognitif anak, seperti program baca, tulis dan

hitung serta pengetahuan akademik. Jerome Bruner mengatakan bahwa

setiap materi dapat diajarkan pada setiap kelompok umur dengan cara-cara

yang sesuai dengan perkembangannya. Permainan atau bermain

merupakan kunci utama dalam pembelajaran anak usia dini. Bermain

merupakan media, sekaligus substansi pendidikan itu sendiri. Dunia anak

adalah dunia bermain dan belajar dilakukan dengan atau melalui bermain,

yang melibatkan semua indra anak. Pembelajaran anak usia dini harus

dilakukan secara terencana. Pendidik harys memperhatikan berbagai aspek

perkembangan, yaitu menentukan indikator kemampuan, menyusun

konsep atau materi, menetapkan tema pembelajaran, menetapkan kosakata

104

Ibid, h.63.

Page 72: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

56

yang akan dikembangkan, menentukan kegiatan bermain, alat dan bahan,

serta menentukan kegiatan pendukungnya.

Menurut Diggs, proses pembelajaran yang memberikan siswa

kesempatan untuk berinteraksi aktif melalui diskusi, sesi tanya jawab

terbuka, dan penjelasan yang dibangun dengan baik, dapat merangsang

keterampilan berpikir kritis siswa.105

Proses pembelajaran yang baik dapat diwujudkan apabila guru dan

siswa tidak membatasi diri dalam berkomunikasi selama dalam batasan

yang wajar. Hubungan yang akrab antara guru dan siswa menyebabkan

siswa tidak takut dan ragu dalam mengungkapkan permasalahan

belajarnya.106

Cara pembelajaran anak usia dini disesuaikan dengan tingkat

perkembangan seiring dengan bertambahnya usia anak. Cara belajar

tersebut sebagi berikut.

1. Usia 0-1 tahun anak belajar dengan mengandalkan kemampuan

pancaindranya dengan pendengaran, penglihatan, penciuman, perabaan

dan perasa. Secara bertahap pancaindra anak difungsikan lebih

sempurna. Pada usia satu tahun, anak ingin mempelajari apa saja yang

dilihat dengan mengerahkan dengan seluruh pancaindranya. Hal ini

tampak pada aktivitas anak memasukan segala macam benda ke dalam

105

Aini, N. R., Syafril, S., Netriwati, N., Pahrudin, A., Rahayu, T., & Puspasari, V.

„Problem-Based Learning for Critical Thinking Skills in Mathematics‟, Journal of Physics:

Conference Series, 1155.1 (2019), h.1. 106

Nurtanto, M. „Mengembangkan kompetensi profesionalisme guru dalam menyiapkan

pembelajaran yang bermutu,. In Prosiding Seminar Nasional Inovasi Pendidikan. (2016, August).

h.560.

Page 73: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

57

mulut sebagai bagian dari proses belajar, serta mempelajari

komunikasi sosial.

2. Usia 2-3 tahun, anak melakukan proses belajar dengan lebih sungguh-

sungguh. Ia memperlihatkan apa saja yang ada di lingkungannya

kemudian ditiru. Jadi, cara belajar anak yang utama untuk usia dini

adalah meniru. Meniru segala hal yang dilihat dan didengar. Selain itu,

perkembangan anak usia dini juga sudah mulai berkembang. Anak

mengembangkan kemampuan berbahasa dengan cara bermain.

Perkembangan emosi anak didasarkan pada respons lingkungan

memperlakukan anak. Sebab, emosi bukan ditimbulkan oleh bawaan,

melainkan lebih banyak karena lingkungan.

3. Usia 4-6 tahun, kemampuan bahasa anak semakin baik. Anak mampu

berkomunikasi dengan baik maka diikuti proses belajar anak dengan

cara bertanya. Anak akan menanyakan segala sesuatu yang dilihat.

Dengan kognisi anak berkembang pesat dan keinginan anak untuk

belajar sangat tinggi maka anak belajar melalui bertanya dan

berkomunikasi.

G. Tinjauan Pustaka

Penelitian relevan ini memberikan keterangan yang menarik untuk

dipahami sebagai wawasan awal peneliti dalam melakukan penelitian.

Penelitian relevan tersebut antara lain :

Page 74: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

58

Penelitian yang dilakukan oleh dilakukan oleh Febrialismanto

bahwa kenyataannya kompetensi profesional guru PAUD masuk ke dalam

kategori rendah mulai dari menguasai konsep dasar bahasa sebagai sarana

pengembangan untuk setiap bidang pengembangan anak, menguasai

konsep dasar pendidikan jasmani sebagai sarana pengembangan untuk

setiap bidang pengembangan anak.107

Penelitian relevan juga dilakukan

oleh Made Ayu Anggreni menyatakan bahwa kompetensi profesional yang

dimiliki guru PAUD masih kurang tepat dalam pengaplikasiannya, pada

kenyatannya media pembelajaran kurang sesuai dengan usia dan

karakteristik anak usia dini.108

Penelitian sebelumnya juga dilakukan oleh

Eva Delfia dan Nurhafizah bahwasannya sebagaian besar guru TK di

Kabupaten Solok masih kurang profesional dalam pembelajaran anak

usia dini terkait dengan kemampuan guru dalam menyusun

perencanaan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran.109

Penelitian yang dilakukan oleh Furta Desi Heris Sundy bahwasannya

faktor kendala yang dihadapi oleh sekolah-sekolah pada umumnya adalah

keterbatasan prasarana berupa buku-buku dan media pembelajaran dalam

menukung kegiatan belajar mengajar di sekolah, meskipun kendala

tersebut tidak terjadi di semua sekolah.110

Selanjutnya penelitian serupa

107

Febrialismanto, „Analisis Kompetensi Profesional Guru Paud Kabupaten Siak Provinsi

Riau‟, Jurnal PG- - PAUD Trunojoyo, 4. 2 (2017), h.134. 108

Made Ayu Anggreni, „Kompetensi Guru Paud Di Kelurahan Balas Klumprik Dalam

Mengembangkan Perangkat Pembelajaran‟, Jurnal Buana Pendidikan, 23 (2017), h.41. 109

Delfia, E., & Nurhafizah, N. „Profesionalisme Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Dalam Merancang Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Tambusai, 3(2) (2019). h.723. 110

Sundy, F. D. H., Chamariyah, C., & Wiroko, R. „Manajemen Waktu Dan Kompetensi

Profesional Guru Taman Kanak-Kanak Dalam Penyelenggaraan Kegiatan Pembelajaran Di Tk

Gugus I- Xvii Kecamatan Sawahan Kota Surabaya‟, Jurnal Manajerial Bisnis, 1.3 (2018),

Page 75: KOMPETENSI PROFESIONAL PENDIDIK DALAM PROSES …repository.radenintan.ac.id/10869/1/PERPUS PUSAT.pdf · kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu)

59

dilakukan oleh Endang Kurniawati, Een Y. Haenilah dan Nia Fatmawati

bahwa banyaknya guru TK yang belum baik dalam merencanakan,

melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran yang dilatar belakangi oleh

kurangnya dukungan kualifikasi akademik, dan pengalaman mengajar.111

111

Kurniawati, E., Haenilah, E. Y., & Fatmawati, N. „Studi Deskriptif Profesionalisme

Guru TK dalam Pembelajaran Anak Usia Dini di Kecamatan Bandar Sribhawono Kabupaten

Lampung Timur‟. Jurnal Pendidikan Anak, 4(2 (2018).h.11.